• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelayanan RSUD Tjitrowardoyo Dikeluhkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pelayanan RSUD Tjitrowardoyo Dikeluhkan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Pelayanan RSUD Tjitrowardoyo

Dikeluhkan

PURWOREJO,FP – Sunar (59) warga Dukuh Bambon RT 02 RW 05, Desa Sambeng, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo mengaku sangat kecewa dengan pelayanan RSUD Tjitrowardoyo, Purworejo. Pasalnya, saat ayahnya, Amat Samuri (89) akan melakukan kontrol di klinik bedah, Selasa (10/05/2016) ditolak, padahal sudah mengantre sejak pagi.

Bagian pendaftaraan menolak karena hari itu dibatasi hanya 20 pasien. Dari bagian pendaftaran diketahui penolakan dilakukan lantaran dokter yang menangani pasien kontrol hendak pergi untuk suatu urusan. Bagian pendaftaran justru meminta agar dirnya kembali lagi hari Senin. “Bagian pendaftaran tidak bisa memberi solusi karena hanya menjalankan perintah dokter,” kata Sunar.

Menurut dia, kalau memang hari itu dokter ada keperluan dan pasien dibatasi mestinya bagian pendaftaran memberi informasi s e h i n g g a p a s i e n t i d a k m e n g a n t r e . K a r e n a t i d a k a d a pemberitahuan, kata Sunar, dirinya dan pasien lain banyak yang mendaftar dan menunggu giliran. Apalagi dalam jadwal jelas tertulis pendaftaran sampai dengan pukul 12.00. WIB, sementara waktu itu baru pukul 11.30 WIB. “Bagaimana tidak kecewa, saya dapat nomer antrean 180, eh giliran majau malah ditolak,” ujar Sunar yang pensiunan pegawai Rumah Sakit Sarjito, Yogyakarta. Diceritakan, pada awalnya ayahnya mengalami kecalakaan tunggal di daerah Besole, Bayan, Purworejo. Dalam kecelakaan itu ayahnya mengalami patah tulang dan dirawat di RSUD Tjitrowardoyo dari 20 April sampai 3 Mei 2016. Di rumah sakit itu ayahnya harus menjalani operasi dan menginap di kelas utama dan ditangani oleh dr Febririyan.

(2)

dr Juliance d a n d r E k o S i s w a n t o m e w a k i l i p i h a k R S U D Tjitrowardoyo Setelah operasi dan kondisinya membaik ayahnya di bawa pulang. Atas saran dr Febrianto setelah satu minggu keluar dari rumah sakit harus kontrol. “Tapi saat mau kontrol kok malah ditolak, apakah ini nggak mengecewakan,” ujar Sunar yang mengaku sudah mengeluarkan Rp 25 juta lebih untuk biaya perawatan ayahnya. Sementara itu, pihak RSUD Tjitrowardoyo yang diwakili oleh Kepala Bidang (Kabid) pelayanan, dr Eko Setiawan didampingi Wakil Direktur Pelayanan (Wadir Pelayanan), dr Juliance dan Kasubag pendaftaran pasien, Sugianto, membenarkan memang hari itu pelayanan kontrol pasien dibatasi karena dokter yang menangani akan pergi mengikuti seminar di Palembang. Selain itu juga ada jadwal empat operasi bedah sehingga waktunya dipersingkat.

“Kami mengaku salah karena bagian pendaftaran pasien kontrol tidak memberi informasi hari itu pelayanan pasien yang akan kontrol dibatasi 20 orang dan tidak memberi solusi bagi pasien yang sudah mendaftar dan terlanjur antre sejak pagi,” kata dr Eko Siswanto.

Dijelaskan, pada saat itu sebenarnya sesuai aturan bagian pendaftaran memberi solusi dengan menawarkan pasien untuk kontrol di bagian bedah umum. Sehingga pasien bisa tertangani meski dr. bedah ortopedi tidak ada. “Bagi kami yang paling penting adalah pasien tertangani,” jelas dr Eko.

(3)

Terlunta-lunta di Aceh, Mbah

Sumini Akhirnya Ditemukan

Keluarganya

PURWOREJO, FP – Mbah Sumini (84), warga RT 01 RW 05 Kelurahan Baledono, Kecamatan Purworejo, Kabupten Purworejo yang terlunta-lunta di Desa Pasar, Kecamatan Padang Tiji, Aceh, akhirnya Sudah ditemukan keluarganya. Rencananya hari ini Sabtu (4/3) oleh Dinas Sosial Kabupaten Pidie, Mbah Sumini akan diterbangkan ke Jakarta untuk dikembalikan kepada salah satu keluarganya.

Sunami Harjo Dinomo (79), adik kandung mbah Sumini ditemani Totok (36), keponakan mbah Sumini saat ditemui di rumahnya membenarkan kejadian tersebut.

Diceritakan, mbah Sumini meninggalkan rumah sekitar 40 tahun lalu. “Awalnya pergi ke Jakarta ikut Supini, anaknya yang ke dua, ” kata Sunami.

Setelah beberapa tahun tinggal bersama Supini, mbah Sumini pergi ke Aceh mengikuti Nining, cucunya. Nining adalah cucu mbah Sumini anak dari Sumarni, yang tinggal di Bandung. ” Suami Nining orang Aceh, jadi mbah Sumini ikut ke Aceh karena ingin momong buyutnya, ” kata Sunami.

Namun entah karena persoalan apa, setelah beberapa waktu ikut Nining, mbah Sumini tiba-tiba tampa sebab jelas Mbah Sumini pergi dan ditemukan warga sekitar di Pasar Pidie.

Saat ditanya warga mbah Sumini yang sudah mulai pikun terlihat bingung dan hanya ingat alamat rumah di Kelurahan Baledono. Keberadaan mbah Sumini terlantar di pasar Pidie menarik perhatian Tagana, komunitas medsos di Aceh.

(4)

Sunami Harjo Dinomo (tengah) adik kandung Mbah Sumini berdiri didepan rumahnya

di posting lewat medsos akhirnya keberadaan mbah Sumini diketahui keluarganya yang berada di Kelurahan Baledono. ” Setelah keluarga di Baledono mengetahui keberadaan mbah Sumini kami langsung menghubungi keluarga yang di Aceh, Jakarta dan Bandung. Sehingga kakak saya sekarang sudah aman, ” ujar Sunami.

Sementara Totok mengatakan, berdasarkan keterangan Nining saat dihubungi lewat ponsel mengaku bahwa kepergian Mbah Sumini atas kemauan sendiri hanya saja saat pergi dari rumah tidak pamit sehingga membuat kekhawatiran keluarga.

” Jadi tidak benar kalau Mbah Sumini pergi karena diusir dan setiap hari dimarahi apalagi sampai dipukul oleh Nining, ” ucap Totok.

Meski demikian pihak keluarga sangat berterimakasi kepada semua pihak karena berkat inform asi lewat medsos mbah Sumini segera mendapat pertolongan.

Sekedar diketahui, selama beberapa hari ini banyak medsos yang meposting mbah Sumini, warga Kelurahan Baledono yang terlantar di daerah Pasar Tiji, Aceh.

(5)

lemah dan kebingungan serta sering menangis. Saat warga sekitar hanya ingat daerah asalnya saja, yakni Purworejo. Mbah Sumini juga mengaku kabur karena tidak betah lantaran sering dibentak-bentak oleh cucunya.

Menurut Totok, selama di Aceh, mbah Sumini tinggal di Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie, Aceh.

Bhayangkari Cabang Purworejo

Kunjungi Pospam Operasi Lilin

Candi 2016

PURWOREJO, FP – Untuk memberi semangat bagi anggota yang sedang melaksanakan tugas pengamanan Operasi Lilin Candi 2016, Bhayangkari Cabang Purworejo mengunjungi pos-pos Pengamanan dan Pelayanan yang digelar oleh Polres Purworejo, Sabtu (31/12).

Salah satunya rombongan Bhayangkari mengunjungi Pos Pengamanan Gereja Katolik Santa Perawan Maria di jalan Wahid Hasyim Purworejo. Ditempat ini ibu-ibu Bhayangkari juga memberi bingkisan kepada anggota Pos Pam sebagai ucapan terimakasih atas kinerjanya selama Operasi Lilin Candi 2016.

(6)

Ketua Bhayangkari Cabang Purworejo sedang menyerahkan bingkisan di Pos Pam Gereja Katolik Santa Perawan Maria

Ketua Bhayangkari Cabang Purworejo, drg. Irani Satrina menuturkan, kunjungan dan pemberian bingkisan kepada anggota Pos Pam Operasi Lilin Candi 2016 sebagai salah satu bentuk perhatian pimpinan kepada anggotanya. ” Mudah-mudahan kunjungan ini bisa menambah semangat bagi anggota Pos Pam yang sedang tugas pengamanan dan pelayanan Operasi Lilin Candi 2016, ” kata drg. Irani Satrina.

Sudah Sepekan Masuk Bulan

Ramadhan Harga Beras Masih

(7)

Stabil

PURWOREJO, FP – Sepekan memasuki bulan ramadhan harga beras masih stabil. Belum ada perubahan yang signifikan.

Menurut penuturan beberapa pedagang beras di Pasar Kongsi hingga saat ini harga beras masih stabil. Harga beras lokal seperti 64 masih berkisar Rp 8000-Rp 9000.

Asih, pedagang beras di Pasar Kongsi mengatakan, memasuki bulan puasa harga beras belum berubah dan penjualan masih seperti hari-hari biasa.

Dikatakan, perubahan baru akan terjadi biasanya 10 hari menjelang lebaran. “Itupun hanya peningkatan pembeli, kalau harga masih tetap, paling naik Rp 50,-“kata Asih, Jumat (2/6). Hal senada juga dilontarkan pedagang lainya, Sumiyati. Kata Sumiyati, untuk saat ini masih sepi dan baru ramai menjelang 10 hari terakhir ramadhan. “Masih sepi mas, “ucap Sumiati.

Baik Asih mauoun Sumiyati mengaku lebih banyak menjual beras lokal ketimbang beras luar daerah. “Yang paling laku beras 64, harganya terjangkau, “kata Sumiati.

Diungkapkan, untuk jenis 64 terbagi menjadi tiga golongan, dengan harga Rp 8000, Rp 8500, dan Rp 9000. “64 dengan harga Rp 9000 masuk kualitas super, “jelas Sumiati.

Sementara untuk beras luar daerah seperti Man Nyus dan Dlanggu harga antara Rp 10 ribu hingga Rp 12 ribu per kg. “Kalau yang luar daerah paling laku saat ini Mak Nyus, “kata Asih.

Keduanya mengaku pada saat mendekati lebaran mampu menjual beras hingga 4 sampai 5 kwintal per hari. Sedang untuk saat ini rata-rata per hari hanya 2 kwintal.

Peduli Desa Binaan, Bripka

Riyanto Ikut Warga Bersihkan

(8)

Lumpur

KEBUMEN, FP – Apa yang dilakukan Bripka Riyanto, anggota Bhabinkamtibmas Polsek Sruweng Polres Kebumen layak dicontoh. Demi mendekat diri kepada masyarakat binaanya, dirinya rela membaur dengan warga melakukan gotong royong kerja bhakti mengeruk tanah longsor yang menimpa rumah salah satu warga, Sabtu (18/2).

Padahal waktu itu dirinya semestinya hendak menikmati liburan akhir pekan bersama keluarga. Namun karena rasa kepedulian yang tinggi, mendapat laporan rumah Suwarni tertimbun longsor, Bripka Riyanto mampu mengesampingkan urusan keluarga dan lebih memilih berbaur dengan masyarakat ikut bergotong royong.

Saat dihubungi di lokasi, Bripka Riyanto menuturkan, desa binaanya, Desa Sampang memang terkenal rawan longsor. “Namun tidak ada korban jiwa, hanya rumah Suwarni yang tergolong parah karena terletak di pinggir tebing, ” kata Bripka Riyanto.

Sementara Kapolsek Sempor Polres Kebumen, AKP Wasidi menjelaskan, wilayah hukumnya memang sangat berpotensi longsor terutama jika musim hujan. Penyebabnya karena kondisi tanah yang labil, serta mulai gundulnya pegunungan menjadi faktor utama longsor yang sering melanda wilayah sempor. ” Wilayah yang paling rawan longsor adalah desa Sampang atau desa binaan Bripka Riyanto, ” jelasnya.

(9)

Ikuti Operasi Katarak Gratis

PURWOREJO, FP – Sebanyak 50 masyarakat kurang mampu yang tidak memiliki kartu BPJS, Jamkesda, dan kartu jaminan kesehatan lainya yang berasal dari Purworejo, Klaten, Magelang, dan Salaman mengikuti operasi katarak gratis, Minggu (26/3).

Kegiatan diselenggarakan oleh Rumah Sakit Panti Waluyo Purworejo bekerjasama dengan Jarum Foundation dan Yayasan Bina Netra, Yogyakarta.

Humas RS Panti Waluyo Purworejo, Widya Susanti didampingi Basudewa, mengatakan, kegiatan diadakan dalam rangka RS Panti Waluyo peduli sesama. “Tujuanya untuk membantu masyarakat tidak mampu tapi tidak mempunyai jaminan kesehatan dari pemerintah,”kata Widya.

Dikatakan, operasi katarak tersebut ditangani oleh Tim medis d a r i Yayasa n Bina N e t r a y a n g berjum lah 24 orang. “ T i m dipimp i n o l e h Profes s o r doktor Suharj o, SU, S P m , spesia l i s mata dari Yogyakarta,”ucap Widya.

Menurut Widya, ada dua metode yang digunakan dalam operasi katarak. Sistem Fakoe Musifikasi dan manual. “Perbedaanya, dengan sistem Fakoe hanya butuh waktu sekutar 10 sampai 15

(10)

menit operasi sudah selesai. Sementara dengan sistem manual sekitar satu jam, “tutur Widya.

Diungkapkan Widya, kegiatan operasi katarak tersebut rencananya akan dilaksanakan secara rutin setahun sekali. “Namun kita masih lihat perkembanganya dulu sejauh mama animo masyarakat. Kalau ternyata tinggi ya kita lanjutkan,”pungkas Widya.

Desa Ketiwijayan Jadi Kampung

KB

PURWOREJO, FP – Desa Ketiwijayan, Kecamatan Bayan, Purworejo menjadi Kampung Keluarga Berencana (KB) yang ke empat dicanangkan oleh Kepala Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana (Dindukcapil KB) Purworejo, Sukmo Widi, Selasa (18/4).

Sebelumnya, Desa Pelutan, Kecamatan Gebang, Desa Sidomulyo, Kecamatan Purworejo, dan Desa Jogoboyo, Kecamatan Purwodadi juga sudah menjadi Kampung KB.

Usai pencanangan, Kepala DindukcapilKB, Sukmo Widi beserta rombongan berkeliling kampung menggunakan dokar dan kereta mini.

Pencanangan Kampung KB diisi kegiatan pemasangan implan dan IUD kepada 80 aseptor. Disamping itu juga dilaksanakan pelayanan dokumen kependudukan seperti p e m b u a t a n K T P d a n K a r t u Keluarga.

Dikatakan Sukmo Widi, tujuan dibentuknya Kampung KB sebagai salah satu upaya penanggulangan pertumbuhan penduduk. Dengan adanya Kampung KB diharapkan kesadaran warga terhadap KB semakin meningkat dan berminat mengikuti program KB.

(11)

“Kesadaran warga terhadap suatu hal biasanya berawal dari lingkup keluarga dulu dan akan berkembang menjadi kesadaran lingkungan yang lebih luas lagi, “katanya.

Dijelaskan, semenjak dicanangkan kampung KB, peran serta warga yang mengikuti program KB terus meningkat sangat signifikan dibanding tahun lalu. “Peningkatanya mencapai 50 persen dibanding tahun lalu, “jelas Sukmo Widi.

Danramil Kaligesing Ajak

Masyarakat Buka Lahan Tidur

PURWOREJO,FP – Sedikitnya tujuh ribu meter persegi lahan

tidur di desa Sudorogo Kecamatan Kaligesing Purworejo diolah menjadi lahan produktif dengan ditanami tanaman jagung, Kamis (10/3/2016). Pengolahan lahan tersebut merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat ketahanan pangan di Kabupaten Purworejo.

Secara simbolis, penanaman jagung di lahan tidur tersebut dilakukan oleh Dandim 0708 Purworejo Letnan Kolonel Czi Tommy Arief Susanto S.I.P yang diwakili Kasdim 0708 Purworejo Mayor Inf Restito, Danramil 03 Kaligesing, Camat, Petugas Penyuluh Lapangan serta perangkat desa serta Gapoktan desa setempat. Penanaman jagung perdana tersebut juga dimeriahkan dengan kesenian jaran kepang desa Sudorogo.

“Pengolahan lahan tidur di Desa Sudorogo ini kami realisasikan guna memberikan contoh kepada desa-desa lain khususnya di Kecamatan Kaligesing agar tidak menyia-nyiakan lahan yang ada. Lahan yang selama ini kurang bermanfaat karena berisi tanaman-tanaman yang tidak produktif harus segera diolah,” terang Danramil 03, Kapten Inf Sutopo.

(12)

lahan ini diharapkan semakin memperkuat ketahanan pangan di wilayah Kaligesing. Pasalnya, lahan-lahan potensial untuk menananam tanaman pangan masih banyak yang belum digarap. “Setidaknya ada tiga hal yang kami inginkan dalam program ini diantaranya, terwujudnya ketahanan pangan, peningkatan ekonomi warga masyarakat setempat serta optimalisasi lahan-lahan tidur yang selama ini tidak diolah agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,” tandasnya.

Sutopo menambahkan, jenis jagung yang ditanam di area lahan itu adalah Hibrida BC-18 sebanyak 10 kilogram. “Dari mulai persiapan lahan hingga panennya nanti akan terus kami dampingi. Kelemahannya adalah sulitnya sumber air. Maka waktu penghujan yang tinggal sedikit ini kami manfaatkan betul untuk melakukan penanaman,” tandasnya.

Sementara itu, Camat Kaligesing Bambang Budi Prasetyo m e n y a m b u t b a i k i n i s i a t i f d a r i t e n t a r a y a n g d a p a t direalisasikan bersama jajaran Muspika dan masyarakat setempat. Menurunnya, lahan tidur seperti di Desa Sudorogo tersebut adalah sample dari kondisi alam di wilayah Kaligesing.

“Bahkan prosentasi tanah yang tidur dengan yang tergarap untuk saat ini jauh lebih banyak yang belum tergarap dengan baik. Ini tentu menjadi tantangan sekaligus motifasi bagi kita bersama untuk terus mengerjakan hal serupa dan meluas hingga 21 Desa di Kaligesing,” katanya.

Camat Kaligesing berpesan agar Gapoktan yang bersama tentara yang akan mengelola tanaman-tanaman pada lahan tidur itu untuk tidak patah semangat. Pasalnya, untuk menghasilkan hasil yang bagus tentu tidak hanya sekali proses penanaman selesai.

“Jika tanaman pertama atau kedua pada lahan ini belum berhasil, jangan kemudian selesai. Harus terus dilanjutkan karena seluruhnya butuh proses agar betul-betul menjadi lahan produktif yang dapat menyangga ketahanan pangan di Kaligesing

(13)

ini,” katanya.

Pencari Kerja Membludak,

Banyak

Lowongan

Tidak

Diminati

PURWOREJO, FP – Hingga bulan Januari 2017 tercatat sebanyak 3924 orang terdaftar sebagai pencari kerja. Sementara lowongan pekerjaan sebanyak 238. Dari jumlah pencari kerja itu 94 diantaranya sudah penempatan.

Dari jumlah pencari kerja sebagian besar didominasi lulusan SMA/SMK dengan 3270 orang, D2/ Sarjana 515 dan sisanya SMP/ sederajat.

Hal itu dikatakan Kabid Tenaga Kerja dan Transmigasi Dinas Industri dan Tenaga Kerja (Din Pernaker) Kabupaten Purworejo, Drs. Aris Widyantoro, MM, Selasa (7/3).

Lebih jauh dikatakan, lowongan pekerjaan yang paling diminati di bidang produksi seperti pabrik dan sisanya perkebunan kelapa sawit. “Ini yang membuat pencari kerja tidak segera tersalurkan karena lowongan yang tersedia tidak sesuai minat, ” kata Aris.

Selain tidak sesuai minat, banyak pencari yang enggan bekerja didaerah. “Para pencari kerja inginya kerja di kota-kota besar seperti Jakarta, Bogor, Bekasi Tangerang dan lainya. Padahal sebenarnya banyak lowongan didaerah Semarang dan sekitarnya, tapi tidak diminati, ” ucap Aris.

Berdasarkan data yang ada, pada tahun 2016 tercatat 8244 pencari kerja dengan lowongan kerja dan 2105 diantaranya sudah penempatan melalui Antar Kerja Lokal (AKAL), Antar Kerja Antar Daerah (AKAD), dan Antar Kerja Antar Luar Negara (AKAN).

(14)

PC Muhammadiyah Purwodadi

Gelar Bhakti Sosial

PURWOREJO,FP – Dalam rangka sosialisasi Musyawarah Cabang (Muscab) Muhammadiyah periode Muktamar ke – 47 tahun 2016, Pengurus Cabang Purwodadi menggelar kegiatan bhakti sosial, Sabtu (14/05/2016). Kegiatan dipusatkan di Dusun Boworejo, Desa Pundensari, Kecamatan Purwodadi. Kegiatan bhakti sosial diisi dengan penanaman pohon dan pengobatan gratis.

Bhakti sosial diiukuti oleh sekolah-sekolah dibawah naungan Muhammadiyah seperti TK, SD, SMP dan SMK Muhammadiyah Purwodadi. “Tujuannya untuk meningkatkan rasa kepedulian sosial di masyarakat dan wujud pembelajaran luar sekolah,” kata Ketua panitia, Tri Atmojo didampingi Kepala SMK Muhammadiyah Purwodadi, Sumarjo.

P e n a n a m a n pohon

Dijelaskan, gerakan tanam pohon berupa penanaman 120 pohon pisang ambon, jambu merah dan buah naga sumbangan Ketua Ranting Muhammadiyah Desa Pundensari, Kecamatan Purwodadi, R Koesno. “Sementara untuk pengobatan gratis kami bekerja sama dengan Puskesmas Bragolan, Purwodadi,” ujar Tri Atmojo.

Kata dia, Muscab Muhammadiyah sendiri, masih akan digelar pada 4 Juni mendatang di SMK Muhammadiyah Purwodadi, dengan agenda pemilihan pengurus baru Cabang Muhammadiyah Purwodadi periode 2016-2021.

Referensi

Dokumen terkait

Pengambilan data kecepatan lalu lintas dilakukan dengan menggunakan metode nomor kendaraan untuk pengamatan kecepatan perjalanan (journey speed) atau dengan metode

“Ramalan ( forecast ) bukan merupakan rencana; melinkan suatu pernyataan dan atau penaksiran terukur dari keadaan di masa dating tentang pokok tertentu (misalnya

Mengetahui pengaruh astaxanthin terhadap aktivitas spsesifik enzim GPx jaringan hepar tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur wistar yang diberi formaldehid secara

melanggar syarat BBMA. Jika dia keluar itu bermaksud momentum yang kuat. momentum sell jangan berani2 lawan untuk masuk buy. Tunggu sehingga cs close didalam BB baru masuk buy.

Penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah faktor penyebab alih kode tuturan guru dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Koto Kampar Hulu

Apabila perubahan warna yang dihasilkan oleh indikator alami dari ekstrak buah senduduk (Melastoma malabathricum L.) jelas dan baik digunakan pada saat titrasi

)  Kepaniteraan Klinik Radiologi.. /ambaran radiologik dari metastasis tulang terkadang bisa memberi  petunjuk dari mana asal tumor. ebagian besar proses metastasis

Nilai Tender Semua Nilai ≤ Rp2,5M (US$250rb) > Rp2,5M (US$250rb) ≤ Rp2,5M (US$250rb) > Rp2,5M (US$250rb) Metode Pelelangan Terbatas Pelelangan Umum Pelelangan Terbatas