• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Suhu Terhadap Produktivitas Sap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Suhu Terhadap Produktivitas Sap"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS ILMU LINGKUNGAN TERNAK

Penurunan Produktivitas Sapi

Fries Holland

DISUSUN OLEH

NAMA : M. ASFAR SYAFAR NIM : I111 12 286

KELAS : GENAP-B

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

(2)

Skenario:

Di daerah asalnya Belanda, produksi air susu sapi FH mencapai >20 ltr perhari, sementara di indonesia sekalipun telah mengalami aklimatisasi produksi air susunya <20 ltr perhari.

1. Coba sebutkan dan buat laporannya tentang faktor-faktor yg menjadi penyebab menurunnya produksi tersebut!

2. Coba diskusikan pula dan buat laporannya bagaimana mekanisme masing-masing faktor tersebut dapat menyebabkan penurunan produktivitas sapi perah!

Jawaban:

1. Sebagian besar sapi-sapi perah yang ada di Indonesia adalah sapi bangsa Fries Holland (FH) yang didatangkan dari negara-negara Eropa yang memiliki iklim sedang (temperate) dengan kisaran suhu termonetral rendah (13 – 25oC). Berdasarkan kondisi iklim asal tersebut, sapi perah FH sangat peka terhadap perubahan suhu tinggi. Apabila sapi FH ditempatkan pada lokasi yang memiliki suhu tinggi, maka sapi-sapi tersebut akan mengalami cekaman panas terus menerus yang berakibat pada menurunnya produktivitas sapi FH. Cekaman panas yang diterima oleh sapi FH sebenarnya dapat direduksi oleh angin dengan kecepatan tertentu. Usaha lain yang perlu dilakukan untuk mereduksi cekaman panas sapi FH adalah modifikasi lingkungan ternak melalui pemberian naungan, pemilihan bahan atap dan pengaturan ketinggian kandang. Adapun beberapa faktor yang dapat menyebabkan menurunnya produksi susu sapi FH di Indonesia antara lain:

 suhu dan kelembaban udara

 radiasi matahari

 kecepatan angin

(3)

2. Adapun mekanisme masing-masing faktor tersebut sehingga dapat menyebabkan penurunan produktivitas sapi perah yaitu:

Suhu dan Kelembaban Udara

Suhu dan kelembaban udara merupakan dua faktor iklim yang mempengaruhi produksi sapi perah, karena dapat menyebabkan perubahan keseimbangan panas dalam tubuh ternak, keseimbangan air, keseimbangan energy dan keseimbangan tingkah laku ternak. Untuk kehidupan dan produksinya, ternak memerlukan suhu lingkungan yang optimum. Sapi FH menunjukkan penampilan produksi terbaik apabila ditempatkan pada suhu lingkungan 18,3oC dengan kelembaban 55%.

Bila melebihi suhu tersebut, ternak akan melakukan penyesuaian secara fisiologis dan secara tingkah laku (behaviour). Usaha peternakan sapi FH di Indonesia, pada umumnya dilakukan pada daerah yang memiliki ketinggian lebih dari 800 m di atas permukaan laut, dengan tujuan untuk penyesuaian lingkungan. Suhu udara dan kelembaban harian di Indonesia umumnya tinggi, yaitu berkisar antara 24 – 34oC dan kelembaban 60 - 90%. Hal tersebut akan sangat mempengaruhi tingkat produktivitas sapi FH. Pada suhu dan kelembaban tersebut, proses penguapan dari tubuh sapi FH akan terhambat sehingga mengalami cekaman panas. Pengaruh yang timbul pada sapi FH akibat cekaman panas adalah :

1) penurunan nafsu makan; 2) peningkatan konsumsi minum;

3) penurunan metabolisme dan peningkatan katabolisme; 4) peningkatan pelepasan panas melalui penguapan; 5) penurunan konsentrasi hormone dalam darah;

6) peningkatan temperatur tubuh, respirasi dan denyut jantung dan 7) perubahan tingkah laku, meningkatnya intensitas berteduh sapi.

(4)

perubahan suhu yang dilihat dari respons pernapasan dan denyut jantung merupakan mekanisme dari tubuh sapi untuk mengurangi atau melepaskan panas yang diterima dari luar tubuh ternak.

Peningkatan denyut jantung merupakan respons dari tubuh ternak untuk menyebarkan panas yang diterima ke dalam organ-organ yang lebih dingin. Pernapasan merupakan respons tubuh ternak untuk membuang atau mengganti panas dengan udara di sekitarnya. Jika kedua respon tersebut tidak berhasil mengurangi tambahan panas dari luar tubuh ternak, maka suhu organ tubuh ternak akan meningkat sehingga ternak mengalami cekaman panas. Cekaman panas yang terus berlangsung pada ternak akan berdampak pada peningkatan konsumsi air minum, penurunan produksi susu, peningkatan volume urine, dan penurunan konsumsi pakan.

Radiasi Matahari

Radiasi adalah pemindahan panas suatu benda ke benda lain tanpa bersentuhan. Arus panas radiasi mengalir tanpa bantuan bahan pengantar atau media dan dapat melewati ruang hampa udara. Radiasi matahari secara langsung terhadap sapi FH mengakibatkan sapi FH tidak nyaman, sehingga menimbulkan efek negatif terutama pada siang hari. Usaha yang umum dilakukan oleh peternak dalam mengurangi efek negative radiasi langsung ini adalah dengan memberikan naungan.

Cekaman panas sapi FH akibat radiasi matahari bisa mencapai 77,38%. Kondisi ini terjadi mulai pukul 10.30 dan sapi FH akan mengalami cekaman panas maksimal dari radiasi matahari pada pukul 13.00 – 14.00 dimana pada waktu tersebut nilai intensitas radiasi matahari dapat mencapai 480 kkal/m2/ jam.

(5)

mencapai 98%). Cekaman panas sapi FH akibat radiasi matahari langsung menyebabkan respon fisiologisnya lebih tinggi dari sapi FH yang ternaungi.

Kecepatan Angin

Angin dapat digunakan untuk mereduksi cekaman panas pada ternak. Kecepatan angin meningkat seiring dengan meningkatnya suhu udara dan radiasi matahari. Sementara di sisi lain tubuh sapi FH memerlukan kecepatan angin yang lebih untuk mereduksi cekaman panasnya, sehingga pengaruh kecepatan angin pada siang hari pada kondisi udara cerah tidak banyak berpengaruh terhadap penurunan cekaman panas tubuh sapi FH.

Penambahan kecepatan angin akan membantu sapi FH menurunkan cekaman panas pada saat malam hari karena pada malam hari metabolisme sapi FH lebih diarahkan untuk mempertahankan suhu tubuh. Penambahan kecepatan angin (1,125 m/ det) dapat mengoptimalkan kerja metabolism sapi FH sehingga ternak tersebut merasa nyaman.

Faktor lainnya

Faktor lainnya juga dapat berpengaruh terhadap penurunan produktivitas sapi FH, antara lain faktor:

 Masa laktasi

 Sekresi susu

 Waktu dan selang pemerahan

 Nutrisi dan lingkungan

 Genetik

(6)

REFERENSI:

Daisy,R. 2003. Stress Panas Pada Sapi Perah Laktasi. Makalah Falsafah Sains. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Ernawani. 1991. Pengaruh Tatalaksana Pemerahan Terhadap Kualitas Susu Sapi perah. Media Peternakan Vol. 15 : 38 – 46. Fakultas Peternakan IPB, Bogor.

(7)

Soal- Jawab Diskusi :

1. Bagaimana pendekatan genetik yang dilakukan untuk mengatasi penurunan produktivitas susu pada sapi FH?

Seperti yang diketahui bahwa terdapat berbagai spesies sapi perah di dunia, namun diantara spesies tersebut sapi FH memiliki kualitas genetic yang terbaik, hal ini disebabkan karena produktivitas susu yang dihasilkan lebih banyak bahkan mencapai 20 liter/hari. Karena perbedaan suhu dan iklim di Indonesia produktivitas sapi FH menurun meskipun telah dilakukan aklimatisasi, salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut yaitu melalui pendekatan genetic seperti perbaikan gen, maupun kawin silang antara sapi FH dengan sapi local. Salah satu contohnya adalah sapi peranakan FH

2. Bagaimana pengaruh lingkungan terhadap produktivitas sapi FH?

Referensi

Dokumen terkait

website LPSE Kementerian Keuangan dengan alamat http://www.lpse.kemenkeu.go.id.. Nama Perusahaan : PT Berca Hardayaperkasa Alamat Perusahaan :

Panitia/ Pokja ULP masih bisa memberikan penjelasan selama 3 jam setelah masa Aanwijzing berakhir Untuk menjawab pert anyaan cukup dengan menyebut kan ID Peserta.

[r]

Persentase Provinsi dengan anggaran kesehalan daerah dalam ApBD yang sesuai dengan prioritas nasional di bidang kesehatan 40.. 07.03 Nilai Reformasi Birokrasi

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui model prediksi yang paling sesuai dalam memprediksi potensi kebangkrutan pada perusahaan kosmetik dan barang keperluan

Neraca perdagangan Indonesia defisit US$ 1,82 miliar pada Oktober 2018, dipicu impor yang lebih besar dari ekspor.. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyiapkan dua strategi

The Ratio of Academic Qualifications of Regular Workers, Temporary Workers (Freeter) and Other (NEET) (Data from ESS2002) ..... Contoh Suasana Kamar Pelaku

Pelaksanaan TabunganKu di Bank BTN KCP mayjen sungkono Surabaya mengandung arti tentang tata cara yang harus dilaksanakan atau dikerjakan yang sesuai dengan ketentuan yang