• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH BANK SAMPAH untuk MENGHASILKAN U

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH BANK SAMPAH untuk MENGHASILKAN U"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH BANK SAMPAH untuk MENGHASILKAN UANG Diajukan untuk memenuhi tugas mandiri Ilmu Lingkungan

Mata Kuliah : Ilmu Lingkungan Dosen Pengampu : Ina Rosdiana, M.Pd

Reiza Fitri Yulia 14121610722

IPA BIOLOGI-B/ SEMESTER 5

KEMENTRIAN AGAMA RIINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON

2014

KATA PENGANTAR

(2)

Puji syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga dengan rahmat-Nya makalah Ilmu Lingkungan yang berjudul “Bank Sampah untuk Menghasilkan Uang” telah terselesaikan. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW yang telah kita nantikan syafaatnya kelak di yaumil qiyaamah.

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mandiri mata Ilmu Lingkungan. Makalah ini berisi tentang pengertian, mekanisme, pengelolaan, cara kerja, contoh dan organisasinya. Semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat memberikan pengetahuan bagi kita semua.

Demikian penyusunan makalah ini yang telah dibuat. Semoga dapat memberikan ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat. Amiin ya rabbal’alamiin.

Wassalamu’alaikum Wr Wb

Cirebon, 11 Oktober 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

(3)

DAFTAR ISI... BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang... B. Tujuan... C. Rumusan Masalah... BAB II PEMBAHASAN... A. Pengertian Sampah... B. Pengertian Bank Sampah... C. Pengelolaan Bank Sampah... D. Mekanisme dan Cara Kerja Bank Sampah ... 1. Mekanisme Menabung Sampah ... 2. Cara Kerja Bank Sampah... E. Contoh dan Struktur Bank Sampah... 1. Contoh Hasil Pengolahan Daur Ulang Sampah... 2. Struktur Organisasi Bank Sampah... BAB III PENUTUP... A. Kesimpulan ... B. Saran... BAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

(4)

menjadi “PR” besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor pembuangan limbah sampah plastik.

Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah beserta Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 mengamanatkan perlunya perubahan paradigma yang mendasar dalam pengelolaan sampah yaitu dari paradigma kumpul–angkut–buang menjadi pengolahan yang bertumpu pada pengurangan sampah dan penanganan sampah. Kegiatan pengurangan sampah bermakna agar seluruh lapisan masyarakat, baik pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat luas melaksanakan kegiatan pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang dan pemanfaatan kembali sampah atau yang lebih dikenal dengan sebutan Reduce, Reuse dan Recycle (3R) melalui upaya-upaya cerdas, efisien dan terprogram.

Untuk mengurangi volume sampah dan menjadikan sampah tersebut menghasilkan nilai rupiah maka harus dikelola oleh masyarakat melalui program bank sampah. Bank Sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Warga yang menabung yang juga disebut nasabah memiliki buku tabungan dan dapat meminjam uang yang nantinya dikembalikan dengan sampah seharga uang yang dipinjam. Sampah yang ditabung ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang nantinya akan dijual di pabrik yang sudah bekerja sama.

(5)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan menjadi: 1. Apa pengertian sampah?

2. Apa pengertian bank sampah?

3. Bagaimana pengelolaan bank sampah?

4. Bagaimana mekanisme dan cara kerja bank sampah? 5. Bagaimana contoh dan struktur organisasi bank sampah? C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian sampah 2. Untuk memahami pengertian bank sampah

3. Untuk mengetahui proses pengelolaan bank sampah 4. Untuk memahami mekanisme dan cara kerja bank sampah 5. Untuk mengetahui contoh dan struktur organisasi bank sampah

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Sampah

Menurut Chairil Nizar dikutip dari beberapa sumber, ada beberapa pengertian sampah yaitu antara lain:

1. Sampah (waste) adalah zat-zat / benda-benda tidak berfungsi atau tidak terpakai lagi, baik yang berasal dari rumah-rumah maupun dari sisa-sisa proses industri.

2. Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan (Kamus Istilah Lingkungan, 1994).

(6)

4. Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula. Sampah adlah sumberdaya yang tidak siap pakai. Sampah adalah limbah yang bersifat padat, yang terdiri dari zat organic dan zat anorganik, yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan. (DPU. 1990). 5. Sampah adalah semua buangan padat yang dihasilkan dari seluruh

kegiatan manusia dan hewan yang tidak berguna atau tidak diinginkan (Tchobanoglous, Theiseen dan Eliassen, 1993).

B. Pengertian Bank Sampah

Definisi Bank Sampah menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 13 Tahun 2012 adalah tempat pemilahan dan pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang dan/atau diguna ulang yang memiliki nilai ekonomi. Sedangkan menurut Green and Clean Kota Bandung mendefinisikan bank sampah sebagai upaya memaksimalkan nilai sampah dengan tujuan menciptakan lingkungan yang sehat, bersih,hijau dan asri, mengurangi sampah ke TPA, mengubah perilaku masyarakat, mendidik masyarakat peduli lingkungan dan berorganisasi, meningkatkan kreatifitas, dan memberikan keuntungan bagi penghasil sampah. Dari pengertian diatas menunjukkan bahwasanya Bank Sampah merupakan suatu institusi ataupun tempat pemilahan/pengumpulan sampah yang dibentuk untuk mengelola dan memaksimalkan nilai sampah dengan prinsip 3R melalui pendekatan berbasiskan masyarakat (Rustanto, Bambang. 2013).

(7)

Gambar. 1.1

C. Pengelolaan Bank sampah.

Bank sampah sesungguhnya mudah untuk dikelola. Untuk membentuk suatu bank untuk menabung sampah-sampah di lingkungan Anda, Anda dan warga sekitar dapat menunjuk beberapa orang sebagai petugas pengelola. Dibutuhkan minimal satu orang untuk menjadi petugas pencatat administrasi keuangan, satu orang untuk menjadi

petugas pengelola tabungan, dan satu orang sebagai petugas pengelola sampah (perantara pengepul). Selanjutnya, masing-masing petugas memiliki peran tersendiri. Perantara pengepul bertugas melakukan negosiasi dengan pengepul dan mengawasi proses pengepulan sampah. Pengelola administrasi keuangan akan bekerja sama dengan perantara pengepul untuk mencatat hasil sampah masing-masing warga. Sedangkan pengelola tabungan bertugas untuk menyetorkan tabungan masing-masing warga ke bank dan nantinya dia jugalah yang bertugas untuk mengambil uangnya di bank jika ada warga yang hendak mengambil tabungannya.

Dalam pengaplikasiannya, bank sampah akan lebih mudah dikelola jika proses pengepulan sampah terjadwal dengan baik. Misalnya, warga dapat atau diwajibkan menyetorkan sampah anorganik yang telah dikumpulkannya dari sisa-sisa atau sampah rumah tangga setiap satu minggu sekali. Dengan begitu, sampah yang terkumpul akan lebih banyak dan uang yang didapat pun lebih banyak. Jika bank sampah yang ada dilingkungan Anda sudah memiliki administrasi yang baik dan sudah mampu bekerja dengan baik, kualitasnya dapat ditambahkan dengan adanya kepemilikan badan hukum dan buku tabungan sendiri. Dengan demikian, bank pengelola sampah di lingkungan Anda akan lebih berprospek secara ekonomi.

(8)

Keberadaan bank sampah dinilai akan lebih meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah di lingkungannya masing-masing. Sampah terutama sampah anorganik sejatinya dapat dijadikan sumber rupiah. Dengan adanya fasilitas pengelolaan sampah mandiri, diharapkan masyarakat akan lebih giat untuk mengelola sampahnya masing-masing dan mau menjaga kebersihan lingkungannya dengan baik.

Pengelolaan sampah tidak melulu harus dilakukan oleh pihak-pihak yang berwenang. Pengelolaan sampah dapat dan wajib dilakukan oleh kita semua. Mengelola sampah secara mandiri akan mendatangkan banyak manfaat bagi diri kita sendiri maupun lingkungan sekitar kita.

Pengelolaan Bank sampah mirip dengan pada bank umum lainnya. Setiap nasabah datang dengan lima kantong sampah yang berbeda. Kantong yang berisi :

1. Kantong 1 berisi sampah organik 2. Kantong 2 berisi sampah plastic 3. Kantong 3 berisi sampah kertas 4. Kantong 4 berisi sampah botol 5. Kantong 5 berisi sampah kaleng

Pengelolaan Bank Sampah juga mengikuti kaidah-kaidah yang terdapat dalam Undang-undang nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, bahwa prinsip dalam mengelola sampah adalah reduce, reuse dan recycle (3R).

Cara pengelolaan bank sampah, yaitu:

1. Membentuk sebuah bank sampah untuk menabung sampah-sampah yang dikummpulkan di lingkungan Anda.

2. Kemudian menunjuk beberapa orang yang ada di lingkungan Anda sebagai petugas pengelola, yaitu minimal satu orang sebagai pencatat administrasi keuangan, satu orang sebagai petugas pengelola tabungan, dan satu orang petugas untuk pengelola sampah (perantara pengepul).

(9)

warga. Dan pengelola tabungan akan menyetorkan tabungan dari masing-masing warga pada sebuah bank dan tentu saja bertugas juga untuk mengambilkan uang di bank jika ada warga yang ingin mengambil tabungannya.

4. Proses pengepulan sampah harus terjadwal dengan baik, agar kerja bank sampah bisa lebih mudah dan efektif. Misalnya, warga dijadwalkan menyetorkan sampah anorganik setiap satu minggu sekali. Dengan begitu, akan lebih banyak sampah yang terkumpul dan uang yang dihasilkan pun akan lenih banyak.

5. Jika bank sampah tersebut sudah memiliki administrasi yang baik, cara kerja pengelolaan yang baik, maka kualitas bank sampah dapat ditingkatkan dengan menambahkan kepemilikan badan hukum dan pembuatan buku tabungan sendiri. Sehingga, bank pengelola sampah tersebut akan lebih berprospek secara ekonomi (Anonim, 2014).

Berikut ini merupakan gambar skema pengelolaan bank sampah yaitu sebagai berikut:

Gambar. 1.3

D. Mekanisme dan Cara Kerja Bank Sampah 1. Mekanisme Menabung Bank Sampah

(10)

ditabung di TPS (Tempat Penampungan Sementara) yang ada di tiap RT atau kelompok masyarakat (POKMAS), kemudian petugas bank sampah mengambil sampah di tiap TPS.

Gambar. 2. 1

2. Cara Kerja Bank Sampah

(11)

administrasi keuangannya pun lebih transparan dan terorganisir. Bank sampah yang baik memiliki kriteria seperti memiliki badan hukum, memiliki sistem administrasi, memiliki pengepul tetap, memiliki buku tabungan, dan memiliki pihak penanggung jawab dan petugas lainnya (Juju. 2012).

Gambar. 2.2

a) Cara kerja bank sampah untuk lingkungan warga  Nasabah datang ke cabang.

 Nasabah datang dan langsung menuju meja taller, di sana nanti teller kami akan memberikan lembaran kualifikasi sampah bagi calon nasabah baru.

 Setelah nasabah berminat maka nasabah bisa mengisi formulir yang diberikan oleh teller, sebagai berikut: Aplikasi pembukaan rekening sampah dana perorangan.

 Sambil nasabah mengisi form tadi, teller akan meminta KTP atau kartu pelajar yang akan dicocokan atau disamakan dengan form yang nasabah isi.

 sambil menunggu buku tabungan jadi, nasabah akan diminta tanda tangannya oleh teller pada form tanda tangan nasabah.  Setelah itu teller akan menjelaskan tentang peraturan di bank

sampah.

 Setelah mendengarkan penjelasan pegawai bank secara singkat, lalu teller akan memberi buku tabungan kepada nasabah dengan warna buku tabungan yang berbeda sesuai dengan RT-nya.

b) Cara kerja bank sampah untuk perusahaan

(12)

sampah, dimana kami akan menjelaskan tentang kwalifikasi sampah yang bisa di tabung di bank sampah.

 Selanjutnya apabila pihak perusahaan setuju dengan kerjasama yang ditawarkan, bank sampah dan perusahaan akan membuat nota perjanjiaan, yang nantinya akan dibuat nota persetujuan bersama.

 Karyawan bank sampah akan memberikan sejumlah form yang harus diisi dari pihak perwakilan perusaan, sebagai berikut.  Setelah persyaratan dan kerjasama telah dipahami bersama.  Untuk kwalifikasi penempatan sampah sama dengan sampah

rumah tangga dengan menggunakan plastic yang berbeda. Yang nantinya perusahaan akan menambatkan bukti penyetoran sampah dari bank sampah yang telah ditanda tangani oleh kedua belah pihak serta disaksikan dalam penghitungan bobot samapah oleh keduanya, selanjutnya akan didata dan dimasukan ke komputerisasi teller bank sampah yang di kirim oleh driver bank sampah.

 Nantinya sampah yang ada dilingkungan perusahaan akan diambil langsung oleh pegawai bank sampah dengan menggunakan mobil pick-up.

 Masalah pembayaran akan dibayar sesuai dengan perjanjiaan yang ada.

E. Contoh dan Struktur Organisasi Bank Sampah 1. Contoh hasil pengolahan daur ulang sampah

Sumber: http://cleanandnature.blogspot.com/

(13)

Sumber: http://cleanandnature.blogspot.com/

Gambar. 2.4 Ket: Hasil daur ulang dari sampah batok kelapa menjadi kerajinan tangan Berupa asbak,kancing baju, dan centong sayur.

2. Struktur Organisasi Bank Sampah

Struktur organisasi bank sampah terdiri atas pengurus dan bagian pengurus.

a. Pengurus

Pengurus adalah pengelola system bank sampah dari wilayah hasil dari kesepakatan fasilitator dan juga beberapa pihak. Tugas dan tanggung jawab pengurus bank sampah adalah :

1) Menjalankan mekanisme system bank sampah sesuai dengan prosedur dan keseragaman pelaksanaan.

2) Meningkatkan kondisi wilayah di 6 PILAR POKOK (Pilar Sosial, Pilar Lingkungan, Pilar Kesehatan, Pilar Pendidikan, Pilar Ekonomi dan Pilar Informasi dan Teknologi).

3) Menjamin kesejahteraan pengurus bank sampah dan juga kenyamanan nasabah.

4) Melaporkan pada pihak pendamping dalah hal pelaksanaan kegiatan.

5) Mengatur secara tersendiri aturan dan cara kerja PBS. b. Bagian Pengurus

Bagian-bagian pelaksanaan dan juga kinerja pengurus adalah sebagai berikut :

1) Manager bank sampah: adalah Fasilitator atau Kader lingkungan yang memiliki pengetahuan tentang green and clean, cekatan dan ulet memantau kondisi bank sampah. Tugas dan tanggung jawabnya adalah memberi dan mengeluarkan kebijakan untuk pengembangan bank sampah dalam rapat pengurus.

(14)

diberi amanah. Tugas dan tanggung jawabnya adalah mengetahui arus keuangan dan pelaporan keuangan.

3) Divisi pencatatan: adalah kader lingkungan yang memiliki kemampuan dan pengetahuan pencatatan secara sistematis dan rapi. Tugas dan tanggung jawabnya adalah pencatatan kegiatan, agenda dan membantu langsung bendahara. 4) Divisi penimbangan: adalah kader lingkungan yang

memiliki kemampuan dan pengetahuan dalam menimbang dan membagi jenis-jenis sampah. Tugas dan tanggung jawabnya adalah melakukan pemilahan dan penimbangan sampah yang ada di bank sampah.

5) Divisi pengepakan: adalah kader lingkungan yang memiliki kemampuan pengepak dan mengemas sampah sesuia dengan jenis serta kelompoknya. Tugas dan tanggung jawabnya adalah meminimalisir penumpukan sampah yang berhamburan pada waktu yang lama, menjaga keamanan dan penyusutan sampah yang ada.

6) Divisi umum: adalah kader lingkungan yang memiliki waktu banyak untuk membantu para pengurus dalam kinerja jika diperlukan.

Gambar. 2. 5 Struktur bagan organisasi bank sampah

Struktur Organisasi

Bank Sampah penimbanganpenimbanganDivisi Divisi kan epa peg isi Div

(15)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Dari penjelasan yang telah dipaparkan tersebut sehingga dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1. Bank sampah Yaitu suatu unit kerja yang melakukan pengelolaan sampah dimana kegiatannya meliputi pemilahan sampah dari sumbernya yang kemudian dikumpulkan pada suatu tempat kemudian dijual ke pihak ketiga.

2. Prinsip dalam mengelola sampah adalah reduce, reuse dan recycle (3R).

3. Cara pengelolaan bank sampah, yaitu:

a. Membentuk sebuah bank sampah untuk menabung sampah-sampah yang dikummpulkan di lingkungan Anda.

b. Kemudian menunjuk beberapa orang yang ada di lingkungan Anda sebagai petugas pengelola, yaitu minimal satu orang sebagai pencatat administrasi keuangan, satu orang sebagai petugas pengelola tabungan, dan satu orang petugas untuk pengelola sampah (perantara pengepul).

c. Masing-masing petugas tersebut memiliki peran sesuai tugasnya.

d. Proses pengepulan sampah harus terjadwal dengan baik, agar kerja bank sampah bisa lebih mudah dan efektif. Jika bank sampah tersebut sudah memiliki administrasi yang baik, cara kerja pengelolaan yang baik, maka kualitas bank sampah dapat ditingkatkan dengan menambahkan kepemilikan badan hukum dan pembuatan buku tabungan sendiri.

(16)

5. Cara kerja bank sampah ada dua, yaitu Cara kerja bank sampah untuk lingkungan warga dan perusahaan.

6. Contoh hasil daur ulang sampah plastik menjadi kerajinan tangan berupa tas, dan dompet. Hasil daur ulang dari sampah batok kelapa menjadi kerajinan tangan berupa asbak,kancing baju, dan centong sayur.

7. Struktur organisasi terdiri atas pengurus dan bagian pengurus. Bagian pengurus terdiri atas

 Manager bank sampah  Bendahara bank sampah  Divisi pencatatan

 Divisi penimbangan  Divisi pengepakan  Divisi umum B. Saran

Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran yang semoga bermanfaat dan dapat membantu manajemen Bank Sampah untuk Menghasilkan Uang untuk masa yang akan datang, yaitu:

1. Perlunya penambahan peralatan yang canggih dalam penerapannya dengan sistem yang dijalankan sehingga operasi kerja sangat cepat dan tepat.

2. Untuk mengoptimalkan sampah sehingga lingkungan menjadi bersih dan sehat.

DAFTAR PUSTAKA

(17)

Anonim. 2013. Pengertian Sampah. Diakses pukul 11.00 WIB/ 11/ oktober/2014 oleh: http://www.ilmusipil.com/pengertian-sampah

Anonim. 2013. Panduan Mekanisme Sistem Bank Sampah pada Pengelolaan Bank Sampah. Diakses pukul 10.00 WIB/ 11/ oktober/2014 oleh:

https://www.facebook.com/permalink.php?

story_fbid=426794250764869&id=333447790099516

Anonim. 2011. Pemodelan Sistem. Diakses pukul 12.00 WIB/ 11/ oktober/2014 oleh: http://cleanandnature.blogspot.com/

Anonim. 2011. Manajemen Pengolahan Sampah. Diakses pukul 12.30 WIB/ 11/ oktober/2014 oleh: http://cleanandnature.blogspot.com/

Astuti, N.H. 2013. Bank Sampah. Diakses pukul 10.00 WIB/ 11/ oktober/2014 oleh: http://nurulhanifahastuti.blogspot.com/2013/02/bank-sampah.htmls

Hindri, P.S. 2013. Makalah Praktikum Kesehatan Lingkungan. Diakses pukul 10.00 WIB/11/ oktober/2014 Oleh:

http://hindripuspitasari.blogspot.com/2013/12/makalah-praktikum-kesehatan-lingkungan.html

Juju, Bandung. 2012. Bank Sampah Cara Pengelolaan Sampah yang Berprospek Ekonomi. Diakses pukul 10.00 WIB/ 11/ oktober/2014 oleh:

http://jujubandung.wordpress.com/2012/09/11/bank-sampah-cara-pengelolaan-sampah-yang-berprospek-ekonomi/

Rustanto, Bambang. 2013. Bank Sampah. Diakses pukul 14.10 WIB/ 11/

Gambar

Gambar. 1.3
Gambar. 2. 1
Gambar. 2.2
Gambar. 2.3 Ket: Hasil sampah plastik yang sudah di daur ulang menjadi sebuah
+2

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu cara yang dibutuhkan dalam mengurangi sampah yaitu dengan partisipasi warga dalam pengelolaannya. Pengelolaan sampah menjadi hal yang penting karena

Tujuan didirikannya bank sampah, untuk memecah permasalahan sampah yang sampai saat ini belum juga bisa teratasi dengan baik, membiasakan warga agar tidak membuang

Pengelolaan sampah dikenal dengan istilah “prinsip 3R yaitu Reduce (mengurangi), Reuse (Menggunakan/memanfaatkan kembali), dan Recycle (Mendaur ulang). Oleh karena

Hasil diskusi yang dilakukan dengan para pengurus, kendala yang dihadapi dalam memajukan bank sampah ini adalah masih minimnya partisipasi warga untuk menyetorkan sampahnya ke

SWOT bank sampah adalah sebagai berikut, strenght (kekuatan) mampu mengurangi timbulan sampah di masyarakat, weakness (kelemahan) sangat tergantung pada keaktifan

Pada aspek pertama, Bank Sampah Unilak telah berkontribusi mengurangi jumlah sampah di lingkungan kampus dengan membangun kesadaran mahasiswa dalam mengelola sampah yaitu dengan cara

Pengolahan sampah organik menjadi pupuk diolah sebagian oleh bank sampah sebagian dikelola oleh warga yang sebelumnya diberikan edukasi tentang pembuatan pupuk kompos dari limbah rumah

Sebagai salah satu solusi dalam mengelola sampah kota dan mengajak masyarakat agar mau memilah sampah pada sumbernya, setiap warga baik individu maupun kelompok dapat mendirikan bank