• Tidak ada hasil yang ditemukan

Akuntansi Investasi Jangka Pendek (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Akuntansi Investasi Jangka Pendek (1)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Akuntansi Investasi Jangka Pendek

Investasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu (1) investasi jangka pendek dan (2) investasi jangka panjang. Investasi berupa pembelian surat-surat berharga seperti saham dan obligasi yang dikeluarkan perusahaan lain melalui bursa saham dan effek. Apabila pembelian surat-surat berharga untuk dijual kembali dalam kurun waktu tidak lebih dari 1 tahun maka dimasukkan dalam investasi jangka pendek. Tujuan investasi jangka pendek dari keuntungan harga jual surat berharga yang diharapkan naik di kemudian hari (harga jual dikurangi harga perolehannya). Sedangkan investasi jangka panjang bertujuan untuk memperoleh deviden (bagian laba) dari saham tersebut atau pendapatan bunga (kupon) dari obligasi tersebut.

Dibawah ini kami sajikan contoh transaksi untuk investasi jangka pendek. 1/2 Dibeli tunai surat-surat berharga 1.000 lembar saham PT ABC @ Rp 10.000 kurs 101

untuk investasi jangka pendek.

Harga Perolehan surat berharga 1.000 lembar X Rp 10.000 X 101% = Rp 10.100.000

Jurnal:

Surat-surat berharga Rp 10.100.000 Kas Rp 10.100.000

5/2 Dijual tunai 500 lembar saham PT ABC dengan kurs 102.

Harga jual 500 lembar X Rp 10.000 X 102% = Rp 5.100.000 Harga perolehan 500 lembar X Rp 10.000 X 101% = Rp 5.050.000 Laba = Rp 50.000

Jurnal:

Kas Rp 5.100.000 Surat-surat berharga Rp 5.050.000 Laba penjualan surat berharga Rp 50.000

1/3 Dibeli tunai 100 lembar obligasi PT ABC 12% (1/3-1/9) @ Rp 1.000, kurs 100.

Harga perolehan 100 lbr X Rp 1.000 X 100% = Rp 100.000

Jurnal :

Surat-surat berharga Rp 100.000 Kas Rp 100.000

1/6 Dibeli 100 lembar obligasi PT ABC 12% (1/3-1/9) @ Rp 1.000, kurs 100 secara tunai.

(2)

Jurnal : Surat berharga Rp 100.000 Pendapatan bunga Rp 3.000 Kas Rp 103.000

1/6 Dijual 50 lembar obligasi PT ABC 12% (1/3-1/9) @ Rp 1.000, kurs 110 secara tunai.

Harga jual 50 lbr X Rp 1.000 X 110% = Rp 55.000 Harga perolehan 50 lbr X Rp 1.000 X 100% = Rp 50.000 Laba Rp 5.000

Harga jual 50lbr X Rp 1.000 X 110% = Rp 55.000 Bunga 3/12 X Rp 50.000 X 12% = Rp 1.500 Jumlah penerimaan kas = Rp 56.500

Jurnal :

Kas Rp 56.500 Pendapatan bunga Rp 1.500

Surat berharga Rp 50.000 Laba penjualan surat berharga Rp 5.000

INVESTASI JANGKA PANJANG OBLIGASI

Obligasi adalah surat pengakuan utang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan atau lembaga-lembaga lain sebagai pihak yang berhutang yang mempunyai nilai nominal tertentu dan mempunyai kesanggupan untuk membayar bunga secara periodic atas dasar persentase tertentu yang tetap. Obligasi pada umumnya diterbitkan untuk suatu jangka waktu tetap di atas 10 tahun.

Obligasi secara ringkasnya adalah merupakan utang tetapi dalam bentuk sekuriti.

(3)

dimungkinkan bagi penerbit obligasi guna memperoleh pembiayaan investasi jangka panjangnya dengan sumber dana dari luar perusahaan. Tujuan utama dari analisa efek dalam penilaian obligasi adalah “rate of return” atau “yield” yang diharapkan dari obligasi tersebut.

Untuk menggambarkan investasi dalam obligasi, anggaplah bahwa pada tanggal 1 maret 199A sebuah perusahaan membeli 100 lembar obligasi perusahaan XYZ yang bernilai nominal Rp. 100.000 per lembar. Harga perolehan adalah Rp. 9.024.000 atau Rp. 90.240 per lembar. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 1 april 199F, berbunga 12% setahun. Bunga dibayar dua kali setahun tiap-tiap tanggal 1 april dan 1 oktober. Jumlah yang harus dibayarkan untuk obligasi ini dihitung sebagai berikut:

Harga obligasi Rp 9.024.000 Bunga yang sudah berjalan:

5/12 x 12% x Rp 10.000.000 Rp 500.000 Jumlah yang dibayarkan Rp 9.524.000

Oleh karena bunga obligasi dibayar setiap tanggal 1 April dan 1 Oktober maka pembayaran terakhir sebelum terjdinya pembelian adalah pada tanggal 1 Oktober 199A – 1. Dengan demikian, pada saat pembelian bunga yang sudah berjalan adalah 5 bulan, seperti dalam perhitungan diatas, adalah Rp 500.000. jumlah ini merupakan hak penjual dan harus ditambah pada harga obligasi ayat jurnal yang dibuat untuk transaksi ini adalah sebagai berikut:

(D) Investasi dalam obligasi 9.024.000 (D) Pendapatan bunga 500.000

(K) Bank 9.524.000

Pada tanggal 1 april 199Aperusahaan XYZ membayarkan bunga setengah tahunannya. Untuk 100 embar obligasi yang dipegang perusahaan dalam contoh ini akan diperoleh bunga sebesar : 6/12 x 12% x Rp 10.000.000 = Rp 600.000

Ayat jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut: (D) Bank 600.000 (K) Pendapatan bunga 600.000

Pada tanggal 1 Oktober 199A, bunga sebesar Rp 600.000 aka diterima lagi dari perusahaan XYZ dan ayat jurnal yang sama dengan diatas harus dibuat unuk itu. Pada tanggal 1 September 199A saat perusahaan yang memiliki obligasi akan menyusun laporan keuangannya, bunga yang sudah berjalan untuk obligasi yang dimiliki adalah untuk tanggal 1 Oktober sampai tanggal 31

Desember 199A (3 bulan). Jumlahnya adalah: 3/12 x 12% x Rp 10.000.000 = Rp 300.000.

Ayat jurnal penyesuaian yang perlu dibuat untuk bunga yang sudah berjalan afdalah sebagai berikut:

(D) Bunga masih harus diterima 300.000

(K) Pendapatan bunga 300.000 AMORTISASI AGIO/DISAGIO

(4)

sejumlah itu. Tanpa adanya jurnal penyesuaian, berarti disagio herus sekaligus dibebankan sebagai pendapatan pada saat pembayaran kembali, Perlakuan demikian kurang tepat, karena pembebanan disagio menjadi tidak merata sepanjang masa pemilikan obligasi. Disagio (demikian juga dengan agio ) harus diamortisasikan sedemikian rupa sehingga pada waktu pembayaran kembali, perkiraan investasi bersaldo sebesar nilai nominal obligasi.

Amortisasi disagio untuk obligasi tersebut diatas dihitung dengan cara seperti yang dijelaskan di bawah ini:

Nilai nominal obligasi Rp. 10.000.000 Harga perolehan obligasi Rp. 9.024.000 Disagio obligasi Rp. 976.000 Jangka waktu pemilikan (1 maret 199 A

Sampai dengan 1 april 199F) 61 bulan Amortisasi disagio per bulan

(Rp. 976.000 : 61) Rp. 16.000 Amortisasi disagio per lembar obligasi

Per bulan (Rp.16.000 : 100) Rp. .160

Amortisasi disagio untuk tahun 199A (10 bulan ) terhadap 100 lembar obligasi adalah: 10 x Rp 160.000 = Rp. 160.000. Ayat jurnal penyesuaian yang harus di buat untuk mencatat amortisasi disagio adalah sebagai berikut :

(D) investasi dalam obligasi 160.000

(K) Pendapatan bunga 160.000

Dengan adanya ayat jurnal penyesuaian tersebut, yang dilakukan tiap tiap tahun, maka pada saat jatuh tempo, perkiraan investasi dalam obligasi akan berjumlah Rp. 10.000.000. jumlah inilah yang akan diterima pada saat obligasi di bayar kembali oleh perusahaan yang

mengeluarkannya.

KARAKTRISTIK OBLIGASI

1. Nilai obligasi (jumlah dana yang dipinjam)

Dalam penerbitan obligasi, maka perusahaan akan dengan jelas menyatakan jumlah dana yang dibutuhkan yang dikenal dengan istilah “jumlah emisi obligasi”. Penentuan besar kecilnya jumlah penerbitan obligasi berdasarkan aliran arus kas perusahaan, Kebutuhan, serta kinerja bisnis perusahaan.

2. Jangka waktu obligasi

Setiap obligasi mempunyai masa jatuh tempo atau berakhirnya masa pinjaman (maturity). Secara umum masa jatuh tempo obligasi adalah 5 tahun. Ada yang 1 tahun, adapula yang 10 tahun. Semakin pendek jangka waktu obligasi maka akan semakin diminati oleh investor, karena dianggap risikonya kecil.

3. Principal dan Coupon rate

Nilai prinsipal obligasi adalah sejumlah uang yang disetujui oleh penerbit obligasi agar dibayarkan kepada pemegang obligasi pada masa jatuh tempo. Jumlah ini biasa berhubungan dengan redemption value, maturity value, par value or face value. Coupon rate juga disebut nominal rate, adalah tingkat bunga yang disetujui penerbit untuk dibayar kepada pemegang obligasi setiap tahun. Besarnya pembayaran bunga setiap tahun

(5)

Tingkat persentase coupon dikali nilai prinsipal obligasi menghasilkan besarnya coupon. Contohnya, obligasi dengan 8% coupon rate dan nilai par nya adalah $1,000 akan membayar bunga per tahun sebesar $80.

4. Jadwal pembayaran

Kewajiban pembayaran kupon obligasi oleh perusahaan penerbit, dilakukan secara berkala sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, bisa dilakukan triwulan, semesteran, atau tahunan.

5. Diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah (Levy 29-30).

PENERBIT OBLIGASI

Penerbit obligasi ini sangat luas sekali, hampir setiap badan hukum dapat menerbitkan obligasi, namun peraturan yang mengatur mengenai tata cara penerbitan obligasi ini sangat ketat sekali. Penggolongan penerbit obligasi biasanya terdiri atas :

Lembaga supranasional, seperti misalnya Bank Investasi Eropa (European Investment Bank) atau Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank).

Pemerintah suatu negara menerbitkan obligasi pemerintah dalam mata uang negaranya maupun Obligasi pemerintah dalam denominasi valuta asing yang biasa disebut dengan obligasi internasional (sovereign bond).

Sub-sovereign, propinsi, negara atau otoritas daerah . Di Amerika dikenal sebagai Obligasi daerah (municipal bond). Di Indonesia dikenal sebagai Surat Utang Negara

Lembaga pemerintah. Obligasi ini biasa juga disebut agency bonds, atau agencies.

Perusahaan yang menerbitkan obligasi swasta.

Special purpose vehicles adalah perusahaan yang didirikan dengan suatu tujuan khusus guna menguasai aset tertentu yang ditujukan guna penerbitan suatu obligasi yang biasa disebut Efek Beragun Aset.

Bagian yang terpenting dalam suatu obligasi adalah :

Nilai nominal atau nilai utang pokok , yaitu nilai yang harus dibayar bunganya oleh penerbit dan harus dilunasi pada saat akhir masa jatuh tempo.

Harga penerbitan, yaitu suatu harga yang ditawarkan kepada investor pada saat penjualan perdana obligasi. Nilai bersih yang diterima oleh penerbit adalah setelah dikurangi dengan biaya-biaya penerbitan.

(6)

diterbitkan dengan masa jatuh tempo hinga lebih dari seratus tahun. Pada awal tahun 2005, pasar atas obligasi euro dengan masa jatuh tempo selama 50 tahun mulai berkembang. Pada pasaran Amerika dikenal 3 kelompok masa jatuh tempo obligasi yaitu :

o Jangka pendek (surat utang atau bill): yang masa jatuh temponya hingga 1 tahun;

o Medium Term Note: masa jatuh temponya antara 1 hingga 10 tahun;

o Jangka panjang (obligasi atau bond): jatuh temponya di atas 10 tahun.

Penentuan besarnya “rate of return”

Besarnya “rate of return” atau “yield” dari obligasi yang akan dipertahankan sampai hari jatuh temponya dapat dihitung dengan rumus shortcut formula sebagai berikut :

Rate of Return = ( C x nilai nominal ) + f-p/n p+f

2 Keterangan :

C = bunga tahunan dalam rupiah

f = harga nominal dari obligasi atau jumlah yang akan diterima p = harga pasar

n = umur obligasi Contoh soal :

Suatu obligasi dengan nilai nominal Rp 15.000 yang mempunyai harga pasar Rp 10.000 mempunyai umur ekonomi 5 tahun dan membayangkan cupon (bunga obligasi) sebesar 6% setiap tahunnya. Tentukan besarnya Rate of Return dari obligasi tersebut apabila obligasi itu mempertahankan sampai jatuh tempo.

Jawab :

Rate of Return = ( C x nilai nominal ) + f-p/n p+f

2

Rate of Return = 6% (10.000) + 15.000-10.000/5 15.000-10.000/2

= 1.600 12.500

= 0,128 atau 12,8%

Penetuan nilai obligasi

Pada prinsipnya nilai obligasi didasarkan pada tingkat bunga yang sedang berlaku. Apabila obligasi itu tidak mempunyai hari jatuh tempo maka nilainya ditentukan dengan

mengkapitalisasikan bunga tahunnya atas dasar tingkat bunga yang berlaku pada waktu itu ditentukan dengan cara sebagai berikut :

Nilai = R

(7)

R = bunga tahun i = discount rate Contoh :

suatu obligasi yang tidak mempunyai hari jatuh tempo mempunyai nilai nominal Rp 20.000 dan membayarkan bunga Rp 6.000 setiap tahunnya. Berapa nilai obligasi tersebut berdasarkan pada kondisi pasar pada ini dimana tingkat bunga yang berlaku adalah 15% ?

Jawab : Nilai = R i

6.000 = Rp 40.000 0,15

Kupon, suku bunga yang dibayarkan oleh penerbit kepada pemegang obligasi. Biasanya

suku bunga ini memeiliki besaran yang tetap sepanjang masa berlakunya obligasi, tetapi juga bisa mengacu kepada suatu indeks pasar uang seperti LIBOR, dan lain-lain. Istilah "kupon" ini asal mulanya digunakan karena dimasa lalu secara fisik obligasi diterbitkan bersama dengan kupon bunga yang melekat pada obligasi tersebut. Pada tanggal

pembayaran kupon, pemegang obligasi akan menyerahkan kupon tersebut ke bank guna ditukarkan dengan pembayaran bunga.

Tanggal kupon, tanggal pembayaran bunga dari penerbit kepada pemegang obligasi. Di Amerika, kebanyakan pembayaran kupon obligasi dilakukan secara "tengah tahunan", yang artinya pembayaran kupon dilakukan setiap 6 bulan sekali. Di Eropa, kebanyakan obligasi adalah secara "tahunan" atau 1 kupon pertahun.

Dokumen resmi , suatu dokumen yang menjelaskan secara terinci hak-hak dari pemegang saham. Di Amerika, ketentuan ini diatur oleh departemen keuangan

pemerintah dan undang-undang komersial dimana dokumen ini di hadapan pengadilan diperlakukan sebagai suatu kontrak. Ketentuan dalam dokumen resmi tersebut sulit sekali diubah dimana perubahan hanya dapat dilakukan atas persetujuan mayoritas pemegang obligasi.

Hak opsi: suatu obligasi dapat memuat ketentuan mengenai hak opsi kepada pembeli obligasi ataupun penerbit obligasi.

Hak pelunasan, beberapa obligasi memberikan hak kepada penerbit untuk melunasi obligasi tersebut sebelum masa jatuh tempo obligasi. Obligasi jenis ini dikenal sebagai obligasi opsi beli. Kebanyakan obligasi jenis ini memberikan hak kepada penerbit untuk melakukan pelunasan obligasi pada nilai pari. Pada beberapa obligasi mengharuskan penerbit untuk membayar premi yang disebut premi opsi. Ini utamanya digunakan bagi obligasi berbunga tinggi. Pada obligasi jenis ini terdapat banyak sekali persyaratan yang ketat yang membatasi kegiatan operasional penerbit, maka guna membebaskan penerbit dari pembatasan-pembatasan dilakukanlah pelunasan dini atas obligasi tersebut. namun dengan biaya yang lebih tinggi.

(8)

Tanggal pelaksanaan opsi adalah tanggal dimaka opsi beli atau opsi jual dapat dilaksanakan sebelum masa jatuh tempo obligasi.

Dana jaminan atau yang juga dinenal dengan istilah sinking fund adalah merupakan suatu syarat dalam "dokumen resmi" yang mensyaratkan adanya suatu porsi tertentu dari obligasi yang dapat dicairkan berkala. Penerbit juga dapat membayar kepada wali amanat yaitu dengan cara

melakukan pembelian secara acak atas obligasi yang diterbitkannya atau pilihan lainnya dengan membeli obligasi di pasaran lalu menyerahkannya kepada wali amanat.

Obligasi tukar atau dikenal juga dengan nama Exchangeable bond ("XB") yang

memperkenankan pemegang obligasi untuk menukarkan obligasi yang dipegangnya dengan saham perusahaan selain daripada saham perusahaan penerbit, biasanya dengan saham anak perusahaan penerbit.

PROSES PENERBITAN DARI SUATU OBLIGASI

Proses yang umum dikenal dalam penerbitan suatu obligasi adalah melalui penjamin emisi atau juga dikenal dengan istilah "underwriting". Dalam penjaminan emisi, satu atau lebih perusahaan sekuritas akan membentuk suatu sindikasi guna membeli seluruh obligasi yang diterbitkan oleh penerbit dan menjualnya kembali kepada para investor. Pada penjualan obligasi pemerintah biasanya melalui proses lelang.

JENIS-JENIS OBLIGASI

Sekuritas pasar modal meliputi instrumen-instrumen yang lebih besar dari satu tahun dan isntrumen-instrumen yang tidak memiliki masa jatuh tempo. Secara umum, pasar ini terjadi karena adanya instrumen yang berisi sekumpulan aliran kas yang dijanjikan, atau menawarkan partisipasi untuk mendukung profitabilitas perusahaan di masa yang akan datang. Dalam

sekuritas pasar modal ni terdapat dua macam instrumen yaitu fixed income securities dan equity income securities. Fixed income securities terbagi dua kategori besar yaitu:

1. Government Bond

Seperti T-Bills, US Treasury Notes dan US Teasury Bond adalah sekuritas pemerintah yang digunakan untuk pendanaan dalam utang pemerintah. Pembayaran kuponnya bersifat semi-annual. Ketika diterbitkan, US Treasury Notes memiliki masa jatuh tempo 2 (dua) sampai 10 (sepuluh) tahun dan US Treasury-Bond memiliki masa jatuh temponya lebih dari 10 (sepuluh) tahun. Jenis-jenis obligasi pemerintah yaitu pertama, Callable Bond yang biasanya dibeli

kembali oleh penerbitnya pada harga tertentu di masa yang akan datang. Kedua, Federal Agency Bond. Ketiga, Municipal Bond, yang diterbitkan oleh pemerintah lokal untuk mendanai

highways, sistem perairan pendidikan dan capital project lainya. Ada 2 (dua) tipe Multicipal Bond yaitu General Obligation Bond dan Revenue Bond. (Levy 40-41).

2. Corporate Bond

(9)

obligasi disebut debitur, sedangkan investor yang membeli obligasi disebut kreditur. (Timothy and Joseph 408). Jenis-jenis Corporate Bond adalah:

3. Secured Bonds

Secured Bonds adalah obligasi yang penerbitannya dijamin oleh sejumlah aset. 4. Mortgage bonds

Mortgage bonds adalah obligasi yang penerbitannya dijamin oleh aset riil (bukan dalam bentuk finansial).

5. Unsecured bonds (Debentures)

Unsecured bonds adalah obligasi yang penerbitannya tidak memiliki jaminan.

Pembayaran sangat bergantung pada kemampuan dan kemauan dari perusahaan penerbit untuk memberikan bunga yang dijanjikan dan membayar pokok pinjaman sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Jika terjadi gagal bayar, maka pemegang obligasi akan menjadi unsecured creditors. Investor tidak memiliki hak atas harta perusahaan.

6. Convertible bonds

Convertible bonds adalah salah satu jenis obligasi yang memiliki kekhususan. Obligasi ini dapat dikonversi ketika terdapat keputusan pemilik obligasi menjadi sejumlah sekuritas lain yang diterbitkan oleh perusahaan yang sama. Biasanya sekuritas lain tersebut adalah common stock.

7. Variable-Rate bonds

Obligasi yang memberikan pembayaran kupon yang bervariasi mengikuti frekuensi bunga yang berlaku di pasar atau market rate index.

8. Putable bonds

Putable bonds adalah obligasi yang dapat dicairkan sebelum jatuh tempo sesuai dengan keputusan dari pemilik obligasi.

9. Junk bonds

Junk bonds biasanya dikenal dengan sebutan high-yield bonds, adalah obligasi yang memiliki peringkat dibawah investment grade. Disebut junk karena obligasi ini lebih berisiko dari obligasi yang berkategori investment grade.

10. International bonds

International bonds adalah obligasi yang dijual di negara lain. Obligasi dapat

(10)

11. Super Long-Term bonds

Obigasi yang memiliki masa jatuh tempo lebih besar atau sama dengan 100 tahun.

OBLIGASI DI INDONESIA

Secara umum jenis obligasi dapat dilihat dari penerbitnya, yaitu, Obligasi perusahaan dan Obligasi pemerintah. Obligasi pemerintah sendiri terdiri dalam beberapa jenis, yaitu:

1. Obligasi Rekap, diterbitkan guna suatu tujuan khusus yaitu dalam rangka Program Rekapitalisasi Perbankan;

2. Surat Utang Negara (SUN), diterbitkan untuk membiayai defisit APBN;

3. Obligasi Ritel Indonesia (ORI), sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun dengan nilai nominal yang kecil agar dapat dibeli secara ritel;

4. Surat Berharga Syariah Negara atau dapat juga disebut "obligasi syariah" atau "obligasi sukuk", sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun

berdasarkan prinsip syariah.

PASAR OBLIGASI

Jenis pasar obligasi, yaitu :

1. Pasar Primer. Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi saat mulai diterbitkan. Salah satu persyaratan ketentuan Pasar Modal, obligasi harus dicatatkan di bursa efek untuk dapat ditawarkan kepada masyarakat, dalam hal ini lazimnya adalah di Bursa Efek Surabaya (BES) sekarang Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Pasar Sekunder. Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi setelah diterbitkan dan tercarat di BES, perdagangan obligasi akan dilakukan di Pasar Sekunder. Pada saat ini, perdagangan akan dilakukan secara Over the Counter (OTC). Artinya, tidak ada tempat perdagangan secara fisik. Pemegang obligasi serta pihak yang ingin membelinya akan berinteraksi dengan bantuan perangkat elektronik seperti email, online trading, atau telepon. Tata Cara Pemotongan PPh Final atas obligasi

Pemotongan PPh yang bersifat final atas penghasilan yang diterima dari obligasi yang diperdagangkan atau dilaporkan perdagangannya di bursa efek, dilakukan oleh :

 Penerbit obligasi (emiten) atau kustodian yang ditunjuk selaku agen pembayaran :

1. atas bunga, yang diterima oleh pemegang interest bearing bond, pada saat jatuh tempo bunga; dan

2. atas diskonto, yang diterima baik oleh pemegang interest bearing bond maupun pemegang zero coupon bond, pada saat jatuh tempo obligasi.

(11)

1. atas bunga dan diskonto bagi pemegang interest bearing bond dan atas diskonto bagi pemegang zero coupon bond, yang diterima penjual obligasi pada saat transaksi.

 Perusahaan efek (broker), bank, dana pensiun, dan reksadana, selaku pembeli obligasi langsung tanpa melalui pedagang perantara atas bunga dan diskonto dari interest bearing bond dan zero coupond bond yang diterima atau diperoleh penjual obligasi pada saat transaksi

 INVESTASI JANGKA PENDEK

A. Pengertian Investasi dan Tujuan Investasi

Aset lancar lain yang sering nampak dalam neraca perusahaan adalah investasi aset keuangan atau sering disebut surat-surat berharga. Investasi dapat dimaksudkan sebagai sebagai komiten dana atau penggunaan dana untuk pembelian satu atau lebih aset dalam kurun waktu tertentu di masa yang akan datang. Investasi ini dapat dilakukan dalam berbagai macam bentuk dan ukuran. Investasi dalam aset keuangan dapat berbentuk surat berharga kepemilikan berupa saham biasa atau saham preferen atau dalam bentuk surat berharga utang misalnya obligasi. Sedangkan ditinjau dari ukurannya dapat berupa pembelian seluruh saham perusahaan, pembelian beberapa lembar saham perusahaan atau obligasi.

Mengapa individu dan perusahaan mau

melakukan investasi dalam saham dan obligasi? Seseorang atau perusahaan mungkin akan

melakukan investasi dengan tujuan untuk memperoleh dividen dan capital gain (selisih lebih

harga jual surat berharga dibandingkan harga belinya).

Perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang investasi, seperti perusahaan sekuritas, reksadana, perusahaan asuransi, semuanya membeli saham dan obligasi dengan alasan yang sama dengan di atas.

Ada beberapa perusahaan lain yang melakukan investasi dalam saham dan obligasi dengan tujuan untuk mempengaruhi atau untuk mengendalikan perusahaan lainnya.

Investasi dapat dimaksudkan sebagai sebagai komiten dana atau penggunaan dana untuk pembelian satu atau lebih aset dalam kurun waktu tertentu di masa yang akan datang

518

B. Klasifikasi Investasi Saham

(12)

1. Investasi lancar sering disebut juga dengan surat-surat berharga merupakan aset lancar. Agar dapat dikategorikan sebagai aset lancar dalam neraca, maka investasi tersebut haruslah likuid (dapat dengan mudah dikonversikan ke dalam bentuk kas). Selain itu, investor tersebut juga bermaksud untuk mengkonversikan investasi tadi ke dalam bentuk kas dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun atau mempergunakannya untuk membayar kewajiban lancar perusahaan. Beberapa contoh dari investasi lancar adalah sertifikat deposito dan saham atau obligasi perusahaan lainnya.

2. Investasi yang tidak memenuhi syarat-syarat tersebut di atas akan digolongkan sebagai investasi jangka panjang yang termasuk dalam kategori aktiva non lancar dalam neraca.

Contoh investasi jangka panjang adalah saham dan obligasi yang akan dipegang oleh investor dalam jangka waktu yang lebih dari 1 tahun dan aktiva yang tidak dapat dipasarkan saat ini misalkan real estat yang tidak dipergunakan dalam operasi usaha.

C. Investasi dalam Saham

Untuk memulai pembahasan investasi dalam saham, terlebih dahulu kita harus mengetahui dengan jelas dua definisi kunci. Orang atau perusahaan yang memiliki saham suatu perusahaan disebut dengan investor. Sedangkan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut dinamakan dengan investee. Jika anda memiliki saham PT. Bank BNI, maka Anda merupakan investor, sedangkan PT. Bank BNI sendiri kita sebut sebagai investee.

Investasi lancar adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan

dimaksudkan untuk dimiliki selama 1 tahun atau

kurang

Orang atau perusahaan yang memiliki saham suatu perusahaan disebut

dengan investor Sedangkan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut dinamakan

dengan investee. 519

(13)

memperoleh dividen dan keuntungan dari hasil penjualan saham. Investasi seperti ini pada dasarnya jarang dilakukan. Kebanyakan perusahaan lebih suka untuk menginvestasi uang tersebut dalam bentuk persediaan, pegawai atau aktiva tetap yang dapat dipergunakan untuk menunjang operasi lini bisnis perusahaan sendiri. Jadi, tujuan perusahaan melakukan investasi pada investee kebanyakan adalah untuk mendapatkan hak pengendalian yang cukup besar dalam investee. Jika seorang investor memiliki 25% dari total saham investee yang beredar, berarti ia memiliki ¼ usaha investee tersebut. Selain itu, investor juga ¼ dari keseluruhan hak suara dalam pemilihan dewan direksi. Hal ini memungkinkan investor tersebut untuk memainkan peranan yang cukup besar dalam menentukan bagaimana

investee melakukan operasinya. Investor yang memiliki lebih dari 50% saham yang beredar akan memegang kontrol atas investee.

D. Pengukuran dan Pencatatan Investasi Lancar

Investasi lancar harus diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih atau nilai yang lebih rendah antara biaya dan nilai realisasi bersih. Biaya investasi harus meliputi semua biaya pembelian dan biaya lain yang timbul sampai investasi tersebut diperoleh. Biaya pembelian investasi antara lain harga pembelian dan biaya komisi pialang.

Metode akuntansi yang dipergunakan untuk investasi bergantung pada klasifikasi apakah investasi tersebut merupakan investasi lancar atau merupakan investasi jangka panjang. Investasi lancar adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki selama 1 tahun atau kurang, dan investasi lainnya selain investasi lancar akan digolongkan sebagai investasi jangka panjang. Pencatatan yang berhubungan dengan investasi saham meliputi pencatatan pada saat perolehan, pada saat menerima pendapatan dan pada saat pelepasan.

520

1. Perolehan Investasi Saham

Surat berharga yang dibeli sebagai investasi jangka pendek akan didebit pada akun surat berharga dengan nilai sebesar biaya

perolehannya. Biaya perolehan adalah harga beli ditambah semua biaya pembelian misalnya biaya komisi, provisi, materai. Contoh, PT. Andalan pada tanggal 18 Agustus 2007 membeli saham PT. Matahari 200 lembar nominal Rp. 1.000 dengan harga Rp. 15.000,- per lembar. Biaya yang berkaitan dengan pembelian adalah Rp. 250.000,-. Maka pencatatan yang dilakukan oleh PT. Andalan adalah:

2. Perolehan Pendapatan dari Investasi Saham

Sedangkan pendapatan yang diperoleh dari investasi dalam surat berharga akan dicatat sebagai pendapatan lain-lain atau pendapatan di luar operasi. Contoh, jika pada tanggal 31 Agustus 2007 PT. Andalan menerima pembayaran dividen dari PT. Matahari sebesar Rp. 500,- per lembar, maka pencatatannya dilakukan sebagai berikut:

3. Pelepasan Investasi

(14)

kembali atau dilepas. Pelepasan investasi jangka pendek bisa menimbulkan keuntungan atau kerugian. Keuntungan atau kerugian akan dicatat sebagai pendapatan lain-lain atau

kerugian lain-lain. Contoh jika pada tanggl 20 September 2007 Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit

18 Agustus Surat Berharga – Saham PT. Matahari Kas

Rp3.250.000,-Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit 31 Agustus Kas

Pendapatan Dividen Rp100.000,-521

E. Penilaian Investasi Saham (Pelaporan pada Nilai Terendah antara Biaya dan Nilai Pasar)

Karena prinsip konservatif dalam akuntansi, maka investasi lancar dalam saham harus dilaporkan pada nilai terendah antara biaya (harga perolehan) dengan nilai pasar. Metode pelaporan ini disingkat dengan nama LCM (lower of cost or market). LCM didasarkan pada pandangan bahwa kerugian dan bukannya keuntungan yang seharusnya dilaporkan sebelum penjualan aktiva terjadi. LCM akan diterapkan pada seluruh portofolio investasi lancar dan metode ini akan melaporkan jumlah yang lebih rendah antara biaya (harga perolehan) dengan nilai pasar total investasi lancar.

Misalkan PT. Jaya Sakti melakukan investasi lancarnya pada saham dari tiga perusahaan dengan harga perolehan dan nilai pasar sebagai berikut: Portofolio Investasi Lancar

PT. Jaya Sakti

Saham Harga Nilai Pasar Perolehan

PT. Sumarecan Agung Rp. 18.000.000,- Rp. 18.250.000,-PT. Indospring Rp. 1.202.800,- Rp.

1.200.000,-PT. Bank BNI Rp. 13.000.000,- Rp. 12.000.000,-Rp. 32.202.800,- 12.000.000,-Rp.

31.450.000,-Karena total nilai pasar dari portofolio investasi

(Rp. 31.450.000,-) lebih rendah dibandingkan dengan biaya Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit

20 September Kas

Rp3.500.000,-Surat Berharga – Saham PT. Matahari Rp3.Keuntungan Penjualan Surat Berharga Rp. 250.000,-PT. Andalan menjual investasi saham 250.000,-PT. Matahari dengan

harga jual Rp. 17.500 per lembar, maka pencatatan yang dilakukan adalah:

522

perolehannya (Rp. 32.202.800,-), maka neraca investasi akan melaporkan investasi lancar pada harga pasarnya, yaitu Rp. 31.450.000,-. Jurnal berikut ini akan dibuat untuk mencatat penurunan nilai surat berharga

pada tanggal pelaporan keuangan:

(15)

belum terealisir atas investasi lancar akan dilaporkan dalam laporan labarugi pada beban dan pendapatan lain-lain. Akun penyisihan akan dilaporkan sebagai akun kontra (contra account) terhadap investasi lancar di neraca sebagai berikut:

Aset Lancar Kas Rp. XXX

Surat Berharga - pada harga perolehan Rp. 32.302.800,-Dikurangi : penyisihan untuk mengurangi

investasi lancar agar sesuai dengan nilai pasar Rp.

752.800,-Investasi lancar pada harga pasar Rp. 31.450.000,-Piutang dagang, netto Rp. XXX

Alternatif lain yang sering dipergunakan adalah memperlihatkan nilai LCM pada neraca, dan melaporkan nilai yang lebih tinggi dalam catatan atas laporan keuangan, seperti terlihat dibawah ini:

Aset Lancar Kas Rp. XXX

Surat Berharga - pada harga pasar Rp. 31.450.000,-Piutang dagang, netto Rp. XXX

Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit

31 Desember Kerugian karena penurunan nilai Surat Berharga

Rp752.000,-Penyisihan untuk penurunan nilai Surat Berharga Rp752.000,-523

Catatan: Investasi lancar dilaporkan pada nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai pasar. Pada tanggal 31 Desember 19XX

besarnya biaya perolehan adalah Rp. 32.202.800,-.

Jika biaya perolehan investasi lancar lebih rendah dibandingkan dengan nilai pasarnya, maka investor akan melaporkan nilai investasi lancar pada biaya perolehan dan mengungkapkan nilai pasar dalam catatan atas laporan keuangan.

F. Investasi Lancar Obligasi

Prinsip pengukuran, pengakuan dan penilaian untuk investasi lancar dalam obligasi sama dengan untuk investasi saham. Dalam hal obligasi maka pada waktu penjualannya timbul masalah bunga berjalan. Contoh, pada tanggal 1 Maret 2007 PT. Merdeka membeli obligasi PT. Telkom nominal Rp. 100.000,- per lembar dengan kurs 102. Bunga obligasi 12% setahun dibayarkan setiap 6 bulan sekali yaitu tanggal 1 Juli dan

tanggal 1 Januari. Biaya provisi dan materei adalah Rp. 10.000,-.

Tanggal 1 Agustus 2007 seluruh obligasi PT. Telkom dijual dengan kurs 104, biaya penjualan Rp. 2.000,-.

Transaksi investasi di atas akan dicatat sebagai berikut: Keterangan:

Harga perolehan:

(16)

102.000,-Provisi dan materei = Rp. 10.000Harga perolehan = Rp. 112.000 ,-Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit

1 Maret Surat Berharga – Obligasi PT. Telkom Rp11Pendapatan Bunga Rp

2.000,-Kas Rp114.000,-524

Keterangan:

Kurs × Nominal = 104/100 × Rp. 100.000 = Rp. 104.000 Biaya penjualan Rp. 2.000

Harga jual bersih Rp. 102.000

Bunga berjalan dihitung sejak 1 Juli 2007 sampai dengan 1 Agustus 2007 1/12 × 12% × Rp. 100.000 = Rp.

1.000,-Laba rugi penjualan dihitung sebagai berikut: Harga jual Rp.

102.000,-Harga perolehan Rp. 112.000,-–––––––––––

Rugi penjualan Rp.

10.000,-Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit 1 Agustus Kas

Rp102.000,-Rugi Penjualan Surat Berharga Obligasi PT. Telkom Rp

10.000,-Surat Berharga Obligasi PT. Telkom Rp112.000,-Bunga Berjalan:

Tanggal bunga terakhir : 1 Januari 2007 Tanggal pembelian : 1 Maret 2007 Periode bunga berjalan : 2 bulan

Bunga berjalan : 2/12 x12% × Rp. 100.000,- = Rp. 2.000,-Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit

1 Juli Kas

Pendapatan Bunga Rp6.000,-(Mencatat Penerimaan Bunga) 525

Soal-soal Latihan Bab 6

I. PERTANYAAN-PERTANYAAN: 1. Jelaskan pengertian dan tujuan investasi

2. Sebutkan dan jelaskan macam macam surat surat berharga 3. Sebutkan dan jelaskan klasifikasi dalam neraca

4. Jelaskan bagaimana cara menentukan nilai investasi dalam saham 5. Jelaskan bagaimana cara menentukan nilai investasi dalam obligasi II. SOAL

Soal 6.1

Selama tahun 2007, PT. Melati membeli surat-surat berharga sebagai berikut: Harga Perolehan Harga Pasar per

31/12/2007

(17)

Obligasi PT. Bata 8% Rp. 18.000 Rp. 11.000

Surat-surat berharga tersebut dilaporkan dalam neraca dengan menggunakan metode penilaian LCOM.

Pertanyaan:

a. Buatlah jurnal pada akhir tahun 1997.

b. Buatlah jurnal apabila pada tengah tahun 1997 saham PT. Gudang Garam dijual sebesar harga perolehannya yaitu Rp. 7.000,-.

c. Buatlah jurnal pada akhir tahun 1997 apabila:

1. Harga pasar surat-surat berharga yang tersisa adalah sebesar Rp. 18.000,-.

526

2. Harga pasar surat-surat berharga yang tersisa adalah sebesar Rp. 21.000,-.

3. Harga pasar surat-surat berharga yang tersisa adalah sebesar Rp. 28.000,-.

Soal 6.2

Berikut ini informasi yang berkaitan dengan investasi jangka pendek PT. Gelora pada tahun 2006.

1 Februari Perusahaan membeli obligasi 10% PT. Kobra yang mempunyai nilai nominal sebesar Rp. 300.000,000,- dengan kurs beli 98 ditambah dengan bunga. Bunga dibayar setiap tanggal 1 April dan 1 Oktober.

1 April Diterima bunga tengah tahunan.

1 Juli Dibeli obligasi 12% PT. Sancha yang bernilai nominal sebesar Rp. 400.000.000,- Obligasi tersebut dibeli sebesar nilai nominalnya. Bunga dibayar setiap tanggal 1 Juni dan 1 Desember.

1 September Obligasi yang dibeli tanggal 1 Februari dan mempunyai nilai nominal Rp. 100.000.000,- dijual dengan kurs 99 ditambah

bunga.

1 Oktober Diterima bunga tengah tahunan. 1 Desember Diterima bunga tengah tahunan.

31 Desember Kurs pasar untuk obligasi yang dibeli tanggal 1 Februari dan 1 Juli adalah 94 dan 96.

Pertanyaan:

Buat jurnal yang diperlukan untuk mencatat informasi di atas.

Referensi

Dokumen terkait

Nindya Karya (PERSERO) Cabang Medan, peranan informasi akuntansi manajemen adalah dalam proses pengambilan keputusan jangka panjang mengenai investasi aktiva tetap yaitu

Apabila Investasi Jangka Panjang diperoleh dari pertukaran Aset Pemerintah, maka nilai Investasi yang diperoleh Pemerintah adalah sebesar biaya perolehan atau nilai

Adapun investor sendiri juga perlu diberikan edukasi bahwa investasi penanaman uang mereka dalam jangka panjang pada reksa dana yang berbasis corporate bonds maupun saham

Pada saat perolehan, perusahaan hrs mengklasifikasi investasi dalam obligasi dan saham ke dalam salah satu dari ketiga kelompok berikut ini :.. Diperdagangkan, yaitu sekuritas

Obligasi dilansir sebesar harga nominalnya dan oleh sebab itu maka akun kas didebet sebesar jumlah uang yang diterima (harga nominal dikurangi beban dan..

Merupakan hutang jangka panjang yang dijamin dengan aktiva tidak bergerak, seperti tanah dan bangunan. Hipotek berbeda dengan obligasi yang tidak menyebutkan jaminannya

Hutang jangka panjang adalah kewajiban-kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun atau lebih dari satu siklus operasi perusahaan. Penentuan jangka

Merupakan hutang jangka panjang yang dijamin dengan aktiva tidak bergerak, seperti tanah dan bangunan. Hipotek berbeda dengan obligasi yang tidak menyebutkan jaminannya