• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARTIKEL PENGELOLAAN LIMBAH MIE INSTANT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ARTIKEL PENGELOLAAN LIMBAH MIE INSTANT"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

ARTIKEL PENGELOLAAN LIMBAH MIE INSTANT

Limbah Mie Instant Perlu Perhatian Oleh :

Syarifah Habibah Soraya assegaf Teknologi Industri Pertanian

Politeknik Tanah Laut Dosen Pembimbing :

Jaka Darma Jaya I. PENDAHULUAN

Mie adalah sejenis bahan makanan yang bahan baku utamanya adalah tepung terigu. Mie merupakan makanan pengganti nasi yang disukai hampir disemua kalangan. Ada tiga jenis mie, mie basah, mie kering dan mie instan.Salah satu mie yang banyak dikonsumsi di Indonesia adalah mie instan. Mie instan adalah mie yang dibuat dari terigu sebagai bahan utama dengan atau tanpa penambahan bahan lainnya. Mie instan dicirikan dengan adanya penambahan bumbu dan memerlukan proses rehidrasi untuk dikonsumsi. Mie instan sengaja dibuat untuk memanjakan konsumennya agar mudah dan praktis dalam dikonsumsi.

Meningkatnya permintaan mie instan di pasaran menjadikan Indonesia sebagai produsen penghasil mie terbesar di Dunia.Permintaan yang meningkat ini berbanding lurus dengan menjamurnya kegiatan industri mie di Indonesia. Keberadaan Industri mie memberikan dampak positif dan negatif, dampak positifnya adalah pada sistem perekonomian, bahwa industri mie dapat meningkatkan devisa Negara dan membuka lapangan pekerjaan, sedangkan dampak negatifnya adalah dari penurunan kualitas lingkungan yang disebabkan oleh limbah hasil industri mie pada saat proses produksi yang dapat mencemari lingkungan.

Proses pembuatan mie instan terdiri dari beberapa proses, yang pada masing-masing prosesnya berpotensi menghasilkan limbah.

(2)

berlangsung secara merata. Untuk mendapatkan adonan yang baik, kadar airnya harus diperhatikan, yaitu berkisar 32-34%.

2. Proses kedua adalah Pembentukan Mie (Roll Press), Roll Press adalah mesin produksi yang terdiri dari 3 buah unit, yaitu unit pressing (penggilingan),slitter dan unit wave conveyor. Unit pressing berfungsi membentuk lembaran adonan mie sampai ketebalan tertentu. Unit slitter berfungsi seperti pisau yang akan memotong lembaran mie secara membujur menjadi untaian mie. Terakhir adalah unit wave conveyor yang akan membentuk untaian mie menjadi bergelombang/keriting. Untaian mie tersebut kemudian masuk ke dalam steam box untuk proses lebih lanjut.

3. Proses ketiga yaitu Pematangan Mie (Steaming), Steaming adalah proses pematangan mie dengan menggunakan steam basah atau biasa disebut proses pengukusan. Pada proses ini mie mengalami perubahan fisik di mana adonan mie berubah menjadi keras dan kuat.

4. Proses keempat adalah Penggorengan (Frying), Pada tahap ini untaian panjang mie dipotong dan didistribusikan ke dalam cetakan. Kemudian mie digoreng pada suhu 140ºC hingga 150ºC selama 60 sampai 120 detik. Tahap ini bertujuan agar dehidrasi atau proses pengurangan kadar air mie menjadi sempurna (sekitar 3-5%). Suhu minyak yang tinggi membuat air menguap dengan cepat dan menghasilkan pori-pori halus di permukaan mie. 5. Pendinginan (Cooling Box), Mie hasil penggorengan kemudian didinginkan di dalam lorong

pendinginan (Cooling box) yang dilengkapi fan. Mie lalu ditiriskan dengan suhu 40ºC dengan menggunakan fan yang berputar cepat di atas ban berjalan. Proses tersebut bertujuan agar minyak memadat dan menempel pada mie. Selain itu, tekstur mie menjadi keras. Pendinginan harus dilakukan dengan sempurna, karena jika uap berkondensasi akan menyebabkan tumbuhnya jamur.

6. Pengemasan (Packing), Proses terakhir dalam pembuatan mie adalah pengemasan (Packing). Berdasarkan SNI 01-3551- 2000, mie instan (harus) dikemas dalam wadahyang tertutup rapat, tidak dipengaruhi atau mempengaruhi isi, aman selamamasa penyimpanan dan distribusi.

(3)

limbah terhadap lingkungan, yaitu dengan cara penyusunan dokumen UKL/UPL (Upaya Kelola Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan).

II. KARAKTERISTIK LIMBAH

Limbah yang dihasilkan dari industri mie adalah limbah gas, limbah cair serta limbah padat. a. Limbah Gas

Limbah gas berasal dari asap pabrik yang ditimbulkan oleh proses produksi yang ada di dalam ruangan (ruang produksi) dan di luar ruangan (cerobong boiler). Limbah gas ini sangat berbahaya apabila sampai terhirup oleh manusia dan mencemari udara. Jika terhirup oleh manuasia akan mengganggu kesehatan pada peredaran darah dan saluran pernafasan.

b. Limbah cair

Limbah cair industri mie instan dihasilkan oleh mesin proses produksi yaitu boiler dan cleaning, dan limbah yang dihasilkan dari penggorengan berupa minyak goreng kotor/bekas. Hasil buangan ini tidak beracun, namun kadar BOD dan COD yang terkandung dalam air menjadi berkurang dan menebabkan penurunan kualitas air.

Limbah cair mie instant terdiri dari limbah cair organic berbasis bahan baku olahan dari pertanian, seperti tepung terigu(mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral) dan minyak kelapa (mengandung asam lemak diantaranya laurat, palmitat, dan oleat) yang terlarut dalam air limbah.

c. Limbah padat

Limbah padat dari mie instan tidak berbahaya, namun banyak bahan yang sulit terurai dilingkungan terutama plastik yang dihasilkan dalam jumlah yang cukup besar seperti kemasan bahan baku dan bahan penolong,afkir kemasan produk dan limbah domestik, selain plastik limbah padat yang dihasilkan juga seperti potongan adonan, mie yang kadaluarsa.

III. PENGOLAHAN LIMBAH

Dalam rangka mengatasi permasalahan limbah cair di industri mie instant, salah satu perusahaan di Indonesia menerapkan sistem IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah).Sistem IPAL belum sepenuhnya dapat mengatasi pencemaran air, karena air dari IPAL hanya digunakan untuk menyiram tanaman disekitar pabrik. Padahal limbah industri mie masih harus diubah karakteristiknya sebelum dibuang kelingkungan karena belum memenuhi baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah.

Tabel 1. effluent sesuai dengan baku mutu Kepmen LH no 51 Tahun 1995

NO PARAMETER SATU

AN KADAR

BAKU MUTU

(4)

2 BOD Mg/L 5700-7300 75

3 COD Mg/L 7000-10000 200

4 PADATAN TERSUSPENSI Mg/L 9440-10.280 100

5 MINYAK LEMAK Mg/L 2 20

Pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru yang tergabung dari berbagai fakultas, mereka melakukan penelitian pada limbah cair industri mie instant metode bak aerasi seed sludge.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut menyebutkan, bahwa jumlah urea yang ditambahkan dalam metode seed sludge berpengaruh terhadap penurunan kadar BOD dalam limbah cair mie instant. Konsentrasi urea optimum pada pembuatan seed sludge yaitu sebesar 0,14 M, hasilnya bias dilihat setelah tiga hari dengan penurunan sekitar nilai MLSS sebesar 2528,8 mg/l dan SV30 sebesar 60,5 % sedangkan nilai BOD3 sebesar 241,92 mg/l, DO sebesar 7,7027 mg/l.

Limbah padat diatasi dengan cara pemilihan jenis limbah, yaitu limbah plastik dan limbah yang mudah terurai. Limbah plastik diserahkan kepada tempat pembuangan sampah untuk dikelola menjadi plastik, sedangkan limbah ang mudah terurai seperti potongan mie, dan mie yang kadaluarsa diserahkan ke pihak ketiga yaitu ke pengolahan pakan ternak.

Limbah udara dapat diminimalkan dengan selalu mengecek emisi buangan dari pabrik dengan perawatan secara berkala dan pengecekan uji emisi gas buang, agar gas buang dari pabrik tidak melewati baku mutu yang berlaku.

IV. POTENSI LIMBAH

(5)

namun penggunaan limbah mie instant melebihi 30% dapat berpengaruh terhadap berat karkas (berat ternak setelah dipotong) dari ternak

Limbah cair dari industri mie instan dimanfaatkan untuk menyiram tanaman apabila kualitasnya sudah diperbaiki.Selain itu, Dapat pula dijadikan sebagai bahan baku pengolahan sabun, karena karakteristik limbah cair mie yang mengandung 55% minyak. Pembuatan sabun dari limbah cair ini sama dengan pembuatan sabun dari minyak-minyak lainnya, dengan penambahan kaustik soda dengan perbandingan 1;5 maka akan terbentuk sabun dengan dua bentuk fisik yang berbeda warna

KARYA TULIS ILMIAH di PT.INDOFOOD

BAB 1

PENDAHULUAN

1. A. Latar Belakang Masalah

Sejarah Singkat PT.Indofood Sukses Makmur,Tbk adalah salah satu perusahaan yang

bergerak dibidang pangan. PT ini berdiri pada tahun 1997 dan diproduksi perdana pada bulan Januari 1998. PT ini berada dijalan Prof.Ir Sutami km.15 kawasan industri lampung desa siondang sari Kec.Tanjung Bintang Lampung Selatan dengan luas area kurang lebih 7,6 ha. Industri mie instant di Indonesia diawali dengan berdirinya PT. Lima Satu Sankyu pada bulan april 1968. Pada tahun 1977 perusahaan ini berganti nama menjadi PT. Lima Satu Sankyu Indonesia yang kemudian berubah lagi kembali menjadi PT. Supermie Indonesia, sesuai dengan merek mie instan andalannya yaitu supermie. Pada tahun 1970, pasar mie diramaikan lagi dengan berdirinya PT. Sanmaru Food Manufacturing, salah satu anak perusahaan Jangkar Jati Group yang memproduksimie instan Indomie, yang kemudian disusul dengan berdirinya PT. Sarimi Asli Jaya (Salim Group_ tahun 1982 di tangerang yang memproduksi mie instan Sarimi.

Tahun 1986, PT. Indofood Interna Corporation melalui anak perusahaannya PT. Lambang Insan Makmur mengambil alih PT. Supermie Indoneisa. Tahun 1992 Salim Group mengambil alih seluruh saham Jangkar Jati Group. Dan puncaknya adalah ketika Indofood mencabut produknya dari jaringan distributor PT. Wicaksana Overseas dan dialihkan ke Indomarco (Pebapan),sejak saat itulah dominasi Indofood dengan mie instan merek Indomie, Supermie, dan Sarimi mulai menguasai pasar domestik.

Pada tanggal 1 Oktober 2009 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk berganti namanya lagi menjadi PT. Indofood CPB Sukses Makmur. CPB singkatan dari Consumer Branded

(6)

1. B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah proses pembuatan mie tersebut ?

1. C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup karya tulis ini berupa metode-metode yang digunakan dalam penelitan, antara lain :

1. Metode Observasi

Yaitu metode yang mengharuskan untuk mengadakan pengamatan dan penelitian secara langsung. penulis melakukan pengamatan langsung ke PT. Indofood CBP sukses, Tbk. Cabang Lampung.

1. Metode Tanya Jawab

Yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab secara langsung dengan pihak PT. Indofood. BBP. Sukses Makmur, Tbk. Cabang Lampung.

1. Metode Kepustakaan

Yaitu metode dengan menggunakan buku-buku atau brosur yang telah disediakan oleh pihak PT. Indofood CBP sukses, Tbk. Cabang Lampung.

BAB II

LAPORAN PENELITIAN

1. 1. Bahan Mentah

1. Komposisi Bahan - terigu bogasari

- Sudah di fortifikasi (penambahan protein)

- minyak goreng di proses dengan multi proses sehingga aman bagi kesehatan - Air Sesuai standar baku mutu air

(7)

- Gula

- Penguat rasa

-Bahan kemasan : - Kemasan plastik - Kemasan strerofoam - Kemasan karton

- Semua bahan foodgread aman bagi kesehatan

1. Bahan pengawet

Proses pembuatan blok mi Indomie dilakukan secara higienis dan tidak menggunakan bahan pengawet apapun. Proses pengawetannya dilakukan dengan cara pengeringan, yaitu digoreng dalam minyak goreng bersuhu tinggi, yang dikenal dengan proses pengeringan deep frying. Atau bisa juga dengan proses pengeringan menggunakan hot air drying. Sebagian besar produk mi instant yang diproduksi secara komersial diawetkan melalui proses deep frying Melalui proses pengeringan tersebut, kadar air dalam mi instan hanya sekitar 2-4% saja sehingga tidak memungkinkan mikroba pembusuk berkembang biak. Dengan alasan tersebut, mi instan tidak perlu lagi ditambah dengan bahan pengawet apapun.

1. 2. Pengolahan

1. Pengawetan

Seperti yang sudah dijelaskan pada bahan pengawet, bahwa proses pembuatan Mie Instan pada PT. Indofood tidak menggunakan bahan pengawet, maka proses pengawetan tidak ada. Kerena proses pengolahan hanya melalui pengeringan atau penggorengan.

1. Pengemasan

Pada proses pengemasan ini melalu beberapa tahap seperti berikut : - Mixing (Percampuran)

proses percampuran yang bertujuan untuk membuat adonan mie yang homogen dan estetis. - Pressing (Pengepresan)

(8)

- Steamina (Pengukusan)

proses ini dilakukan untuk menghasilkan untaian mie yang matang dan kenyal dari pengukusan dengan suhu 90°c.

- Cutting (Pemotongan)

proses pemotongan dan siap untuk proses penggorengan. - Frying (Penggorengan)

proses penggorengan menggunakan suhu 130-150 c dengan waktu 75 detik. - Cooling (Pendinginan)

proses pendinginan dibutuhkan waktu kira-kira 15 menit. - Packing (Pengemasan)

proses terakhir dan mie siap dikemas dengan memasuki bumbu minyak dan pencetak kode produksi.

Seperti pada tahap berikut ini :

Pencampuran bahan pokok dan vormula

Pengepresan dan pembuatan gelombang Pengukusan dengan suhu 90°C

Pemotongan dan pelipatan Penggorengan atau pengeringan Pendinginan dengan suhu 300 C Pengemasan

Produk jadi

(9)

1. Uji hasil barang - Incoming Quality Control

pada tahap ini dilakukan pemeriksaan kwalitas terhadap semua bahan yang masuk ke pabrik. - Processing Quality Control

pada tahap ini dilakukan pemeriksaan kwalitas bahan setengah jadi dan barang jadi pada proses produksi.

- Out Going Quality Control

pada tahap ini dilakukan pemeriksaan kwalitas produk jadi yang akan dipasarkan. - Kadaluarsa Produk

tujuan pencantuman kadaluarsa adalah menjaga keamanan produk dan menjaga kwalitas produk.

- Sistem Penyimpanan

 bahan baku dan barang jadi disimpan dengan menggunakan palet dan disimpan pada gudangnya masing-masing.

 Sistem pengeluaran barang dengan menggunakan sistem Fifo (first in first out)  Jaminan Mutu

1. 4. Pengolahan Limbah

1. Pengolahan Limbah 1. Limbah Cair

- Sumber limbah air sisa proses dan sanitasi.

- Unit pengolahan air limbah (IPAL)

- Sisa sedimentasi, aerasi, dan mikrobiologi (lumpur aktif).

- Kapasitas 25 m3 per siklus pengolahan.

- Kontrol kualitas pengolahan – fish tank yaitu dengan ikan.

- Jika ikan dimasukan kedalam cairan tersebut mati maka limbah beracun.

(10)

- Sumber limbah berupa sisa produksi sampah lingkungan

- Limbah dipisahkanorganik dan organik ditampung di TPS

- Limbah padat setiap 2x dalam seminggu diangkut ke TPA oleh dinas kebersihan kabupaten.

1. Limbah Padat B3 - Limbah dari batu bara.

- Limbah medis

1. Limbah Udara

- Sumber limbah berupa asap sisa pembakaran dari boller batu bara.

- Limbah padat secara rutin setiap 1x dalam 1 tahun diperiksa batas normalnya oleh organisasi yang ditunjuk perusahaan, seperti BARISTAND.

1. Limbah Ramah Lingkungan - Sisa-sisa produksi

- Sampah Lingkungan

- Sampah organik dan

- Sampah Anorgani

BAB III

KESIMPULAN, SARAN, dan PENUTUP

1. A. Kesimpulan

Mie adalah salah satu produk makanan yang di gemari oleh berbagai masyarakat mulai dari masyarakat perkotaan sampai masyarakat pedesaan. Hal ini disebabkan tidak hanya oleh karena rasanya yang cukup enak, tetapi juga cara penyajiannya yang praktis dalam waktu singkat. Makanan mie dapat disajikan dalam berbagai bentuk masakan yang di jual mulai dari pinggir jalan dalam bentuk jajanan sampai ke restauran mewah.

adapun bahan dari pembuatan mie yaitu, antara lain:

(11)

- Garam berperan dalam memberi rasa, memperkuat tekstur mie, meningkatkan fleksibilitas dan elastisitas mieserta mengikat air.

- Tahapan pembuatan mie terdiri dari tahap pencampuran, roll press (pembentukan lembaran), pembentukan mie, pengukusan, penggorengan, pendinginan.

- Tahap pencampuran bertujuan agar hidrasi tepung dengan air berlangsung secara merata dan menarik serat-serat gluten

- Proses roll press (pembentukan lembaran) bertujuan untuk menghaluskan serat- serat gluten dan membuat lembaran adonan

- Proses penirisan mie bertujuan agar minyak memadat dan menempel pada mie - Proses penggorengan bertujuan agar terjadi dehidrasi lebih sempurna sehingga kadar airnya menjadi 2-3% serta untuk mengurangi kontaminasi pertumbuhan mikroorganisme. Diambil dari alam dan selebihnya harus melalui proses produksi yang berkualitas, maka suatu bahan mentah harus diolah ,diangkut dan disalurkan agar sampai ketangan konsumen untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Pada suatu perusahaan atau industri, proses produksi memegang peranan yang penting dalam pencapaian tujuan perusahaan. Hal ini juga harus diimbangi dengan kerjasama dari berbagai bidang dalam perusahaan. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas, maka harus

melakukan pemilihan bahan baku serta pengawasan selama proses produksi. Hal ini dimaksudkan agar hasil yang diperoleh sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan tersebut.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa proses produksi adalah suatu kegiatan untuk mengolah bahan baku atau menambah nilai suatu bahan menjadi barang setengah jadi atau barang jadi untuk kemakmuran warga masyarakat dan keluarga.

1. B. Saran

Dalam penyelesaian LAPORAN ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya LAPORAN ini dapat terselesaikan dengan cukup baik. Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan LAPORAN ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan LAPORAN yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

(12)

1. C. Penutup

Dengan mengucapkan rasa Syukur kepada Allah SWT. atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik. Penulis mengharapkan Mudah-mudahan karya tulis ini ada manfaatnya bagi para pembaca, khususnya bagi penulis.

Jika terdapat suatu kebenaran dalam karya tulis ini, maka Semata-mata dari Allah SWT. Tetapi jika terdapat suatu kesalahan maka dari diri penulis sendiri. oleh karena itu, penulis mengharapkan tegas sapa dari para pembaca demi kesempurnaan karya tulis ini. Harapan kami, semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua, Amin. Penulis mendoakan semoga kita semua masih dalam lindungan-Nya serta mendapatkan hidayah-Nya. (amin)

PRAKTEK KERJA INDUSTRI

DI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk

Divisi Noodle

PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri makanan. Perusahaan yang berdiri pada 14 Agustus 1990 di Jakarta ini diberi nama PT Panganjaya Intikusuma.

Divisi mie instan merupakan divisi terbesar di Indofood, pabriknya tersebar di 14 kota besar di Indonesia yaitu : Pekanbaru, Lampung, Medan, Palembang, Jakarta, Cibitung, Tangerang, Bandung, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Pontianak, Manado, Makasar dan Jambi.

Jenis-jenis produk yang diproduksi oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk divisi noodle ini dapat dibagi menjadi 5 bagian, yaitu :

 Normal Noodle : Indomie, Supermie, Sarimi, Sakura  Snack Noodle : Anak Mas

 Cup Noodle : Pop Mie

 Dried Noodle : Mie Telur cap 3 ayam  Bihun : Pop Bihun

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Cabang Cibitung ini beralamat di Kampung Jarakosta, Desa Sukadanau RT 05/RW 02 No.1 Cikarang Barat, Bekasi 17520. Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

Utara : berbatasan dengan Pabrik PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk divisi Food Seasoning dan pemukiman penduduk.

Selatan : berbatasan dengan Pabrik Gas Samator

(13)

Barat : berbatasan dengan pemukiman penduduk, jalan tol dan sawah.

Luas area pabrik PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk ini sekitar 25,75 hektar digunakan untuk bangunan pabrik, unit pengolah limbah dan berbagai sarana hubungan industrial.

Berbagai fasilitas industrial yang ada adalah Kantin, Poliklinik, Koperasi, Mushola ,Tempat olahraga dan kesenian serta Bank dan ATM BCA .

Unit pengolahan limbah (UPL) PT Indofood Sukses Makmur tbk menggunakan teknologi yang dikenal sebagi “cyclic seguencing activated sludge ” dimana prinsip utama dari proses ini pemindahan oksigen yang dibutuhkan oleh senyawa-senyawa organik dan degradasi padatan tersuspensi. Keuntungan dari sistem CSAS ini adalah efisiensi biaya operasi, evektivitas, dan dapat menghasilkan efluen yang berkualitas tinggi.

Proses Pengolahan Limbah:

1. Bak Transit

Bak transit adalah bak yang mempunyai kapasitas 36.72 m3 dan yang

terletak di belakang tempat boiler. Bak ini merupakan tempat untuk menampung limbah cair dari pabrik 1 dan pabrik 2 sebelum diolah ke IPAL. Fungsi dari bak ini adalah mencampur limbah cair dari pabrik 1 dan pabrik 2 .

2. Bak penyaring

Bak yang mempunyai kapasitas 3.7 m3 akan menyaring inffluen secara

gravitasi. Pada tahapan ini limah cair dipisahkan dari limbah padat yang menggumpal seperti adonan atau padatan yang lain. Setelah disaring,

inffluen kemudian ditampung dalam bak yang berkapasitas 9.9 m3, dalam

bak ini minyak dibiarkan terapung dan selanjutnya minyak akan diambil secara manual. Setelah itu inffluen di alirkan secara otomatis ke dalam bak equalisasi.

3. Bak Equalisasi

(14)

coarse bubler difusser pada bagian dasar bak.

Equalisasi bukan merupakan suatu proses pengolahan tetapi merupakan suatu cara / teknik untuk meningkatkan efektivitas dari proses pengolahan selanjutnya. Keluaran dari bak equalisasi adalah parameter operasional bagi unit pengolahan selanjutnya seperti flow, level/derajat kandungan polutant, temperatur, padatan, dsb. Bak equalisasi ini berfungsi sebagai:

 Membagi dan meratakan volume pasokan (influent) untuk masuk pada

proses treatment.

 Meratakan variabel & fluktuasi dari beban organik untuk menghindari

shock loading pada sistem pengolahan biologi

 Meratakan pH untuk meminimalkan kebutuhan chemical pada proses

netralisasi.

 Meratakan kandungan padatan (SS, koloidal,dll) untuk meminimalkan

kebutuhan chemical pada proses koagulasi dan flokulasi. 4. Bak CSAS

CSAS tank merupakan bak berkapasitas 100 m3 yang dilengkapi

dengan sistem aerasi coarse bubler difusser decanter dan sludge wasting pump.

Proses ini merupakan proses utama dalam pengolahan limbah untuk COD. Proses yang terjadi dalam proses CSAS ini terdiri dari tiga fase yang berurutan yaitu fase aerasi, fase setting, dan fase dekantasi.

 Fase Aerasi

Secara umum, aerasi merupakan proses yang bertujuan untuk meningkatkan kontak antara udara dengan air. Pada prakteknya, proses aerasi terutama bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi oksigen di dalam air limbah. Peningkatan konsentrasi oksigen di dalam air ini akan memberikan berbagai manfaat dalam pengolahan limbah.

(15)

bekerja dengan optimal. Hal ini akan bermanfaat dalam penurunan konsentrasi zat organik di dalam air limbah. Selain diperlukan untuk proses metabolisme bakteri aerob, kehadiran oksigen juga bermanfaat untuk proses oksidasi senyawa-senyawa kimia di dalam air limbah serta untuk menghilangkan bau. Aerasi dapat dilakukan secara alami, difusi, maupun mekanik.

 Fase Setting (pengendapan)

Pada fase ini sludge dipisahkan dari influent dengan cara mengendapkannya secara gravitasi selama 1 jam. Pada fase ini terjadi reaksi-reaksi yang bersifat anaerobic seperti dinitrifikasi dan degradasi sumber karbon oleh mikroorganisme anaerob.

 Fase Dekantasi (Pembuangan)

Setelah proses pengendapan selesai influent dialirkan kedalam bak effluent sampai permukaan influent dibawah decanter.

5. Bak Effluent

Tangki ini merupakan tempat penampungan hasil penolahan limbah yang sudah memenuhi baku mutu air limbah. Sehingga sebagian air ini dapat dimanfaatkan kembali dan jika dibuang ke saluran buangan tidak membahayakan lingkungan dan sebagian lagi dimaksukkan ke bak bioindicator (kolam ikan).

6. Fish Tank

Merupakan bak control, apakah effluent yang dihasilkan dari pengolahan limbah memenuhi persyaratan kehidupan atau tidak. Perlakuan ini dilakukan dengan menggunakan ikan mas, dikarenakan ikan ini relative kurang tahan terhadap perubahan kualitas air. Selanjutnya secara otomatis bila air dalam fish tank telah penuh akan mengalir kesaluran pembuangan yang menuju kebadan air penerima (sungai/kali). 7. Sludge Holding Tank

Selama fase dekantasi sludge ditampung dan ditransfer ke dalam sludge holding tank melalui pompa pembuangan sludge (sludge washing pump). Selanjutnya sludge ditransfer dalam dewatering drum untuk diproses airnya.

(16)

Setelah sludge sampai ke dalam dewatering drum kadar air pada sludge dikurangi dengan menambah tekanan pada belt-belt. Proses pengurangan ini dibantu dengan penambahan polimer melalui pompa polimer. Sludge hasil pengepresan dibuang ke TPA secara rutin.

Analisa Kimia Limbah

1. TDS (Total Dissolve Substance)

2. Suhu

3. pH

4. BOD (Biological Oxygen Demand)

5. COD (Chemical Oxygen Demand) 6. TSS (Total Suspended Solid)

7. MLSS ( Mixed Liquor Suspended Solid)

8. Volume Endapan 30 menit = ml ( SV )

9. SVI (Sludge Volume Index)

LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN MAHASISWA KL(UNHAS DI PT

INDOFOOD TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kawasan industri merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan kehidupan masyarakat di era yang maju saat ini. Semakin berkembangnya kawasan industi dalam suatu wilayah menunjukkan peningkatan kebutuhan masyarakat akan produk yang dihasilkan. Kawasan Industri Makassar atau lebih dikenal dengan PT. KIMA merupakan salah satu kawasan dalam kota Makassar yang didalamnya terdapat banyak industri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota Makassar dan sekitarnya.Adanya kawasan industri ditengah masyarakat dapat membawa manfaat maupun dampak negatif yang merugikan masyarakat disekitanya bila tidak dikelola secara tepat.

(17)

mengandung senyawa kimia yang berbahaya maka akan menimbulkan pencemaran air, tanah maupun udara yang akan mempenagruhi kesehatan manusia.

Aktivitas industri yang beragam meningkatkan jumlah kuantitas limbah yang dihasilakn dan karakteristik limbah yang dihasilkan makin kompleks. Akibatnya biaya infestasi yang dibutuhkan untuk pengadaan sarana pengolahan limbah meningkat dan lahan yang dibutuhkan semakin luas. Saat ini biaya penanganan limbah merupakan salah satu hal yang mendesak bagi pihak industri disamping masalah ketersediaan lahan makin sulit di daerah perkotaan.

Sampai tahun 2011, di dalam Kawasan Industri Makassar terdapat sekitar 230 industri didalamnya. Pengolahan limbah dikawasan tersebut dilakukan secara komunal dengan menyalurak limbah melalui pipa dan dialirkan ke lokasi pengolahan limbah cair yang juga terdapat di dalam kawasan tersebut. Di antara 230 industri yang menggunakan fasilitas tersebut terdapat 18 industri yang menghasilkan limbah cair yang berpotensi berbahaya karena mengandung bahan anorganik yang sulit dinetralisasi oleh lingkungan dan selebihnya hanya menghasilkan jenis limbah cair organik yang masih dapat diolah secara sederhana dan dampak yang ditimbulkan cenderung sedikit.

Industrialisasi dapat mendorong perkembangan pembanguanan, memacu laju pertumbuhan ekonomi akan tetapi indutri juga mengandung risiko lingkungan. Oleh karena itu adanya aktifitas industri dalam suatu kawasan dapat mengundang kritik dan sorotan masyarakat. Yang dipermasalahkan adalah dampak negatif limbahnya yang menimbulkan gangguan kesehatan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses produksi mie instan dari PT Indofood 2. Jenis limbah apa saja yang dihasilkan oleh PT Indofood?

C. Tujuan

(18)

2. Untuk mengetahui limbah yang dihasilkan dari proses produksi di PT.Indofood

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Proses Produksi Mie Instan

Mie Instan adalah mi yang sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak, dan bisa dipersiapkan untuk konsumsi hanya dengan menambahkan air panas dan bumbu - bumbu yang sudah ada dalam paketnya.Bahan-bahan Pembuatan Mie diantaranya :

a. Tepung terigu merupakan bahan dasar pembuatan mie. Tepung terigu diperoleh dari biji gandum (Triticum vulgare) yang digiling. Tepung terigu berfungsi membentuk struktur mie, sumber protein dan karbohidrat. Kandungan protein utama tepung terigu yang berperan dalam pembuatan mie adalah gluten. Gluten dapat dibentuk dari gliadin (prolamin dalam gandum) dan glutenin. Protein dalam tepung terigu untuk pembuatan mie harus dalam jumlah yang cukup tinggi supaya mie menjadi elastis dan tahan terhadap penarikan sewaktu proses produksinya. Bahan-bahan lain yang digunakan antara lain air, garam, bahan pengembang, zat warna, bumbu dan telur.

b. Air berfungsi sebagai media reaksi antara gluten dan karbohidrat, melarutkan garam, dan membentuk sifat kenyal gluten. Pati dan gluten akan mengembang dengan adanya air. Air yang digunakan sebaiknya memiliki pH antara 6 – 9, hal ini disebabkan absorpsi air makin meningkat dengan naiknya pH. Makin banyak air yang diserap, mie menjadi tidak mudah patah. Jumlah air yang optimum membentuk pasta yang baik.

(19)

d. Putih telur akan menghasilkan suatu lapisan yang tipis dan kuat pada permukaan mie. Lapisan tersebut cukup efektif untuk mencegah penyerapan minyak sewaktu digoreng dan kekeruhan saus mie sewaktu pemasakan.

e. Lesitin pada kuning telur merupakan pengemulsi yang baik, dapat mempercepat hidrasi air pada terigu, dan bersifat mengembangkan adonan.

Adapun proses produksi mie instan sabagai berikut :

a. mixer 1 fungsinya untuk mengaduk campuran bahan baku yang diperlukan sebagai bahan dasar

b. mixer 2 fungsinya untuk mengaduk lebih rata adonan yang dihasilkan oleh mixer 1 supaya

adonan tersebutdapat dimasukkan kedalam dounht sheet roller.

c. Doungt sheet combining machine terdiri dari 2 buah roller yang berfungsi untuk mengatur supaya ketebalan dari adonan mie dapat diproses kembali menuju ke continuos roller, dimana ketebalan antara adonan yang satu dengan yang lain tidak sama untuk menuju ke ketebalan yang lebih tipis.

d. Continuos press roller ini juga digerakkan oleh motor untuk mengatur ketebalan dari lembaran adonan yang akan di bentuk menjadi mie. Continuos press rollerterdiri dari 6 buah roller yang berfungsi untuk mengatur ketebalan adonan secara bertahap dari satu roller menuju roller seterusnya supaya menjadi lebih tipis, sehingga dapat dimasukkan menuju ke roller yang berbentuk sisir, yang juga merupakan bagian dari ke 6 yang dimaksud, sehingga dapat membuat adonan menjadi mie

e. Steamer conveyor untuk mensteam adonan yang sudah dalam bentuk mie yang kemudian di angkut dengan menggunakan konveyor menuju ke bagian steamer. Konveyer digerakkan oleh motor yang kecepatan diatur sesuai dengan putaran roller dari adonan setelah selesai dari proses adonan maka diteruskan menuju proses pemotongan ‘cutting’ yang dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan.

(20)

yang berperan adalah kecepatan motor harus sangat sinkron kdengan yang lain, suppaya mie tersebut jatuh tepat pada wadah yang telah disediakan

g. Fryer adalah pengorengan yang menggunakan minyak kelapa sebagai media penggorengan. Mie yang masuk kebagian transport yang telah disediakan dicelupkan kedalam minyak penggorengan

h. Cooling adalah tempat untuk mendinginkan hasil produksi berupa mie yang keluar dari penggorengan dengan memakai kipas sebagai pendingin.

Noodle transfer device adalah media tempat pembagian mie yang telah didinginkan untuk diteruskan menuju proses pembungkusan dengan menggunakan mesin packaging yang terbagi menjadi beberapa jalur yang berfungsi untuk supaya mie yang akan dibungkus dapat secara satu persatu masuk ke dalam mesin pembungkus ( Wrapping Machine )

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi

(21)

Gambar 1 PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

(22)

Untuk menampung limbahnya, di areal Kawasan Industri Makassar terdapat beberapa sarana seperti Saluran Pembuangan dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Tujuan dari keberadaan IPAL ini adalah untuk menampung dan mengolah semua limbah cair dari berbagai jenis industri yang berlokasi di dalam PT KIMA adapun PT KIMA ini merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan komposisi saham saat ini terdiri atas beberapa unsur antara lain Pemerintah RI (60%), Pemerintah Propinsi Sul-Sel (30%), dan Pemerintah Kota Makassar (10%).

Program berbasis lingkungan di PT Indofood diantaranya :

1. PT Indofood tidak menghasilkan mengandung limbah B3. Adapun limbah cairnya dikelola disalurkan melalui pipa yang akan dikumpukan pada IPAL PT KIMA.

2. PT Indofood ini adalah industri yang sangat pedulli terhadap lingkungan. Wujud kepedulian terhadap lingkungan yaitu dengan memperbanyak menanam pohon.

3.

Karena perusahaan ini memiliki AMDAL yakni kegiatan UKL dan UPL,. sehigga tiap3 - 6

bulan sekali dilakukan pengontrolan untuk setiap kadar limbah yang dihasilkan sehingga tidak melewati ambang batas.

B. Proses Produksi Mie Instan Pada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

Beberapa hasil produk dari Indofood mulai dari makanan bayi, snack,, mie instan,susu, kecap, saus sambal, tepung bumbu, hingga minyak goreng dan tepung terigu yang menjadi bahan utama dalam proses produksi pembuatan mie instan. Berikut adalah gambar beberapa

produk yang dihasilkan PT Indofood.

Gambar 1. Hasil Produk Dari PT

(23)

PTIndofood yang terletak di kawasan Kima ini khusus memproduksi jenis makanan Mie Instan. Mie instan merupakan bahan makanan yang sangat familiar semua dikalangan masyarakat. Hampir setiap orang yang tinggal di kota sudah biasa melihat atau mengkonsumsi mie instan.Bahan baku utama mi instan adalah tepung terigu, minyak goreng dan bumbu. untuk mi instan Indomie menggunakan tepung terigu Bogasari, minyak goreng bimoli dan bumbu yang di kirim dari pabrik bumbu di Jawa. Sementara untuk kemasannya menggunakan kemasan yang bersifat food grade artinya dinyatakan aman dan layak untuk digunakan sebagai pengemas makanan yang dikirim dari Cikupat.

Dalam proses produksinya, waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan sebungkus mie mulai dari proses pengolahan tepung sampai pengepakan membutuhkan waktu ± 15 menit. Berdasarkan hasil wawancara, dalam sehari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang berada di Makassar ini dapat memproduksi hingga 2.400.000 bungkus mie instan dengan waktu produksi 3 x 7 jam produksi dalam sehari. Banyaknya tenaga yang dipekerjakan dalam industri ini hingga tahun 2011 adalah sebanyak 600 pekerja yang dalam sehari bekerja selama 7 jam perhari.

(24)

Alasan mengapa bumbu ini tidak diproduksi di wilayah Makassar, karena syarat untuk mendirikan satu industri yang mengolah bumbu dalam satu wilayah harus memiliki 5 pabrik yang memproduksi mie instan. Oleh karena itu bumbu mie instan berasal dari luar kota Makassar.

Proses pembuatan mie di pabrik PT Indofood Tbk ternyata cukup sederhana. Ada tiga tahap penting dalam pembuatan mie instan sampai siap dipasarkan. Tahap yang pertama yaitu tahap pendahuluan, tahap pembuatan, dan tahap terakhir adalah penyimpanan.

1. Tahap pendahuluan yaitu melakukan quality control yaitu dengan menyeleksi bahan-bahan yang sesuai standar yang diinginkan oleh produsen contohnya terigu. Tujuan dari proses ini adalah agar produk yang dihasilkan berkualitas dan tahan lama. Bahan yang tidak memenuhi standar dikembalikan pada pihak produsen bahan.

2. Tahap kedua dalam proses produksi adalah pembuatan mie. Tahapan ini terbagi menjadi enam peoses, yaitu:

a. Mixingyaitu mencampur bahan baku dengan cairan formula yang diaduk menggunakan mesin pengaduk (mixer) hingga adonan tercampur rata dengan tingkat kekenyalan yang sesuai untuk dibentuk.

b. Penggilingan yaitu membentuk adonan menjadi tipis. Penipisan adonan mie terdapat dalam tiga ukuran dengan ketebalan yang berbeda. Penipisan pertama adonan digiling dengan cukup tebal, penipisan kedua ukurannya sudah lebih tipis dari yang pertama, dan yang terakhir penggilingan adonan dengan ukuran yang tipis dengan ketebalan sekitar 2 milimeter.

c. Slicing (pengirisan), penyisiran dan penggelombangan yaitu adonan mie yang sudah digiling tipis, diiris menjadi 8 bagian sesuai ukuran kemudian adonen mie masuk kemesin yang didalamnya terdapat alat seperti sisir yang membelah adonan menjadia bagian-bagian yang panjang dan bergelombang. Sampai pada tahap ini beluma ada limbah yang dihasilkan.

(25)

d. Pengukusan. Adonan mie yang telah bebrntuk panjang dan bergelombang digiring ke dalam mesin steambox (pengukusan). Pada tahap ini dihasilkan limbah berupa uap panas dan sedikit air yang terkadang menetes dari dalam mesin.

Gambar 2. Proses Pengukusan Dengan

Steambox

e. Cutting (pemotongan) dan pelipatan yaitu mie yang telah dikukus tadi dipotong dengan ukuran panjang yang telah diatur kemudian mie dilipat dua sehingga berbentuk persegi panjang berlapis.

Gambar 3. Proses Cutting

f. Friying (penggorengan) mie ditransport ke dalam mesin yang berisi minyak goreng. Mesin penggorengan ini bentuknya tertutup. Proses ini menghasiulkan limbah berupa sisa minyak. Pengolahn sisa minyak adalah dengan menggunakannya kembali dengan cara penambahan dengan minyak baru dan bahan kimia berupa TBH untuk menjaga kadar asam basa dan lemak minyak serta tidak menimbulkan ketengikan. Proses penggunaan kembali minyak oleh pihak produsen disebut sirkulasi minyak sehingga tidak terdapat limbah sisa minyak yang dibuang.

(26)

g. Cooling (pendinginan) yaitu proses dimana mie yang telah digoreng dengan suhu tinggi didinginkan menggunakan mesin pendingin agar mie tidak perlu waktu yang lama untuk didiamkan sebelum dibungkus karena suhunya telah disesuiakan dengan mesin ini. Limbah yang dihasilkan dapat berupa limbah cair hasil pendinginan.

h. Wrapping Dan Packing

Setelah dilakukan proses cooling, mie akan di wrapping dan packing.Wrapping merupakan pembungkusan mie dengan kemasan yang sesuai dengan mie yang telah dibuat. Kemudian mie yang telah dikemas diberi kode produksi dan tanggal kadarluarsa mie.Pada packing mie yang telah terkemas dan diberi kode produksi, kemudian ditumpuk pada karton kemasan sejumlah yang telah ditentukan, kemudian mie diberi lakban. Tujuan dari pemberian kemasan adalah untuk melindungi produk dari kotoran, debu dan penggangu lainnya yang dapat menurunkan kualitas mie.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengemasan adalah kode produksi, mutu karton, kondisi pengeleman, berat rata-rata dan cemaran. Adapun limbah yang dihasilkan berupa sisa kardus dan juga dihasilkan mie yang hancur rusak (HP).

3. Tahap terakhir setelah pengemasan yaitu tahap penyimpanan. Mie yang telah terbungkus rapi ditranport ke salah satu bagian pabrik kemudian dengan menggunakan tenaga manusia kardus yang berisi mie ini disusun diatas mesin bermotor pengangkiu barang yang kemudian akan dibawa ke gudang yang telah diatur sirkulasinya. Sistem penyimpanan dan pengeluaran yaitu first in first out yaitu barang yang duluan masuk digudang penyimpanan itu yang didahulukan untuk dipasarkan.

Gambar 5. Proses Tranport Mie Sebelum

(27)

Masakadaluarsamieyaitu 8 bulankedepanmulaidarihariproduksi sampai ke konsumendengantidakmenggunakanbahanpengawet.Salah satu alasan mengapa proses produksi harus higienis dan menggunakan bahan yang berkualitas adalah untuk menjaga mie agar awet selama 8 bulan setelah tanggal produksi. Untuk pemasaran. Mie yang telah disimpan diangkut ke truk untuk didistribusikan dengan tetap menjaga kualitas mie yang akan dibawa. Salaha satu upaya untuk menjaga agar mie tidak cepat rusak yaitu dengan menutupkan plastik dan terpal pada belakang truk agar panas maupun hujan tidak mempengaruhi mie.

Sebagianbesar proses dilakukan dengan mesin. Untuk menghindari kontaminasi bakteri pada produk, parakaryawannya menggunakan pakaian khusus yang hanyadigunakanketikaberadadalampabrikdilengkapidenganpelindungkepaladan masker serta diwajibkan mencucitangan dengan menggunakan desinfektan seperti alcohol sebelum mulai bekerja. Proses pengolahan mi instan telah memperoleh sertifikat halal dari LP POM MUI (Lembaga Penelitian Pemeriksaan Obat dan Makanan Majelis Ulama Indonesia) dantelahmemilikisertifikat ISO 9001: 2000.Berbagai sertifikat yang telah diperoleh industri pengolahan indomie mencerminkan betapa PT Indofood selalu berusaha menjamin bahwa mutu setiap bungkus mi instan indomie aman dan layak dikonsumsi.

Limbah PT IndofoofSuksesMkamurTbk

Untukpengolahanlimbahpadat yang kami dapatkandaripenjelasanbapakIswanto, selama

proses produksi mi instan PT Indofood banyaklimbah yang dihasilkan. Untuklimbahpadat,

selain karton yang dihasilkan darisisa produksi.Untuk mengolahnya, pihak Indofood

mengatasinya dengan pemanfaatan sisa karton yang sudah tidak digunakanlagi, atau dengan

mengubahnya menjadi uang (menjualnya). Sealin itu dihasilkan juga limbah

padatdarisisa-sisaproduksi mi (mi rusak). Hal initerjadikarena ada kesalahan dari system produksinya. Mie

(28)

Untuk limbah cair, menurut penjelasan bapak Iswanto, untuk PT Indofood belum

memiliki system pengolahan sendiri, tapi memanfaatkan System Waste Water Treatment

Plant yang akan diolah pada satu tempat sehinnga limbahnya dialirkan melaui pipa.

Sedangkanuntuk emeisi gas yang dihasilkan, pihak Indofood jugabelummemiliki sistem

pengolahanuntukemisi gas. Akan tetapi, tetap dilakukan pengontrolan kadar limbah tiap 3 - 6

sekali.

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Proses produksi mie instan dari PT Indofood dilakukan dalam tiga tahap yaitu tahap pemeriksaan kualitas bahan, tahap pembuatan mie dan tahap penyimpanan. Tahapan pembuatan mie yaitu mixing, Penggilingan, Slicing (pengirisan), Pengukusan, Cutting(pemotongan) dan Pelipatan, Friying (penggorengan), Cooling (pendinginan) dan Wrapping Dan Packing

2. Jenis limbah yang dihasilkan oleh PT Indofood ada 3 jenis yaitu libah padat berupa sisa kardus dan mie yang rusak, limbah gas berupa emisi dari proses produksi dan limbah cair yang berasal dari kegiatan produksi dan non produksi (WC).

B. Saran

(29)

NewsTicker

Indofood Perkenalkan Indomie Seri Nusantara Monday, Dec 21 2009

Published Date

Medan(MedanPunya.Com) PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk Cabang Medan memperkenalkan produk indomie seri nusantara untuk meningkatkan penetrasi pasar di Medan Fair 2009 yang diselenggarakan pada 4 hingga 21 Desember 2009 hari ini, dilaksanakan PRSU (Pekan Raya Sumatera Utara).

Menurut Branch Personel Manager Indofood CBP, Widiyarto kepada MedanPunya.Com mengatakan pada even tahun ini, Indofood CBP memperkenalkan produk terbarunya yang diberi label Indomie Seri Nusantara. Produk ini merupakan inovasi Indomie dengan citra rasa khas berbagai daerah. Selain itu, pengunjung dapat mengenal perusahaan PT Indofood CBP lebih dekat dengan melihat profil perusahaan dan produksi mie instan yang ditayangkan melalui tv plasma. Dan, pengunjung dapat mengikuti demo memasak dan menikmati langsung produk indomie dengan cara membeli.

Dia menjelaskan, stand Indofood mengambil space representatif dan menyolok dengan berbagai kreasi dari etiket dan kemasan bekas produk menjadi handycraft yang menarik seperti kreasi kemasan popmie yang menjadi pajangan udang lobstar dan etiket sarimi menjadi pajangan gerobak bakso. ungkapnya.

Pemanfaatan limbah ini ini sebagai wujud kepedulian lingkungan yang disesuaikan dengan program 3 R yakni, Reduse, Reuse dan Reccyle. "Dalam hal ini mendorong aktifitas pemanfaatan limbah stereofoam popmie dikreasikan menjadi aneka mainan yang memiliki nilai ekonomis dan bisa menambah penghasilan jika kreatif memanfaatkannya," ujarnya.

Public Relation PT Indofood CBP Sukses Makmur cabang Medan, Juliani mengatkan kehadiran pihaknya disetiap penyelenggaraan Medan Fair selain ingin berpartisipasi dan mendekatikan diri dengan konsumen. "Stand kita salah satu stand yang cukup ramai

dikunjungi masyarakat. Karena pengunjung mendapatkan pengetahuan dan terhibur dengan games berhadiah menarik," katanya.***Rep2

Indomie

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

(30)

Kemasan Indomie saat ini, sejak 3 Januari 2010

Jenis Mi instan

Pemilik Indofood CBP Sukses Makmur

Negara

Indonesia Malaysia Arab Saudi Nigeria China Jepang

Amerika Serikat

Diperkenalkan 1972

Pasar Seluruh dunia

Pemilik sebelumnya

Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd. (1972-1990-an)

Situs web Indomie KSA

www.indomie.com

(31)

dipasarkan secara cukup luas di manca negara, antara lain di Amerika Serikat, Australia, berbagai negara Asia dan Afrika serta negara-negara Eropa; hal ini menjadikan Indomie sebagai salah satu produk Indonesia yang mampu menembus pasar internasional . Di Indonesia sendiri, sebutan "Indomie" sudah umum dijadikan istilah generik yang merujuk kepada mi instan.[butuh rujukan]

Harga Indomie yang ekonomis dan cita rasanya yang telah disesuaikan dengan selera Indonesia membuat produk mi instan ini sangat digemari oleh masyarakat. Bahkan, tidak jarang warga Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri membawa Indomie untuk mengatasi masalah ketersediaan makanan yang praktis dan sesuai dengan selera Indonesia. Kepraktisan dalam penyajiannya dan mudahnya pendistribusian membuat Indomie menjadi andalan warga Indonesia saat terjadi tragedi bencana alam untuk mengatasi masalah

keterbatasan dan kelangkaan bahan pangan di lokasi dengan segera.

Indomie diklaim sebagai makanan yang sehat dan bergizi oleh produsennya. Produk mi instan ini disebut memiliki berbagai kandungan gizi seperti energi, protein, niasin, asam folat, mineral zat besi, natrium, dan berbagai vitamin seperti vitamin A, B1, B6, dan B12. Meskipun begitu, konsumsi Indomie yang terlalu sering tidak dianjurkan, sebab Indomie mengandung pewarna tartrazine yang tidak baik bagi kesehatan apabila dikonsumsi dalam jangka panjang.

Daftar isi

 1 Sejarah

 2 Promosi dan Pemasaran o 2.1 Slogan

 3 Jenis - jenis Indomie o 3.1 Indomie Goreng

o 3.2 Indomie Goreng Kriuuk.. 8x

o 3.3 Indomie Kuah

o 3.4 Indomie Goreng JUMBO

o 3.5 Indomie Selera Nusantara

o 3.6 Indomie Keriting

o 3.7 Indomie Taste of Asia

 4 Komposisi Indomie

(32)

 5 Popularitas  6 Penghargaan  7 Lagu tema

o 7.1 Dari Sabang Sampai Merauke

o 7.2 Lagu tema Indomie versi Kemerdekaan

o 7.3 Lagu tema Indomie versi Ramadhan

o 7.4 Lagu tema Indomie versi Idul Fitri

 8 Kontroversi

 9 Indomie Di Nigeria

o 9.1 Jenis-jenis rasa Indomie di Nigeria

 10 Lihat pula  11 Referensi  12 Pranala luar

(33)

Iklan Indomie pertama sejak peluncurannya pada tanggal 9 September1970 dan sejak diperkenalkan ke konsumen pada tahun 1972. Hingga saat ini, Indomie terus berkembang sehingga Indomie terus diberikan kepada konsumen Indonesia.

Kemasan Indomie Rasa Soto Mie revisi tahun 2009

Kemasan Indomie Rasa Baso Sapi (2001-2004)

Indomie pertama kali dibuat oleh PT. Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd. pada tahun 1972

dengan rasa sari ayam (sekarang rasa kaldu ayam) dan rasa sari udang (sekarang rasa kaldu udang). Pada tahun 1982 Indomie varian rasa kari ayam dan mi goreng diluncurkan. Pada tahun 1984 perusahaan tersebut dibeli oleh PT. Sarimi Asli Jaya, yang memproduksi Sarimi. Pada tahun 1987, Pop Mie, mi instan dalam bentuk cup dari Indomie, diluncurkan untuk pertama kalinya dengan rasa ayam dan rasa baso. Pada tahun 1990 PT. Panganjaya

Intikusuma didirikan, yang kemudian menjadi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. pada tahun

1994, mengambil alih kedua perusahaan tersebut (PT. Sarimi Asli Jaya dan PT. Sanmaru). Pada tahun 2005 saat pergantian kemasan, Indomie berhasil memecahkan rekor Guinness World Records sebagai bungkus mi instan terbesar di dunia. Pada tahun 2006 Indomie Goreng Kriuuk diluncurkan, dengan tiga pilihan kriuuk, yaitu kriuuk ayam, bawang dan pedas. Pada tahun 2009 gambar foto ilustrasi saran penyajian Indomie direvisi di Indomie Goreng Spesial, Rasa Ayam Bawang, Rasa Ayam Spesial, Rasa Kaldu Ayam dan Rasa Soto Mie. Pada tanggal 3 Januari2010 Indofood CBP memperkenalkan Indomie kemasan baru untuk semua varian rasa goreng, kuah, Selera Nusantara dan JUMBO dengan tagline seleraku dalam pesona baru. Pada bulan Agustus 2010 Indomie Keriting hadir dengan tiga rasa baru yaitu Goreng Rasa Ayam Cabe Rawit, Goreng Rasa Kornet dan Rasa Laksa Spesial serta pergantian kemasan untuk varian Goreng Spesial dan Rasa Ayam Panggang. Pada akhir

2011 Indomie Goreng Rendang diluncurkan, dengan daging sapi asli dipadu dengan bumbu rendang asli, dengan tagline ini baru rendang. Pada bulan Agustus 2012 Indomie

menyelenggarakan program ulang tahun yang ke-40 tahun, yang perayaannya

(34)

varian baru Indomie Goreng Cabe Ijo, dengan serpihan cabe hijau asli dan minyak bumbu cabe hijau yang diberi pewarna hijau klorofil agar mi berwarna hijau. Slogan iklan Indomie Goreng Cabe Ijo yaitu ijo, mantap, hot yang kemudian pada bulan April 2013 dengan slogan "Asli Cabe Ijo". Pada bulan November 2013 diluncurkan varian baru Indomie Taste of Asia, yaitu rasa Tom Yum, Bulgogi dan Laksa. Pada bulan Januari 2014 diluncurkan varian baru Indomie Goreng Iga Penyet, dengan bumbu iga penyet dengan slogan "Dahsyat Iga

Penyetnya!" yang kemudian pada bulan Maret 2014 dengan slogan "Dahsyat Rasanya!".

Promosi dan Pemasaran

Semua rasa Indomie, terhitung sejak tahun 2008.

Kemasan Indomie Mi Goreng sebelumnya, digunakan di Indonesia hingga akhir 2009, sedangkan di luar negeri hingga 2012.

(35)

Indomie di salah satu supermarket di Indonesia.

Kemasan Indomie Mi Keriting Goreng Spesial dan Rasa Soto Mie.

Kemasan Indomie Mi Goreng Kriuuk.., Mi Keriting, Selera Nusantara, Rasa Ayam Bawang, Rasa Kaldu Ayam dan Pop Mie Goreng Pedas.

(36)

Iklan Indomie pada tahun 2001 dibintangi oleh Chairul Tanjung, Jovanka Mardova, dan Okky Lukman.

 Iklan Indomie 2001: Proklamasi Kemerdekaan ke-56 tahun  Iklan Indomie 2001: Ramadhan (bagian 1)

 Iklan Indomie 2001: Ramadhan (bagian 2)  Iklan Indomie 2001: Idul Fitri 1422 H

Dalam pemasarannya, grup distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi mi instan yang terluas di Indonesia, yang mana menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi pasar yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin. Indomie dapat dibeli secara satuan per bungkus, dapat juga dibeli dengan paket per 5 bungkus dan paket 1 kardus yang berisi 30 atau 40 bungkus indomie. Harga Indomie relatif ekonomis, di Indonesia pada tahun 2012, Indomie dihargai Rp. 1.450,- per bungkusnya atau sekitar 10 sen dolar Amerika. Di Australia, tahun 2009 Indomie dijual dengan harga 25 sen per bungkusnya atau AUD 10 untuk satu kardus berisi 40 bungkus Indomie, sedangkan di Amerika Serikat pada tahun 2009, Indomie biasa dijual dengan harga 1 dolar per 3 bungkusnya, dan dapat ditemukan di berbagai supermarket Asia

seperti Lion Supermarket, Marina Food, atau 99 Ranch Market.

Satu bungkus Indomie Mi Goreng Spesial Plus memiliki berat bersih 85 gram, dan terdapat 2

sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu bumbu, minyak bumbu, kecap manis,

sauscabe dan bawang goreng.

Indomie Mi Goreng juga tersedia dalam versi JUMBO yang tersedia dalam dua pilihan rasa, yaitu Mi Goreng Spesial dengan berat bersih 129 gram dan Mi Goreng Rasa Ayam Panggang dengan berat bersih 127 gram.

Indomie pertama kali ikut serta dalam Pekan Raja Djakarta pada tahun 1973.

Slogan

Indomie Seleraku (1982-sekarang)

o Makanan Indonesia Penuh Gizi (1997-2003)

o Waktunya Indomie (2005-2006)

(37)

o Dari waktu ke waktu, hanya satu yang ditunggu (2005-2006) 

o Indomie, Warnai hari-harimu (2006-2007)

o Satu Selera untuk Semua (2008)

o Seleraku dalam pesona baru (kemasan baru, 2010)

o Pas hujan, pasnya Indomie (versi Hujan, 2010-2011)

o Larut malam, enaknya Indomie (versi Malam, 2010-2011)

o Ini Ceritaku, Apa Ceritamu? (versi Cerita Indomie, 2011-2012)

o Ini baru Rendang! (Mi Goreng Rendang, 2011-2012)

o Seleraku Rendang! (Mi Goreng Rendang, 2011-2012)

o Beda Generasi, Satu Selera (2012)

o 40 tahun Indomie, Berbeda-beda Satu Selera (40 tahun Indomie,

2012-2013)

o Sensasi Cabe Ijo (Mi Goreng Cabe Ijo, 2012-2013)

(38)

o Asli Cabe Ijo (Mi Goreng Cabe Ijo, 2013) 

o Taste of Asia (Taste of Asia, 2013-2014)

o Dahsyat Iga Penyetnya! (Mi Goreng Iga Penyet, 2014)

o Dahsyat Rasanya! (Mi Goreng Iga Penyet, 2014)

o Bikin Hari Semangat! (Mi Goreng, 2014)

Jenis - jenis Indomie

Indomie Mi Goreng Iga Penyet

(39)

Indomie Mi Goreng Rendang

Indomie Mi Goreng Pedas

Indomie Goreng

 Indomie Goreng Spesial

 Indomie Goreng Spesial Plus (Bawang Goreng Lebih Banyak dan Lengkap dengan Saus Cabe)

 Indomie Goreng Cabe Ijo  Indomie Goreng Pedas  Indomie Goreng Iga Penyet  Indomie Goreng Rendang  Indomie Goreng Sate

Indomie Goreng

Kriuuk.. 8x

(40)

Indomie Kuah

 Indomie Rasa Ayam Bawang

 Indomie Rasa Ayam Spesial (varian lama)  Indomie Rasa Ayam Spesial (varian baru)  Indomie Rasa Baso Sapi

 Indomie Rasa Kaldu Ayam  Indomie Rasa Kaldu Udang  Indomie Rasa Kari Ayam

 Indomie Rasa Kari Ayam (Bawang Goreng Lebih Banyak)  Indomie Rasa Soto Mie

 Indomie Rasa Soto Spesial (Ekstra Koya Gurih)

Indomie Goreng

JUMBO

 Indomie Goreng JUMBO

 Indomie Goreng Rasa Ayam Panggang JUMBO

Indomie Selera Nusantara

 Indomie Goreng Rasa Cakalang

 Indomie Goreng Rasa Rendang Pedas Medan  Indomie Rasa Cakalang

 Indomie Rasa Coto Makassar  Indomie Rasa Empal Gentong  Indomie Rasa Kari Ayam Medan  Indomie Rasa Mi Celor

(41)

 Indomie Rasa Soto Banjar

 Indomie Rasa Soto Banjar Limau Kulit  Indomie Rasa Soto Betawi

 Indomie Rasa SotoMedan

Indomie Keriting

 Indomie Keriting Goreng Rasa Ayam Cabe Rawit  Indomie Keriting Goreng Spesial

 Indomie Keriting Rasa Ayam Panggang

Indomie Taste of Asia

Indomie Taste of Asia

 Indomie Taste of Asia Mi Kuah Rasa Tom Yum Ala Thailand  Indomie Taste of Asia Mi Goreng Rasa Bulgogi Ala Korea  Indomie Taste of Asia Mi Kuah Rasa Laksa Ala Singapura

Komposisi Indomie

Indomie "

Mi Goreng

"

Spesial Plus

Mi: Tepung terigu, minyak sayur, tepung tapioka, garam, pemantap (nabati dan natrium tripolifosfat), pengatur keasaman, mineral (zat besi), pewarna (tartrazin CI 19140), antioksidan (TBHQ).

Bumbu: Gula, garam, penguat rasa mononatrium glutamat (MSG), bubuk bawang

putih, bubuk bawang bombay, perisa ayam (mengandung penguat rasa dinatrium inosinat dan guanilat), bubuk lada dan vitamin (A, B1, B6, B12, Niasin, Asam Folat, Pantotenat).

Minyak: Minyak sayur dan bawang merah.

Kecap Manis: Gula (mengandung sulfit), air, kedelai, gandum, garam, bumbu dan

(42)

Saus Cabe: Cabe, air, gula, garam, pengental, pengatur keasaman, bumbu, penguat rasa (mononatrium glutamat, dinatrium inosinat dan guanilat), perisa, pengawet (natrium benzoat dan natrium metabisulfit).

Bawang Goreng (mengandung antioksidan TBHQ)

(Sumber: Bagian belakang kemasan Indomie Mi Goreng Spesial Plus edisi 40 tahun Indomie, PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk., Jakarta, 2012)

Popularitas

Kemasan baru Indomie Goreng di tempat sampah pada bulan Januari 2010, tidak lama sesudah diluncurkannya kemasan baru Indomie.

 Tahun 2005, Indomie memecahkan rekor dunia dalam Guinness Book of World Records untuk kategori "Paket Terbesar Mi Instan" dengan menciptakan paket dengan ukuran 3,4m x 2,355m x 0,47m, dengan berat bersih 664,938 kilogram, dimana berat ini adalah 8.000 kali berat standar sebuah paket mi instan. Paket tersebut dibuat dengan bahan yang sama seperti sebuah bungkus mi instan dan disertifikasi layak untuk konsumsi manusia. [1]

 Pada tanggal 13 Desember2009, Indomie disebut oleh Roger Ebert, kritikus film

populer dari Amerika Serikat untuk majalah Chicago Sun-Times, sebagai salah satu kado Natal pilihan di urutan #1. [2]

 Indomie memperkenalkan kemasan barunya pada tanggal 3 Januari2010, dengan

perubahan besar untuk varian Mi Goreng, kuah, JUMBO dan Selera Nusantara.

 Indomie adalah makanan yang sangat populer di Nigeria. Di Nigeria, Indomie

diproduksi oleh De-United Foods Industries Ltd, anak perusahaan Dufil Group, hasil

joint venture Tolaram Group dari Singapura dengan Grup Salim dari Indonesia. Saat ini ada 2 pabrik yang memproduksi Indomie di Nigeria, yang pertama adalah pabrik De United Foods Industries limited yang didirikan 1995 di Ota Ogun State,

merupakan pabrik pertama yang memproduksi Indomie di Nigeria dan merupakan produsen mi instan terbesar di Afrika Barat. Pabrik kedua adalah Dufil Prima Foods Plc yang dioperasikan sejak 2001, terletak di Choba, Port Harcourt, Rivers State.

 Indomie menyelenggarakan ulang tahunnya yang ke-40 pada bulan Agustus 2012 di

(43)

 Pada tanggal 8 Desember2012, Indomie meluncurkan rasa baru, Indomie Goreng

Cabe Ijo, dengan tagline Ijo, mantap, hot.

 Pada bulan November 2013, Indomie meluncurkan varian baru, Taste of Asia dengan

varian rasa Tom Yum, Bulgogi dan Laksa.

 Pada bulan Januari 2014, Indomie meluncurkan rasa baru, Indomie Goreng Iga

Penyet, dengan tagline Dahsyat Iga Penyetnya!.

Penghargaan

2001 - 2010[3]

 2010

Top Brand Award 2010 – Indomie, Outstanding Achievement in Building the Top Brand: Most Powerful Distribution Performance 2009–Indomie, The Most Powerful Distribution Performance

 2009

Top Brand Award 2009 – Indomie, Outstanding Achievement in Building the Top Brand: Most Powerful Distribution Performance 2009 – Indomie, The Most Powerful Distribution Performance; The Most Powerful Distribution Performance 2009 - Indomie, The Most Powerful Brand Index; Indonesia Best Brand Award 2009 – Indomie, Platinum Brand Award, Achievement of Indonesian Best Brand Award for 7 Consecutive Years (2003-2009); Indonesian Customer Satisfaction Award 2009 – Indomie, Diamond Award, The Best in Achieving Total Customer Satisfaction for 9 Years (2001-2009); The Most Impactful Brand Activation 2009 – Indomie Jingle Dare, The Most Interactive Road Show Activation; Indonesia Best Packaging Award 2009 – Indomie Rasa Soto Betawi, First Place of The Most Environment-Friendly Packaging, The Most User-Friendly Packaging and The Safest Packaging

 2008

Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA); Indonesia Best Brand Award (IBBA); Superbrands; Top Brand; Indonesia Best Packaging Award (As The Most Safety Indonesia Best Packaging); Indonesia Best Packaging Award (As Best of The Best Indonesia Best Packaging); The Most Powerful Distribution Performance; The Most Effective Ad

 2007

Top Brand; Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA); Indonesia Best Brand Award (IBBA); Anugerah Asli Produk Indonesia (AAPI); The Most Powerful Distribution Performance

(44)

Superbrands; Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA); Indonesia Best Brand Award (IBBA); Indonesia Customer Loyalty Award; The Most Powerful Distribution Performance; Anugerah Asli Produk Indonesia (AAPI)

 2005

Guinness World of Record – The Largest Pack of Instant Noodles; Indonesia

Customer Satisfaction Award (ICSA); Indonesia Best Brand Award (IBBA); Indonesia Customer Loyalty Award; Packaging Consumer Branding Award (Gold)

 2004

Superbrands; The Best Local Brand; Food, Tobacco & Restaurant; Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA); Indonesia Best Brand Award (IBBA); Top Brand for Kids

 2003

Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA); Indonesia Best Brand Award (IBBA)

 2002

Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA)

 2001

Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA); The Most Valuable Brands

Lagu tema

Lagu tema yang berjudul "Indomie Seleraku" selalu ditampilkan di iklan Indomie di radio dan televisi. Lagu ini diciptakan oleh A. Riyanto sekitar tahun 1980-an, kemudian dipilih PT. Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd. (sekarang Indofood CBP) sebagai lagu tema untuk iklan Indomie, hingga saat ini.

Dari Sabang Sampai Merauke

Bait Pertama:

Dari Sabang sampai Merauke

Dari Miangas sampai Pulau Rote Indonesia tanah airku

Indomie seleraku...

Bait Kedua:

Dari desa sampai ke kota

Dari gurun sampai pegunungan Indonesia tanah airku

(45)

Bait Ketiga:

Indomie, Indomie seleraku... Indomie dari dan bagi Indonesia

Akhiran:

Indomie seleraku...

Lagu tema Indomie versi Kemerdekaan

Bait Pertama:

Puji syukur pada Illahi

Nikmatnya alam kemerdekaan

Indonesia tanah airku Majulah negeriku

Bait Kedua:

Puji syukur pada Illahi

Nikmatnya alam kemerdekaan

Indonesia tanah airku Majulah Indonesiaku

Lagu tema Indomie versi Ramadhan

Bait Pertama:

Hari ini kita puasa

Menjalankan perintah agama Buka puasa bersama Indomie Indomie Seleraku

Bait Kedua:

Hari ini kita puasa

Menjalankan perintah agama Kita sahur bersama Indomie Indomie Seleraku

Lagu tema Indomie versi Idul Fitri

Hari ini hari yang fitri

Kita rayakan kemenangan Minal aidzin wal faidzin Ma'afkan lahir batin

(46)

Penarikan bungkus Indomie dan Mie Sedaap dari pasar Taiwan pada bulan Oktober 2010.

Pihak berwenang Taiwan pada tanggal 7 Oktober2010 mengumumkan bahwa Indomie yang dijual di negeri mereka mengandung dua bahan pengawet yang terlarang, yaitu natrium benzoat dan metil p-hidroksibenzoat. Dua unsur itu hanya boleh digunakan untuk membuat kosmetik. Sehingga dilakukan penarikan semua produk mi instan "Indomie" dari pasaran Taiwan. Selain di Taiwan, dua jaringan supermarket terkemuka di Hong Kong untuk sementara waktu juga tidak menjual mi instan Indomie. Menurut Harian Hong Kong, The Standard, dalam pemberitaan Senin, 11 Oktober 2010, harian itu mengungkapkan bahwa dua supermarket terkemuka di Hong Kong, Park n' Shop dan Wellcome, menarik semua produk Indomie dari rak-rak mereka. Selain itu, Pusat Keselamatan Makanan di Hong Kong tengah melakukan pengujian atas Indomie dan akan menindaklanjutinya dengan pihak importir dan dealer. Selain di Taiwan, larangan juga berlaku di Kanada dan Eropa. Menurut The Standard, bila bahan-bahan dikonsumsi, konsumen berisiko muntah-muntah. Selain itu, bila dikonsumsi secara rutin atau dalam jumlah yang substansial, konsumen akan menderita asidosis

metabolik, atau terlalu banyak asam di dalam tubuh.

Sebaliknya, importir Indomie di Hong Kong, Fok Hing (HK) Trading, menyatakan bahwa mi instan itu tetap aman dikonsumsi dan memenuhi standar di Hong Kong dan Organisasi Kesehatan Dunia. Itu berdasarkan hasil pengujian kualitas pada Juni lalu, yang tidak menemukan adanya bahan berbahaya.[4]

Menurut Indofood, produk Indomie dengan kandungan metil p-hidroksibenzoat bukan untuk dipasarkan di Taiwan. Indomie di Taiwan sudah disesuaikan dengan regulasi yang ada di Taiwan yang tidak memakai pengawet tersebut. Indofood dalam situs resminya pada Senin (11/10/2010) menyatakan bahwa yang diberitakan media di Taiwan itu adalah produk mi instan dari Indofood, yang sebenarnya bukan untuk dipasarkan di Taiwan.[5] Mi instan yang

dianggap berbahaya di Taiwan itu sebenarnya ditujukan untuk pasar Indonesia, bukan pasar Taiwan. [6]

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Dr. Endang Rahayu Sedyaningsih dalam

tanggapannya menyatakan Indomie masih aman untuk dimakan tetapi tetap menyarankan masyarakat untuk mengurangi konsumsi mi instan.[7]

Akibat dari isu ini, harga saham Indofood CBP sebagai produsen Indomie anjlok.[8]

Indomie Di Nigeria

(47)

Indomie pernah diperkenalkan di Nigeria sejak tahun 1988 dan mulai diproduksi tahun 1995

melalui Dufil Prima Foods, di mana itu adalah merek yang populer dan memiliki pabrik mie instan terbesar di Afrika. Indomie telah tumbuh menjadi merek mi instan di seluruh dunia.[9] [10]

Jenis-jenis rasa Indomie di Nigeria

Rasa Indomie terpopuler di Nigeria yaitu Rasa Ayam. Berikut ini adalah jenis-jenis rasa Indomie yang tersedia di Nigeria.

 Chicken Flavour (Rasa Ayam) 70g o Chicken Flavour Super Pack 120g o Chicken Flavour Hungry Man Size 210g  Onion Chicken Flavour (Rasa Ayam Bawang)  Pepper Chicken Flavour (Rasa Ayam Lada)  Oriental Fried Noodles (Mi Goreng Oriental)

Manfaat Limbah Industrie Mie Instan Bagi Pakan Ikan

Saat ini mie instan adalah makanan yang sudah menjadi makanan instan bagi semua kalangan masyarakat dikarenakan harganya yang sangat lah terjangkau. Industri mie instan banyak memanfaatkan terigu sebagai bahan baku utama dalam pembuatan mie instan tersebut, bahan lainnya seperti minyak sawit, tapioka, sagu porsinya sangat sedikit.

Kita tahu bahwa bahan baku yang sering dipakai dalam pembuatan pakan buatan ikan adalah terigu sebagai karbohidrat. Dimana bahan bakunya sama dalam pembuatan mie instan. Maka daripada itu limbah indusrti mie instan perlu dimanfaatkan untuk pembuatan pakan ikan, karena masih jarang dipakai oleh petani maupn pabrik pakan.

Nilai nutrisi yang terkandung dalam limbah industri ini adalah kandungan lemaknya, tetapi kandungan proksimat limnbah mie instan menunjukan kadar protein lebih rendah dibandingkan dengan terigu dan dedak padi. Lemak dalam limbah mie instan biasanya berasal dari minyak kelapa sawit, yang diduga memiliki FFA rendah, karena untuk konsumsi manusia. Keunggulan limbah industri mie dibandingkan dedak padi adalah kandungan serat kasarnya.

Serat kasar ini berpengaruh terhadap kecernaan karbohidrat. Semakin tinggi serat kasar diduga kecernaan karbohidrat akan semakin rendah. Kandungan asam phytat pada dedak padi juga menyebabkan beberapa nutrien seperti phospor tidak dapat dicerna. Lemak pada dedak walaupun jumlahnya tinggi merupakan asam - asam tak jenuh. Asam lemak tak jenuh mudah sekali teroksidasi sehingga akan rusak dalam waktu yang relatif cepat.

(48)

KANDUNGAN NUTRISI :

Kandungan nutrisi limbah industri mie instan dibandingkan dedak padi dan tepung terigu berturut-turut adalah :

Protein : 8-9%, 11-12%, 10-11%

Lemak : 8-10%, 11-13%, 0,5-1%

Serat Kasar : 1-2%. 11-16%, 0-1%

lysin : 0,21%, 0,42%, 0,82%

methionin : 0,14%, 0,26%, 0,26%

Kunjungan ke PT. Indofood Jambi

Posted on Januari 16, 2014 by gurusmatt

The Green Club SMAN Titian Teras H. Abdurrahman Sayoeti (TTHAS) Jambi berkunjung ke PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Cabang Jambi di Jalan Lingkar Barat Km 12 Kelurahan Kenali Asam Bawah Kota Baru, Kota Jambi, Rabu (4/12).

Rombongan terdiri dari 35 peserta didik yang tergabung dalam The Green Club, didampingi lima guru pendamping (Dra. Nirma Erika, Agustin Winarni, M.Si, Alizar Johan, S.Pd,

Salwinsah, S.A dan Kastalani) disambut pihak PT. Indofood dengan penuh kekeluargaan dan memaparkan secara detail proses pembuatan produk mie tersebut dari bahan mentah,

pengolahan, pengemasan hingga sampai ke tangan konsumen.

Sebelum menerima penjelasan di audotorium, rombongan diajak keliling di areal perusahan seluas 15 ha, sembari mendengarkan menjelaskan tahapan proses kerja mesin industri yang dilewati, oleh Pratiwi, staf HRD (Human Resources Development).

Dengan kunjungan ini, siswa SMAN Titian Teras mendapatkan informasi yang sangat bermanfaat demi peningkatan kinerja The Green Club di sekolahnya, karena perusahan yang dikunjungi telah mengimplementasikan sistem hemat energi, ramah lingkunagn bahkan

pengolahan limbah yang sudah standar nasional. Dan sangat sesuai dengan program sekolah berbudaya lingkungan (adiwiyata) yang telah dicanangkan SMAN Titian Teras.

Referensi

Dokumen terkait

Penambahan Tepung Kedelai Pada Tepung Terigu Terhadap Nilai Gizi Mie Basah Yang Dihasilkan. Karakterisasi Bubur Bayi Instan Berbahan Dasar Tepung Millet (Panicum sp) dan

Dari hasil penelitian diperoleh kadar natrium benzoat pada kecap mie instan berbeda untuk setiap jenis merek tetapi kadar natrium benzoat pada bumbu tidak dianalisis karena

2.5. Harga minyak goreng 2lt rata-rata naik 71o/o dari sebelumnya Ks. Harga tepung terigu rata-rata naik 40% dari Ks. Harga 1 bh mie instan asal Thailand rata-rata naik

Kajian Penggunaan Tepung Millet Kuning Sebagai Substitusi Tepung Terigu Pada Karakteristik Sensoris, Fisikokimia, dan Aktivitas Antioksidan Mie Instan Ubi Jalar Ungu.. Universitas

Tabel 11.Angka TBA Bubuk Bumbu Mie Instan Pada Kemasan Kontrol dan yang Dikemas dengan Film Berbasis Tepung Karaginan dan CMC Selama Penyimpanan ASLT ...34.

Tabel 11.Angka TBA Bubuk Bumbu Mie Instan Pada Kemasan Kontrol dan yang Dikemas dengan Film Berbasis Tepung Karaginan dan CMC Selama Penyimpanan ASLT ...34.