• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rangkaian Driver Dan Pengendali Motor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Rangkaian Driver Dan Pengendali Motor"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBALIKAN ARAH PUTARAN MOTOR INDUKSI 3 FASA

Motor induksi merupakan motor arus bolak-balik (AC) yang paling banyak digunakan untuk keperluan dalam kelangsungan proses suatu industry. Konstruksinya yang sederhana dan kuat mendasari alasan keluasan pemakaianya. Arus rotor motor ini juga tidak memerlukan sumber tertentu, malainkan hanya merupakan arus yang terinduksi akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dan putaran medan magnetic yang dihasilkan oleh arus stator.

(2)

Gambar 1. Rangkaian Kendali

Gambar 2. Rangkaian Daya

Penjelasan rangkaian di atas adalah sebagai berikut :

(3)

2. Keadaan 1, pindahkan selector switch pada posisi 1-2, Coil relay RL1 akan mendapat arus listrik (energized) maka anak kontak 1-3 dari RL1 menutup. aksi ini belum memberikan reaksi apapun pada motor.

3. Bila push button Smaju1 ditekan, maka coil K1 energized karena adanya aliran arus yang masuk ke coil. Anak kontak kontaktor K1 yang digunakan sebagai pengunci yaitu 13-14 akan menutup. Ketika Smaju1 dilepas, maka arus akan tetap mengalir pada coil kontaktor K1 melalui anak kotak Relay RL1 1-3, dan anak kontak K1 13-14. Demikian juga seluruh anak kontak K1 yang terdapat dalam rangkaian daya di atas akan menutup sehingga motor berputar pada arah maju (diasumsikan putarannya punya arah yang seperti itu).

4. Lampu indikator L1 akan menyala yang menandakan bahwa motor sedang berputar pada arah maju.

5. Jika anda menekan push button Smundur1, maka tidak akan memberikan reaksi apapun karena jalur arus listrik yang menuju ke coil K2 telah di putus oleh anak kontak kontaktor K1 yakni 21-22. Oleh karena karena itu anda harus men-stopnya terlebih dahulu. Demikian juga jika anda ingin mencoba-coba untuk

mengoperasikan motor lewat rangkaian remote, juga tidak memberikan reaksi apapun.

6. Apabila selama pengoperasian motor mengalami kelebihan beban makan anak kotak TOLR (Thermal Over Load Relay) 95-96 akan membukan sedangkan 97-98 akan menutup dan kontak-kontak TOLR dalam rangkaian daya membuka

semuanya sehingga motor akan berhenti berputar. Bersamaan dengan itu L3 yang menandakan motor kelebihan beban.

7. Bila push button Soff1 ditekan maka K1 tidak akan bekerja sehingga motor berhenti berputar.

8. Bila push button Smundur1 ditekan, maka coil K2 energized karena adanya aliran arus yang masuk ke coil. Anak kontak kontaktor K2 yang digunakan sebagai pengunci yaitu 13-14 akan menutup. Ketika Smundur1 dilepas, maka arus akan tetap mengalir pada coil kontaktor K2 melalui anak kotak Relay RL1 1-3, dan anak kontak K2 13-14. Demikian juga seluruh anak kontak K2 yang terdapat dalam rangkaian daya di atas akan menutup sedangkan selurauh anak kontak K1 membuka sehingga motor berputar pada arah mundur (diasumsikan putarannya punya arah yang seperti itu).

9. Lampu indikator L2 akan menyala yang menandakan bahwa motor sedang berputar pada arah mundur.

10. Jika anda menekan push button Smaju1, maka tidak akan memberikan reaksi apapun karena jalur arus listrik yang menuju ke coil K1 telah di putus oleh anak kontak kontaktor K2 yakni 21-22. Oleh karena karena itu anda harus men-stopnya terlebih dahulu. Demikian juga jika anda ingin mencoba-coba untuk

mengoperasikan motor lewat rangkaian remote, juga tidak memberikan reaksi apapun.

11. Apabila selama pengoperasian motor mengalami kelebihan beban makan anak kotak TOLR (Thermal Over Load Relay) 95-96 akan membukan sedangkan 97-98 akan menutup dan kontak-kontak TOLR dalam rangkaian daya membuka

(4)

12. Bila push button Soff1 ditekan maka K1 tidak akan bekerja sehingga motor berhenti berputar.

13. Keadaan 2,Untuk pengoperasian motor dengan rangkaian remote anda harus memindahkan selector switch pada posisi 1-3. Coil relay RL2 akan mendapat arus listrik (energized) maka anak kontak 1-3 dari RL2 menutup. aksi ini belum memberikan reaksi apapun pada motor. Langkah selanjutnya sama dengan langkah no. 3 sampai no. 12, hanya beda hanyalah push buttonnya. Untuk stop tekan Soff2, maju tekan Smaju2, dan untuk mundur tekan Smundur2. Tentu saja Push Button Smaju1 dan Smundur1 tidak akan berfungsi apabila di tekan.

14. Apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, langsung saja tekan tombol Emercy Stop maka seluruh rangkaian akan padam.

Motor induksi yang digunakan di atas belitan statornya sudah dalam keadaan terhubung bintang. Pilihan hubungan bintang digunakan untuk menghindari arus start yang besar dibandingkan dengan menggunakan hubungan delta arus startnya akan lebih besar.

Anda dapat memodifikasi rangkaian di atas menjadi rangkaian pembalikan arah putaran motor induksi tiga fasa start bintang-delta. Jadi pada saat start menggunakan hubungan bintang, beberapa saat setelah motor mencapai kecepatan nominalnya langsung pindah ke hubungan delta. Untuk waktu tunda peralihan dari bintang ke delta dapat menggunakan Timer, untuk waktu peralihan dari bintang ke delta dapat anda tentukan sendiri. Ini sangat berguna untuk menghindari arus start yang sangat besar. Selain itu, torka motor induksi yang dihasilkan dengan hubungan delta lebih besar dari torka yang dihasilkan dengan hanya menggunakan hubungan bintang.

Rangkaian Water Level Control (WLC)

(5)

pelampung tersebut menentukan batas atas dan batas dari level air. Jadi pada saat anda sedangkan menjalankan pompa air, dengan mengaplikasikan rangkaian Water Level Control pada pompa air yang anda gunakan, anda tidak perlu menunggu hanya untuk mematikan pompa air pada saat tangki atau bak air penuh karena apabila air dalam tangki sudah penuh maka pompa akan padam dengan sendirinya tanpa harus menekan tombol stop. Demikian juga apa bila air dalam tangki atau bak mulai berkurang sesuai dengan batas yang telah ditentukan maka pompa akan jalan dengan sendirinya. Dengan demikian ada bisa melakukan kegiatan yang lain yang lebih berguna, misalnya nonton acara gossip di Channel TV kesayangan anda sambil menikmati sedapnya pisang goreng yang dibalut dengan sambal terasi yang rasanya benar-benar nendang bangets. Lupakan tentang pisang goreng, dan untuk lebih jelasnya perhatikan bagaimana sebuah pelampung dapat bekerja pada sebuah rangkaian Water Level Control sebagai berikut :

Gambar 1. Prinsip Kerja Pelampung

Penjelasan dari gambar di atas :

Pada kondisi (1) kita anggap bahwa untuk pertama beroperasi air di dalam tangki seperti yang terlihat pada gambar. Dengan keadaan yang demikian, maka otomatis Pelampung 1 yang difungsikan sebagai batas atas air dan Pelampung 2 yang difungsikan sebagai batas bawah akan menggantung pada sebuah tali pelampung sehingga menyebabkan kontak pelampung yang berada di antara 2 dan A1 akan menutup karena gaya berat dari kedua pelampung. Akibatnya, motor pompa air akan beroperasi.

(6)

Seiring dengan semakin bertambahnya air tangki maka Pelampung 2 akan semakin bergerak ke atas sesuai dengan volume air dalam tangki tersebut. Apabila level air telah sampai pada Pelampung 1 seperti terihat dalam gambar untuk kondisi (3) maka Pelampung 1 akan terangkat ke atas atau terapung bersama-sama dengan pelampung 2. Akibatnya, kontak pelampung antara 2 dan A1 akan membuka dan motor atau pompa air akan mati. Jadi, bukan Pelampung 2 yang mendorong Pelampung 1 sehingga kontak pelampung terbuka (open).

Apabila air di dalam tangki atau bak mulai berkurang atau lebih rendah dari Pelampung 1, maka pelampung 1 akan menggantung pada kontak pelampung seperti lihat pada gambar untuk kondisi (4). Meskipun Pelampung 1 sudah menggantung, akan tetapi kontak pelampung masih tetap pada kondisi open karena Pelampung 1 belum cukup berat untuk menutup kontak tersebut. Jika air sudah benar-benar berkurang dalam tangki sesuai dengan batas bawah yang telah ditentukan maka pelampung 2 akan menggantung seperti pada kondisi (1) bersama-sama dengan pelampung 1. Kolaborasi kedua pelampung tersebut menghasil berat yang cukup untuk menutup kontak pelampung antara 2 dan A1 sehingga pompa air dapat berjalan atau beroperasi. Setelah itu ke kondisi (2), (3), (4), dan seterusnya.

Berikut ini adalah gambar rangkaian kendali dan sekaligus rangkaian daya dari Water Level Control. Rangkaia

ini terdiri dari dua bagian yaitu menggunakan remote untuk mengoperasikan (menjalankan dan mematikan)

(7)

Gambar 2. Rangkaian kendali dan rangkaian daya

Langkah-langkah kerja rangkaian Water Level Control

1.Diasumsikan bahwa tombol emergency, MCB rangkaian control dan MCB rangkaian daya tertutup atau sudah pada posisi on.

Pada keadaan normal kontak overload 95 – 96 tertutup dan kontak 97 – 98 terbuka

Posisi 1 yaitu pada saat selektor switch dipindahkan pada posisi 1-2 maka lampu indikator L2 akan menyala yang menandakan bahwa yang bekerja adalah pelampung (otomatis)

(8)

sedangkan kontak 3-6 pada RL (Relay) tetap terbuka sehingga motor akan berputar yang di tandai dengan menyalanya lampu indikator L4

Apabila motor mengalami kelebihan beban maka kontak 95-96 akan membuka dan kontak 97-98 akan menutup sehingga lampu indikator L3 yang menandakan kelebihan beban akan menyala dan pada saat itu motor akan berhenti berputar. Jika air di dalam bak telah penuh atau telah mencapai level yang telah ditentukan maka

pelampung di dalam air akan terangkat ke atas sehingga membuka kontak yang terdapat pada pelampung tersebut dan motor akan akan berhenti berputar.

Proses selanjutnya kembali ke langkah nomor 4.

Untuk posisi 2 selektor switch dipindahkan pada posisi 3-4 maka lampu indikator L1 akan langsung menyala yang menandakan bahwa operasi motor dilakukan secara remote (menyalakan dan mematikan motor) dan pada saat itu pelampung tidak akan bekerja

Untuk menyalakan motor tekan push button Son

Kontak 1-4 akan menutup karena koil 2-10 relay (RL) mendapat energy listrik sehingga arus akan mengalir melalui kontak 1-4 tersebut walaupun saklar Son dilepas

Dengan demikian kontak 3-6 dan 8-11 akan menutup sedangkan kontak 1-2 pada K1 tetap terbuka, dengan demikian motor akan berputar yang ditandai dengan menyalanya lampu indikator L4

Apabila motor mengalami kelebihan beban maka kontak 95-96 akan membuka dan kontak 97-98 akan menutup sehingga lampu indikator L3 yang menandakan kelebihan beban akan menyala dan pada saat itu motor akan berhenti berputar. Tekan push button Soff untuk mematikan motor.

Baik untuk operasi dengan remote ataupun secara otomatis (dengan pelampung) apabila ada hal-hal yang tidak inginkan terjadi pada saat motor beroperasi dapat langsung menekan tombol emergency sehingga seluruh rangkaian akan padam.

Rangkaian Water Level Control di atas belumlah sempurna, anda bisa memodifikasinya supaya menjadi lebih

(9)

hasilnya pasti akan lebih bagus lagi dan tentunya memakai desain yang dibuat sendiri akan memberikan kepuasan

yang tersendiri pula.

AdaUntuk pengoperasian pompa dengan remote, saya menggunakan relay yang dalam rangkaian disingkat dengan RL dengan pertimbangan penggunaan remote hanyalah sebagai cadangan jika pelampung mengalami kegagalan dalam pengoperasiannya. Anda dapat menggantinya dengan kontaktor. Jika anda menggunakan relay, relaynya harus disesuaikan dengan kapasitas arus dari motor pompa. Kalau tidak sesuai, bisa-bisa relaynya hangus dan anda akan merogoh kocek lebih dalam lagi. Menyedihkan!

Motor yang digunakan pada rangkaian di atas adalah motor induksi 1 fasa. Jika anda menggunakan motor induksi 3 fasa, maka rangkaian kontrolnya akan lebih rumit lagi. Silahkan anda berkreasi sendiri.

Pada kondisi (3) dari gambar pelampung, usahakan jangan sampai tali pada pelampung terjadi lilitan yang menyebabkan terbentuknya sebuah simpul sehingga kedua pelampung berkumpul pada satu titik pada tali pelampung. Hal ini akan menyebabkan pompa mati menyala dalam waktu yang relatif singkat. Apabila hal ini terjadi, maka lampu indikator L4 pada gambar akan berkedip-kedip. Keuntungannya, anda akan melihat nyala lampu indikator yang berkedip-kedip pada panel sehingga anda tidak perlu membeli lampu hias di toko kesayangan anda. Kerugiannya, anda akan berteriak histeris sampai nadanya mungkin mencapai 7 oktaf (melebihi Gita Gutawa) karena melihat tagihan rekening listrik anda yang meningkat dari biasanya jika anda membiarkan hal tersebut terus berlangsung. Tentu saja penyebabnya adalah motor mati menyala dalam waktu yang relative singkat, yang mana kita tahu bersama bahwa arus start dari motor induksi bisa 5 sampai 7 kali lebih besar dari arus nominalnya yang mana juga akan mempengaruhi putaran kWh meter anda.

(10)

Bacaan sederhana yang sering dikunjungi orang-orang kreatif, disini anda akan mendapatkan sedikit tehnik dan cara kerja dari sebuah rangkaian kontrol/ kendali dengan menggunakan beban Motor 3 phasa (Sebuah mesin penggerak dengan catu daya 3 phasa sebagai sumber tenaga):

Cara kerja motor 3 phasa :

1. motor 3 phasa akan bekerja /berputar apabila sudah dihubungkan dalam hubungan tertentu .

2. mendapat tegangan (jala-jala /power /sumber) sesuai dengan kapasitas motornya.

Bekerjanya hanya mengenal 2 hubungan yaitu : a. motor bekerja bintang /star (Y)

berarti motor harus dihubungkan bintang baik secara langsung pada terminal maupun melalui rangkaian kontrol.

b. Motor bekerja segitiga /Delta (▲)

berarti motor harus dihubungkan segitiga baik secara langsung pada terminal maupun melalui rangkaian kontrol.

Kecuali :mesin-mesin yang berkapasitas tinggi diatas 10 HP, maka motor tersebut wajib bekerja segitiga (▲) dan harus melalui rangkaian kontrol star delta baik secara mekanik , manual, konvensional, digital , PLC.

Dimana bekerja awal (start) motor tersebut bekerja bintang hanya sementara, selang berapa waktu barulah motor bekerja segitiga dan motor boleh dibebani.

Cara menghubungkan motor dalam hubungan bintang (Y) :

1. Cukup mengkopelkan /menghubungkan salah satu dari ujung-ujung kumparan phasa menjadi satu

2. Sedangkan yang tidak dihhubungkan menjadi satu dihubungkan kesumber tegangan.

Cara menghubungkan motor dalam hubungan segitiga (▲) :

1. ujung-ujung pertama dari kumparan phasa I dihubungkan dengan ujung kedua dari kumparan phasa III

2. ujung-ujung pertama dari kumparan phasa II dihubungkan dengan ujung kedua dari kumparan phasa I

3. ujung-ujung pertama dari kumparan phasa III dihubungkan dengan ujung kedua dari kumparan phasa II

4. Sedangkan untuk kesumber tegangan terserah kita menghubungkannya , boleh melalui ujung –ujung pertama atau ujung-ujung kedua.

(11)

No Jala-jala Nama plat motor Hubungan /koneksi

1 380 V 380 V /220V Y (bintang) tegangan di motor 220 V 2 380 V 220V /380 V Y (bintang) tegangan di motor 220 V 3 220 V 220V /380 V ▲ (segitiga) tegangan di motor 220 V 4 220 V 380 V /220V ▲ (segitiga) tegangan di motor 220 V

5 380 V 380 V Sebagai pengaman kita hubungkan (Y),bila tegangan kurang kita hubungkan ▲

6 380 V 380 V /440 V Motor harus bekerja ▲ karena kapasitas motor sebenarnya 380 V

Kesimpulan :

1. Bahwa dari berbagai data kapasitas tegangan yang tercantum pada plat motor, sesungguhnya kapasitas tegangan pada motor tersebut adalah tegangan yang rendah.

2. Putaran motor tidak tergantung pada besar kecilnya tegangan input melainkan tergantung dari jumlah kutup (pok), makin banyak jumlah kutup makin sedikit putarannya atau sebaliknya.

3. Keburukan motor 3 phasa yaitu apabila bekerja diatas kemampuan PK yang tersedia, motor tersebut langsung mendengung dan berhenti, berbeda dengan motor DC seri yang makin bertambah beban maka motor berputar menyesuaikan

bebannya.

4. Apabila salah satu tegangan input putus maka motor akan bekerja tidak normal/ mendengung .

5. Apabila pada pengkonekkan bintang /segitiga salah pengkonekkan pada salah satu ujung-ujung kumparan phasa maka akan mengakibatkan bekerja tidak normal (mendengung/bahkan konslet)

6. Untuk mengukur banyaknya putaran motor (rpm)dengan alat TACOMETER.

7. Mengukur kondisi isolasi email(kumparan)masih baik atau tidak ataupun terjadi tegangan tembus kita gunakan alat ukur MEGER dan sekarang disebut INSULATION TESTER.ingat nilai isolasi yang bagus dihitung setiap 1000Ω perVolt dan satuannya harus Mega.

(12)

9. Menghitung besarnya daya menggunakan rumus P = E.I.cos q

10. Untuk mennghitung besarnya daya setiap PK (HP) pada motor.

Prinsip kerja motor 3 phasa dan terjadinya slip

Jika kumparan 3 phasa dari motor 3 phasa dihubungkan dengan jala-jala 3 phasa, maka pada kumparan stator tersebut timbul medan magnet putaran ns (putaran sinkron), medan magnet ini memotong batang-batang konduktor pada rotor sehingga timbul GGL (Gaya Gerak Listrik). karena batang-batang konduktor tersebut dihubungkan singkat maka akan terjadi arus induksi pada batang tersebut sehingga menghasilkan medan magnet pada batang tersebut .

Medan magnet pada rotor berinteraksi dengan medan magnet pada stator terjadilah putaran (nr) = putaran rotor.

Karena prosesnya berdasarkan induksi maka rotor ini disebut motor induksi, syaratnya nr tidak sama dengan ns, Berarti terjadi perbedaan antara nr dan ns yang disebut dengan Slip

ns - nr

SLIP (%) = ns x 100 %

(13)

Dan berikut ini merupakan rangkaian kendali dalam menjalankan motor 3 Fase dengan hubungan STAR-DELTA Otomatis.

..

Mengoperasikan Motor 3 Fasa dengan Sistem Kendali

Elektromagnetik

Mengoperasikan Motor 1 Fasa

(14)

kontaktor dapat diletakkan pada tempat yang jauh dari operator. Sedangkan operator hanya mengendalikan tombol start untuk menjalankan dan tombol stop untuk mengendalikan. Dengan demikian operator dapat bekerja ditempat yang aman.

(15)

a. Rangkain Kontrol

b. Rangkaian Utama

(16)

JENIS DAN KEGUNAAN KONTAKTOR MAGNET

Sistem pengontrolan motor listrik semi otomatis yang menggunakan alat kontrol

kontaktor magnet memerlukan alat bantu lain agar fungsi pengontrolan berjalan dengan baik seperti: tombol tekan, thermal overload relay dan alat bantu lainnya. Kontaktor magnet banyak digunakan untuk mengontrol motor-motor listrik 1 fasa dan 3 fasa, anatara lain untuk mengontrol motor dua arah putaran, strating bintang-segitiga, beberapa unit motor bekerja dan berhenti berurutan dan lain-lain.

A. Kontaktor Magnet

Kontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja berdasarkan kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja bila ada gaya kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak-kontak. Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan arus dan memutuskan arus dalam keadaan kerja normal. Arus kerja normal ialah arus yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi. Sebuah kontaktor kumparan magnetnya (coil) dapat dirancang untuk arus searah (arus DC) atau arus bolak-balik (arus AC). Kontaktor arus AC ini pada inti magnetnya dipasang cincin hubung singkat, gunanya adalah untuk menjaga arus kemagnetan agar kontinu sehingga kontaktor tersebut dapat bekerja normal. Sedangkan pada kumparan magnet yang dirancang untuk arus DC tidak dipasang cincin hubung singkat.

1. Kontaktor Magnet Arus Searah (DC)

Kontaktor magnet arus searah (DC) terdiri dari sebuah kumparan yang intinya terbuat dari besi. Jadi bila arus listrik mengalir melalui kumparan, maka inti besi akan menjadi magnet. Gaya magnet inilah yang digunakan untuk menarik angker yang sekaligus menutup/ membuka kontak. Bila arus listrik terputus ke kumparan, maka gaya magnet akan hilang dan pegas akan menarik/menolak angker sehingga kontak kembali membuka atau menutup.

(17)

Gambar 1. Simbol dan gambar fisik kontaktor magnet DC

Bentuk fisik relay dikemas dengan wadah plastik transparan, memiliki dua kontak SPDT (Single Pole Double Throgh) Gambar 2.1, satu kontak utama dan dua kontak cabang). Relay jenis ini menggunakan tegangan DC 6V, 12 V, 24 V, dan 48 V. Juga tersedia dengan tegangan AC 220 V. Kemampuan kontak mengalirkan arus listrik sangat terbatas kurang dari 5 ampere. Untuk dapat mengalirkan arus daya yang besar untuk

mengendalikan motor induksi, relay dihubungkan dengan

Bila kontaktor untuk arus searah digunakan pada arus AC maka kemagnetannya akan timbul dan hilang setiap saat mengikuti gelombang arus AC.

1. Kontaktor Magnet Arus Bolak balik (AC)

(18)

Gambar 2. Simbol dan kode angka serta bentuk fisik dari kontaktor

Karena itu untuk mengisi kehilangan magnet pada kumparan magnet akibat kehilangan arus maka dibuat belitan hubung singkat yang berfungsi sebagai pembangkit induksi magnet ketika arus magnet pada kumparan magnet hilang. Dengan demikian maka arus magnet pada kontaktor akan dapat dipertahankan secara terus menerus (kontinu). Bila kontaktor yang dirancang untuk arus AC digunakan pada arus DC maka pada kumparan itu tidak timbul induksi listrik sehingga kumparan menjadi panas. Sebaliknnya, bila kontaktor magnet untuk arus DC yang tidak mempunyai belitan hubung singkat diberikan arus AC maka pada kontaktor itu akan bergetar yang disebabkan oleh kemagnetan pada kumparan magnetnya timbul dan hilang setiap 100 kali.

Kontaktor akan bekerja normal bila tegangannya mencapai 85 % dari tegangan kerja, bila tegangan turun kontaktor akan bergetar.

(19)

sesaat lebih cepat sebelum kontak NO menutup.

Gambar 3. Simbol-simbol kontaktor magnet. a) Kumparan (coil), b) Kontak Utama, c) Kontak bantu

Fungsi dari kontak-kontak dibuat untuk kontak utama dan kontak bantu. Kontak utama terdiri dari kontak NO dan kontak bantu terdiri dari kontak NO dan NC. Kontak utama digunakan untuk mengalirkan arus utama, yaitu arus yang diperlukan untuk pesawat pemakai listrik misalnya motor listrik, pesawat pemanas dan sebagainya. Sedangkan kontak bantu digunakan untuk mengalirkan arus bantu yaitu arus yang diperlukan untuk kumparan magnet, alt bantu rangkaian, lampu-lampu indikator, dan lain-lain.

Dari informasi diatas dapat dilihat bahwa keuntungan penggunaan kontaktor magnet daripada saklar togel dan saklar Cam adalah,

* Arus listrik yang mengalir pada saklar pengontrol sangat kecil dibandingkan arus beban.

* Dapat mengontrol beban listrik dari tempat jauh dengan kerugian tegangan yang relatif kecil.

ilmu

(20)

Motor Listrik 3 Fasa Putar Kanan Kiri

Rangkaian pengendali motor ini, dapat memutar motor kearah kanan dan kiri, menggunakan 2 buah magnetic kontaktor, yang akan di tukar salah satu fasanya, dan menukar NC (normaly close) pada rangkaian kontrol (lihat gambar). pada saat NO (normaly open) S2 ditekan maka K1 bekerja dan motor akan berputar, dan saat NO S3 ditekan maka NC S3 akan memutuskan K1, dan K2 akan bekerja serta motor akan berputarke arah sebaliknya, tekan tombol S1 untuk berhenti/

memutuskan rangkain.

Keterangan gambar : F1,2,3 =MCB 3 fasa

F4 =MCB 1 fasa

F0 =TOR(thermal overload relay)

K1,2 =Magnetic Kontaktor

S1,2,3 =Tombol/ Push Button

M =Motor 3 fasa

(21)

Rangkaian pengendali motor ini, sama seperti rangkaian sebelumnya yaitu sama-sama memutar salah satu fasanya pada rangkaian utama. pertama tekan S2 untuk menjalankan K1 dan memutar motor dan ini di sebut running, jika ingin berhenti perlahan tekan S3 berkali-kali sampai motor berhenti, ini di sebut jogging, jika incing tekan tombol S4 maka K1 mati dan K2 akan bekerja serta menjalan kan motor untuk berputar ke arah sebaliknya, dan tekan S5 untuk jogging, untuk mematikan rangkaian tekan S1. Keterangan gambar : F1,2,3 =MCB 3 fasa

F4 =MCB 1 fasa

F0 =TOR(thermal overload relay)

K1,2 =Magnetic Kontaktor

S1,2,3,4,5 =Tombol/ Push Button

Gambar

Gambar 2. Rangkaian Daya
Gambar 1. Prinsip Kerja Pelampung
Gambar 2. Rangkaian kendali dan rangkaian daya
Gambar 1. Simbol dan gambar fisik kontaktor magnet DC
+2

Referensi

Dokumen terkait

Mereka mengatakan, ini terbagi menjadi tiga macam; (1) kemungkinan mensyaratkan manfaat untuk dirinya pada barang yang dijualnya, (2) kemungkinan mensyaratkan kepada si

Sedangkan pada siklus II diperoleh hasil respon dalam pembelajaran IPA melalui pendekatan inkuiri dengan prosentase 67% siswa mudah memahami pelajaran, 76% siswa merasa

Perolehan laba tersebut ditopang dari kenaikan pendapatan sebesar 18,45% menjadi Rp109,31 miliar pada semester I/2014 dibandingkan dengan Rp92,28 miliar pada periode yang sama

Hasil temuan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional (2011:5-7) mengenai kajian pelaksanaan kurikulum IPS menyatakan bahwa

Untuk mendapatkan cara yang lebih praktis, bidang Teknologi Informasi dan Komputasi dapat diaplikasikan untuk membantu memberikan alternatif solusi atas permasalahan

Penelitian yang telah dilakukan merupakan penelitian pengembangan produk berdasarkan tahapan pengembangan yang ditentukan. Penelitian yang dilakukan ini agar dapat

Berdasarkan uraian di atas, dilakukan penelitian yang bertujuan mengukur laju alir partikel pakan keluar dari rumen pada berbagai pakan serat dengan karakteristik

Kerangka penelitian ini merupakan skema yang menggambarkan hubungan variabel- variabel yang terlibat dalam penelitian ini, sesuai dengan teori Anwar Prabu A.A