• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Sistem Pakar Pengantar Teknologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Sistem Pakar Pengantar Teknologi"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI & KOMUNIKASI

“SISTEM PAKAR”

Disusun Oleh Kelompok 4

Kelas 1 E Nama/NPM:

1. Sucipto Sektiyono (ketua) (15.71.0041)

2. Ummu Nafiah (15.63.0793)

3. Fitria Yunika (15.71.0009) 4. Ari Kusuma aji (15.63.0814) 5. Muhammad Hasbi Arrasyid (15.63.0839)

6. Akhmad Nuari (15.63.0801)

7. Muhammad Amir Hani (15.63.0811)

Dosen Pengampu:

Zaenuddin, S.Kom, M.Kom.

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA)

MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARY BANJARMASIN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang, atas berkat, hikmat dan anugrah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “SISTEM PAKAR“.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan karena kemampuan, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya pengalaman dari diri kami. Selama penyusunan makalah kami banyak memperoleh bimbingan, saran, nasehat, serta bantuan yang sangat besar dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya.

Akhir kata, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan anugrah-Nya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.

Banjarmasin , 24 November 2015

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDU

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB 1 PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Tujuan...2

C. Manfaat...2

BAB II SISTEM PAKAR...3

A. Sejarah dan Perkembangan Sistem Pakar...3

B. Pengertian Sistem Pakar...4

C. Ciri-Ciri Sistem Pakar...5

D. Kategori Masalah Sistem Pakar...5

E. Komponen Sistem Pakar...6

F. Keuntungan Sistem Pakar...7

G. Kelemahann Sistem Pakar...8

H. Modul Penyusun Sistem Pakar...8

I. Cara Representasi...9

J. Winexsys (Perangkat Lunak Sistem Pakar)...9

BAB III PENUTUP...11

A. Kesimpulan...11

B. Saran...11

(4)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

(5)

B. Tujuan

Dalam penyusunan makalah ini kami berharap agar pembaca dapat mengetahui apa itu kecerdasan buatan dan macam-macamnya untuk kehidupan kita. Walaupun mungkin dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan kami berharap agar semua pembaca berminat untuk membacanya dan mempelajari tentang kecerdasan buatan yang saat ini sangatlah perlu dipelajari karena banyak sekali masalah yang begitu kompleks yang tidak mampu dipecahkan ataupun dilakukan manusia untuk menyelesaikan semua masalah itu dengan kemampuan manusia sendiri. Untuk itu kecerdasan buatan yang dirancang khusus agar dapat berpikir dan bertindak seperti manusia diharapkan mampu membantu manusia yang mempunyai keterbatasan seperti otak manusia yang hanya mampu berpikir dengan frekuensi kira-kira 100 Hz dan karena manusia mempunyai rasa capai. Bandingkan dengan komputer sekarang yang mampu mengolah data dengan frekuensi 4 GHz. Komputer juga tidak mempunyai rasa capai walaupun harus mengolah data yang sama secara berulang-ulang.

C. Manfaat

(6)

BAB II

SISTEM PAKAR

A. Sejarah dan Perkembangan Sistem Pakar

Expert System atau sistem pakar dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an oleh Artificial Intelligence Corporation. Periode penelitian artificial intelligence ini didominasi oleh suatu keyakinan bahwa nalar yang digabungkan dengan komputer canggih akan menghasilkan prestasi pakar atau manusia super. Suatu usaha kearah ini adalah General Purpose Problem-Solver (GPS). GPS yang berupa sebuah prosedur yang dikembangkan Allen Newell, John Cliff Show dan Herbert Alexander Simon dari Logic Theorist, merupakan sebuah percobaan untuk menciptakan mesin yang cerdas. GPS sendiri merupakan sebuah Predecessor menuju Expert System (ES). GPS berusaha untuk menyusun langkah – langkah yang dibutuhkan untuk mengubah situasi awal menjadi state tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

(7)

Electric. Sistem Pakar untuk untuk melakukan diagnosis pertama dibuat oleh Bruce Buchanan dan Edward Shortliffe di Stanford University. Sistem ini diberinama MYCIN. MYCIN merupakan program interaktif yang melakukan diagnosis penyakit miningitis dan infeksi bacremia serta memberikan rekomendasi terapi antimikrobia. MYCIN mampu memberikan penjelasan atas penalarannya secara detail. Dalam uji coba, dia mampu menunjukkan kemampuan seperti seorang spesialis. Meskipun MYCIN tidak pernah digunakan secara rutin oleh dokter, MYCIN merupakan referensi yang bagus dalam penelitian kecerdasan buatan yang lain.

Sistem Pakar dapat digunakan oleh :

1. Orang awam yang bukan pakar untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam memecahkan masalah.

2. Pakar sebagai asisten yang berpengetahuan.

3. Memperbanyak atau menyebarkan sumber pengetahuan yang semakin langka.

Sistem pakar merupakan program yang dapat menggantikan keberadaan seorang pakar. Alasan mendasar mengenai Sistem pakar dikembangkan untuk menggantikan seorang pakar :

1. Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan diberbagai lokasi.

2. Secara otomatis mengerjakan tugas – tugas rutin yang membutuhkan seorang pakar.

3. Seorang pakar akan pensiun atau pergi.

4. Menghadirkan / menggunakan jasa seorang pakar memerlukan biaya yang mahal.

5. Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang tidak bersahabat

(8)

B. Pengertian Sistem Pakar

Sistem pakar berasal dari dua kata yaitu sistem dan pakar. Sistem adalah beberapa elemen yang ditekankan pada keefektifitasannya untuk menacapai suatu tujuan. Sedangkan pakar adalah seseorang yang ahli pada suatu bidang. Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang dirancang agar dapat melakukan penalaran seperti layaknya seorang pakar pada suatu bidang keahlian tertentu. Sistem pakar merupakan salah satu bidang teknik kecerdasan buatan yang cukup diminati karena penerapannya diberbagai bidang baik bidang ilmu pengetahuan maupun bisnis yang terbukti sangat membantu dalam mengambil keputusan dan sangat luas penerapanya.

C. Ciri-Ciri Sistem Pakar

Ciri-ciri sistem pakar adalah sebagai berikut:

1. Terbatas pada domain keahlian tertentu.

2. Dapat memberikan penalaran untuk data data yang tidak pasti.

3. Dapat mengemukan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami.

4. Berdasarkan pada kaidah/Rule tertentu.

5. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap. 6. Keluaranya bersifat anjuran.

D. Kategori Masalah Sistem Pakar

Masalah – masalah yang dapat diselesaikan dengan sistem pakar, diantaranya:

1. Interpretasi – membuat kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan data mentah.

2. Prediksi – memproyeksikan akibat – akibat yang dimungkinkan dari situasi – situasi tertentu.

(9)

4. Desain – menentukan konfigurasi komponen – komponen sistem yang cocok dengan tujuan – tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala – kendala tertentu.

5. Perencanaan – merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat mencapai sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu.

6. Debugging dan Repair – menentukan dan menginterpretasikan cara – cara untuk mengatasi malfungsi.

7. Intruksi – mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam pemahaman domain subyek.

8. Pengendalian – mengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks.

9. Selection – mengidentifikasi pilihan terbaik dari sekumpulan (list)

kemungkinan.

10. Simulation – permodelan interaksi antara komponen – komponen sistem.

11. Monitoring – membandingkan hasil pengamatan dengan kondisi yang diharapkan.

E. Komponen Sistem Pakar

Komponen sistem pakar terbagi menjadi empat bagian, yaitu:

1. Knowledge Base (Basis Pengetahuan)

(10)

2. Working Memory (Basis Data atau Memori Kerja)

Working memory adalah bagian yang mengandung semua fakta-fakta baik fakta-fakta awal pada saat sistem beroperasi maupun fakta-fakta-fakta-fakta pada saat pengambilan klesimpulan sedang dilaksanakan selama sistem pakar beroperasi basis data berada di adalam memori kerja.

3. Inference Engine (Mesin Inferensia)

Inference Engine adalah bagian yang menyediakan mekanise fungsi berfikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme ini akan menganalisa masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik. Mesin ini akan dimulai pelacakannya dengan mencocokan kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada dalam basis data.

Dua teknik Inference, yaitu:

a. Backward Chaining (Pelacakan kebelakang)

Melalui penalaranya dari sekumpulan hipotesis menuju fakta-fakta yang mendukung tersebut, jadi proses pelacakan berjalan mundur dimulai dengan menentukan kesimpulan yang akan dicari baru kemudian fakta-fakta pembangun kesimpulan atau a Goal Driven.

b. Forward Chaining (Pelacakan ke depan)

Forward Chaining merupakan kebalikan dari Backward Chaining yaitu mulai dari kumpulan data menuju kesimpulan. Suatu kasus kesimpulannya dibangun berdasarkan fakta-fakta yang telah diketahui atau data driven.

4. User Interface (Antarmuka Pemakai)

(11)

F. Keuntungan Sistem Pakar

Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, antara lain :

1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli 2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis

3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakai 4. Meningkatkan output dan produktivitas

5. Meningkatkan kualitas

6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar 7. Mampu beroperasi dalam lingkungan berbahaya

8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan 9. Memiliki realibilitas

10. Meningkatkan kapabilitas system computer

11. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidak pastian

12. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan

13. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah 14. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan

G. Kelemahan Sistem Pakar

Di samping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain :

1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal. 2. Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan

ketersediaan pakar di bidangnya.

(12)

H. Modul Penyusun Sistem Pakar

Menurut Staugaard (1987) suatu sistem pakar disusun oleh tiga modul utama yaitu :

1. Modul Penerimaan Pengetahuan (Knowledge Acquisition Mode)

Sistem berada pada modul ini, pada saat ia menerima pengetahuan dari pakar. Proses mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan yang akan digunakan untuk pengembangan sistem, dilakukan dengan bantuan knowledge engineer. Peran knowledge engineer adalah sebagai penghubung antara suatu sistem pakar dengan pakarnya.

2. Modul Konsultasi (Consultation Mode)

Pada saat sistem berada pada posisi memberikan jawaban atas permasalahan yang diajukan oleh user, sistem pakar berada dalam modul konsultasi. Pada modul ini, user berinteraksi dengan sistem dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh sistem.

3. Modul Penjelasan (Explanation Mode)

Modul ini menjelaskan proses pengambilan keputusan oleh system (bagaimana suatu keputusan dapat diperoleh).

I. Cara Representasi

Cara representasi dalam sistem pakar (Turban,1992) terbagi dalam tiga teknik, yaitu:

1. Production Rule

Production Rule adalah model ide dasar dari sistem yang mempresentasikan pengetahuan dengan bentuk pasangan kondisi aksi (Jika-Maka).

(13)

Semantic Network adalah gambaran grafis dari pengetahuan yang terdiri dari node atau symbol dan hubungan atau link yang memperlihatkan hubungan hirarkis antar objek.

3. Frame

Frame adalah struktur data yang berisi semua pengetahuan tentang objek tertentu.

J. Winexsys (Perangkat Lunak Sistem Pakar)

Perangkat lunak yang sudah dikhususkan guna merancang dan membangun sistem pakar salah satunya ialah WinExsys. Basis pengetahuan dalam WinExsys dibentuk dengan kaidah IF-THEN- ELSE.Suatu bentuk kaidah dalam WinExsys dapat memiliki keterangan berupa node dan reference, node berisi keterangan mengenai kaidah tersebut dan reference berisi sumber tertulis dari kaidah tersebut.

Kaidah-kaidah dalam WinExsys diantaranya: 1. Pengkualifikasian (Qualifier)

Pengkualifikasian adalah suatu pengetahuan interaktif untuk mengetahui data dan fakta beserta seluruh kemungkinan jawaban.

2. Perubah (Variabel)

Perubah atau variable berbentuk numeric dan memiliki batas atas dan batas bawah

3. Pilihan Solusi (Choice)

(14)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak mampu hidup tanpa menggunakan alat bantu, karena pada hakekatnya manusia menginginkan kemudahan disetiap aktivitasnya. Dan seiring perkembangan zaman yang kini kian pesat dan makin canggih banyak sekali teknologi yang dapat memudahkan disetiap aktivitas manusia dan semua itu karena adanya kecerdasan buatan dalam setiap teknologi yang memudahkan aktivitas manusia tersebut.

(15)

bekerja seperti otak manusia untuk mengingat dan menyimpan data juga karena kecerdasan buatan yang diprogram khusus.

B. Saran

Dengan berkembangya zaman yang penuh dengan inovasi dan kecanggihan teknologi kita harus mampu memanfaatkan apa yang ada untuk meringankan aktivitas kita yang mungkin tidak mampu kita jangkau dengan kemampuan kita.

DAFTAR PUSTAKA

http://abdulazizmalik22.blogspot.co.id/2013/04/makalah-pti.html

Referensi

Dokumen terkait

3‘ rarna : tidak berwarna 3‘ Bentuk : kristal anhedral dengan polygonal dan dalam fenokris 3‘ Relief : tinggi 3‘ Pleokroisme : 3‘ Indeks bias : n mineral > n balsam 3‘ Belahan :

Dengan demikian, dari paparan diatas peneliti berupaya untuk meningkatkan sistem layanan CSOS di Stasiun Besar Solobalapan dalam proses pembatalan dan pengambilan refund

Tujuan digunakannya metode komparatif dalam penelitian ini adalah untuk membandingkan substansi-substansi keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 92/PUU-X/2012 yang

mungkin merupakan salah satu pilihan olahraga wajib bagi para mahasiswa. Tidak dapat dipungkiri bahwa nantinya persewaan lapangan futsal ini menjadi sebuah kebutuhan bagi

Pengamatan ini berjudul “Mengenal alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi”, pengamatan ini bertujuan untuk mempermudah seluruh mahasiswa dalam melaksanakan

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor  29 Tahun  2010   tentang  Pedoman  Penyusunan  Penetapan 

Hasil penelitian tersebut dapat dibanding- kan dengan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, bahwa hubungan antara eikasi diri karier dengan kematangan karier pada re- maja

Dari riset yang penulis lakukan, dalam melakukan kegiatan promosi Dinas Pariwisata Kota Salatiga sudah mengunakan media cetak, radio dan media sosial untuk meningkatkan