LATAR BELAKANG
PENGERTIAN BERPIKIR KRITIS
SOFTWARE YANG DIGUNAKAN
MANFAAT BERPIKIR KRITIS
DALIL BERPIKIR KRITIS
HAKIKAT BERPIKIR KRITIS
Latar Belakang
Setiap manusia akan berpikir, begitulah alaminya seorang manusia
tercipta. Proses berpikir merupakan suatu hal yang lumrah dan berada
dalam lingakaran fitrah manusia yang hidup. Seharusnya manusia bisa
kembali merenung, bahwa kualitas hidup seseorang sesungguhnya
ditentukan dengan bagaimana cara dia berpikir, sehingga dari pemikiran
yang berkualitas itu dia mampu menciptakan inovasi yang baru.
Seseorang yang berpikir secara kritis akan dapt menjawab
permasalahan-permasalahan yang penting dengan baik. Selain itu, dapat
menggunakan ide yang abstrak untuk bisa membuat model penyelesaian
masalah secara efektif.
Software yang digunakan
Microsoft PowerPoint atau Microsoft Office PowerPoint atau PowerPoint adalahsebuah program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft di dalam paket aplikasi kantoran mereka, Microsoft Office, selain Microsoft Word, Excel, Access dan beberapa program lainnya. PowerPoint berjalan di atas komputer PC berbasis sistem operasi Microsoft Windows dan juga Apple Macintosh yang
menggunakan sistem operasi Apple Mac OS, meskipun pada awalnya aplikasi ini berjalan di atas sistem operasi Xenix. Aplikasi ini sangat banyak digunakan, apalagi oleh kalangan perkantoran dan pebisnis, para pendidik, siswa, dan trainer.
PDF (Portable Document Format) adalah sebuah format berkas yang dibuat
oleh Adobe Systems pada tahun 1993 untuk keperluan pertukaran dokumen digital. Format PDF digunakan untuk merepresentasikan dokumen dua dimensi yang meliputi teks, huruf, citra dan grafik vektor dua dimensi. Pada Acrobat 3-D, kemampuan PDF juga meliputi pembacaan dokumen tiga dimensi. PDF telah menjadi standar ISO pada tanggal 1 Juli 2008 dengan kode ISO 32000-1:2008.
Microsoft Word adalah aplikasi pengolah kata yang sangat populer pada saat ini,
Pengertian Berpikir Kritis
Beberapa pengertian mengenai keterampilan berpikir kritis
diantaranya :
1.
Menurut Beyer, berpikir kritis adalah sebuah cara berpikir disiplin
yang digunakan seseorang untuk mengevaluasi validitas sesuatu.
2.Menurut Screven dan Paul serta Angelo, memandang berpikir kritis
sebagai proses disiplin cerdas.
3.
Menurut Rudinow dan Barry, berpikir kritis adalah sebuah proses
yang menekankan sebuah basis kepercayaan yang logis dan
rasional.
4.
Menurut Halpern, berpikir kritis adalah “..the use of cognitive skills
or strategies that increase the probability of desirable outcome.”
5.Menurut Ennis, berpikir kritis adalah sebuah proses yang dalam
Manfaat Berpikir Kritis
Dapat menangkap makna dan hikmah di balik
semua ciptaan Allah SWT.
Dapat mengoptimalkan pemanfaatan alam
untuk kepentingan umat manusia.
Dapat mengambil inspirasi dari semua ciptaan
Allah SWT dalam mengembangkan IPTEK.
Menemukan jawaban dari misteri penciptaan
alam (melalui penelitian)
Semakin bersyukur kepada Allah atas anugerah
Dalil Berpikir Kritis
Hakikat Berpikir Kritis
Berpikir kritis merupakan suatu proses strategi
Karakteristik Berpikir Kritis
(1)
menggunakan bukti secara baik dan seimbang,
(2)
mengorganisasikan
pemikiran
dan
mengungkapkannya
secara singkat dan koheren,
(3)
membedakan antara kesimpulan yang secara logis sah
dengan kesimpulan yang cacat,
(4)
menunda kesimpulan terhadap bukti yang cukup untuk
mendukung sebuah keputusan,
(5)
memahami perbedaan antara berpikir dan menalar,
(6)
menghindari akibat yang mungkin timbul dari
tindakan-tindakan,
8)
melihat persamaan dan analogi secara mendalam, mampu
belajar dan melakukan apa yang diinginkan secara mandiri,
9)
menerapkan teknik pemecahan masalah dalam berbagai
bidang,
10)
mampu menstrukturkan masalah dengan teknik formal, seperti
mate matika, dan menggunakannya untuk memecahkan
masalah,
11)
dapat mematahkan pendapat yang tidak relevan serta
merumuskan intisari,
12)
terbiasa menanyakan sudut pandang orang lain untuk
memahami asumsi serta implikasi dari sudut pandang tersebut,
13)
peka terhadap perbedaan antara validitas kepercayaan dan
intensitasnya,
14)
menghindari kenyataan bahwa pengertian seseorang itu
terbatas, bahkan terhadap orang yang tidak bertindak inkuiri
sekalipun, dan
15)