Of
m tSKRIPSI
r a h a j o e a r i a n i
ST UDI K EMOT AK SONOMI
S
ONCHUS
a r v e n s i s
l
,
s o n c h u s
o l e r a c e u s
l
DA N SONCHUS ASPER HI LL.
w 1 1 , 1 1 i
PERPU STA K ,,v x ;
■UN IVERSITA S A1k l a n UVjA -
S U R A B A Y A
F F - - 4 6 & / V
f\ri
S
F A K UL T A S FAR MASI
UNI VER SI T AS A I R L A NGGA
STUOI KEMOTAKSONOMI
SO NCH US bA R V E M S I S : L u , SONCHUS OLERACEUS L.
DAN SONCHUS ASPER HILL.
SKRIPSI
DlS UAT UNTUK' MEMEjiUHfc TOGAS, AKHXRVMENCAPAI
GELAR SA RJANA FARMASI PAD A FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS vAIRLANGGA
19 9 0
Oleh :
RAHAJOE ARIANI
0 5 8 2 1 0 4 5 2
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa, atas limpahan rahraat dan karunianya - pada kami ,
hingga kami dapat menyelesaikan tugas penyusunan skripsi
sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana
pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima
kasih kepada Ibu Dra. Mangestuti A* MS. daOr^Bapak -PR.
Noor Ifansyah selaku dosen pembimbing yang telah
melu-angkan waktu, tenaga dan pikiran, serta dengan penuh
kesabaran dan kesungguhan hati berkenbn membimbing ,
nengarahkan serta menotifasi selama r.lkami melakukan
penelitian.
Terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh
staf pangajar dan karyawan Laboratoriura Fitokimia dan
Labor atorium Botani Farmasi/Farraakognosi yang telah
membantu kelancaran pelaksanaan penelitian ini.
Kepada rekan-rekan mahasiswa, Ibu dan adik-adik ka'mi ,
serta semua pihak yang tidak mungkin kami sebutkan satu
persatu yang telah memberikan bantuan b a i k ’ moril maupun
m a t e r i i l .
Harapan kami semoga penelitia n kami yang
seder-hana ini dapat memberikan manfaat bagi penelitian
penelitian selanjutnya.
Surabaya, Ouli 1990*
penyusun
KATA PENGANTAR ... ii
iv
1.2.1. Sayatan membujur epidermis daun 35 1.2.2. Irisan melintang daun tidak melalui ibu tulang daun ... 35 2.5. Hasil pemeriksaan tanin dan senyawa polifenol ... ... 53
2.6. Hasil pemeriksaan gli kosida antrakinon 54 2.7. Hasil pemeriksaan glikosida sianhidrin 54 2.8. Hasil pemeriksaan iridoid ... 55
V
H a l a m a n
V. P E M 3 A H A S A N ...\ . 6 4
VI . KESIMPULAN ... 73
VII. SARAN - SARAN ... 74
RINGKASAN ... 75
DAF.TAR TABEL
VII. Hasil pemeriksaan golongan kandungan dalam herba S. arvensis L»r 'S. ole raceus l . dan
S. asper H i l l ... 62
VIII. Hasil pemeriksaan golonga n kandungan dengaa kromatografi lapisan tipis dalam herba S. ar
vensis L, S. oleraceus L dan S. a s p e r ' Hill'«,' ” 63
Halaman
d a f t a r g a m b a r
8. Sayatan membujur epidermis bawah daun Sonchus arvensi9 L ... .36
9. Sayatan membujur epidermis bawah daun .Sonchus ol eraceus L. ... ... 37
BAB I
P E N DAHULUAN
01 riegara Indonesia yang beriklim tropis banyak
sekali terdapat sumber daya alam yang dapat,
dimanfaat-kan untuk pelayanan kesehatan, terutama sekali dengan
banyaknya jenis tanaroan yang tumbuh dan berketnbang di
seluruh kepulauan Indonesia ini yang dapat dipergunakan
sebagai sumber bahan obat-obatan.
Salah satu tumbuh-tumbuhan berkhasiat obat yang
sering dig unakan oleh masyarakat adalah tumbuhan dari
marga Sonchus. Sonchus termasuk suku Asteraceae (Compo
sitae) yang banyak tumbuh di daarab'^tropik*
Di Indonesia terdapat beberapa jenis Sonchus ,
seperti Sonchus arvensis L, Sonchus oleraceus L,Sonchus
asper Hill dan Sonchus malaianus Miq.(l,2).
Dari keempat jenis tersebut di atas yang pa&d4ig banyak
dijumpai di Surab aya dan sekitarnya adalah tumbuhan je
nis Sonchus arvensis L. karena tumbuhan tersebut dapat
tumbuh pada daerah dengan ketinggian 50-1650 meter di
atas pe rmu kaan laut* Tnbuh an ini umuinnya terdapat di
ladang yang cerah matahari, di tepitepi j a l a n , d a n t e p i
-tepl Sungai,
2
Beberapa j en is marga Sonchus telah lama
dipergu-nakan oleh masyarakat untuk berbagai keperluan, misalnya
sebagai bahan obat-obat tradisional dan bahan makanan.
Khasiat Sonchus sebagai obat tradisional antara lain
sebagai obat peluruh batu ginjal , obat tekanan darah
tinggi, obat demam (3,4,5).
Dari beberapa pustaka dan pengalaman -pengalaman
dapat diketahui bahwa tiap jenis tumbuhan Sonchus mem pu
nyai nama daerah yang berbeda-beda seperti naraa daerah
Sonchus arvensis adalah tempuyung, Sonchus asper adalah
dalgiyu (1,6). Namun ternyata dijumpai pula di
daerah-daerah tertentu pemberian nama daerah-daerah yang sama untuk
menyebutkan jenis tanaman Sonchus yang berbeda, oisalnya
tempuh wiyang, padahal melalui pengamatan makroskopik
sulit membedakan masing-masing tanaman.
Disamping itu ternyata habitus tanaman ini mirip dengan
tanaman Emilia sonchifol ia dan Lactuca indica yang juga
mempunyai nama daerah tempuh wiyang, sehingga tidak
ter-tutup kemungkinan terjadinya kekeliruan pengambilan ta
naman untuk maksud-maksud. pengobatan, penelitian dan l a
in lainnya.
Bertolak dari kenyataan tersebut di atas, maka
penelitian ini mempunyai tujuan untuk mempelajari kemo
taksonomi tumbuhan marga S o n c h u s , yang meliputi pengama
Studi kemotaksonomi adalah suatu studi untuk
mempelajari hubungan kekerabatan zat kandungan kimia
tumbuh-tumbuhan berdasarkan taksonnya. Untuk mencapai
maksud tersebut dilakukan pengamatan-pengamatan
terha-dap ciri-ciri anatomi, ciri-ciri morfologi dan kandu
ngan kimiawi dari masing-masing jenis tumbuhan S o n c h u s «
Ci ri-ciri kimiawi digunakan sebagai penunjang sarena
untuk mertjelaskan/menegaskan klasifikasi tumbuhan dalam
taksonnya.
Dengan mempelajari ciri anatomi dan
ciri-ciri morfologi tumbuhan maka akan d a p a t .diketahui per
samaan dan perbedaan tanaman yang diteliti.
Metoda yang digunakan untuk mempelajari
takso-nomi adalah pengamatan makroskopik yaitu dengan cara
mempelajari habitus dan morfologi tumbuhan segar, serta
pengamatan mikroskopik yang meliputi anatomi histologi
tumbuhan tersebut yang dibandingkan dengan uraian yang
terdapat dalam pustaka. Kemudian dipelajari adanya
go-longan kandungan dengan dilakukan skrining fitokimia ,
yang dimaksudkan untuk mempelajari '.kait-annya. ^dengan
segi-segi taksonomi tumbuhan yang be r s a n g k u t a n •
Pada penelitian ini, jenis-jenis yang diteliti
adalah Sonchus arvensis L., Sonchus oleraceus l * dan
4
d i t e l i t i karena k esulitan untuk m en da pa tk an sampel yang
m e m a d a i •
Secara singkat tujuan pene litia n ini adalah :
1. Mempelaja ri taksonomi Sonchus a r v e n s i s , Sonchus
oleraceus dan Sonchus asper yang meliputi
kla-sifikasi, ciri-ciri morfologi dan anatomi
tura-buh-tumbuhan tersebut*
2. Mempelajtfri golongan kandungan yyari^*;' 'tierdapat
pada ketiga tumbuhan tersebut di atas.
3. Mempelajari hubungan antara taksonomi ' 'denganv
Sb^asgan^lcaadyogan Sonc h u s tsb.
-Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperlengkap data
kemotaksonomi tentang tumbuhan marga Sonchus yang
TIN3AUAN PUSTAKA
Asteraceae (Compositae) merupakan suku yang terbesar
dalam Spermatophyta dan meliputi 950 marga dan 20.000
jenis dengan daerah penyebaran yang luas.(7)^
6
1.2. H a b i t u s - M o r f o l o g i .
1.2.1. Suku Asteraceae.
Tumbuh-tumbuhan dari suku Asteraceae berupa herba,
perdu atau tumbuh-tumbuhan memanjat, jarang berupa
po-hon, dengan daun tersebar atau berhadapan, tunggal dan
kadang-kadang bertoreh dalam, tanpa daun penumpu kecil.
. Bunga dalam bongkol kecil dengan daun pembalut, sering
Bunga beraturan atau setangkup tunggal dengan kelopak
yang tidak jelas (d i g a n t i 'dengan rambut, rambut sikat
atau sisik). Mahkota berdaun lepas, kadang-kadang ben
tuk lidah. Benangsari tertancap dalam tabung mahkota
berseling terhadap tajunya, kebanyakan dengan tangkai
sarinya yang lepas dan kepala sari yang tumbuh bersatu
menjadi buluh.
Bakal buah tenggelam dengan satu bakal biji. t a n g k a i
putik satu, kebanyakan dengan dua kepala putik.
Buah keras berbiji satu, umumnya tumbuh bersatu dengan
kulit buah , ^ 7,10).
7
1 .2 .2 . H a r qa b o n c h u s .
Sonchus di pulau 3awa tumbuh di daerah yang mem
-punya ketinggian 50 sampai 3000 meter di atas
permuka-an laut, tumbuh liar di daerah ypermuka-ang bpermuka-anyak hujpermuka-an, di
tempat terbuka atau uedikit kenaungan, di tempat yang
bertebing, di pematang, di pirvggir saluran air yang
ba-ik tata a i r n y a - ( H ) *
Habitus Sonchus merupakan herba menahun, tegak ,
mengandung getah, sering dengan akar tunggang >„kuat ,
0,6 - 2 meter tingginya. Batang bulat berrongga, rapuh.
permukaan daun kasar, warna sering keunguan, bergigi
tak teratur, sedikit banyak berlekuk menyirip dalam ,
yang rendah dalam roset, duduk dengan pangkal memeluk
batang, lanset atau bentuk solet 15-50 kali 3-12 cm ,
yang lebih atas lebih kecil, dengan pangkal bentuk
jan-tung atau bentuk panah, memeluk batang*
Bongkol dengan jumlah yang tidak banyak berkumpul da
lam karangan bunga bentuk malai rata, bertangkai.
Daun pembalut banyak, penuh kelenjar bertangkai.
Bunga banyak. Buah keras- bentuk memanjang, pipih,
ber-rusuk. Rambut buah putih terang (10)*
1.3. Anatomi - H i s t o l o g i .
Tumbuhan marga Sonchus mempunyai rambut kelen
-jar yang sedikit terdiri dari satu sel tangkai pendek
dan satu sel kepala berbentuk bulat panjang.
Rambut penutup oerbentuk ramping dan jarang ada.
8
terdiri dari sa'cu lapis sampai dua lapis sel, sel p a l i
sade lapisan pertama j e l a s o erbentuk taoung yang besar
dan panjang, sel p a l i s a d e lapisan kedua jauh lebih
pen-dek, tebal j ar in ga n p a l i s a d e hampic setengah tebal daun.
Oaringan bunga karang bersel lebih kecil dan berbentuk
tidak beraturan, dis ekitar berkas pembuluh terdapat
be-berapa saluran getah.
Epidermis atas terdiri dari satu lapis sel ber-t
oentuk paligonal, dinding samping agak lurus atau agak
bergelornbang; kutikula kasar, berointik-bintik.
Epidermis bawah terdiri dari sel pipih dengan dinding
sampingbergelornbang; kutikula ber bi nt ik - b i n t i k ; stoma
ta lebih banyak pada epidermis bawah, type .ahisositik ;
rambut kelenjar serupa dengan rambut kelenjar epidermis
atas (11)
2. Kegunaan S o n c h u s «
Tumbuhan marga Sonch us mempunyai beberapa
kegu-naan diantaranya sebagai sumber bahan obat tradisional
dan sebagai bahan makanan seperti yang tela’n disebutkan
dalam beberapa buku.
S. arvensis L. mempunyai nama daerah (Jswa)
tem-puyung, lempung, rayana, jombang, (Sunda) yalibug
ada-lah jenis yang paling oanyak tiikenal olch masyarakat
pa-da &aat ini seuagai obat tradisional (6)1 Oenie
Tanuman te.npuyung d^pat clijunakan sebagai obat anti ca l
culus urinariae cj^n telah ada p^meriksaan pada
ptnderi-ts batu kencing dioeri minum decoct dari daun teia^uyung.
Ouga dapat digunakan sebagai obat tekanan darah tinggi
dengan cara sebagian t^naman d i h a l u s k a n , ditambah air
kemudian d i k o m p r e s k a n . Dengan merebus seluruh bagian
ta-naman dengan air, kemudian air rebusan ditninumkan tiga
kali untuk satu hari dapat menurunkan demam 13) •
O-leh sebagian masyarakat Indonesia, daun tempuyung ini
selain digunakan sebagai obat traditional juga dipakai
sebagai bahan , makanan untuk hidangan sayur pundamping
nasi, juga dapat digunakan untuk tutup bisul dan
beng-kak-bengkak
Sonchus,oleraceus L. dan Sonchus asper Hill, juga digu
nakan sebagai obat tradisional tetapi kurang dikenal d i
banding cengan Sonchus arvensis L.
Sonchus oleraceus L. menurut catatan BaC.s(£K .mempunyai
nama daerah jombang, gerowong, camawak (Sunda), dalgiyu,
kenikir, ketubar, ternpuh vviyung (Oawa), kumanten, sarap
(Madura) daunnya yang masih muda digunakan untuk lalap,
sedangkan kegunaan lain sebagai obat tradisional ada
kemungkinan sama dengan Sonchus arvensis „ (6) >
Sonchus asper Hill, mempunyai nama daerah jombang,
ge-dabos, gerowong, patrakeli, camawak (Sunda), dalgiyu ,
delgiyu ( O a w a ) ,kemungkinan juga mumpunyai kegunaan yang
10
3. Kandunqan S o n c h u s .
Kandungan suku Aster aceae yang telah dikenal
alkaloid, ses k u i t e r p i n o i d , flavonoid, senyawa
poli-fenol, saponin dan isoprenoid (14)lfi)
Sedang pada tumbuhan marga Sonchus, kandungan
kimiawi yang sudak dikenal adalah s a p o n i n ,flavonoid
triterpen dan taraxasterol (5,14).
3A3 III
BAHAN D AN M E T O Da PcN E L I T IaN
1. Bahan p e n e l i t i a n .
Bahan p e ne li ti an adalah vSoochus arvensis L., S o n
chus oleraceus L. dan Sonchus asper Hill,
Bahan penelitian dikumpulkan dari^ daerah" Batu dan Sura?-'
baya pada bulan September-Oktober dan telah dilakukan
determ ines! dengan kunei determines! (2,10-).
1 *1 ^ Bahan penelitian t a k s o n o m i .
• Bahan yang digunakan untuk penelitian taksonomi
adalah seluruh tumbuhan tegar yang sedang berbunga da
ri ketiga tumbuhan ter^ebut.
1.2. Bahan penelitian golongan k a n d u n g a n .
Bahan y a n g .digunakan untuk penelitian golongan
kandungan adalah bagian tumbuhan di atas tanah
(her-ba) dari ketiga tumbuhan marga Sonchus tersebut.
Pengambilan dilakukan seccra acak dari yang tua
sam-pai yang muda. Tumbuhan dibersihkan dari kotoran
pengeringan bahan dilakukan .'dentj-an* sinar1 • matahari
langsong .£16,1-8,2Q) * Setelahj itu. dibQkfV^eriagkst^d?-- „
ngan ;^cai^a7.ditumbuk dab-diayak;
K a n d u n g a n y an g a k a n d i p e r i k s a a d a l a h : a l k a l o i d ,
s a p o n i n , g l i k o s i d a j a nt u n g , f l a v o n o i d , t an in d a n s e n y a -
vva p o l i f e n o l , a n t r a k i n o n , i r i d o i d , g l i k o s i d a s i a n h i d r i n
d a n m i n y a k a t s i r i .
«1 • P e m b u a t a n e k s t r a k »
D i b u a t tiga m a c a m e k s t r a k y a i t u :
- E k s t r a k h e r b a d a r i S o n c h u s a r v e n s i s L. u n t u k se-
l a n j u t n y a d i s e b u t oJ<straJ< I.
- E k s t r a k h e r b a d a r i S o n c h u s o l e r a c e u s l . u n t u k
s e l a n j u t n y a d i s e b u t e k s t r a k II.
- E k s t r a k h e r b a d a r i S o n c h u s a s p e r H i l l , u n t u k s e
l a n j u t n y a d i s e b u t e k s t r a k III.
M a s i n g - m a s i n g s e r b u k h er b a d a r i k e t i g a t u m b u h a n S o n -
chus- d i t i m b a n g 100 gram, d i m a s u k k a n k e d a l a m la-bu a l a s
b ul at , k e m u d i a n d i t a m b a h 3 0 0 ml a l k o h o l 8 0% .
S e t e l a h d i c a m p u r me ra ta , d i d i d i h k a n d e n g a n p e n d i n g i n
b a l i k k e d a l a m p e n a n g a s air s e l a m a satu j a m . C a m p u r a n
y a n g m a s i h d a l a m k e a d a a n p a n a s d i s a r i n g d e n g a n c o r o n g
B u c h n e r d a n a m p a s n y a d i c u c i d e n g a n a l k o h o l 8 0 %
s a m p a i j e r n i h . F i l t r a t yang d i p e r o l e h d i u a p k a n '■ di
a t a s p e n a n g a ^ ;air s a m p a i v o l u m e c a i r a n ^ 2 0 ml ( 2 1 , 2 2 ) .
.2. p e m e r i k s a a n k a n d u n g a n .
22
3 . 2 * 8 . p e n u n j u k k a n a d a n y a i r i d o i d ,
M a s i n g - m a s i n g s e j u m l a h 5 g r a m s e r b u k h e r b a ke-
ti ga t u m b u h a n S o n c h u s d i r e n d a m d a l a m 5 ml l a r u t a n
1 % HCl s e l a m a 6 jam, dis-.ring* K e m u d i a n ke d a l a m
e k s t r a k HCl t e r s e b u t d i t a m b a h k a n 1 ml p e r e a k s i T r i m
H i l l . T a b u n g d i p a n a s k a n p a d a n y a l a api b e b a s s e l a m a
1 - 2 m e n i t dan d i a m a t i p e r u b a h a n w a r n a y a n g terja-*.
di. B i l a t e r j a d i w a r n a m e r a h u n g u a t a u b ir u s a m pa i
biru h i j a u m e n u n j u k k a n a d a n y a i r i d o i ci ( 2 3 ).
3 . 2 . 9 . p e n u n j u k k a n a d a n y a m i n y a k a t s i r i .
D i p e r g u n a k a n alat T A S S O V E N ,,"C(24)».
- B a h a n : s e r b u k h e r b a k e t i g a t u m b u h a n b o n c h u s .
- F as e d i a m : K i e s e l g e l G F 254.
- F as e g er ak : K l o r o f o r m : b e n s e n a ( i ; 1 ).
- P e n a m p a k n o da : p e r e a k s i a s a m f o s f o m o l i b d a t .
S e t e l a h p e n y e m p r o t a n d i l a k u k a n p e m a n a s a n p a d a suhu
105 - 1 1 0 ° C. s e l a m a 5 - 10 m e n i t . A d a n y a m i n y a k
24
26
29
G a mb ar 4 : Daun Sonchus arvensis L*
30
G a mb ar 5 : Daun Sonchus oleraceus L.
Berbentuk spatel.
31
G a m b a r 6 : Daun Sonchus asper H i l l #
B e r b e n t u k l a n s e t.
32
1,1.6. B u n g a .
Bunga ketiga jenis tumbuhan Sonchus tersebut
berupa bunga majemuk yang terdapat pada ujung ba
tang atau cabang. Bunga-bunga ini tersusun
memben-tuk malai rata, tipe perbungaannya racemose.
Bila ditinjau dari bagian-bagian bunga yang ada ,
bunga ketiga tumbuhan Sonchus tersebut merupakan
bunga sempurna yaitu mempunyai semua bagian-bagian
perhiasan bunga dan alat-alat kelamin seperti :
kelopak, tajuk, putik dan benang sari.
Ma hkota berwarna kuning terang dengan panjang 2 -c
3 cm, aktinomorf. Mahkota bunga yang mekar mudah
gugur dan pada umumnya mekar pada pagi hari kemu
dian rontok pada sore harinya, sedang kelopaknya
tetap tinggal dan berguna sebagai pembungkus buah
yang terbentuk.
Kelopak berbentuk bongkol, aktinomorf dan berwar
na hijau. Benang sari berjumlah lima dan putik
se-buah dan kepala putik berbelah dua.(gambar 7$«7b).
111177. Buah dan b i j i .
Merupakan buah sejati, tunggal, kering, ben
tuk aeoanjang, pipih, berusuk, warna coklat
keku-ningan, panjang +_ 4 -mm* berbiji satu.
G a m b a r 7a : Perbungaan Sonchus arvensis L.
Malai rata, panjang : 2,5 - 3 cm. Terletak di ujung batang, cabang atau ranting.
34
G a m b a r 7b : P e r b u n g a a n S o n c h u s a s p e r Hill. M a l a i rata, p a n j a n g : 2 , 5 - 3 cm.
T e r l e t a k di u ju n g b a t a n g , c a b a n g a ta u r a n ti n g.
38
3ambar lu : Layatan jnembujur t,pi< er.iis utciii daun sonchus asper Hill.
i v c c c r a n g a n j - ,m o£.r :
1. wcl epidermis.
2. ^to.iuta tipe anisositik.
41
*
3 a n b a r 11 : I r i s a n .lelintang d a u n ..ielt-lui ibu t u l a n g d a u n S o n c h u s arvcnt>it> u.
K e t e r a n g a n joinoar :
1. e p i d e r m i s atas, 2. k o l e n k i m .
3. o e r k a s p e n g a n g k u t a n . 4. p a r e n k i m .
42
3 * .:i i b«r 1 2 : i r i s a n . i w l i n t a n g c* * un ;t l J u i i o u t u l c i n j Ht i un l o o c h u i . o l u r s c G u o L .
Ucterc*n-3£*n j-.abar :
1* cpid^r..iis etas, 2. k o l s n k i n .
3. purenki;.i.
43
Jctib^r :3s Irisan alint^nj c'aun .^l^lui ibu
tulc-nj daun »onchus> ’ill.
;,otLrang**n ^anbur :
1 • L-pidsr 'is jt^C ,
n
i~• k o l a n k i i .
3 • p_.renki,i •
4. ourkcfc n ^a n j ku t un
3atnbar 15 : Irisan melintang b^tang
S o n c h u s oleraceus L.
K e t e r a n g a n g a n b u r :
1 . e p i d e r m i s • 2 . p ^ r e n k i m k o r t e k 3. f l o e m •
G a m b a r 16 : Irifcan m e l i n t a n g b a t a n g S o n c h u s a s p e r H i l l .
K e t e r a n g a n udibar :
1. e p i d e r m i s .
2. p a r e n k i m kortt-k. 3. floem.
4. k ^ m b i u m . 5. x il em .
48
Berkas p e m bu l u h : tipe kolateral terbuka
Kembium : terdiri beberapa lapis eel yang berbentuk
empat persegi panjang, eel-selnya
tersu-eun rapat tanpa ruang antar eel.
Pada pewarnaan floroglusin-HCl pekat, didapatkan
bahwa dinding eel dari sel-sel xylem pada berkas
pengangkutan berwarna merah.
1.2.5. Irisan melintang a k a r .
Dibuat irisan melintang akar tunggang dari Son
chus a r v e n s i s , Sonchus oleraceus dan Sonchus asper
(tabel IV, gambar 16). Sediaan * sediaan tersebut
dilihat dalam media air dengan mikroskop,
Hasil pengamatan atas sediaan-sediaan tersebut di
dapatkan data sebagai berikut :
Parenkira : sel be rbent uk poligonal-bulat, mempunyai
ruang antar sel.
Floera • floem sekunder terletak di sebelah luar
xylem s e k u n d e r .
Kambium. : terdiri., dari beberapa lapie^ sel, yang
berbentuk empat persegi panjang dan. te/>.
susun rapat hampir tidak ada ruang antar
sel, berdinding itpis sehingga kadang
tidak jelas pada pengamatan.
Xylem : terdiri dari xylem sekunder di sebelah
primer t e rd es ak kt dalam.
Sel-sel trakea berbentuk poligonal - bulat,
oerdinding lebar dan besar, sedang
trache-Ida terllhat lebih kecil,
Pada peWarnaan floroglusin-HCl pekat,, menunjukkan
bahwa..dinding sel dari sel-sel trachea dan
trache-ida berwarna merah.
JO
G a m b a r 17 ; i r i s a n m e l i n t a n g a ka r S o n c h u s a r v ^ n t i t L •
K e t e r a n g a n g a m b a r :
1. tipiderrois.
2. p a r e n k i m kor te k. 3. floerii.
51
2* P e n el i ti a n k a n d u n q a n .
2.1. Hasil p e m e r i k s a a n a l k a l o i d .
2 . 1VI. Pemeriksaan dengan reaksi warna dan p e n g e n d a p a n .
Hasil pem eri ks aa n dengan pereaksi Mayer tidak
terjadi kekeruhan ataupun endapan dengan pereak
si Wagner dan Dragendorff, ini berarti alkaloid
negatif ( tabel VII ).
2.1.2. Dengan kro matograf! lapisan t i p i s .
Pemeriksaan dengan kromatografi lapisan tipis
dengan menggunak an fasa gerak etil asetat :
meta-nol : air dan pereaksi Dragendorff sebagai
penam-pak noda, membe ri ka n hasil yang negatif karena
tidak terdapat noda berwarna jingga (tabel VIII).
2.2.3. P e m e r i k sa a n d e n g a n k r om at og ra fi lapisan t i p i s .
D e ng an m e n g g u n a k a n heksan : a&eton sebagai
fa-sa gerak dan anifa-saldehid-afa-sam sulfat sebagai
pe-nanpak noda diperoleh noda berwarna merah ungu
pada ketiga ekstrak Sonchus tersebut (tabeX VIII).
Harga :
Dengan uji Bate Smith-Metcalf terjadi peruba^i*
han warna menjadi merah setelah pemanasan,
Ada-pun hasil uji Wi ls ta te r terjadi warna jingga me
rah. Ini berarti flavonoid positif (tabel VII).
2.3.2. pemeriksaan dengan kromatografi lapisan t i p i s .
Hasil pe mer ik sa an kromatografi lapisan t&pis
ase-M 1 L I K.
Hasilnya tidak nenunju kkan adanya : kandangan
glikoeida jantung pada ketiga jenis S o n c h u s ,
ka-rena tidak terjadi cincin ungu tetapi terbentuk
cincin kuning merah (tabel VII).
2.4.2. Pemeriksa an dengan kromatografi lapisan t i p i s .
Dalam pemeriksaa n kromatograf! lapisan tipis,
sebagai fasa gerak digunakan kloroform metanol,
sedang sebagai penampak noda digunakan pereaksi
Kedde. Hasil nya negatif karena tidak terdapat no
da berwarna biru ungu-,(tabiLL V I I I ) .
2.5. Hasil pemeriksa an tanin dan senyawa p o l i f e n o l .
2.5.1. Uji gelatin dan garam g e l a t i n .
Hasil pemerik saan yang didapat menunjukkan ti
dak adanya tanin pada ketiga jenis S o n c h u s , kare
54-2.5.2. Re a k s i w a r n a dengan F e C l ^.
Hasil p e m e r i k sa a n yang didapat pada ketiga
je-nis Sonchus berupa endapan berwarna hijau-hitam,
hal ini menunjukkan adanya senyawa polifenol (ta
bel V I I ) .
2.6. Hasil pemeriksaan a n t r a k i n o n .
2.6.1. u j i B o r n t r a g e r d a n m o d i f i k a s i B o r n t r a g e r .
Hasil pemeriksaan yang didapat adalah lapisan
NH^OH tidak berwarna merah, hal ini aentmjukkan
tidak adanya golongan kandungan antrakinon pada
ketiga jenis Sonchus tersebut (tabel VII)*
2.6.2. D e n g a n k r o m a t o g r a f i l a p i s a n t i p i s .
Dalam pemeriksaan kromatografi lapisan tipis,
sebagai fasa gerak digunakan etil asetat : asam
asetat : bensena, sedang sebagai penampak noda
digunakan larutan 10% KOH dalam metanol.
Hasilnya tidak terdapat noda berwarna merah ungu
atau kuning coklat, hal ini menunjukkan bahwa an
trakinon negatif (tabel VIII).
2.7. H a s i l p e m e r i k s a a n g l i k o s i d a s i a n h i d r i n .
Hasil pemeriksaan yang didapat menunjukkan ti
dak adanya golongan kandungan dlikosida sianhi
drin pada ketiga tumbuhan S o n c h u s , karena tidak
terdapat noda barwarna merah pada kertas . saring
55
2.8. Hasil p e m e r i k s a a n i r i d o i d .
Hasil p e m e r i k s a a n yang d id apatlan m en u njukkan
bahwa ketiga t um b uh an Sonchus tidak mengandung iri
doid, karena pada hasil reaksi tidak ada perubahan
warna (tabel V I I ) .
2*9. Hasil pemeriksaan minyak a t s i r i .
Dil akukan dengan kromatografi lapisan tipis f
sebagai fasa gerak digunakan kloroform : bensena
dan pereaksi asam fosfomolibdat sebagai penampak
noda. Hasil yang didapat adalah noda berwarna biru
tua (tabel V I I I ) .
Harga R ^ :
Sonchus arvensis L. 0,06
Sonchus ole raceus L. 0.05
TABEL I
HASIL PENGAMATAN MAKROSKOPIK S. ARVENSIS L.
S. OLERACEUS L.. .DAN S. ASPER HILL .
2. A k a r tunggang tunggang tunggang
batang akar panjang, batang akar panjang. batahg akar panjang, c ab a ng akar pendek. cabang akar pendek. cabang akar pendek.
3. B at an g :
- bentuk bulat berongga bulat berongga bulat berongga
- p e r m u k a a n halua halus aedikit berbulu
- arah tumbuh tagak lurue (arectus) tegak lurua (erectua) tegak lurus ( e r e c t u s ;
- w ar na muda hijau muda : hijau muda : hijau
tua : coklat tua : coklat tua ; coklat
4. D a u n ;
- Janie daun tunggal daun tunggal daun tunggal
(daun tiaak lengkap). (deiun tiaak lengkap). (daun tidak l engkap). - ukuran p a n j a n g : 1 5 - 30 cm p an j a n g : 7 - 20 cm p a n j a n g : 8 - 15 cm
6. Buah sejati, tunggal, kering sejati, tunggal, .kering sejati, tunggal, kering w ar n a coklat. warna c o k l a t • warna coklat.
nambut buah putih. rambut buah putih. rambut buah putih.
B
AB V
Penelitian taksonomi disini dilakukan dengan
merape-lajari ciri-ciri morfologi tumbuhan secara makroskopik
dan mengetahui ciri-ciri anatomi dengan cara
mikrosko-pik yang dapat dijadikan tanda pengeoal..ketiga jertis
tumbuhan tersebut di atas* *
Dari pemeriksaan secara makroskopik dijumpai bebe
rapa persamaan dan per bed aan ciri-ciri morfologi ketiga
jenis tumbuhan Sonchus terseboa,
Persamaan ketiga jenis Sonchus tersebdt adalah :
habitusnya berupa perdu, berakar tunggang yang
berca-i
bang-cabang* Batangnya berbentuk bulat dan berrongga ,
bergetah, cabang tumbuh condong ke atas* Daunnya
meru-pakan daun tunggal yang tidak lengkap, letak daun
ber-seling, memeluk batang, yang rendah dalam roset*
Kuncupnya terdapat pada ketiak daun akan tumbuh menjadi
cabang-cabang dan daun-daun, sedang kuncup yang terda
pat pada ujung-ujung batang, cabang atau ranting akan
tumbuh menjadi cabang, daun serta bunga*
Sedang persamaan yang terdapat pada bunga, buah dan
bijinya adalah bunganya berupa bunga majerauk racemosa,
tersusun membentuk malai rata.
Tajuk berwarna kuning terang, mudah gugur dan pada
umum-nya mekar pada pagi hari kemudian rontok pada sore
hari-nya, 6edang kelopaknya tetap tinggal yang berguna seba
gai pembungkus buah yang terbentuk.
Kelopak berbentuk bongkol, aktinomorf dan berwarna hi
jau* Benaagsari dan putik berjumlah banyak.
Buahnya adalah buah keras bentuk memanjang, pipih, ber
warna coklat kekuningan, rambut buah berwarna putih
te-rang *
Perbedaan yang dapat dijumpai di antara ketiga tum
buhan marga Sonchus tersebut terletak pada daunnya.
Sonchus arvensis mempunyai bentuk daun lanset, tepi da
un bergigi tak teratur, berlekuk menyirip dalam, pangkal
daun memeluk batang, permukaan daun licin dan mempunyai
helai^n daun yang terpanjang bila' dibandingkan dengan
jenis SoPchus lainnya*
Sonc hus oleraceus mem punyai bentuk deiun spatel, tepi d a
un bergigi da berlekuk dalam menyerupai anak panah de
ngan pangkal daun bentuk jantung, permukaan daun licin,
Sonchus asper mempunyai bentuk daun lanset, tepi daun
bergigi tak teratur dan berduri, pangkal daun bertelinga
dan mempunyai pe rmuka an yang kasap. Bila cldibandingkan
dengan jenis Sonchus lainnya. jenis ini mempunyai
66
p er b e d aa n lain yang dapat d ijumpai adalah Son
chus arvensis dan Sonchus oleraceus mempunyai
permuka-an batpermuka-ang ypermuka-ang halus, sedpermuka-angkpermuka-an pada Sonchus asper mem
punyai sedikit bulu-bulu permukaan batangnya (tabel I)*
Adanya beberapa perbedaan ciri-ciri morfologi
antara ketiga jenis Sonchus tersebut ..-.merupakan ciri
khas masing-masing jenis.
Ciri-ciri morfologi yang terdapat pada Sonchus
a r v e n s i s , Sonchus ole raceus dan Sonchus asper ternyata
mempunyai persamaan dengan ciri-ciri morfologi yang
u-mum terdapat pada tumbuh*fcumbuhan suku Compositae (1,8,
15), antara lain : habitusnya berupa perdu, daun
tung-gal, bertoreh dalam, tanpa daun penumpu. Bunga dalam
bongkol kecil dengan daun pembalut, mahkota berdaun
le-pas. Benangsari tertancap dalam tabung mahkota
berse-ling terhadap tajunya. Bakal buah tenggelam, dengan sa
tu bakal biji. Buah keras berbiji satu, kering. Biji
umumnya tumbuh bersatu dengan kulit buah, sering
ter^a-pat sel garah. Berdasarka n atas adanya beberapa
persa-* .persa-*•''
*
mean tersebut maka dapat dipastikan bahwa ketiga jenis
S onc hu s tersebut termasuk tumbuhan suku Asteraceae
( Composi tae )•
Dalam pemeriksaa n anatomi tumbuhan secara mi
kroskopik terdapat persamaan dan perbedaan ciri - ciri
67
p e r s a m a a n n y a adalah : pada sayatan membujur epi
dermis atas dan bawah daun terdapat stomata yang bertipe
anisositik, sisik kelenjar bertipe Compositae.
pada irisan daun tidak melalui ibu tulang daun,
berdasar letak jaringan tiang daun, ketiga Sonchus ber
tipe dorsi ventral. Epidermis berupa selapis sel berben
tuk segi empat yang tersusun rapat tanpa ruang antar sel.
Oaringan tiang terdiri dari selapis sel, berupa segi em
pat memanjang ke bawah dan -tersusun rapat, berisi kloro
fil, terletak di bawah epidermis atas* . J a r i n g a n bunga
karang berbentuk poligonal bulat berisi klorofil, pada
jaringan ini terdapat berkas pengangkutan dari urat daun,
Pada irisan nelintang daun melalui .« >-ibu tulang
daun, epidermis atas maupun epidermis bawah tersusun atas
selapis sel yang rapat, berbentuk poligonal bulat*
Kolenkim berbentuk poligonal bulat, terletak di bawah
e-pidermis atas daun dan di sebelah dalam ee-pidermis bawah,
terdiri dari beberapa lapis sel* parenkin berbentuk po
-ligonal bulat, sel berisi kristal kalsiua oksalat bentuk
pasir* Berkas pengangkutan tipe kolateral terbuka, xilem
terletak di bagian atas sedang floera terletak di bagian
bawah* Dengan pewarnaan phloroglucin-HCl pekat dinding
sel-sel xilem berwarna merah*
pada iriaan melintang batang terdiri dari epi
dermis yang berupa selapis sel bentuk segi e a p a t
6
8
satu sel p anjang. Kolenkim terletak di bawah epidermis,
terdiri dari beberapa lapis sel; berbentuk poligonal
-bulat, ruang antar sel kecil, sel berisi klorofil.
Sel parenkim kortek berbentuk poligonal-bulat .-'.dengan
ruang antar sel yang cukup lebar, sel berisi kristal
kalsium oksalat • Floem terletak di sebalah atas xilem.
Sedang sel-sel kambium yang berbentuk segi empat dan
tersusun rapat terletak antara xilem dan floem. Xilem
dengan pewarnaan phloroglucin - HCl pekat berwarna m e
rah. Berkas penga ngkut an tipe kolateral terbuka.
Pada irisan melintang akar tua tidak -dijumpai
adanya epidermis, parenkim kortek selnya berbentuk p o
ligonal, tersusun tidak rapat sehingga dapat ditemukan
ruang antar sel. Floem sekunder terletak di sebelah
lu-Sedang perbedaan anatomi antara ketiga Sonchus
tersebut adalah : pada Sonchus arvensis dinding sel
e-pidermisnya sedikit berlekuk-lekuk sedang Sonchus o l e
raceus dan Sonchus asper tidak berlekuk-lekuk.
pemeriksaa n golongan kandungan ketiga tumbuhan
Sonchus berdasarkan pada kandungan umum yang terdapat
69
dorff menunjukkan hasil yang negatif karena tidak ter
jadi kekeruhan*
Pada pemeriksaan dengan kromatografi lapisan tipis
ju-ga neju-gatif karena tidak ter<iap*at."noda' berwarna jingju-ga.
pemeriksaan adanya saponin pada ketiga tumbu
han Sonchus dengan uji buih terbentuk buih yang stabil
setinggi + 3 cm selamalebih dari 30 menit. Sedang de
ngan reaksi warna yaitu dengan uji Liebermann-Qurchard
terjadi perubahan warna dari warna ekstrak kuning-hijau
menjadi berwarna merah coklat. Uji Salkowski juga m e
nunjukkan hasil positif yaitu terjadi warna cincin me
rah coklat pada batas kedua cairan (pada fase asam).
Adapun hasil pemeriksaan saponin dengan krostcrtograf i
lapisan tipis didapatkan noda berwarna merah ungu, p e
nampak noda yang digunakan anisaldehid - HgSO^.
pada pemeriksaan adanya flavonoid dengan uji
Bate Smith - Metcalf terjadi perubahan warna dan dengan
uji Wilstatter juga terjadi perubahan - -warna menjadi
jingga merah. Hal ihi menunjukkan hasil yang positif.
Adapun hasil pemeriksaan dengan kromatografi lapisan
tipis didapatkan hasil^yang positif k a r e n a .terdapat n o
70
pada p e m e r i k sa a n adanya glikosicja jantung d i l a
kukan dengan uji Keller - Kiliani menunjukkan hasil yang
negatif karena terjadi warna cincin kuning merah dan d e
ngan uji Liebermann-Burchard terjadi perubahan warna p a
da larutan yang diamati. Sedang dengan kromatografi la
pisan tipis juga memberikan hasil negatif karena tidak
terjadi noda berwarna biru ungu.
pada pemeriksaan golongan kandungan tanin s^den
senyawa polifenol dengan ';>jreaksi pengendapan dilakukan
dengan uji gelatin dan garam gelatin, hasilnya i tidak
terjadi endapan hal ini menunjukkan tidak ada kandungan
tanin pada ketiga tumbuhan Sonchus tersebut. Uji dengan
F e d menghasilkan endapan hijau hitam, hal ini
menun-jukkan bahwa pada ketiga tumbuhan Sonchus tersebut
me-ngandung senyawa polifenol.
penunjukan adanya glikosida antrakinon dengan
reaksi warna memberikan hasil negatif karena pada uji
Borntrager serta modifikasi Bortrager yang dilakukan p a
da ketiga ekstrak tumbuhan Sonchus tersebut tidak menun
jukkan warna merah pada lapisan NH^OH*
Hasil kromatografi lapisan tipis dengan fase gerak
ben-sen ; etil asetat : asam asetat dan sebagai penampak no
da digunakan larutan 10$ KOH dalam metanol, juga menun
jukkan hasil negatif kerana tidak terdapat noda ' yang
7
1
A da n ya g l ik o s i d a s i an h id r i n pada ketiga
tumbu-han Sonchus tersebut ditunjukkan dengan »..ujiP Guignard
dan hasil yang diperoleh negatif, karena tidak terjadi
warna merah pada kertas pikrat.
Untuk golongan kandungan iridoid -pemeriksaan
dilakukan dengan pereaksi Trim - Hill dan hasil yang
diperoleh adalah negatif karena tidak terjadi
pprubdb-an warna pada larutpprubdb-an ypprubdb-ang diamati*
Pemeriksaan adanya golongan kandungan ^Binfrek4- '
atsiri dengan kromatografi lapisan tipis menggunakan
fase gerak kloroform : bensen dan asam p^i6sp|ibaolibdat
sebagai penampak noda diperoleh noda berwarna biru tua
pada ketiga tumbuhan Sonchus.
Dari hasil pembicaraan di atas ternyata ' bahwa
ketiga jenis tumbuhan Sonchus memberikan hasil reaksi
warna dan pengendapan yang sama. pada pemeriksaan de
ngan kromatografi lapisan tipis juga memberikan jumlah
bercak yang sama meskipun ada sedikit variasi harga
yang disebabkan oleh faktor pengerjaan dan sedikit
per-bedaan intensitas warna bercak maupuir,besar bercak ka
rena adanya pe rbe daa n konsentrasi. Dengan demikian ke
tiga jenis tumbuhan Sonchus mempunyai golongan kandu
ngan yang sama yaitu : saponin, flavonoid, senyawa
72
A da n ya p e rs a m a a n g olongan k andungan antara keti
ga j e ni s tumbuhan Sonchus tersebut karena S. arvensis L,
S. oleraceus L* dan S. asper Hill* mempunyai hubungan
kekerabatan yang sangat erat.
Hubungan kekerabatan ini telah dibuktikan melalui penga
B
AB VI
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian kemotaksonomi yang teleh
dilakukan terhadap Sonchus arvensis L, Sonchus olerace
us L dan Sonchus asper Hill , dapat ditarik kesimpulan:
1. Ketiga tumbuhan dari marga Sonchus mempunyai persa
maan morfologi, ciri khas sebagai tanda pengenal
ke-tiga tumbuhan dapat dijumpai pada bentuk tepi daun.
2. Ketiga tumbuhan dari marga Sonchus mempunyai pers a
maan anatomi, ciri khas sebagai pengenal ketiga tum
buhan dapat dijumpai pada struktu r/ben tuk sel - sel
epidermis daun.
3. Ketiga tumbuhan dari marga Sonchus mempunyai persa
maan golongan kandungan yaitu : saponin, flavonoid,
senyawa polifenol dan minyak atsiri.
B
AB VII
SARAN-SARAN
Sebagai langkah lebih lanjut dari penelitian
ini, maka perlu dilakukan :
1* Penelitian untuk mengetahui macara saponin,
fkavono-id, senyawa polifenol dan minyak atsiri yang terda
pat dalam ketiga tumbuhan S o n c h u s ,t e r s e b u t •
2. Penelitian far makologik untuk mengetahui khasiat
dan toksisitas ketiga jenis Sonchus tersebut
teru-tama yang berhubung an dengan kegunaannya sebagai
obat peluruh batu ginjal*
3. Isolasi komponen kandungan yang diperkirakan
ber-khasiat agar dapat diteliti lebih lanjut.
RINGKASAN
Telah dil akukan penelitian kemotaksonomi Sonchus
arvensis L» .Sonchus oleraceus L. dan Sonchos a s pe r: H i l l •
yaitu dengan membandi ngk an ciri-ciri taksonomi dan kan
dungan kimiawi yang terdapat dalam ketiga tumbuhan marga
Sonchus tersebut dalam hubungannya studi kemotaksonomi.
Dari beberapa berita dan pengalaman yang dida
pat, tumbuh-tumbuhan dari marga Sonchus yang dikenal de
ngan nama tempuyung atau tempuh wiyang sudah digunakan
oleh sebagian masyarakat Indonesia sebagai obat peluruh
batu ginjal, obat demam dan beberapa penyakit lainnya.
Di Indonesia tumbuhan marga Sonchus yang
terraa-suk terraa-suku Asteraceae ini terdiri dari empat jenis yaitu:
S. arvensis L., S. ole raceus L., S. asper Hill, dan J3.
malaianus Miq.
Adapun S. malaianus Miq. tidak diteliti disini u^karena
kesulitan untuk memper oleh sampel yang memadai.
Metoda yang digunakan untuk mempelajari takso
nomi tumbuhan dil akukan dengan pemeriksaan secara ma
kroskopik tentang ciri-ciri morfologinya dan pengamatan
secara mikroskopik tentang ciri-ciri anatominya.
Sedang metoda untuk mempelajari golongan kandu
ngan dari tumbuhan dilakukan dengan reaksi warna.
pengendapan, penggojokan dan pemeriksaan dengan kromato
-grafi lapisan tipis. Golongan kandungan yang diteliti
76
adalah alkaloid, saponin, flavonoid, glikosida jantung,
antrakinon, g l ik o s i d a s ia nhidrin, tanin dan senyawa
po l ifenol, i r id o id serta m i n y a k atsiri.
D a ri hasil p e n e l i t i a n d id ap a t k an persamaan dan
p e rb e d a a n morfologi, a n at om i dan kandungan kimiawi dari
77
1. H ey ne K, Tumbuha n berguna Indonesia, 3iiid II, Baden
Litbang, Jakarta, 1987, hal* 1850-1851.
2. Backer CA, CR Bakhuizen van den Brink, Flora of Java,
volume II, NVP Nocrdhoff, Groningen, the
Nether-l a n d , 1965, haNether-l. 434-435.
3. Anonim, obat Kelompok Fitoterapi, Departemen
Keseha-tan Republik Indonesia, 1985, hal.19.
4. M a r d i s i s w o y o , Sudarman, dkk, Cabe Puyang Wa risan Nenek
schulen, 30 Auflage, Gustaf Fischer Verlag, Stutt
gart, 1971, 719-721. /
9. Metcalfe C.R. and L. Calk, Ana to my of The D i c o t y l e d o n e ,
Leaves, Stem and Wood in Relation to Taxonomi
with Notes on Economie uses, volume II, First
Edition, The Clarendon Press, Oxford, 1950,1041-1053.
78
10* Steenis C.G.G.J. dkk. Flora untuk Sekolah dl Indonesia*
Pradnya Paramita, Jakarta, 1975, 411-412, 430.
11. Anonim, Materia Medika Indonesia, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jilid I, Jakarta, 1978,100-105.
12. Dhar ma AP, Tanaman Obat Tradisional Indonesia, PN Balai
Puataka, Jakarta, 1985.
13* Lubis S dan M Abadi, Mengenal Apotik Hidup Obat Asli
Indonesia, IB Bahagia, Pekalongan, 1983.
14. Hegn oue r R, Chemotaxonomi der Pflanzen, Band 3,
Blrkha-user Verlag, Basel und Stuttgar«, 1971, 719-721.
15. Anonim, Cara Pembuatan Simplisia, Oepartemen Kesehatan
Republik Indonesia, 1985, 2-13.
16. Trease G.E. and Ch.E. William, Phar ma ko gh os y, Eleventh
Edition, Bailliere Tindal, London, 1978, 675.
17. Irving w. Knobloch, Selected Botanical Papers, prentice
Hall, Inc, Englewood Cliff, N.0.,1963, 81-93.
18. Tyler V^E., Brady L.R., Robbers O.E., pharmacognosy ,
Ninth Edition, Lea & Febiger, Philadelphia, 1988,
7
9
21. Fong, Harry,-»H.S. et al, Phytochemical Screening
Department of Pharmacognosy and pharmacology
College of pharmacy of illionis at Medical
Center, Chicago, 30-69.
22. Noor Ch olies zaini dan Gunawan Indrayanto, Cara-cara
Skrining Fitokimia, Kursus Penyegar dalam
rang-ka Lustrum III Fakultas Farmasi Univ. Airlangga,
1978, 1-14.
23. Harborne 08, Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern
Menga nal isis Tumbuhan, IT8, Bandung, 1987,136-137.
24. Stabl, E •, Analis is Obat secara Kromatografi dan
Mikroskopi, diterjemahkan Kosasih “» Padmawinata
dan Ivwang Soediro, I T B , Bandung, 1985, 33-38.
25. Hill,
3 .
B., Popp, H.W., Grove, A.R., Botany A Textbook for Colleges, Fourth Edition, MC Graw-Hill
Book Company, New York, St Louis, San Fransisco,