• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTU MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA DINAMIK DI KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 5 MEDAN T.P. 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTU MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA DINAMIK DI KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 5 MEDAN T.P. 2014/2015."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

P E N G A R U H M O D E L P R O B L E M B A S E D L E A R N I N G B E R B A N T U MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

POKOK FLUIDA DINAMIK DI KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 5 MEDAN T.P. 2014/2015

Oleh :

Roby Saputra Harapan Sitindaon NIM 4113321035

Program Studi Pendidikan Fisika

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Allah yang menganugerahkan hikmat dan kesehatan kepada penulis sehingga skiripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skiripsi berjudul ” Pengaruh Model Problem Based Learning berbantu Mind Map Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Fluida Dinamik di Kelas XI Semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015.” disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (UNIMED).

(4)

v

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skiripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skiripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Juni 2015 Penulis

(5)

vi

2.1.1 Pengertian Belajar 8

2.1.2 Hasil Belajar 10

2.1.3 Aktivitas Belajar 20

2.1.4 Model Pembelajaran 21

2.1.4.1 Konsep-konsep Pembelajaran yang Berlaku

Pada Seluruh Model-model Pembelajaran 25

2.1.5 Model Problem Based Learning (PBL) 28

2.1.5.1 Ciri-ciri Problem Based Learning 29

2.1.5.2 Struktur Model PBL Berdasarkan Ciri-ciri Model Pembelajaran 30

2.1.5.3 Merancang Masalah yang Tepat Dalam PBL 37

(6)

2.1.7 Model Pembelajaran Konvensional 38

2.1.7.1 Kelebihan Pembelajaran Konvensional 39

2.1.7.2 Kelemahan Pembelajaran Konvensional 39

2.1.8 Media Pembelajarn 40

2.1.8.1 Mind Map (Peta Pikiran) 40

2.1.8.2 Langkah-langkah Membuat Mind Map 41

2.1.8.3 Kelebihan dan Kelemahan Mind Map 43

2.1.9 Materi Pokok 46

2.1.9.1 Materi Kelas Eksperimen 46

2.1.9.2 Materi Kelas Kontrol 48

2.2 Kerangka Konseptual 60

2.3 Hipotesis Penelitian 62

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian 63

3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian 63

3.2.1 Populasi Penelitian 63

3.2.2 Sampel Penelitian 63

3.3 Rancangan Penelitian 63

3.4 Variabel Penelitian 64

3.5 Alat Dan Teknik Pengumpulan Data 64

3.6 Teknik Pengolahan Data 70

3.6.1 Uji Normalitas 70

3.6.2 Uji Homogenitas 70

3.6.3 Uji Hipotesis 71

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(7)

BAB V KASIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 89

5.2 Saran 89

DAFTAR PUSTAKA 91

(8)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Enam Kategori Proses Kognitf

(Revisi Taksonomi Blom) 13

Tabel 2.2 Aktivitas Siswa 21

Tabel 2.3 Perbedaan Model Pembelajaran yang Berpusat Pada

Guru dan Model Pembelajaran yang Berpusat Pada Siswa 23

Tabel 2.4 Sintaks Model PBL 36

Tabel 2.5 Hasil-hasil Penelitian yang Relevan 37

Tabel 3.1 Disain Penelitian 64

Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Tes Hasil belajar 65

Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 66

Tabel 3.4 Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Kelas Eksperimen 66

Tabel 4.1 Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 75

Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pretes 76

Tabel 4.3 Uji Homogenitas Data Pretes 77

Tabel 4.4 Uji Hipotesis Data Pretes 77

Tabel 4.5 Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 78

Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Postes 79

Tabel 4.7 Uji Homogenitas Data Postes 80

Tabel 4.8 Uji Hipotesis Data Postes 80

Tabel 4.9 Hasil Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen 81

Tabel 4.10 Penilaian Afektif Kelas Eksperimen 82

(9)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hasil yang Diperoleh Dari Model PBL 34

Gambar 2.2 Mind Map Fluida Dinamis 43

Gambar 2.3 Aliran Laminer dan Aliran Turbulent 48

Gambar 2.4 Fluida Mengalir 49

Gambar 2.5 Aliran Air Pada Penampang yang Berbeda-beda 50

Gambar 2.6 Azas Bernouli 51

Gambar 2.7 Penyempitan Dalam Pipa yang Membawa

Fluida yang Bergerak 52

Gambar 2.8 Aliran Udara Disekitar Penampang Pesawat 53

Gambar 2.9 Venturimeter 55

Gambar 2.10 Kapal Hidrofoil 56

Gambar 2.11 Bak Penyimpanan Air 57

Gambar 2.12 Tabung Karburator 58

Gambar 2.13 Penyemprot Nyamuk 59

Gambar 2.14 Tabung Pitot 59

Gambar 3.1 Skema Penelitian 69

Gambar 4.1 Perbandingan Nilai Pretes Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol 76

Gambar 4.2 Perbandingan Nilai Postes Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol 79

Gambar 4.3 Diagram Batang N-Gain (%) Aktivitas Siswa 82

Gambar 4.4 Diagram Batang Penilaian Afektif 83

(10)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 93

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 106

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 119

Lampiran 4 Penilaian Kognitif 133

Lampiran 5 Afeketif 134

Lampiran 6 Psikomotorik 137

Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa 1 140

Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa 2 144

Lampiran 9 Lembar Kerja Siswa 3 147

Lampiran 10 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 150

Lampiran 11 Test Hasil Bejar 157

Lampiran 12 Pedoman Penilaian Aktivitas 161

Lampiran 13 Penilaian Observasi Aktivitas 162

Lampiran 14 Rekapitulasi Observasi Aktivitas Kelas Eksperimen 163

Lampiran 15 Rekapitulasi Penilaian Afektif Kelas Eksperimen 169

Lampiran 16 Rekapitulasi Penilaian Psikomotorik Kelas Eksperimen 175

Lampiran 17 Rekapitulasi Hasil Belajar 181

Lampiran 18 Perhitungan Rata-rata dan Standar Deviasi 189

Lampiran 19 Uji Normalitas 194

Lampiran 20 Uji Homogenitas 197

Lampiran 21 Uji Hipotesis 200

Lampiran 22 Lembar Observasi Guru (Wawancara) 204

Lampiran 23 Lembar Observasi Siswa (Angket) 206

Lampiran 24 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva 0 ke z 209

(11)

x

Lampiran 26 Tabel Nilai-nilai Distribus F 211

Lampiran 27 Nilai-nilai Kritis J Untuk Uji Wilcoxon 213

Lampiran 28 Mind Map 214

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia adalah mahluk yang tidak bisa dipisahkan dari pendidikan. Struktur manusia dan situasi di dunia membuat proses belajar mengajar tidak terhindarkan. Belajar dan diajar merupakan benang-benang dalam tenunan eksistensi manusia yang tidak dapat disingkirkan dan dihancurkan. Manusia merupakan mahluk yang penuh ketidaktahuan, sama sekali tidak mengerti dan tidak mengetahui apa yang akan terjadi pada hari kemudian. Karenanya, mereka belajar. Berbeda dengan serangga dan bebatuan, manusia mempelajari banyak hal pada alam semesta ini. Bahkan Tipler (1998:1) mengatakan: “Manusia selalu ingin tahu tentang dunia di sekitarnya. Sejak dimulainya penuangan gagasan dalam tulisan, manusia telah berupaya mencari cara untuk menerapkan keteraturan pada keanekaragaman yang luar biasa dari kejadian-kejadian yang diamatinya. Pencarian keteraturan ini terwujud dalam berbagai bentuk: pertama agama, kedua seni, ketiga sains.”

Dari semua tindakan yang dilakukan manusia, orang pasti akan berharap bahwa mengajar adalah tindakan yang dilakukan dengan pemikiran yang paling mendalam dan dengan pengertian yang paling jelas akan sasaran-sasarannya. Namun ternyata pengharapan ini sangat salah arah sebab sejumlah besar guru hanya sekedar mengajar, mengajar sebagaimana mereka dulu di ajar, menerapkan kebiasaan yang sudah mendarah daging tanpa direnungkan, tanpa memutuskan apa yang akan diajarkan dan apa yang akan ditekankan, sama seperti burung gagak tidak memutuskan lagu apa yang akan dinyanyikannya. Jelas tidak dapat disangkal bahwa hal ini tidak dapat dibenarkan dan tidak bertanggung jawab (Wolterstorff, 2014:7).

(13)

2

yang mengatur gerakan partikel dan gelombang, dengan interaksi antar partikel, dan dengan sifat-sifat molekul, atom dan inti atom, dan dengan sistem-sistem berskala lebih besat seperti gas, zat cair, dan zat padat. Pada abad ke-21 ini hampir semua peralatan teknologi canggih seperti komputer, radar, pesawat supersonik dan lain sebagainya diciptakan berdasarkan temuan teori-teori fisika. Dan bukan hanya dalam hal teknologi, pencapain yang telah dilakukan dalam fisika juga sudah mengubah cara pandang manusia terhadap dunia. Apa yang dulu dianggap tidak mungkin dicapai oleh kemampuan manusia, sekarang sudah dapat dicapai dengan menguasai teknologi. Johnson (2014:68) mengatakan, “teknologi abad ke-20 memungkinkan para ilmuwan melakukan pengamatan dengan tingkat ketepatan yang tinggi dan terperinci terhadap galaksi dan atom, planet dan partikel-partikel sub-atom, mikroorganisme, dan sel-sel otak.”

Fisika merupakan mata pelajaran yang lebih banyak memerlukan pemahaman daripada penghafalan. Namun kenyataannya fisika sering dipandang sebagai suatu ilmu abstrak oleh siswa dengan teori, rumus-rumus, dan soal-soal yang sulit. Guru juga cenderung menekankan persamaan matematis dalam menyelesaikan soal-soal fisika bukan melatih siswa dalam keterampilan proses sainsnya. Sebagimana ilmu pengetahuan lainnya, fisika memang terdiri dari hal yang abstrak dan nyata. Namun apa yang terjadi jika dalam proses pembelajaran hanya salah satu dari keduanya yang ditekankan atau bahkan dipisahkan. Sehingga terjadi dualisme dalam mengajarkan fisika kepada murid.

(14)

3

mengalami gagasan itu didalam tindakan.” Sehingga anggapan siswa, fisika adalah pelajaran yang paling sulit.

Sulitnya pelajaran fisika juga lebih didominasi karena kecenderungan proses belajar mengajar dikelas berlangsung secara klasikal dengan metode pengajaran yang menitikberatkan proses menghafal daripada pemahaman konsep. Guru biasanya kurang dapat menjelaskan fisika itu dengan contoh-contoh yang sederhana, menarik dan mudah dimengerti para siswa dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Hergenhan dan Olson (2012:16) menyatakan “betapa pun abstrak dan kompleksnya sebuah teori, ia pada akhirnya harus berkaitan dengan kejadian fisik yang dapat diamati”. Pada umunya juga guru hanya melakukan metode konvensional yang umum dilakukan yaitu metode ceramah dimana guru lebih banyak berbicara dan bercerita untuk menginformasikan semua fakta dan konsep sedangkan siswa hanya mendengar dan mencatat hal-hal yang disampaikan guru tersebut, akibatnya proses pembelajaran dan pengajaran disekolah seringkali membuat kecewa. Padahal dalam Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP-UPI (2007: 197), guru dituntut memiliki kemampuan mengembangkan bahan ajar yang juga merupakan eksistensinya sebagai tenaga profesional yang mengacu pada empat kompetensi guru yaitu pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.

(15)

4

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis dengan menyebarkan angket kepada siswa di SMA Negeri 5 Medan tanggal 28 Januari 2015, dari 39 siswa hanya 1 orang yang menyukai mata pelajaran fisika. Fisika sulit dan membosankan adalah salah satu alasan mengapa hal ini bisa terjadi, cara guru mengajar fisika juga menjadi salah satu penyebabnya. Hasil wawancara saya dengan salah satu guru mata pelajaran fisika di sekolah ini mengakui bahwa metode ceramah adalah metode yang paling sering digunakan guru tersebut untuk mengajarkan fisika. Beberapa dari alat-alat praktikum fisika yang rusak menjadi kendala untuk melakukan eksperimen, hal ini sudah lama menjadi kendala klasik dalam mengajarkan fisika, dimana seharusnya guru fisika kreatif untuk mencari solusinya.

Melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran merupakan tuntutan dasar dalam pembelajaran fisika. Harapan bahwa pembelajaran fisika mampu menanamkan dan membudidayakan kebiasaan berpikir dan berprilaku ilmiah, berdampak pada peran guru yang bergeser dari penyampain pengetahuan menjadi agen pendidikan dalam pembelajaran fisika yang lebih memfokuskan pada aktivitas siswa, sehingga dibutuhkan model pembelajaran yang menjangkau lebih jauh diluar pendekatan-pendekatan yang berpusat pada guru, untuk menantang siswa dengan aspek belajar aktif. Model pembelajaran yang mendukung keterampilan berpikir tingkat tinggi (seperti keterampilan penyelidikan dan mengatasi masalah) dan keterampilan belajar mandiri. Alternatif model

pembelajaran yang dapat mengakomodasi hal tersebut adalah model Problem

Based Learning (PBL). PBL adalah model pembelajaran yang memanfaatkan

masalah sebagai focal point untuk keperluan investigasi dan penelitian siswa.

Arends (2008:41) menyatakan bahwa PBL adalah model pembelajaran dimana guru menyodorkan berbagai masalah, memberikan pertanyaan, dan memfasilitasi investigasi dan dialog.

(16)

5

menginvestigasi masalah kehidupan nyata yang membingungkan. Situasi bermasalah yang membingungkan atau tidak jelas akan membangkitkan rasa ingin tahu siswa sehingga membuat mereka tertarik untuk menyelidiki, dalam hal ini akan membangkitkan rasa ingin tahu siswa untuk mempelajari fisika itu sendiri. Masalah itu harus dikaitkan dengan pengalaman riil siswa, bermakna bagi siswa dan sesuai dengan tingkat perkembangan intelektualnya.

Penelitian yang terkait tentang model PBL telah dilakukan oleh Noto Susanto Gultom (2014) hasil pretes sebelum menerapkan model PBL adalah 35,62 dan hasil postes setelah menerapkan model PBL adalah 75,15. Peneliti selanjutnya yang meneliti tentang model PBL adalah Sumitro Paulinus Sihotang (2014) hasil pretes sebelum menerapkan model PBL adalah 43,81 dan hasil postes setelah menerapkan model PBL adalah 80,05. Pemaparan hasil penelitian diatas menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan model PBL terhadap hasil belajar siswa. Kelemahan dalam penelitian ini adalah pengelolaan kelas pada saat diskusi berlangsung dan tidak menggunakan media, jadi dalam penelitian ini

akan menggunakan media yaitu Mind Map. Penggunaan media Mind Map dapat

membuat siswa melihat hubungan antara satu ide dengan ide lainnya dalam materi ajar dengan tetap memahami konteksnya dan memusatkan perhatian siswa sehingga siswa tetap fokus dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “Pengaruh Model Problem Based Learning Berbantu Mind

Map Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Fluida Dinamik di Kelas XI Semester II SMA Negeri 5 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.”

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka beberapa masalah dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah:

1. Rendahnya hasil belajar siswa

(17)

6

3. Penggunaan metode/model mengajar yang kurang bervariasi

4. Kurangnya guru melibatkan siswa-siswi dalam proses pembelajaran fisika.

1.3.Batasan Masalah

Dengan identifikasi masalah tersebut, maka perlu adanya pembatasan masalah dalam penelitian ini, yaitu:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Learning

untuk kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional untuk kelas kontrol.

2. Objek penelitian pada siswa kelas XI di SMA Negeri 5 Medan Tahun

Pelajaran 2014/2015.

3. Materi pokok yang diterapkan adalah Fluida Dinamik.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

Problem Based Learning berbantu Mind Map pada materi pokok Fluida Dinamik di kelas XI semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015?

2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

konvensional pada materi pokok Fluida Dinamik di kelas XI semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015?

3. Bagaimana aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran PBL berbantu Mind Map pada materi

(18)

7

4. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning

berbantu Mind Map terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Fluida

Dinamik di kelas XI semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015.

1.5.Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

Problem Based Learning berbantu Mind Map pada materi pokok Fluida Dinamik di kelas XI semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional pada materi pokok Fluida Dinamik di kelas XI semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015.

3. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada

materi pokok Fluida Dinamik di kelas XI semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015

4. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Based

Learning berbantu Mind Map terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Fluida Dinamik di kelas XI semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:

1. Sebagai sarana untuk memperluas pengetahuan dan menambah

kompetensi peneliti sebagai calon pendidik.

2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran bagi

guru dalam memilih model pembelajaran.

3. Sebagai bahan informasi hasil belajar dengan menggunakan model

pembelajaran Problem Based Learning berbantu Mind Map pada materi

(19)

89

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan : 1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model Problem Based Learning

(PBL) berbantu Mind Map pada materi pokok fluida dinamik di kelas XI semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015 sebelum dilakukan perlakuan rata-rata pretes sebesar 14,96 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes sebesar 45,93.

2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvesional pada materi pokok fluida dinamik di kelas XI semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015 sebelum dilakukan perlakuan rata-rata pretes sebesar 16,07 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes sebesar 29,30.

3. Aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) berbantu Mind Map pada materi pokok Fluida Dinamik di kelas XI semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015 diperoleh rata-rata aktivitas siswa sebesar 71,28 termasuk dalam kategori cukup aktif.

4. Ada pengaruh yang signifikan model Problem Based Learning (PBL) berbantu Mind Map terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok fluida dinamik di kelas XI Semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015.

5.2 Saran

Saran yang dapat peneliti ajukan berdasarkan pembahasan adalah sebagai berikut :

(20)

90

Learning (PBL) khususnya dalam melakukan percobaan, presentasi hasil karya dari setiap kelompok yang membutuhkan waktu yang banyak sehingga fase dimana peneliti menganalisis dan mengevaluasi proses pembelajaran dapat dilaksanakan.

2. Untuk peneliti selanjutnya diharapakan lebih mengoptimalkan pengelolaan kelas khususnya pada saat melakukan percobaan dan melakukan diskusi berlangsung agar tidak terjadi kegaduhan di dalam kelas, misalnya dengan menggunakan media selain media Mind Map yang dapat membantu peneliti dalam melakukan pengelolaan kelas.

3. Kepada peneliti selanjutnya agar menggunakan observer untuk membantu peneliti dalam melakukan observasi aktivitas, afektif, dan psikomotorik sehingga peneliti tidak kewalahan dalam membimbing siswa saat melakukan percobaan dan melakukan diskusi.

(21)

91

DAFTAR PUSTAKA

AM, Sardiman, (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Grafindo Persada, Jakarta.

Anderson & Krathwohl., (2010), Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Arends, Richard I., (2008), Learning To Teach: Belajar untuk Mengajar Buku Satu, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Arends, Richard I., (2008), Learning To Teach: Belajar untuk Mengajar Buku Dua, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Arsyad, A., (2009), Media Pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta

Buzan, Tony. (2009), Buku Pintar Mind Mip, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Christina, Putu Pande.,Suniasah, Ni Wayan., Suadnyana, I Nengah., (2014),

e-Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD: Pengaruh Model PBL Berbasis Penilaian Proyek Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis IPA SD Gugus VIII Sukawati, Jurnal Penelitan 2

DePorter, B., dan Hernacki, M., (2011), Quantum Learning, Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan, Kaifa, Bandung

Gultom, Noto Susanto. 2014. Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Fluida Statis Di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Siantar T.P 2013/2014. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Hergenhan, B.R. & Olson, Matthew H., (2012) Theories of Learning: Teori Belajar, Kencana, Jakarta

Hermanto. 2013. Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 2 Sei Bingai T.P 2012/2013. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Hosnan., (2014), Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21, Ghalia, Indonesia

Humaidi, Abdul Haris., (2009), Fisika: untuk SMA dan MA Kelas XI, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta

Jacobsen, David A., Eggen, Paul., Kauchak, Donald., (2009) Methods for Teaching: Metode-metode Pengajaran Meningkatkan Belajar Siswa TK-SMA, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Johnson, Elaine B., (2014), Contextual Teaching & Learning, Kaifa, Bandung Joyce, Bruce., Weil, Marsha., Calhoun, Emily., (2011) Model of Teaching:

(22)

92

Liliwati, Winny & Erna Puspita. (2010), Proseding Seminar Nasional Fisika 2010: Efektivitas Pembelajaan Berbasis Masalah Dalam Meningkatkan Ketampilan Berpikir Kreatf Siswa, Jurnal Penelitian: 423-431

Palupi, Dwi Satya & Suharyanto., (2009), Fisika: untuk SMA dan MA Kelas XI, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Marzano, R.J., (2006), Classroom Assessment & Grading that Work, Association for Supervision and Curriculum Development, Alexandria, Virginia USA Muijs, Daniel & Reynolds, David, (2008). Efektive Teaching: Teori dan Aplikasi,

Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Mulyasa, H.E., (2014), Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya, Bandung

Rusman., (2012), Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Rajawali Press, Jakarta

Sadiman, Arief S., Rahardjo, R., Haryono, Anung., Rahardjito., (2009), Media Pendidikan, Rajawali Pers, Jakarta

Sani, Ridwan Abdullah, (2013), Inovasi Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta Sanjaya.,Wina, 2006, Strategi Pembelajaran, Kencana, Bandung

Sihotang, P.S. 2014. Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kalor Di Kelas X Semester II SMA Negeri 02 Pematang Siantar T.P 2013/2014. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Sudjana, N., ( 2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Supranto, J., (1993), Statistik: Teori dan Aplikasi, Erlangga, Bandung.

Tan, Oon-Seng., (2009), Problem Based Learning and Creativity, Cengange Learning Asia Pte Ltd, Singapore

Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP-UPI, 2007, Ilmu & Aplikasi Pendidikan, PT Imperial Bhakti Utama, Bandung

Tipler, Paul A., (1998), Fisika Untuk Sains dan Teknik, Erlangga, Jakarta

Widodo, Tri., (2009). Fisika: untuk SMA dan MA Kelas XI, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta

Wolterstorff, Nicholas P., (2014) Mendidik Untuk Kehidupan: Refleksi Mengenai Pengajaran dan Pembelajaran Kristen, Momentum, Jakarta

(23)

ii

RIWAYAT HIDUP

Referensi

Dokumen terkait

keterampilan memecahkan masalah autentik siswa di kelas X semester II pada materi pokok fluida statis di SMA Negeri 6 Binjai

Skiripsi berjudul ” Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Percut Sei

Berdasarkan hasil penelitan diperoleh bahwa nilai rata-rata pretes untuk kelas eksperimen yang diajar dengan teknik pembelajaran peta pikiran (mind map) berbasis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mind map terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem reproduksi manusia di kelas XI IPA SMA N 1 Sidikalang

Skripsi ini berjudul “ Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Peta Pikiran (Mind Map) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi pokok Hukum Newton Tentang Gerak

berjudul “ Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Persamaan Keadaan Gas Kelas XI Semester II di SMA Negeri 1

Tujuan penelitian adalah mengembangkan Chemistry Mind Map Plus berbasis flash pada materi senyawa hidrokarbon untuk kelas XI SMA/MA dan mengetahui