-I (
X - COCO
SKRIPSI
L A I L I N U R A H M I *
I D E N T I F I K A S I
P E N C A M P U R A N
S U S U
S E G A R
D E N G A N S A N T A N K E L A P A B E R D A S A R K A N
P R O F I L K R O M A T O G R A M A S A M L E M A K N Y A
D E N G A N M E N G G U N A K A N
K R O M A T O G R A F I G A S
M I L I K.
PERPUSIAK.AAN UNIVERS1TAS A1RLANGGA'
S U R A B A Y A
7-7- V ' / v
t/ U a A
F A K U L T A S F A R M A S I U N I V E R S I T A S A I R L A N G G A S U R A B A Y A
INOENTIFI KAS I PENCAMPURAN SUSIJ SEGAR DENGAN SANTAN KELAPA BERDASARKAN PRUFIL KROMA1GGRAM ASAM LEMAKNYA
DENGAN MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GAS
SKRIPSI
DII3UAT UNTUK MFME.Nl.IHI 5YARAT MENCAPAI GELAR SARJANA FAUNAS I PADA FAKULTAS FARMASI
UNI VERS (1 A!;i AIRLANGGA 1990
OJeh : LAIL1 NURAI-IMI
0^8410640
A k u b s f ] i n d u n g i-- e? c A l l a h d a r i g o d a s n s e t a n y a n g
t n r!«it t u k
D e n g a n m e n y p b u i n ’-m a A i l a h V’ s n q H a h a P e m u r a h l a g i
M^hn Pi?nyayftng
D a c . a i a h d a n r u h a n m u l a h Y i m c P a l i n g P e m u r n h
Y . - m q < nc ?nga j t?>‘ m n i a d r - > n q a n p e r a n t A r ^ - ' i r i i 1 mu
p e n q t L a h u a n
D i a r n e n g a j a r l ' a n k r - p a r l a <-n a 11 u i a a p a y a n g t i d a k
d i k e t a h u i n y a
A 1 ’ A. I a q 9 6 : 3 - 5
D i a m e n u n d u k k a n u n t u i ' H i i i p p a - a p - ' y a n g d i l a n g i t d a n a p a - a p a y a n g d i b u r r u ^ r -i nt i a n y a . ( s e b a g a i k u r n i a ) d a r i p a d a N y a . ? u n g g u t i p a n a t-. j a n i t u b e b e r a p a a y a t
( I' r ? t e r a n g a n ) b a g i k a u t n y a n g b e r l i k . i r .
A1 J a a t s i y a h 45 : 13
KAIH I 'IvNliANTAU
Segala puji bagi Allah swt, yang semata-mata karena rahmat dan ridhloNva kami dapat m e n y e 1esaikan skripsi ini. Sholawat dan sal am semoga tetap tercurahkan bagi junjungan Nabi liukhammad saw.
Skripsi ini dibuat sebagai syarat untuk mencapai gelar sarjana pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, dengan judul " 1 den t. i f i kasi pencampuran susu segar dengan santan kelapa berdasarkan profil kromatogram asam lemaknya dengan menggunakan kr om at og ra fi •gas .
Pada kesempatan ini perkenankan 1 ah kami mengucapkan terimakasih yang tulus dan s e d a 1a m - d a 1amnya kepada-:
Para pembimbing kami : DR. N.Zainudiin, Dra. Sri Pujiarti MS, Dra. Juniar Soerjono, yang telah dengan penuh kesabaran dan kecungguhan hati membimbing dan mengarahkan k a m i .
Drh. Rini Soehartojo, yang telah memberi kesempatan dan fasilitas kami dalam melakukan penelitian di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga.
Drs. Harjana M.Sc, yang telah. menyediakan bahan untuk penelitian ini.
Karyawan Laboratorium Analisis Farmasi Jurusan Kimia Farmasi (Jniversitas Airlangga, yang telah banyak membantu dalam penyediaan alat-alat penelitian.
Rekan-rekan yang banyak membantu demi selesainya skripsi ini.
Semoga amalan mereka tercatat sebagai amalan sholeh dan mendapat balasan yang setimpal di-sisi Allah swt.
Tak lupa kami ucapkan terima-kasih yang tak terhingga kepada : ayah, ibu dan adik-adik serta mas Mari Subiyanto tercinta yang telah banyak memberi dorongan moril maupun materiil sehingga skripsi ini terselesaikan.
Akhir kata skripsi ini kami persembahkan untuk alma- mater tercinta Fakultas Farmasi Universitas Airlangga dengan harapan semoga dapat bermanfaat bagi masyarakat.
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ... iii
DAFTAR TABEL ... ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... ... ix
BAB : I . PENDAHULUAN ... 1
1. Latar belakang masalah ... 1
2. Rumusan permasalahan ... . 5
3. Tujuan penelitian ... 5
II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7
1. Tinjauan tentang susu ... ... 7
2. Tinjauan tentang santan kelapa ... 9
3. Tinjauan tentang kromatografi gas ... 11
3.1. Waktu retensi dan waktu retensi relatif 11 3.2. Analisa kualitatif dengan kromatogram g a s ... ... ... . 13
3.3* Kromatografi gas untuk analisa lemak .. 14
III. METODE PENELITIAN ... 17
1. Bahan ... 17
2 . Alat ... .... IB 3. Penyiapan sampel ... . . 18
3.1. Susu ... IS 3.2. Santan ... ... . 18
4. Cara kerja ... . ... ... 19
4.1. Penentuan sifat fisika kimia susu .... ... 19
4.2. Penentuan kadar air dalam susu ...20
4.3. Penentuan kadar lemak dalam susu ...20
4.4. Cara kerja ekstrasi sampel untuk mem- peroleh minyak lemak ... 21
4.5. Penentuan profil kromatogram ... 21
4.5.1. Pembuatan ester metil asam lemak .... 21
4.5.2. Pengaturan kondisi pada kromatografi gas ... ... 22
5.Analisa data ... ... ... 23
5.1. Penentuan waktu retensi dan waktu retensi relatif ... ... 23
5.1.1. Waktu rtentsi (tp) ... ... 23
5.1.2. Waktu retensi relatif ... 23
5.2..Penentuan luas puncak dan luas puncak relatif ... 24
5.2.1. Luas puncak ... ... 24
5.2.2. Luas puncak relatif ... ... 24
IV. HASIL PENELITIAN ... ... 26
1. Hasil penetapan sifat fisiko-kimia susu.. 26
2. Penentapan waktu retensi asam-asam lemak. 26 3. Penetapan waktu retensi relatif asam-asam lemak .... ... ... 26
4. Penetapan luas puncak asam-asam lemak ... 27
5. Penetapan luas punca^ relatif asam-asam
1 emak ... * ... ... ...27
V. PEMBAHASAN . ... ... 4 3 VI. KESIMPULAN DAN BARAN ... ... 47
VI I . RINGKASAN ... 48
DAFTAR PUSTAKA ... ... 50
DfiF'TAR TABEL
Tabel .
I. Perbandingan komposisi kimiawi dari susu dan santan ... II. Kandungan asam-as^m lema!* dalam susu dan
santan ... III. S.ifat f .isi ko-k imia susu ... ...
IV. Waktu retensi ( men i. t ) asam--asam lemak dari susu,santan dan campuran susu dengan santan dalam berbagai p e r b a n d i n g a n ... V. Waktu retensi relatif asam-asam lemak d a
ri susu, santan dan campuran susu dengan santan dalam berbagai perbandingan ... . VI. Luas puncak (7.) asam-asam lemak dari susu,
DAFTAR GAMBAR
Gambar halaman
I, Kromatogram standar asam-asam lemak dalam bentuk ester metil : asam kaproat, asam kaprilat, asam kaprat, asam laurat, asam
miristat, asam palmitat... 34 II. Kromatogram standar asam-asam lemak dalam
bentuk ester metil : asam stearat, asam
oleat, asam arakhidat . ... . 35 III. Profil kromatogram asam-asam lemak dari
susu pada replikasi I, II, III... 36 IV. Profil kromatogram asam-asam lemak dari
santan pada replikasi I, 11, III ... 37 V. Profil kromatogram asam-asam lemak dari
campuran susu dengan santan perbandingan
97,5 : 2,5, pada replikasi I,II,III ... 38 VI. Profil kromatogram asam-asam lemak dari
campuran susu dengan santan perbandingan
95 : 5, pada replikasi I,II,III ... 39 VII. Profil kromatogram asam-asam lemak dari
campuran susu dengan santan perbandingan
90 : 10, pada replikasi I,II,III... 40 VIII. Profil kromatogram asam-asam lemak dari
d a kiw« i o m p i r a n
Lampi ran halaman
i. Distribusi t pada bcberspa level
BAH X
I'fcNimHULlJAN
M 1 L I I C
•UNIVfc^ai J Ai * S U R A B A Y A A . Latar belakanq roasalah
▼ Susu yang diwaksud dalam penelitian ini adalah sekresi dari keienjar susu sapi (4, 18)
Susu merupakan salah satu komponen dari makanan einpdt sehat lima sempunia, karena susu mempunyai niiai gizi yang tingg.i. Susu sela.in dikonsumsi langsung, juga d 1 tambahkan pada be rb ag a .1 makanan agar iebih enak dan bertambah nila.i g.i. ^inycr.-- ~Sttsu- -y-ang ditambahkan pada makanan tidak hanya susu daiam bentuk asl.i tetapi juga susu yang telah diolah mc?n j ad i. bentuk lain, misal.nya keju atau mentega. Susu mengandung bahan yanq sangat di- butuhkan untuk- kehidupan manusia, misalnya : lemak, protein, laktosa dan v i t a m i n - v : t a m i n . (4, i)
Oleh karena ni Lai gizi dan ’fungsinya yang sangat luas, maka susu sanqat dibutuhkan masyarakat. Kebutuhan susu semakin hari sem-3 kin meningkat, maka produksi susu diusahakan terus ditingkatkan pula.
Dari gambaran tersc?but jelas bahwa kebutuhan susu lebih besar d a n yang tersedia. Maka dari i tu akhir-akhir .ini banyak masalah yanci Urnbu] adalah adanya usaha pemalsuan susu. Bentul' p^mslsuan susu dapat berupa pengenceran susu dengan s k , pencampuran susu dengan perasan singkong, pencampuran susu .dengan santan kelapa. Tentu hal ini sangat merugikan konsumen susu segar, baik perorangan maupun pabrik-pabrik pengolahan susu. Pemalsuan yang berupa pengenceran susu dengan air maupun pencampuran suc.;u dengan parutan singkong yang ditambah air relatif mudah dikenali, sebab akibat dari pengeceran tersebut akan menurunkan viskositas, berat jenis dan kadar le.nal-. susu. Pemalsuan dalam bentuk pencampuran dengan santan kelapa banyak keuntungannya bila ditinjau dari seqi> omer^ia] dan segi "keamanan" bagi pemalsu.
Sebagai contoh dari s e g i k o m e r s i a l , harga satu liter
susu di daerah Surabaya Ro 800,- sedangkan harga kelapa untuk dijadikan satu liter santan adalah Rp 200,- , jika keduanya dicampur didaa.it susu palsu sebanyak dua liter dengan harcia jual Rp2000 jadi keuntungan yang diperoleh adalah 100’/. .
Dari segi "keamanan" pemalsuan susu dengan santan sulit diketahui, s e b a b e>u s u maupun santan secara
['ABEL 1
PERBEDAAN K0NPQS1SI KJMIAWI SUSU DAN SANTAN
I kandungan susu !
1
santan :
I air
I
87/1 ; 867. ;
lemak 47, 4-^7, ;
! karbohidrat 57. : 4-5V. ;
! protein 2-37. : 3~47. ;
I niineral 27. : 17. :
Oleh karena itu perlu dicari metode yang peka untuk meng i nden ti f i kasi k an adanya p e m a 1suan susu tersebut.
Kromatografi gas adalah salah satu alat yang sangat berguns bagi para anal is, terutama yang bekerja di bidang lemak dan minyak karena menghasilkan informasi yang mendalam tentang komposisi lemak dan minyak.
Detektor FID i^Flame Ionization Detector) banyak digunakan pada anal.i^a lemak dan minyak dengan menggunakan G C , pads keadaan yang optimum akan menghasilkan sensitilitas yang tinggi dan daerah respon !mi?r yang luas.
hanya dalam’waktu yang sing I- at
Komposisi asam-asam lemak susu dan santan adalah seperti tercantum dalam l-.abe>l .11.(13)
'I A B E L I I
PERBEDAAN KOMPOSISI ASAM LEMAK YANG TERKAWDUNG DALAM SUSU DAN SANTAN
! Asam lemak I Atom C Susu sapi Santan kelapa !
1 butirat ! C 4 : 0 5 57. ~ i
I kaproat ! C 6:0 2 07. 0,57. :
1 kapr.ilat 1 c 8:0 7 57. 7,07. ;
; kaprat ! c 10 : k i 1 57. 5,57. ;
! .1 a u r a t I c J 2 : 0 5,57. 4,77. : ; miristat I c 14:0 2 0, o>: 15 , 07. !
1 palmitat 1 c 16:0 .10 57. 1 0 ,0 7. :
! pa 1 mi to 1 eat ! c 16:1 - 1,07. !
; stearat 1 c 18:0 o o 7 ,07. ;
! oleat ; c 10:1 20,07. 6,07. :
! 1inoleat ! c 18:2 - 1, 07. ;
! arakhidat ! c 20:0 .1 57. "** r
Untuk ' mengetahuL komposisi asam lemak seisin menggunakan GC dapat pula digunakan beberapa metode antara lain: TLC (Thin Layer C h r o m a - t o g r a p h y )HPLC (High Per -for man ce Liquid Chroma tography )
Karena keunggulan metode kromatografi gas dibanding dengan metode lain maka pada penelitian ini menggunakan metode ter^ebut untuk mengetahui perbedaan asam lemak antara susu segar dan santan
Dengan demikian kemungkinan pemalsuan susu dengan santan dapat dideteksi dengan menggunakan metode GC.
2 .Rumusan P e r m a s a 1ahan
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas dapat dirurnu.s- kan permasalahari penelitian sebagai berikut : Apakah. dapat dibedakan susu dan susu yang telah dicampur dengan santan kelapa berdasarkan profil kromatogram asam
lemaknya dengan menggunakan GC.
3. Tujuan penelttian
Tujuan penelitian ini adalah untuk membedakan susu dan susu yang telah dicampur dengan santan kelapa
dengan berbagai perbandingan guna mengindentifikasi odanya pemalsuan susu , dengan nielalui tahapan :
p e r b a n d i n g a n .
DAB I I
I { N.'l A U AN P U S T A K A
1 . Tinjauan ten tang suau
Susu adalah sekrosi dari kelenjar susu (4,18)
Sumber susu yang piling utarna adalah sapi, tetapi di daerah tertentu d i gunal- an ternak - ternak lain seperti domba, kambing dan kerbau . Selama berabad-abad sapi selalu dipilih untuk produksi susu yang paling tinggi, sehingga sampai sekarang sapi perah adalah salah satu penghasil susu yang paling efisien. Dalam kenyataanya seekor sapi perah yang baik akan m e n g h a s i 1kan sekitar 5000 liter susu p e r t a h u n , (4)
Sesuai dengan l.etentuan unium Surat Keputusan Direktur Jendral Pet^rnakan, yang dimaksud susu adalah susu segar, susu murni, susu pasteurisasi dan susu s t e r i 1i s a s i . (18)
Susu murni adalah cairan yang berasal dari sapi sehat yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar
tanpa mengurangi at.au menambah sesuatu komponen.
Susu segar adalah susu murni yang tidak mengalami proses p e m a n a s a n .
Susu pasteurisasi adalah susu murni yang telah mengalami proses pa » t eu>' i sasi secara sempurna.
Susu s ter i 1 isasi :»dc*lah susu murni yang telah mengalami proses s ter 1 1 i s.isi secara sempurna.
Adapun 'susu yang digunakan dalam penelitian ini adalah susu segar
Susu merupakan salah satu komponen dari makanan empat sehat lima sempurna, karena susu mempunyai nilai gizi yang tinggi. Stisu mengandung bahan yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan manusia, misalnya : lemak protein, laktosa dan v i t a m i n - v i t a m i n . (4, 1 )
Vitamin yang ada dalam susu adalah vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin D dan vitamin E .
Susu selain dikonsumsi langsung juga ditambahkan pada berbagai makanan aqar lebih enak dan bertambah nilaig.iirinya.
Susu yang ditambahkan pada makanan tidak hanya susu dalam bentuk asli tetapi juga susu yang telah diubah bentuknya menjadi bentuk lain misalnya : keju dan metega.
Produk-produk susu yang biasa dijumpai adalah :Susu h o m o g e n ,susu skim, krim, mentega, keju, susu kental manis, susu kental tidak manis, yogurt dan susu kering. ( OLeh karena kebutuh.m &u5u semakin hari semakin meningkat se?dangkan p e r c e di aii susu sangat terbatas, maka
timbulah usaha-usaha ter tentu untuk memanfaatkan ke- sempatan ini untuk memperoleh keuntungan yang lebih banyak dengan jalan mengadakan pemalsuan terhadap susu.
Eentuk-bentuk pemalsuan itu antara lain dengan jalan mena'nbah air, air kelapa, s-antan kelapa, air beras, air tajin, susu bawah (menijurangi rum), susu masak dan air per.Tjan singkong. (2)
pH 6,5 sampai 6,7 Niiai pi I > 6,7 biasanya menunjukan adcmya gangguan pada puling susu sapi (mastitis), sedangkan pH <6,5 dapat. terjadi bila ada kolestrum atau
lerjadinya kttrusakan y^ng <J ivsobabkan oleh bakteri. (i) Korapatan sosu rnurni bc’rvariasi (suhu 27,5° C)se- kuraog-kurangnya 1,0280. keragaman ini disebabkan oleh jumlah kandungan lemak dan ?.at padat bukan lemak'.
Kerapatan atau lebih dikenal dengan berat jenis ini berangsur-angsur meningkat d a n saat pemerahan dan mencapai maksimum pada 12 jam setelah pemerahan. (i)
Susu mempunyai warna putih kebiru-biruan sampai kuning ke cok l at -c o k1 a t a n . Jenis sapi dan jenis makanan dapat mempengaruhi warna susu. (4, 1 )
Susu mempunyai rasa inanis agak asin. Rasa man is ber- asal dari laktosa, rasa asin disebabkan adanya klorida, sitrat dan garam-garam lainnya. (4)
Viskositas susu antara 1,5 sampa i 2,0 cp, (suhu
20° C).Faktor yang mempengaruhi viskositas susu adalah konsentrasi dan keadaan protein, konsentrasi dan keadaan
lemak, suhu dan waktu pen •/ impanan . (4)
Titik beku susu berkisar antara -0,525 - -0,570° C. P o n g g u m p a .) an atau penqentalan merupakan sifat susu yang khas. Penggumpalan dapat disebabkan oleh kegiatan enzim atau penambahan as>am. (4)
2 • f in j .-man Lon tang ..pan I an _ kelapa
bahan tambahan pada berbagai masakan, banyak juga dipergunakan untuk pembuatan minyak kelapa.
Terdapat beberapa metode untuk pembuatan santan, antara lain s metode industri rumah tangga, metode Lava dan metode Gonzaga (Banson J.A dan Velasoo J.R, 1982).
Metode industri rumah tangga, cara ini -banyak digunakan pada industri kecil dan rumah tangga untuk keperluan masak-memasak. Proses pembuatan : daging buah kelapa yang telah dibersihakn diparut dengan tangan kemudian ditambah air lalu diperas dan disaring sehingga santan dan ampasnya terpisah.
Metode Lava, metode ini biasanya digunakan untuk memperoleh santan dalam jumlah besar dan kental, banyak digunakan pada industri minyak kelapa. Proses pembuatan : kelapa butiran dicukil sehingga diperoleh daging buah kelapa,dengan menggunakan alat penggilas (roller press), daging buah kelapa tersebut ditekan sampai santan dan ampasnya terpisah.
3* Tinjauan tentang kromatografi oas
3.1. Waktu retensi dan waktu retensi relatif
Kromatografi gas adalah salah satu teknik kromato grafi dimana fase diamnya berupa zat padat maupun zat cair dan sebagai fase gerak adalah gas. Mekanisme umum yang mendasari terjadinya pemisahan pada kromatografi adalah proses partisi
Jika suatu solut dilarutkan kedalam suatu sistem campuran dua solven yang saling tidak campur maka solut tersebut akan mengalami partisi/distribusi (K).
Pada sitem kromatografi partisi dua solven yang saling tidak campur tersebut masing-masing bertindak sebagai fase mobil/ fase gerak (M) dan fase stasioner/fase diam (S). Dengan demikian :
CS
K = ---Cm
Cq = konsentrasi solut dalam fase diam
C-tf = konsentrasi solut dalam fase gerak
KVS
tR = t,., ( ! +
---tp = wfik tu retensi solut
tjvj = waktu retensi fase gerak K - koefisien distribusi
Vg = volume fase diam V M « volume vase g e r a k .
Harga t^ dan Vg/ Vj.j untuk suatu sistem kromatografi tertentu (panjang koJ oni, kecepatan fase gerak, volume fase diam, volume fase gernk tRrtentu) adalah konstan, sehingga harga tp hanya dipengaruhi oleh harga K yang spesifik untuk tiap macam solut. Besar derajat keterpisahan (resolusi) dapat dinyatakan dengan :
2 ( tR2 " fcRl >
W |
tRl = waktu retensi kromatogram 1 bR 2 ~ wak tu retensi kromatogram 2 Wi = lebar pun cak kromatogram 1 W*7 = lebar puncak kromatogram 2
3 . 2 . A n a ] ir > n k u . v i i \ 1 » f <• I e n n a n k r o m a t o n r n f i q a£>
Ada beberapa cara untuk analisa kwalitatif dengan kromatografi gas yailu denqan menggunakan waktu retensi
(tp) dan waktu retensi. relatif (24, 9, 10, 16, 6 ).
Analisa kualitatif memakai besaran tp dilakukan dengan cara ! larutan standar diinjiksikan kemudian ditentukan waktu 'reten^inv^ ( tp **• t ) , selanjutnya sampei di.injeksi.kan dan d.itentukan waktu retensinya (tp sp). Apabila waktu retensi standar sama dengan waktu retensi s a m p e l , maka kemungkinan sampel sama dengan stadar, tetapi untuk keadaan tertentu waktu retensi suatu sat tidak bersifat spesifik, artinya ada lebih dari satu senyawa yang mempunyai waktu retensi yang sama.
Kelemahan lain dari cara ini adalah waktu peng- injeksian dan konsentrasi zat yang diinjeksikan tidak seragam, sehingga walaupun zatnya sama tp bisa berbeda demikian sebaliknya.
Untuk mengatasi kelemahan di atas maka dipakai konsep waktu retesi relatif (a ). Untuk itu dilakukan cara
tR Gt
tR ist
o. st = waktu retensi relatif stand^r
tR st = wriUtu retensi standar
tR ist = waktu retensi stadar internal
Sampel dikerjakan dengan cara yang sama seperti standar, lalu ditentukan waktu retensi relatif sampel
(a sp)dengan rumus :
tR sp
tR ist
a sp - waktu retensi relatif sampel
tR sp = waktu retensi sampel
Jika a sp = a st maka kemungkinan sampel sama dengan
5 ta nd a r .
3. 3 Kromatograf i g as, un tuk _ ana l .i sa letnak
Sebelum diartaJisa menggunakan GC sampel harus meng- alami derivatisasi (dirubah menjadi bentuk ester), sebab ester met.il (FAME) memberikan puncak yang lebih baik.
- Boron trifluorida dalam m e t a n o l .
Pereaksi ini beracun dan tidak stabil dalam penyimpanan. Untuk sejumlah kecil sampel metode dengan menggunakan pereaksi ira hasilnya cepat tetapi kurang sempurna. Untuk k f?per ] uan rutin dengan j urn] ah sampel yang besar digunakan pereaksi ini karena waktunya cepat.
- Asam sulfat dalam metanol dan pelarut toluen.
Pereaksi ini dituiat dari campuran asam sulfat, metanol dan toluen dengan perbandingan volume 1 : 20 : 1 0 . Metode ini memerlukan waktu cukup lama dan hasilnya kurang sempurna
- D i a s o m e t a n .
Pereaksi ini sangat spesifik dan urnumnya mudah . diterapkan dalam laboratorium, tetapi sangat beracun
(toksik). Metode ini memberikan hasil yang sangat sempurna yaitu dapat memproduksi secara tepat asam lemak bebas (FFA) menjadi bentuk metil ester dengan harga kurang dari 0,001 V. sampel lemak. (10)
Analisa FAME dengan kromatografi gas merupakan pro- sedur yang baik, standar orosedur tersebut sama dengan kotentuan IUPAC menqeni metode untuk analisa asam lemak ester metil. Sejumiah fase cairan dapat digunakan untuk analisa FANE seperti EGA, FGS, DECS yang mana merupakan fase yang stabil dengan pemanasan maksimum 210° C.
Secara urnum k oiriposi s i dari minyak lemak mempunyai atom karbon dari C \ 2 sampa.i ^ 2 0 ’ temperatur kolom 175° C
Contoh pada minyak- ikan dimana jumlah atom C sampai
C2 2 dengan ikatan rangkap (asam heksosa heksanoat)
DAB III'
METODE PENELITIAN
i „ Hahan
- Susu sapi (pemerahan susu Yayssan Cacat But a Gebang Sukolilo Kota Madya Surabaya).
- Santan (dibuat seridiri)
- Standar asam lemak (dalam bentuk ester metil) p.a - Asam kaproat (Z i g m a )
- Asam k a p r i 1 at (Z i g m a ) - Asam kapra t (Z i g m a ) - Asam I a li ir a t (Z i g m a ) - Asam m i r .1 s t a t (Z i g m a ) •- Asam p a 1m itat ( 7. i g m a ) - Asarn steara t (Z i g m a ) - Asam o 1 ea t (1i g m a )
- Asam a r a k h i d a t (Z i g m a )
Si k 1oheksan p . a (E.Merk) Me tan o.l p. a (E . M e r k ) - Natrium mtanolat p.a (E.Merk) - Natrium kiorida p.a (E.Merk) - Boron trif l u o n d a p.a (E.Merk)
- Kloroform p.a (E.Merk)
2. Alat.
- Kromdtografi gas "Varian mode] 3700 Gas Chromato- graph" yang dilengkapi dengan :
Detektor Flame Ionisation Detector Rekorder - Varian model 9176
Kolom = Pad; coulomb 157- DEGS Panjang kolom = 3 meter
Gas pembawa = Nitrogen
Alat suntik =•' Terumo Micro Syringe TAS-50 - pH meter Fisher Accumont model 220
- Butyrometer Funke Gerber
- Lactodensitomcter Funks Gerber
3. Penyedician samuci
3 - X - Susu
Diperoleh dari susu sapi segar yang diambil lang- sung dari pemerahan susu. Tempat pemerahan Yayasan Cacat But a Desa Gebanq 1 kecamcitan Sukclilo Kota Madya Surabaya.
Sebelum digunakan untuk penelitian susu diperiksa apakah memenuhi standar susu segar.
3.2. Santan
Endosperm buah kelapa diparut dengan tangan, hasil parutan ditambah air 100 ml kemudian ditempatkan pada k a m katun berbentuk «r.p>cji enipat yang keempat sudutnya di-
ditahan sampai aliran santan berhentii ampas ditambah air 75 ml lalu diperas ulang, basil yang diperoleh dicampur dengan perasan yang pertama.
3 - 3. Penyertiaan sa mpel yang d igun a kan
- Susu segar - Santan
- Susu segar di campur san t an dengan perbandingan 75: 25 - Susu segar di campur san tan dengan perbandingan 85: 15 - Susu segar dicampur santan dengan perbandingan 90: 10 - Susu segar d i campur san tan dengan perbandingan 95: 5 - Susu segar di campur san tan dengan perbandingan
97,5 : 2,5
4. C ara kerja
4.1. Pgnentuan r»i. fat f is.ika k imia susu
- Borat jenis
Susu diaduk sesempurna mungkin kemudian dengan hati- hati dituangkan ke dalam tabung yang besar 1aktodensito- meter- dicelupkan pe? i an-pe 1 an sehingga kemudian naik sedikit dan ditunggu sainpai diam. Skala 1 ak todensi tome ter dibaca dan ini nienujukan berat jen.is dari susu.
- pH.
- Warna.
Ditentukan dengan cara visual (tanpa menggunakan alat).■
4.2. Penentuan kadar ai r da l«\m susu
Ditimbang sampc?l sebanyak 1 sarnpai 2 gram dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya. Kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 100° C sampai 105° C selama 3 sampai 5 jam tergantung bahannya. Dipanaskan lagi dan didinginkan kemudian ditimbang, perlakuan ini diulang sampai berat konstan (selisih penimbangan berturut-turut kurariy dari 2 milligram). Pengurangan berat morupakan banyaknya a.ir dalam bahan. (2 1 )
¥
4 . 3 . Pefi<?ntuan kadar lemrtk d a l a m s u su dengan m e t o d e G e r b e r
5usu diaduk secara sempurna. Butyrometer yang telah diletakkan pada rak diisi 10 cc H 2S O 4 peket dari pipet otomat. Kemudian d.iisikan dalam butyrometer 11 cc susu dengan pipet secara hati-hati (pipet ditekankan pada butyrometer dan susu* secara per 1a h a n - 1ahan dialirkan ke- atas asam belerang). Diisikan 1 cc amylalkohol, kemudian butyrometer disumbat dengan penutup. Butyrometer dibungkus dengan lap dan dikocok dengan sempurna sampai tidak ada bagian-bagian padat yang tertinggal dan warnanya berubah menjadi cokiat k e u n g u - u n g u a n . B u t yr om e
bagian skala' diatas. Butyrometer d'imasukkan ke dalam centrifuge dengan bagian skala dipusat, diputar dengan kecepatan 1200 per menit GC?ianta tiga menit, direndam lag.i ke dalam air panas 6 ?° C selama 5 menit dan dikeringkan dengan lap. Kadar lremak dapat dibaca pada bagian skala. (2 )
4.4 . Cara kerja ekstraksi sampel untuk m e m p e r o l e h minyak
lemak
Bahan ditambah solven campuran kloroform metanol (2 :i) diaduk kuat dalam erlenmeyer bertutup dengan menggunakan pengaduk magnit selama ± 30 menit, Untuk 25 gram bahan menggunakan solven 50 cc. Homogenat yang diperoleh dipindahkan dalam corong pisah kemudian' didiamkan beberapa menit:, m & m i s s h fase kloroform
(cairan bening bagian bawah) dipisahkan dan kemudian dicuci dengan aquades sebanyak dua kali volume cairan dan digojok lalu dibiarkan memisah, fase kloroform (cairan bening bagian bawah) dipisahkan, pencucian dilakukan sebanyak tiga kali. Cairan yang diperoleh diuapkan(21)
4.5. P ene n t u a n pro fi1 kro m a tonram
4.5. I. P e m b u a t a n e s ter me t i l a s a m - a s a m lemak
bagian skala' diatas. Butyrometer d'imasukkan ke dalam centrifuge dengan bar.) .i an skala dipusat, diputar dengan kecepatan 1200 per menit selama tiga menit, direndam lagi ke dalam air panas 65° C selama 5 menit dan dikeringkan dengan lap. Kadar lemak dapat dibaca pada bagian skala. (2 )
^ ^ Cara kerja ekstraksi sampet untuk meroperoieh minyak
I emak
Bahan ditambah solve?n campuran kloroform metanol (2 :1 ) diaduk kuat dalam erlenmeyer bertutup dengan menggunakan pengaduk magnit selama ± 30 menit. Untuk
25 gram bahan menggunakan solven 50 cc. Homogenat yang diperoleh dipindahkan dalam corong pisah k e m u d i a nf
didiamkan beberapa men.it, setelah memisah fase kloroform (cairan bening bagian bawah) dipisahkan dan kemudian dicuci dengan aquades sebanyak dua kali volume cairan dan digojok lalu dibiarkan wemisab, fase kloroform (cairan bening bagian bawah) dipisahkan, pencucian dilakukan sebanyak tiga kali. Cairan yang diperoleh diuapkan(21)
4.5. P e ne nt ua n prof;i. 1 k ro ma togram
4.5.1. Pembuatan ester m e til asam-asam lemak
menu ndahk an pendingin bai.ik kemudian ditambahkan 4 ml komplek boron trifiuor.ida metanol y«ng mengandung 147. boron trifluorida pada labu c.las bulat dan campuran direfluk 5 menit lagi, kemudian didinginkan tanpa memindahkan pendingin balik dan ditambahkan 5 ml metanol nielalui pendingin balik. Isi labu dituangkan ke dalam erlenmeyer bertutup yang borisi Jarutan natrium klorida jenuh ± 50 ml., labu d.ibilas dengan larutsn natrium klorida jenuh secukupnya kemudian dituang. ke dalam E r l e n m e y e r lalu ditambah 3 ml sikloheksan. Erlenmeyer ditutup rapat-rapat dan digojok agak kuat 3 menit Didiamkan sampai torjadi pemisahan sempurna ( 1 jam), fase sikloheksan diambi] untuk digunakan analisa dengan kromatografi gas. (9,10;
4.5.2. P e n q a t u r a n k ond j si_DA d a kronwitoqraf i g as (7,9,10)
Kromatografi qas "Varian model 3700 Gas C h ro ma to graph", dengan kondisi. :
- Suhu detektor 250° C ~ Suhu injektor 240° C - FVogram suhu :
Suhu awal 100° C selama 0 menit
Kecepatan kenaikan suhu 5° C setiap 1 menit Suhu akhir 190° C setelah IB menit
- 1 0
Aff 10
Rekorder : Varian model 1976, dengan : Chard speed 300 mm/min. Spand 25 mu/FS
b. fina l ,i sa data 1 t
5.1. Penentuan waktu retnrisi dan waktu retensi relatif
asam-asam lemak
5.1.1. W aktu retensi ( .1;^
Jarak retensi didapat dari pengukuran masing-masing kromatogram asam-asam lemak dengan penggaris (mm). P e n g ukuran dimulai dari awal (nol) sampai masing-masing puncak k romatograin. (3,11,16)
5.1.2. UJaktu r e t e n s i_re 1 a t. i f (_a
Waktu retensi relatif dihitung dari perbandingan waktu retensi asam-asam lemak dengan waktu retensi asam pa 1 mi t a t .
tp asam lemak
tp asam pal mi tat
Dari harga a kemudian dilakukan uji t satu sampel
untuk mencari apakah ada perbedaan yang bermakna antara asam lemak sampel susu murni dengan standar dan antara asam lemak susu murni denqan susu yang telah dicampur dengan santan. Jika t hitung lebih besar dari t tabel, maka ada perbedaan yang bermakna antara waktu retensi relatif asam lemak susu murni dengan standar dan antara
*
X - LI
s / -f n
>7 " nilai rats- rata n = jumlah replikasi 5 = standar deviasi
li = - untuk susu yang digunakan -sebagai u adalah nilai rata-rata standar.
- untuk santan dan susu yang telah dicampulr dengan santan, yang digunakan sebagai u adalah nilai rata-rata susu mur ni .
5,2. Fenutuan luas pu n c a k (Jan luas puncak relatif
5.2.1. luas pu nca k
Luas puncak. dihitunq dengan cara mengalikan tinggi puncak kromatogram dengan lebar pada setengah tingginya. Alas puncak tidak dipai-ai karena dapat terjadi penyimpangan besar yang disebabkan oleh perriben tuk an ekor (16)
Tinggi diukur dari garis alas sampai puncak k r o m a t o g r a m .
5.2.2. Luas puncak r e l a t i f
luas puncak asam lemak luas puncak relatif = ... — ---
---luas puncak asam palmitat
Dari harga .luas; puncal' relatif, kemudian dilakukan uj .1 t 5at.u sampel untuk menc.ari apakah ada perbedaan yang bermakna antara asam 3emak sampel susu murni dengan susu yang telah dicampur santan,
Jika t hitung lebih besar dari t ta bel, maka ada perbedaan yang bsrrnakna antara luas puncak. relatif asam lemak susu murni dengan susu yang telah dicampur dengan san t a n . (5)
«nu iv
HAB.IL PENELITIAN
1, Hasil penetapan s ifat •fis.ika~k.imia susu
Hasil penetapan sifet fisiko-kimia susu dapat d i lihat pada tabel III.Dari, hasil penetapan pH, berat jenis, warna kadar air dan kadar lemak, susu yang digunakan da~
lam penelitian ini sesuai dengan ketentuan standar susu m u r n i .
2 P enetapan w a ktu rc? toni'.i asamasam lemak
-Hasil penetapan wuk tu retensi asam-asam lemak dari s u s u , santan dan campuran susu dengan santan dengan beberapa per band .ingan dapat dilihat pada tabel IV.
3. Penetapan waktu r e trnsi r e latif asam-asam lem a k
Hasil penetapan waktu retensi relatif asam-asam ^lemak dari susu, santan dan campuran susu dengan santan
dengan boberapa perbandingan dapat dilihat pada tabel V. Sebagai pembanding untuk perhitungan waktu retensi relatif asam-asarn lemak adalah asam palmitat.
Uji statistik dengan uji t satu sampel didapatkan sernua t hitung yang tecantum dalam tabel V lebih kecil dari t tabel (4,303) pada harga c< 0,05 dengan deraj'at bebas 2. Hal ini' membui'tikan bahwa tidak ada perbedaan
yang bermakna antara wal- tu relatif asam-asam lemak
dar (Jengan wal-.lu r t,-1 im i i r o I a L I 1 asam-asam lemal- 'j.usu, maupun waktu ri?t(?nsi relatif asam-asam lemak susu dengan waktu- retensi felcitit asam-asam lemak santan dan campuran susu dengan santan dalam heberapa perbandingan.
0 . P e n e t a p a n l u a s n u n c a k c v . a m - a s a m l e m a k
Hasil penetapan luas puncak ( V. ) asam-asam lemak
dari susu, santan dan campuran susu dengan santan pada beberapa perbandingan dapat d.ilihat pada tabel VI.
5. PencjtaQai)_luas puncak relatif asarr^asam lemak
Hasil penetapan luas puncak relatif asam-asam lemak dari susu, santan dun campuran susu dengan santan pada beberapa perbandingan dapat dilihat pada tabel VII.
Uji statistik dengan uji t satu sampel didapat semua t hitung asam kaproat y ancj terrantum pada tabel VI] lebih kecil dari t tabel M , 3 0 3 ) pada harga a 0,05 dengan derajat bebas 2 .Ha] i n i rnembuktikan bahwa tidak ada per
bedaan yang bermal-na antara luas puncak relatif asam kaproat dari susu dengan luas puncak relatif asam-asam kaproat dari campuran susu dengan santan dan santan murni
Uji. statistik dengan uji t satu sampel didapat semua t hi lung asam kaprjlal , ruom kaprat, asam laurat dan asam miristat yang ter can turn pada tabel VII lebih besar d a n t tabel (-1,303) pada ha'-g.-- v 0,05 dengan derajat bebas 2.
asam U u r a t dan asam m j. r i t a t dciri susu dengan luci?- puncak relatif asam-asam tcrsfjbut di atas dari campuran susu dengan santan dan sanLnn murni.
Uji statistik dengan uji t satu sampel didapat t hitung asam arakhidat yang tercaritum pada tabei VII dari campuran susu santan dengan perbandingan 97.5 : 2,5, 95 ; 5, 90 : 10, 85 : 15, lebih kecil dari t tabei (4,303) pada harga a 0,05 dengan derajat bebas 2. Hal
TABEL *1V
WAKTU RETENSI (MENIT) ASAM-ASAM LEMAK DARI SUSU, SANTAN DAN CAMPURAN SUSU DENGAN SANTAN
DALAM BERBAGAI PERBANDINGAN
Aoam 5,10 5,40:' 5,20. 5,00-> 5,30' 5,30-
5,30--liuvat 5(20’ .2 5,20 5,60' 5,10. 5,10.'* 5,30 5,30i. 5,30"
C12*.0 •3 * 5,10- 5,60 5,10-, 5,10- 5,30. 5,20 ■
5,30-Acam 1 6,2-1 - 8,401' 0,40. 0,30 6,60'.‘. 0,40. 8,40:
rairlatat 0,60 ■ 2. a,?0'" 9,20* 0,60' 0,30 • 0,50.. 8,30 8,40'.
C14iO 3 8,30- 8,70'. 0,40 • 0,20"' 8,50c:- 8,30 8,40 .
Aaant 1 11,00 11 ,70 11,80 11,60 12,00 11,00 11,00
paimltn 11 ,00 2 11,70 11,70 11,00 11,00 12,00 11,30 11,70
C1 6 ; 0 .3 11,70 12,00 11,00 11 ,60 12,00 11,00 11 ,30
A9 ara 1 15,60 ' 15,20 15,60 15,30 15,70 15,40 15,50
stcarat 15,40 .2 15,34 15,40 15,60 15,70 15,60 1 5,;>U 15,40
:ia-.o 3 15,60 15,40 15,60 15,30 15,65 15,40 15,40
Asam ,1 15,80 15,60 15,00 15,60 15,00 15,60 15,70
olcat 15,60 ' 2 t5,60 15,70 15,60 15,70 15,50 15,00 15,65
C18:i ; 3 ‘ 15,80 15,00 15,75 15,60 15,80 15,70 15,70
An am : 1 10,10 10,00 10,10 13,20 10,20 10,20
orakhl- 10,20 . 2 10,10 1 ',10 10,20 18,20 10,20 10,20
WAKTU RETENSI RELATIF ASAM-ASAM LEMAK DARI SUSU, SANTAN DAN CAMPURAN SUSU DENGAN SANTAN
DALAM BERBAGAI PERBANDINGAN
/.a.looak standar n S 3t s : at i a ; st s : 3t s : st s : at 7.5: 2,5 95 : 5 20 t 10 35 : 15 75 : 25
1 0,039 0,043 0,051 0,052 0,042 0.042 0,042 Asas
CS:0 X 0,041 0,046 0,050 0,049 0,U4 / 0,039 0,042 0,002 0,004 0,001 0 ,0 06 0,005 0.005 0.001 t 2,330 0,216 0,520 1.979 0,346 0,058 0,087
1 0,102 0,102 0,110 0,103 0,100 0,102 0.102
r.s»a ? 0,102 0.109 0,102 0,102 0,100 0,102 0,102 kiprilati 0,102 3 0,102 0,100 0,102 0, t03 0,100 0,102 0,102
c0:0 »
0,102 0,106 0,103 'I 0,103 o,too 0,102 0,102 r»: 0 0,004 0,005 0,001 0 0 0 t 0 0,175 0,136 1,732 0 0 0
i 0.225 0,229 0,237 0,224 0,225 0,257 0,229 (.310 2 0,222 0,235 0,229 0,220 0,225 0,229 0,231 Xaprst 0,229 3 0,220 0,233 0,229 0,224 0,229 0.229 0,229
cio:o =
0,222 0,2)2 0,232 0,223 0,226 0,232 0,230
Si 0,003 0,003 0.005 0,001 0 0,005 0,001 t 1,347 1,332 1.924 0,443 0,770 1,524 1,540
1 0,432 0,170 0,441 0,431 0,443. 0,449 0,449 -803 2 0,444 0,4oo 0,432 0,432 0,442 0.449 0,4*3 laurat 0,411 3. 0,432 0,441 0,411 0,431 0.442 0,441 0,449
■*12:0
X 0,436' ’ 0,459' 0,453 ‘ 0,431 0,442 ‘ 0,446 ' 0*450 Si 0,007 0 ,0 16 0,005 0,001 0 0,005 0,002 t 1,237 2,845 0,269 1,443 1,484 2,836 2,041
i. 0,598 0,717 0,712 0,707 0,<>e3 0,712 e,7i2 Asan 2 0,700 0,723 0,703 0,703 0,708 0,705 0,718 Diristat 0,729 .3. 0,703 0,725. 0,712 0.707 0,703 0,703 0,_7l2
? 0,700 0,722 0,709 0,705 . 0,700 ’ 0,706 0,714 Si 0,002 0,004 0,005 0,002 0,014 0,005 0,003 t 2,103 0,000 0,066 0,315 0 0,208 1.155
1 1,345 1,299 1,322 1,319 1,308 1 ,222 . 1,316 Aoao z. 1,311 - 1,294 1.322 1,305 1,300 1,305 1,305 at«a;«C 1 .>05 1,322 1.25^ 1.322 1.319 1,304 1,3f4_ 1,319
-16-.0
z. 1,326 1,292 1,322 1,314 t ,304’ 1,314 1.313 Sd 0,017 0,008 0 0,008 0,004 0,008 0,007 t 2,135 3,526 0,577 1,732 1,524 2,309 3,259
1,359 1,333 1,340 1,345 1,317 1,322 1,330 .•.aan 1,333 1,319 1,322 1.330 1,317 1,339 • 1,333 oleat 1,322 • 3 1 .33<» 1.317 1,335 1,345 1,317 1,331 1,344
= 1,337 1,323 1,332 | 1.303 1.317
1.331 1,337 34 0,003 0,008 0,009 0,050 0 0,008 0,007 t 3 , 560 1 ,425 1,443 0,059 2,474 :,260 0
-20^0 r 1.537 - 1.525 1,554 1,517 1.542 1,54e
za 0,00= - 0,005 0,010 0 0 0,008 1,732 2.596 2,270 1,926 1. .'32 0,552
TABEL VI
LUAS PUNCAK ( 7. ) ASAM-AS'AM LEMAK DARI SUSU, SANTAN DAN CAMPURAN SUSU DENGAN SANTAN
DALAM BERBAGAI PERBANDINGAN
kaprilat 2. 1,79 7,35- 1,97. 4,46-; 5,79" 6,03 6,47.
ce;0 3 1,55- 7,01.' ■4', 57' 2'*70 4,55 6,41 6,80
Asam i 3,41-’ 9,22- 4,52 5,68 7,50. 7,30 5,69
kaprat 2 3,57: 8,24 4,39 4,25' 6,47 7,17. 7,22.
C10vO 3 3,19' 10,43 4,51 . 5,68' 7,45-- 7,16 5,70.
As a id i- 4,44 44,68 18,35: 22,08 22,08- 36,37 40,15
laurat 2 15,26 51,55 15,92 21,90 34,75 34,43 42,37
c12:-0 3- 6,88.. 48,29 17,84 22,08 34,02 34,92 40,40
Asam 1 15,26- 23,37: 13,05 16,06 15,76 16,75', 18,89.
miristat ■Z 1 5,26 21 ,13 I5r48 16,41 16,65 - 16,331 16,54
c h ;o 3 14,44: 19,72 15,15 16,06 15,75 16,96 18,86
Asam ‘1 63*58 1 10,25 50,80 44,50 36,99 27,55 23,64
palmitat '2 . 59,tt 10,32 53,79 43,94 30,24 2S,01 22,92
Gambar I. Kromatogram stadar asam-asam lemak dalam bentuk ester metil ; 1 . asam kaproat 2 . asam kaprilat
Gambar III. Profil kromatogram asam-asam lemak dari susu pada repl ikasi I, II, I i I ? I- asam kaproat ( C^,. q ) , 2 . asam kaprilat (C0 ; O ) . 3. asam kaprat (C1 0 ;0 >« 4. ^ a m laurat t^l2 *0 ^» '3sam miristat ( C ^ . q ) , (=> ■ asam palmitat
1
Gambar IV. P r o f i l k r o m a t o g r a m a s a m - a s a m lemak d a r i santan
p a d a replikasi I, II, III; i. a s a m kaproat ( C 6 ; 0 ), 2.asam'
ta
ng
ga
pa
n
de
te
kx
or
.
Gambar V. Profil kromatogram asam-asam lemak dari campur an susu dengan santan perbandingan 97,5 : 2,5, dari replikasi I, II, III; 1. asam kaproat (C6 ; 0 ), 2. asam kaprilat (C g; 0 )> 3. asam kaprat (CiO:0 >» 4. asam laurat
I
1
I I
J? I! waktu (menit) 10
M O ■P
X
® 4»
©
9
p.
rt
bo bo 3 +>
Gambar VIII. Profil kromatogram asam-asam lemak dari cam puran susu dengan santan perbandingan 85 : 15 pada replikasi I, II, III; 1* asam kaproat 2. asam kaprilat (Cq.q), 3. asam kaprat (C^q.q), 4. asam laurat
t I
:\n waktu (mervit) r.; m
Gambar IX. Profil kromatogram asam-asam lemak dari cam puran susu dengan santan perbandingan 75 ; 25 pada. replikasi jI, II* III; 1■ asam kaproat 2.asam kaprilat (C g :0), 3 - asam kaprat (C1 0 : 0 )» 4. asam laurat
(C^2 :o ) j 5 . asam miristat (Ci4 ;q} , 6 . asam palmitat
HAB V
HEMBAHASAN
Kromatografi gas adalah salah satu alat yang sangat berguna bagi para anal is, terutama yang bekerja di bidang lemak dan minyak. Kromatoyrtafi gas adalah teknik yang sangat unggul dan menghasilkan informasi yang mendalam tentang komposisi lemak dan minyak.
Jenis • lemak tertentu tidak bisa dianalisa dengan menggunakan GC, tetapi dengan mengalami derivatisasi dapat dianalisa dengan G C .
Detektor FID (FMame Ionization Detector) banyak digunakan pada analisa lemak dan minyak dengan m e ng gu na kan* G C , pada keadaan yanq optimum akan menghasi 1 kan sens.itif.itas yang tinggi dan daerah respon linier yang
I uas .
Dengan menggunakan kolom yang efisien, lemak dan minyak yang kornplek dapat dianalisa dengan menggunakan GC hanya dalam waktu yang singkat.
Dengan membandingkan komposisi (jumlah dan macam) asam-asam lemak dari kromatogram susu dan susu yang telah dicampur santan, maka pemaisuan susu dengan santan akan mudah d i d e t e k s i .
(12, 15) terdapat 10 macam asam lemak.
Pada penelitian ini setelah dilakukan ekstraksi untuk memperoleh nunyak-.l emak dari susu didapat 11 macam puncak kr om a t o g r a m , 9 puncak dapat d i iden t i f i kasi sebagai asam kaproat, asam kaprilat, asam kaprat, asam laurat, asam miristat, asam palmitat, asam stearat, asam oleat dan asam arakhidat. Sedang 2 puncak tidak dapat d i i d e n t i f i k a s i , sebab tidak terdapat baku/standar untuk 2 macam asam lemak tersebut.
Asam lemak yang terdapat dalam santan juga terdapat perbedaan pada beberapa literatur. Asam lemak tersebut jumlah atom C nya berkttar antara b sampai dengan 18.
Menurut literatur (13) terdapat 9 macam asam lemak, menurut literatur (17) terdapat 0 macam asam lemak.
Pada penelitian ini setelah dilakukan ekstraksi untuk memperoleh minyak dari santan, didapat 9 macam puncak kromatogram yanq d i iden t .i f i k asi sebagai asam kaproat, asam kaprilat, ctsam kaprat, asam laurat, asam miristat, asam stearat, dan asam oleat dan asam pa 1 mi ta t ,sedangkan 1 puncak t idak dapat diindenti'f ikasi sebab tidak tersedia baku/standar.
Tidak munculnya puncak kromatogram asam palmitoleat disebabkan karena jumlahnya sedikit dalam santan ( + 0,57.) serta kemungkinan kurang sempurnanya ekstrasi.
ketiga asam lemak tidal-, bisa dihitung luas puncaknya secara teli ti .
Untuk analisa kuai.ital.if digunakan waktu retensi relatif ( a ) dan luas puncak relatif, hal ini dimaksud-
kan untuk mengurangi kesalahan oleh karena kondisi yang tidak seragam, misalnya kecepatan p e n g i n j e k si an , konse n trasi dan jumlah volume pe n y i n j e k s i a n . Dengan demikian waktu retensi. relatif dan luas puncak relatif akan mem- berik.nn hasil yang icb.ih bail-. dari pada waktu retensi dan luas puncak saja, karena faktor kesalahan yang disebabkan oleh kondisi yang tidak seragam di atas akan dihilangkan bila dibagi dengan faktor kesalahan yang ada pada asam lemak pembarulinqnya.
Sebagai pembanding pada perhitungan o dan luas puncak relatif digunakan asam palmitat, sebab asam palmitat terdapat dalam susu maupun santan dalam jumlah yang relatif besar.
Berdasarkan waktu retensi relatif asam lemak yang terdapat dalam susu, santan dan campuran susu dengan santan yang tidak dapat digunakan untuk membedakan susu segar dan susu yang telah dicampur dengan santan, sebab susu maupun santan mempunyai macam asam lemak yang relatif sama, sehingga bila susu dicampur dengan santan, macam asam lemaknya tidak berbeda dengan susu murni.
relatif campuran susu dengan santan dan membandingkannya
4
dengan luas puncak relatif susu murni, pencampuran susu dengan santan dapat diketahui.
KKaiWMJI AN DAN SARAN
J • Kt- M m P U L A N .
Berdasarkan has.i 1 pc:,ne i .i t i an dan analisa data yang dilakukan, dapat d i s nnpu I k an hal-hal sebaga.i ber.ikut :
I, Berdasarkan waktu rptpnsi (tq) dan waktu retensi relatif ( # ) ti'iak ''apat dibedakan antara su'su sC'fiar dan susu yap q tc;*lah dicampur dc-ngan r.ant^n pada beberapa p ^ r b a n d i n c a n .
2 Berdasarkan luas puncak relatif esam kaprilat, abai'
kaprat, asam laurat, as am miristat, dapat. dibedakan antara susu seg.ir dan susu yang telah dicampur s a n t a n .
2. S ARAN
Dari hasil peneii. tian yang telah dilakukan dapat
d.isarankan hal-hal se-bagai berikut :
pL»rlu dilakukan penelitian identifikas.i pemalsuan susu dengan santan berdasarkan kandungannya selain
DM) VII
RI N G K A S A N
Susu merupakan = alah satu komponen dari makanan empat sehat lima sempurna, karena susu mempunyai nilai gizi yang tinggi, sebab susu inengandung bahan-bahan yang dibutuhkan untuk kehidupan inanusia, misalnya : lemak, protein, laktosa dan vi t a m m - v i tamin .
Kebutuhan susu semakin hari semakin meningkat, maka produksi susu diu'wihakad terus ditingkatkan pet 1 a . Menu ru t cstatan Dirjen Peternakan Departemen Pertanian pada tahun 1985, produksi susu di Indonesia masih belum dapat
mencukupi kebutuhan konsuiTtsi susu, sehingga kebutuhanan susu lebih besar dari yang ters<?d.ia.
Ge'hubungan dengan hal-hal tersebut di atas, timbul- lah usaha-usaha mprnan f aa t k an kesernpatan untuk memperoleh keuntungan yang lebih ban/sk dengan cara memalsu susu.
Bentuk pemalsuan yang relatif sulit dikenali adalah mencampur susu dengan santan kelapa, sebab susu maupun santan secara organoleptis dan fisiko kimia hampir sama, sehingga bila susu dan santan dicampur akan sulit dibeda- kan dengan susu murni.
Bila ditinjau d a n komposisi (jumlah dan macam) asam-asam lemaknya, susu dan santan mempunyai komposis-i asam lemak yang berlainan, sehingga per In dicari metode yang peka un.tuk meng.iden tif ikasi adanya pemalsuan susu berda-sarkan perbedaan komposisi asam lemak tersebut.
Salah satu metode yang cukup peka untuk mengihdenti- kasi adanya perbedaan asam lemak adalah metode kromatografi gas (GC). Oleh karena itu dengan menggunakan GC yang dilengkapi detektor FID (Flame Ionization Detector) dan kolom Dl;G5 relatif mempunyai batas deteksi yang rendah dan day* pisah (r e s o l u s i )yang baik untuk asam-asam lemak setelah diderivatisasi menjadi bentuk ester metilnya. Sehingga kemungkinan metode GC dapat digunakan untuk rneng iden t i t i kasi adanya pemalsuan susu dengan santan.
Dari kromatogram asam-asam lemak yang diperoleh, diketahui harga-harga waktu retensi (t p ), waktu retensi relatif ( a. ) , atas puncak dan luas puncak relatif dari
asam-asam le m a k .
Dengan membandingkan harga-harga tersebut dari susu murni dan susu yang telah dicampur dengan santan serta dilakukan uji t satu sampel antara harga-harga tersebut, maka pemalsuan susu dengan santan dapat dideteksi,
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data yang dilakukan : maka susu murna dan susu yang telah dicampur dengan santan,tidak terdapat perbedaan dalam ha 1 tp dan a
D A f I A H P l I f j T A K A
1 . Adnan . fi
1984 kimia Dan iePnoioyi Henqolahan Air Susu, Cetak- an Pertani^i, Irdir^i Kp‘dua, Yog.jakarta, Andi Offset, hal
«
10-64.
2 / Anon i m .
,L 97 4 Petunjuk Pra k 11 !■: urn Ilmu Hygiene Susu, Surabaya, Bagian Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan llniversitas Airlangga Surabaya, h a I . 11 - 13 .
3. Ok si Agraris K^nisius.
1989 Seternal- Sapt Pe»r.>h, Cotakan kedua, Yogjakarta, I'.arnsius, ha! 3! .
4. Bukle, K.A. et-al.
1970 International Development Program of Australian Universities and Colleges, II mu P.angan, di ter jemahkan oleh H a n Purnomo dan Adiono, Jakartfa UI-Press, hal 273-290 dan 335-336.
5 . D a n i e l , W .W.
6. Day, R.A, Underwood,Jr.A.L. »
1977 Quantitative Analysis, Third Edition, IMew Delhi, Prentice Hall Of India Prifate Limited,p 393 4 22.
7. Dickes, G.J. dan Nicholas, P.V.
1976 Gas Chromatografi in Food Analysis, First Edition L o n d o n - B o s t o n , Butter worth and Co Ltd p.65 dan 154-158.
8. Eckler.H dan Combo W.B.
1973 Milk And Milk Product, Fourth Edition,New Delhi TATA McGraw-Hill, p 231.
9.' Grob , R. L .
1977 Modern Practice Of Gas C h r o m a t o g r a p h y , New York Wiley and Sons, p. 134-199.
10. Kami 1 t o n ,R .J .dan Rossei J.B.
19B6 Analysis Of Oils And Fats, First Edition, London, Elsevier Applied S c i e n c e ,p .113 - 134.
11. I Gunawan , Zainudd.in M, D Wahyo .
1 2 . J a c o b s ,M .B .
1951 The Chemictry And Technologi Of Food and Food Product, Second Completely Revised And Augmented Edition In Three Volumes, p 341.
13. Ketaren.S.
1906 Pengantar Teknologi Minyak Dan Lemak Pangan, Cetakan Kesatu,Jakarta, Ul-Press, hal B dan 301-303
14. Kon,S.K. dan Cowie, A.T.
1961 Milk : The Mammary Gland And Its Secretion Vol II, New York and London, p.226-276.
15. Me M u r r y .J .
1904 Organic Chemistry Book, California, Cole Pu b l i shing Company Niotersi, p.1072-1073.
16. M e Nair, H.M. dan Bonelli, E,J.
1988 Dasar Kromatografi Gas, Edisi Kelima, Bandung Penerbit ITB, hal 97-127.
17. Morrison, R.T.dan Boyd R.N.
18. Proyek Panca Usaha Ternak Pusat.
1983 Petunjuk Pembinaan Dan Pengembangan P e r s u s u a n , Jakarta, Bina Usaho Petani Ternak dan Pengolahan Hasil Peternakan, hal. B7-90.
19. Singa'r imbun M . dan Ef'fendi S.
1985 fie?tode Penelian Survey, Cetakan Kelima Jakarta , LP3 ES, hal254-256.
20. Suhardiono.
1988 Tanaman Kelapa Budi Daya Dan Pemanf a a t a n n y a , Cetakan Pertama, Yogjakarta, Kanisius, hal 12Q-140.
21. S u d a r m a j i . S .
1986 Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan Dan Perta- nian, Bagian Pengolahan Hasil Pertanian Universitas Gajahmada, hal. 29 dan 41.
22. Sujadi
1988 Pemisahan Kimia, Edisi Kedua, Bandung Penerbit I T B , hal 37.
23. Winarno, F.G.
W o o d m a n . A . G .
194.1. Food An*lysis i rrU?r-rio I i ona 1 Chemical fsrrie
Fourth Ed.i. Lion, Nc?w Y n r k and London, NcGraw-Hi
Lampiran 1. Distribusi t pada beberapa level p r o b a b i 1itas