• Tidak ada hasil yang ditemukan

2007 Heboh Sastra 1968 Kontroversi Cerp

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "2007 Heboh Sastra 1968 Kontroversi Cerp"

Copied!
172
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 3.1 Arikel "Manifes Tidak Mati" di majalah Sastra No.1 Tahun IV, 1964 diblok-tutup/ disensor (lihat gambar bagian yang dhitamkan) karena Presiden Soekarno melarang Manifes Kebudayaan pada 8 Mei 1964  (Sumber: Moeljanto, Prahara Budaya, 1999)
Gambar 3.2 Karikatur olok-olok terhadap Manifes Kebudayaan yang digambarkan sebagai orang yang selalu memakai kacamata yang dituntun oleh kepentingan Amerika yang digambarkan sebagai Mr
Gambar 3.3 Karikatur olok-olok terhadap Manifes kebudayaan dan para pengurus majalah sastra (H.B
Gambar 3.4 Mohammad Dipenogoro (Muhammadiyah) salah satu pengarang muslim yang produktif menulis cerpen, novel, dan drama
+7

Referensi

Dokumen terkait

39 Perspektif kritik dami n. toda dalam Khazanah sastra Indonesia.. tokoh yang tidak dapat lagi diikuti menurut kebenaran logika. Dengan kata lain,. alur novel

JEJAK WACANA FEODALISME DALAM NUKILAN TEKS KARYA SASTRA NARATIF TRADISIONAL BALI I Nyoman Duana Sutika Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana duana_sutika@unud.ac.id

Robert J. Clements melihat sastra bandingan sebagai disiplin akademis yang memiliki pendekatan yang mencakup aspek (1) tema, (2) jenis/bentuk, (3) gerakan/trend, (4) keterhubungan sastra dengan disiplin dan media seni lain, dan (5) sejarah teori sastra. Obyek (1), (2), (3) dan (5) sebenarnya merupakan wilayah sastra. Teori-teori sastra dapat dimanfaatkan, terutama teori struktural, formalisme, semiotik, untuk membandingkan beberapa karya sastra. Yang diharapkan, kelak dapat menyusun pula sejarah sastra, kritik sastra, dan teori baru tentang sastra. Adapun obyek (4) merupakan analisis yang terkait dengan interdisipliner sastra. Bangunan teoritik yang dikehendaki merupakan studi sastra dalam multidisiplin. Sastra bandingan adalah studi sastra yang memiliki perbedaan bahasa dan asal negara dengan suatu tujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan dan pengaruhnya antara karya yang satu terhadap karya yang lain, serta ciri-ciri yang dimilikinya (dalam Endraswara, 2011: 192). Pendapat ini lebih menekankan bahwa penelitian sastra bandingan harus berasal dari negara yang berbeda sehingga mempunyai bahasa yang berbeda pula. 3. Sapardi Djoko Damono Menurut Damono (2009:1) sastra bandingan adalah pendekatan dalam ilmu sastra yang tidak menghasilkan teori tersendiri. Boleh dikatakan teori apapun bisa dimanfaatkan dalam penelitian sastra bandingan juga disebut sebagai studi dan kajian. Dalam langkah-langkah yang dilakukannya, metode perbandinganlah yang utama. Lanjut Damono (2009:1) perbandingan yang sebenarnya merupakan salah satu metode juga selalu dilaksanakan dalam penelitian seperti halnya memberikan dan menguraikan, tetapi dalam sastra bandingan metode itu merupakan langkah utama. Jadi menurut Damono, sastra bandingan bukan hanya sekedar mempertentangkan dua sastra dari dua negara atau bangsa. Sastra bandingan juga tidak terpatok pada karya-karya besar walaupun kajian sastra bandingan sering kali berkenaan dengan penulis-penulis ternama yang mewakili suatu zaman. Kajian penulis baru yang belum mendapat pengakuan dunia pun dapat digolongkan dalam sastra bandingan. Batasan sastra bandingan tersebut menunjukkan bahwa perbandingan tidak hanya terbatas pada sastra antarbangsa, tetapi juga sesama bangsa sendiri, misalnya antarpengarang, antargenetik, antarzaman, antarbentuk, dan