• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM KERJA INDUSTRI .docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM KERJA INDUSTRI .docx"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekolah SMK Kes. Bhakti Kencana Limbangan merupakan salah satu sekolah kesehatan yang memiliki beberapa kompetensi keahliaan, diantaranya Analis kesehatan, Farmasi, dan Keperawatan. Oleh karena sekolah ini berbasis kesehatan maka perlulah diketahui bahwa kesehatan menurut Undang-undang dibagi kedalam beberapan bagian diantaranya:

1. Kesehatan adalah keaadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomi.

2. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.

3. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuaan dan keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

4. Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.

5. Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna.

Sehingga sesuai dengan kurikulum SMK. Kes Bhakti Kencana Limbangan menyatakan bahwa Praktikum Kerja Industri merupakan suatu bagian dari proses pembelajaran siswa /i dilapangan. Praktikum Kerja Industri adalah salah satu bentuk emplementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan disekolah dengan program penguasaan keahliaan yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung didunia kerja untuk mencapai tingkatan keahlian tertentu.

(2)

Disamping dunia usaha, Praktikum Kerja Industri dapat memberikan keuntungan pada pelaksanaan itu sendiri yaitu sekolah karena keahliaan yang tidak diajarkan disekolah bisa didapat di dunia usaha sehingga dengan adanya Praktium Kerja Industri dapat meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan menengah atas yang dapat diarahkan untuk mengembangkan suatu system yang mantap antara dunia pendidikan dan dunia usaha.

Salah satu klinik yang menjadi tempat Praktikum Kerja Industri siswa-siswi SMK Kes. Bhakti Kencana Limbangan adalah Klinik Prima Test. Klinik Prima Test ini memiliki fasilitas pelayanan kesehatan diantaranya, Rontegen dan laboratorium.

Laboratorium Klinik Prima Test melayani berbagai pemeriksaan diantaranya pemeriksaan Hematolgi, Imunologi-Serologi, Kimia Klinik,Mikrobiologi, Urinalisa, dan Feaces.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hasil dari Praktikum Kerja Industri di Laboratorium Klinik Prima Test Pada Tanggal 21 Desember 2015- 20 Januari 2016.

1.2.2 Tujuan Khusus

1) Untuk mengetahui Kinerja Siswa pada Praktikum Kerja Industri di Laboratorium Klinik Prima Test Pada Tanggal 21 Desember 2015 - 20 Januari 2016.

(3)

1.3 Rumusan Masalah

1) Bagaimana Praktikum Kerja Industri di Laboratorium Klinik Prima Test Pada Tanggal 21 Desember 2015 - 20 Januari 2016?

2) Berapa Banyak Hasil Pemeriksaan Praktikum Kerja Industri di Laboratorium Kilinik Prima Test Pada Tanggal 21 Desember 2015 -20 Januari 2016?

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat bagi Klinik Prima Test

Mendapatkannya bantuan dari siswa-siswi dalam melakukan pelayanan kesehatan

terhadap pasien dengan ditunjangnya tenaga kerja sesuai dengan bidangnya.

1.4.2 Manfaat bagi SMK Kes. Bhakti Kencana Limbangan

1. Pihak sekolah dapat menjalin kerja sama dengan berbargai pihak.

2. Sebagai bahan bacaan untuk evaluasi terhadap terjalinnya praktikum kerja industri.

1.4.3 Manfaat bagi Siswa

(4)

1.5 Waktu Dan Tempat

1.5.1 Waktu

Pelaksanaan Praktikum Kerja Industri dimulai pada tanggal 21 Desember 2015 hingga tanggal 20 Januari 2016.

1.5.2 Tempat

(5)

BAB II

MANAJEMEN LABORATORIUM

2.1 Profil Laboratorium

Laboratorium Klinik Prima Test adalah Klinik Milik Swasta yang didirikan pada tahun 2009 sebagai pengembangan dari Laboratorium Kesehatan dan mulai dipergunakan untuk kepentingan umum pada tahun 2009.

Klinik Prima Test ini merupakan Laboratorium Swasta pertama yang ada di Limbangan , Klinik ini memenuhi syarat-syarat sebuah Klinik Laboratorium Kesehatan. Hal itu pula tercantum dalam Surat Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia nomor: 364/Menkes/SK/III/2003 Tentang Laboratorium Kesehatan.

Klinik Prima Test terletak di jalan Raya Limbangan Timur Kp. Ciseureuh (Depan SMPN 1) Limbangan Garut.

(Peta lokasi klinik prima test dapat dilihat pada gambar 2.2.1)

Pelayanan yang tersedia di Klinik Prima Test terdiri dari beberapa pemeriksaan, diantaranya :

1. Pemeriksaan Hematologi 2. Pemeriksaan Kimia Klinik 3. Pemeriksaan Serologi 4. Pemeriksaan Mikrobiologi 5. Pemeriksaan Urinalisa, dan 6. Pemeriksaan Feaces

(6)

1.2 Gambaran Klinik Prima Test

1.2.1 Letak Geografis

Terletak di Jl. Raya Limbangan Timur Kp. Ciseureuh (Depan SMPN 1) Limbangan, Garut.

Utara

Dari Bandung

Dari Leles Garut

(Gambar 2.2.1 Peta Lokasi Klinik Prima Test) 2.2.2 Denah Ruangan Laboratorium Klinik Prima Test

(Gambar 2.2.2 Denah Ruangan )

(7)

2.3 Alur Pelayanan Pasien Laboratorium Klinik Prima Test

Pasien

Administrasi

Pengambilan Sample

Imunologi-Serologi

Hematologi Urinalisa

Kimia Klinik

feaces

Mikrobiologi

Hasil

(8)

(Tabel 2.3 Alur Pelayanan Pasien)

2.4 Susunan Personalia Laboratorium Klinik Prima Test

(Tabel 2.4 Susunan Personalia )

Penanggung Jawab:

Samsurahman, Amd.AK

Analis :

Samsurahman,Amd.AK

Bendahara :

Iin Nurmilah

Pakarya :

(9)

2.5 Sarana dan Prasarana

2.5.1 Sarana

Sarana Laboratorium Klinik Prima Test meliputi: a.Peralatan Administrasi, meliputi :

1. Meja Pelayanan 2. Kursi

a. Peralatan Pencatatan Hasil

1. Computer

2. Printer

3. Meja

4. Kursi

5. Lemari Penyimpanan Dokumen

6. Stempel

7. Alat-Alat Tulis

a. Peralatan Teknis 1. Lemari Es 2. Sentrifuge 3. Miroskop 4. Fotometer 4010

b. Peralatan Lain

(10)

5. Klinipet 1000, 500,100,50,10 mikron 6. Tip Kuning, Tip Biru, Dan Tip Putih 7. Botol Semprot

8. Torniquet 9. Bilik Hitung

10. Deck Glass Dan Objek Glass 11. Rak Tabung Westergreen 12. Kuvet

13. Wadah Urin

c. Peralatan Habis Pakai 1. Spuit

2. Blood Lancet 3. Tisu

4. Kapas Alcohol 5. Plester

6. Stick Urine Lengkap 7. Stick Gula

(11)

Daftar Reagen-Reagen di Laboratorium Klinik Prima Test

1. Colesterol 1. Hb Drabkins 1.Widal Reagen 1. Pewarnaan BTA 1. StripTest 1. ReagenEosin 1. EDTA 2. HDL

Cholesterol 2. HCL 0,1 N 2. HbsAG a. Carbol Fuschin 2. PP Test 2. Aquadest 3. Triglyserida 3. Na Citrat 3,8% b. Asam Alkohol 3. Aqua Bidest 4. Asam Urat 4. Larutan Turk c. Methilen Blue 4.Oil Imersi

5. Glukosa 5. Larutan Hayem 5.Xylol

6. Ureum 6. Lar. Amoniumoxalate 6. Alkohol 70%

7. Kreatinin 7. Larutan Giemsa 7. Lysol

8. SGOT 8. Methanol

9. SGPT 9.Darah Golongan (A,B,O,AB)

2. Ruang Pengambilan Sampel 3. Ruang Pengelolaan Sampel 4. Ruang Administrasi

5. Ruang Hasil Pencatatan 6. Listrik

(12)

2.6 Lembar Pemeriksaan Laboratorium Klinik Prima Test

(Gambar 2.6 Lembar Pemeriksaan)

2.7 Lembar Hasil Pemeriksaan

(Gambar 2.7 Lembar Hasil Pemeriksaan)

BAB III

KEGIATAN PRAKTIKUM KERJA INDUSTRI

(13)

3.1 Sampling

3.1.1 Tahapan Pra Analitik

Tahapan ini berlangsung untuk mempersiapkan segala jenis peralatan. Tahap pra analitik ini terdiri dari :

1. Persiapkan alat-alat yang diperlukan : spuit, kapas alcohol 70 %, torniquet,plester, dan tabung.

2. Lakukan pendekatan kepada pasien dengan tenang dan ramah, usahakan pasien senyaman mungkin.

3. Identifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data dilembar pemeriksaan. 4. Verifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat bila

pasien minum obat tertentu, tidak puasa,dsb.

5. Minta pasien meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak melakukan aktifitas.

6. Minta pasien mengepalkan tangan.

7. Pasang torniquet kira-kira 10 cm diatas siku.

8. Pilih bagian vena median cubital atau cephalic. Lakukan perabaan untuk memastikan vena. Vena teraba seperti sebuah pipa kecil,elastic dan memiliki dinding tebal, jika vena tidak teraba lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke siku, atau kompres hangat selama 5 menit.

9. Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alcohol 70% dan biarkan kering , kulit yang sudah dibersihkan jangan dipegang lagi.

(14)

11. Setelah volume dianggap cukup, lepas torniquet dan minta pasien membuka kepalan tangannya. Volume darah diambil kira-kira 3 kali jumlah serum atau plasma yang diperlukan pemeriksaan.

12. Letakan kapas ditempat suntikan lalu segera lepas/tarik jarum. Tekan kapas beberapa saat. Lalu plester selama kira-kira 15 menit. Jangan menarik jarum sebelum torniquet dilepas.

3.1.2 Tahapan Analitik

1. Penomorann tabung/penamaan tabung. 2. Pengelolahan sampel.

3.1.3 Tahapan Post Analitik 1. Cek hasil pemeriksaan.

2. Menuliskan hasilnya diformulir lab. 3. Tanda tangan analis/penanggung jawab.

3.2 Pemeriksaan Hematologi

Hematologi adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keadaan darah dan komponen-komponennya.

Darah adalah cairan yang beredar melalui jantung, pembuluh nadi, kapiler-kapiler, dan pembuluh balik. Terdiri atas plasma darah, sel-sel darah, dan keping-keping darah.

A. Fungsi Darah

(15)

2. Mengakut oksigen dari alat pernapasan ke seluruh jaringan tubuh yang membutuhkan oksigen.

3. Mengakut CO2 dari seluruh jaringan tubuh kealat pernapasan.

4. Mengangkut zat-zat metabolisme dari seluruh jaringan tubuh ke alat-alat ekresi.

5. Mengangkut hormon dari kelenjar buntu atau endokrin ke bagian tubuh tertentu.

6. Mengangkut air untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh.

7. Sebagai benteng pertahanan tubuh dari infeksi berbagai kuman penyakit. Fungsi ini dilaksanakan oleh zat antibody, sel-sel darah putih dan sel-sel darah pembeku.

8. Menjaga stabilitas suhu tubuh dengan memindahkan panas yang dihasilkan alat-alat tubuh yang aktif kealat-alat tubuh yang tidak aktif. 9. Mengatur keseimbangan asam dan basa untuk menghindari keruksakan

jaringan tubuh.

(16)

Sel-Sel Darah ( Bagian Padat) Plasma Darah (Cairan Darah ) 1. Sel Darah Merah (Eritrosit) 1. Air

2. Sel Darah Putih (Leukosit) 2. Senyawa Organik

3. Keping-Keping Darah (Trombosit) 3. Senyawa Anorganik 4. Serum

(Tabel 3.2.B. Susunan Darah ) 3.2.1 Pemeriksaan Hemoglobin

a.Tujuan :

Untuk menentukan kadar hemoglobin dalam darah. b. Prinsip :

Darah ditambah larutan yang berisi Potassium Cyanide dan Potassium Ferri Cyanide (Drabkins). Ferri cyanide akan mengubah ion Fe dari bentuk Ferro (++) menjadi bentuk Ferri (+++) membentuk methemoglobin, yang kemudian bergabung dengan Potassium Cyanide membentuk pigmen yang stabil yaitu sianmethemoglobin.

c. Metode :

Sianmethemoglobin d. Nilai Normal :

Laki-Laki : 14-16 g/dl Perempuan : 12-14 g/dl e. Alat :

1. Fotometer 4010 2. Klinipet 10 mikron 3. Tabung Reaksi f. Bahan :

(17)

Reagen Drabkins h. Cara Kerja :

1. Masukan Reagen Hb 2,5 ml kedalam tabung.

2. Masukan Darah 10 Mikron kedalam tabung yang berisi reagen Hb 2,5 ml.

3. Homogenkan, dan Tunggu 10 menit, Lalu baca.  Cara Baca Pemeriksaan Hb :

1. Nyalakan Fotometer 4010, lalu set alat dengan C/F, 546 nm, 39,8. 2. Setelah diset, masukkan air ke corong sesuai ukurannya, tekan

tombol zero, masukkan darah/ sampel yang sudah dicampur reagen Hb, kemudian Result (tombol warna hijau)

3. Catat hasilnya ke buku hasil pemeriksaan Lab.

3.2.2 Pemeriksaan Leukosit

a. Tujuan :

Menghitung Jumlah Leukosit. b. Prinsip :

Darah dengan penambahan larutan Turk, maka sel selain leukosit menjadi lisis.

c. Metode: Kamar Hitung d. Nilai Normal :

4.000– 10.000 sel/mm3 e. Alat :

(18)

3. Klinipet 100 mikron, 10 mikron

1. Ambil darah melalui vena sekitar 1 ml.

2. Siapkan tabung, masukan reagen leukosit sebanyak 200 mikron. 3. Masukan darah sebanyak 10 mikron kedalam tabung yang sudah

diisi reagen leukosit.

4. Inkubasi 10 menit kemudian baca hasilnya (gunakan mikroskop). 5. Siapkan bilik hitung dan deckglass, pasang pada mikroskop,

gunakan pembesaran 10x.

6. Masukkan sample yang sudah tercampur dengan reagen, diatas bilik hitung dibawah deckglass.

7. Kemudian hitung, catat hasilnya ke buku hasil pemeriksaan lab.

3.2.3 Pemeriksaan Trombosit

a. Tujuan :

Menghitung Jumlah Trombosit. b. Prinsip :

Darah ditambah reagen ammonium oxalate 1% maka sel selain trombosit lisis.

c. Metode :

(19)

d. Nilai Normal :

150.000 – 400.000/mm3 e. Alat :

1. Tabung Reaksi 2. Kamar Hitung

3. Klinipet 100 mikron, 10 mikron

4. Mikroskop

5. Deckglass f. Bahan :

Darah Vena g. Reagen :

Amonium Oxalate h. Cara Kerja :

1. Ambil darah melalui vena sekitar 1 ml.

2. Siapkan tabung, masukkan reagen trombosit sebanyak 200 mikron. 3. Masukan darah sebanyak 10 mikron kedalam tabung yang sudah

diisi reagen trombosit.

4. Inkubasi 10 menit kemudian baca hasilnya (gunakan mikroskop) 5. Siapkan bilik hitung dan deckglass, pasang pada mikroskop,

gunakan pembesaran 40x

6. Masukan sample yang sudah tercampur dengan reagen, diatas bilik hitung dibawah deckglass.

7. Kemudian hitung, catat hasilnya ke buku hasil pemeriksaan lab.

(20)

a. Tujuan : d. Nilai Normal :

Laki-Laki : 0 – 10 mm/jam Perempuan : 0 – 20 mm/jam e. Alat :

1. Pipet Westergreen

2. Rak westergreen / Bantalan LED

3. Tabung

1. Ambil darah melalui vena minimal 2 ml.

2. Siapkan tabung, masukkan 0,3 ml Na. Citrat kedalam tabung. 3. Masukan darah 1,6 ml kedalam tabung yang berisi Na. Citrat. 4. Ambil tabung LED yang sudah berisi darah, masukan darah

kedalam Plastik corong berwarna biru, kemudian pasangkan pada bantalan LED warna orange.

(21)

3.2.5 Pemeriksaan Golongan Darah

1. Kartu Golongan Darah

2. Autoklip 3. Serum Anti AB g. Cara Kerja :

1. Ambil darah melalui ujung jari.

2. Teteskan darah pada daerah kertas yang bertuliskan Anti A, Anti B, dan Anti AB.

3. Lalu teteskan 1 tetes Anti A pada daerah A, 1 tetes Anti B pada daerah B, dan 1 tetes anti AB pada daerah AB.

4. Dicampur secara merata dengan pengaduk. 5. Hasil positif bila terjadi aglutinasi.

(22)

a. Tujuan : d. Nilai Normal :

Laki-Laki : 40 – 54 %

1. Diisi tabung kapiler dengan darah hingga ¾ bagian dari tabung. 2. Ditutup ujung tabung tempat masuk darah dengan creatoseal. 3. Diletakkan tabung kapiler kedalam sentrifugasi.

4. Diputar dengan kecepatan 11.000 – 16.000 rpm selama 5 menit. 5. Ukur hasilnya menggunakan kalkulator hematokrit.

3.2.7 Pemeriksaan Hitung Jenis Leukosit

a. Tujuan :

(23)

Terdapat perbedaan morfologi leukosit dan daya serap masing-masing jenis leukosit terhadap zat warna.

c. Metode : Apusan

d. Nilai Normal : Basofil : 0 – 1 %

1. Darah dengan anti koagulan 2. Methanol

3. Larutan Giemsa

g. Cara Kerja 1. Apusan Darah

 Siapkan Objeck dan Deck Glass yang bersih dari kotoran dan bebas lemak.

(24)

 Paparkan darah dengan deckglass sehingga terbentuk apusan yang berbentuk lidah.

2. Pewarnaan

 Preparat yang sudah di buat dikeringkan.  Tetesi dengan methanol

 Tetesi larutan Giemsa (yang telah dicampur dengan larutana penyangga) sampai seluruh sediaan tertutup dan Keringkan di udara selama ± 20 menit.

 Lihat jenis leukosit dengan mikroskop.

3.3 Pemeriksaan Kimia Klinik

Kimia klinik adalah ilmu yang memepelajari tentang kimia yang ada dalam darah, misalnya gula darah, kolesterol, asam urat darah, dan sebagainya.

3.3.1 Pemeriksaan Glukosa

a. Tujuan :

Untuk menghitung kadar glukosa dalam darah. b. Prinsip:

1. Dengan kolorimetri sehingga didapat panjang gelombang glukosa,dengan panjang gelombang 560 nm.

2. Hukum Lambert dan Beer,Lambert:absorbansi berkurang dan bertambahnya ketebalan zat penyerap. Beer:absorbansi berkurang dan bertambahnya konsentrasi zat penyerap.

c. Metode :

(25)

d. Reagen :

1. Reagen glukosa 2. Standar glukosa e. Bahan :

Serum atau plasma darah f. Nilai Normal :

1. Gukosa puasa : 60 - 100 2. Glukosa sewaktu : < 150 3. Glukosa 2 jam PP : < 150 g. Alat :

1. Spuilt dan Torniquet 2. Sentrifugasi

3. Kuvet

4. Tabung reaksi 5. Fotometer 4010 6. Tempat inkubasi

7. Pipet mikro 10 mikron dan 500 mikron 8. Tip Putih dan Biru

h. Cara kerja:

1. Ambil Darah melalui vena.

2. Masukan satu tetes EDTA kedalam tabung lalu isi dengan darah. 3. Putar dengan sentrifugasi dengan kecepatan 3000-6000 rpm dalam

waktu minimal 10 menit.

4. Siapkan 2 tabung, tabung pertama untuk standar glukosa 10 mikron dan tabung kedua untuk serum 10 mikron.

5. Masukan masing masing reagen glukosa 500 ml kedalam dua tabung tersebut,inkubasi 10 menit.

(26)

7. Baca dan catat hasil.

 Cara Baca Pemeriksaan Glukosa : 1. Set alat: C/ST,100,546 nm.

2. Masukan blangko,tekan Zero,tunggu sebentar,buang atau cabut.

3. Masukan standar,tekan standar,tunggu sebentar,tekan result sampai hasil 100.

4. Buang atau ambil standar. 5. Masukan sampel tekan result.

3.3.2 Pemeriksaan Kolesterol Total a. Tujuan :

Untuk menentukan kadar kolesterol total dari serum darah.

b. Prinsip :

Ester kolesterol dengan adanya enzim kolesterol esterase diubah menjadi kolesterol dan asam amino bebas. Kolesterol yang terbentuk dioksidasi dengan bantuan kolesterol oksidase membentuk kolestenon dan H2O2.. H2O2 yang terjadi bereaksi dengan fenol dan dengan bantuan peroksidase membentuk kinonimin yang berwarna merah muda.

c. Metode :

CHOD – PAP d. Bahan :

Serum/Plasma Darah e. Reagen :

1. Reagen Kolesterol 2. Standar Kolesterol

(27)

< 200 mg/dl g. Alat :

1. Spuilt dan Torniquet 2. Fotometer 4010

3. Klinipet 10 mikron, 500 mikron 4. Kuvet

5. Tip putih dan biru 6. Tabung reaksi 7. Sentifugasi

h. Cara Kerja : 1. Ambil darah melalui vena.

2. Darah disentrifugasi dengan kecepatan 3.000 – 6. 000 rpm dengan waktu minimal 10 menit.

3. Siapkan 2 tabung : tabung ke 1 isi standar cholesterol 10 mikron, tabung ke 2 isi serum 10 mikron.

4. Masukan masing-masing reagen Cholesterol 500 ml ke dalam 2 tabung tersebut (standar dan sampel), tunggu 10 menit

5. Masukan isi masing-masing tabung itu kedalam kuvet. 6. Baca dan catat hasilnya

 Cara Baca Pemeriksan Kolesterol Total 1. Set alat : C/ST, 200, 546 nm.

2. Masukan air/ blangko – tekan zero, tunggu sebentar, buang atau cabut.

3. Masukan standar-tekan standard, tunggu sebentar-tekan result, hasil harus 200 (kalau belum 200, tekan lagi standar, tunggu, tekan Result hingga nilainya 200).

4. Buang/ ambil standar,

(28)

3.3.3 Pemeriksaan Asam Urat

a. Tujuan :

Untuk mengetahui kadar asam urat dalam darah. b. Prinsip :

Dengan adanya uricase, asam urat diubah menjadi allantonin dan peroksida, selanjutnya dengan bantuan enzim peroksidase , peroksida akan bereaksi dengan kromogen dan 4-amino anti pirin membentuk senyawa yang berwarna merah muda. Intensitas warna yang terbentuk sebanding dengan kadar asam urat dalam sample yang dapat diukur dengan fotometer pada panjang gelombang 546nm.

c. Metode : Uricase d. Bahan :

Serum/ Plasma darah e. Reagen :

1. Reagen asam urat 2. Standar asam urat f. Nilai Normal :

Laki-Laki : 3,5 – 7,0 mg/dl Perempuan: 2,5 – 5,9 mg/dl g. Alat :

1. Spuilt dan Torniquet 2. Sentrifugasi

(29)

4. Tabung Reaksi 5. Pipet mikro 6. Tip putih dan biru 7. Fotometer 4010 h. Cara Kerja :

1. Ambil darah melalui vena.

2. Darah disentrifugasi dengan kecepatan 3.000 – 6.000 rpm dalam waktu 10 menit.

3. Siapkan 2 tabung : tabung ke 1 isi standar asam urat 10 mikron, tabung ke 2 isi serum 10 mikron.

4. Masukan masing-masing reagen asam urat 500 ml ke dalam 2 tabung tersebut (standar dan sampel), tunggu 10 menit

5. Masukan isi masing-masing tabung itu kedalam kuvet. 6. Baca dan catat hasilnya

 Cara Baca Pemeriksaan Asam Urat 1. Set alat : C/ST, 8, 546 nm.

2. Masukan air/ blangko – tekan zero, tunggu sebentar, buang atau cabut.

3. Masukan standar-tekan standard, tunggu sebentar-tekan result, hasil harus 8 (kalau belum 8, tekan lagi standar, tunggu, tekan Result hingga nilainya 8)

4. Buang/ ambil standar.

5. Masukan sampel, tekan Result, catat hasilnya.

3.3.4 Pemeriksaan Trigliserida

a. Tujuan :

(30)

b. Prinsip :

1. Terbentuknya reaksi antara trigliserida dan kloroform membentuk kompleks yang berwarna terdapat fluoresensi warna.

2. Hukum lambert beer, lambert : absorbansi berkurang dan bertambahnya ketebalan zat penyerap, beer: absorbansi berkurang dan bertambahnya konsentrasi zat penyerap. f. Nilai Normal :

< 200 mg/dl g. Alat :

1. Spuilt dan Torniquet 2. Fotometer 4010 3. Kuvet

4. Sentrifugasi 5. Tabung reaksi 6. Pipet mikro 7. Tip putih dan biru h. Cara Kerja :

1. Ambil darah melalui vena.

(31)

3. Siapkan 2 tabung : tabung ke 1 isi standar trigliserida 10 mikron, tabung 2 isi serum 10 mikron.

4. Masukan masing-masing reagen Trigliserida 500 ml ke dalam 2 tabung tersebut (standar dan sampel), tunggu 10 menit.

5. Masukan isi masing-masing tabung itu kedalam kuvet. 6. Baca dan catat hasilnya

 Cara Baca Pemeriksaan Trigliserida 1. Set alat : C/ST, 200, 546 nm.

2. Masukan air/ blangko – tekan zero, tunggu sebentar, buang atau cabut.

3. Masukan standar-tekan standard, tunggu sebentar-tekan result, hasil harus 200 (kalau belum 200, tekan lagi standar, tunggu, tekan Result hingga nilainya 200).

4. Buang/ ambil standar,

5. Masukan sampel, tekan Result, catat hasilnya.

3.3.5 Pemeriksaan SGOT

a. Tujuan :

Untuk melakukan pemeriksaan Glutamic Oxaloacetic Transaminase. b. Prinsip :

1. Dengan perubahan enzimatik sehingga enzim-enzim tersebut dapat berikatan dengan zat-zat atau racun yang diakibatkan karena keruksakan fungsi hati.

2. Enzim bereaksi dengan zat-zat beracun membentuk senyawa kompleks berwarna.

(32)

berkurang), Beer : absorbansi berkurang dan bertambahnya konsentrasi zat f. Nilai Normal :

Perempuan : 0 – 21 UL Laki-Laki : 0 – 25 UL g. Alat

1. Spuilt dan torniquet

2. Kuvet

3. Pipet Mikro

4. Tip kuning dan biru 5. Fotometer 4010 6. Sentrifugasi h. Cara Kerja :

1. Ambil darah melalui vena

2. Darah disentrifugasi dengan kecepatan 3.000 – 6. 000 rpm dengan waktu minimal 10 menit.

3. Siapkan tabung, isi reagen SGOT 1000 mikron. 4. Masukan serum 100 mikron ke dalam tabung tersebut. 5. Masukan kedalam kuvet.

6. Baca hasilnya.

(33)

1. Set alat : K 20, 1745, 340 nm.

2. Masukan Blangko, Tekan zero, tunggu sebentar.

3. Masukan sampel SGOT, tekan Result, (alat membaca hasil), tunggu agak lama.

4. Setelah ada suara alat agak lama, tekan lagi Result, lakukan sampai 3x.

5. Catat hasilnya, ambil/ cabut SGOT.

3.3.6 Pemeriksaan SGPT

a. Tujuan :

Untuk melakukan pemeriksaan Glutamic Piruvic Transaminase.

b. Prinsip :

1. Dengan perubahan enzimatik sehingga enzim-enzim tersebut dapat berikatan dengan zat-zat atau racun yang diakibatkan karena keruksakan fungsi hati.

2. Enzim bereaksi dengan zat-zat beracun membentuk senyawa kompleks berwarna.

3. Hukum lambert beer, lambert : absorbansi berkurang dan bertambahnya ketebalan zat penyerap ( semakin tebal zat tersebut, maka absorbansinya berkurang), Beer : absorbansi berkurang dan bertambahnya konsentrasi zat penyerap ( semakin tinggi konsentrasi larutan, maka absortifitasnya berkurang).

(34)

Serum/Plasma darah e. Reagen :

Reagen ALT f. Nilai Normal :

Perempuan : 0 – 22 UL Laki-Laki :0 – 29 UL g. Alat :

1. Spuilt dan tornniquet

2. Kuvet

3. Pipet Mikro

4. Tip kuning dan biru 5. Fotometer 4010 6. Sentrifugasi 7. Tabung reaksi h. Cara Kerja :

1. Ambil darah melalui vena.

2. Darah disentrifugasi dengan kecepatan 3.000 – 6. 000 rpm dengan waktu minimal 10 menit.

3. Siapkan tabung, isi reagen SGPT 1000 mikron. 4. Masukan serum 100 mikron ke dalam tabung tersebut. 5. Masukan kedalam kuvet.

6. Baca hasilnya.

 Cara Baca Pemeriksaan SGPT 1. Set alat : K 20, 1745, 340 nm.

2. Masukan blangko, tekan zero, tunggu sebentar.

(35)

4. Setelah ada suara alat agak lama, tekan lagi Result, lakukan sampai 3x.

5. Catat hasilnya, ambil/ cabut SGPT.

3.3.7 Pemeriksaan Ureum

a. Tujuan :

Untuk mengetahui kadar ureum dalam darah. b. Prinsip :

1. Enzimatik Spektofotometri.

2. Hukum lambert beer, lambert : absorbansi berkurang dan bertambahnya ketebalan zat penyerap Beer : absorbansi berkurang dan bertambahnya konsentrasi zat penyerap).

c. Metode :

Reaksi Berthelot d. Bahan :

Serum/Plasma darah e. Reagen :

Reagen Ureum f. Nilai Normal : 40 – 54 mg/dl

g. Alat :

1. Spuilt dan torniquet 2. Fotometer 4010 3. Kuvet

(36)

5. Tabung reaksi 6. Pipet mikro

7. Tip putih dan kuning

h. Cara Kerja :

1. Ambil darah melalui vena.

2. Darah disentrifugasi dengan kecepatan 3.000 – 6. 000 rpm dengan waktu minimal 10 menit.

3. Siapkan 2 tabung : tabung ke 1 isi standar ureum 10 mikron, tabung ke 2 isi serum 10 mikron.

4. Masukan reagen 1 ureum 250 ml ke dalam 2 tabung tersebut (standar dan sampel), tunggu 10 menit

5. Masukan reagen 2 ureum 250 ml ke dalam 2 tabung tersebut (standar dan sampel), tunggu 10 menit

6. Masukan Kedalam Kuvet. 7. Baca Hasil.

 Cara Baca Pemeriksaan Ureum 1. Set alat : C/ST, 80 , 578 nm.

2. Masukan air/ blangko – tekan zero, tunggu sebentar, buang atau cabut. 3. Masukan standar-tekan standard, tunggu sebentar-tekan result, hasil harus

80 (kalau belum 80, tekan lagi standar, tunggu, tekan Result hingga nilainya 80).

4. Buang/ ambil standar.

5. Masukan sampel, tekan Result, catat hasilnya.

3.3.8 Pemeriksaan Kolesterol HDL

(37)

Untuk menentukan kadar kolesterol HDL dalam darah. f. Nilai Normal : 40 – 69 mg/dl g. Alat :

1. Spuilt dan Torniquet 2. Fotometer 4010 3. Kuvet

4. Sentrifugasi 5. Tabung reaksi 6. Pipet mikro

7. Tip kuning dan biru h. Cara Kerja :

(38)

2. Darah disentrifugasi dengan kecepatan 3.000 – 6. 000 rpm dengan waktu minimal 10 menit.

3. Ambil serumnya 250 mikron campur dengan reagen HDL 500 mikron

4. Kemudian putar 10 menit (menjadi supernatan),

5 Ambil 50 mikron supernatan campur dengan reagen Cholesterol 500 mikron, tunggu 10 menit, Baca hasilnya.

 Cara Baca Pemeriksaan HDL 1. Set alat : C/F, 320, 546 nm.

2. Masukan air/ blangko – tekan zero, tunggu sebentar, buang atau cabut.

3. Masukan sampel, tekan Result, catat hasilnya.

3.3.9 Pemeriksaan Bilirubin Total, Direk, Atau Indirek

a. Tujuan :

(39)

f. Nilai normal :

Bilirubin total : 0 – 1,0 Bilirubin direk : 0 – 0,23 g. Alat :

1. Spuilt dan Torniquet

2. Tabung

3. Sentrifuge

4. Kuvet

5. Fotometer 4010 h. Cara Kerja :

A. Cara Kerja Bilirubin Total

1. Siapkan 2 tabung kimia, isi keduanya dengan serum 50 mikron. 2. Siapkan reagen billirubin total, ada 2 reagen (botol agak kecil

hanya digunakan setetes).

3. Tabung ke 1 masukan reagen bilirubin total (sebagai blangko) Tabung ke 2 masukan reagen bilirubin total, langsung tambahkan 1 tetes regen (sampel pasen).

4. Tunggu 10 menit, kemudian baca.  Cara Baca Pemeriksaan Bilirubin Total 1. Set alat : C/F, 13, 546 nm.

2. Masukan tabung 1 : tekan Zero, tunggu sebentar, buang, Masukan tabung 2 : tekan Result, tunggu sebentar hingga muncul hasilnya. 3. Catat hasilnya.

B. Cara Kerja Bilirubin Direk

1. Siapkan 2 tabung kimia, isi keduanya dengan serum 50 mikron.

(40)

3. Tabung 1 masukan reagen bilirubin total (sebagai blangko), Tabung 2 masukan reagen bilirubin total, langsung tambahkan 1 tetes regen (sampel pasen).

4. Tunggu 5 menit, kemudian baca.  Cara Baca Pemeriksaan Bilirubin Direk 1. Set alat : C/F, 13, 546.

2. Masukan tabung 1 : tekan Zero, tunggu sebentar, buang. Masukan tabung 2: tekan Result, tunggu sebentar hingga muncul hasilnya. 3. Catat hasilnya.

3.4 Pemeriksaan Imunologi – Serologi

Imunologi klinik adalah ilmu yang mempelajari atau memeriksa tentang antigen dan antibody yang ada dalam darah.

3.4.1 Pemeriksaan Widal

a. Tujuan :

Untuk mendeteksi adanya antibody terhadap salmonella typhi dan salmonella paratyphi dalam serum.

b. prinsip :

Antibody dalam serum yang diproduksi sebagai respon terhadap antigen, bakteri akan mengalami suspensi bakteri yang mempunyai antigen homolog.

(41)

Serum/Plasma darah

1. Spuilt dan Torniquet 2. Tabung Reaksi 3. Sentrifugasi

4. Mikro pipet 10 mikron 5. Tip Putih

6. Porselen g. Cara Kerja :

1. Ambil darah melalui vena.

2. Darah disentrifugasi dengan kecepatan 3.000 – 6.000 rpm dalam waktu 10 menit.

3. Siapkan porselen.

4. Teteskan 10 mikron serum di 8 tempat.

5. Diteteskan masing-masing 1 tetes antigen widal pada serum tadi. 6. Campur, kemudian goyang-goyangkan selam 2 menit.

7. Dibaca hasilnya, bila terjadi aglutinasi berarti hasil positif.

(42)

a. Tujuan :

Untuk pemeriksaan kualitatif HbsAg dalam serum/plasma darah. b. Prinsip :

Didasarkan pada reaksi aglutinasi pasif terbalik dimana eritrosit yang telah difiksasi, diabsorbsi dengan igG anti HBs marmot akan diaglutinasi spesifik dengan adanya HBsAg dalam serum.

c. Metode : RPHA cell d. Baham :

Serum/Plasma darah e. Nilai normal : f.

Jika terdapat dua garis (+) Jika terdapat satu garis (-) g. Alat :

1. Strip

2. Spuilt dan tourniquet 3. Sentrifuge

4. Tabung reaksi h. Cara kerja :

1. Ambil darah melaui vena.

2. Darah disentrifugasi dengan kecepatan 3.000 – 6.000 rpm dalam waktu 10 menit.

3. Dimasukan 200 mikron serum pasien kedalam tabung. 4. Dimasukan strip kedalan tabung yang berisi serum pasien. 5. Didiamkan 20 menit .

(43)

3.5 Pemeriksaan Urinalisa

Urinalisa adalah test yang dilakukan pada sampel urin pasien untuk tujuan diagnosa suatu penyakit.

3.5.1 Pemeriksaan Urin Rutin A. Pemeriksan Makroskopis a. Tujuan :

1. Indicator carik celup 2. Tabung reaksi f. Cara Kerja :

1. Masukan urin kedalam tabung.

2. Ambil indicator, lalu masukan kedalam tabung reaksi. 3. Baca hasilnya.

B. Pemeriksaan Mikroskopis

a. Tujuan :

(44)

Berat jenis unsur-unsur sedimen organic dan anorganik lebih besar dari pada jenis urine sehingga dengan sentrifugasi maka zat-zat tersebut akan mengendap.

1. Urine ± 5 cc disentrifugasi dengan kecepatan 1.500 rpm selama 5 menit.

2. Dibuang seluruh supernatan.

3. Posisi tabung ditegakkan kembali sehingga sisa supernatan yang tidak terbuang tercampur dengan sedimen.

4. Dituangkan sedimen pada kaca objek, lalu tutup dengan deck glass. 5. Dilihat dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x – 40x.

3.6 Pemeriksaan Mikrobiologi 3.6.1 Pemeriksaan BTA

a. Tujuan :

(45)

Dengan pewarnaan ini pori-pori lipid pada bakteri akan melebur,sehingga zat warna dapat masuk kedalam tubuh kuman. Bila preparat dingin zat warna tidak dapat terlepas kembali walaupun dipengaruhi asam sehingga kuman yang tidak tahan asam akan mengambil zat warna kedua pada pewarnaan berikutnya. BTA berwarna merah, dan non BTA berwarna biru.

c. Metode :

Ziehl- Neelsen d. Bahan :

Sputum e. Reagen :

(46)

1. Tuangkan lar. Carbol fuschin diatas apusan sampai tertutup semua (kira-kira 10 tetes). Panaskan dengan nyala api sampai keluar uap (jangan sampai mendidih) lampu digeser dan sediaan biarkan menjadi dingin selama 5 menit.

2. Cuci dengan air mengalir

3. Bersihkan dengan lar. Asam alcohol sampai warna merah menghilang.

4. Cuci dengan air mengalir.

5. Tuangkan lar. Methilene blue sekitar 10 tetes diamkan selama 10-20 detik .

6. Cuci dengan air mengalir dan keringkan diudara pada suhu kamar.

3.7 Alat-Alat di Laboratorium Klinik Prima Test Beserta Pengoperasiannya

Berikut adalah beberapa gambar mengenai alat-alat di Laboratorium Klinik Prima Test.

(47)

(Gambar 3.7.1 Alat-alat Hematologi)

1. Tabung Kapiler

Digunakan pada pemeriksaan Hematokrit.

(Gambar 3.7.1 Tabung Kapiler)

2. Kartu Golongan Darah

(48)

(Gambar 3.7.1.2 Kartu Golongan Darah)

3. Corong Plastik dan Tabung Westergreen Digunakan untuk pemeriksaan LED.

(49)

(Gambar 3.7.1.4 Tabung Westergreen)

4. Kamar Hitung

Digunakan sebagai tempat untuk menghitung sel-sel darah.

(Gambar 3.7.1.5 Kamar Hitung)

5. Tabung reaksi

(50)

(Gambar 3.7.1.6 Tabung Reaksi )

6. Rak Tabung Reaksi Untuk menyimpan tabung reaksi.

(Gambar 3.7.1.7 Rak tabung reaksi)

7. Lancet dan Autoclip

(51)

(Gambar 3.7.1.8 Lancet dan Autoclip)

8. Torniquet

Sebagai tali pembendung.

(52)

3.7.2 Alat-Alat Kimia Klinik 1. Kuvet

Untuk penyimpanan suatu sample.

(Gambar 3.7.2.1 Kuvet)

2. Penghitung kadar Gula darah

(53)

a. Masukan stick gula . b. Lalu dilayar akan muncul . c. Masukan darah .

d. Baca hasil. 3.7.3 Alat Urinalisa

1. Indikator

(Gambar 3.7.3.1 Indikator) 3.7.4 Alat-Alat Teknis

1) Lemari Es

(54)

(Gambar 3.7.4.1 Lemari es)

2) Mikroskop

(55)

Pengoperasian mikroskop :

i. Diletakkan mikroskop ditempat yang datar dan tidak licin.

ii. Bila menggunakan cahaya matahari, tempatkan ditempat yang cukup cahaya dengan mengatur cermin sehingga diperoleh medan penglihatan yang terang.

iii. Dibiasakan memeriksa menggunakan lensa objektif 10x dulu bila jajaran sudah jelas perbesaran dengan objek 40x dan bila perlu 100x, untuk perbesaran 100x gunakan oil imersi.

iv. Dibersihakan lensa dengan kertas lensa atau kain lembut yang dibasahi dengan xylol, setiap hari setelah bekerja, terutama bila lensa terkena oil imersi.

v. Jangan membersihkan atau merendam lensa dengan alcohol atau sejenisnya karena akan melarutkan perekat lensa sehingga lensa dapat lepas dari rumahnya.

(56)

3) Fotometer 4010

(Gambar 3.7.4.3 Fotometer 4010)

Prosedur pengoperasian Fotometer 4010:

1. Digunakan lampu yang sesuai degan masing-masing jenis fotometer.

2. Tegangan listrik harus stabil.

3. Dihidupkan alat terlebih dahulu selama 5 – 30 menit supaya cahaya lampu stabil

4. Monokromator/filter harus bersih , tidak lembab, dan tidak berjamur.

5. Untuk pemeriksaan enzimatik, tabung harus diinkubasi pada suhu yang sesuai dengan suhu pemeriksaan.

6. Fotodetektor harus dijaga kebersihannya dengan cara membersihkan permukaannya dengan alcohol.

(57)

4) Sentrifuge

(Gambar 3.7.4.4 Sentrifuge)

Pengoperasian sentrifuge :

1. Dimasukan bahan pemeriksaan kedalam tabung sentrifuge. 2. Dimasukan tabung sentrifuge kedalam sentrifuge.

3. Diputar selector kecepatan putaran (RPM) dan waktu yang diinginkan. 4. Setelah putaran berhenti, ambil bahan yang sudah dipisahkan sesuai

(58)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1

Kesimpulan

Selama kami melakukan praktikum kerja industry di laboratorium klinik prima test maka dapat kami tarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Menambah pengetahuan serta wawasan bagi kami terutama dalam bidang kesehatan khususnya di bagian laboratorium.

2. Memberi pengalaman tentang situasi dunia kerja.

3. Meningkatkan kreativitas dalam belajar tentang kesehatan.

4. Hampir seluruh pemeriksaan dilaboratorium kami kerjakan dengan baik.

4.2

Saran

Setelah kami menimba ilmu selama 1 bulan di Laboratorium Klinik Prima Test kami mendapatkan berbagai pengalaman selama Praktek Kerja Industry, untuk itu kami memberikan sumbangan saran-saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi perkembangan dan pengaruh positif bagi kegiatan pelayanan Laboratorium Klinik Prima Test diantaranya :

(59)

2. Agar ditingkatkan lagi kewaspadaan dan keselamatan kerja dengan memakai jas laboratorium, masker, dan sarung tangan, tutup kepala, dalam rangka perlindungan diri bagi keselamatan kerja pegawai yang bersangkutan.

Adapun saran kami bagi SMK Kes. Bhakti Kencana Limbangan yaitun lembaga sekolah hendaknya lebih memperhatikan lagi sarana dan prasarana dilaboratorium, dikarenakan masih jauh berbeda dengan sarana dan prasarana yang tersedia di tempat prakerin.

Lalu saran kami bagi Siswa/i SMK Kes. Bhakti Kencana Limbangan yaitu dengan adanya laporan ini, diharapkan siswa/i bisa memahami pembelajaran dengan baik sehingga dapat mengaplikasikannya didunia kerja, dan semoga dengan adanya laporan ini bisa dijadikan sebuah pengalaman atau pedoman dalam pembelajaran.

(60)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kajian teori yang telah praktik kerja industri merupakan program kerjasama antara sekolah dengan dunia usaha atau dunia industri guna memantapkan hasil belajar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Persepsi Siswa, Guru, dan Dunia Usaha/Dunia Industri (DUDI) terhadap Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) Kelas XI

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan Kumpulan Laporan Praktikum Kimia Analisa ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu atas kerjasamanya yang

Menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 245/MENKES/SK/V/1990 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Pemberian Izin Usaha Industri, yang dimaksud dengan

usaha peserta didik diberi pembekalan tentang pelaksanaan Praktik Industri, tata tertib yang berlaku di dunia industri tempat mereka berada serta selalu menjaga nama baik

Berdasarkan hasil pemetaan industri, selanjutnya sekolah menyusun program PKL yang memuat sejumlah KD yang akan dipelajari peserta didik di dunia kerja (dunia

Upaya penyiapan tenaga kerja yang terampil sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri, didekati melalui kebijakan “link and match” adalah penyelenggaraan kegiatan

Pelaksanaan Praktik kerja industri di dunia usaha/dunia industri dilaksanakan dalam bentuk kegiatan praktek sebagai pendalaman materi keahlian yang telah dipelajari