• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA SIFAT FISIS DAN KOEFISIEN SERAP BUNYI MATERIAL KOMPOSIT VARIASI POLYURETHANE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISA SIFAT FISIS DAN KOEFISIEN SERAP BUNYI MATERIAL KOMPOSIT VARIASI POLYURETHANE"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA SIFAT FISIS DAN KOEFISIEN SERAP BUNYI

ANALISA SIFAT FISIS DAN KOEFISIEN SERAP BUNYI

MATERIAL KOMPOSIT

POLYMERIC FOAM

DENGAN

POLYURETHANE

UNTUK PEMBUATAN

BADAN PESAWAT UAV

SKRIPSI

Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Oleh :

ANALISA SIFAT FISIS DAN KOEFISIEN SERAP BUNYI

DENGAN

UNTUK PEMBUATAN

(2)
(3)

3

(4)
(5)

5

(6)
(7)

7

(8)
(9)

9

(10)

ABSTRAK

Material akustik adalah material teknik yang fungsi utamanya adalah untuk menyerap suara. Material akustik adalah suatu bahan yang dapat menyerap energi suara, namun besarnya energi yang diserap berbeda-beda untuk tiap bahan. Tujuan umum dalam penelitian ini adalah menganalisa sifat fisis dan koefisien serap bunyi material komposit polymeric foamyang diperkuat serat batang kelapa sawit yang dipakai untuk badan pesawat. Dari penelitian ini didapat bahwa variabel II memiliki sifat fisis dan sifat mekanik yang baik dengan massa 1,6367g, volume 3,03ml, dan massa jenis 539,56 ⁄ . Dan untuk pengujian daya serap bunyi digunakan spesimen dengan variabel II. Frekuensi yang paling baik diserap oleh material komposit yaitu pada frekuensi menengah. Untuk ketebalan 5mm nilai koefisien absorpsi paling tinggi sebesar 0,5557 yaitu pada frekuensi 1500Hz, sedangkan pada ketebalan 10mm nilai koefisien absorpsi paling tinggi sebesar 0,5060 pada frekuensi 1000Hz, dan pada ketebalan 15mm nilai koefisien absorpsi paling tinggi sebesar 0,5109 pada frekuensi 500Hz.

Kata kunci: massa, volume, massa jenis, koefisien absorpsi, material akustik, tabung impedansi.

(11)

ii

ABSTRACT

Acoustic material is a material engineering whose main function is to absorb the sound. Acoustic material is a material that can absorb sound energy, but the amount of absorbed energy is different for each material. The general objective of this research is to analyze the physical properties and sound absorption coefficient of composite polymeric foam material reinforced by palm trunk fiber to be used on airframe. From this research found that the variable II has a good physical properties and mechanical properties with mass of 1,6367g, 3,03ml volume, and the density of 539,56. And for sound absorption test is used to test specimens with variable II. The frecuency of the most well-absorbed by the composite material is at an intermediate frecuency. For the thickness of 5mm highest absorption coefficient of 0,5557 which is the frequenct of 1500Hz, while the 10mm thickness of the absorption coefficient maximum of 0,5060 at a frequency of 1000Hz, and the 15mm thickness of the absorption coefficient maximum of 0,5109 at a frequency of 500Hz.

Keyword: mass, volume, density, sound absorption coefficient, acoustic material, impedance tube.

(12)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Mahas Esa, atas berkat dan anugrahnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini adalah salah satu syarat untuk dapat lulus menjadi Sarjana Teknik di Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Adapun judul skripsi yang dipilih diambil dari mata kuliah Pengecoran Non Logam, yaitu " ANALISA SIFAT FISIS DAN KOEFISIEN SERAP BUNYI MATERIAL KOMPOSIT POLYMERIC FOAM DENGAN VARIABEL POLYURETHANEUNTUK PEMBUATAN BADAN PESAWAT UAV".

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, motivasi, pengetahuan, dan lain-lain dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis telah berupaya dengan segala kemampuan pembahasan dan penyajian, baik dengan disiplin ilmu yang diperoleh dari perkuliahan, menggunakan literatur, serta bimbingan dan arahan dari Dr.Ing.Ir.Ikhwansyah Isranuri sebagai Dosen Pembimbing.

Pada kesempatan ini, penulis tidak lupa menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua tercinta, Ayah Harianto Rusid dan Ibu Maria Harianto, Kakak tersayang Fransisca Harianto dan Adik tersayang Fransylvia Harianto atas doa, kasing sayang, pengorbanan yang selalu menyertai penulis, dan memberikan dukungan dang semangat yang besar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Dr.Ing.Ir.Ikhwansyah Isranuri sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang banyak memberi arahan, bimbingan, motivasi, nasehat, dan pelajaran yang sangat berharga selama proses penyelesaian skripsi ini.

3. Bapak Dr.Ing.Ir.Ikhwansyah Isranuri dan Ir.Syahril Gultom, MT selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik USU. Bapak Ir.Tugiman, MT selaku Koordinator Skripsi.

4. Teman satu tim (Adi Surya Taniwan dan Andri Setiawan) yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk bergabung dalam penyelesaian tugas sarhana ini.

5. Teman-teman seperjuangan Teknik Mesin stambuk 2009, yang banyak memberikan bantuan, nasehat dan motivasi kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

6. Bang Fadli yang telah memberikan bimbingan dan nasehat dalam pelaksanaan skripsi ini.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat digunakan sebagai pengembangan ilmu yang didapat selama dibangku kuliah. Apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan serta bahasa yang tidak tepat dalam skripsi ini sebagai manusia yang tak luput dari kesalahan penulis mengharapkan masukkan dan kritikan yang bersifat membangun dalam penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh kalangan yang membacanya.

(13)

iv

Medan, 23 Mei 2014

Penulis,

Frans Dinata

NIM : 090401066

(14)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR NOTASI ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1 Tujuan Umum ... 3

1.3.2 Tujuan Khusus ... 3

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Komposit ... 5

2.2 Massa ... 7

2.3 Volume ... 11

2.4 Massa Jenis ... 12

2.5 Gelombang dan Bunyi ... 13

2.5.1 Gelombang ... 13

2.5.2 Jenis-Jenis Gelombang ... 13

2.5.3 Bunyi ... 14

2.5.4 Sifat-Sifat Bunyi ... 15

2.6 Sifat Akustik ... 18

2.6.1 Koefisien Absorpsi ... 19

2.6.2 Sound Transmission Loss ... 21

2.7 Material Akustik ... 21

2.8 Tabung Impedansi ... 24

2.8.1 Metode Perbandingan Gelombang Tegak (ISO 10534-1:1996) .. 24

2.8.2 Metode Transfer Fungsi (ISO 10534-2:1998) ... 25

(15)

vi

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

3.1 Tempat dan Waktu ... 27

3.1.1 Tempat ... 27

3.1.2 Waktu ... 27

3.2 Pembuatan Spesimen ... 27

3.2.1 Alat dan Bahan Pembuatan Spesimen ... 27

3.2.2 Prosedur Pembuatan Spesimen ... 31

3.3 Pengukuran Massa, Volume dan Massa Jenis ... 32

3.3.1 Alat dan Bahan ... 32

3.3.2 Prosedur Pengukuran Massa, Volume dan Massa Jenis ... 34

3.4 Pengujian Koefisien Serap Bunyi ... 34

3.4.1 Alat dan Bahan ... 34

3.4.2 Experimental Set Up ... 37

3.4.3 Prosedur Pengujian ... 38

3.5 Teknik Pengukuran, Pengolahan dan Analisa Data ... 40

3.6 Flow Chart ... 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 43

4.1 Massa ... 43

4.2 Volume ... 44

4.3 Massa Jenis ... 45

4.4 Material Akustik ... 46

4.4.1 Spesimen Dengan Ketebalan 5mm ... 47

4.4.2 Spesimen Dengan Ketebalan 10mm ... 60

4.4.3 Spesimen Dengan Ketebalan 15mm ... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 87

5.1 kesimpulan ... 87

5.2 saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA... xiii

LAMPIRAN ... xiv

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Neraca lengan gantung ... 9

Gambar 2.2 Neraca analitis dua lengan ... 9

Gambar 2.3 Neraca ohauss ... 9

Gambar 2.4 Neraca jarum berskala ... 10

Gambar 2.5 Neraca pegas ... 10

Gambar 2.6 Neraca digital ... 10

Gambar 2.7 Percobaan pertama ... 12

Gambar 2.8 Percobaan kedua ... 12

Gambar 2.9 Gelombang transversal ... 14

Gambar 2.10 Gelombang longitudinal ... 14

Gambar 2.11 Fenomena absorpsi suara oleh suatu permukaan bahan ... 18

Gambar 2.12 Pandangan skematis metode rasio gelombang tegak ... 25

Gambar 2.13 Tabung impedansi untuk pengukuran koefisien serap bunyi .... 25

Gambar 3.1 Serat batang kelapa sawit ... 27

Gambar 3.2 Polyester (Resin tak jenuh) ... 28

Gambar 3.3 Katalis MEKP (Methyl Ethyl Keton Peroksida) ... 28

Gambar 3.4 Isocyanate ... 29

Gambar 3.5 Polyester Polyol ... 29

Gambar 3.6 Wax ... 29

Gambar 3.7 Cetakan spesimen uji akustik ... 30

Gambar 3.8 Timbangan ... 30

Gambar 3.9 Mesin bubut ... 30

Gambar 3.10 Gergaji mesin ... 31

Gambar 3.11 Spesimen massa, volume dan massa jenis; (a) Variabel I (b) Variabel II, (c) Variabel III ... 33

Gambar 3.12 Neraca analitik ... 33

Gambar 3.13 Gelas ukur ... 33

Gambar 3.14 Spesimen uji akustik (a) ketebalan 5mm, (b) ketebalan 10mm (c) ketebalan 15mm ... 34

Gambar 3.15 Laptop ... 35

Gambar 3.16 Labjack U3-LV ... 35

Gambar 3.17 Amplifier ... 36

Gambar 3.18 Speaker ... 36

Gambar 3.19 Mikropon ... 37

Gambar 3.20 Tabung impedansi ... 37

Gambar 3.21 Skema alat uji tabung impedansi ... 38

Gambar 3.22 set up peralatan pengujian ... 38

Gambar 3.23 Posisi mikropon 2,1 dan 1' ... 39

Gambar 3.24 Diagram alir penelitian ... 42

Gambar 4.1 Massa (a) spesimen I, (b) spesimen II, (c) spesimen III ... 43

Gambar 4.2 Massa (a) spesimen I, (b) spesimen II, (c) spesimen III ... 43

Gambar 4.3 Massa (a) spesimen I, (b) spesimen II, (c) spesimen III ... 44

Gambar 4.4 Volume (a) spesimen I, (b) spesimen II, (c) spesimen III ... 44

Gambar 4.5 Volume (a) spesimen I, (b) spesimen II, (c) spesimen III ... 45

Gambar 4.6 Volume (a) spesimen I, (b) spesimen II, (c) spesimen III ... 45

(17)

viii

Gambar 4.7 (a) Pengukuran amplitudo spesimen I pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 125Hz,

(b) Pengukuran amplitudo spesimen II pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 125Hz,

(c) Pengukuran amplitudo spesimen III pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 125Hz ... 47 Gambar 4.8 (a) Pengukuran amplitudo spesimen I pada mic 1 dan mic 2

dengan frekuensi 250Hz,

(b) Pengukuran amplitudo spesimen II pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 250Hz,

(c) Pengukuran amplitudo spesimen III pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 250Hz ... 50 Gambar 4.9 (a) Pengukuran amplitudo spesimen I pada mic 1 dan mic 2

dengan frekuensi 500Hz,

(b) Pengukuran amplitudo spesimen II pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 500Hz,

(c) Pengukuran amplitudo spesimen III pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 500Hz ... 52 Gambar 4.10 (a) Pengukuran amplitudo spesimen I pada mic 1 dan mic 2

dengan frekuensi 1000Hz,

(b) Pengukuran amplitudo spesimen II pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 1000Hz,

(c) Pengukuran amplitudo spesimen III pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 1000Hz ... 54 Gambar 4.11 (a) Pengukuran amplitudo spesimen I pada mic 1 dan mic 2

dengan frekuensi 1500Hz,

(b) Pengukuran amplitudo spesimen II pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 1500Hz,

(c) Pengukuran amplitudo spesimen III pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 1500Hz ... 56 Gambar 4.12 (a) Pengukuran amplitudo spesimen I pada mic 1 dan mic 2

dengan frekuensi 2000Hz,

(b) Pengukuran amplitudo spesimen II pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 2000Hz,

(c) Pengukuran amplitudo spesimen III pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 2000Hz ... 57 Gambar 4.13 Grafik koefisien absorpsi spesimen dengan ketebalan 5mm .... 59 Gambar 4.14 (a) Pengukuran amplitudo spesimen I pada mic 1 dan mic 2

dengan frekuensi 125Hz,

(b) Pengukuran amplitudo spesimen II pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 125Hz,

(c) Pengukuran amplitudo spesimen III pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 125Hz ... 60 Gambar 4.15 (a) Pengukuran amplitudo spesimen I pada mic 1 dan mic 2

dengan frekuensi 250Hz,

(b) Pengukuran amplitudo spesimen II pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 250Hz,

(c) Pengukuran amplitudo spesimen III pada mic 1 dan mic 2

(18)

dengan frekuensi 250Hz ... 62 Gambar 4.16 (a) Pengukuran amplitudo spesimen I pada mic 1 dan mic 2

dengan frekuensi 500Hz,

(b) Pengukuran amplitudo spesimen II pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 500Hz,

(c) Pengukuran amplitudo spesimen III pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 500Hz ... 64 Gambar 4.17 (a) Pengukuran amplitudo spesimen I pada mic 1 dan mic 2

dengan frekuensi 1000Hz,

(b) Pengukuran amplitudo spesimen II pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 1000Hz,

(c) Pengukuran amplitudo spesimen III pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 1000Hz ... 66 Gambar 4.18 (a) Pengukuran amplitudo spesimen I pada mic 1 dan mic 2

dengan frekuensi 1500Hz,

(b) Pengukuran amplitudo spesimen II pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 1500Hz,

(c) Pengukuran amplitudo spesimen III pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 1500Hz ... 68 Gambar 4.19 (a) Pengukuran amplitudo spesimen I pada mic 1 dan mic 2

dengan frekuensi 2000Hz,

(b) Pengukuran amplitudo spesimen II pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 2000Hz,

(c) Pengukuran amplitudo spesimen III pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 2000Hz ... 70 Gambar 4.20 Grafik koefisien absorpsi spesimen dengan ketebalan 10mm .. 72 Gambar 4.21 (a) Pengukuran amplitudo spesimen I pada mic 1 dan mic 2

dengan frekuensi 125Hz,

(b) Pengukuran amplitudo spesimen II pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 125Hz,

(c) Pengukuran amplitudo spesimen III pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 125Hz ... 73 Gambar 4.22 (a) Pengukuran amplitudo spesimen I pada mic 1 dan mic 2

dengan frekuensi 250Hz,

(b) Pengukuran amplitudo spesimen II pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 250Hz,

(c) Pengukuran amplitudo spesimen III pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 250Hz ... 75 Gambar 4.23 (a) Pengukuran amplitudo spesimen I pada mic 1 dan mic 2

dengan frekuensi 500Hz,

(b) Pengukuran amplitudo spesimen II pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 500Hz,

(c) Pengukuran amplitudo spesimen III pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 500Hz ... 76 Gambar 4.24 (a) Pengukuran amplitudo spesimen I pada mic 1 dan mic 2

dengan frekuensi 1000Hz,

(b) Pengukuran amplitudo spesimen II pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 1000Hz,

(19)

x

(c) Pengukuran amplitudo spesimen III pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 1000Hz ... 78 Gambar 4.25 (a) Pengukuran amplitudo spesimen I pada mic 1 dan mic 2

dengan frekuensi 1500Hz,

(b) Pengukuran amplitudo spesimen II pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 1500Hz,

(c) Pengukuran amplitudo spesimen III pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 1500Hz ... 80 Gambar 4.26 (a) Pengukuran amplitudo spesimen I pada mic 1 dan mic 2

dengan frekuensi 2000Hz,

(b) Pengukuran amplitudo spesimen II pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 2000Hz,

(c) Pengukuran amplitudo spesimen III pada mic 1 dan mic 2 dengan frekuensi 2000Hz ... 82 Gambar 4.27 Grafik koefisien absorpsi spesimen dengan ketebalan 15mm .. 84 Gambar 4.28 Grafik rekapitulasi hasil pengujian ... 85

(20)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Roadmap penelitian ... 2

Tabel 2.1 Karakteristik mekanik polyester resin BTN 157 ... 7

Tabel 2.2 Koefisien penyerapan bunyi dari beberapa material ... 20

Tabel 3.1 Data pengamatan ... 41

Tabel 4.1 Tabel koefisien absorpsi dengan ketebalan spesimen 5mm ... 59

Tabel 4.2 Tabel koefisien absorpsi dengan ketebalan spesimen 10mm ... 71

Tabel 4.3 Tabel koefisien absorpsi dengan ketebalan spesimen 15mm ... 84

Tabel 4.4 Tabel rekapitulasi hasil data analisa ... 85

(21)

xii

DAFTAR NOTASI

Simbol Arti Satuan

F Frekuensi Hz

I Intensitas bunyi W/ m2

T Waktu s

V Cepat rambat bunyi m/s

ߙ Koefisien absorbsi

-λ Panjang gelombang m

ρ Massa Jenis kg/m3

Gambar

Tabel 1.1 Roadmap penelitian ......................................................................2Tabel 2.1 Karakteristik mekanik polyester resin BTN 157 ............................7Tabel 2.2 Koefisien penyerapan bunyi dari beberapa material ......................20Tabel 3.1 Data pengamatan ..........................................................................41Tabel 4.1 Tabel koefisien absorpsi dengan ketebalan spesimen 5mm ...........59Tabel 4.2 Tabel koefisien absorpsi dengan ketebalan spesimen 10mm .........71Tabel 4.3 Tabel koefisien absorpsi dengan ketebalan spesimen 15mm .........84Tabel 4.4 Tabel rekapitulasi hasil data analisa ..............................................85

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah:. • Mengetahui pengaruh tebal core terhadap nilai koefisien serapan bunyi komposit

Kata kunci: Komposit sandwich rHDPE/cantula, koefisien serapan bunyi, ketebalan core.. commit

Dengan ini saya menyatakan bahwa isi intelektual dari penelitian saya dengan judul “Pengukuran Koefisien Serap Bunyi pada Peredam dengan Modifikasi Dual Helmholtz Resonator

Dengan ini saya menyatakan bahwa isi intelektual dari penelitian saya dengan judul “ Koefisien Serap Bunyi pada Peredam dengan Modifikasi Struktur Helmholtz Resonator ”

Dalam penelitian dirumuskan masalah bagaimana menganalisa proses pengujian tarik dan pengujian daya serap air yang dilakukan pada material komposit serat rotan..

Hasil penelitian komposit SBP Polyester mampu menyerap bunyi dengan koefisien serapan bunyi = 0,84 pada fraksi volume serat 50%, hal ini menunjukkan bahwa komposit SBP

Adapun judul skripsi yang dipilih diambil dari mata kuliah Proses Produksi Non- Logam, yaitu “ ANALISA RESPON MEKANIK GENTENG KOMPOSIT BETON BUSA DIPERKUAT SERAT

Alat ukur koefisien serap bunyi dalam skala laboratorium dengan menggunakan tabung impedansi dan sensor suara KY-037 berhasil dibuat dengan baik dan dapat digunakan dalam pengukuran