• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. - Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. - Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

Informasi yang akurat dan tepat merupakan hal yang sangat penting dalam setiap pengambilan keputusan. Demikian dengan laporan keuangan yang menyediakan informasi tentang sumber daya serta kinerja perusahaan yang dapat digunakan oleh pihak ketiga seperti investor, kreditor serta manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan serta kebijakan perusahaan.

Ketepatan waktu adalah sifat kualitatif yang penting bagi laporan keuangan dimana informasi dari laporan keuangan tersebut tersedia bagi pihak pengguna secepat mungkin. Oleh karena itu, apabila laporan keuangan terlambat disampaikan akan menghilangkan sifat relevansi laporan keuangan tersebut.

Badan Pengawasan Pasar Modal (Bapepam) selaku pihak yang berwewenang untuk membina, mengatur serta mengawasi pasar modal mengeluarkan peraturan melalui surat keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-20/PM/2002 yang kemudian tahun 2008 diperbaharui dengansurat keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-310/BL/2008 tentang “Independensi Akuntan yang Memberikan Jasa di Pasar Modal” menyebutkan bahwa Periode Audit dan

(2)

Bapepam bahwa penugasan telah selesai, mana yang lebih dahulu. Peraturan ini berlaku sejak 1 agustus 2008.

Bagi seorang auditor perlu waktu untuk memahami entitas yang akan diaudit serta mengumpulkan bukti-bukti kompeten lainnya. Audit harus dilaksanakan dengan penuh kecermatan dan ketelitian dan standar pekerjaan lapangan menyatakan bahwa audit harus dilaksanakan dengan perencanaan yang matang dan pengumpulan alat-alat bukti yang cukup memadai. Dengan demikian, lamanya proses penyelesaian audit berbanding lurus dengan waktu penyampaian laporan keuangan auditan.

Keterlambatan pelaporan akan mendapat respon negatif dari pelaku pasar modal karena laporan tersebut memuat informasi tentang kinerja secara khusus laba perusahaan yang dihasilkan sehingga pelaku pasar modal dapat memprediksi nilai perusahaan yang terwujud dalam harga saham perusahaan. Keterlambatan penyampaian laporan keuangan auditan tidak sepenuhnya karena lamanya waktu yang dibutuhkan auditor untuk melaksanakan proses audit. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dibahas apa saja yang dapat mempengaruhi terjadinya audit delay. Lamanya waktu penyelesaian audit oleh auditor dilihat dari perbedaan waktu tanggal penutupan tahun buku dengan tanggal penerbitan laporan keuangan yang sudah diaudit. Perbedaan waktu ini biasa disebut dengan Audit Delay.

(3)

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi audit delay yang akan diteliti, yang pertama adalah profitabilitas. Hasil penelitian Lestari (2010), profitabilitas yang diwakili oleh ROA (Return on Asset) berpengaruh signifikan terhadap audit delay.

Hal ini dikarenakan perusahaan dengan tingkat profitabilitas tinggi menjadikan pihak perusahaan termotivasi untuk segera mempublikasi laporan keuangan mereka. Tentu dengan tingkat profitabilitas yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan. Sedangkan terjadi adalah sebaliknya jika perusahaan mempunyai tingkat profibilitas yang rendah. Namun hasil penelitian Suardi (2011) menyatakan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap audit delay.

Menurut Carslaw dan Kaplan (1991 : 23) “A company with a loss may request the auditors to schedule the start of the audit later than usual. Second, an auditor may

proceed more cautiously during the audit process in response to a company loss if

the auditor believes the company’s loss increase the likehood failure or

management fraud”. Sebaliknya perusahaan dengan untung yang tinggi akan

berusaha mempercepat pelaksanaan auditnya karena akan meningkatkan nilai perusahaan di pasar modal.

Faktor lain yang aka diuji adalah tingkat solvabilitas yang dilihat dari DER (Debt to Equity Ratio), dimana penelitian Lestari (2010) tingkat solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Rasio solvabilitas yang tinggi mengakibatkan semakin lamanya penyelesaian audit. Namun hal sebaliknya pada penelitian Simbolon (2009) menyatakan bahwa DER tidak berpengaruh terhadap

(4)

Menurut Carslaw dan Kaplan (1991 : 25),

The proportion of debt to total assets is expected to positively related to audit delay. There are two reasons. First, the relative proportion of debt to total assets may be indicate of the financial health of company,

increase a company’s likelihood of failure and may raise in the

auditor’s mind additional concern that the financial statements may be lessraliable than normal. Second, the audit of debt may be more time comsuming than the audit of equity.

Ukuran perusahaan yang dilihat dari total aktiva merupakan faktor yang akan diteliti dalam penelitian ini. Simbolon (2002) dan Widosari (2012) mengungkapkan bahwa ukuran perusahaan melalui total aktiva tidak berpengaruh terhadap audit delay. Menurut Carslaw dan Kaplan (1992 : 23) “larger companies

may have stronger internal controls, which in turn should reduce propensity for

financial statement error to occur and enable auditors to rely on control move

extensively and to perform more interim work”.

Selain itu, ada juga reputasi KAP yang akan diuji kembali apakah berpengaruh terhadap audit delay. Menurut Widosari (2012) reputasi KAP atau kualitas KAP sebagai auditor berpengaruh terhadap audit delay.KAP yang mempunyai reputasi dan kualitas baik yang tergabung dalam the big four tentu mempunyai sumber daya yang lebih baik daripada KAP lainnya yang bukan the big four. MenurutAl-Ghanem dan Mohamed (2011 : 82) “Big audit firms are expected to complete audits more efficiently and in less time and than non-big

audit firms”. Dengan sumber daya yang lebih baik dimungkinkan penyelesaian

(5)

mempengaruh audit delay. Hal ini juga sejalan dengan Simbolon (2009) reputasi KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay.

Faktor kelima yang akan peneliti teliti adalah opini auditor. Menurut Carslaw (1991 : 24) “ companies not receiving a standart (e.g. unqualified) audit opinion were expected to have a longer audit delay. That is, companies receiveing

a qualification may view this as bad news and slow dow the audit process. The

receipt of a non-standart audit report might be symptomatic of auditor company

conflict which would also tend to increase audit delay”

Dari hasil penelitian Mumpuni SA (2011) menyatakan bahwa opini auditor berpengaruh terhadap audit delay. Namun hal yang berbeda terdapat pada penelitian Stephani (2010), opini auditor tidak mempengaruhi audit delay. Pada penelitian ini peneliti tertarik untuk menjadikan perusahaan otomotif menjadi objek penelitian dikarenakan perkembangan dunia otomotif di Indonesia yang cukup pesat.

Berdasarkan uraian diatas dimana adanya perbedaan hasil pengujian dari penelitian sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013“

1.2. Perumusan Masalah

(6)

keuangan Return On Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) serta opini auditor berpengaruh baik secara simultan maupun secara parsial terhadap audit delay pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2013 “.

1.3. Tujuan Penelitian.

Melalui perumusan masalah yang telah dibuat,maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh total aktiva, return on assets, debt to equity ratio, ukuran KAP dan opini auditor baik secara simultan maupun parsial terhadap audit delay pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2013.

1.4. Mamfaat Penelitian.

Adapun yang menjadi mamfaat penelitian ini adalah :

1. Memberikan pengetahuan serta wawasan peneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay.

2. Memberikan pengetahuan dan wawasan serta menjadi bahan referensi bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian yang sejenis. 3. Untuk memberikan informasi tentang faktor-faktor yang

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian terdapat 4 faktor yang paling berperan dalam peningkatan angka kejadian sectio caesarea di RSUD Liun Kendage Tahuna pada tahun 2013, diantara

Sehubungan dengan pelaksanaan pelelangan PENGA DA A N PERA LATA N PRA KTEK DA N PERA GA SISWA SD pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kota Bima Tahun

THE ENGLISH TEACHERS’ PERCEPTION AND IMPLEMENTATION ON COMMUNICATIVE LANGUAGE TEACHING (CLT) METHOD:1. A CASE STUDY AT SMA

Dengan menggunakan metode stochastic mixed product line balancing, pembagian stasiun kerja dan beban kerja antar stasiun kerja yang dilewati oleh lebih dari satu jenis produk

[r]

Proses produksi pembuatan benang pada departemen filamen melalui beberapa tahapan dalam prosesnya, yaitu proses spinning, proses drawtwisting, proses inspection and packing, dan

Perencanaan produksi agregat dihitung dengan metode tenaga kerja berubah, dihasilkan untuk proses awal dalam waktu 1 jam mampu menghasilkan 2 pallet (1 pallet berisi 3000 pcs),

[r]