• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyuluhan Kesehatan 2.1.1. Definisi Penyuluhan Kesehatan - Efektifitas Penyuluhan dengan Metode Ceramah dan Metode Simulasi tentang SADARI terhadap Perilaku dalam Mencegah Kanker Payudara (Ca Mammae) Secara Dini pada Siswi SMU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyuluhan Kesehatan 2.1.1. Definisi Penyuluhan Kesehatan - Efektifitas Penyuluhan dengan Metode Ceramah dan Metode Simulasi tentang SADARI terhadap Perilaku dalam Mencegah Kanker Payudara (Ca Mammae) Secara Dini pada Siswi SMU"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 2.1. Anatomi Payudara
Gambar 2.2. Cara Melakukan SADARI
Gambar 2.3. Memijat dan Meraba Payudara
Gambar 2.4. Teori S-O-R
+2

Referensi

Dokumen terkait

percaya akan kinerja dari setiap karyawan dalam segi pelayanan yang diberikan. Meningkatkan mutu dan layanan. Mewujudkan kepuasan pelanggan dengan menciptakan suasana tempat

Keterlambatan pengambilan RM yang telah selesai digunakan untuk pelayanan akan di ambil oleh staf instalasi Rekam Medik.. Pengembalian Berkas RM rawat inap

node , Sensor suhu dan kelembapan DHT22 sebagai alat pemantauan parameter suhu dan kelembapan lingkungan di sekitar lampu sinyal ketika beroperasi, Sensor cahaya

Dari permasalahan yang tertera pada latar belakang dan rumusan masalah maka penulis dapat memberikan hipotesis yaitu metode Zmijewski memiliki tingkat akurasi yang

Pendapat Al Farabi tersebut dibantah oleh Al Ghazali dengan mengatakan bahwa penciptaan alam yang tidak bermula itu tidak dapat diterima oleh teologi, karena menurut

The high differences of birth, weaning and yearling weight may be caused by genetic factors where Boerawa goat is a result of female Etawah grade and male Boer crossbreeding,

Based on the remarkable result of the periodontal treatment and supported by literature reviews in case reported, it is concluded that a correlation oral focal infection,

Ketentuan mengenai pembuktian terbalik perlu ditambahkan dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagai ketentuan yang