• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRA-STUDI KELAYAKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU DI PANTAI SELATAN GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PRA-STUDI KELAYAKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU DI PANTAI SELATAN GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

IV-120 SENTRA

PRA-STUDI KELAYAKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA

BAYU DI PANTAI SELATAN GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA

Wahyudi Budi Pramono1, Warindi2, Nafiul Mualimin3

1. Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta 2. Universitas Negeri Mataram 3. Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta

Kontak Person:

Wahyudi Budi Pramono

Jurusan Teknik Elektro FTI Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Jl Kaliurang km 14,5 Sleman Yogyakarta 55584

Telp: 0274 895287, Fax: 0274 895007, E-mail: wahyudi_budi_p@uii.ac.id

Abstrak

Energi angin merupakan salah satu sumber daya alam yang bisa didapatkan secara cuma-cuma dan bisa di temukan dimana saja dengan kapasitas yang berbeda-beda. Karena pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Angin/Bayu (PLTB) membutuhkan investasi awal yang cukup mahal dan juga pola hembusan angin yang tidak stabil, maka dibutuhkan sebuah pra-studi kelayakan energi angin untuk examine (menguji/membahas/mempertimbangkan) potensi energi angin yang bisa dimanfaatkan. Pada penelitian ini merupakan pra-studi kelayakan yang menjelaskan potensi energi angin untuk pengembangan PLTB melalui data kecepatan angin dengan melihat topografi lokasi dan energi yang bisa dihasilkan oleh PLTB di Pantai Selatan Gunungkidul. Data kecepatan angin didapat dari hasil pengukuran kecepatan dan arah angin BMKG Yogyakarta dan aplikasi perkiraan cuaca Predict Wind dan Wind Finder. Dengan melakukan penelitian di tiga titik lokasi Pantai Selatan Gunungkidul yang sudah ditentukan, dilakukan estimasi biaya investasi turbin angin dan jumlah energi listrik tahunan yang bisa dihasilkan di tiga titik lokasi tersebut. Dari ketiga titik lokasi, semuanya mempunyai energi angin yang cukup potensial. Dengan kecepatan angin sampai 3.561 m/s. Selain itu arah angin yang berhembus di dominasi dari arah Barat dan Timur. Dengan menggunakan turbin sebesar 1 kW maka energi yang dihasilkan dalam setahun dapat mencapai 0.4497 MWh.

Kata kunci: Energi Angin, Pembangkit Listrik Tenaga Angin/Bayu (PLTB), Pra-Studi Kelayakan,

Pantai Selatan Gunungkidul, Yogyakarta

Pendahuluan

Energi angin memberikan kontribusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya pedesaan, daerah/pulau terpencil ke tingkat yang lebih baik melalui pemenuhan energi listrik. Pemenuhan kebutuhan energi listrik dengan energi angin menghadapi permasalahan yang disebabkan oleh fluktuasi kecepatan angin dan variasi musim [1]. Kajian potensi angin untuk pembangkit listrik tenaga bayu dan pemanfaatan lainnya di berbagai bidang harus dilakukan melalui pengukuran data angin dan analisis potensinya [2] dengan memperhatikan faktor pola energi, profil gesekan angin, dan pemilihan tempat pemasangan [3].

Kajian potensi energi angin dan kajian ekonomi dilakukan dengan mendapatkan data sekunder yang didapat dari berbagai macam sumber, yang nantinya dijadikan data awal untuk memperkirakan lokasi studi dan lingkup wilayah yang akan diobservasi dan juga studi dapat dilakukan secara

purposif. Selanjutnya melakukan pengumpulan data primer dengan melakukan survey lapangan langsung dengan alat ukur kecepatan angin (anenometer) yang nantinya dapat memberikan perhitungan tentang berapa rata-rata kecepatan angin di daerah yang sudah ditentukan sebelumnya. [4] Estimasi energi output turbin angin dapat dilakukan melalui simulasi dengan bantuan software WasP

dengan daya input berupa peta vektor dan data kecepatan angin. [5]

(2)

SENTRA IV-121

angin yang tidak stabil. [6] Maka dibutuhkan sebuah pra-studi kelayakan energi angin untuk menguji, membahas, dan mempertimbangkan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Angin/Bayu (PLTB).

Penelitian ini merupakan pra studi kelayakan yang menjelaskan potensi energi angin untuk pengembangan PLTB melalui data kecepatan angin dengan melihat topografi lokasi dan energi yang bisa dihasilkan oleh PLTB di Pantai Selatan Gunungkidul.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan mencakup beberapa tahapan, yaitu identifikasi topografi lokasi PLTB dengan menentukan koordinat lokasi PLTB dan detail lokasinya dengan menggunakan peta Digital Elevation Model (DEM), setelah itu pencarian data kecepatan dan arah angin menggunakan data pengukuran BMKG dan data forecast. Setelah melakukan pembahasan potensi energi angin untuk PLTB, energi listrik yang dihasilkan, maka akan ditentukan peringkat lokasi PLTB yang layak untuk dibangun.

Gambar 1. Diagram Alir Metode Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian antara lain komputer untuk penggunaan software Global Mapper, Google Earth, IBM SPSS statistics 20, software online PredictWind dan Wind Finder, dan

software-software pendukung lainnya, serta aplikasi Android Predict Wind dan Wind Finder untuk memonitoring secara berkala kecepatan dan arah angin.

Bahan atau materi yang digunakan adalah data kecepatan angin rata-rata tahunan dari BMKG, perkiraan kecepatan dan arah angin secara online, dan peta lokasi Digital Elevation Model (DEM) untuk mengetahui gambaran model relief di Pantai Selatan Gunungkidul. Gambar 1 menunjukan diagram alir (flow chart) metode penelitian.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Topografi Lokasi PLTB

(3)

IV-122 SENTRA

Gunungkidul, Provinsi Yogyakarta. Koordinat dari tiga lokasi PLTB di Pantai Selatan Gunungkidul bisa dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Daftar tiga lokasi PLTB

Lokasi Koordinat Jarak dengan

Jalan Utama

Ketinggian rata-rata

S E

Koordinat 1 8˚ 10' 58.3527" 110˚ 41' 40.8593" 5.15 km 182.5 m

Koordinat 2 8˚ 10' 28.4148" 110˚ 40' 5.5984" 4.05 km 89.5 m

Koordinat 3 8˚ 09' 57.7075" 110˚ 38' 42.5065" 4.1 km 39.5 m

Data Kecepatan dan Arah Angin

Data dari hasil pengukuran langsung BMKG Yogyakarta dan data pengukuran perkiraan cuaca Predict Wind dan Wind Finder akan dianalisis untuk mendapatkan data tahunan kecepatan angin di Pantai Selatan Gunungkidul. Berdasarkan hasil monitoring menggunakan aplikasi Predict Wind selama periode bulan Februari sampai April, diketahui bahwa arah angin yang dominan berasal dari arah Barat pada bulan Februari dan Maret, dan berubah dominan arah dari timur pada bulan April. Hal tersebut dipengaruhi oleh musim angin Monsun yang ada di Indonesia.

Dengan data pengukuran kecepatan angin dari BMKG yang terletak di Gamping, didapat data rata-rata kecepatan angin selama satu tahun. Data tersebut digunakan untuk mencari regresi linier dengan data kecepatan angin dari Predict Wind selama tiga bulan. Hasil perhitungan menggunakan rumus sederhana regresi linear, bisa diketahui rata-rata kecepatan angin bulanan Predict Wind, dengan rata-rata satu tahun sebesar 2,67 m/s.

Tabel 2. Regresi Linier Data BMKG dengan Predict Wind.

Bulan Predictwind BMKG Bulan Predictwind BMKG

Januari 2.44 0.5 Juli 3.41 0.8

Februari 2.67 0.5 Agustus 2.36 0.5

Maret 3.06 0.7 September 2.41 0.5

April 2.21 0.5 Oktober 4.74 1.2

Mei 2.44 0.5 November 2.05 0.4

Juni 2.44 0.5 Desember 1.72 0.3

Profil Gesekan Angin di 3 Lokasi PLTB

Berdasarkan ketinggian rata-rata dari lokasi PLTB, maka dengan menggunakan persamaan profil gesekan, bisa ditentukan pengaruh ketinggian lokasi PLTB dengan kecepatan angin yang ada. Persamaan 1 menunjukkan hubungan antara kecepatan angin dengan ketinggian lokasi [3].

(4)

SENTRA IV-123

Tabel 3. Data pengaruh ketinggian terhadap kecepatan angin.

Bulan Kecepatan

Energi Yang di Hasilkan di 3 Lokasi PLTB

Daya (P) yang dihasilkan dari suatu Turbin Angin Sumbu Horisontal (TASH) 1 kW, dengan efisiensi maksimum, dapat dicari menggunakan persamaan 2 [3].

(2)

Apabila besaran penampang sapuan turbin sebesar 2.5434 , diameter turbin sepanjang 1.8 meter, dan besaran kerapatan udara, dengan diasumsikan tekanan udara di lokasi PLTB sebesar 1010 hPa (hextopascal) dan temperatur udara sebesar 300.65° K, maka besaran kerapatan udaranya sebesar 1.17052 . Dengan menggunakan persamaan tersebut, maka didapat besaran energi yang dihasilkan suatu turbin angin setelah dimasukan nilai v (kecepatan angin (m/s)) dari data pada tabel 3, di setiap lokasi dengan ketinggian yang berbeda-beda. Lokasi PLTB 1 akan diperoleh energi tahunan untuk satu turbin berdaya 1 kW sebesar 0,44969 MWh disusul lokasi PLTB 2 sebesar 0,36314 MWh dan Lokasi PLTB 3 sebesar 0,28414 MWh. Data tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi lokasi PLTB yang akan dibangun maka potensi energi yang diperoleh juga semakin besar. Asumsi ketiga lokasi tersebut berada di bibir pantai sehingga angin tidak terhalang oleh apapun

Tabel 4. Data energi tahunan setiap lokasi PLTB.

Lokasi PLTB 1 Lokasi PLTB 2 Lokasi PLTB 3 0,44969 13,49063 0,36314 10,89432 0,28414 8,52428

Peringkat Lokasi PLTB

(5)

IV-124 SENTRA

biaya pembangunan PLTB nya saja, belum termasuk biaya biaya lainnya seperti biaya mobilisasi, biaya pembangunan saluran distribusi dan interkoneksi dan juga biaya umum lainnya.

Besaran energi yang dihasilkan selama 1 tahun dengan 30 turbin masing masing berdaya 1 kW untuk lokasi PLTB 1 dengan ketinggian 182,5 m sebesar 13,491 MWh. Hasil pra studi kelayakan ini memberikan gambaran awal tentang potensi energi angin dan perlu ditindaklanjuti dengan studi kelayakan yang lebih detil dan komprehensif.

Tabel 5. Peringkat lokasi PLTB.

Peringkat Koordinat Lokasi PLTB

Ketinggian Rata-Rata

(meter)

Jarak dengan Jalan Utama

(km)

Besar Energi yang di hasilkan dalam 1 tahun (MWh)

S E

1 8˚ 10' 58.3527" 110˚ 41' 40.8593" 182,5 5,15 13,491

2 8˚ 10' 28.4148" 110˚ 40' 5.5984" 89,5 4,05 10,894

3 8˚ 09' 57.7075" 110˚ 38' 42.5065" 39,5 4,1 8,524

Kesimpulan

Berdasarkan analisa dan perhitungan data kecepatan dan arah angin, dan juga data topografi lokasi PLTB dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Tiga titik lokasi PLTB di Pantai Selatan Gunungkidul mempunyai energi angin yang cukup potensial. Dengan kecepatan angin rata-rata tahunan di ketinggian 182,5 m (lokasi 1) sebesar 3.561 m/s, di ketinggian 89,5 m (lokasi 2) sebesar 3.316 m/s dan diketinggian 39,5 m (lokasi 3) sebesar 3.056 m/s. Dengan arah angin yang dominan dari arah barat dan arah timur maka turbin angin tipe TASH (Turbin Angin Sumbu Horisontal) cocok digunakan. 2. Potensi besaran energi listrik yang bisa dihasilkan oleh ketiga lokasi PLTB dengan

masing-masing satu turbin 1 kW, setiap tahunnya sebesar 0,4497 MWh pada ketinggian 182,5 m (lokasi 1), 0,3632 MWh pada ketinggian 89,5 (lokasi 2) dan 0,2842 MWh pada ketinggian 39,5 m (lokasi 3).

Daftar Notasi

v : kecepatan angin (m/s)

vreff : kecepatan angin referensi (m/s)

hreff : ketinggian lokasi referensi (m)

P : daya (watt)

A :penampang sapuan turbin (m2)

: kerapatan udara (kg/m

2

)

Referensi

[1] McGowan, J. G., et al.A Hybrid Wind-Diesel System for the US Navy at Guantanamo Naval Base Using an Energy Savings Performance Contract. Proceedings of the AWEA Annual Conference. Chicago,2014

[2] Nurhalim, Studi Analisis Pemanfaatan Energi Angin Sebagai Pembangkit Hibrida.Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik. Universitas Riau. 2007

[3] Daryanto, Y., Kajian Potensi Angin untuk Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Balai PPTAGG – UPT-LAGG, Yogyakarta, 2007.

[4] Subekti, Ridwan Arief., Susatyo, Anjar., & Sudibyo, Henny. Kajian Potensi dan Analisis Ekonomi Sistem Konversi Energi Angin untuk Pemompaan di Jawab Barat. Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronika, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Bandung.

[5] Soeripto, MS., & Ibrochim, Malik. Analisa Potensi Energi Angin dan Estimasi Energi Output Turbin Angin di Lebak Banten. Peneliti Pusterapan, Lapan, 2009.

Gambar

Gambar 1. Diagram Alir Metode Penelitian
Tabel 1. Daftar tiga lokasi PLTB
Tabel 4. Data energi tahunan setiap lokasi PLTB.
Tabel 5. Peringkat lokasi PLTB.

Referensi

Dokumen terkait

Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik tenaga angin/bayu (PLTB) dan pembangkit listrik tenaga pikohidro (PLTPH) merupakan pengembangan dari

 Analisa potensi energi pasang surut, besar daya listrik terbangkit, kelayakan pembangunan pembangkit ditinjau dari segi teknis.. 

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis kinerja turbin angin dan panel surya pada PLTH Bayu Baru, mengetahui besar potensi optimal energi terbarukan

Monitoring dan kontrol pengisian baterai pada PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu) masih menggunakan cara manual sedangkan kondisi kecepatan angin tidak menentu sehingga

Pada alternatif simulasi kedua yang menggunakan 70 kW PV dan 2 kincir angin, sistem pembangkit menghasilkan Cost of Energy (biaya untuk menghasilkan per-kWh

Pada Tabel 7 dan Tabel 8 diketahui bahwa daya angin yang di hasilkan dalam 1 tahun memiliki potensi daya angin dengan pengukuran kecepatan angin menggunakan wind meter lab memiliki

Penalitian ini bertujuan untuk melakukan analisis kinerja turbin angin dan panel surya pada PLTH Bayu Baru, mengetahui besar potensi optimal energi terbarukan energi angin dan cahaya

Tujuan penelitian ini menganalisis CF untuk PLTB dengan metode perhitungan analitik berbasis potensi energi angin, spesifikasi teknologi PLTB dan PLTD, profil beban dan energi listrik