• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem pembangkit listrik tenaga bayu - Bagian 26-1: Ketersediaan untuk pembangkit listrik tenaga bayu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sistem pembangkit listrik tenaga bayu - Bagian 26-1: Ketersediaan untuk pembangkit listrik tenaga bayu"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ICS 27.180

Standar Nasional Indonesia

Sistem pembangkit listrik tenaga bayu -

Bagian 26-1: Ketersediaan untuk pembangkit listrik tenaga bayu

(IEC 61400-26-1:2019, IDT)

SNI IEC 61400-26-1:2019 (Ditetapkan oleh BSN Tahun 2019)

Hak cipta Badan Standardisasi Nasional (BSN). Copy standar ini dibuat oleh BSN sebagai Referensi pengembangan standar PNPS 2021 Penanggung jawab penggunaan: Komite teknis 27-09 Energi Angin

(2)

© IEC 201 – All rights reserved

© BSN 201 untuk kepentingan adopsi standar © IEC menjadi SNI – Semua hak dilindungi Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis BSN

BSN

Email: dokinfo@bsn.go.id www.bsn.go.id

Diterbitkan di Jakarta

Nasional (BSN). Copy standar ini dibuat oleh BSN sebagai Referensi pengembangan standar PNPS 2021 Penanggung jawab penggunaan: Komite teknis 27-09 Energi Angin

(3)

SNI IEC 61400-26-1:2019

© BSN 2019 i

Daftar Isi

Daftar Isi ... i

Prakata ... iv

Pendahuluan ... v

1 Ruang Lingkup ………...1

2 Acuan normatif ……….. 1

3 Istilah, definisi dan singkatan ... 2

4 Model informasi ………... ... 9

5 Kategori Informasi ……… ... 16

Gambar 1 – Data pemangku kepentingan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Bayu ... v

Gambar 2 – Gambaran umum kategori informasi ... 10

Gambar 3 – Kategori informasi prioritas ... 11

Gambar 4 –Tiga - Model lapisan informasi ... 12

Gambar 5 – Kategori informasi, definisi untuk kategori wajib lapisan 2 dan lapisan 3 ... 14

Gambar 6 – Contoh model informasi yang menyatakan layanan energi aktif,energi reaktif, respon frekuensi tinggi dan respon frekuensi rendah ... 15

Gambar A.1 – Gambaran umum kondisi masuk dan keluar dari semua kategori informasi wajib yang dijelaskan dalam dokumen ini ... 25

Gambar B.1 Tinjauan kategori informasi – wajib dan pilihan ... 27

Gambar B.2 - Struktur rincian alur kerja ... 30

Gambar B.3 – Contoh degrading dan derating secara simultan ... 33

Gambar E.1- langkah 1: perhitungan kecepatan angin didasarkan pada PLTB 1 hingga n yang bekerja ... 85

Gambar E.2 – Langkah 2: penaksiran produksi yang hilang untuk PLTB tidak dalam KINERJA PENUH ... 86

Table C.1 – Contoh pemetaaan kategori informasi tersedia dan tidak tersedia ... 35

Tabel D.1 - Skenario verifikasi - alokasi waktu untuk kategori informasi ... 42

Tabel D.2 - Skenario verifikasi - aspek komunikasi ... 43

Tabel D.3 - Skenario verifikasi - aspek operasional parsial ... 44

Tabel D.4 - Skenario verifikasi - aspek pemeliharaan ... 45

Tabel D.5 - Skenario verifikasi - aspek operasional ... 46

Tabel D.6 - Skenario verifikasi - aspek grid/jaringan listrik ... 49

Tabel D.7 - Skenario verifikasi - aspek lingkungan ... 50

Tabel D.8 - KINERJA PENUH: menurut definisi, produksi energi aktual sama dengan produksi energi potensial ... 52

Tabel D.9 - KINERJA PENUH: produksi energi aktual kurang dari produksi energi potensial tetapi dalam ketidakpastian yang disepakati ... 53

Tabel D.10 - KINERJA PENUH: produksi energi aktual lebih besar dari produksi energi potensial ... 53

Tabel D.11 - KINERJA PARSIAL - derated: kendala grid ... 54

Hak cipta Badan Standardisasi Nasional (BSN). Copy standar ini dibuat oleh BSN sebagai Referensi pengembangan standar PNPS 2021 Penanggung jawab penggunaan: Komite teknis 27-09 Energi Angin

(4)

© BSN 2019 ii

Tabel D.12 - KINERJA PARSIAL - derated: kendala grid, produksi energi aktual kurang dari

yang diminta ... 54

Tabel D.13 - KINERJA PARSIAL - derated: kendala keluaran karena kebisingan yang berlebihan dari turbin angin ... 55

Tabel D.14 - KINERJA PARSIAL - derated: kotoran pada sudu membatasi kinerja ... 55

Tabel D.15 - KINERJA PARSIAL - derated: es yang terakumulasi pada sudu telah terdeteksi, turbin angin diizinkan beroperasi meskipun kinerja daya 'turun' ... 56

Tabel D.16 - KINERJA PARSIAL - degraded: keausan turbin angin diketahui oleh pengguna turbin angin ... 56

Tabel D.17 - READY STANDBY: sistem deteksi unggas ... 56

Tabel D.18 - READY STANDBY: Kontrol pembangkitan otomatis - dukungan var ... 57

Tabel D.19 - TECHNICAL STANDBY: penguraian kabel turbin angin ... 57

Tabel D.20 - DI LUAR SPESIFIKASI LINGKUNGAN - angin tenang ... 58

Tabel D.21 - DI LUAR SPESIFIKASI LINGKUNGAN - angin kencang ... 58

Tabel D.22 - DI LUAR SPESIFIKASI LINGKUNGAN - Temperatur terlalu tinggi ... 58

Tabel D.23 - PERMINTAAN SHUTDOWN: es pada sudu terdeteksi dan pengguna turbin angin meminta pemadaman turbin angin ... 59

Tabel D.24 - PERMINTAAN SHUTDOWN: manajemen sektor ... 59

Tabel D.25 - PERMINTAAN SHUTDOWN: gangguan kebisingan - klaim garansi ... 60

Tabel D.26 - DI LUAR SPESIFIKASI KELISTRIKAN: tegangan rendah ... 60

Tabel D.27 - PEMELIHARAAN TERJADWAL: Turbin angin sedang dalam pemeliharaan terjadwal oleh produsen atau penyedia pemeliharaan turbin angin dalam batas waktu yang disepakati oleh kontrak pemeliharaan ... 61

Tabel D.28 - TINDAKAN PERBAIKAN TERENCANA: Pabrikan atau penyedia perawatan turbin angin melakukan tindakan perbaikan terhadap turbin angin atas kebijakannya di luar batas waktu perawatan terjadwal ... 61

Tabel D.29- PEMADAMAN PAKSA – Hubung Singkat ... 62

Tabel D.30- PEMADAMAN PAKSA: korosi ... 62

Tabel D.31 - PEMADAMAN PAKSA – Pemanasan lebih ... 63

Tabel D.32 – PENANGGUHAN : Penangguhan pekerjaan perbaikan karena angin badai disertai dengan petir ... 63

Tabel D.33- KEADAAN KAHAR: tidak ada akses ke turbin angin karena banjir yang 64 mempengaruhi infrastruktur ... 64

Tabel D.34 – Algoritma ketersediaan berbasis produksi hanya berdasarkan kategori informasi wajib,”ketersediaan operasional” 65 Tabel D.37 – Skenario, Contoh 2: Operasi normal – beberapa bagian dari stasiun PLTB ... 70

Tabel D.38 – Skenario, Contoh 3: Sudu turbin angin yang terkontaminasi – semua Stasiun PLTB ... 71

Tabel D.39 – Skenario, Contoh 4: Sudu turbin angin yang terkontaminasi – beberapa bagian stasiun PLTB ... 72

Tabel D.40 – Skenario, Contoh 5: Batasan BOP – semua Stasiun PLTB ... 73

Tabel D.41 – Skenario, Contoh 5: Batasan BOP – beberapa bagian Stasiun PLTB ... 74

Tabel D.42 – Skenario, Contoh 8: Spinning Reserve – beberapa bagian Stasiun PLTB ... 75

Tabel D.43 – Skenario, Contoh 7: Spinning Reserve – semua Stasiun PLTB ... 76

Tabel D.44 - Skenario, Contoh 9: Pembatasan Kebisingan - Semua stasiun PLTB ... 77

Tabel D.45 - Skenario, Contoh 10: Pembatasan Kebisingan - Semua stasiun PLTB ... 78

Tabel D.46 Skenario, Contoh 11: Badai salju pada grid – semua stasiun PLTB ... 79

Hak cipta Badan Standardisasi Nasional (BSN). Copy standar ini dibuat oleh BSN sebagai Referensi pengembangan standar PNPS 2021 Penanggung jawab penggunaan: Komite teknis 27-09 Energi Angin

(5)

SNI IEC 61400-26-1:2019

© BSN 2019 iii

Table E.1 – Contoh cara menentukan produksi potensial ... 87

Hak cipta Badan Standardisasi Nasional (BSN). Copy standar ini dibuat oleh BSN sebagai Referensi pengembangan standar PNPS 2021 Penanggung jawab penggunaan: Komite teknis 27-09 Energi Angin

(6)

© BSN 2019 iv Prakata

Standar Nasional Indonesia (SNI) mengenai “Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Bayu - Bagian 26-1: Ketersediaan Untuk Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Bayu” ini diadopsi secara identik dengan metode terjemahan dari standar IEC 61400-26-1-2019, “Wind Energy Generations Systems- Part 26-1: Availability for wind energy generation systems”.

Standar ini dimaksudkan untuk mendefinisikan dasar umum pertukaran informasi terhadap indikator ketersediaan antara pemilik, utilitas, pemberi pinjaman, operator, pabrikan, konsultan, badan pengatur, badan sertifikasi, perusahaan asuransi dan pemangku kepentingan lainnya dalam bisnis pembangkit lisrik tenaga bayu.

Standar IEC 61400-26-1-2019, “Wind Energy Generations Systems-Part 26-1: Availability for Wind Energy Generation Systems” telah diadopsi menjadi SNI IEC 61400-26-1-2019, “Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Bayu - Bagian 26-1: Ketersediaan untuk Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Bayu”.

Standar ini disusun oleh Komite Teknis 27-03, Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan dengan tujuan meningkatkan jumlah dan ketersediaan standar ketenagalistrikan di Indonesia

melalui prosedur perumusan standar dan dibahas dalam rapat konsensus pada tanggal 15 Agustus 2019 di Bekasi dengan melibatkan para narasumber, pakar, dan lembaga terkait,

dan telah melalui tahap jajak pendapat tanggal ….sampai dengan….

Apabila terdapat keraguan atas terjemahan ini, maka disarankan melihat pada dokumen asli standar IEC 61400-26-1-2019.

Untuk menghindari kesalahan dalam penggunaan dokumen dimaksud, disarankan bagi pengguna standar untuk menggunakan dokumen SNI yang dicetak dengan tinta berwarna.

Hak cipta Badan Standardisasi Nasional (BSN). Copy standar ini dibuat oleh BSN sebagai Referensi pengembangan standar PNPS 2021 Penanggung jawab penggunaan: Komite teknis 27-09 Energi Angin

(7)

SNI IEC 61400-26-1:2019

© BSN 2019 v

Pendahuluan

Tujuan standar ini adalah untuk menetapkan landasan bersama untuk pertukaran informasi terhadap ketersediaan ukuran antara pemangku kepentingan dalam bisnis pembangkitan energi angin yaitu pemilik, utilitas, pemberi pinjaman, operator, pabrikan, konsultan, badan pengatur, badan sertifikasi dan perusahaan asuransi. Dari kelompok pemangku kepentingan yang berbeda ini, muncul sejumlah pengaruh eksternal dan internal dalam pengoperasian dan penyaluran daya, sebagian diantaranya adalah energi yang terkait dan banyak yang berupa informasi. Karena tujuannya adalah untuk landasan bersama pertukaran informasi, banyak pengaruh ini digambarkan pada Gambar 1, yang mengidentifikasikan elemen eksternal dan internal terkait dengan produksi energi dan manajemen aset dan yang juga menguntungkan dari sekumpulan terminologi yang di definisikan. Hal ini dicapai dengan memberikan model informasi yang menetapkan pengalokasian waktu harus dipecah menjadi kategori informasi.

.

Gambar 1 – Data pemangku kepentingan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Bayu

Di seluruh dokumen ini, acuan dilakukan pada sistem Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), akan tetapi dokumen ini dapat digunakan untuk satu turbin angin dan juga untuk sejumlah turbin angin digabungkan dengan komponen tambahan guna mewakili satu stasiun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu yang lengkap (stasiun PLTB). Penyebutan PLTB yang digunakan di seluruh dokumen ini harus dipahami sebagai spesifikasi yang dapat digunakan untuk turbin angin individu maupun untuk stasiun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu.

Hak cipta Badan Standardisasi Nasional (BSN). Copy standar ini dibuat oleh BSN sebagai Referensi pengembangan standar PNPS 2021 Penanggung jawab penggunaan: Komite teknis 27-09 Energi Angin

(8)

© BSN 2019 vi

Model informasi menetapkan istilah untuk pelaporan indikator ketersediaan. Indikator ketersediaan mencakup ketersediaan berbasis waktu dan berbasis produksi. PLTB mencakup semua peralatan hingga titik interkoneksi 1, atau dalam hal satu turbin angin dalam stasiun PLTB, titik interkoneksi dinyatakan oleh pengguna. Indikator ketersediaan didasarkan pada bagian waktu dan jumlah layanan yang diberikan atau kemampuan memberikan dalam batas bagian waktu, dengan memperhitungkan aspek internal dan eksternal. Aspek internal mencakup komponen PLTB dan kondisinya. Aspek eksternal adalah kondisi angin dan kondisi cuaca lainnya, serta kondisi grid dan gardu induk.

1 Didefinisikan dalam IEC 60050-415:1999, 415-04-01.

Hak cipta Badan Standardisasi Nasional (BSN). Copy standar ini dibuat oleh BSN sebagai Referensi pengembangan standar PNPS 2021 Penanggung jawab penggunaan: Komite teknis 27-09 Energi Angin

(9)

SNI IEC 61400-26-1:2019

© BSN 2019 1 dari 90

Sistem pembangkit listrik tenaga bayu

Bagian 26-1: Ketersediaan untuk pembangkit listrik tenaga bayu

1 Ruang Lingkup

Bagian IEC 61400 ini mendefinisikan model informasi agar indikator ketersediaan berbasis waktu dan produksi untuk layanan dapat diperoleh dan dilaporkan.

Tujuannya adalah untuk memberikan ukuran standar yang dapat digunakan untuk membangun dan mengatur metode untuk perhitungan ketersediaan dan pelaporan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Dokumen ini memberikan kategori informasi, yang secara pasti menjelaskan cara penggunaan data untuk memberi karakteristik dan mengkategorikan operasi. Model informasi menetapkan prioritas kategori untuk membedakan kategori bersamaan yang mungkin. Selanjutnya model mendefinisikan kriteria masuk dan keluar untuk mengalokasikan nilai bagian waktu dan produksi untuk kategori informasi yang tepat. Gambaran lengkap dari semua kategori informasi serta kriteria masuk dan keluar diberikan pada Lampiran A, lihat Gambar A.1.

Dokumen ini dapat digunakan untuk sejumlah turbin angin, yang dinyatakan oleh satu turbin angin, sekelompok turbin angin, stasiun PLTB atau sekelompok stasiun PLTB. Sebuah stasiun PLTB secara tipikal dibentuk oleh semua turbin angin, layanan fungsional dan elemen BOP sebagaimana dipandang dari titik koneksi (PCC).

Contoh diberikan dalan lampiran informatif yang memberikan panduan untuk menghitung indikator ketersediaan.

contoh kategori informasi pilihan, Lampiran B

contoh pemakaian kategori informasi untuk menentukan ketersediaan, Lampiran C, contoh skenario aplikasi, Lampiran D

contoh metode penentuan produksi potensial, Lampiran E

contoh cara pengembangan model terhadap elemen BOP, Lampiran F

Dokumen ini sebelumnya tidak menjelaskan cara menghitung indikator ketersediaan. Standar ini tidak menetapkan metode akusisi informasi, cara menaksir ketentuan produksi, atau membentuk basis untuk pengukuran kinerja kurva daya – hal tersebut adalah tujuan IEC 61400-12.

Suatu tingkat ketidakpastian melekat dalam pengukuran kurva daya maupun perhitungan produksi energi potensial. Para pemangku kepentingan harus sepakat terhadap keberterimaan parameter ketidakpastian.

2 Acuan normatif

Dokumen berikut ini diacu dalam teks dengan cara bahwa sebagian atau seluruh isinya mengandung persyaratan dokumen ini. Untuk acuan bertanggal, yang dipakai hanya edisi yang dikutip. Untuk acuan tak bertanggal,yang dipakai adalah edisi terakhir dokumen yang diacu (termasuk amandemen).

IEC 60050-415, International Electrotechnical Vocabulary – Part 415: Wind turbine generator systems

IEC 61400-1, Wind energy generation systems – Part 1: Design requirements

Hak cipta Badan Standardisasi Nasional (BSN). Copy standar ini dibuat oleh BSN sebagai Referensi pengembangan standar PNPS 2021 Penanggung jawab penggunaan: Komite teknis 27-09 Energi Angin

Gambar

Gambar 1 – Data pemangku kepentingan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Bayu

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian terdahulu berikutnya dilakukan oleh Laily Maulidiah dengan judul “Strategi Guru PAI dalam Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Puri

Menyatakan bahwa “Skripsi” yang saya buat untuk memenuhi persyaratan kelulusan pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri UIN Maulana Malik Ibrahim Malang,

Pemilihan metode ini dilakukan karena luas DAS yang diteliti kurang dari 100 km 2 serta data-data parameter DAS yang tersedia sangat terbatas, sehingga dengan

Dihimbau kepada para Koordinator Sektor Pelayanan “NAZARETH”, “FILADELFIA” dan “MAKEDONIA”/Pengurus PelKat/Komisi, serta Warga Jemaat GPIB “CINERE” Depok

Pemodelan Regresi Probit untuk Data Laki-Laki Pengujian parameter dalam model regresi probit dilakukan untuk mengetahui apakah variabel prediktor yang terdapat dalam

Dari hasil penelitian pada pasien preeklampsia rawat inap RSU PKU Muhammadiyah Delanggu periode 2009-2010 ntihipertensi yang paling banyak digunakan untuk terapi preeklampsia

1) Kajian dilakukan di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah serta beberapa kabupaten yang berdekatan di Propinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. 2)