• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Potret Sosial Dalam Puisi Anak Pada Harian Kompas Tahun 2010: Pendekatan Sosiologi Sastra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Potret Sosial Dalam Puisi Anak Pada Harian Kompas Tahun 2010: Pendekatan Sosiologi Sastra"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

terkait dengan orang banyak. Maka banyak orang yang memberikan perhatian

terhadap peristiwa tersebut, baik mereka yang terkait secara langsung maupun

tidak langsung. Mereka yang memberikan perhatian terhadap peristiwa sosial

tersebut terdiri dari berbagai lapisan masyarakat dan dari segala usia, mulai dari

anak-anak sampai dengan orang dewasa. Ada berbagai macam bentuk perhatian

yang diberikan oleh masyarakat terhadap suatu peristiwa, salah satunya adalah

melalui karya sastra. Secara umum, genre karya sastra atau ragam karya sastra

berdasarkan bentuk dan bahasanya terdiri dari puisi, prosa, dan drama. Dalam

penelitian ini, penulis memberikan perhatian pada salah satu genre atau ragam

karya sastra yaitu puisi anak sebagai potret sosial yang terjadi di Indonesia pada

tahun 2010. Hal ini membuktikan bahwa sebuah karya sastra tidak dapat

benar-benar lepas dari lingkungan sosialnya. Menurut Sapardi Djoko Damono, sastra

hadir sebagai gambaran kehidupan, maka sastra berperan sebagai dokumen sosial

dari kejadian sosial yang terjadi pada masa itu (Sapardi Djoko Damono, 2003:1).

Puisi merupakan salah satu genre atau ragam karya sastra. Secara umum,

Burhan Nurgiyantoro mengungkapkan bahwa karya sastra berupa puisi sangat

memperhatikan aspek kebahasaan berupa pemilihan kata (diksi) yang menyangkut

unsur bunyi, bentuk, dan makna yang kesemuanya harus memenuhi persyaratan

(2)

commit to user

puisi pada umumnya, puisi anak wujudnya masih sederhana. Kesederhanaan itu

dilihat dari unsur diksi, struktur, ungkapan, dan kemungkinan pemaknaan. Dalam

segi bahasa maupun makna yang diungkapkan dalam puisi anak masih polos,

lugas, dan apa adanya. Dalam segi permainan bahasa, puisi anak terlihat lebih

intensif dengan munculnya aspek rima dan irama atau berbagai bentuk

pengulangan yang lain. Karakteristik puisi anak yang membedakannya dengan

puisi dewasa adalah pengungkapan sesuatu dengan kacamata anak, artinya

penggambaran sesuatu itu masih sebatas daya jangkau anak (Burhan

Nurgiyantoro, 2010: 312-314). Burhan Nurgiyantoro menambahkan bahwa aspek

emosi anak yang tertuang dalam puisi anak selalu sejalan dengan cerapan indera,

artinya berbagai luapan emosi anak dipengaruhi oleh tanggapan inderanya

terhadap sesuatu yang ada di sekeliling karena masih terbatasnya daya jangkau

imajinasi anak (Burhan Nurgiyantoro, 2010: 314).

Penelitian ini terfokus pada puisi anak sebagai potret sosial dengan

mengambil 13 contoh puisi anak yang dimuat dalam Harian Kompas pada tahun

2010. Wikipedia dalam (http://id.wikipedia/wiki.org/wiki/Koran) menyatakan

bahwa Harian Kompas merupakan salah satu koran nasional, dengan catatan

penjualan pada tahun 2004 mencapai 500.000 eksemplar tiap hari dengan

pembaca mencapai 2,25 juta orang di seluruh Indonesia. Berdasarkan jumlah

pembaca yang mencapai angka 2 juta lebih, peneliti melihat Harian Kompas

sebagai koran nasional yang mewakili pandangan masyarakat terhadap potret

sosial yang ada. Selain itu, menurut artikel yang dikutip dalam situs Wordpress

(http: //barudak gudang. wordpress. com/ 2009/ 10/ 29/

(3)

commit to user

menyatakan Harian Kompas menduduki peringkat ke-2 dari 10 media cetak

terbaik dalam penggunaan bahasa Indonesia yang dipilih oleh Depdikbud. Pada

tahun 2011, seperti dikutip dalam

(http://edukasi.kompas.com/read/2011/10/28/1711114/.Kompas.Terima.Pengharg

aan.Bahasa) menyatakan bahwa Harian Kompas menduduki peringkat pertama

sebagai media cetak pengguna Bahasa Indonesia terbaik tingkat nasional.

Penghargaan ini diberikan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam puncak acara Bulan Bahasa dan

Sastra Indonesia 2011 serta Gerakan Nasional Cinta Bahasa Indonesia di Jakarta.

Harian Kompas memiliki ruang apresiasi sastra anak seperti cerpen, essai

sastra, dan puisi di setiap minggunya, selain itu juga memberi ruang bagi

anak-anak berisi informasi yang patut mereka ketahui. Untuk anak-anak-anak-anak redaksi Harian

Kompas memberikan ruang tersendiri dengan nama rubrik 'Ruang Kita' yang

terdiri dari kolom ‘Boleh Tahu’ berisi tentang artikel pengetahuan, kolom ‘Cerita

-Cerita’ berisi tentang sastra anak berupa cerita pendek, dan kolom ‘Kiriman

Anak’ berisi puisi maupun gambar kiriman anak. Puisi anak yang ditampilkan

dalam rubrik "Ruang Kita" di Harian Kompas merupakan sebagian kecil dari

karya anak yang mengungkapkan cara pandang anak terhadap peristiwa sosial

yang terjadi dengan sederhana, seperti yang sedikit disinggung di atas. Dari

sejumlah 89 puisi yang diterbitkan Harian Kompas, 13 puisi dipilih berdasarkan

penilaian dapat mewakili peristiwa sosial dalam sudut pandang anak yang terjadi

pada tahun 2010. Judul dari ke-13 puisi tersebut diantaranya: ‘Idul Fitri’, ‘Budaya

Indonesia’,‘Kisah Temanku’, ‘Indonesia Menangis’, ‘Ayo Kita Berdoa’, Kawan

(4)

commit to user

Piala Dunia’, ‘Rindu Bunda’, ‘Pemulung Kecil’. Berdasarkan alasan itulah

penulis tertarik untuk meneliti beberapa puisi karya anak-anak usia Sekolah Dasar

yang dimuat dalam rubrik "Ruang Kita" di Harian Kompas pada Periode 2010

dengan judul: "Potret Sosial dalam Puisi Anak Pada Harian Kompas Tahun

2010: Pendekatan Sosiologi Sastra".

B.

Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan, agar penelitian dapat

efektif dan mencapai sasaran maka penelitian ini dikenai pembatasan masalah

sebagai berikut:

1. Analisis struktural puisi meliputi struktur lahir berupa: bunyi, irama,

pemilihan kata (diksi), denotasi dan konotasi, makna kias, citraan, dan struktur

batin berupa: tema, perasaan penyair (feeling), nada dan suasana, dan amanat

pada teks puisi anak pada Harian Kompas tahun 2010

2. Potret sosial yang terjadi (sosiologi karya sastra) dalam teks puisi anak pada

Harian Kompas tahun 2010

3. Fungsi dan makna peristiwa sosial dari teks puisi anak pada Harian Kompas

tahun 2010

C.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah, maka dalam

penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran struktural puisi meliputi struktur lahir berupa: bunyi,

(5)

commit to user

struktur batin berupa: tema, perasaan penyair (feeling), nada dan suasana, dan

amanat pada teks puisi anak pada Harian Kompas tahun 2010?

2. Bagaimana potret sosial yang terjadi (sosiologi karya sastra) dalam teks puisi

anak pada Harian Kompas tahun 2010?

3. Bagaimana fungsi dan makna peristiwa sosial dari teks puisi anak pada Harian

Kompas tahun 2010?

D.

Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini

adalah:

1. Mendeskripsikan struktural puisi meliputi struktur lahir berupa: bunyi, irama,

pemilihan kata (diksi), denotasi dan konotasi, makna kias, citraan, dan struktur

batin berupa: tema, perasaan penyair (feeling), nada dan suasana, dan amanat

pada teks puisi anak pada Harian Kompas tahun 2010.

2. Mendeskripsikan potret sosial yang terjadi (sosiologi karya sastra) dalam teks

puisi anak pada Harian Kompas tahun 2010.

3. Mendeskripsikan fungsi dan makna peristiwa sosial dari teks puisi anak pada

Harian Kompas tahun 2010

E.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pembaca baik

(6)

commit to user

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini memberikan contoh model penelitian sastra anak, berupa

puisi anak dengan pendekatan sosiologi sastra. Selain itu diharapkan penelitian ini

menambah wawasan dan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan tentang studi

sastra Indonesia khususnya dalam analisis puisi anak dengan pendekatan sosiologi

sastra.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini memberikan contoh potret sosial di Indonesia pada tahun

2010. Selain itu, pembaca diharapkan dapat menangkap nilai-nilai sosial dalam

puisi anak pada Harian Kompas tahun 2010.

F.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam sebuah penelitian berfungsi untuk

memeberikan gambaran mengenai langkah-langkah suatu penelitian. Adapun

sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut.

Bab pertama adalah Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah

pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

dan sistematika penulisan. Latar belakang masalah menguraikan alasan

diadakannya penelitian dan pemilihan puisi anak pada Harian Kompas tahun 2010

sebagai objek penelitian. Pembatasan masalah menguraikan pembatasan terhadap

masalah-masalah yang meliputi gambaran struktur puisi secara lahir dan batin,

potret peristiwa sosial yang terjadi dalam teks puisi anak pada Harian Kompas

tahun 2010, serta fungsi dan makna peristiwa sosial dari puisi anak pada Harian

(7)

commit to user

yang akan diteliti. Tujuan penelitian menguraikan manfaat teoretis dan praktis

yang dapat diambil dari penelitian ini. Sistematika penulisan diperlukan untuk

memudahkan dalam proses analisis permasalahan sehingga bersifat lebih

sistematis.

Bab kedua berisi pembahasan yang terdiri dari tinjauan terdahulu

mengenai penelitian tentang sastra anak, Teori pendekatan menjelaskan penelitian

ini menggunakan dasar pendekatan struktural puisi meliputi dua hal. Pertama,

struktur lahir berupa: bunyi, irama, pemilihan kata (diksi), denotasi dan konotasi,

makna kias, dan citraan. Kedua, struktur batin berupa: tema, perasaan penyair

(feeling), nada dan suasana, dan amanat. Kemudian dengan pendekatan lanjutan

yaitu pendekatan kedua yang dipakai dalam penelitian ini yaitu sosiologi sastra

karena objek yang diteliti berkaitan dengan peristiwa sosial.

Bab ketiga adalah Metodologi penelitian. Dalam bab ini dibahas tentang

objek penelitian, sumber data dan data, metode penelitian, pendekatan, teknik

pengumpulan data dan pengolahan data.

Bab keempat, Analisis puisi anak pada Harian Kompas tahun 2010,

menurut gambar struktural puisi, meliputi dua hal. Pertama, struktur lahir berupa:

bunyi, irama, pemilihan kata (diksi), denotasi dan konotasi, makna kias, citraan,

dan kedua, struktur batin berupa: tema, perasaan penyair (feeling), nada dan

suasana, dan amanat. Dilanjutkan dengan analisis potret peristiwa sosial dan

fungsi serta makna puisi anak tersebut.

Bab kelima merupakan bagian penutup yang berisi simpulan dan saran.

Bab ini berisi simpulan dan saran yang didapat setelah melakukan analisis

(8)

commit to user

Laporan penelitian ini dilengkapi pula dengan daftar pustaka yang berisi

buku-buku yang digunakan sebagai acuan atau referensi dalam penelitian ini.

Serta dilengkapi pula dengan lampiran berupa teks puisi anak pada Harian

Referensi

Dokumen terkait

Martono (2011:172) menjelaskan bahwa uji t bertujuan untuk membandingkan rata-rata yang ada pada dua kelompok yang diuji, apakah terdapat pengaruh yang signifikan

Dengan demikian semua produk dan informasi dapat dilihat dengan jelas lengkap dengan artikel â artikel yang berguna untuk menambah wawasan kita

[r]

 Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di Provinsi Sumatera Selatan pada bulan September 2013 sebanyak 1.108.210 orang atau sebesar 14,06 persen..

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui media bahasa

Ketentuan mengenai pengaturan lokasi tempat usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Pasal 8 dan Pasal 9 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.3.

850°C, 870°C dan 920°C dengan waktu penahanan 20 menit, kemudian didinginkan cepat dengan media pendingin oli. Hasil dari penelitian ini adalah semua spesimen hasil treatment

Berdasarkan hal-hal di atas, maka sebaiknya obat-obat yang dapat menyebabkan hipotensi ortostatik, yaitu guanetidin, guanadrel, alfa bloker dan