• Tidak ada hasil yang ditemukan

RINGKASAN TULISAN DALAM BUKU PENERAPAN P (20)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RINGKASAN TULISAN DALAM BUKU PENERAPAN P (20)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

RINGKASAN TULISAN DALAM BUKU

Perkembangan teknologi informasi yang berkembang cukup cepat membuat badan pertahanan negara melakukan modernisasi pada peralatan perangnya. Salah satu teknologi yang dikembangkan adalah “Unamnned Aircraft Systems” atau yang sering disebut dengan pesawat tanpa awak. Tetapi masih banyak pro-kontra seputar adanya pesawat tanpa awak ini. Dalam tulisan ini akan dijabarkan mengenai apa saja dampak positif-negatif, untung-rugi adanya pesawat tanpa awak dalam bidang militer.

Sejalan dengan berkembangnya era teknologi dan informasi, saat ini telah banyak ilmuwan yang membuat senjata modern dan tetap sejalan dengan hukum internasional. Senjata ini ada yang tanpa dikendalikan oleh manusia (autonomous weapon systems) dan ada juga yang dikontrol dengan alat pengendali (remote controlled weapon systems). Senjata yang tanpa dikendalikan oleh manusia cenderung tidak sesuai dengan hukum humaniter yang berlaku saat ini, sedangkan yang dapat dikendalikan oleh manusia lewat jarak jauh lebih sejalan dengan hukum humaniter karena dirasa masih dapat dikontrol oleh manusia itu sendiri. Pesawat tanpa awak adalah pengembangan teknologi perang modern dikarenakan pesawat tanpa awak ini sudah dilengkapi dengan senjata yang mampu bertempur dalam konflik bersenjata.

Adanya pesawat tanpa awak ini memiliki sisi baik dan buruk, sisi baik adanya pesawat tanpa awak ini adalah dapat mengurangi keterlibatan tentara militer di medan perang sehingga dapat melindungi mereka dari bahaya perang. Dengan asas kepentingan militer setiap negara diperbolehkan untuk menggunakan senjata untuk melumpuhkan lawan dan mencapai tujuan demi keberhasilan perang. Dalam kesiapsiagaan sebuah negara dapat memodernasikan teknologi perangnya. Dengan menggunakan pesawat tanpa awak ini, suatu negara tidak perlu menerjunkan angkatan perangnya dalam jumlah besar dalam sebuah medan perang. Pesawat ini memiliki kemampuan untuk menangkap informasi lapangan sehingga dapat mencari target musuh dengan tepat karena dikendalikan oleh manusia dari jarak jauh sehingga keputusan untuk melakukan aksi tersebut tergantung pada yang mengendalikannya.

Selama ini teknologi pesawat tanpa awak diciptakan agar sesuai dengan nilai kemanusiaan yang diatur dalam hukum humaniter. Hal ini yang dapat dibuktikan dengan penggunaannya yang masih dikendalikan oleh manusia. Selain itu pesawat tanpa awak ditujukan untuk meminimalisasi jatuhnya korban perang baik kombatan maupun non-kombatan. Sejauh ini belum ada aturan yang secara spesifik yang mengatur pelarangan terhadap pengembangan pesawat tanpa awak. Selama tidak bertentangan dengan hukum

1 Heriyanto, Dodik S.N., “Penerapan Prinsip Proporsionalitas terhadap Penggunaan Pesawat Tanpa Awak dalam Konflik Bersenjata”, dalam Denny Ramdhani, et. al, Konteks dan Perspektif Politik Terkait Hukum Humaniter Internasional Kontemporer, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2015, hlm.211-224.

(2)

humaniter maka hal itu diperbolehkan. Pesawat tanpa awak juga harus dibekali beberapa hal penting seperti adanya standar operasional prosedur pengendalian pesawat tanpa awak, kemampuan untuk berkeputusan cepat dengan pertimbangan yang cukup matang, dan etika dalam berperang.

DAFTAR PUSTAKA

Heriyanto, Dodik S.N., “Penerapan Prinsip Proporsionalitas terhadap Penggunaan Pesawat Tanpa Awak dalam Konflik Bersenjata”, dalam Denny Ramdhani, et. al, Konteks dan Perspektif Politik Terkait Hukum Humaniter Internasional Kontemporer,

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa variansi sikap sosial ditentukan oleh kebutuhan komunikasi antara anak kos dengan pemilik kos, kebutuhan komunikasi antara anak kos dengan

Kualitas pembelajaran di SMK Palebon Semarang sudah cukup baik dalam bidang akademik dan ekstrakurikuler, kegiatan belajar mengajar yang sudah dilengkapi dengan

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar dan aktivitas antara siswa yang diajar menggunakan model

Stage II is applying aggregate planning strategies with heuristic methods (trial error) which is include four strategies ; labour size control, inventory

Namun diketahu bahwa terdapat mahasiswi Universitas Padjadjaran yang telah mengemban tanggung jawab lain selain sebagai mahasiswi, yaitu menjadi seorang istri karena telah

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Desa To’o Baun tentang gambaran kadar kolesterol pada perokok aktif, hasil olah data yang telah dilakukan maka

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk yang terdiri dari variable kinerja, interaksi pegawai, reliabilitas, ketepatan waktu dan