• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Strategi Coping Stres pada Ibu yang Tidak Memiliki Anak Laki-laki di Tanah Gayo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Gambaran Strategi Coping Stres pada Ibu yang Tidak Memiliki Anak Laki-laki di Tanah Gayo"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN WAWANCARA

I. Sumber Stres

1. Masalah apa saja yang timbul sejak responden yakin responden

dan pasangannya tidak dapat memiliki anak laki-laki?

2. Perubahan apa saja yang terjadi dalam rumah tangga responden?

3. Perubahan apa saja yang terjadi dalam hubungan responden dan

keluarga pasangannya?

4. Perilaku apa saja yang di tunjukkan keluarga pasangan terhadap

responden?

5. Bagaimana reaksi lingkungan masyarakat sekitar terhadap

responden?

\

II. Penilaian Responden Terhadap Masalah

1. Apa yang dirasakan responden ketika melihat tuntutan keluarganya

untuk memiliki anak laki-laki?

2. Bagaimana persepsi responden melihat dirinya yang tidak dapat

memenuhi tuntutan yang mengharuskan memiliki anak laki-laki?

3. Bagaimana persepsi responden terhadap penilaian lingkungan

masyarakat terhadap dirinya?

4. Apa yang dipikirkan responden ketika menerima perlakuan dari

keluarga pasangannya?

(2)

6. Adakah gangguan fisik yang dialami responden karena masalah

ini?

7. Adakah gangguan pikiran yang dirasakan responden karena

masalah ini?

8. Apa yang dirasakan responden ketika menghadapi masalah ini?

9. Bagaimana penilaian responden terhadap masalah yang

dihadapinya?

III. Coping yang di Lakukan

1. Apa yang pertama kali responden pikirkan untuk mengatasi

masalah yang dihadapi?

2. Apa yang dilakukan responden ketika menghadapi permasalahan

yang dialaminya?

3. Bagaimana responden menghadapi masalah yang dialaminya?

4. Bagaimana responden mengatasi masalah yan dialami?

5. Adakah responden mendapatkan dukungan dari keluarga?

6. Bagaimana responden menyikapi perlakuan keluarga

pasangannya?

7. Apa tindakan responden ketika menyikapi perlakuan dari

(3)

DATA OBSERVASI DAN WAWANCARA

I. Responden I I. A. Observasi

Wawancara pertama berlangsung selama 90 menit, dimulai pada pukul

16.30 WIB dan berakhir pukul 18.00 WIB, pada hari minggu, tanggal 20 Mei

2012. Di hari wawancara peneliti menemui responden di rumah kerabatnya, saat

itu responden terlihat sedang menyiapkan makanan dan minuman yang akan

disajikan kepada kerabat responden yang hari itu mengadakan arisan keluarga

disalah satu rumah keluarga responden. Hari itu responden mengenakan baju

gamis berwarna biru tosca dan jilbab dengan warna senada, dibagian depan baju

responden diberi bordiran berwarna silver.

Suasana rumah kerabat responden saat itu lumayan ramai ada sekitar 25

orang dewasa dan 10 orang anak-anak. Agar lebih nyaman responden mengajak

peneliti untuk wawancara di ruang tamu rumah kerabat responden, yang di beri

warna cat tembok krem, ukuran ruangan sekitar 4x4m, didalam ruangan terdapat

empat buah foto keluarga, 1 buah jam antik yang diletakkan di salah satu sudut

ruangan, jendela ruangan ditutupi gordin minimalis berwarna coklat tua, terdapat

satu set sofa berwarna cokelat tua di lengkapi sebuah meja kaca ditengahnya dan

ada dua buah guci berukuran besar yang diletakkan di pojok ruangan.

Responden meminta peneliti untuk tidak merekam proses wawancara,

demi kenyamanan responden peneliti menyanggupinya. Pada awal wawancara

(4)

peneliti, setelah beberapa lama wawancara berlangsung responden mulai terbuka

menceritakan masalahnya, setelah peneliti meyakinkan responden bahwa apa

yang diceritakan responden pada peneliti tidak akan diberitahu responden pada

siapapun.

Selama wawancara berlangsung ekspresi responden berubah-ubah, kadang

terlihat biasa saja, kadang responden masih bisa tersenyum, dan kadang terlihat

sangat sedih. Semua terlihat dari posisi duduk responden yang berubah-ubah,

kadang responden terlihat meremas-remas kedua tangannya dan terkadang tatapan

mata responden terlihat kosong seperti sedang memikirkan sesuatu.

Wawancara kedua berlangsung di kantor responden, tepatnya di ruang

kerja responden yang berukuran 3x3 m, yang di beri sentuhan warna kuning muda

pada dindingnya, didalam ruangan terdapat foto responden dan keluarga, lemari

buku, meja kerja dan satu set sofa. Wawancara kedua berlangsung selama 90

menit, dimualai puku 12.00 WIB dan berakhir pukul 13.30WIB.

Wawancara ketiga berlangsung di Rumah Makan milik responden, yang

terdiri dari dua lantai berukuran 15x5 m, tempat tersebut didominasi warna kuning

yang dipadu padankan dengan warna emas, wawancara berlangsung selama 90

menit, dimulai pukul 13.00-14.30 WIB.

Selama proses wawancara kedua dan ketiga berlangsung semuanya

berjalan lancar, responden sudah mulai terbuka dan nyaman menceritakan semua

(5)

I. B. Wawancara

Wawancara I (Responden I)

Minggu, 20 Mei 2012, pukul 14.30-16.00 WIB

Baris Tanya/Jawab (P = Peneliti,

S = Subjek)

Verbatim Analisa Data

1 2

P Sebelumnya Ami berizin ya bu udah mau jadi subjek skripsi ini.

Peneliti berbasa basi dengan subjek 3

4

S Hehehehehe Gak apa-apa Mi, Cuma wawancara aja mana susah.

5 6

P Bapak gak ikut kesini bu? Kan bapak juga mau Ami wawancara bu.

7 8 9 10

S Bapak tadi cuma ngantar ibu aja kesini Mi, terus pergi lagi ada urusan

kaya’nya, kapan-kapan aja wawancara ibu sekalian sama bapak ya Mi. 11

12 13 14

P Iya bu gak apa-apa, kita mulai

wawancaranya ya bu, sebelumnya Ami mau tanya nama ibu dan bapak dulu bu?.

Subjek meminta kepada 15

16 17

S Sebelumnya maaf Mi, ibu maunya wawancaranya pake inisial aja Mi, bisa kan Mi?. Biar lebih nyaman.

18 19

(6)

20 21

S Iya mi, maunya gak usah di rekam, Ami bisa ingat kan wawancaranya nanti?.

peneliti agar nama subjek dipakai dengan inisial 22 P Iya bu, gak apa-apa Ami bisa ingat bu. bapak kalo wawancaranya gak di rekam, makanya bapak mau dan ngizinin Mi.

27 28 29

P Iya bu gak masalah tu. Umur ibu berapa bu? Berapa tahun usia pernikahan ibu dan bapak menikah?.

Usia subjek 52 tahun

Subjek menikah di tahun 1980

Subjek dikaruniai dua orang anak perempuan, sulung kuliah, dan bungsu masih duduk di bangku SMA

Sampai saat ini, keluarga subjek tinggal di rumah mertua 55 tahun Mi. Bapak nikah sama ibu tahun 80 Mi berartikan udah sekitar 31 tahun Mi geh. perempuan, yang paling besar udah kuliah semester 6 Mi, yang kedua kelas 3 SMA sekarang Mi.

39 40 41

P Ooooo.. Kalo ami gak salah ibu tinggal di rumah nenek ya bu? Di rumah orang tua bapak.

S Ya Mi, sampe sekarang kami masih tinggal sama orang tua bapak, karena bapak kan anak laki-laki satu-satunya Mi jadi berat kaya’nya tu jauh dari kami, apalagi kakek a nge lemem benasa Mi (kakek tu udah lama meninggal).

49 50

P Gimana hubungan ibu dengan keluarga bapak bu?.

Bagi subjek, hidup bersama mertua kurang menyenangkan, berkesan tidak mandiri

Subjek merasa kalo mertua hanya sayang kepada suaminya, merasa di bedakan.

GS (Watak)

S Alhamdulillah baik lah Mi, tapi yang namanya hidup serumah sama mertua pasti ada lah gak enaknya Mi, kesannya susah untuk mandiri, padahal kalo ingat umur kami ni kan gak wajar lagi tinggal sama mertua Mi geh.

57 58 59

P Hahahahaha wajar-wajar aja bu, kan orang tua bapak sayang sama ibu dan bapak makanya gak dikasi jauh-jauh bu 60 sayangnya cuma sama bapak Mi, sama ibu kurang, tapi kakek tu dulu semasa hidup sayang la sama kami berdua Mi gak dibeda-bedakannya.

(7)

66 sama bapak?.

GS (Watak)

Sewaktu ayah mertua masih hidup, subjek merasa tidak ada perbedaan kasih sayang antara dirinya dengan suami subjek

Ibu mertua bersikap demikian sebab suami subjek adalah anak laki-laki satu-satunya

Hubungan subjek dengan keluarga suami subjek tetap baik-baik saja 67

68 69 70 71

S Gimana ibu bilangnya ya Mi, istilahnya masih ada istilah anak dan menantu Mi, tapi almarhum kakek dulu gak ada gitu Mi bapak sama ibu sama-sama

dianggap anak, bukan menantu. 72

73

P Apa kira-kira penyebab nenek tu bersikap kaya’ gitu bu?.

74 Mi, tapi pernah lah ibu beranikan cerita ke kakak ipar ibu tentang sikap nenek tu Mi, kata kakak tu mungkin karena bapak tu anak laki-laki satu-satunya kesannya nenek tu takut kehilangan bapak, makanya sikapnya aneh ke ibu karena mungkin anggapan nenek tu ibu mau merebut bapak sana dari dia Mi, hahahaha lucu la kalo ibu pikir-pikir Mi.

P Hahahahaha ya bu agak aneh, tapi kan memang biasa bu banyak kejadian mertua perempuan kurang cocok sama menantu perempuannya bu. Kalo hubungan bapak dengan keluarga ibu gimana bu?.

S Keluarga ibu sama bapak biasa-biasa aja Mi, keluarga ibu orang nya baek-baek Mi, bapak pun belum pernah la bermasalah atau merasa kurang nyaman sama keluarga ibu.

96 97 98

P Bu ibu tau kan kenapa Ami jadikan bapak dan ibu subyek penelitian skripsi Ami?.

Peneliti menjelaskan tentang maksud penelitian

Subjek menyatakan sangat besar pengaruh adanya anak laki-laki terhadap 99

P Gini bu Ami jelaskan dulu biar kita enak wawancaranya ya bu, Ami kan mau meneliti tentang kehidupan ibu yang gak punya anak laki-laki

khususnya kan orang gayo bu, karena setau Ami bagi orang gayo ni anak laki-laki tu penting kali, yang mau Ami tau bu, ada keh pengaruhnya adat itu ke kehidupan ibu yang gak punya anak laki-laki.

(8)

112 113 114 115 116 117

ada Mi, apa lagi orang tua bapak tu kuat kali adatnya, mana bapak tu anak laki-laki satu-satunya istilahnya bapak ni la yang nerusin keturunan keluarganya, jadi maunya bapak ni pun punya anak laki-laki Mi, itu harapan nenek tu Mi.

keluarga suku Gayo

118 119 120 121 122

P Ya bu, itu kan memang udah adat kita kan bu. Boleh Ami tau bu apa pengaruh adat tu di kehidupan ibu? Misalnya di kehidupan sehari-hari atau kehidupan keluarga bu.

GS (Watak)

Masalah yang sering dihadapi mendapat

sindirian dari orang-orang atau keluarga yang punya anak laki-laki membuat subjek merasa bersalah dan seperti tidak berguna

Subjek sempat jatuh sakit karena memikirkan masalah tersebut

GS (Fisik) 123

124 125 126 127

S Banyak kali pengaruhnya Mi, terbeban kali ibu (ekspresi wajah subjek mulai berubah sedih) kadang ibu juga merasa bersalah Mi, gak berguna kali ibu ni, nggak bisa punya anak laki-laki. 128

129

P Memangnya kenapa bu? Kok ibu sampe merasa kaya’ gitu?.

130 131 132 133 134 135 136

S Ya la Mi, bapak sana la kasian ibu liatnya Mi, kadang-kadang sodara bapak tu kaya’ ngejek bapak ni Mi, orang tu semuanya ada anak laki-laki Mi masa’ bapak ni yang anak laki-laki satu-satunya gak bisa ngasi nenek tu cucu laki-laki.

137 138

P Tapi kan orang tu gak sampe berbuat lebih dari itu kan bu?.

139 140 141 142 143 144

S Apanya gak Mi, sama ibu lebih parah lagi sikap orang tu Mi, kaya’ entah dari mana asal ibu ni Mi, selalu di

jengkalinya (diremehinnya) ibu Mi, pernah la ibu sampe sakit mikirin kelakuan orang tu Mi.

145 P Apa sebabnya bu?.

146 147

S Panjang kali ceritanya Mi, bingung ibu pun mau mulai dari mana.

148 149

P Gak apa-apa bu Ami mau dengerin kok bu, cerita aja apa yang mau ibu cerita. 150

151 152 153

S Malu ibu la Mi, gak pernah la ibu cerita apapaun yang terjadi sama ibu Mi, walalupun sama keluarga ibu sendiri Mi.

154 155

(9)

156

S Bohketa nak sedeh pedeh le naseb ku nak, gere inget ken kekanak so mera mate deh aku nak. (Baiklah nak, sedih kali lah nasib ku nak, kalo nggak ingat sama anak-anak lebih baik mati rasanya nak)

(Mata subjek mulai berkaca-kaca, subjek terdiam sebentar seperti sedang memikirkan sesuatu). Ami janji ya jangan cerita kesiapapun termasuk ke bapak, karena ibu nggak cerita semuanya ke bapak, takut jadinya nggak enak.

GS (Perilaku)

Subjek merasa ingin mati karena masalah yang dialaminya

Subjek dan suami menikah tidak mendapat restu dari ibu mertuanya

Ibu mertuanya dulu ingin menjodohkan suami subjek dengan wanita lain (bukan subjek), namun suami subjek menolak dan tetap yakin untuk

menikahi subjek

Setelah menikah, masalah baru muncul ketika subjek tidak bisa hamil, bahkan di usia 5 tahun pernikahan, mertua meminta suami subjek untuk menceraikan isterinya

169 170

P Ya bu, nggak akan Ami cerita-cerita bu. Percaya aja sama Ami bu.

171 bapak tu nikah sama ibu rupanya bapak tu udah dijodohkan sama perempuan lain, nenek tu yang nyarikan jodohnya, tapi bapak ni gak mau nak dia lebih milih nikah sama ibu karena waktu itu kami udah lama pacaran, sebelum nikah udah banyak kali la rintangan yang harus kami hadapi nak, tapi mungkin udah jodoh jadi juga kami nikah Mi. Setelah nikah timbul masalah baru Mi ibu susah hamil, berobat kesana kemari nggak juga berhasil Mi, sekitar 5 tahun nikah keluarga bapak tu nyuruh bapak nyerein ibu Mi, rasanya kaya’ orang gila ibu waktu itu Mi, ibu merasa ibu salah karena gak punya anak, tapi ibu nggak mau cere sama bapak Mi sayang kali ibu sama bapak tu, sempat la ibu dan bapak ribut besar Mi sampe entah apa-apa dimaki bapak tu ibu Mi,

mungkin karena pengaruh keluarganya, udah nggak sanggup ibu tinggalkan bapak tu pergi ibu kerumah kakak ibu di jakarta Mi, lama juga la ibu disana. 196

197

(10)

202

ibu kabari bapak tu lah entah darimana bapak tu tau ibu di sana di jemputnya ibu Mi, minta maaf dia Mi diajaknya ibu pulang, lama la ibu berpikir baru la mau ibu pulang Mi, ibu mau ikut sama bapak tu karena ibu takut Mi kalo udah jadi janda gimana nanti masa depan ibu Mi. Sampe di sini diajak bapak tu ibu berobat lagi Mi, udah setiap tempat kadang kami masukin Mi supaya ibu bisa hamil tapi tu lah 10 tahun kami nikah baru ibu hamil Mi padahal umur ibu udah lumayan waktu itu Mi.

Subjek dan suaminya bertengkar karena masalah tersebut bahkan subjek pernah minggat ke rumah kakaknya yang ada di Jakarta

Setelah 3 bulan lebih minggat, suami subjek menjemput subjek untuk kembali ke Aceh

Alasan subjek mau kembali lagi karena takut menjadi seorang janda yang masa depannya belum tentu jelas

GS (Perilaku)

Setelah memiliki anak, ibu mertua tetap saja bersikap kasar kepada subjek dan anak-anak subjek juga mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari ibu mertuanya

215 216

P Kan gak masalah tu bu mungkin rezekinya pas waktu itu bu. 217 berubah la perlakuan orang ni ke ibu Mi, ternyata nggak Mi sama aja, nenek tu pun nggak mau ngajarin

anak-anaknya, kaya’nya senang kali nenek tu kalo ibu sedih atau susah. Sampe sekarang itu yang ibu alami Mi, mau melawan mana mungkin orang tua kan dosa kita. Nggak dilawan sedih kali hati ni Mi, adek-adek mu sana pun la

kaya’nya kurang disayang nenek tu, kadang nampak kali dibedakannya, kaya’ pas nenek tu pulang dari haji yang lain banyak dibawa nenek tu oleh-oleh tapi adek-adek mu cuma inai arab tu masing-masing satu dikasinya. 233 P Ya ampun sampe segitunya ya bu?. digituin, ibu maunya ibu aja yang menderita jangan lagi anak-anak ibu, kalo ibu atau ngadu ke bapak sana kadang-kadang nggak percaya la bapak tu Mi, karena nenek tu kalo di depan bapak tu kaya’nya sengaja baek-baek, jadi kesannya kan ibu ni yang

mengada-ada Mi, dari pada ribu jadinya ibu sabar-sabarin aja Mi, rumah tangga kita kan kita harus yang jaga mana bisa mengharap orang lain.

247 248

P Jadi gimana ibu bisa hidup serumah

(11)

249 kaya’ gitu bu?. mandiri berpisah dengan mertuanya

Subjek tidak tahan hidup bersama mertuanya

Kesedihan yang dialami subjek tidak mau

diceritakannya kepada anak-anaknya

Alasan ibu mertua tidak mengijinkan subjek dan suami pindah rumah karena takut kesepian

Ibu mertua takut bila berpisah dengan suami subjek, maka kasih sayang suami subjek akan

berkurang padanya

GS (Watak) tinggal di rumah gubuk dari pada hidup di rumah tu, nggak tahan ibu Mi hampir setiap hari lah ibu nangis Mi, kadang anak-anak tu pun ikut sedih, mana ada anak yang rela liat ibunya di perlakukan nggak baek kan Mi? Tapi ibu nggak mau la cerita ke anak-anak Mi takutnya jadi salah paham terus jadi nggak sayang lagi orang tu sama neneknya Mi. Banyak yang ibu pertimbangkan Mi, makanya sampe sakit ibu kemaren tu Mi, hampir setiap waktu la terbeban. 263

264

P Kalo udah kaya’ gitu kenapa ibu masih tinggal disana bu?.

265

S Ya itu tadi nak, nenek tu nggak ngizinin kami pindah rumah, alasannya dia kesepian nggak ada siapapun yang kawani, kalo sama orang yang kerja aja di rumah kan beda suasananya kalo ada anak dan cucu. Tapi ibu pikir betol juga kata kakak ipar ibu tu mungkin nenek ni takut kalo kami pindah rumah bapak ni jadi jarang ngeliat nenek tu kesannya nanti ibu yang larang, ibu yang guasai bapak tu, padahal nenek tu udah ibu anggap kaya’ ibu kandung ibu la Mi, nggak ada bedanya sama mamak sana, apa yang ibu kasi ke mamak ibu kasi juga ke nenek tu, walaupun la kadang nenek tu nggak suka Mi, karena dimatanya ibu ni cuma orang yang nggak berarti.

283 P Terus apa lagi yang ibu alami?.

S Sejak menikah memang mungkin nenek tu udah berat merestui kami, tapi

dengan nggak adanya anak laki-laki dari kami semakin parah geli atewe ken aku, kadang lagu gere anggape aku ni ara atan umaha (benci nya sama aku, kadang kaya’ dianggapnya nggak ada aku di dalam rumah tu). Ya Allah kalo dibilang menderita, menderita kali rasanya ibu Mi (sambil mengelus dada)dan sedikit terisak), bayangkan

Sejak menikah ibu mertua tidak menyukai subjek, ditambah lagi tidak memiliki anak laki-laki semakin memperburuk keadaan

(12)

295

puluhan tahun hidup sama mertua tapi sekalipun nggak pernah senang hati nenek tu ngeliat ibu Mi, selama ini ibu cuma bisa berdo’a dan terus berusaha supaya nenek tu bisa sayang sama ibu Mi, apa pun la ibu lakukan Mi, tapi sampe sekarang nggak mau sayang nenek tu sama ibu.

mendoakan mertuanya, dan berusaha melakukan apapun yang terbaik yang dapat menyenangkan hati mertuanya

EFC (Positive reappraisal) 303

304

P Pernah nggak ibu ajak nenek tu bicara bu?. tanya baek-baek Mi ibu bilang gini Mi “Ine, sebelum maaf aku ngune lagu ini ku ine, mokot pedeh nge kenake ku kunei ku ine, enti saket kase ate ni ne ken aku, perasan ku selama ini tekek pe gere ara galak ate ni ne ken aku, ara keh salah ku ne? Ike ara tolong peren ine kati ku tetahi, kati sayang ate ni ne ken aku (Sebelumnya maaf ya bu, aku nanya ini ke ibu, udah lama aku mau nanya ini ke ibu, jangan nanti sakit hati ibu ku buat karena pertanyaan ini, perasaan ku selama ini sikit pun nggak suka ibu sama aku, apa salah ku bu? Kalo ada tolong jelaskan bu, biar bisa ku perbaiki) (Subjek terdiam sejenak seperti memikirkan atau mengingat sesuatu).

Subjek pernah mengajak mertuanya untuk berbicara tentang permasalahan mereka.

PFC (Planful problem solving)

324 P Apa di jawab nenek tu bu?.

Menurut pengakuan ibu mertua subjek, bahwa sebenarnya ia sangat sayang dengan subjek sekalipun ia suka bersikap kasar terhadapnya

325

(13)

341

boh” (Inen ipak, asal kamu tau yang aku inginkan jadi menantu ku dulu bukanlah kamu, tapi anakku udah cinta sama kamu jadi ikhlas aku nerima kamu jadi anakku. Sedikit pun nggak ada aku nggak suka sama kamu, tapi aku memang begini orangnya, kelihatannya aku nggak sayang sama kamu, padahal aku sebenarnya sayang karena kamu udah jadi anakku, lain kali jangan lagi tanyakan ini ke aku ya nak) itu dijawab nenek tu Mi, terharu la ibu Mi walaupun membingungkan.

354 masing-masing orang kan memang punya sifat beda-beda bu, jadi maklumi aja bu, oya tadi ibu bilang ibu sampe sakit itu kenapa bu?.

Ibu mertua suka sekali melapor hal-hal aneh tentang subjek dan anak-anak mereka kepada suami subjek

Suami subjek pernah menampar subjek karena tidak tahan mendengar perlakuan subjek kepada ibunya (salah paham)

Subjek pernah sakit selama 1 bulan karena masalah tersebut

GS (Fisik)

S Itu karena bertengkar sama bapak Mi, adek-adek ni entah kenapa dimarahin neneknya, ngadu orang ni sama ibu, tapi nggak la ibu dengarin kali Mi, namanya anak-anak. Tapi pas bapak pulang kantor kadang capek kan Mi, terus nenek tu ngelapor entah apa-apa tentang adek-adek ni Mi, tiba-tiba masuk kekamar bapak tu i

dimarahinnya ibu Mi dibilangnya la ibu nggak bisa ngajarin anak-anak, gara-gara ibu anak-anak jadi melawan kan heran ibu mi ibu pun lagi capek emosi ibu pun Mi nggak sadar ibu lawan bapak tu Mi itu la mau di tampar bapak tu ibu Mi, entah karena kecapean sampe pingsan ibu Mi, dari situ terus lemah kondisi ibu sampe dirawat di rumah sakit ibu Mi kata dokter ibu ada asam lambung jadi kalo banyak pikiran bisa naek asam lambungnya itu yang menyebabkan kondisi ibu lemah Mi, ada la kadang sebulan baru pulih ibu. 382

383 384

P Ya Allah sampe segitunya ya bu, tapi nenek kan nggak maksud buat ibu sampe berpikir dan sakit bu. 385

386

(14)

387

tu dan semua perlakuan nenek tu lah yang membuat ibu banyak berpikir mi, pernah lah nenek tu nyuruh ibu

diceraikan bapak lagi mi, disuruhnya bapak nikah lagi sama calon bapak yang dulu, waktu itu ibu tu udah janda mi, sedih nya nggak terbilang lah mi, nggak abis pikir ibu nenek tu tega minta bapak nyeraikan ibu.

Ibu mertua subjek pernah meminta suami subjek menceraikan subjek dan menikah dengan calon istri subjek yang dulu.

GS (Perilaku)

Tujuan ibu mertua subjek meminta suami subjek menikah lagi adalah agar suami subjek mendapatkan anak laki-laki.

Subjek akan berbagi masalah dengan suaminya ketika kondisi suami sedang tenang

PFC (Seeking Social Support)

Subjek berbagi masalah (share) dengan teman-teman sekerjanya yang memiliki nasib sama dengan dia

EFC (Self-control)

Sabar menjadi kunci utama subjek menghadapi masalah keluarganya 396

397

P Apa tujuan nenek tu nyuruh bapak nikah lagi bu?

S Alasannya kan biar dapat anak laki-laki mi, nenek tu yakin kalo bapak tu nikah lagi bisa dapat anak laki-laki mi, padahal kalo dipikir-pikir semua udah ada yang atur mau nikah berapa kali pun kalo takdir bapak nggak punya anak laki-laki ya tetap aja nggak punya. 405

406 407

P O (mengangguk mengerti) sampe segitunya nenek ya bu. Gimana lah ibu ngatasi keadaan kaya’ gini bu?

408

S Gimana ngatasinya ya Mi? Hehehehehe bingung ibu jawabnya, selama ini ibu cuma cerita sama bapak la Mi, itu pun nggak semua dan kalo lagi tenang pikiran bapak tu mau di dengarnya ibu, mau di bantunya ibu nenangin hati ibu ni, tapi kalo lagi banyak pikiran bapak tu pun marah-marah sama ibu Mi, gimana mau Mi ya, udah nasib kaya’ gini Mi, tapi di kantor ada lah beberapa kawan ibu yang hampir sama nasibnya sama ibu sama orang tu lah paling ibu cerita-cerita Mi, kalo cerita kekeluarga ibu, ibu nggak berani Mi nanti salah paham, lagian kalo udah sibuk dengan kegiatan di kantor kadang-kadang lupa la ibu sama masalah ni Mi, tapi mana mungkin bisa lupa selamanya mi, terbeban kali ibu Mi.

427 428 429 430

P Sabar cuma kuncinya ya bu, yang penting niat ibu tetap baek bu, suatu saat pasti nenek tu dan keluarga bapak yang lain bisa berubah bu.

431 432

(15)

433 434

mau mulai ni Ami mau nunggu keh atau gimana?.

EFC (Self-control) 435

436 437 438

P Ami pulang aja bu nanti Ami hubungin ibu lagi ya bu kapan bisa wawancara lagi bu. Mana tau bisa sekalian sama bapak.

Wawancara berakhir karena ada subjek akan mengikuti arisan keluarga 439

440 441 442

S Ya lah Mi, makasi ya Mi, hati-hati pulangnya ya nak, salam sama ine ya lusa ibu ke tempat ine la ada acara kami Mi.

443 444 445 446 447

P Ya bu, Ami yang makasi bu, nanti Ami sampaikan ya bu.

(Karena acara arisan keluarga subjek akan dimulai wawancara pun kami akhiri).

Wawancara II (Responden I)

Kamis, 05 Juli 2012, pukul 12.00-13.30 Wib Baris Tanya/Jawab

(P = Peneliti, S=Subjek)

Verbatim Analisa Data

448 449

P Makasi ya bu, udah nyediain waktu untuk wawancara dengan Ami.

Subjek dan peneliti membuka wawancara dengan berbasa-basi. 450

451 452

S Ya Mi nggak masalah, ibu juga seneng ada temen cerita. Hehehehe (tertawa kecil)

453 454 455

P Hehehehe ya bu, kita mulai aja ya bu, kaya’nya ibu juga udah gak sabar mau cerita kan?

456 457

S Boleh juga Mi, mau minum apa mi? Udah makan keh?.

458 459 460 461 462 463 464

P Nggak usah repot-repot bu, udah makan Ami tadi bu. Masih kenyang ami rasa. (sambil memegang perut). Bu, kemarin tu ibu kan cerita kalo ibu tinggal di rumah mertua ibu dan seingat ami ibu bilang disana kan kurang nyaman, apa ibu nggak ada niat pindah dari sana bu?

Subjek merasa kurang nyaman tinggal di rumah mertua.

465 466 467

(16)

468

di bangun bagus-bagus tapi untuk disewakan, tapi memang susah Mi nenek tu nggak ngizinin Mi, katanya dia kesepian nggak enak tinggal cuma sama orang kerja aja. Mau nggak mau namanya orang tua yang minta kami ngalah lah Mi, dari pada nanti salah paham dan jadinya ribut Mi.

Subjek dan suami tidak bisa pindah dari rumah mertua karena tidak diizinkan oleh mertuanya.

Subjek dan sumi memilih tetap tinggal di rumah mertua karena takut menimbulkan salah paham.

478 479 480

P Bapak gimana sikapnya waktu itu bu? Apa bapak memang mau pindah atau mau tetap tinggal di rumah nenek bu?. 482 gelagat bapak, bapak juga maunya pindah Mi, mungkin bapak kasian sama anak-anak selalu aja ada salah paham dengan neneknya, tapi bapak juga kasian nenek tinggal sendirian Mi, kakek kan udah lama berpulang. 489

490 491

P Ya juga ya bu, memang biasanya orang tua kan sukanya rame-rame pak sama anak cucu.

Penyebab subjek merasa tidak nyaman tinggal di rumah mertuanya adalah sikap mertuanya yang kurang baik.

Didalam adat Gayo terdapat peraturan istri harus menuruti semua keinginan suami dan keluarganya karena sikap nenek tu yang kurang baik ke adek-adek ibu jadi pengen pindah aja mi la, tapi karena bapak nggak mau ibu kan harus nurut mi. Orang gayo kalo udah nikah istri kan wajib nurut sama suami mi.

499 500

P Ooooo (mengangguk) apa dalam semua hal wajib dituruti bu?

501 502 503 504 505

S Hampir semua hal mi, kadang bukan cuma bapak yang harus ibu turuti tapi juga keluarga bapak mi, karena setelah menikah perempuan gayo sepenuhnya menjadi hak suaminya.

506 P Kenapa gitu bu?

507 508

S Ya memang gitu mi, udah aturan adatnya.

Semua yang dialami subjek hanya boleh diceritakan pada suami dan keluarganya, dan keluarga istri dianggap tidak memiliki hak. 509

510

(17)

517 518

P Jadi kalo masalahnya nggak bisa

diselesaikan keluarga bapak gimana bu? 519

520 521 522

S Mungkin kalo udah parah kali baru boleh cerita ya mi, tapi mungkin memang lebih baik nggak cerita mi,

nanti kesannya jadi adu domba kan. Subjek memilih tidak menceritakan apa yang dialaminya pada

keluarganya, karena takut terjadi salah paham.

Permasalahan yang dialami subjek dalam rumah tangganya

disebabkan karena subjek tidak memiliki anak laki-laki, sehingga subjek dan anak-anaknya terkena imbasnya, seperti diperlakukan tidak baik oleh mertuanya.

523 524 525 526

P Ya bu, mungkin tujuan adat itu juga gitu bu. Selama ini selain masalah yang udah ibu ceritakan sebelumnya apa ada masalah lain yang ibu alami bu.

527 528 529 530

S Hehehehe (tertawa kecil) namanya hidup berumah tangga pasti ada masalah mi. Apalagi dengan kondisi kaya’ gini.

531 P Kondisi gimana bu?

532 533 534 535 536 537 538 539

S Maksud ibu kondisi ibu dan bapak la mi, yang dari awal menikah udah ngalami banyak masalah. Awalnya nenek nggak merestui, terus kami nggak punya anak laki-laki, ditambah lagi perlakuan nenek yang kurang baik ke anak-anak, dan kami pun nggak bisa pindah dari rumah nenek tu.

540 541 542

(18)

543

S Ceritanya pas ibu lagi di Medan bawa anak ibu berobat Mi, menurut cerita bapak, pulang kantor bapak liat ada dua orang kakak bapak dan keluarganya datang, lama nggak jumpa kan jadi banyak cerita, udah ngobrol banyak mungkin nggak ada omongan lain nyeletuk kakak bapak tu Mi, ko sana ne I tehen-tehen morep rom banan oya, gere sanah pe leh roh oya, nemen reta mu wo kase puren ya (apa lagi yang kamu pertahankan sama perempuan tu, nggak ada la bagusnya tu, ngabisin hartamu aja nanti dia tu) (menirukan kata-kata kakaknya), waktu itu bapak ngerasa heran kali Mi, ditanya bapak tu la Mi eh sana maksud mu? Sana

masalah minter nge oya cerak mu? (Eh apa maksudmu? Apa masalah kok tiba-tiba kamu bicara gitu) di jawabnya gini Mi keh memang betol ya, anakmu banan bewene, reta mu dele, benasa ko kase nge meh kerje anak-anak mu banan ma pe kerje mien rom jema te anak rawan si mujegei keluarga ne gere ara ke meh- meh beta pelen reta ma wen (kan memang betul yang aku bilang, anakmu perempuan semua, hartamu banyak, kalo kamu meninggal udah nikah semua anakmu istrimu pun pasti nikah lagi dengan orang lain, itu karena anak laki-laki yang bisa menjaga keluarga tadi nggak ada, kan jadi habis-habis gitu aja hartamu nanti), dijawab bapak tu gini, o beta keh aka? Jadi sana kenak mu seni? (O gitu ya kak? Jadi apa mau mu sekarang) langsung di jawabnya keras kali Mi ke cerenen renye osan anak-anak ma bewene ku we, ko keh nguk kerje mien ike ko nge kerje mien aku njamene ko demu anak rawan aku kase ngenal banan ayu ken ko (mau ku kan kamu ceraikan istrimu kasi anak-anak mu semua ke dia, kamu kan bisa nikah lagi, kalo kamu nanti nikah lagi aku yang jamin kamu pasti

Subjek dan anak-anaknya dianggap keluarga suami hanya sebagai orang-orang yang menghabiskan harta suaminya.

Pada dasarnya semua hal yang terjadi pada subjek adalah dampak karena subjek tidak memiliki anak laki-laki.

(19)

589 590 591 592 593 594 595 596 597 598 599 600 601 602 603 604 605 606 607 608 609 610 611 612 613 614 615 616 617 618 619 620 621 622 623 624 625 626 627 628

dapat anak laki-laki, aku nanti yang carikan istri baru untuk mu) nggak nyangka bapak tu katanya Mi berani dan sanggup keluarga bapak tu bicara kaya' gitu ke bapak seolah-olah dia tau segalanya sedih kali dirasa bapak tu Mi karena nenek pun bela dia disitu la bapak sebernarnya mulai sadar kalo satu pun dari mereka nggak ada yang sayang sama ibu dan anak-anak ni terakhir waktu itu bapak jawab gini mi sanah pe si terjadi gere mera aku nyeren we, karena we ku erah jeroh netah ine ni, kam pernah keh noros ine ni? Kam keh galep rom urusen kam, ike we se hek apa pun sentan sawah ku umah ni ine wa mulo I uruse baru we istirahat, kekanak so pe sayang pedeh ken ine ni walau pe dor I bengesi ine ni, aku gere perlu anak rawan genap aku rom anak banan ni pe, yakin aku nguk pake ni noros aku kuneh pe keadaan ku, ike retawa gere penting bagi ku (apapun yang terjadi aku nggak mau cerein dia, karena ku lihat dia bagus ngurus ibu ni, kalian pernah nggak ngurus ibu ni? Kalian kan selalu sibuk sama urusan kalian, kalo istriku secapek apa pun dia kalo udah sampe di rumah ibu ni dulu di urus nya baru dia istirahat, anak-anak ku pun sayang kali sama ibu ni walau pun selalu dimarah-marah nggak jelas sama ibu ni, aku nggak butuh anak laku-laki cukup anak-anak perempuan ku ni, aku yakin gimana pun keadaan ku mereka bisa ngurus aku, kalo harta tu nggak penting buat aku) habis tu bapak tinggalin terus orang tu mi biar lah orang tu mikir Mi (menirukan cerita suaminya)

Suami subjek diminta menceraikan subjek dan menikah laki untuk mendapatkan anak laki-laki.

Suami subjek menolak menikah lagi, menolak menceraikan subjek, karena menganggap subjek adalah pilihan terbaik untuknya.

629 630 631

(20)

632 kami ladeni Mi, sama sodara mana bisa kita benci kan Mi, kalo marah ya bole-bole aja tapi ya mana mungkin sampe benci atau dendam Mi.

Hubungan subjek dan suaminya dengan keluarga suaminya tetap baik, meskipun subjek kerap kali menerima perlakuan tidak baik dari keluarga suaminya.

GS (Fisik)

Keluarga suami subjek tidak suka melihat subjek dan anak-anaknya

bahagia, mereka

menginginkan subjek dan anak-anaknya menderita.

Suami subjek di waktu-waktu tertentu kerap kali berusaha menyemangati subjek dan menenangkan subje agar tidak terlalu memikirkan perlakuan keluarganya.

Karena perlakuan keluarga subjek, kadang subjek sampai jauh sakit, untuk menenangkan pikiran subjek sering berpergian dengan anak-anak dan suaminya.

GS (Fisik) 637

638

P Apa ibu dan bapak merasa terganggu dengan sikap mereka bu?

639

S Kalo ditanya gitu ya terganggu la Mi, pening kepala mikirinnya Mi, disatu sisi ibu kan istri bapak, dulu kami berusaha untuk bisa nikah mi, banyak hal yang udah kami lalui, besar keinginan untuk hidup bahagia dengan anak-anak Mi, tapi di sisi lain ibu lihat bapak bingung menghadapi sikap keluarga bapak tu, mulai dari pemikiran nya, bicaranya sampe kelakuannya Mi, bapak tu tau orang tu nggak suka liat bapak bahagia sama ibu, yang orang tu mau kan ibu ni menderita aja, makanya setiap ada kakak bapak yang datang ke rumah ada aja tingkah nenek sana yang aneh-aneh Mi supaya ibu sedih, kadang kalo bapak lagi nggak capek bapak tu berusaha untuk tenangin ibu Mi, tapi kalo bapak tu pun lagi pening kadang mau la bapak tu pun marah-marah Mi, mungkin marah bapak bukan karena benci sama ibu tapi karena bapak sayang dan merasa bersalah nggak bisa buat apa-apa Mi, semoga lah keadaan ini lekas membaik ya (wajah subjek terlihat murung)

665 666 667

P Amin. Terus gimana cara ibu mengatasi masalah ini bu, dari cerita ibu

keliatannya ibu sangat terganggu bu. 669

S Kalo udah kepikiran kali kadang sampe sakit la Mi, nggak sanggup mikir lagi, apapun rasanya nggak enak, kaya' orang udah kehilangan semangat Mi, palingan kalo udah gitu ibu ajak anak-anak pergi jalan-jalan mi, kadang bapak pun mau ikut mi, saat kekgitu la ibu bisa lebih tenang dan lupa dengan masalah-masalah yang ada.

(21)

679 680

buat kondisi kita nggak fit bu, nenek gimana bu?

Saat subjek dan keluarga berpergian terlihat ibu mertua subjek kurang senang.

681 682 683 684 685 686 687 688 689 690 691

S Kalo pergi sama anak-anak nenek tu nggak pernah larang mi, tapi kadang-kadang kalo bapak ngajak ibu jalan keluar nenek tu keliatan nggak senang mi. Pernah la bapak ngajak ibu liat kebun kami, terus di bilang nenek tu kalo dia pergi siapa yang masak untuk malam ni? (menirukan perkataan ibu mertuanya) kebetulan malam tu ada sodara bapak dari jauh mau datang ke rumah mi.

692 693

P Mungkin karena mau ada tamu nenek tu ngelarang ibu pergi ya bu?

694 695 696 697 698

S Ibu rasa nggak mi, kalo masalahnya nggak ada yang masak kan ada orang yang kerja mi, mungkin memang nenek tu nggak suka liat ibu dan bapak akur ya mi.

699 700 701 702

P Ya ampun, sampe segitunya nenek tu ya bu? Dari cerita ibu kaya’nya nenek tu nggak segan-segan nunjukkin sikap nggak sukanya ke ibu ya bu?

703 704 705 706

S Gitulah kira-kira mi, apalagi kalo kakak-kakak ipar ibu lagi ngumpul dirumah mi tambah menjadi-jadi nenek tu mi.

707 P Menjadi-jadi gimana maksud ibu? 708

709 710 711 712 713 714

S Tambah parah lah mi, apalagi kadang-kadang kakak ipar ibu tu la yang

mempengaruhi nenek tu supaya tambah nggak suka sama ibu mi, udah nasib ibu mungkin ya mi, nggak dapat keluarga yang bisa nerima ibu (sambil melirik jam dinding)

Subjek merasa sedih karena tidak diterima dengan baik oleh keluarga suaminya.

GS (Perilaku)

715 716

P Yang sabar bu ya. Maaf bu setelah ini ibu ada kegiatan lain ya bu?

Wawancara berakhir karena jam istirahat subjek telah berakhir dan subjek akan melanjutkan

pekerjaannya. 717

718 719

S Ya mi, ada kerjaan dikit besok kabarnya pak bupati baru ni mau ngecek kegiatan di setiap dinas mi. 720

721 722 723 724

(22)

725 726 727

S Iya lah mi, maaf mi ya, nanti kita atur waktunya lagi biar kita sambung ceritanya ya nak.

728 729 730

P Hehehehe iya bu nggak apa-apa, ami permisi ya bu (beranjak dari kursi, berjalan ke arah pintu keluar) 731

732 733

S Ya nak, ibu tunggu kabar selajutanya ya nak (sambil berjalan mengiringi peneliti ke pintu keluar)

Wawancara III (Responden I)

Sabtu, 14 Juli 2012, pukul 13.00-14.30 Wib Baris Tanya/Jawab

(P = Peneliti, S = Subjek)

Verbatim Analisa Data

734 735 736 737 738 739 740

P (Sebelum peneliti datang ternyata subjek telah memesan makanan ringan dan minuman sebagai teman

wawancara kami siang itu).

Yah ibu kok repot-repot nyedian ini semua, harusnya kan Ami yang traktir tanda terimakasih Ami hehehehehe.

Subjek dan peneliti memulai wawancara dengan berbasa-basi tentang menu di rumah makan milik subjek.

Subjek bercerita tentang usaha rumah makan miliknya.

741 742 743 744

S Nggak apa-apa nak, sekalian Ami cicipi menu disini kalo enak nanti tolong di promosikan ya Mi, hahahha (dengan nada becanda)

745 746

P Oh kalo itu beres bu, sejak kapan rumah makan ini buka bu?. 747

748 749 750 751 752

S Baru Mi bulan 1 tu bukanya Mi, nanti kalo udah pensiun kan ada ini harapan Mi kalo nggak mana mungkin

mengharap pensiun aja kan Mi? Adek-adek udah tambah besar butuh biaya banyak nantinya.

753 P Ya ya bu, siapa yang punya ide bu?. 754

755 756 757 758 759 760

(23)

761 762

makanya kami buka ini Mi sekaligus investasi ke depan.

763 764 765

P Ya bu, memang kalo kerja kantoran aja mungkin masih kurang ya bu, sekarang biaya hidup dan pendidikan mahal. 767

768 769 770 771 772 773 774

S Ya nak, terasa kali, kalo pas mau masuk sekolah atau kuliah adek-adek sana kan banyak keperluan kalo cuma

mengharap dari gaji aja bisa nggak makan nanti Mi. Hahahahaha (kembali tertawa lepas) Lagian kita kan harus ada tabungan kalo ada apa-apa ada yang bisa diharap nggak perlu pinjam. 775

776 777 778

P Ya bu,kalo udah ada usaha gini memang lebih enak ya bu, nenek atau keluarga bapak yang lain pernah kesini bu?

779 780

S Ada Mi sekali-sekali, kalo suntuk dirumah kami ajak kesini Mi.

Subjek tidak mau

melakukan wawancara di rumahnya karena takut menyinggung perasaan mertuanya.

781 782 783

P O ya bu, maaf sebelumnya Ami nanya ini, kenapa setiap Ami ajak wawancara nggak pernah di rumah tempatnya?. 784

785 786 787

S Kalo di rumah kan ada nenek nak nggak enak nanti dipikirnya kita ni menjelek-jelekkan dia dan keluarga bapak, jadinya nggak enak nanti kan? 788

789 790

P Oh ya (sambil mengangguk) ami juga sempat mikir itu alasan ibu, ternyata memang betul.

791 S Ya Mi, kita kan harus menjaga juga. 792

793 794

P Ya bu nggak masalah yang penting wawancaranya lancar. Ibu pun nyaman bercerita.

795 796 797

S Kalo di rumah harus bisik-bisik kita ngobrolnya mi, takut nenek dengar, kalo disini kan lebih bebas dan nyaman. 798

799 800 801

P Hehehehe Ya bu nggak apa-apa. Kalo ibu nyaman kan ibu ceritanya bisa lebih lepas. Oh ya bu, bapak dan adek-adek apa kabarnya bu?

802 803 804 805

S Adek-adek baik-baik aja mi,

sekolahnya lancar. Bapak yang agak kurang baik sekarang mi (wajah subjek berubah sedih)

(24)

807 808 809 810 811 812 813 814 815 816 817 818

S Beberapa hari lalu bapak tu cerita ke ibu mi, curhat gitu mi tentang apa yang bapak tu rasakan Mi, bapak tu merasa berbeda dari kawan-kawannya yang lain, Bapak tu merasa kawan-kawan bapak itu mengucilkan bapak saat mereka mulai bercerita tentang anak laki-laki nya, padahal mana ada orang tu kaya’ gitu Mi, tapi entah kenapa akhir-akhir ni muncul perasaan kaya’ gitu kata bapak tu mi (menirukan cerita suaminya)

Suami subjek meraa dikucilkan teman-temannya karena tidak memiliki anak laki-laki.

819 820

P Trus apa yang ibu rasakan setelah dengar cerita bapak tu bu?

Subjek merasa sedih melihat kondisi suaminya.

Keluarga suami subjek tidak segan-segan

membahas tentang suami subjek dan subjek yang tidak memiliki anak laki-laki meskipun sedang berada di tempat umum. 821

822 823 824 825 826 827 828 829 830 831 832 833 834 835

SS (Terdiam, seperti memikirkan sesuatu) Yang ibu rasa Mi ya sedih, harusnya lagi ngumpul sama kawan-kawan nya kan senang-senang bapak tu Mi. Terus kalo nenek dan sama sodara-sodara yang lain udah cerita atau nyindir masalah itu perasaan ibu langsung campur aduk, sedih ada, kesal ada kecewa pun ada Mi. Dulu pernahlah bapak tu datang ke kantor ibu cerita Mi hampir nangis bapak tu depan ibu, untung aja nggak nagis kalo nangis kan udah ibu ejekin bapak tu Mi.

Hehehehehe (tertawa). Heran kali ibu waktu itu mi.

836 837 838 839

P Hahahaha, mungkin udah nggak tahan bapak tu waktu itu bu makanya sampe gitu, memang kalo nggak ke ibu ke siapa lagi bapak bisa curhat?. 840

841 842 843 844 845 846 847 848 849 850 851 852

(25)

apa-853 854 855 856 857 858 859 860 861 862 863

apa katanya, nggak peduli dia itu tempat umum dan banyak orang yang dengar, malu kali bapak tu, ditinggal bapak tu lah terus kakak bapak tu mi terus pergi bapak ke kantor ibu, karena bapak tau cuma ibu lah yang ngerti keadaan bapak, keadaan kami ni Mi, orang lain mungkin ada yang ngerti tapi ujung-ujungnya kan bisa juga dia balek ngejek Mi (menirukan cerita dan perkataan suaminya).

864 865 866 867 868

P Ya juga ya bu, sebelumnya bapak kan pernah diminta keluarga bapak untuk menikah lagi dengan perempuan lain bu, itu cuma sekali atau gimana bu? Dan gimana perasaan ibu?.

Keluarga suami subjek sering kali meminta suami subjek menceraikan subjek dan menikah lagi untuk mendapatkan anak laki-laki.

GS (Perilaku) 869

870 871 872 873 874 875 876 877 878 879 880 881 882 883 884 885 886

S Kalo itu berulang kali Mi, hampir disetiap kesempatan orang tu pasti ngomongin itu, makin kesini makin sering Mi, kami heran aja dengan orang tu, yang menikah kami, yang menjalani kami, yang merasakan susah senangnya kami, tapi kenapa orang tu berani bilang kalo bapak tu nggak bahagia dengan ibu dan anak-anak, karena anggapan dan pemikiran itulah orang tu berani nyuruh bapak nikah lagi, bahkan bapak tu pernah di suruh cerein ibu Mi. Sedih kali lah kami Mi, kok satu pun lah nggak ada keluarga bapak ni yang mau ngerti perasaan kami, apa orang tu pikir kami ini masi anak-anak sampe harus diatur-atur hidupnya? (sambil geleng-geleng kepala heran). 887

888

(26)

889 890 891 892 893 894 895 896 897 898 899 900 901 902 903 904 905 906 907 908 909 910

S Kalo memang maksudnya baik Mi, cara bicaranya pun baik, bukan kaya’ orang lagi menghakimi orang yang buat salah Mi, tapi ibu pikir memang orang tu nggak suka liat bapak tu bahagia sama ibu Mi, untuk apa lah kami disuruh pisah Mi? Kalo lah bapak tu nggak senang hidup sama ibu, nggak usah disuruh pun pasti bapak tu udah

tinggalin ibu , tapi kan buktinya sampe sekarang bapak tu tetap sama ibu itu karena kami memang bahagia, harusnya orang tu mau ngerti Mi, kami aja nggak pernah mencampuri urusan orang tu, jadi maunya orang tu juga gitu Mi. Sebagai keluarga kita harusnya

memang bisa nasehat-menasehati, tapi kan jangan terus memutuskan, merasa apa yang orang tu pikirkan itu yang paling benar, kalo lah orang tu yang disuruh cere atau kawin lagi entah gimana pun mungkin sikap nya. 911

912 913 914

P Untung lah bapak dan ibu masih sabar dan nggak sampe bersikap aneh-aneh ya. Terus kalo ibu udah sedih kali gara-gara sikap orang tu apa yang ibu buat?

Untuk mengatasi

masalahnya subjek lebih. memilih bercerita pada suami, berbagi dengan teman-teman

PFC (Seeking Social Support)

915 916 917 918 919 920 921 922 923 924 925 926 927

S Yang paling sering ibu lakuin ya cerita sama bapak, ngumpul-ngumpul sama kawan-kawan sekedar duduk sama-sama, cerita yang masih wajar di

ceritakan, tapi biasanya kalo udah sibuk lupa ibu sama masalah-masalah tu Mi, tapi ibu bersyukur lah Mi masalah ni nggak buat ibu jadi lemah kali mi, bersyukur ibu bapak tu masih mau cerita ke ibu mi walaupun kadang kalo ibu cerita kadang mau bapak tu marah Mi karena bapak pun udah pening dengan masalah tu.

928 929 930 931

P Hehehehe itu mungkin bedanya laki-laki dengan perempuan ya bu, kalo bapak tu mungkin nggak pake perasaan, kalo ibu kan perasaannya halus kali. 932

933 934

(27)

935 936

marah kan kasian bapak tu Mi hehehehe..

937 938 939

P Hahahaha. Ya ya bu, terus kalo ibu gimana perasaan ibu yang sebenarnya bu?

Subjek merasa dirinya mengalami stres, karena menghadapi perlakuan tidak baik keluarga suaminya.

GS (Perilaku)

Subjek pernah menangis didepan keluarga

suaminya, karena subjek tidak tahan melihat perlakuan keluarga suaminya pada anak-anak subjek.

PFC (Confrontative Coping)

Setelah subjek melepaskan tangisnya, subjek merasa perasaannya lebih tenang dan lega. Dan keluarga suaminya pun agak kurang memperlakukan mereka kurang baik.

940 geh, hehehehehe.. Banyak kali yang nyerang ibu, nenek dan kakak-kakak bapak tu kalo bicara sama ibu kan beda caranya dengan bicara sama bapak tu, gimana pun bapak tu yang betol-betol keluarga orang tu, kalo ibu kan orang datang Mi. Yang buat ibu merasa sedih Mi tu la kalo nenek sana atau sodara bapak yang lain udah nunjukin sikap ngebedain anak ibu dengan anak-anak lain, padahal apalah salah anak-anak ibu tu sampe harus di bedakan dengan anak yang lain, maunya urusan orang tua jangan di bawa ke anak-anak. Pernah lah ibu nangis sampe teriak Mi nggak peduli ibu rame orang, pas itu arisan keluarga Mi, adek mu yang paling kecil tu waktu itu masih 10 tahun umurnya namanya anak-anak Mi apa yang diliat kan mau dimintanya, pas diminta adek tu ke sepupunya anak kakak bapak ni yang nomor dua, nangislah anak kakak tu tadi Mi ngadu ke ine nya, itulah di cubitnya adek tu mi ibu sedih kali liatnya Mi, kalo dia nggak kasikan nggak apa-apa ibu pun bisa belikan untuk anak ibu, tapi kenapa harus dicubitnya dinampakinnya kalo dia nggak suka sama adek tu Mi, sedih kali ibu waktu itu Mi nangis keras-keras terus ibu entah apa-apa keluar kata-kata dari mulut ibu ni udah, alah ibu pikir lama kali udah ibu tahan ibu luap kan terus semua pas itu Mi, alhamdulillah adalah kurang orang tu nindas kami Mi hehehehehe.. Tapi nggak lama,

mungkin karena nenek pun ngebela orang tu makanya nggak mau baek-baek orang tu sama kami Mi.

(28)

981 982 983

anak kecil digituin ya, bapak tau kejadian itu bu? Terus gimana sikap bapak bu?

984 985 986 987 988 989 990 991 992

S Tau mi, waktu itu bapak pun ada di sana. Diajak bapak tu ibu dan anak-anak pulang Mi, waktu itu acaranya kan di rumah kakak bapak, kalo bapak biarin ibu nagis terus kasian ibu katanya mi, udah reda nagisnya baru dia ajak bapak tu ibu bicara, kasian anak-anak pun waktu itu masi kecil mana ngerti orang tu.

993 994

P Ya bu, memang nggak baek anak-anak terbawa masalah.

995 996 997 998 999 1000 1001 1002 1003

S Ya Mi nyesal juga lah ibu waktu itu, karena kejadiannya di depan anak-anak, tapi waktu itu nggak tahan ibu Mi, marah ibu kesal anak ibu di gituin, apa lah salah anak Mi, tau apa anak-anak. Kadang yang liat kejadian tu udah gila pun dipikirnya ibu Mi, nggak tau lagi entah gimana nagis ibu, entah apa udah yang ibu bilang.

1004 P Setelah itu gimana perasaan ibu? 1004

1005 1006 1007

S Tenang Mi, tenang kali ibu rasa, kaya’ lepas semua beban di hati sama pikiran ibu Mi. Plong pikiran ibu Mi.

Hehehehehe. 1008

1009 1010

P Kadang memang nangis bisa buat tenang ya bu. Nenek gimana sikapnya waktu itu bu?.

1011 1012 1013 1014

S Kalo nggak salah nggak pulang lah kerumah sampe hampir sebulan waktu itu nenek tu Mi, waktu itu pulangnya karena sakit kalo nggak salah. 1015

1016

P Ooooo pas udah di rumah ada nggak nenek tu ngebahas kejadian tu bu?. 1017

1018 1019 1020 1021

S Nggak Mi, banyakan diam nenek tu, mungkin nenek tu juga binggung harus bersikap gimana ya Mi. Nenek tu bersikap seolah-olah nggak terjadi apapun Mi.

1022 1023

P (mengangguk) trus apa lagi yang terjadi bu?.

(29)

1025 1026 1027 1028 1029 1030 1031

semua salah, anak-anak dibedain dari yang lain, kami selalu disindir-sindir, kalo udah mulai nggak sanggup nahan sedih atau kesal ya ibu bawa sholat atau ngaji Mi, do’a ibu semoga sikap orang tu bisa berubah dan diampuni Allah kesalahannya Mi.

subjek sudah tidak sanggup menghadapinya subjek memilih

menenangkan diri dengan beribadah dan berdo’a. EFC (Positive

Reappraisal) 1032

1033

P Amin, orang yang sabar pasti dirahmati Allah kan bu?.

1034 1035 1036 1037 1038

S Ya Mi, mungkin kami lagi di coba ya Mi, Allah kan nggak akan ngasi cobaan diluar kemampuan hambanya, itu aja yang ibu yakini, kalo kita sabar kan sayang Allah sama kita Mi.

1039 1040 1041 1042 1043 1044 1045 1046 1047

P Ya bu. Semoga lah sikap mereka segera berubah ya bu, biar nggak ada yang tersakiti lagi. Mungkin bener kata ami tadi, maksudnya baik tapi caranya yang salah. O ya bu ini wawancara terakhir kita bu, Ami ucapin makasi banyak ya bu, Ami mohon do’anya biar Ami bisa segera wisuda dan nggak ada ujian lagi bu.

1048 1049 1050

S Ya Mi. Amin. Biar senang hati ama ine sana, lama kali Ami selesainya.

Hahahaha.

Wawancara berakhir. 1051

1052 1053 1054

P Ya bu, makasi banyak ya, do’akan semuanya lancar ya, makasi sekali bu. Ami pamit pulang ya bu, ada yang mau di urus lagi.

1055 S Ya nak, sama siapa pulangnya?. 1056

1057

P Sendiri bu, naek becak pun bisa mau kerumah kebayakan dulu.

1058 S Oh ya nak hati-hati ya.. 1059 P Ya bu, assalamualaikum.

1060 S Wa’alaikumsalam Mi.

(30)

Wawancara pertama dilakukan selama 90 menit, dimulai pukul 16.00 WIB dan

berakhir pukul 17.30 WIB, saat peneliti menemui responden, responden sedang

berada di rumahnya melewatkan waktu dengan menonton televisi. Responden

mengenakan daster batik berlengan pendek dengan panajang di bawah lutut. Di

kepala responden terlihat ada gulungan rambut, ditelinga responden terlihat ada

sepasang anting dan responden juga menggunakan kalung berrbandul lafaz Allah.

Responden berada di rumah bersama anak nya yang sedang tidur,

wawancara dilakukan diruang tamu rumah responden, diruang tamu tersebut

terdapat sebuah foto keluarga yang di pajang di dinding sebuah lemari pajangan

yang berada disudut ruangan, ruang tamu tersebut diberi cat tembok berwarna

hijau terang dilengkapai satu set kursi kayu berwarna coklat tua.

Selama wawancara berlangsung responden banyak menggunakan

istilah-istilah untuk mengungkapkan apa yang dialaminya, responden cukup terbuka

bercerita dan menjawab pertanyaan peneliti. Ekspresi responden berubah-ubah

kadang responden tertawa lepas, sekedar senyum bahkan responden sempat

menangis.

Wawancara kedua dilakukan di rumah responden, wawancara berlangsung

60 menit, dimulai pukul 15.00 WIB dan berakhir pukul 16.00 WIB, wawancara

(31)

II. B. Wawancara

Wawancara I (Responden II)

Sabtu, 12 Mei 2012, pukul 16.30-18.00 Baris Tanya/

Jawab (Peneliti =

P, Subjek = S)

Verbatim Analisa Data

1 2 3

P Sore kak, lama ya nunggunya? Maaf ami tadi ngantri bensin dulu..

Peneliti berbasa-basi kepada subjek dengan menanyakan bahasa apa yang akan digunakan selama wawancara

4 5 6

S Gere dek, sire nonton aku nantin ko.Nggak dek, sambil nonton aku nunggunya). 7

8 9 10 11 12 13

P Turah basa gayo keh kite wawancara e kak? Aku gere paseh tu le kak. Hehehehe. (Harus bahasa gayo kita wawancaranya ya kak? Aku nggak terlalu pasih la kak. Hehehehe. (sambil tertawa) 14

15 16 17 18

S Hahahaha (ikut tertawa) Ya nggak la dek gimana enaknya aja bahasa indonesia bole, basa gayo pe nguk (bahasa gayo pun bisa).

19 20 21 22

P Bohketa kak (baiklah kak), sama siapa kakak di rumah? Kakak nggak sibuk kan kak? Ami takut ganggu kak.

Subjek berada di rumah bersama kedua anak perempuannya, namun saat ditemui kedua anaknya sedang bermain di sekitar rumah

23 24 25 26 27 28 29

S Sama anak-anak dek tapi tengah nome rohol gere uet len (tapi lagi tidur siang belum bangun dari tadi) kan kita udah janji selo mungkin sebok aku dek (mana mungkin sibuk aku dek).

(32)

31 32 33 34

S Abangmu bebuet biasa e kelem baru ulak dek (Abangmu kerja biasanya malam baru pulang dek).

Suami Subjek belum pulang kerja

35 36 37 38 39

P Ooo nguk kite mulei nye wawancara ni kak geh? Kati ter selese (Ooo bisa kita mulai wawancaranya ya kak? Biar cepat selesainya).

Subjek menawarkan minuman kepada peneliti, namun peneliti menolak karena takut untuk merepotkan

41 42 43 44 45

S Ke nguk dek yoh, apa keh yang mau di tanya? (Kan bisa la dek) (Dengan wajah penasaran) adek mau minum apa? Biar kakak buatkan.

49 50 51 52 53 54 55

P Nggak usah repot-repot kak, baru minum ami dirumah kak. Supaya jelas ini kak boleh kan Ami tau nama lengkap kakak? (tidak direkam karena peneliti akan menggunakan nama samaran).

56 57 58 59

S Ya udahlah kalo gak mau dek, langsung aja kakak jawab pertanyaa mu ya (subjek

berinisial M) Nama Subjek berinisial M

Usia memasuki 33 Tahun

Menikah di usia18 tahun

Umur pernikahan 14 tahun 60

61

P Umur kakak sekarang berapa kak?

62 63 64 65

S Umur kakak jalan 33 tahun dek, nge tue pora kakak ni hehehehe (Udah agak tua kakak ni) (Sambil tertawa). 66

67 68

P Selo ara kak (Mana ada kak) berapa lama udah kakak nikah sama abang?.

69 70 71

S Kami kerje (Kami nikah) pas kakak umur 18 tahun dek, berarti sekitar 14 tahun la dek. 72

73

P Nikah muda kakak ya? Anak-anak berapa orang kak?.

Subjek menikah muda, diminta orangtua daripada nganggur di rumah

Subjek memiliki satu anak perempuan

74 75 76 77 78 79

(33)

80 perempuan. Subjek mengenal suaminya sudah lama, usia mereka beda 5 tahun

Subjek juga sudah mengenal lama keluarga suaminya sebelum menikah

Sekalipun sudah mengenal,Subjek sering juga makan hati dengan keluarga suami

81 82 83

P Jadi kakak dijodohin ya? Pas nikah dulu umur abang berapa kak?.

84 85 86 87 88 89 90 91

S Nggak la di jodohin dek, sebelume memang kami memang udah kenal dan dekat. abang mu umurnya beda 5 tahun sama kakak dek, berarti pas nikah ya 23 tahun la umurnya dek. Udah lebih dewasa dari kakak. 92

93 94

P Ooo, sama keluarga abang pun keh sebelumnya kakak udah kenal?.

95 96 97

S Kalo sama keluarga abang dulu cuma sekedar tau la dek, pas nikah baru betol-betol kenal. 98

99

P Tapi orang tu kan baik sama kakak?.

100 101 102 103 104 105

S Alah baik nya orang gayo ni dek makan hati juga kita hehehehehe (sambil tertawa kecil). Cara orang

memperlakukan orang lain beda2 dek geh.

106 107

P Hehehehehe maksudnya apa tu kak?

108 109 110 111 112

S Maksudnya ya baik-baik lah kita orang Gayo ni dek, tapi kadang-kadang karena satu kekurangan kita orang tu lupa cara menghargai kita.

113 114

P Ooooo.. Ya kak ngerti ami maksud kakak.

115 116 117 118

S Adek meneliti ini kan karena adek tau gimana nasib kami yang nggak punya anak perempuan ni.

119 120 121

P Eh anak perempuan kan kakak ada kak? Hehehehe.. Nggak keh salah kakak tu?

123 124 125

(34)

126 dek.

127 P Apa aja yang kakak alami kak?

128 S Maksudnya dek?

129 130 131 132 133

P Maksud ami, apa aja yang terjadi kak, kakak bilang kan tadi orang-orang ni lupa cara berkelakuan baik sama orang lain.

134 135 136 137 138

S Ooooo itu ya dek. Kami yang nggak punya anak laki-laki ni kan selalu dipandang sebelah mata, ibaratnya kami ni perempuan nggak berguna. 139

140

P Sampe segitunya keh kak? Kenapa bisa kak?

141 142 143

S Ya gitulah intinya dek. Aneh orang Gayo ni, kadang kek nggak ada hati.

144 145 146

P Hehehehe. Anak kakak berapa udah umurnya kak?

Sekolahnya dimana kak?. 147

148 149 150 155

S Umurnya 10 tahun dek, sekolahnya kelas 5 SD.

Sekolahnya di SD Panteraya ni dek (Nama daerah tempat tinggal subjek).

Anak subjek berusia 10 tahun, dan sudah kelas 5 SD

156 157 158 159 160

P Berarti setelah nikah kakak lama baru dapat anak ya kak? Kalo di itung kakak nikah udah 14 tahun, tapi si adek masi 10 tahun.

161 162 163 164 165

S Ya dek hampir 3 tahun la kakak kosong dek. Berobat kakak sama abang ni entah keman-mana lah udah dek.

Demi dapat buah hati. Setelah tiga tahun menikah, baru subjek memperoleh anak

Sempat lama hamil membuat subjek berobat kampung untuk

mempercepat kehamilan 166 P Berobat kemana aja kak?

167 168 169 170 171 172 173 174 175

(35)

176 177 178 179 180 181

kakak ipar kakak di Ulu Naron (Nama tempat) ada yang bisa ngobatinya, kesana la kami sama abang dek udah hampir 2 tahun nikah belum juga hamil kakak dek.

Subjek merasa sedih karena sempat dibilang susah punya anak

181 183

P Terus kakak nggak berobat lagi?.

184 185 186 187 188 189 190 191

S Berobat dek, walaupun la kakak udah nggak yakin dek, tapi karena liat abang kasian kakak liatnya dek, kakak ikutin aja. Terakhir kami berobat ke Kota Cane dek (Nama

kabupaten tetangga tempat subjek tinggal).

192 P Yang itu berhasil ya kak?. 193

194 195 196 197 198 199 200 201

S Alhamdulillah dek berhasil. Itu pun udah lama berobat baru hamil kakak dek, memang kata mamak yang ngobati tu kakak susah punya anak dek.

Makanya udah bolak nalek kesanan kemari baru berhasil dek, hampir putus asa kakak waktu itu.

202 203

P Gimana perasaan kakak waktu itu kak?

204 205 206 207 208

S Pas dibilang susah punya anak, ya sedih la dek, gimana la kami nggak punya keturunan? Nggak ada yang urus pas kami tua nanti.

209 210 211

P Tapi kan kakak bisa juga hamil kak. Pas tau hamil gimana perasaan kakak?

212 213 214 215 216 217 218 219 220 221

S Bersyukur kali kakak dek, sampe nangis kakak, tapi nangisnya nangis bahagia la dek, nggak sia-sia usaha kakak dan abang waktu itu.

Lahir anak kakak yang besar tu kami buat la acara turun mani (Pemberian nama) nya besar besaran dek. Tapi tu la dek udah dapat anak perempuan

(36)

222 223

maunya dapat anak laki-laki lagi dek.

224 225 226

P Jadi anak kakak ada dua ya? Tadi kakak bilang anak kakak yang besar tu.

227 228 229 230 231

S Ya dek, anak kakak sebenarnya dua, tapi anak kami yang ke dua tu lahirnya nggak sampe bulan dek, jadi meninggal, baru dua hari lahir dek.

232 233 234

P Maaf kak, ami nggak tau, ami nggak maksud buat kakak ingat dan sedih.

235 236 237 238 239 240

S Nggak apa-apa dek, memang kakak nggak pernah lupa. Anak kakak yang kedua tu laki-laki la dek, ganteng kali (sambil menerawang seperti mengingat anak laki-lakinya)

241 242

P Kalo boleh tau adek lahirnya tahun berapa kak?

243 244 245 246 247 248 249 250 251 252 253 254

S 4 tahun setelah kakaknya lahir dek. Itu pun susah kali lah kakak hamilnya dek, kata dokter ada kista di rahim kakak, operasi lah kakak dek, 2 tahun setelah operasi tu baru kakak hamil lagi. Selama hamil pun banyak kali cobaan kakak, sakit aja kerja kakak dek. Tu lah nggak rezeki dek geh, udah banyak cobaannya nya anak pun nggak jadi untuk kita. 255

256

P Sabar ya kak, adek tu bisa jadi tabungan kakak di surga nanti. 257

258 259

S Ya dek, banyak orang yang bilang gitu, itu lah yang buat kakak kuat dek.

260 261

P Keluarga gimana waktu itu kak?

262 263 264 265

(37)

268 269 270 271 272 273 274 275

Kakak ipar kakak tu bilang, kakak ni sial dek, makanya susah punya anak, dapat anak laki pun nggak panjang umurya. Kan sedih kakak dek, udah lah kakak kena musibah masi juga kakak dengar omongan kaya’ gitu.

Subjek dianggap sial oleh keluarga suaminya karena tidak bisa memiliki anak laki-laki

26 27 278 279 280 281 282

P Sabar kak ya, kadang Allah ngasi kita cobaab tu lebih dari satu, biar kita bisa lebih sabar dan belajar ikhlas kak.

Hehehehehe (tertawa) maaf kalo ami terkesan menggurui kakak.

283 284 285 286

S Ya dek, nggak apa, kita kan harus selalu mengingatkan dek, saling menghibur kalo ada yang susah. (tersenyum) 287

288 289

P Selain sindiran-sindiran tadi apa lagi yang orang tu buat ke kakak?

290 291

S Harus kakak ceritain ya dek? Semuanaya keh? (kah?)

Subjek mulai menceritakan perlakuan yang dia dapat dari mertua dan keluarga suaminya. 292

293 294 295 296 297 298

P Kalo boleh di ceritakan ya ceritakan kak, kalo kakak nggak mau cerita nggak usah kakak cerita dulu. Semua yang ami tanya ini kak untuk

kelengkapan penelitian ami kak.

299 300 302 302 304 305 306 307 308 309 310 311 312 313 314

S Hehehehehe, ya dek kakak ceritain ya, tapi kadang ingat-ingat kelakuan orang tu geram la kakak dek. Pelan-pelan kakak ceritain geh. Mungkin orang tu benci sama kakak ada alasannya dek karena diantara semua menantu mamak, kakak yang paling lama punya anak, kakak yang nggak punya anak laki-laki, sedangkan orang kita ni kan anak laki-laki tu

(38)

315 316 317 318 319 320 321 322

P Hehehehehe, itu lah yang namanya sistem patrilineal kak, orang gayo ni menganggap penerus mereka ya cuma anak laki-laki, padahal anan itu mau laki-laki mau perempuan kan sama aja kak, adat yang membedakannya. 323

324 325 326 327 328 329 340 341 342 343 345 346 347

S Ya dek kalo kakak bilang aneh adat ni, jadi anak perempuan tu bagi orang ni nggak ada artinya la dek kan, padahal kalo tua anak perempuan yang urus kita, kalo anak laki-laki palingan cuma kasi belanja. Tapi tu lah dek gara-gara ini keluarga abg tu ngeliat kakak nggak suka karena yang lain kan punya anak laki-laki semua, istilahnya gara-gara itu kakak jadi beda kasta la sama orang tu dek. Hehehehehe (tertawa) 348

349

P Nggak sukanya nggak suka gimana kak?

350 351 352 353 354 356 357 358 359 360 361 362 363 364 365 366

S Kakak selalu jadi bahan nupet dek(gunjingan). Apa yang kakak buat semuanya salah, kalo kakak yang masak nggak enak, kurang ini lah, kurang itulah, padahal kalo kakak cicipi rasanya udah pas lah dek, cara masak kakak pun sama aja sama yang laen tu. Kalo ada yang muji kakak, langsung dipatahkan orang tu dek, istilahnya kakak ni kaya’ bebek buruk rupa yang lain tu angsa cantik hahahahahaa (tertawa, tapi terlihat ada beban saat subjek bercerita).

Semua yang dilakukan subjek dianggap salah.

Subjek merasa dibedakan oleh mertuanya dari yang lain. 367

368 369

P Hahahahaha kakak ni rajin baca buku dongen nampaknya, sampe segitunya istilah kakak. 370

371 372

(39)

373 374 375 376 377 378 379 380 381 382 383

dulu kami mau liburan sama-sama keluarga besar dek, terang-terangan di bilangnya sama semua, kalo inen ipak tu ikut aku nggak usah aja ikut (menirukan kata-kata

mertuanya), tau adek sedih kali lah kakak dek, seolah-olah entah apa lah kakak ni, sampe segitu bencinya mamak tu sama kakak.

Semua perlakuan kurang baik yang diterima subjek di sebabkan karena subjek tidak memiliki anak laki-laki.

GS (Perilaku) 384

385 386

P Kakak tau apa penyebabnya kak? Waktu itu sikap abang gimana kak?

387 388 389 390 391 392 393 394 395 396 397 398 399 400

S Penyebabnya kan karena kakak ni menantu yang nggak punya anak laki-laki dek, padahal mamak tu tau gimana susah payahnya kakak untuk hamil dan punya anak, tapi nggak ada sikit pun kasiannya sama kakak, tetap aja kakak yang dianggap bawa sial dek. Kalo lagi sendiri nggak ada kerjaan kepikiran lah kakak dek, kadang sampe keluar air mata ni, nggak abis pikir kakak kok segitunya la mamak tu. 401

402 403 404 405

P Karena penting kali anak laki-laki tu mungkin kak ya. Oya kak waktu mamak tu nolak ikut liburan karena kka ikut, gimana sikap abang kak?

406 407 408 409 410 411 412 413 414 415 416 417 418

(40)

419 420 421

tapi anak istriku nggak kalian kasi iku (menirukan perkataan suaminya)

FYMSC (Dukungan Sosial) 422

423

P Berarti kan dibela abang kakak kan?

424 425 426 427 428 429 430 431 432 433

S Ya dek dibela abang tu kakak, adalah masi untungnya dek keluarga abang tu nggak baik sama kakak, abang baik sama kakak, kalo abang tu pun nggak baik sama kakak, apa lagi yang mau kakak harap dek? Bagusan kakak tinggalin aja semua ni. (dengan mimik muka yang terlihat sedih)

434 435 436 437

P Hidupkan memang gitu kak, ada sedih ada senangnya kak. Sampe sekarang keh masi gitu mamak tu sama kakak?

GS (Perilaku) 438

439 440 441 442 443 444 445 446 447 448 449

S Masi dek, malah kakak-kakak tu pun ikut-ikutan juga. Padahal kami nggak tinggal serumah la dek, kadang seminggu atau dua minggu sekali ketemu, kenapa lah mamak tu nggak ada sayang-sayangnya sama kakak ya? Padahal katanya kalo dekat bau nggak enak, kalo jauh bau harum dek kan? Ini kenapa nggak ya dek? (memelas) 449

450 451 452 453 454

P Hehehehehe, pake istilah lagi kakak geh, ada alasannya kadang mamak tu kaya’ gitu kak, pernah keh kakak tanya ke mamak tu kenapa sikapnya kaya’ gitu kak?

455 456 457 458 459

S Gimana mau nanya dek? Akhir-akhir ni kadang kakak bicara pun kaya’ pura-pura nggak denger mamak tu dek, sedih lah kakak dek.

460 461 462 463

(41)

464 465 466 467 468 469 470 471 472 473

S Pernah kakak coba cerita mamak kakak dek, tapi baru sikit kakak cerita langsung dipatahkan sama orang ni dek, katanya itu aib keluarga nggak boleh cerita walaupun ke kami, sesakit apapun hatimu itu kan pilihan mu jangan sampe ada yang tau jeleknya (menirukan kata ibu nya)

GS (Perilaku) 474

475

P Terus sejak itu kakak nggak pernah coba cerita lagi kak? 476

477 478 479 480 481 482 483 484 485 486 487 488 489 490

S Nggak dek, memang mamak tu nggak salah dek, karena kan udah aturannya gitu dek, mana boleh kakak cerita ke keluarga kakak, masalah apapun harus kakak selesaikan sendiri atau dengan abang dan keluarganya dek, walaupun la kaya’ gitu keluarga abang tu dek, kadang kalo udah nggak sanggup dalam shalat pun lah kakak nangis dek, kakak tau salah tapi paling nggak lega hati kakak dek. (matanya terlihat berkaca-kaca)

491 492

P Ami liat sedih kali kakak, apa aja keh yang orang tu buat kak? 493

493 495 496 497 498 499 500 501 502 503 504 505 506 507 508 509

S Gimana kakak nggak sedih dek, mamak tu sayang kali sama menantunya yang lain, sama kakak keliatan kali bencinya dek, salah keh kakak nggak bisa punya anak laki-laki dek? Itu semua kan takdir dek mana bisa kakak atur, Tuhan yang kasi kakak anak

(42)

509 menetes)

510

511 512 513 514 515 516

P Sabar kak ya, ami minta maaf udah buat kakak cerita sampe nangis, masi bisa keh kita lanjut wawancaranya kak? Kalo kakak nggak bisa biar kita berenti disini aja kak? Kapan-kapan kita sambung lagi. 517

518 519 520 521 522 523 524 525 526 527 528 529 530 531 532 533 534 535 536 536

S (diam sebentar sambil

mengusap airmatanya) bisa dek kita lanjut, hehehehehe

(tertawa kecil) kakak Cuma terbawa suasana aja, selama ini kakak nggak ada kawan cerita dek. Ke keluarga kakak pun nggak bisa, cerita sama abang takut nambah beban

pikirannya, gimanan pun mamak tu kan ibu abang, kakak-kakak tu kan keluarga abang, cerita ke anak yang ada anak kakak heran hehehehe, mana lah ngerti dia masalah orang tua dek. Mau cerita ke kawan takut nggak bisa di percaya nanti takutnya malah dijadikan bahan gosip.. hahahahaha (mulai tertawa lepas seperti sebelumnya) 537

538 539 540

P Hehehehehe.. alhamdulillah, kalo kakak bisa lanjut. Jadi apa cara kakak mengatasi masalah ni kak?

543 544 545 546 547 548 549 550 551 552 553

S Kadang kakak cerita ke abanga dek, tapi nggak la selalu, apa yang bisa kakak tahan nggak kakak sampaikan ke abang dek, karena setiap kakak cerita kakak liat abang agak bingung, walaupun selalu aja ada cara atau kata-kata abang tu yang membesarkan hati kakak, yang buat kakak agak tenang dan lupa apa yang terjadi dek. 555

556

Gambar

Tabel

Referensi

Dokumen terkait

From the analysis, the writer then categorized all possible stylistics and linguistics devices PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi cabai sampai panen ke-10 dan bunga kubis terlihat (Tabel 4), perlakuan pola tanam tumpangsari cabai 100% + kubis bunga

Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui struktur komunitas dan kelimpahan fitoplankton serta mempelajari keterkaitan antara struktur komunitas dan

Bahkan perniagaan bukan saja halal, tapi dianjurkan oleh baginda Nabi Muhammad saw. Sebagaimana diriwayatkan Bazzar ra., bahwasanya Nabi saw ditanya: “Pekerjaan apa yang

Sedangkan tahapan Ihsan yaitu pemahaman keagamaan yang telah mampu melewati batas-batas logika teologis dan etis, sehingga seseorang menemukan hakikat keagamaannya itu

Adapun pola asuh permisif pada penelitian ini menjadi pola asuh yang terbaik setelah pola asuh demokratis karena meskipun tidak menyumbangkan persentase kecerdasan emosional

Menurut hemat penulis yang tak kalah pentingnya peranan Thawalib Padang Panjang terhadap pembaharuan pendidikan Islam di Minangkabau yang belum diungkap secara

Penulis sekiranya dapat memberikan alternatif pilihan dalam pengaturan lampu lalu lintas tersebut sehingga dapat mengurangi kemacetan pada suatu