• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR - Pusat Perdagangan Meubel di Surakarta Sebagai Sarana Informasi, Promosi dan Transaksi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS AKHIR - Pusat Perdagangan Meubel di Surakarta Sebagai Sarana Informasi, Promosi dan Transaksi"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PUSAT PERDAGANGAN MEUBEL DI SURAKARTA

SEBAGAI SARANA INFORMASI, PROMOSI DAN

TRANSAKSI

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU ( S1 )

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR PADA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET, SURAKARTA

DISUSUN OLEH :

SINTIA DEWI WULANNINGRUM

I0207088

Pembimbing : Ir. Musyawaroh,MT.

Amin Sumadyo, ST. MT.

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

PUSAT PERDAGANGAN MEUBEL DI SURAKARTA

SEBAGAI SARANA INFORMASI, PROMOSI DAN

TRANSAKSI

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Strata Satu

Program Studi Arsitektur Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun oleh :

SINTIA DEWI WULANNINGRUM

I0207088

Pembimbing :

Ir. Musyawaroh,MT.

Amin Sumadyo, ST. MT.

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(3)

commit to user

JURUSAN ARSITEKTUR/ FAKULTAS TEKNIK Sintia Dewi Wulanningrum/ I0207088

Furniture Trade Center in Surakarta as A Place Information, Promotion And Transactions

ABSTRACT

Furniture center in Surakarta is a place / facilities that accommodate various

activities related to trading activities of furniture such as information, promotion,

transactions and other supporting facilities, so that the community and related professions

can take advantage of information relating to product and furniture manufacturers can do

promotion, marketing and transactions furniture products that are sold in a place that is

attractive and communicative.

The background of the trade center furniture designed in Surakarta, among others, the

spread of furniture industry in Surakarta and its surroundings, the absence of container

that holds and markets furniture appropriate and proper and the lack of promotional

activities to lower middle businessmen.

The purpose designed furniture emporium in Surakarta is to accommodate all the

activities associated with fitted furniture with supporting facilities. Supporting facilities

that contained among other activities of the seminar, eat & drink events, worship,

activities of a business center, association activities, consulting activities, trading

activities supporting furniture items such as paint, seat cushions etc..

(4)

commit to user

JURUSAN ARSITEKTUR/ FAKULTAS TEKNIK Sintia Dewi Wulanningrum/ I0207088

PUSAT PERDAGANGAN MEUBEL DI SURAKARTA SEBAGAI SARANA INFORMASI, PROMOSI DAN TRANSAKSI

ABSTRAK

Pusat perdagangan meubel di Surakarta adalah suatu tempat/sarana yang

mewadahi berbagai aktivitas yang berkaitan dengan perdagangan meubel

seperti kegiatan informasi,promosi , transaksi dan sarana penunjang lainnya,

sehingga masyarakat dan profesi-profesi terkait dapat memanfaatkan

informasi yang berkaitan dengan produk meubel serta produsen dapat

melakukan promosi,pemasaran dan transaksi produk-produk meubel yang di

jual dalam suatu tempat yang atraktif dan komunikatif.

Latar belakang dirancangnya pusat perdangan meubel di Surakarta antara

lain tersebarnya industri meubel di Surakarta dan sekitarnya, tidak adanya

wadah yang menampung serta memasarkan meubel yang sesuai dan tepat dan

kurangnya kegiatan promosi pengusaha menengah ke bawah.

Tujuan dirancangnya pusat perdagangan meubel di Surakarta adalah untuk

menampung segala aktivitas yang berkaitan dengan meubel dengan dilengkapi

fasilitas penunjang. Fasilitas penunjang yang diwadahi antara lain kegiatan

kegiatan seminar, kegiatan makan&minum, ibadah, kegiatan business center,

kegiatan asosiasi, kegiatan konsultasi, kegiatan jual beli barang penunjang

meubel seperti cat, bantal kursi dll.

(5)

commit to user

v

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR SKEMA ... xv

DAFTAR BAGAN DAN DIAGRAM ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Judul ... 1

B. Latar Belakang permasalahan ... 1

C. Permasalah... 4

D. Persoalan ... 4

E. Tujuan ... 4

F. Sasaran ... 5

G. Batasan Dan Lingkup Pembahasan ... 6

H. Metoda Pembahasan... 7

I. Sistematika pembahasan ... 8

(6)

commit to user

vi

BAB II TINJAUAN UMUM MEUBEL

A. Tinjauan Sektor Perindustrian

Dan Perdagangan Meubel Di Jawa Tengah ... 11

B. Perkembangan Meubel Di Surakarta ... 11

C. Peranan Meubel ... 12

D. Lembaga-Lembaga Yang Terkait ... 16

E. Struktur Organisasi ... 16

F. Klasifikasi Jenis-Jenis Meubel ... 18

G. Jenis-jenis furniture di Indonesia ... 18

H. Tinjauan pusat perbelanjaan ... 19

I. Tinjauan gedung pameran ... 21

J. Studi Lapangan 1. Pasar Meubel Di Surakarta ... 23

2. Pusat Meubel Di Jepon,Blora... 25

3 Jakarta Desain Center ... 27

4. Artha Gading Meubel Center ... 30

K. Tinjauan Preseden 1. Arena Pekan Raya Jakarta ... 33

(7)

commit to user

vii

CENTER

A. Tinjauan Kota Surakarta

1. Keadaan Geografis ... 35

2. Keadaan Topografis ... 36

3. Keadaan Klimanologi ... 36

B. Rencana Perkembangan, Potensi Dan Perencanaan Kota Surakarta 1. Rencana Perkembangan Kota ... 37

2. Perkembangan Fisik Kota ... 38

3. Penyediaan Ruang ... 38

4. Potensi Kota dan Perencanaan ... 39

5. Perencanaan Umum Tata Ruang Kota Solo ... 40

C. Tinjauan Tata Ruang Kota ... 40

D. Potensi Kota Surakarta Sebagai Lokasi Meubel Center 1. Potensi Industry... 44

2. Potensi Perdagangan ... 45

3. Sesuai dengan Visi dan Misi Kota Surakarta ... 46

BAB IV PUSAT PERDAGANGAN MEUBEL YANG DIRENCANAKAN A. Pemahaman Pusat Perdaganagan Meubel ... 47

B. Pusat Perdagangan Meubel Sebagai Sarana Informasi ... 52

C. Pusat perdagangan meubel sebagai sarana promosi ... 53

D. Pusat Perdagangan Meubel Sebagai Sarana Transaksi ... 55

(8)

commit to user

viii

BAB V ANALISA PERENCANAA DAN PERANCANGAN PUSAT

PERDAGANGAN MEUBEL DI SURAKARTA

A. Analisa Mikro

1. Analisa Kegiatan ... 57

2. Analisa Besaran Ruang Peruangan ... 69

B. Analisa Makro 1. Analisa Pemilihan Site ... 85

2. Analisa Exiting Dan Potensi Site ... 88

3. Analisa Pengolahan Site... 93

a. Pencapaian site ... 93

b. Analisa view dan orientasi ... 96

c. Analisa penzoningan site ... 97

d. Analisa sirkulasi ... 102

4. Analisa Tata Masa Dan Tampilan Bangunan ... 104

5. Analisa Struktur Bangunan ... 105

6. Analisa Utilitas Bangunan ... 108

a. Analisa Sistem Transportasi Vertikal ... 108

b. Analisa Sistem Penyediaan Listrik ... 109

c. Analisa Sistem Pengaman Bahaya Kebakaran ... 110

d. Analisa Sistem Penghawaan Buatan ... 117

(9)

commit to user

ix

g. Analisa Sistem Air Bersih ... 119

h. Analisa Sistem Air Kotor dan Air Hujan ... 120

i. Analisa Sistem Pengelolaan Sampah ... 120

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERDAGANGAN MEUBEL DI SURAKARTA A. KONSEP MIKRO 1. Konsep Kegiatan ... 123

2. Konsep Peruangan ... 124

B. KONSEP MAKRO 1. Konsep Penataan Massa pada Site ... 128

2. Konsep Sirkulasi ... 129

3. Konsep Penataan Vegetasi dan Respon Matahari ... 130

4. Konsep Struktur ... 132

5. Konsep Utilitas ... 133

a. Sistem Transportasi Vertikal ... 133

b. Sistem Penyediaan Listrik ... 133

c. Sistem Pengaman Bahaya Kebakaran ... 134

(10)

commit to user

x

e. Sistem Komunikasi ... 139

f. Sistem Penangkal Petir ... 140

g. Sistem Air Bersih ... 141

h. Sistem Air Kotor dan Air Hujan ... 142

(11)

commit to user PENDAHULUAN

A. STATEMENT

Pusat perdagangan meubel adalah suatu bangunan yang menjual

beraneka ragam perabot yang digunakan untuk melengkapi kebutuhan

rumah, kantor dan sebagainya

Surakarta adalah salah satu kota penting dan terbesar kedua di Jawa

Tengah. Berpenduduk sekitar 500.000 jiwa (KBBI), yang direncanakan

sebagai lokasi bangunan pusat perdagangan meubel.

Sarana promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau

menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen untuk

membeli atau mengkonsumsinya. (kbbi)

Transaksi adalah persetujuan jual beli (dl perdagangan) antara dua

pihak (http://www.artikata.com/arti-354993-transaksi.php)

Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran,

pengalaman, atau instruksi. Namun demikian, istilah ini memiliki banyak arti

bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan

konsepseperti arti, pengetahuan, negentropy, komunikasi, kebenaran, represe

ntasi, dan rangsangan mental.(kbbi)

B. LATAR BELAKANG

Sejak abad 20, perdagangan merupakan ciri utama kehidupan kota

Surakarta. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan industri yang dibangun

baik di dalam kota maupun di sekitar kota Surakarta,sehingga dari ”Tri Krida

Utama” yaitu sebagai kota olahraga,kota budaya dan kota pariwisata yang

telah dicanangkan oleh Pemda Dati II Surakarta berubah menjadi ”Panca

(12)

commit to user

Krida Utama” dengan tambahan sebagai kota industri dan perdagangan

modern.

Dalam perkembangannya kota Surakarta telah tumbuh mnjadi kota besar

dengan wilayah terbangun yang melebihi administrasinya. Bidang industri

dan perdagangan menempatkan kota Surakarta sabagai salah satu dari 10 kota

besar di indonesia. Di samping itu kota Surakarta memiliki aset historis dan

kultural yang menjadikannya tetap populer karena memiliki tiga daya tarik

utama yaitu:

1. Letak geografisnya yang berada pada simpul hubungan perkotaan

utama yang potensial (Semarang, Jogjakarta, Surabaya).

2. Berkembanganya industri jasa, kerajinan dan pusat perdagangan

yang cukup pesat hingga ke daerah sekitarnya.

3. Intensitas hubungan dengan pusat menarik penyelenggara kegiatan

besar di kota Surakarta.

Keadaan geografis kota Surakarta yang berada pada simpul lalu

lintas utama juga ikut mendukung pertumbuhan kota Surakarta.

Pertumbuhan ini dapat diamati pesatnya pertambahan jumlah

penduduk, baik itu pertumbuhan penduduk dan kelahiran bayi

maupun dari arus urbanisasi.

Usaha mebel merupakan salah satu usaha potensial di wilayah

Surakarta. Industri muebel di wilayah ini melibatkan 216 eksportir serta

menyerap tenaga kerja sebesar kurang lebih 44.000 orang. Dengan output

kurang lebih 690 kontainer 40 FT/bulan, industri ini mencatat nilai ekspor

sebesar Rp. 841,23 miliar. Industri mebel dari Kota Surakarta sudah terkenal

sejak lama, karena mempunyai kualitas yang baik dan harga yang

kompetitif. Teknis ukiran yang ada sebagian merupakan warisan dari para

(13)

commit to user

belakangan mulai banyak juga menggunakan kayu mahoni dan jenis yang

lain. (sumber : dinas perindustian dan perdagangan surakarta)

Tersebarnya sentra-sentra produksi meubel di Solo Raya antara lain

di Kecamatan Serengan di daerah Gilingan, Banjarsari terdapat Pasar

meubel ‘Ringin Semar’ , indusrti meubel di daerah Gemolong, industry

meubel rotan yang berada di daerah Trangsang Gatak serta toko-toko

meubel lainnya yang tersebar di sepanjang daerah Slamet Riyadi dan

Mangkunegaran Barat.

Kurangnya pengetahuan akan perlunya promosi dan pemasaran

meubel oleh pengrajin kecil membuat usaha meraka kurang berkembang

dan bahkan mengalami kebangkrutan. Berdasarkan hasil observasi di Pasar

Meubel Gilingan (23 Okt’2010) kebanyakan para pedagang meubel

hampir tidak pernah melakukan promosi ke luar misalnya mengikuti

pameran. Kurangnya kegiatan promosi meubel disebabkan karena sebagian

besar dari produsen kurang mendapat informasi serta tidak begitu paham

akan pentingnya promosi yang dapat meningkatkan pendapatan.

Banyak pengrajin meubel menengah kebawah yang mengeluh

karena tidak tersedianya lahan atau wadah yang tepat mengakibatkan

produk meubel yang dipasarankan sulit terjual. Dari kenyataan di atas, maka

kota Surakarta membutuhkan suatu wadah yang menampung semua

aktifitas berhubungan dengan kegiatan perdagangan meubel yaitu suatu

suatu pusat perdagangan meubel yang mendukung semua aktivitas di dalamnya dan mampu memberikan informasi bagi pembeli mengenai

produk-produk yang di tawarkan serta sebagai ajang promosi bagi pedagang

menengah ke bawah sampai menegah ke atas sehingga dapat mewujudkan

(14)

commit to user

C. PERMASALAHAN

Berdasarkan latar belakang dan fenomena diatas, maka muncul rumusan

permasalahan yaitu Bagaimana merencanakan suatu wadah yang dapat

menampung semua aktifitas yang berhubungan dengan kegiatan perdagangan

meubel dengan aktivitas di dalamnya dan juga sebagai sarana yang

informasi, promosi dan transaksi bagi penjual dan pembeli.

D. PERSOALAN

1. Mengidentifikasikan aktivitas / kegiatan pada site Pusat Perdagangan

Meubel, yang mengarah pada program ruang

2. Mengkoordinasi kegiatan multi fungsi yang diwadahi meliputi

kegiatan promosi, informasi dan transaksi perdagangan meubel

3. Bagaimana rumusan konsep jenis kegiatan, pola kegiatan, kebutuhan

ruang, besaran ruang, organisasi ruang, pola peruangan, dan

persyaratan lingkungan yang harus dipenuhi

4. Bagaimana rumusan konsep lokasi dan site Pusat Perdagangan

Meubel yang direncanakan.

E. TUJUAN

Merumuskan konsep yang mendasari perencanaan dan perancangan sebagai

landasan membuat desain Pusat Perdagangan Meubel di Surakarta yang mempunyai teknis perancangan yang baik yang dapat mewadahi segala

(15)

commit to user

Mendapatkan konsep perencanaan dan perancangan bangunan Pusat

Perdagangan Meubel di Surakarta yang meliputi:

a. Konsep perencanaan, meliputi:

Statement

Pelaku /user

Jenis kegiatan

Aktivitas

b. Konsep perancangan, meliputi:

Konsep peruangan

· Konsep besaran ruang

· Konsep kebutuhan ruang (macam dan jenis ruang)

· Konsep persyaratan ruang

· Konsep pola hubungan dan organisasi ruang

· Konsep sirkulasi

Konsep Tampilan Kawasan Site (perancangan lansekap)

· Vegetasi

· Sanitasi

Konsep lingkungan sebagai ruang luar untuk pembelajaran

Konsep penampilan bangunan

· Interior

· Eksterior

· Drainase

(16)

commit to user Konsep utilitas bangunan

· Sistem air bersih, air kotor dan sistem pengolahan limbah

· Sistem MEE

· Sistem transportasi vertikal

· Sistem keamanan bangunan (pemadam kebakaran, penangkal

petir).

G. BATASAN PEMBAHASAN

a. Pembahasan akan mengarah pada Pusat Perdagangan Meubel , serta

fasilitas-fasilitas pendukung dalam bangunan tersebut.

b. Pembahasan menitik-beratkan pada hal-hal dan masalah di sekitar disiplin

ilmu Arsitektur serta hal-hal lain yang berpengaruh terhadap perencanaan

dan perancangan Pusat perdagangan meubel yaitu :

· Fungsi utama bangunan sebagai wadah penyedia sarana promosi,

informasi dan transaksi perdagangan meubel di Surakarta.

· Fungsi sekunder bangunan sebagai sarana dan pendidikan bagi

pengunjung Pusat Perdagangan Meubel di Surakarta .

c. Lingkup pembahasan ditekankan pada penyusunan konsep perencanaan

dan perancangan dalam lingkup disiplin ilmu arsitektur dengan ditunjang

disiplin ilmu lain sebagai penunjang tercapainya tujuan dan sasaran.

d. Pembatasan kegiatan hanya meliputi kegiatan-kegiatan yang berhubungan

dengan kegiatan promosi, informasi dan transaksi yang berkaitan dengan

perdagangan meubel serta kegiatan yang bersifat finishing dan reparasi.

e. Pembatasan kegiatan penunjang yang diwadahi dibatasi pada kegiatan

yang mendukung kegiatan utama seperti kegiatan seminar, kegiatan jual

(17)

commit to user

Pembahasan menggunakan metode analisa dengan proses pemikiran

deduktif, untuk kemudian ditarik kesimpulan yang ideal melalui tahap-tahap

berikut :

a. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi

- Teknik survey/observasi

Observasi ke beberapa tempat yang berkaitan dengan perdagangan

meubel seperti Pasar Meubel Di Surakarta, Industri Meubel di Blora,

Jakarta Desain Center, toko-toko meubel yang berada di Surakarta seperti

toko Jempol, Jempol baru, dan toko Young Meubel .

- Studi literatur meliputi:

Peraturan daerah yang terangkum dalam RUTRW dan RUTRK

Surakarta.

Buku dan informasi tentang furniture

Buku-buku mengenai sistem utilitas sekolah beserta fasilitas

penunjangnya.

- Empiris, meliputi:

Metode empiris ini dilakukan dengan mencari contoh-contoh Pusat

Perdagangan Meubel yang ada di luar kota sebagai tolak ukur dalam

(18)

commit to user b. Pendekatan Konsep

- Analisa, merupakan metode penguraian dan pengkajian dari data-data, informasi dan pengalaman empiris yang kemudian digunakan sebagai

data relevan bagi perencanaan dan perancangan.

- Sintesa, merupakan tahap penggabungan dari data sumber di lapangan, literatur dan pengalaman empiris yang telah dikaji pada tahap analisa

dan kemudian diolah menjadi sebuah konsep perencanaan dan

perancangan

a. Pendekatan Rancangan

Merupakan kesimpulan dari proses sintesa, dimana kesimpulan ini

nantinya diterjemahkan ke dalam desain berupa gambar rancangan.

SISTEMATIKA PEMBAHASAN

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi tentang judul, pemahaman judul, latar belakang,

permasalahan, persoalan, tujuan dan sasaran, metoda pembahasan,

dan sistematika pembahasan.

BAB II : TINJAUAN PUSAT PERDAGANGAN MEUBEL

Berisi tentang pembahasan mengenai eksplorasi tentang meubel

dan perkembangannya

BAB III : TINJAUAN KOTA SOLO

Berisi tentang ekplorasi kota Solo, serta tinjauan tentang

(19)

commit to user DIRENCANAKAN

Bab ini sebagai sebuah kesimpulan (konklusi) konsepsi sementara

yang diperoleh dari input sinkronisasi potensial, prospek dan

kendala yang dimiliki kota Solo sebagai Pusat Perdagangan

Meubel

BAB V : ANALISA PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN

PERANCANGAN

Proses menetapkan dasar-dasar solusi atau pemecahan masalah dan

persoalan yang dijawab dengan sebuah rancangan desain, baik

desain bangunan dan juga pendukungnya.

BAB VI : KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Merupakan jawaban dari analisa yang berupa konsep perancangan

yang dijabarkan dalam beberapa aspek dan bersifat teknis

(20)
(21)

commit to user BAB III

TINJAUAN KOTA SURAKARTA SEBAGAI LOKASI MEUBEL CENTER

A. TINJAUAN KOTA SURAKARTA

Kota Solo atau juga dikenal dengan Surakarta sedang dalam proses

pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Inti dari pertumbuhan dan

perkembangan kota Solo tersebut terutama dicirikan dari perkembangan kegiatan

dan fisik kota yang ada di dalam wilayah administrasi Kotamadya Daerah Tingkat

II Surakarta.

Rencana Umum Tata Ruang Kota Solo memiliki beberapa rumusan dan

konsepsi, salah satunya mengenai kota, strategi dasar pengembangan

sektor-sektor dan bidang pembangunan, kependudukan, intensifikasi dan ekstensifikasi

pemanfaatan ruang kota dan pengembangan fasilitas dan utilitas.

Saat ini Kota Solo telah berkembang menjadi kota besar yang mempunyai

fungsi ganda, yakni sebagai pusat administrasi tingkat regional, kota industri, kota

perdagangan, pariwisata, budaya dan olahraga. Perkembangan fisik dan

kegiatannya telah melampaui batas wilayah administrasi Kotamadya Daerah

Tingkat II Surakarta yang merupakan inti pertumbuhan Kota Solo sekarang.

(sumber : Anonim, RUTRK Kotamadya Surakarta 1993-2013, hal II.1,

Surakarta:Bappeda).

1. Keadaan Geografis

Luas wilayah administrasi Kota Surakarta berkisar antara 4404 Ha, yang

terbagi atas 5 wilayah kecamatan dan 51 wilayah kelurahan. Luas kawasan

yang telah terbangun mencapai 88,47 % sedangkan yang belum terbangun

kurang lebih 11,53 % yang terdapat di bagian Utara dan Barat kota.

Terbatasnya lahan di wilayah kota perkotaan berkembang ke wilayah

administrasi tetangga, seperti ke Kab. Karanganyar dan Kab. Sukoharjo.

(22)

commit to user

Berdasarkan studi dari tim Proyek Pengembangan Kota Terpadu (P3KT), luas

wilayah perkotaan Surakarta saat ini telah mencapai sekitar 11000-12000 Ha,

atau berkembang hampir tiga kali lipat yang meliputi wilayah administrasi

Kota Dati II Surakarta seluas 4404 Ha, sebagian Dati II Sukoharjo (Kec.

Kartosuro, Grogol, Baki, dan Mojolaban) seluas 3168 Ha dan sebagian Dati II

Karanganyar (Kec. Jaten, Colomadu) seluas 1143 Ha.

Kota Surakarta dibatasi oleh beberapa wilayah administrasi yaitu :

Sebelah Utara : Kab. Karanganyar, Kab. Boyolali

Sebelah timur : Kab. Karanganyar, Kab. Sukaharjo

Sebelah selatan : Kab. Sukaharjo

Sebelah Barat : Kab. Sukaharjo, Kab Boyolali

2. Keadaan Topografi

Kondisi fisik topografi Surakarta relatif datar dengan ketinggian sekitar 92 m

di atas permukaan air laut dengan kemiringan 0-3 %. Sutakarta dilalui

beberapa sungai yang merupakan anak sungai Bengawan Solo. Sebagai

konsekuensi dari keadaan Geografis yang demikian, Kota Surakarta sering

terjadi genangan atau banjir yang disebabkan meluapnya sungai-sungai

tersebut, terutama pada daerah di sepanjang alirannya.

3. Keadaan Klimatologi

Termasuk dalam kelompok iklim tropis panas pada daerah ekuatorial (5฀ -

10฀ LU/LS). Perbedaan temperatur pada ekuatorial pada umunya berkisar 8฀

C, dengan maksimum temperatur pada siang hari berkisar 34 - 35฀ C dan

malam hari berkisar 24฀ C. Suhu udara rata-rata tercatat pada 1995

(23)

commit to user

B. RENCANA PERKEMBANGAN, POTENSI DAN PERENCANAAN

KOTA SOLO

Kota Solo mempunyai potensi yang cukup besar dalam bidang budaya,

pariwisata, dan perdagangan. Di bidang budaya, Keraton Kasunanan Surakarta

menjadi pusat perkembangan budaya kota Solo. Obyek budaya kota Solo lainnya,

antara lain : Mangkunegaran, Radya Pustaka, Taman Sriwedari, dan Monumen

Pers. Karena potensi besar dalam budaya, kota Solo mendapat sebutan sebagai

kota budaya. Di bidang wisata, potensi kota Solo antara lain : Taman

Balekambang, Taman Satwa Taru Jurug, dll. Sedangkan dalam bidang

perdagangan dapat dilihat dengan banyaknya pusat-pusat perdangan baik

tradisional maupun modern di kota Solo, seperti Pasar Klewer, Pasar Gedhe,

Pasar Legi, Solo Grand Mall, Pusat Grosir Solo, Beteng Trade Center, De’

Laweyan Mall, Matahari Singosaren Plaza, Alfa, Carefour, Makro, Goro

Assalam, Rimo, dll.

Dan jika ditinjau dari infrastruktur sarana dan prasarana kotanya, kota Solo

sudah memiliki cukup fasilitas kota untuk mendukung aktifitas warga kotanya,

seperti jalan, jaringan air bersih, jaringan riol air kota, jaringan listrik, dan

jaringan telpon.

1. Rencana Perkembangan Kota

Kota Solo memiliki arah perkembangan fungsi kota sebagai :

- Kota pusat karesidenan

- Kota pusat seni budaya jawa tengah

- Kota pusat daerah wisata jawa tengah

- Kota yang representatif bagi perkembangan dan pertumbuhan

(24)

commit to user 2. Perkembangan Fisik Kota

Sasaran perkembangan fisik kota dalam perencanaan kota Solo

meliputi :

- kawasan asal mula perkembangan kota Solo yang berkembang sebagai

kawasan antik.

- Kawasan wilayah pusat kota dengan kegiatan perdagangan,

pemerintahan, dan fasilitas sosial.

- Kawasan pemukiman padat, pemukiman tua, pemukiman kampung

kumuh, pemukiman campur usaha.

- Kawasan yang sedang berkembang.

Perkembangan fisik kota tersebut diharapkan ikut mempertimbangkan

pengaturan bentuk dan luas kota, tata guna lahan, pengaturan fungsi,

dan jaringan infra struktur.

3. Penyediaan Ruang

Kegiatan-kegiatan yang disediakan ruangnya di dalam wilayah kota

Solo mengacu pada pengembangan fungsi-fungsi kota Solo di masa

mendatang (2013), yaitu :

- Penyediaan areal pusat pariwisata

- Penyediaan areal pusat pengembangan kebudayaan

- Penyediaan areal olahraga

- Penyediaan areal relokasi industri

- Penyediaan areal perluasan dan pembangunan fasilitas pendidikan

- Penyediaan areal pusat perdagangan, pertokoan, dan perbelanjaan

- Penyediaan areal pusat perkantoran / administrasi

(25)

commit to user 4. Potensi Kota dan Perencanaan

Wilayah Kotamadya Dati II Surakarta merupakan kota yang dapat

dikatakan sudah mapan, mempunyai banyak peranan dan fungsi yaitu

sebagai kota pemerintahan, industri, pendidikan, olahraga, serta

sosial-budaya seperti tabel berikut :

Tabel III.1 perkembangan potensi – potensi Kota Solo

dalam Skala Pelayanan

Fungsi Kota Pelayanan

Perdagangan Lokal, regional

Industri Lokal regional nasional

Pendidikan Lokal, regional, nasional

Pariwisata Lokal, regional, nasional, internasional

Pemerintahan Lokal, regional

Pusat fasilitas sosial Lokal, regional, nasional

Sumber : Perda No 8 tahun 1993 tentang RUTRK, 1993

Potensi di atas dan ketepatan Perencanaan Jangka Panjang Kota Solo,

menjadikan kota Surakarta sebagai kota tumbuh yang potensial. Hal tersebut

dikaitkan dengan perlunya keseimbangan antara wawasan jauh ke depan

dengan pengalaman kondisi masa lalu sehingga suatu rangkaian budaya dan

(26)

commit to user 5. Perencanaan Umum Tata Ruang Kota Solo

Berdasar SK Walikota Dati II Surakarta No.050/ 228/ 1/ 1989 tanggal 25

Mei 1989, bahwa wilayah kotamadya Surakarta dibagi dalam 4 wilayah

pengembangan yaitu meliputi :

1. wilayah pengembangan utara

2. wilayah pengembangan barat

3. wilayah pengembangan timur

4. wilayah pengembangan selatan

C. Tinjauan Tata Ruang Kota

Pada tata ruang kota Surakarta dapat dikatakan menjari dan memusat

dengan perkembangan, yaitu kearah Yogyakarta, Semarang, Wonogiri dan

Sukoharjo, Surabaya, Sragen, Karanganyar, sukoharjo. Kota Surakarta

mempunyai 3 bagian utama dalam pola tata ruang kota, yaitu :

Bagian 1, kawasan pusat kota, meliputi kegiatan utama berupa kegiatan

pemerintahan, perdagangan primer, kantor-kantor swasta, dan peninggalan

sejarah.

Bagian 2, merupakan kawasan yang terdiri atas kegiatan penunjang berupa

pusat rekreasi dan olahraga, perdagangan sekunder, militer, dan

pemerintahan distrik.

Bagian 3, merupakan lapisan terluar berupa pusat-pusat industri besar dan

rumah tangga, pemukiman baru, pusat pendidikan, satasiun, terminal, dan

pertanian.

SWP FUNGSI SWP LOKASI AKTIVITAS/

(27)

commit to user

Tabel III.2. Fungsi SWP

Keterangan :

A B C D E F G H

I Pucangsawit

II Mangkunegaran, Balaikota,

Kawasan Komersial

III Keraton, Kawasan

Komersial

IV Sriwedari, Balekambang,

Manahan

V Sondakan, Laweyan

VI Jajar

VII Sumber, Banyuanyar

VIII Taman Jurug, UNS,

Kawasan Komersial

IX Kadipiro

(28)

commit to user

G. PUSAT ADMINISTRASI/PERKANTORAN

H. PERUMAHAN

Tabel III.3 Skala Pelayanan Kegiatan SWP

Skala pelayanan kegiatan Fungsi / kegiatan ( % )

Tersier Sekunder Primer

SW

(29)

commit to user

G : fungsi pusat administrasi dan perkantoran

(30)

commit to user BWK : Bagian Wilayah Kota

Inter : Internasional

Berdasarkan uraian tabel di atas terdapat beberapa kawasan yang memiliki

potensi pengembangan fungsi industry dan perdagangan antara lain :

SWP I : 20 % industry & 10 % perdagangan

SWP II : 10 % perdagangan

SWP III : 25 % perdagangan

SWP IV : 10 % perdagangan

SWP IV : 10 % perdagangan

SWP V : 15 % industry & 10 % perdagangan

SWP VI : 5 % industry & 5% perdagangan

SWP VIII : 10 % industry & 5 % perdagangan

SWP IX : 5% industry & 5% perdagangan

Dari beberapa SWP yang memiliki potensi fungsi industry adalah SWP I

sebesar 20% dan perdagangan SWP III memiliki presentase terbesar yaitu

25 %.

D. POTENSI KOTA SURAKARTA SEBAGAI LOKASI MEUBEL

CENTER

1. Potensi Industry

Industri mebel dari Kota Surakarta sudah terkenal sejak lama, karena

mempunyai kualitas yang baik dan harga yang kompetitif. Teknis ukiran

yang ada sebagian merupakan warisan dari para leluhur di mana seiring

perkembangan jaman mengalami penyempurnaan. Pada mulanya industri

mebel ini mengandalkan bahan kayu jati, namun belakangan mulai banyak

juga menggunakan kayu mahoni dan jenis yang lain. Sentra-sentra produksi

mebel di Kota Surakarta tersebar di Kecamatan Serengan dan Banjarsari.

(31)

commit to user 2.Potensi Perdagangan

Kotamadya Surakarta merupakan daerah yang memiliki potensi industry

dan juga perdagangan yang baik dan cukup besar,hal ini menginagat kota

Surakarta yang memiliki persimpangan lalu lintas, sehingga terpenuhi

dengan baik. Sarana-sarana penunjang kegiatan perdagangan yang telah

terpenuhi itu antara lain, sarana transportasi,pasar, pertokoan, pergudangan,

perbankan, asuransi,jasa,pelayanan telekomunikasi serta kawasan wisata

budaya seperti Keraton Kasunanan dan Puri Mangkunegaran.

Prospek berkembangnya kegiatan perdagangan di masa mendatang sangat

dimungkinkan dengan didukung oleh sector lain seperti pariwisata. Kota

Surakarta adalah salah satu kota tujuan wisata yang sudah terkenal di manca

Negara yang didukung dengan adanya beberapa peninggalan sejarah seperti

keratin dan bangunan-banguanan atau benda-benda kuno yang sampai saat

ini masih berdiri kokoh dan juga tersimpan di museum-museum yang ada di

dalam keraton maupun di luar keraton. Di samping realisasi perkembangan

sarana penunjang yang berkembang begitu cepat mengikuti perkembangan

sector lainnya,seperti adanya 36 buah pasar (26 pasar umum,1 pasar induk,

3 pasar besi dan 6 pasar yang terdiri dari pasar hewan, sepeda, bamboo,

mebel, burung ,tekstil dan P&D) ,17 pasar modern/swalayan (7 pusat

perbelanjaan,7 pasar swalayan,3 departemen store),88 kantor bank,9 gudang

di kompleks pergudangan pedaringan dengan luasan bangunan 1.960 m2

kapasitas 27.700 ton.

(32)

commit to user

Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang memiliki kemampuan

dalam penguasaan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan, teknologi dan

seni guna mewujudkan inovasi integritas masyarakat madani yang

berlandaskan ke Tuhan Yang Maha Esa. Mengembangkan seluruh kekuatan

ekonomi daerah sebagai pemacu tumbuh kembangnya ekonomi rakyat yang

berdaya saing tinggi, serta menggunakan potensi dan teknologi terapan yang

akrab lingkungan. Demikian sebuah penggalan dari misi kota Surakarta.

Dari penggalan misi kota Surakarta tersebut dapat disimpulkan bahwa kota

Surakarta sedang melakukan pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi guna meningkatan kualitas sumber daya manusia di kota tersebut.

Dengan sumber daya manusia yang berkualitas maka secara otomatis akan

meningkatkan kualitas kehidupan dari kota tersebut.

Sebagai realisasi dari visi dan misi kota Surakarta dalam upaya

penngembangan seluruh kekuatan ekonomi daerah sebagai pemacu tumbuh

dan berkembangnya ekonomi rakyat yang berdaya saing tinggi, serta

mendayagunakan potensi pariwisata dan teknologi terapan yang ramah

lingkungan, Pemkot Surakarta telah mendirikan sebuah fasilitas yang

bertujuan untuk gedung niaga dan bisnis yaitu Graha Wisata Solo. Dengan

Fasilitas tersebut diharapkan dapat menjadi pusat pameran barang-barang

(33)

commit to user BAB IV

PUSAT PERDAGANGAN MEUBEL YANG DIRENCANAKAN

A. PEMAHAMAN PUSAT PERDAGANGAN MEUBEL

Pusat kegiatan meubel yang direncanakan merupakan suatu tempat/sarana

yang mewadahi berbagai aktivitas yang berkaitan dengan perdagangan

meubel seperti kegiatan informasi,promosi , transaksi dan sarana penunjang

lainnya .Sehingga masyarakat dan profesi-profesi terkait dapat memanfaatkan

informasi yang berkaitan dengan produk meubel serta produsen dapat

melakukan promosi,pemasaran dan transaksi produk-produk meubel yang di

jual dalam suatu tempat yang atraktif dan komunikatif.

§ Kegiatan di pusat perdagangan meubel di Surakarta antara lain 1. Kegiatan utama yaitu :

a. Kegiatan informasi

b. Kegiatan promosi dan pemasaran

c. Kegiatan transaksi

2. Kegiatan penunjang

3. Kegiatan service

4. Kegiatan pengelola

§ Visi

Mewadahi pengrajin meubel maupun industri-industri yang bergerak di

bidang produksi meubel untuk memasarkan produknya dalam suatu

bangunan.

§ Misi

1. Turut membantu meningkatkan produktivitas industry dan kerajinan

dalam negeri sebagai devisa Negara dalam komoditi ekspor non

migas khususnya produk meubel.

(34)

commit to user

2. Turut membantu pemerintah dalam menyukseskan program

pembanguanan dan pengembangan industry potensial yang ada

serta kegiatan-kegiatan penunjangnya.

§ Tujuan

1. Memberikan kemudahan dalam penyediaan dan pelayanan

informasi,promosi,transaksi serta kegiatan penunjang seperti

konsultasi interior ,pengembangan dan pengetahuan desain produk

khususnya meubel

2. Meningkatkan arus informasi dan promosi kepada pengusaha dan

produsen serta masyarakat umum baik dalam maupun luar negeri

bagi produk meubel.

3. Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap perkembangan

produk meubel teruitama produk kerajianan dalam negeri serta

meningkatkan hubungan baik antara pengusaha, industriawan,

pengrajin.

§ Manfaat

1. Bagi masyarakt luas

Memberikan kemudahan dalam meningkatkan pengetahuan/

mendapatkan info tentang meubel secara rekreatif dan edukatif

2. Bagi pelajar dan profesi (lembaga-lembaga yang terkait).

a. Sebagai sarana komunikasi dalam permebelan dengan

kelompok lain yang terkait dan memberikan kesempatan untuk

menambah pengetahuan tentang meubel.

b. Memberikan kesempatan kepada lembaga terkait untuk

menambah kertampilan dan keprofesionalan dalam kegiatannya

(35)

commit to user

3. Bagi produsen dan pengusaha

Dapat memperkenalkan ,mendapatkan dan memberikan informasi,

mempromosikan, mengetahui permintaan pasar sekaligus

memasarkan produk meubel kepada masyarakat umum sebagai

konsumen dalam/ luar negeri ,sehingga dimungkinkan

pengembangan usaha dan pemasaran serta hubungan usaha lebih

lanjut dan saling menguntungkan untuk suatu transaksi.

4. Bagi dunia permebelan

Untuk mendokumentasikan,melestarikan dan meningkatkan

hasil-hasil dari dunia permebelan.

§ Pengelola

Yang dimaksudkan pengelola dalam Pusat meubel dibagi berdasarkan tugas dan wewenang antara lain :

1. Direktur utama

2. Direktur operasional

3. Direktur umum

4. Kepala bagian administrasi dan keuangan

5. Kepala bagian prasarana dan pengadaan

6. Kepala bagian informasi ,promosi dan pemasaran

7. Kepala bagian pembinaan dan pengembangan

8. Staff

9. Tenaga pendukung

Yang termasuk tenaga pendukung antara lain security, cleaning service

dan orang yang bertugas mengoperasikan alat ( misalnya teknisi pada

ruang multimedia ).

§ Penyewa

Merupakan distributor/ pengelola langsung jenis barang untuk

(36)

commit to user

jangka waktu tertentu,serta melayani konsultasi baik secara informative

maupunperagaan yang terwujud pada area showroom,pameran dan

promosi.

§ Skala Pelayanan

Skala pelayanan pada Pusat Perdagangan meubel ini disesuaikan dengan

fasilitas yang diwadahi, yang secara makro mempunyai skala

internasional dan nasional dan mempunyai skala regional yaitu tempat

dimana wadah tersebut berada.

§ Struktur Organisasi (bagan IV.1)

Agar dalam pengelolaanya dapat berjalan dengan baik maka haruslah

dibentuk struktur organisasi pengelolaan yang rapid an masing-masing

mempunyai fungsi dan peranan yang berbeda. Adapun struktur

organisasi pengelola yang biasa digunakan adalah sebagai berikut :

DIREKTUR

KABAG TEKNIS & PEMELIHARAAN

TENAGA AHLI

TENAGA AHLI TENAGA AHLI

PEKERJA/ KARYAWAN

TENAGA AHLI

(37)

commit to user

Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing personal adalah

sebagai berikut :

1. Direktur

Tugas : mengelola dan mengkoordinir keseluruhan bangunan dan kegiatan

secara umum dan menyeluruh,meliputi : kegiatan administrasi dan

pekerjaan teknis disamping mengadakan hubungan dengan lembaga

pemerintah/swasta dalam maupun luar negeri.

2. Kepala bagian pemasaran

Tugas : mempromosikan kegiatan pameran dan promosi serta

menyebarluaskan kemampuan/kebaradaan fasilitas yang dikelolanya

3. Kepala bagian pelayanan dan operasional

Tugas : memberikan pelayanan kepada klien dalam hal memudahkan

pemberian izin kegiatan pengurusan barang-barang keperluan kegiatan

seminar,pendididkan, pengamanan,pelayanan jasa kesekretari9atan,jasa

konsultasi dan sebagainya.

4. Kepala bagian informasi dan pengembangan

Tugas : memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat perihal

pameran dan promosi, pengumpulan dan pemrosesan data, penyimpanan

hasil-hasil kegiatan pameran, promosi, ceramah, diskusi dan

mempublikasikan hasil-hasil tersebut kepada masyarakat.

5. Kepala bagian teknis dan pemeliharaan

Tugas : mempunyai tanggung jawab dalam pengoperasian,pemeliharaan

dan perawatan gedung serta alat-alat keperluan pameran dan promosi

seperti panil-panil, peralatan MEE dll.

6. Kepala bagian administrasi dan keuangan

Tugas : mempunyai tanggung jawab dalam pengelolaan administrasi dan

(38)

commit to user § Orientasi Usaha

Merupakan suatu usaha swasta yang berorientasi pada komersialisasi

dengan latar belakang kebutuhan masyarakat akan keberadaan pusat

promosi, informasi dan transaksi produk meubel.

§ Status kepemilikan

Merupakan suatu badan milik swasta yang dikelola sendiri atau

dilimpahkan kepada badan swasta lain yang berdiri sendiri secara

mandiri, manajemen dan pengembangannya menjadi hak dari badan

swasta sepenuhnya

B. PUSAT PERDAGANGAN MEUBEL SEBAGAI SARANA INFORMASI

1. Fungsi :

Memberikan fasilitas untuk mewadahi kegiatan-kegiatan yang bersifat

pelayanan informative khususnya mengenai perkembangan bidang desain

interior dan penunjangnya dengan maksud untuk memudahkan

masyarakat maupun pengguna.

2. Karakteristik dan Sifat pelayanan informative :

a. Informasi aktif : yaitu informasi yang disampaikam atau didapat

melalui informan atau pembawa informasi dengan cara wawancara

atau konsultasi

- Kegiatan utama : Tanya jawab,konsultasi

- Kegiatan penunjang : melihat pameran,showroom

- Kegiatan service : persiapan data dan pameran

b. Informasi pasif : yaitu informasi yang disampaikam atau didapat

melaui media selain manusia misalnya melaui buku,literature,

brosur,majalah ,Koran dll

(39)

commit to user

- Kegiatan penunjang : pembagian brosur

- Kegiatan service : lavatory

C. PUSAT PERDAGANGAN MEUBEL SEBAGAI SARANA PROMOSI

DAN PEMASARAN

1. Sarana Promosi

a. Tujuan promosi, yaitu

- memperkenalkan diri, membujuk, modifikasi dan

- membentuk tingkah laku serta

- mengingatkan kembali tentang produk dan perusahaan yang

bersangkutan.

b. Karakter dan sifat promosi

- Kegiatan komunikasi antara produsen dan konsumen untuk

mengenal dan mengerti produk sehingga tercapai tujuan

masing-masing.

- Perlu teknis penyampaian dan pengkajian produk yang unik dan

komunikatif untuk menarik konsumen sehingga terjadi transaksi

yang diinginkan.

- Secara tidak langsung menjadi rekreasi pengunjung dengan

fasilitas yang ada.

dilakukan secara berkala

c. Bentuk dan pola promosi system promosi

- Promosi aktif : konsumen mencoba langsung barang/produk yang dipromosikan dibantu pemandu

- Promosi pasif : promosi dengan menggunakan media-media

(40)

commit to user Bentuk promosi

- Promosi tetap : berupa showroom-showroom

- Promosi berkala : dalam bentuk pameran diselenggarakan dalam waktu tertentu.

d. Klasifikasi kegiatan promosi

berdasarkan bentuk dan sistim promosi diatas,maka kegiatan pada

fasilitas promosi dikelompokkan sbb :

- Kegiatan utama : melihat objek, menawarkan barang/produk/brosur,

mencoba.

objek,membaca brosur, memandu/menjelaskan,

- Kegiatan penunjang : memcari informasi/konsultasi, persiapan

kegiatan service : lavatory

2. Sarana Pemasaran

a. Bentuk dan system pemasaran

- System pemasaran langsung (straight sales) yaitu melalui promosi/pameran(showroom) dimana pengusaha biasa langsung

menjual produk mereka kepada konsumen dan konsumen dapat

memilih sendiri produk yang diinginkanya .

- System pemasaran tidak langsung yaitu melalui promosi/pameran dimana konsumen setelah melihat-lihat barang/produk yang

dipamerkan kemudian terjadi transaksi/kontak dagang dengan

produsen dan konsumen tidak harus memilih sendiri barang

dagangan tetapi contoh produksi dan biasanya transaksi dilakukan

dalam skala besar.

Sedangkan bentuk pemasaran yang dipergunakan adalah berupa :

- Showroom maupun toko-toko(retail) untuk melayani pemasaran

(41)

commit to user

- Pameran temporer atau dengan display/ demo untuk melayani pemasaran tidak langsung.

b. Klasifikasi kegiatan pemasaran

Berdasarkan fungsi,system ,bentuk pemasaran maka kegiatan

pemasaran dapat dikelompokkan menjadi :

- Kegiatan utama : melihat objek /barang /produk, bertanya ke penjaga/pelayan, melihat dan mencoba demo/ display.

- Kegiatan penunjang : tawar-menawar, negosiasi,transaksi,kontak dagang,pembayaran dan perjanjian, persiapan.

- Kegiatan service : lavatory

c. System pemasaran

- Pemasaran langsung

Produsen langsung menjual produknya pada konsumen. Konsumen

langsung memilih barang yang akan dibeli.

- Pemasaran tidak langsung

Konsumen tidak langsung membeli produk yang akan diinginkan

namun menggunakan contoh produk/ sampel.

d. Bentuk pemasaran

- Pemasaran langsung , berupa retail/ showroom.

- Pemasaran tidak langsung ,dalam bentuk pameran temporer dan berkala dengan display barang dilengkapi dengan ruang negosiasi.

D. SARANA TRANSAKSI

Persetujuan jual beli (perdagangan); pelunasan (pemberesan) ; Pembayaran (bank).

(http://www.artikata.com/arti-354993-transaksi.php)

Merupakan kegiatan yang berkaitan dengan proses transaksi ataupun proses

(42)

commit to user

kesepakatan. Setelah proses transaksi berlangsung dan terjadi kesepakatan,

maka produk yang telah dibeli akan segera dikirim kepada pihak pembeli.

E. SARANA PENUNJANG

Merupakan sarana yang menunjang kegiatan pusar perdagangan meubel

seperti adanya kegiatan seminar, ibadah, makan dan minum.

1. Fungsi :

Menunjang maupun pelengkap dari kegiatan utama pusat perdagangan

meubel.

2. Kegiatan yang diwadahi :

- Kegiatan seminar

- Kegiatan makan&minum

- Ibadah

- Kegiatan business center

- Kegiatan asosiasi

- Kegiatan konsultasi

(43)

commit to user

ANALISA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT

PERDAGANGAN MEUBEL DI SURAKARTA

A. ANALISA MIKRO

1. Analisa Kegiatan

a. Kegiatan utama

- Sebagai Kegiatan Informasi

Pola kegiatan informasi aktif pengunjung/pembeli :

Skema V.1 : Pola Kegiatan informasi sumber : analisa pribadi

Metabolisme

Makan&minum

Ibadah Mencari/menyimpan

brosur/katalogdata Wawancara

Konsultasi Melihat pameran Datang

Pulang

Mencari informasi Parkir

(44)

commit to user

Kegiatan pengelola/pegawai pusat perdagangan meubel

Skema V.2 : Pola Kegiatan pengelola/pegawai sumber : analisa pribadi

Kegiatan Informasi Pasif Oleh Pengunjung/ Pembeli :

Skema V.3 : Pola Kegiatan informasi sumber : analisa pribadi

Datang

membaca brosur dll

(45)

commit to user

Skema V.4 : Pola Kegiatan informasi sumber : analisa pribadi

Kegiatan promosi oleh pengunjung/pembeli

Datang

(46)

commit to user

Kegiatan promosi oleh pengelola/staff

Skema V.6 : Pola Kegiatan promosi pengelola/ staff sumber : analisa pribadi

Kegiatan transaksi oleh pengunjung/pembeli

Memandu Mengadakan kesepakatan harga

antara pembeli dn penjual

Pengiriman barang

(47)

commit to user

Skema V.8 : Pola Kegiatan transaksi oleh pengelola/ staff sumber : analisa pribadi

Kegiatan pemasaran pengunjung/pembeli

Persiapan

Memelihara produk

Menjaga retail/stand

Mengadakan kesepakatan harga dg

pembeli

Melakukan Transaksi

Mengepak barang

Skema V.9 : Kegiatan pemasaran pengunjung/pembeli

Sumber analisa pribadi

Transaksi

(48)

commit to user

Kegiatan pemasaran oleh pengelola/staff

Skema V.10 : Pola Kegiatan pemasaran oleh pengelola/ staff sumber : analisa pribadi

Kegiatan penunjang (seminar) oleh peserta

Display produk Membagikan brosur

dsb

Skema V.11 : Kegiatan penunjang

Sumber analisa pribadi

(49)

commit to user

Skema V.12 : Pola Kegiatan seminar oleh pengelola/ staff sumber : analisa pribadi

Kegiatan Pengelola

Datang

Pulang

Parkir Persiapan

Keg.seminar pemasaran dsb.

Pembinaan & pengembangan

Prasarana & pengadaan

Adm & keuangan

Teknis & pemeliharaan

Keg. service Datang

Pulang Parkir

(50)

commit to user

Pola kegiatan service

Skema V.14 : Pola Kegiatan servis sumber : analisa pribadi

Tabel V.1 Analisa Kegiatan

Kelompok

kegiatan

Macam kegiatan pelaku Keb.ruang Sifat ruang

Kegiatan

· hall penerima

· ruang informasi

· pameran(hall),

showroom

· public

· public

· publik

Mengirim barang

(51)

commit to user

· melihat ,mencoba

produk

·kesepakatan harga

dengan penjual

·membayar

·mengirim barang

pengunjung · r.pameran/

showroom

·memberikan informasi

·mengirimkan produk

yang telah dibeli

Staff

· peserta masuk

· mencari informasi

· menunggu

· mendengarkan

peserta

· hall penerima

(52)

commit to user

· pembicara masuk

· menunggu

· kegiatan asosiasi

· belanja

· membayar

· menaruh barang

pembicara

· hall penerima

· ruang serba

·Kantor asosiasi

(53)

commit to user

·parkir karyawan

·makan dan minum

·ibadah

·parkir karyawan

·food court

· memasuki gedung

Kegiatan Pengelolaan Umum

· Koord.

Administrasi dan

(54)

commit to user

· Mengatur karyawan

·Penyimpanan barang umum

· Kegiatan Direktur

Operasional

· Kegiatan

Sekretaris direktur Kegiatan servis pengelola

· Penyimpanan

· Informasi

· menerima tamu

· Pembinaan Intern

· Pendataan dan

Pustaka

· Menyimpan alat

dan perlengkapan

Service ·mengirim

barang/produk

·memasok barang

·metabolisme pengunjung

·metabolisme karyawan

·loading/unloading

·loading/unloading

·lavatory

·lavatory karyawan

·servis

·servis

·servis

(55)

commit to user

2. Analisa Besaran Ruang Pusat Perdagangan Meubel Di Surakarta

Dasar pertimbangan :

Perhitungan Standart (literatur)

a. Architect’s Data jilid 1, Ernest Neufert (DA).

b. Architect’s Data jilid 2, Ernest Neufert (DA).

c. Time Server Standart for Building Type, Joseph de Chiara & John

Callender (TS).

Perhitungan studi ruang yaitu perkiraan kebutuhan dengan

pertimbangan :

a. Kapasitas pemakai

b. Flow

c. Kenyamanan pemakai

Asumsi :

a. Studi kasus/ studi banding

b. Survey/ studi lapangan/ observasi

Disamping itu, sebagai dasar pertimbangan penentuan besarnya

sirkulasi/ flow gerak yang dibutuhkan untuk masing-masing ruang adalah

sebagai berikut :

a. 5 % - 10 % = Standart Minimum

b.20 % = Kebutuhan Keleluasaan Sirkulasi

c. 30 % = Tuntutan Kenyamanan Fisik

d.40 % = Tuntutan Kenyamanan Psikologis

e. 50 % = Tuntutan Spesifik Kegiatan

(56)

commit to user

Tabel V.2 Hitungan kebutuhan luas ruang adalah sebagai berikut

Macam Ruang Perhitungan Luas (m2)

R.Penerima · loby

Kapasitas 10 % pengunjung (DA) = 0,1 x

1500= 150 orang

0,6 m2/ orang, luas = 150 m2, flow 20%

Luas kebutuhan =150 m2

· Foyer

Kapasitas 10 % pengunjung (DA) = 0,1 x

1500 = 150 orang

0,6 m2/ orang, luas = 90 m2, flow 20%

Luas kebutuhan foyer =108 m2

· hall penerima

kapasitas 20% pengunjung = 0,2 x 1500 = 200 orang

0.6m2/orang,luas =120m2,flow 20%

luas kebutuhan = 144 m2

· Counter informasi/resepsionis

2,75 m2/ orang, kap.4 orang, luas =25 m2

· Ruang security

0,6m2/ orang, kap.2 orang, luas =1,2 m2

8096

(57)

commit to user

Jumlah anggota ASMINDO 216 dari Solo

Raya

Diperkirakan yang ikut sekitar 20%dari

jumlah anggota : 108>110 ruang pamer

@luasan tiap r.pameran 3x4 m = 12m2

luasan (22x12) =264 m2,

Flow 40%

Luas total = 369,6m2 = 400 m2

· showroom

Diperkirakan 50 % dari anggota

ASMINDO sisanya 10% dari luar

ASMINDO

Jumlah pedagang 216 anggota

50% anggota = 108

@luasan tiap r.pameran minimum 5x5 m

= 25m2

Flow 50%

Luas total = 7085 m2

· Lavatory tiap lantai

Utk pa: 10 wc @ 1,5m2=15 m2

(58)

commit to user

5 wastafel @0.6 m = 3m

Luas 30m2

Utk pi: 10 wc @ 2 m2= 20 m2

· Luas lavatory pria dan wanita

diasumsikan sama

R.informasi · Ruang konsultasi

Terdapat 2 ruang @ ruang Kapasitas 4-5

orang

Terdiri dari 2 orang pegawai konsultan

@Luas ruang konsultasi 25 m2

Loby 4 m2

Luas 54m2 dan flow 40 % = 60 m2

· Ruang informasi produk

Besar : system info produk 2

dimensi

Kapasitas : 4-6 orang (2 orang pegawai)

Standart : 1,5 m2/ orang

Luasan : 6 x 1,5 = 9 m2,flow 30%

11,7m2 = 12m2

· Ruang informasi bisnis

(59)

commit to user

· Ruang direktur utama

Standart luas 25 m2/ orang kapasitas 1 orang

luas 25 m2

· Ruang manager(keuangan

,personalia,pemasaran)

Standart luas 15 m2/ orang kapasitas 1 orang

(60)

commit to user

luas 40m2

· Ruang staff akuntan

Standar luas 8 m2/ orang kapasitas 3 orang

luas 24 m2

· Ruang staff administrasi keuangan dan

Ruang staff administrsi personalis

Standar luas 8 m2/ orang kapasitas 6 orang

@luas ruang 24 m2

· Ruang staff adm. Pemasaran

Standar luas 8 m2/ orang kapasitas 3 orang

luas 24 m2

· Ruang staff promosi

Standar luas 8 m2/ orang kapasitas 6 orang

luas 48 m2

· Ruang rapat

Kapasitas rapat direksi s/d 20 orang, 1,5m2/

orang (DA),

luas= 40m2

· Dapur/ pantry dan ruang istirahat

Asumsi = 16m2

· Lavatory

(61)

commit to user

2 wastafel @0,6 m2= 1,2m2

Luas 12 m2

Utk pi: 2 wc @ 0,6m2= 1,2 m2, luas= 5,2 m2

Gudang 1,5m2

Luas lavatory pria dan wanita diasumsikan sama

Penunjang ATM

Terdiri dari 5 kamar, @ 1.5 m2 = 7.5m2

· Terdiri dari 2 bank, @ bank 25m2

a. counter 3m2/counter, kapasitas 2 orang

(3 x 2) = 6

b. r.teller @3,8m2/staff,kapasitas 3 orang

(3 x 3,8) = 11,4 =12

c. @ r.tunggu = 12 m2

3020

· R.serbaguna

kapasitas 200 orang, 1,25m/orang

1,25 x 200 + flow 40% = 350

(62)

commit to user

Ruang finishing 200 m2 Gudang 100m2

Luas 700m2

· Ruang ibadah

Kapasitas 80 orang, standar 0,6 m2/ orang

(DA)

Ruang imam 2m2, gudang perlengkapan

asumsi= 4m2

Kamar mandi 15m2

· Ruang wudhu

Kapasitas 2 pancuran utk pi, 4 pancuran utk pa

Luas 1m2/ pancuran, luas= 6 m2

Luas= 150 m2

Food court · Ruang makan

Kap. 60 org, standar 4kursi 1meja 2m2

Luas= 2,5 x 100=250flow 30% =300 m2

· Stand makanan

r.pelayanan (termasuk kasir)

terdiri dari 4 stand makanan @ 4m2

(4 x 4 ) = 16 m

Dapur, asumsi 2 m

Kamar mandi

(63)

commit to user

Luas 8 m2

· R.asosiasi

@R.asosiasi :Asumsi 25 m2(terdiri dari r.kerja

dan administrasi), asosiasi Asmindo, iai,hdi

Terdiri dari 4asosiasi ,@ ruang = 50 m2

· Business center

@busines center 24m2

Terdapat dari 5 kantor= 120m2

· Gudang barang

Gudang barang 150 m2 untuk menyimpan

barang sementara dan mendistribusikan

produk/barang

· Ruang panel listrik

Asumsi 9m2

· Ruang pusat sistem komunikasi

Asumsi untuk seluruh kawasan bangunan pada

15 m2

· Ruang AHU

(64)

commit to user

luas 15m

terdapat 2 Ruang mesin AHU

luas total 30 m2

· Ruang pompa air termasuk reservoir

bawah dan water treatment

Asumsi 30m2

· Ruang tangki air (menara air)

Asumsi 25m2

· Gudang perlengkapan

Asumsi 9m2

· Ruang kontrol

Asumsi 6m2

· R.chiller

Asumsi 20m2

R.keamanan · Ruang staff keamanan/ satpam

Kapasitas 6 orang, 2m2/ org, luas= 12m2

· R. pusat cctv

Luas = 6 m2

· Pos jaga (5bh)

Kapasitas 1 orang luas asumsi =3m2/ pos jaga

· Luas 5 pos jaga= 15m2

(65)

commit to user

Kapasitas 10 orang 1,5 m2/ org, luas= 15 m2

· Ruang staff teknis perawatan dan oprasional utilitas

Kapasitas 4 orang, 4m2/ orang, luas= 16m2

· Parkir pengunjung dan pengelola

Kapasitas 1500 orang, asumsi cara datang:

pengunjung

30% mobil = 450orang, @mobil = 4 orang, 112

mobil

45% motor = 675 orang, @ motor = 2 orang, 337

motor

25 % kendaraan umum dan jalan kaki = 375

orang

Luas @mobil = 15 m2 x 112= 1680

Luas @motor = 2 m2 x 337 = 674

Luas parkir = 2354 m2

· pengelola 100 pengelola(staff showroom,kantor)

20% mobil = 20 orang,

50% motor = 50 orang

20% jalan kaki dan kendaraan umum

luas @mobil = 15 x 20 = 100

(66)

commit to user

Hitungan total kebutuhan luas ruang dan luas tapak minimal adalah sebagai

berikut :

Tabel V.3. Perhitungan Total Kebutuhan Luas Ruang Dan Luas Tapak Minimal

Kelompok Ruag

(Rencana lantai dasar berupa Ruang

penerimaan, dan sebagian ruang promosi,

showroom, & serta beberapa area servis)

· Pengelolaan Umum

· Penunjang

(terdiri dari food court,mushola,business

center ,serbaguna,mini market dll)

8096

409.5

3020

luas parkir = 200 m2

luas parkir keseluruhan = 2554 m2

· Parkir truk

Asumsi 2 bh, @ (7,1x2,5) luas= 35,5 +

sirkulasi= 70 m2

(67)

commit to user

dll)

Nb : (peletakan ruang pada lantai dasar

mempertimbangkan kemudahan pencapaian

dan tingkat privasi)

Jumlah 14.546,5

Pola Hubungan Ruang Pusat Perdagangan Meubel

· Tujuan : Mendapatkan pola hubungan ruang Pusat Perdagangan

Meubel

· Dasar pertimbangan :

- Proses kegiatan pada kelompok kegiatan

- Pengelompokan fungsi ruang

- Sifat dan karakter

- Kebutuhan dan peryaratan ruang

(68)

commit to user

Diagram Matriks Hubungan Ruang Penunjang (Tabel V.5)

KETERANGAN :

Hubungan erat

Hubungan kurang erat

B

E

F G

A C

D

A

B

E

D

C

KETERANGAN :

Hubungan erat

Hubungan kurang erat

V.2. Diagram bubble r.pengelola

(69)

commit to user

Diagram Matriks Hubungan Ruang Pengelola (Tabel V.6)

C B

E D A

A

B

C

D E

KETERANGAN :

Hubungan erat

Hubungan kurang erat

(70)

commit to user

MATRIKS RUANG MAKRO

Diagram R.Makro (Tabel V.7)

A

B

C

D KETERANGAN :

Hubungan erat

Hubungan kurang erat

(71)

commit to user

Analisa Site Pusat Perdangan Meubel Di Surakarta

1. Penentuan Lokasi Dan Site

Tujuan : Mendapatkan lokasi dan site yang berpotensi untuk dibangun Pusat

Perdagangan Meubel

Dasar Pertimbangan Penentuan Lokasi :

· Sesuai dengan SWP kota Surakarta

· Lokasi site tidak terlalu jauh (dekat) dengan pusat kota Solo.

· Terletak di kawasan yang dapat mengundang banyak konsumen.

· Memiliki sarana jalan yang memadahi untuk kelancaran transportasi.

· Memiliki aksesibilitas yang mudah.

Dasar Pertimbangan Penentuan Site :

· Kondisi luasan site mencukupi.

· Jalan dapat dilewati truk

· Kemudahan akses ke jalan utama.

· Potensi lingkungan.

· Berupa lahan kosong.

Proses :

· Penentuan Lokasi :

Berdasarkan pada dasar pertimbangan di atas, didapatkan lokasi site

yang memenuhi kriteria, yaitu di kawasan Jalan Suharso,Jajar, Solo,

(72)

commit to user

Keterangan :

- Lokasi berada di Jalan dr.Suharso dan jalan Adi Sucipto, Solo

- Lokasi terletak pada daerah yang strategis, yaitu merupakan salah

satu jalur masuk Kota Solo dari arah Jogjakarta, Semarang, dan

dari arah Bandara Internasional Adi Sumarmo, Solo.

- Lokasi mempunyai sarana dan prasarana utilitas yang memadahi.

- Lokasi mempunyai sarana dan prasarana transportasi yang

memadahi. LOKASI SITE JALAN

DR.SUHARSO

Gbr.V.1 peta Surakarta

(73)

commit to user

Setelah mendapatkan lokasi yang memenuhi kriteria, dan dengan

mempertimbangkan pertimbangan, ditemukan dua (2) alternativ site

yang berpotensi pada dasar.

ALTERNATIF 2 BERADA DI JL.ADI SUCIPTO

ALTERNATIF 1 BERADA DI JL.dr.SUHARSO

Gbr. V.2. Alternatif lokasi

(74)

commit to user

2. Analisa Potensi lokasi

Dari kedua alternativ site tersebut, dilakukan penilaian terhadap

masing-masing site :

No. Kriteria Alt. 1 Alt. 2

1 Potensi lingkungan 3 3

2 Akses ke site dan jalan 3 3

3 Kondisi dan luasan 2 3

Jumlah 8 9

Tabel V.8. Penilaian Alternatif Lokasi

Produk :

(75)

commit to user

- Lokasi site berada di Jalan Adi Sucipto, Solo

- Lokasi site terletak pada daerah yang strategis, yaitu merupakan salah

satu jalur masuk Kota Solo dari arah Jogjakarta, Semarang, dan dari arah

Bandara Internasional Adi Sumarmo, Solo.

- Lokasi site mempunyai sarana dan prasarana utilitas yang memadahi.

- Lokasi site mempunyai sarana dan prasarana transportasi yang

memadahi.

· Penentuan Site :

Setelah mendapatkan lokasi yang memenuhi kriteria, dan dengan

mempertimbangkan pada dasar pertimbangan, ditemukan dua (2) alternativ

site yang berpotensi

(76)

commit to user

a. Alternativ 1 à Lahan berupa bangunan bekas gudang

· Terletak di pojok dekat dengan perempatan lampu merah perumahan Fajar Indah. Site berupa lahan bangunan bekas gudang.

b. Alternativ 2 à Lahan kosong sebelah barat SMP SMA Ursulin (Gambar v.5 Site alternative 1)

(77)

commit to user

· Terletak ±200m arah barat SMP SMA Regina Pacis Ursulin, Solo. Site berupa lahan kosong. Site berada di sisi selatan Jalan Adi Sucipto.

Dari kedua alternativ site tersebut, dilakukan penilaian terhadap masing-masing

site :

No. Kriteria Alt. 1 Alt. 2

1 Potensi lingkungan 3 3

2 Akses ke site dan jalan 3 3

3 Kondisi dan luasan 2 3

Jumlah 8 9

Produk :

· Site terpilih

(Tabel V.9 Penilaian masing-masing site)

(78)

commit to user

Eksisting Site :

- Site berada di Jalan Adi Sucipto, Solo. Site berbentuk trapesium

(cenderung persegi empat dan memanjang).

- Terletak ±200m arah barat SMP SMA Ursulin.

- Lingkungan berupa kawasan perdagangan, bisnis, pendidikan, hiburan

(Hailai), dan pemukiman.

- Lokasi strategis, memiliki sarana prasarana jalan yang mudah dijangkau,

dan memadahi untuk kelancaran transportasi.

- Memiliki aksesibilitas mudah dan utilitas yang memadahi.

Batas Site :

- Timur : Jalan lingkungan, kios, ruko, pabrik es,

- Barat : Hunian, pemukiman, kios, ruko

- Utara : Jalan Adi Sucipto, ruko, kios, pemukiman

- Selatan : Pemukiman

Peraturan Bangunan :

- Building Coverage (BC) max 60%

Gambar

Tabel III.1 perkembangan potensi – potensi Kota Solo
Tabel V.1 Analisa Kegiatan
Tabel V.2 Hitungan kebutuhan luas ruang adalah sebagai berikut
Tabel V.3. Perhitungan Total Kebutuhan Luas Ruang Dan Luas Tapak Minimal
+2

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penulis membuat aplikasi game Teka-Teki Silang adalah mencoba mengenalkan anak-anak tentang macam-macam flora dan fauna yang berada disekitar kita ataupun mengasah

Yogyakarta memiliki pengetahuan yang cukup tentang kesehatan reproduksi, sedangkan hasil berdasarkan karakteristik kelas diketahui bahwa siswa kelas VII memiliki

Menurut Depdikbud (2013) Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari

Setelah diketahui laju alir maksimum dan kedalaman sumur, dengan menggunakan metode Quick Selction, pompa yang sesuai untuk sumur CBM M adalah pompa Moyno 40- N-165 yang

[r]

[r]

Tesis ini disusun sebagai tugas akhir belajar dan syarat guna memperoleh derajat sarjana S-2 pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Program Pascasarjana Magister

Analisis Monte Carlo yang menunjukkan nilai indeks keberlanjutan pengelolaan kawasan terumbu karang Pulau Lembeh dan Pesisir Bitung dari dimensi teknologi ... Analisis Monte