• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Mutu Pelayanan KIA Terhadap Kepuasan Ibu Bersalin Secara Normal di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Mutu Pelayanan KIA Terhadap Kepuasan Ibu Bersalin Secara Normal di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2016"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Memperoleh mutu pelayanan yang layak merupakan keinginan setiap individu. Hal ini menyangkut tentang kepuasaan individu dalam menerima pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan yang tidak lain tujuannya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan.

(2)

102 per 100.000 kelahiran hidup dan indikator proksinya adalah peningkatan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menjadi 90% pada tahun 2015. Untuk dapat mencapai target MDGs, diperlukan terobosan dan upaya keras dari seluruh pihak, baik pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat (Mujiati, 2013).

Upaya yang dilakukan pemerintah untuk menurunkan angka kematian ibu diantaranya dengan memberikan Jaminan Persalinan (Jampersal). Dana Jaminan Persalinan (Jampersal) digunakan untuk mendekatkan akses bagi ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas yang tinggal di daerah yang jangkauannya jauh/terpencil terhadap fasilitas kesehatan. Masyarakat akan mendapatkan jaminan pembiayaan pelayanan persalinan yang meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk pelayanan Keluarga Berencana (KB) pasca persalinan dan pelayanan bayi baru lahir yang dilakukan oleh tenaga kesehatan difasilitas kesehatan. Selain itu pemerintah juga akan memperbanyak tenaga-tenaga medis dan juga puskesmas keliliing di daerah-daerah yang angka kematian ibu melahirkannya tinggi (Permenkes, 2003).

(3)

Pada tahun 2007, AKI di Indonesia telah mencapai 228 per 100.000 kelahiran hidup. Sementara itu Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 Indonesia mengalami kegagalan dalam pencapaian target kematian ibu dan mengalami peningkatan Angka Kematian Ibu (AKI) (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) mengalami peningkatan sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Selama dua dekade 1980 - 2000 Indonesia merupakan negara yang sukses dalam menata program KIA. Tapi saat ini justru sebaliknya. Hasil SDKI 2012 menjadi sebuah pelajaran bagi Indonesia bahwa saat ini negara gagal dalam memberikan perlindungan bagi ibu yang melahirkan (SDKI, 2012).

Menurut Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang (2015) Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Aceh pada tahun 2015 ialah sebesar 84,35%. Hal ini berarti belum memenuhi target renstra pada tahun 2015 yang sebesar 90%. Target ini masih jauh dari yang diharapkan karena masih banyak masyarakat yang melahirkan dengan non nakes terkait dengan pengetahuan, sosial budaya dan kepuasan dalam pelayanan yang diberikan.

(4)

sistem rujukan yang tidak memadai. Hampir 50% wanita melahirkan tanpa dibantu oleh orang yang terampil dan 70% tidak mendapatkan perawatan pasca melahirkan selama 6 minggu setelah melahirkan (MDG, 2008).

Kemenkes RI memberikan pengertian tentang mutu pelayanan kesehatan, yang meliputi kinerja yang menunjukkan tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, tidak saja yang dapat menimbulkan kepuasan bagi pasien sesuai dengan kepuasan rata-rata penduduk tetapi juga sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan. Dalam memberikan mutu pelayanan dipengaruhi oleh bukti langsung, daya tanggap, keandalan, jaminan, perhatian pribadi, biaya, konseling (Muninjaya, 2004).

Penelitian yang dilakukan oleh Hermanto (2010) Ada hubungan antara persepsi keandalan pelayanan kebidanan dengan kepuasan pasien (p=0,014). Ada hubungan antara persepsi ketanggapan pelayanan kebidanan dengan kepuasan pasien (p=0,005). Ada hubungan antara persepsi jaminan pelayanan kebidanan dengan kepuasan pasien (p=0,010). Ada hubungan antara persepsi empati pelayanan kebidanan dengan kepuasan pasien (p=0,001). Ada hubungan antara persepsi bukti langsung pelayanan kebidanan dengan kepuasan pasien (p=0,001). Peneliti berasumsi semakin tidak baik persepsi responden terhadap mutu pelayanan kebidanan, maka responden semakin tidak puas terhadap layanan kebidanan.

(5)

memperhatikan standar yang telah ditetapkan tetapi dari kenyataan yang ada, pengetahuan bidan tentang APN belum baik, terbukti didalam melakukan pertolongan persalinan tidak mengisi partograf karena belum memahami tentang partograf, kemudian ada beberapa teknik / tindakan kritis seperti penegangan tali pusat terkendali, tindakan melahirkan punggung, bokong dan kedua tungkai belum sesuai dengan teknik yang benar karena tidak tahu dan kurangnya pemeriksaan pada ibu post partum (Wattimena,2008).

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang adalah Rumah Sakit Kelas C. Tugas utama Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang adalah melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan, yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan.

Hasil kotak suara didapatkan beberapa pasien yang merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan seperti mereka harus mengantri lama ditempat pendaftaran, dokter yang sering terlambat datang kerumah sakit, kurangnya kebersihan kamar mandi, penyedian obat yang kurang sehingga pasien harus membeli obat lagi diluar dan ada petugas yang kurang ramah terhadap pasien.

(6)

bersalin seperti pemerikasaan dalam (VT) pada ibu bersalin yang tidak sesuai prosedur, pemeriksaan dan konseling pada ibu yang masih kurang, beberapa petugas kurang ramah dalam memberikan pelayanan, dari ruangan yang masih terasa panas dan bau rungan yang kurang sedap serta privasi pasien yang kurang terjaga karena tiap bed tidak ada penutup tirainya.

Oleh sebab itu, peneliti ingin menganalisis pengaruh mutu pelayanan KIA terhadap kepuasan ibu bersalin secara normal di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kabupaten Aceh Tamiang.

1.2. Perumusan Masalah

Menurut Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang (2015) didapatkan. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Aceh pada tahun 2015 ialah sebesar 84,35%. Hal ini berarti belum memenuhi target renstra pada tahun 2015 yang sebesar 90%.

(7)

Berdasarkan informasi di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti adakah pengaruh mutu pelayanan KIA terhadap kepuasan ibu bersalin secara normal di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang?

1.3. Tujuan Penelitian

Untuk menganalisis pengaruh mutu pelayanan KIA terhadap kepuasan ibu bersalin secara normal di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang.

1.4. Hipotesis

a. Ada pengaruh bukti langsung terhadap kepuasan ibu bersalin secara normal di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang.

b. Ada pengaruh daya tanggap terhadap kepuasan ibu bersalin secara normal di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang.

c. Ada pengaruh keandalan terhadap kepuasan ibu bersalin secara normal di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang.

d. Ada pengaruh jaminan terhadap kepuasan ibu bersalin secara normal di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang.

e. Ada pengaruh perhatian pribadi terhadap kepuasan ibu bersalin secara normal di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang.

(8)

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari adanya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi keilmuan

Dapat menambah sumbangan ilmu pengetahuan mengenai mutu pelayanan kesehatan, kepuasan pasien dan pelayanan yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak (KIA).

2. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Tamiang

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bahan evaluasi terhadap mutu pelayana kesehatan dan berguna sebagai bahan masukan kepada rumah sakit untuk kemajuan rumah sakit dan untuk peningkatan pelayanan yang lebih baik. 3. Bagi peneliti

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa pasien rawat jalan peserta BPJS Kesehatan merasa lebih puas terhadap pelayanan kefarmasian yang diberikan oleh petugas ruang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik ibu hamil (umur, paritas, pendapatan), aktifitas fisik dan penambahan berat badan terhadap

Mengetahui pengaruh karakteristik (umur, paritas, pendapatan), aktifitas fisik dan penambahan berat badan ibu hamil terhadap kejadian preeklamsia di RSUD Rantau

Preeklapmsia dan eklampsia merupakan komplikasi kehamilan berkelanjutan, oleh karena itu melalui antenatal care yang bertujuan untuk mencegah perkembangan preeklampsia, atau

Faktor-Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Ibu Hamil di Poli Klinik Obs-Gin Rumah Sakit.. Jiwa

Apakah ibu merasa puas dengan seluruh pelayanan yang diberikan bidan. kepada ibu

Hasil survei dan wawancara terhadap 10 orang pasien ibu bersalin di RSIA Sri Ratu Medan pada bulan September 2018, 6 enam orang pasien ibu bersalin mengatakan kurang puas dengan

Dapat disimpulkan hasil akhir pada setiap dimensi menunjukan nilai positif yang artinya pasien merasa puas atas pelayanan yang diberikan oleh petugas Instalasi Farmasi Rumah Sakit