• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN UJIAN ONLINE MENGGUNAKAN MATURITY MODEL PADA PROSES MENETAPKAN DAN MENGELOLA MUTU LAYANAN (DS1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN UJIAN ONLINE MENGGUNAKAN MATURITY MODEL PADA PROSES MENETAPKAN DAN MENGELOLA MUTU LAYANAN (DS1)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN UJIAN ONLINE MENGGUNAKAN

MATURITY

MODEL

PADA PROSES MENETAPKAN DAN MENGELOLA MUTU LAYANAN (DS1)

Rachman Komarudin

Sistem Informasi STMIK Nusa Mandiri Jl. Damai No.8, Warung Jati Barat

(Margasatwa), Jakarta Selatan rachman.rck@nusamandiri.ac.id

Suhar Janti

Manajemen Informatika

AMIK BSI Jakarta

Jl. RS Fatmawati No. 24 Pondok Labu, Jakarta Selatan

suharjanti.shj@bsi.ac.id

ABSTRAK— COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) adalah salah satu alat dalam pengukuran IT Governance. COBIT memiliki 4 domain, yaitu Rencana dan Organisasi (PO), Akuisisi dan Implementasi (AI), Pengiriman dan Dukungan (DS), dan Monitoring dan Evaluasi (ME). Penelitian ini dilakukan untuk domain Deliver and Support pada proses Menetapkan dan Mengelola Mutu Layanan (DS1). Hasil penelitian menemukan bahwa tingkat kematangan (Maturity Level) ujian online Perguruan Tinggi (PT) XYZ berada pada tingkat 2. Ini berarti bahwa tingkat kematangan saat ini berada di bawah tingkat yang diharapkan, sehingga perlu ditingkatkan untuk berada pada tingkat yang diharapkan

Kata Kunci: COBIT 4.1, Ujian Online, Tingkat Kematangan

ABSTRACT - COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) is one of the tools in measuring IT Governance. COBIT has 4 domains, namely Plan and Organization (PO), Acquisition and Implementation (AI), Delivery and Support (DS), and Monitoring and Evaluation (ME). This research is conducted for Deliver and Support domain in the process of Establishing and Managing Quality of Service (DS1). The results of the study found that the maturity level of XYZ College's online exam is at level 2. This means that the current maturity level is below the expected level, so it needs to be improved to be at the expected level

Keywords: COBIT 4.1, Online Test, Maturity Level

PENDAHULUAN

Teknologi Informasi saat ini menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi hampir semua organisasi, termasuk didalamnya institusi pendidikan Di sisi lain penggunaan Teknologi Informasi juga dapat memberikan keuntungan dengan menyediakan peluang dalam meningkatkan produktifitas bisnis yang sedang berjalan. Permasalahan Tata Kelola Teknologi Informasi Ujian Online pada Perguruan Tinggi XYZ domain Deliver and Support pada Proses Menetapkan dan Mengelola Mutu Layanan (DS1) yang dicermati dalam penelitian ini

sehingga diperoleh hasil evaluasi secara komprehensif pada proses dengan mengacu pada kerangka kerja COBIT 4.1, dan diharapkan dapat dihasilkan tingkat kematangan yang diharapkan yaitu level 3 (Define Process), sehingga dapat lebih mendukung proses bisnis yang ada di Perguruan Tinggi XYZ.

Penelitian Tata Kelola TI dilakukan oleh Diana Efendi pada tahun 2008 objek pada UNIKOM domain DS dan ME. Penelitian tersebut menunjukkan tingkat kematangan TI UNIKOM Indonesia untuk domain DS dan ME belum mencapai target atau kondisi ideal yang diharapkan

Tata Kelola Teknologi Informasi (IT Governance) merupakan struktur dari proses dan hubungan yang mengarahkan dan mengatur organisasi dalam rangka mencapai tujuannya dengan memberikan nilai tambah dari pemanfaatan (IT Governance Institute, 2007) Teknologi Informasi dan melakukan penyeimbangan resiko dengan hasil yang diberikan dan prosesnya. IT governance merupakan satu kesatuan dengan sukses dari enterprise governance melalui peningkatan dalam efektivitas dan efisiensi dalam proses organisasi yang berhubungan. IT governance menyediakan struktur yang menghubungkan proses Teknologi Informasi, sumber daya dan informasi bagi strategi dan tujuan perusahaan. Lebih jauh lagi IT governance menggabungkan good (best) practice dari perencanaan dan pengorganisasian Teknologi Informasi, pembangunan dan pengimplementasian, delivery dan support, serta memonitor kinerja Teknologi Informasi untuk memastikan kalau informasi organisasi dan teknologi yang berhubungan mendukung tujuan bisnis perusahaan.

(2)

yang menjadikan pengelolaan Teknologi Informasi memiliki peran strategis dalam perusahaan. Tujuan dari pengelolaan Teknokogi Informasi adalah untuk memberikan arahan pemanfaatan Teknologi Informasi agar dapat memenuhi tujuan penyelarasan Teknologi Informasi dengan tujuan perusahaan dan dapat merealisasikan keuntungan yang dijanjikan. Disamping itu Teknologi Informasi juga harus membantu perusahaan dalam menciptakan peluang-peluang baru dan memaksimalkan keuntungan. Sumberdaya Teknologi Informasi harus digunakan secara optimal dan resiko yang berkaitan harus dikelola dengan baik.

Pemanfaatan Teknologi Informasi telah memberikan solusi dan keuntungan melalui peluang-peluang sebagai bentuk dari peran strategis Teknologi Informasi dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Peluang-peluang diciptakan dari optimalisasi sumber daya Teknologi Informasi pada area sumber daya perusahaan yang meliputi data, sistem aplikasi, infrastruktur dan sumber daya manusia. Di sisi lain, penerapan Teknologi Informasi memerlukan biaya investasi yang relatif mahal, dimana munculnya resiko terjadinya kegagalan juga cukup besar. Kondisi ini membutuhkan konsistensi dalam bidang pengelolaan sehingga suatu Tata Kelola Teknologi Informasi (IT Governance) yang sesuai akan menjadi kebutuhan yang esensial.

Penerapan Teknologi Informasi harus disesuaikan dengan kebutuhan agar dapat mencapai tujuan institusi tersebut. Untuk mencapai tujuan institusi tersebut diperlukan suatu perencanaan dan implementasi Teknologi Informasi yang selaras dengan perencanaan dan strategi bisnis organisasi yang telah didefinisikan. Penerapan Teknologi Informasi yang selaras dengan tujuan institusi tersebut akan tercapai apabila didukung oleh sistem tata kelola yang baik yang dimulai dari tahap perencanaan, implementasi dan evaluasi. Tata kelola Teknologi Informasi didefinisikan sebagai struktur hubungan dan proses untuk mengarahkan dan mengontrol suatu institusi dalam mencapai tujuannya dengan menambahkan nilai dan menyeimbangkan resiko terhadap Teknologi Informasi dan proses-prosesnya. Agar layanan Teknologi Informasi berjalan sesuai dengan yang diharapkan, perlu ditunjang dengan tata kelola Telnologi Informasi. Salah satu standar untuk mendukung tata kelola Teknologi Informasi adalah COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) (Prabowo Pudjo Widodo, 2009)

Dalam melakukan pengelolaan Teknologi Informasi Perguruan Tinggi XYZ dibutuhkan sebuah model pengelolaan yang dapat dijadikan acuan, sesuai dengan strategi dan tujuan perusahaan dan dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi di perusahaan.Control Objectives for Information and Related Technology(COBIT) merupakan sebuah model standar tata kelola yangrepresentatifdan menyeluruh, yang mencakup masalah perencanaan, implementasi, operasional dan pengawasan terhadap seluruh proses Teknologi Informasi. Berdasarkan hal tersebut maka dalam penelitian ini akan

dirancang sebuah model pengelolaan Teknologi Informasi Ujian online pada Perguruan Tinggi (PT) XYZ dengan menggunakan kerangka kerja COBIT.

BAHAN DAN METODE

Kerangka kerja COBIT mengidentifikasi proses-proses TI dalam Empat domain utama, yaitu domain Planning and Organization (PO), Acquisition and Implementation (AI), Delivery and Support (DS), dan Monitoring and Evaluate(ME) (Ron Weber, 1999). Domain PO mencakup strategi dan taktik, serta perhatian pada identifikasi cara Teknologi Informasi dalam memberikan kontribusi terbaiknya pada pencapaian objektif bisnis. Domain AI mencakup realisasi, implementasi dan integrasi strategi Teknologi Informasi kedalam proses bisnis. Domain DS berhubungan dengan penyampaian dan dukungan layanan-layanan Teknologi Informasi. Domain ME mencakup pengawasan pada seluruh kendali-kendali yang diterapkan pada setiap proses Teknologi Informasi.

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengukuran Tingkat Kematangan Tata Kelola Sistem Ujian Online Perguruan Tinggi XYZ. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan, diolah, dianalisis serta disimpulkan guna memperoleh tingkat kematangan untuk domain Deliver and Support (DS) pada proses Menetapkan dan Mengelola Mutu Layanan (DS1). COBIT

“COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) adalah standar untuk informasi dan teknologi yang menyertainya yang berlaku internasional. Sebagai sebuah framework yang mengatur pengelolaan informasi, COBIT memiliki standar pengelolaan informasi yang terbagi dalam 4 domain, yaitu : Plan and Organize (PO), Acquire and Implement (AI), Delivery and Support (DS),danMonitoring and Evaluate (ME).”

a. Tingkat Kematangan (Maturity Level)

”merupakan salah satu pengukuran yang dijadikan standar COBIT . Pengukuran tingkat kematangan ini diatur pada COBIT untuk tingkat manajemen dan memungkinkan para manajer mengetahui bagaimana pengelolaan dan proses-proses Teknologi Informasi di organisasi tersebut sehingga bisa diketahui pada tingkatan mana pengelolaannya. Untuk tingkat kematangan, COBIT membagi tingkatan mulai dari 0 (non-existent), 1 (initial/ad hoc), 2 (repeatable but intuitive), 3 (Defined Process), 4 (Managed and measurable), hingga 5 (Optimised) .”

b. Efektifitas (Effectiveness)

“berhubungan dengan informasi yang relevan dan berhubungan pada proses bisnis seperti halnya disampaikan dengan suatu cara yang tepat waktu, benar, konsisten dan dapat digunakan.”

c. Efisiensi (Efficiency)

“berhubungan dengan ketentuan informasi melalui penggunaan sumber daya secara optimal.”

(3)

Domain Level Maturity TotalPernyataan

2 Staff Pengembangan Layanan 1

3 Staff Web 1

4 Administrasi Perencanaan 1

Jumlah 4

“berhubungan dengan kerahasiaan perusahaan dalam menjaga keamanan informasi dari ancaman dan gangguan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.” e. Integritas (Integrity)

“berhubungan dengan ketepatan dan kelengkapan informasi seperti halnya keabsahannya menurut nilai dan harapan bisnis.”

f. Ketersediaan (Availability)

“berhubungan dengan ketersediaan informasi pada saat diperlukan oleh proses bisnis saat ini dan mendatang. Ini juga berhubungan dengan pengamanan sumberdaya yang perlu dan kemampuan yang berkaitan.”

g. Kepatuhan (Compliance)

“berhubungan dengan kepatuhan hukum, regulasi dan kesepakatan kontrak dimana proses binsis adalah pokok yaitu kriteria bisnis dikenakan secara eksternal, seperti halnya kebijakan internal.”

h. Kehandalan (Reliability)

“berhubungan dengan ketentuan informasi yang tepat bagi manajemen untuk mengoperasikan entitas dan menjalankan fiduciary-nya (kepercayaan) dan tanggung jawab tata kelola TI.”

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian merupakan satu proses mencari solusi atas permasalahan yang ada melalui tahapan studi dan analisa terhadap faktor-faktor atau variabel yang berpengaruh. Sebagai satu proses studi dan analisa, tentu penelitian harus mengikuti kaidah-kaidah penelitian sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah (Sekaran, 2000).

Metode penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling, yaitu sampel yang diambil dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya. Dalam penelitian ini, peneliti memilih Responden, yaitu Kepala BTI, Staff Pengembangan Layanan, Staff Web, dan Administrasi Pelayanan. Dengan mengacu pada metode penarikan sampel ini, maka obyek yang menjadi populasi penelitian ini adalah pengelola sistem informasi yaitu IT. Jumlah responden dalam penelitian berjumlah 4 orang. Untuk detail responden ditunjukkan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Responden Kuesioner

Penelitian ini menggunakan instrumentasi dalam bentuk kuesioner. Pernyataan kuesioner dikembangkan berdasarkan jumlah pernyataan atau statement pada tingkat maturity, domain Delivery and Support (DS) pada proses Menetapkan dan Mengelola Mutu Layanan (DS1). Total penyataan pada proses DS1 adalah 32 pernyataan. Jumlah penyataan dalam domain tersebut dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Jumlah pernyataan pada domainDelivery and Support (DS)

Sumber : Hasil Penelitian (2013)

Kuesioner COBIT maturity level yang dibagikan kepada responden digunakan untuk menghitung tingkat kematangan tata kelola Teknologi Informasi pada Perguruan Tinggi XYZ saat ini. Kuesioner ini dibuat berdasarkan kriteria tingkat kematangan yang ditetapkan pada kerangka kerja COBIT 4.1 untuk domain DS. Skala yang digunakan dalam kuesioner ini menggunakan skala Guttman, dimana dalam kuesioner disediakan 2 (dua) pilihan jawaban Y (Ya) dan T (Tidak). Dalam perhitungannya, jawaban Y (Ya) dikonversi menjadi nilai 1, dan jawaban T (Tidak) dikonversi menjadi nilai 0. Perangkat lunak yang digunakan dalam perhitungan maturity level ini adalah Microsoft Excel. Setelah semua hasil kuesioner dimasukkan dalam tabel, kemudian dihitungmaturity level proses dalam domainDelivery and Support(1 proses) yaituDS1untuk setiap responden. Hasil maturity level proses dari 4 responden kemudian dicari rata-ratanya, dan hasil rata-rata tersebut akan menjadi nilai maturity level atau tingkat kematangan tiap proses Teknologi Informasi (Alvin, Arens, James.K. Loebbecke, 2003) .

Pada Tabel 3 berikut akan disampaikan hasil rekapitulasi tingkat kematangan (maturity level) untuk domainDS pada proses Menetapkan dan Mengelola Mutu Layanan (DS1) dengan proses yang telah ditentukan. Penilaian tingkat kematangan setiapcontrol objective atau proses TI pada domain DS mengacu pada model maturity levelCOBIT versi 4.1 dengan kriteria index penilaian dapat dilihat pada Tabel 4 (IT Governance Institute, 2009).

Tabel 3. Rekapitulasi tingkat kematangan (Maturity Level) domainDelivery and Support

Sumber : Hasil Penelitian (2013)

(4)

0 – 0.50 Non-Existent

0.51 –

1.50

Initial/Ad Hoc

1.51 –

2.50

Repeatable But Invinitive

2.51 –

3.50

Defined Process

3.51 –

4.50

Managed and Measurable

4.51 –

5.00

Optimized

Operating Level Agreements), dan membiayai sumber daya. Atribut ini disusun dalam catalog layanan. Kerangka menetapkan struktur organisasi bagi manajemen mutu layanan, mencakup peran, tugas dan tanggung jawab internal dan eksternal customer dan provider layanan.

b. Menetapkan Layanan TI pada kebutuhan bisnis dan karakteristik layanan diatur dan disimpan terpusat melalui implementasi pendekatan portofolio (katalog layanan).

c. Menetapkan dan menyetujui persetujuan mutu layanan untuk semua layanan TI berdasarkan kebutuhan customer dan kemampuan TI. Hal ini mencakup komitmen customer, kebutuhan pendukung layanan,

Current Maturity Expected Maturity matriks kuantitatif dan kualitatif untuk mengukur

layanan, rencana keuangan dan pendanaan, serta peran Tabel 4. Kriteria index nilai padamaturity levelCOBIT versi

4.1 DS1 Define and manage service levels

Expected Maturity

Maturity Level

Sumber : Hasil Penelitian (2013)

Dari hasil perhitungan tingkat kematangan, dimana tingkat kematangan yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah pada level 3 (Define). Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan maka dapat diperoleh bahwa tingkat kematangan TI Sistem ujian online pada Perguruan Tinggi XYZ untuk DomainDSberada pada level 2. Pada Tabel 3 dapat dilihat Gap antara tingkat kematangan saat ini dengan tingkat kematangan yang diharapkan pada domain DS proses Menetapkan dan Mengelola Mutu Layanan kerangka kerja COBIT 4.1. Sedangkan sebarannya dapat dilihat pada gambar 1 dan gambar 2.

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2013)

Gambar 1.Current maturity level vs Expected maturity levelpada ProsesDS1

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2013)

Gambar 2. Grafik KesenjanganTingkat Kematngan ProsesDS1

Rekomendasi untuk mengatasigap Maturity Levelpada DS1sebagai berikut :

a. Menetapkan kerangka yang memberikan proses manajemen mutu layanan antara customer dan provider layanan. Kerangka itu memelihara terus menerus bersamaan dengan prioritas dan kebutuhan bisnis dan memudahkan pemahaman bersama antara customer dan provider. Kerangka mencakup proses-proses untuk membuat kebutuhan layanan, ketetapan layanan, rencana mutu layanan (SLA/ Service Level Agreements), rencana mutu beroperasi (OLA/

dan tanggung jawab, mencakup kekeliruan , persetujuan mutu layanan (SLA). Item-item untuk dipertimbangkan adalah ketersediaan, tahan uji, kinerja, kapasitas pengembangan, mutu dukungan, perencanaan terus-menerus, ketidakleluasaan permintaan dan keamanan.

d. Memastikan bahwa persetujuan mutu beroperasi menjelaskan bagaimana layanan akan diberikan secara teknis untukmendukung SLA dengan cara optimal. OLA menetapkan proses-proses teknis dengan penuh arti pada provider dan mungkin mendukung beberapa SLA. e. Mengawasi dan melaporkan prestasi mutu layanan

(5)

berarti pada pemegang saham dengan prestasi mutu layanan. Statistik pengawasan dianalisa dan dilakukan untuk mengenali tren positif dan negatif bagi layanan individual maupun bagi semua layanan.

f. Meninjau kontrak dan persetujuan mutu layanan secara teratur dengan provider layanan internal dan eksternal untuk memastika hal itu efektif , terbaru, dan jika ada perubahan-perubahan yang dibutuhkan ada penjelasannya.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan pengukuran Tingkat Maturity Perguruan Tinggi XYZ adalah:

1. Dilihat dari aspek manajerial

a. Evaluasi pelaksanaan tata kelola Teknologi Informasi di Perguruan Tinggi XYZ saat ini berada pada level 2 untuk domain DS pada prosesDS1. b. Tingkat kematangan (maturity level) tata kelola

Teknologi Informasi yang dilakukan di Perguruan Tinggi XYZ adalah :

Proses DS1 berada pada level 2 (repeatable but intuitive) dimana proses sudah berkembang, prosedur yang sama dilakukan oleh orang yang berbeda, belum ada komunikasi atau pelatihan formal atas prosedur strandar dan tanggung jawab diserahkan pada individu, terdapat kepercayaan yang tinggi pada kemampuan individu, sehingga kesalahan sangat mungkin terjadi.

2. Dilihat dari aspek Sistem :

Perbaikan tata kelola Teknologi Informasi di Perguruan Tinggi XYZ untuk proses DS1 adalah dengan meningkatkan tingkat kematangan pada level 3 (Define Process) berdasarkan misi, visi, tujuan dan arah

pengembangan Perguruan Tinggi XYZ, dimana prosedur sudah standar dan terdokumentasi dan dikomunikasikan melalui pelatihan, tetapi pelaksanaannya diserahkan pada tim untuk mengikuti proses tersebut, sehingga penyimpangan bisa diketahui, prosedurnya disempurnakan untuk formalitas praktek yang ada.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada semua pihak khususnya orang tua yang selalu mendoakan dan mendukung atas kelancaran penyusunan penelitian ini.

REFERENSI

Alvin,Arens, James K.Loebbecke. (2003). Auditing Edisi Indonesia. Jakarta.

IT Governance Institute. (2007). COBIT 4.1

IT Governance Institute. (2009). CISA Review Manual. Prabowo Pudjo Widodo. (2009). . Bunga Rampai

Penerapan COBIT. Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri,Tidak dipublikasikan;

Ron Weber. (1999). Information System Control and Audit, Prentice Hall.

Gambar

Tabel 2. Jumlah pernyataan pada domain Delivery andSupport (DS)
Tabel 4. Kriteria index nilai pada maturity level COBIT versi4.1

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian tersebut Weldman (2002) menemukan, antara lain: (1) pengung- kapan kewajiban lingkungan dipengaruhi oleh variabel individual (sikap individu terhadap

EFEKTIVITAS PENERAPAN MULTIMEDIA ANIMASI KATUP PNEUMATIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA JURUSAN TEKNIK MEKATRONIKA DI SMK KARYA BHAKTI PUSDIKPAL CIMAHI..

Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yang dilaksanakan dengan menggunakan dua kelompok penelitian, yaitu kelompok eksperimen

Pada penelitian ini suplementasi tepung bekicot pada ransum bertujuan untuk meningkatkan jumlah protein yang dikonsumsi oleh ayam sehingga dapat mempercepat proses

responden menyatakan persetujuannya apabila perguruan tinggi mensosialisasikan Pedoman Standar Operasional Prosedur (SOP) kepada seluruh civitas akademik (Stakeholder

Untuk mendapatkan data mengenai Pengaruh Perilaku Pemimpin Dan komitmen Guru Terhadap Prestasi Kerja dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Pada MTS Negeri Terusan, Kecamatan

Karena film televisi yang berjudul Pahala Terindah masih terikat kontrak dengan SCTV dalam program Sinema Wajah Indonesia, maka penulis mendapatkan VCD Watermark pahala