PRINSIP
Sesuatu yang sangat penting
Sifat mendasar
Sesuatu yang harus diperhatikan
Memiliki sifat mengatur dan
mengarahkan
Tipe-tipe Prinsip Pengembangan Kurikulum
Anggapan kebenaran utuh atau menyeluruh (Whole Truth)
Merupakan fakta, konsep, dan prinsip yang diperoleh dan telah diuji dalam penelitian yang ketat dan
berulang sehingga bisa dibuat generalisasi dan bisa berlakukan di tempat yang berbeda.
Tipe-tipe Prinsip Pengembangan Kurikulum
Anggapan kebenaran parsial (Partial Truth)
Merupakan suatu fakta, konsep, dan prinsip yang sudah terbukti efektif dalam banyak kasus tapi sifatnya masih belum bisa
digeneralisasikan.
Karena dianggap baik dan bermanfaat tipe prinsip ini bisa digunakan, namun dalam
Tipe-tipe Prinsip Pengembangan Kurikulum
Anggapan kebenaran yang masih
memerlukan pembuktian (
hypothesis
)Merupakan asumsi kerja atau prinsip yang bersifat tentative. Prinsip ini
Tipe-tipe Prinsip Pengembangan Kurikulum
Menurut Sukmadinata:
FLEKSIBELITAS
EFEKTIVITAS
RELEVANSI
KONTINUITAS
PRAKTIS
KURI-KULUM
PRINSIP UMUM
RELEVANSI
Prinsip relevansi terdiri dari:
1. Relevan ke dalam (internal)
Relevan ke dalam (internal):
Ada kesesuaian atau konsistensi antara
komponen-komponen kurikulum
(tujuan, isi, proses penyampaian dan
penilaian)
Relevan keluar (eksternal):
Tujuan, isi dan proses belajar yang
tercakup dalam kurikulum hendaknya
relevan dengan tuntutan, kebutuhan dan
perkembangan masyarakat.
Kurikulum hendaknya memiliki sifat
luwes, lentur dan fleksibel.
Pelaksanaan kurikulum harus
fleksibel (ada alternatif lain yang
dapat digunakan untuk
menyelesaikan
masalah)Kurikulum yang baik adalah:
berisi hal-hal yang solid
dalam pelaksanaannya memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan:
kondisi daerah
Waktu
Kemampuan
latar bekang peserta didik.
Adanya kesinambungan dalam kurikulum, baik secara vertikal, maupun secara
horizontal.
Pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus memperhatikan
kesinambungan (antar kelas, antar jenjang pendidikan, antara jenjang pendidikan
dengan jenis pekerjaan).
Unsur praktis/efisiensi:
Mudah dilaksanakan
Menggunakan alat-alat
sederhana
Biaya murah.
Pengembangan kurikulum hendaknya dapat
mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Efektifitas dalam suatu kegiatan berkenaan dengan:
“SEJAUH MANA APA YANG
DIRENCANAKAN DAPAT DICAPAI”
1. EFEKTIVITAS MENGAJAR GURU
Sejauh mana kegiatan belajar-mengajar yg
direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik
2. EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA
Sejauh mana tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat dicapai”
PRINSIP KHUSUS
PRINSIP TUJUAN
PRINSIP PEMILIHAN MEDIA/ALAT
PRINSIP
PEMILIHAN KEGIATAN PENILAIAN
PRINSIP PEMILIHAN ISI
PRINSIP
Tujuan
Perumusan komponen
kurikulum hendaknya mengacu
pada tujuan pendidikan.
Tujuan pendidikan: umum dan
khusus (jangka panjang,
Tujuan
Perumusan tujuan bersumber dari:
1. Ketentuan & kebijaksanaan pemerintah
2. Survei mengenai persepsi orang tua/masyarakat tentang kebutuhan mereka
3. Survei tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang tertentu
4. Survei tentang manpower
Pemilihan Isi
MEMPERTIMBANGKAN:
1. Penjabaran tujuan pembelajaran ke dalam bentuk perbuatan hasil belajar yang khusus dan sederhana
2. Isi harus meliputi segi pengetahuan, sikap dan keterampilan
Pemilihan Proses
MEMPERTIMBANGKAN
Apakah metode/teknik belajar/mengajar:
1. tepat? 2. variatif?
3. sistematis?
Pemilihan Proses
5. Lebih mengaktifkan siswa, atau
mengaktifkan guru, atau kedua-duanya? 6. Mendorong berkembangnya
kemampuan baru?
7. Menimbulkan jalinan kegiatan belajar di sekolah dan rumah?
8. Mendorong penggunaan sumber yg ada di rumah dan di masyarakat?
Pemilihan Media/Alat
1. Media apa yang diperlukan? Apakah sudah tersedia?
Bila tidak ada, apa penggantinya?
2. Kalau ada media yg perlu dibuat, perlu mempertimbangkan:
Bagaimana
Siapa
Biaya
Pemilihan Media/Alat
3.
Bagaimana pengorganisasian media
dalam bahan pelajaran, apakah dalam
bentuk modul, paket belajar, dll?
4.
Bagaimana pengintegrasiaannya
dalam keseluruhan kegiatan belajar?
Pemilihan Kegiatan Penilaian
1. Penyusunan alat penilaian (test):
Rumuskan tujuan umum ( kognitif, afektif, psikomotorik)
Uraikan ke dalam bentuk tingkah laku siswa yang dapat diamati
Hubungkan dengan bahan pelajaran
Pemilihan Kegiatan Penilaian
2. Merencanakan suatu penilaian:
Kelas, usia dan tingkat kemampuan kelompok yg akan dites.
Waktu yg dibutuhkan
Bentuknya: uraian atau objektif?
Jumlah butir tes
Pemilihan Kegiatan Penilaian
3. Pengolahan hasil penilaian:
Norma apa yg digunakan dalam pengolahan hasil test?
Apakah digunakan formula quessing (menebak)?
Bagaimana pengubahan skor mentah menjadi nilai?