• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PERTUMBUHAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PERTUMBUHAN."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PERTUMBUHAN

PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS DAN

NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian

Oleh:

Hans Wakhida Hardi Susilo Easty Safitry Tinumbia

JOINT PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKOOMI DAN BISNIS

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada saat ini seluruh perusahaan di dunia berada pada era globalisasi ekonomi. Hal tersebut menyebabkan perusahaan-perusahaan memasuki lingkungan bisnis yang sangat berbeda dari lingkungan bisnis sebelumnya, dimana pasar tidak hanya dimasuki oleh pesaing-pesaing

domestic namun juga telah dimasuki oleh pesaing-pesaing dari berbagai negara dengan membawa produk dan jasa yang sarat dengan pengetahuan dan teknologi tingkat dunia. Globalisasi ekonomi berdampak terhadap 3C yaitu: customer, competition, dan change (Mulyadi, 2011: 28). Pada zaman globalisasi customer memegang kendali bisnis, tingkat kompetisi menjadi semakin tajam, serta perubahan menjadi sangat cepat (Mulyadi, 2011:28).

Kita sadari atau tidak fenomena globalisasi ekonomi ternyata juga mendatangkan peluang bagi perusahaan. Salah satu peluang yang harus dimanfaatkan oleh perusahaan adalah tersedianya aliran modal yang sangat bebas, pada saat ini perusahaan tidak hanya dapat memperoleh modal dari investor dalam negeri melainkan juga dari investor asing. Oleh karena itu, untuk dapat terus tumbuh dan berkembang perusahaan harus bisa memanfaatkan peluang dalam menghadapi ancaman yang mereka hadapi. Salah satu cara untuk mengatasi ancaman persaingan bisnis yang semakin ketat bisa dilakukan dengan meningkatkan nilai perusahaan.

Cara untuk meningkatkan nilai perusahaan dapat dilakukan dengan memaksimalkan kekayaan dan kesejahteraan para pemilik/ pemegang saham (Brigham dan Houston, 2006: 15). Sedangkan cara untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham dapat dilakukan dengan memaksimalkan harga saham perusahaan (Scott, dkk. 2011: 4). Pemegang saham merupakan pihak yang berbaik hati kepada perusahaan, mereka mau menginvestasikan sejumlah uang mereka demi keberlangsungan hidup perusahaan. Untuk membalas kebaikan ini maka perusahaan dituntut untuk bisa menghasilkan tambahan kekayaan bagi para pemegang saham.

(3)

Salah satu alat yang bisa digunakan untuk mengukur nilai perusahaan dan yang dikatakan mampu untuk menggambarkan tingkat kemampuan perusahaan dalam memaksimalkan kekayaan pemegang saham adalah Price to Book Value (PBV). Price to Book Value (PBV) merupakan rasio antara harga pasar saham dengan nilai buku. Price to Book Value (PBV) menggambarkan seberapa besar pasar mengapresiasi nilai buku saham suatu perusahaan. Semakin tinggi harga pasar terhadap nilai bukunya, maka semakin tinggi juga nilai perusahaan.

Penelitian mengenai nilai perusahaan telah banyak dilakukan, dalam penelitian terdahulu tersebut diketahui bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan (Hargiansyah, 2015), diantaranya adalah: keputusan pendanaan/ mengenai struktur modal, kebijakan deviden, keputusan investasi, pertumbuhan perusahaan, dan ukuran perusahaan. Beberapa faktor tersebut memiliki hubungan dan pengaruh terhadap nilai perusahaan yang tidak konsisten.

Struktur modal merupakan sekumpulan dana yang dapat digunakan dan dialokasikan oleh perusahaan dari hutang jangka panjang dan modal sendiri (Fauziah, 2015). Sedangkan menurut Sartono (2001a:225) dalam (Ardianto dan Wibowo, 2007) struktur modal didefinisikan sebagai perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen, dan saham biasa. Definisi lain mengemukakan struktur modal itu merupakan campuran atau kumpulan dari hutang, saham preferen dan modal sendiri yang digunakan untuk menggalang modal (Brigham dan Houston, 2003: 402). Dalam sebuah teori struktur modal dinyatakan bahwa apabila posisi struktur modal berada di atas target struktur modal yang optimal, maka suatu pertambahan hutang akan menurunkan nilai perusahaan (Fauziah, 2015).

(4)

penggunaan hutang berhubungan dengan timbulnya biaya keagenan dan biaya kepailitan (Fauziah, 2015). Struktur modal diukur dengan menggunakan Debt to Equity Ratio

(DER).Terdapat beberapa penelitian yang meneliti pengaruh antara struktur modal dan nilai perusahaan, penelitian itu dilakukan oleh Fauziah (2015) yang menghasilkan temuan bahwa Struktur modal secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Sementara berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Apriada dan Suardikha (2016) yang menghasilkan temuan bahwa Struktur modal berpengaruh positif pada nilai perusahaan.

Seperti telah disampaikan di atas, nilai perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya adalah pertumbuhan/ growth (Fauziah, 2015). Pertumbuhan (growth) adalah seberapa jauh posisi perusahaan dalam suatu sistem ekonomi dibanding dengan para pesaingnya. Perusahaan yang tumbuh dengan cepat memperoleh hasil positif berupa meningkatnya hasil penjualan beserta peningkatan pangsa pasar (Fauziah, 2015). Menurut Brigham dalam (Sari dan Haryanto, 2013), perusahaan yang mempunyai tingkat pertumbuhan tinggi lebih cenderung menggunakan sumber dana dari luar. Oleh karena itu, perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang cepat lebih banyak memerlukan modal eksternal daripada modal dari dalam perusahaan. Karna mereka mereka memerlukan banyak modal yang berasal dari pihak luar perusahaan/ investor maka perusahaan dituntut untuk bisa menciptakan nilai bagi para investor.

Dalam penelitian ini yang dimahsud dengan pertumbuhan atau growth adalah pertumbuhan total asset yang dimiliki oleh perusahaan dari tahun ke tahun. Terdapat penelitian yang meneliti pengaruh antara pertumbuhan/ growth dengan nilai perusahaan. Lagi-lagi hasil penelitian antara keduanya bisa dikatakan berbeda dimana pada penelitian yang dilakukan oleh (Fauziah, 2015) memperoleh kesimpulan sebagai berikut Pertumbuhan perusahaan secara parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Safrida (2008) dalam Dewi dan Wirajaya pada tahun 2013 menghasilkan simpulan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

(5)

tingkat provitabilitas perusahaan bisa dilakukan dengan menggunakan rasio Return on equity

(ROE).

Return on equity (ROE) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih untuk pengembalian ekuitas pemegang saham (Fauziah, 2015). Semakin besar hasil ROE menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin baik. Rasio yang meningkat menunjukkan bahwa kinerja manajemen meningkat dalam mengelola sumber dana pembiayaan operasional secara efektif untuk menghasilkan laba bersih (profitabilitas meningkat). ROE menunjukkan keuntungan yang akan dinikmati oleh pemilik saham. Terdapat beberapa penelitian yang meneliti hubungan antara variable provitabilitas terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Wirajaya (2013), Hargiansyah (2015), dan Fauziyah (2015), diperoleh hasil bahwa provitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Pertumbuhan ROE menunjukkan suatu prospek yang cerah bagi perusahaan karena hal tersebut mencerminkan potensi peningkatan keuntungan yang diperoleh perusahaan. Adanya potensi peningkatan keuntungan inilah yang dianggap oleh investor sebagai sinyal positif dari perusahaan sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor serta akan mempermudah manajemen perusahaan untuk menarik modal dalam bentuk saham. Dalam melakukan keputusan investasi kepada perusahaan seorang investor tentunya memperhatikan efektivitas manjemen dalam mengelola investasi dan memperhatikan kinerja manajemen dalam mengelola mengelola sumber dana pembiayaan secara efektif untuk menciptakan laba bersih (Kusumajaya, 2011) .

Berikut ini merupakan informasi penting mengenai rata-rata DER, pertumbuhan aset dan ROE pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2009 (Kusumajaya, 2011)

Tabel 1.1

(6)

S umber: Kusumajaya 2011

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui jika rata-rata pertumbuhan total hutang perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada Tahun 2005-2008 terus meningkat. Mulai sebesar sebesar 1 atau 100%, sebesar 1.06 atau 106% pada 2006, sebesar 1.07 atau 107% pada 2007, dan akhirnya menjadi sebesar 1.27 atau 127% pada tahun 2008. Tinggginya rasio hutang pada Tabel 1.1 di atas diperkirakan dapat mengganggu kesehatan perusahaaan industri manufaktur di Indonesia, karena secara rata-rata telah melebihi target struktur modal optimalnya (30% - 40%). Untuk itu, salah salah satu cara untuk memperbaiki kondisi ini dengan jalan merencanakan program rekstrukturisasi kearah struktur modal yang ideal.

Rata-rata pertumbuhan total aset perusahaan manufaktur Tahun 2006-2008 mengalami peningkatan sebesar 13.06 % pada tahun 2006, 22.96% pada tahun 2007, sebesar 22.96% dan Tahun 2008 sebesar 24.66%. Sedangkan pada Tahun 2009 tingkat pertumbuhan aset perusahaan manufaktur mengalami penurunan yaitu sebesar 10.93%. Sedangkan peningkatan ROE yang ditunjukkan pada Tabel 1.1 Tahun 2006, 2007, dan 2008 masing-masing sebesar 14.20 atau 1,420%, 18.40 atau 1,840%, 18.35 atau 1,835%, dan Tahun 2009 tingkat pertumbuhan ROE pada sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di ICMD mengalami peningkatan yang sangat besar dari tahun-tahun sebelumnya yaitu sebesar 33.06 atau 3,306% . Dengan adanya peningkatan ROE setiap tahun penelitian menunjukkan kinerja manajemen yang mampu mengelola sumber dana pembiayaan operasional secara efektif untuk menciptakan laba bersih. Dengan adanya peningkatan ROE setiap tahun penelitian menunjukkan kinerja manajemen yang mampu mengelola sumber dana pembiayaan operasional secara efektif untuk menciptakan laba bersih.

(7)

melakukan penelitian lebih lanjut dengan variabel independen berupa struktur modal, pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas serta menambahkan sedikit inovasi untuk melihat adanya kaitan antara struktur modal dan dan pertumbuhan perusahaan dengan provitabilitas perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini:

1. Apakah struktur modal berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas?

2. Apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas? 3. Apakah struktur modal berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan?

4. Apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan? 5. Apakah profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas.

2. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap profitabilitas. 3. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan.

(8)
(9)
(10)

BAB 1V

METODE PENELITIAN

Bab IV menguraikan tentang metode penelitian yang digunakan untuk menjawab rumusuan masalah. Pembahasan dimulai dari rancangan penelitian dan ruang lingkup penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, prosedur pengumpulan data, cara pengumpulan data, dan metode analisis data. Berikut adalah penjelasan rincian yang ada di dalam bab IV.

4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas dimana terdapat hubungan sebab akibat antara variabel eksogen (bebas) yaitu variabel yang mempengaruhi variabel endogen (terikat) yaitu variabel yang dipengaruhi. Lokasi penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia dengan pengambilan data melalui ICMD (Indonesian capital market directory) pada tahun … , dan situs internet: (www.idx.co.id).

4.2 Variabel Penelitian

Variabel-variabel dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut: 4.2.1 Variabel eksogen

Variabel-variabel eksogen dalam model jalur ialah semua variabel yang tidak ada penyebab-penyebab eksplisitnya atau dalam diagram tidak ada anak-anak panah menuju ke arahnya, selain pada bagian kesalahan pengukuran, (Sarwono & Suhayati, 2010). Dalam penelitian ini yang dijadikan variabel eksogen adalah: Struktur Modal (X1) dan Pertumbuhan Perusahaan (X2) .

4.2.2 Variabel endogen

(11)

perantara adalah profitabilitas (X3). Sedangkan variabel tergantung/terikat mempunyai anak panah yang menuju ke arahnya, yang dijadikan variabel tergantung/terikat adalah nilai perusahaan (Y). (Sarwono & Suhayati, 2010).

4.3 Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini, operasional variabel didifinisikan sebagi berikut: 1. Nilai Perusahaan (Y)

Nilai perusahaan diukur dengan price book value (PBV) adalah rasio antara harga perlembar saham dengan nilai buku perlembar saham pada perusahaan manufaktur di BEI Tahun … . Rasio ini digunakan untuk menilai suatu ekuitas berdasarkan nilai bukunya. Satuan pengukuran PBV adalah dalam persentase.

2. Struktur Modal (X1)

Struktur modal diukur dengan debt to equity ratio (DER) adalah perbandingan total hutang yang dimiliki perusahaan dengan total ekuitas perusahaan pada perusahaan manufaktur di BEI Tahun … . Satuan pengukuran DER adalah dalam persentase.

3. Pertumbuhan Perusahaan (X2)

Pertumbuhan perusahaan diukur dengan menggunakan perubahan total aktiva. Pertumbuhan aktiva adalah selisih total aktiva yang dimiliki perusahaan pada periode sekarang dengan periode sebelumnya terhadap total aktiva periode sebelumnya pada perusahaan manufaktur di BEI Tahun … . Satuan pengukuran perubahan total aktiva dalam persentase.

4. Profitabilitas (X3)

(12)

ROE menunjukkan seberapa banyak perusahaan yang telah memperoleh dana atas dana yang diinvestasikan oleh pemegang saham. Satuan pengukuran ROE adalah dalam persentase

4.4 Prosedur Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu laporan keuangan perusahaan manufaktur yang listing di BEI periode tahun … yang termuat dalam Indonesian Capital Market Directory

(ICMD) tahun … sampai … berupa debt to equity ratio (DER), pertumbuhan aset, return on equity (ROE), dan price book value (PBV).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bura Efek Indonesia sesuai publikasi Indonesian capital market directory (ICMD). Perusahaan manufaktur dipilih karena perusahaan manufaktur merupakan perusahaan terbanyak di Bursa Efek Indonesia. Jumlah populasi sebanyak … perusahaan manufaktur.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling jenis judgement sampling yaitu sampel dipilih dengan menggunakan pertimbangan tertentu disesuaikan dengan tujuan penelitian atau masalah penelitian yang dikembangkan (Ferdinand, 2006). Kriteria-kriteria yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan pengklasifikasian ICMD (Indonesian capital market directory) tahun … .

2. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan secara lengkap dari tahun … berturut-turut.

3. Perusahaan manufaktur yang memiliki nilai perubahan aktiva yang positif pada periode penelitian tahun … .

4.5 Cara Pengumpulan Sampel

(13)

perusahaan manufaktur yang dipublikasikan oleh BEI melalui Indonesian Capital Market Directory (ICMD) … dan … untuk periode Tahun … .

4.6 Metode Analisis Data

Teknik analisis yang dipergunakan adalah menggunakan persamaan silmutanus dengan teknik estimasi path analysis (Hair et al., 2006). Program aplikasi SPSS versi 16.0 digunakan untuk membantu dalam menganalisis data yang digunakan dalam penelitian.

Model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen). Model path analysis yang dibicarakan adalah pola hubungan sebab akibat atau “a set of hypothesized asymmetric relation among the variables”,

(Ridwan & Kuncoro, 2008).

Berikut ini adalah langkah-langkah analisis jalur.

a. Langkah pertama di dalam analisis jalur adalah merancang model berdasarkan konsep dan teori. Model tersebut juga dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan sehingga membentuk sistem persamaan. Sistem persamaan ini ada yang menamakan sistem persamaan simultan atau juga ada yang menyebut model struktural. Mengingat model tersebut dikembangkan untuk menjawab permasalahan penelitian serta berbasis teori dan konsep, maka dinamakan model hipotetik. Sistem persamaan struktural sebagai berikut:

Sub Struktur 1: X3 = β1 X1 + β2X2 + 1… … … … . … … … (3.5)Ɛ

(14)

β4 adalah koefisien jalur X2 dengan Y β5 adalah koefisien jalur X3 dengan Y

b. Langkah kedua dari analisis jalur adalah pemeriksaan terhadap asumsi yang melandasi, yaitu sebagai berikut:

 Di dalam model analisis jalur, hubungan antaravariabel adalah linier dan aditif. Uji

lineritas menggunakan curve fit dan menerapkan prinsip parsimony yaitu bilamana menggunakan curve fit dan menerapkan parsimony, yaitu bilamana seluruh model signifikan atau nonsignifikan berarti dapat dikatakan model berbentuk linier.

 Hanya model rekursif dapat dipertimbangkan, yaitu hanya sistem aliran kausal ke satu

arah, sedangkan pada model yang mengandung kausal resiprokal tidak dapat dilakukan analisis jalur.

 Pengamatan diukur tanpa kesalahan (instrumen pengukuran valid dan reliabel).

 Model yang dianalisis dispensifikasikan (diidentifikasi) dengan benar berdasarkan

teori-teori dan konsep-konsep relevan.

c. Langkah ketiga di dalam analisis jalur adalah pemeriksaan validitas suatu kesalahan model. d. Langkah keempat dalam analisis jalur adalah pendugaan parameter atau koefisien path.

Perhitungan koefisien pada gambar diagram jalur. Di dalam analsis jalur disamping ada pengaruh langsung juga terdapat pengaruh tidak langsung dan pengaruh total. Koefisien beta dinamakan koefisien jalur merupakan pengaruh langsung, sedangkan pengaruh tidak langsung dilakukan dengan mengalikan koefisien beta dari variabel yang dilalui. Pengaruh total dihitung dengan menjumlahkan pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung. e. Langkah terakhir di dalam analisis jalur adalah dengan melakukan interperstasi hasil

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Kusumajaya, Oka Dewa Kadek. 2011. Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Profitabilitas Dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Unpublished Thesis, Universitas Udayana

Adrianto dan B. Wibowo. 2007. ”Pengujian Teori Pecking Order pada PerusahaanPerusahaan Non Keuangan LQ45 Periode 2001-2005”, Manajemen Usahawan Indonesia, XXXVI (12): 43-53.

ANALISA, Yangs and WAHYUDI , Sugeng (2011) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2008). Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Brigham, F. & Houston, F. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan (Edisi Kesepuluh Buku 1). Jakarta: Salemba Empat.

Dewi. Wirajaya. 2013. Pengaruh Struktur Modal, Provitabilitas, dan Ukuran Perusahaan pada Nilai. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. ISSN: 2302-8556. Halaman 358-372

Fauziyah, NR.. 2011. Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan Dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan ada Perusahaan Manufaktur Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus Pada Sektor Industri Food And Beverages). Undergraduate thesis, Universitas Negeri Yogyakarta.

(16)

Horne, V. & Machowicz, M. 2013. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi. 2011. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen Edisi Tiga. Jakarta: Salemba Empat.

Sari, Devi Verena and Haryanto , A Mulyo (2013) Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva Dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indobesia Tahun 2008 – 2010.

Undergraduate thesis, Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

Scott, F. Petty, W. Martin, D. Keown, J. 2011. Manajemen Keuangan: Prinsip dan Penerapan. Jakarta: PT Indeks.

Sarwono J dan Suhayati E. 2010. Riset Akuntasi Menggunakan SPSS, Graha Ilmu, Bandung.

Hair J.F., R.E. Anderson R.L. Tatham, dan W.C Black, 1995. Multivariat Data Analysis. Fourt Edition, New Jersey: Prentice Hall.

Referensi

Dokumen terkait

Windyaningrum, Brigitta E. Supplementary Materials to Teach Vocabulary Based on Task Based Learning for Seventh Graders. Yogyakarta: English Language Education

dikarenakan, ada terdapat masalah mengenai standar kerja tinggi di PT.SANS yang belum tercapai dan dilaksanakan oleh karyawan atas tuntutan kerja dengan standar

Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi untuk

Laporan skripsi dengan judul “ Sistem Pakar dalam Menentukan Hukum Tindak Pidana pada Kepolisian Berbasis Web ” telah dilaksanakan dengan tujuan untuk membantu masyarakat

Metode yang digunakan untuk merancang sistem pengenalan aksara Bali, pada penelitian ini yaitu Local Binary Pattern untuk ekstraksi ciri dan menggunakan

Untuk mengurangi dan menghilangkan kawasan kumuh, Pemerintah Kabupaten Deli Serdang akan menata lingkungan kumuh berbasis komunitas dengan menciptakan kemandirian

memiliki penderitaan pribadi dan memiliki gangguan dalam hal kegiatan sosial, pekerjaan, atau hal-hal lainnya yang berkaitan dengan frekuensi dari fantasi

Pontianak tentunya membuat wisatawan mancanegara (wisman) membutuhkan peta informasi jalan, sehingga Dinas PU Kota Pontianak membuat fasilitas baru berupa peta informasi