• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Sistem E-Learning Menggunakan WebELS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Implementasi Sistem E-Learning Menggunakan WebELS"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Implementasi Sistem E-Learning Menggunakan WebELS

Ana Hadiana

Pusat Penelitian Informatika – LIPI Jl. Cisitu Lama No. 21/154D, Bandung 40124

anahadiana68@gmail.com

Abstrak

Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan memasyarakatnya internet di masyarakat, maka kebutuhan akan pendidikan bermutu dengan dukungan pemanfaatan teknologi informasi semakin tinggi. Kelebihan sistem pendidikan dengan menggunakan sistem ini akan memicu terjadinya pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan khususnya untuk level pendidikan tinggi dimana kebutuhan akan komputer dan internet sudah merupakan kebutuhan dasar dalam proses pembelajaran. Paper ini membahas tentang standar kebutuhan suatu aplikasi e-Learning dengan memanfaatkan open source dalam rangka menekan biaya serendah mungkin tanpa menurunkan kualitas system secara keseluruhan.

Kata kunci: e-Learning, internet, teknologi informasi, open source, collaboration

Abstract

The progress of information technology and the internet popularization in public, so the need for increasing the education quality with the support of information technology to be higher. Advantages of the educational system by using this system will lead to equity and improving the quality of education, especially for the higher education level such as university where demand for computer and internet is already a basic requirement in the learning process. This paper discussed the need for a standard e-Learning applications by leveraging open source in order to keep costs as low as possible without lowering the quality of the system as a whole.

Keywords: e-Learning, internet, information technology, open source, collaboration

I. Pendahuluan

Perkembangan teknologi informasi khususnya internet dan semakin memasyarakatnya pemakaian internet saat ini memberikan dampak pada berbagai sektor kegiatan diantaranya yaitu sektor pendidikan. Selama ini program pelaksanaan pendidikan masih mengalami berbagai kendala dengan sistem pendidikan yang konvensional adalah tersedianya ruang komunikasi yang sangat terbatas dalam menjalankan proses belajar-mengajar, sehingga diperlukan suatu metode pendekatan yang baru yaitu dengan pemanfaatan teknologi informasi secara optimal dalam menunjang pelaksanaan pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan.

Keberadaan teknologi web dan multimedia sebagai media penampilan contents suatu data dan informasi akan memberikan peluang yang cukup besar untuk memberikan solusi permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran khususnya di jenjang pendidikan tinggi, dimana penggunaan komputer dan jaringan internet sudah menjadi kebutuhan pokok yang tidak dapat dipisahkan dalam proses pembelajaran sehingga masyarakat internet di jenjang ini relatif lebih banyak jika dibandingkan dengan level jenjang pendidikan lain dibawahnya. Oleh karena, pemanfaatan secara optimal fasilitas komputer dan internet dalam rangka membuka ruang komunikasi yang lebih luas antar dosen-dosen, mahasiswa-mahasiswa, dosen-mahasiswa baik formal maupun informal, diharapkan akan mendorong semakin lebarnya kolaborasi antar personal yang terkait di dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain, komunikasi dan kolaborasi yang terjalin secara tidak langsung akan dapat menunjang peningkatan pemahaman materi pelajaran dan mutu pendidikan secara umum.

(2)

Untuk menjalankan e-Learning sudah banyak beredar di pasaran beberapa yang siap pakai dimana yang paling terkenal adalah WebCT[6] (Web Course Tools) dan Blackboard[7] yang merupakan aplikasi

software e-Learning yang dikembangkan oleh British Columbia University. Sistem ini memiliki fitur yang bisa mengadopsi beberapa format file untuk ditampilkan di web seperti ppt, pdf, html dan text sebagai materi perkuliahan, dengan dilengkapi online test dan laporan hasil belajar. Untuk komunikasinya disediakan fasilitas chat, bbs, e-mail. Software ini sangat handal, namun memerlukan dana yang besar untuk memperoleh lisensinya sehingga akan memberatkan bagi institusi pendidikan tinggi di Indonesia yang mempunyai dana terbatas, juga di sisi lain tidak bisa dikembangkan sendiri lebih lanjut disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Oleh karena itu, open source software merupakan alternatif yan tepat dengan harga terjangkau dan mudah dikembangkan sendiri aplikasinya lebih lanjut disesuaikan dengan kebutuhan sendiri.

Moodle[8] adalah salah satu pilihan sebagai software e-Learning yang bisa diperoleh secara gratis dibawah

lisensi GPL. Software ini memiliki fitur yang hampir sama dengan WebCT atau Blackboard. Namun ketiga software tersebut hanya bisa menampilkan materi pelajaran dalam bentuk statis di web seperti menggunakan gambar dan teks, sedangkan untuk data multimedia hanya bisa dilakukan secara konvensional yaitu dengan cara download file.

Pada paper ini dibahas tentang penerapan alternative software open source e-Learning WebELS yang memiliki fitur sebagai berikut:

1. Open Platform

Aplikasi ini dikembangkan dengan menggunakan teknologi java agar bisa dijalankan di beberapa platform OS yang berbeda dengan menggunakan web browser.

2. Multimedia Content

Materi yang dipresentasikan bisa mengandung image, text, audio, cursor yang cukup mewakili proses presentasi yang bisa dinikmati oleh user tanpa adanya batasan waktu dan ruang.

3. Open Source

Sistem bisa digunakan tanpa biaya, dan bisa diteliti dan kembangkan lebih lanjut menjadi sistem yang sesuai dengan kebutuhan pemakai.

4. Bebas Firewall

Pada sistem ini, pemakai bisa menggunakan e-Learning secara synchronous dari komputer intranet karena seluruh pengendalian modul presentasinya dijalankan melalui port Web Server Apache yang umumnya dibuka dan terjamin keamanannya.

5. Perlindungan Hak Cipta Content

Content yang dipresentasikan disimpan dalam bentuk format WebELS tersendiri, sehingga hanya bisa dibuka dengan menggunakan WebELS melalui browser.

II. CSCL

Sistem pendidikan berbasis kolaborasi dan jaringan komputer atau dinamakan sistem Computer Supported Collaboration Learning (CSCL) yang merupakan model khusus dari Computer Supported Collaboration Work (CSCW) yang dikonsep untuk tujuan pembelajaran berbasis kolaborasi. Sistem ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut[1]:

1. Berbasis pada student centered system artinya siswa berperan dominan, dapat terjadi pertukaran pikiran/pendapat tentang sesuatu hal

2. Expressi pemahaman masalah

3. Memudahkan untuk turut berpartisipasi

4. Termotivasi untuk lebih aktif dalam proses belajar 5. Meningkatan pemahaman (Saling koreksi dan evaluasi) 6. Penyelesaian masalah secara cepat

7. Peningkatan kualitas belajar

Sistem pembelajaran CSCL pada dasarnya terdiri dari unsur-unsur pembelajaran sebagai kolaborator, mahasiswa, dosen yang saling berkoneksi dalam rangka mencari penyelesaian segala masalah yang dihadapi selama proses belajar berlangsung baik secara Asynchronous, Synchronous, Face to Face, maupun terdistribusi[2]. Menurut A. Collins sistem pembelajaran CSCL memberikan manfaat yang besar

(3)

1. Peserta memonitor dan membandingkan proses belajar dirinya dan lainnya

2. Setiap peserta melihat setiap tahapan proses belajarnya dari sisi dan sudut pandang yang berbeda 3. Dengan membandingkan setiap proses belajar pada masalah yang berbeda akan mengantarkan

pada proses penyelesaian masalah lainnya

III. Konfigurasi Sistem

Sistem WebELS menggunakan sistem client/server multi-tiers berbasis web yang terdiri dari beberapa komponen software seperti pada gambar 1. Seluruh komponen software yang digunakan di WebELS adalah software-software open source, dimana java didukung oleh XML merupakan teknologi utama yang digunakan untuk memproses dan menampilkan data multimedia. MySQL server digunakan untuk

mengatur pengolahan data user dan course, sedangkan data-data multimedia seperti sound dan cursor yang akan dipresentasikan tersimpan di file system, dan diproses dengan menggunakan EditorApplet

dalam bentuk java applet.

Tabel 1: Software Pendukung Server

OS : Linux Fedora

Web Server : Apache 2.0

JSP Container : Tomcat 4.0

Database Server : MySQL 4.1

Java : j2sdk 1.4.2

Format Data : XML, HTML

Tomcat akan melakukan pemrosesan setiap request dari user yang diterima melalui Apache Web Server. Kemudian melakukan koneksi ke server database untuk mendapatkan kesesuaian data dan menghasilkan suatu dynamic web page tertentu berdasarkan data yang diperoleh selama berlangsungnya proses e-Learning. Spesifikasi software pendukung di server untuk menjalankan e-Learning dengan WebELS adalah seperti tercantum pada tabel 1. Sedangkan untuk keperluan client dalam mengakses ke sistem hanya menggunakan internet browser seperti Mozilla, InternetExplorer, dll.

Gambar 1: Skema Komponen WebELS

IV. Fasilitas

WebELS memiliki modul-modul dasar yang sangat diperlukan untuk menunjang terlaksananya proses pembelajaran jarak jauh berbasis internet/intranet[4]. WebELS menyediakan fasilitas untuk pembelajaran

JSP Pages Servlet

Tomcat Servlet Container:8080

Apache HTTP Server:80

MySQL

XML Files

XSL Files

Font Files

Editor Applet

(4)

jarak jauh baik secara synchronous maupun asynchronous sehingga proses kolaborasi dalam pembelajaran dapat berjalan dengan dua cara yang saling mendukung proses transfer pengetahuan sehingga materi-materi pelajaran lebih bisa dipahami dengan baik.

Secara umum fasilitas minimal yang diperlukan untuk berlangsungnya proses belajar-mengajar dengan e-Learning telah tersedia di WebELS, meliputi:

1. Learning Registration & Management 2. Contents Registration & Management 3. Bulletin Board System

4. Ruang diskusi tentang suatu materi yang dipresentasikan 5. Multimedia Presentation

Mempresentasikan content suatu materi pelajaran secara synchronous atau asynchronous dengan dilengkapi cursor sebagai pointer pada tampilan yang sedang diterangkan. Fungsi ini dilengkapi rekaman suara untuk setiap slide presentasi yang dapat berulang kali diputar disinkronkan dengan slide nya.

6. Online Whiteboard

Keterangan tambahan yang bersifat grafis dapat disisipkan dengan fasilitas ini. Dimana pada synchronous learning akan ditampilkan secara bersamaan ke seluruh user yang sedang akses pada materi kuliah yang sama.

Sedangkan otoritas pemakai dalams sistem WebELS yang terbagi menjadi tiga kategori pokok yaitu untuk guest, student, teacher, dan administrator.

V. Fitur Tambahan

Software e-Learning WebELS masih memiliki kekurangan, sekaligus merupakan kesempatan untuk melakukan penelitian dan pengembangan lanjut dengan melakukan perubahan fungsi atau penambahan fungsi lain yang dianggap penting untuk berlangsungnya suatu proses belajar melalui e-Learning, sambil melakukan eksperimen.

Beberapa fungsi penting yang perlu dikaji dan diterapkan di e-Learning berbasis WebELS ini adalah sebagai berikut:

1. Learner Navigator

Untuk mengecek kondisi learner yang bergabung di e-Learning berdasarkan data pada learning-history nya sehingga bisa diketahui kondisi aktif, stagnasi, tingkat kepahaman, dll yang memberikan kemudahan bagi dosen untuk memonitor proses belajar-mengajar.

2. Collaboration by Knowledge Awareness (CKA)

(5)

Gambar 2: CKA

3. Automatic QA

Dengan dilengkapi algoritma untuk mengecek kesamaan kalimat dari suatu pertanyaan dengan pertanyaan yang ada di database (Similar Question Checker), maka proses manual untuk menjawab berulang-ulang pertanyaan yang memiliki kesamaan secara arti dan kemiripan secara struktur kalimat bisa dihindari dan diserahkan kepada sistem supaya secepat mungkin memberikan jawaban yang tepat dari database yang menyimpan histori data pertanyaan dan jawaban yang telah diproses bersama oleh user. Untuk lebih meningkatkan performansi ketepatan dan kecepatan menjawab suatu pertanyaan bisa dilengakapi juga dengan modul expert system untuk menyusun dan menjawab setiap pertanyaan berdasarkan knowledge based yang telah diperoleh selama proses belajar berlangsung dan tersimpan di sisatem database.

VI. Kesimpulan

E-Learning menawarkan berbagai kemudahan dalam membangun suatu sistem pembelajaran yang efektif dan efisien dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi sejalan dengan semakin memasyarakatnya internet khususnya di jenjang pendidikan tinggi. E-Learning mampu menyediakan ruang belajar dan ruang kolaborasi yang lebih luas tanpa harus tergantung pada ruang dan waktu karena setiap user dapat setiap saat mengakses ke sistem dan melakukan komunikasi baik secara synchronous maupun asynchronous, sehingga e-Learning juga membantu meningkatkan mutu pendidikan. Software open source WebELS dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran jarak jauh di jenjang pendidikan tinggi denga biaya implementasi yang relatif terjangkau[5].

Karena pentingnya software sistem e-Learning seperti WebELS ini, sangatlah penting untuk dilakukannya standarisasi spek teknis e-Learning yang akan diberlakukan di Indonesia dengan berdasar pada konsep open source, selaras dengan kebijakan pemerintah yang disebut dengan IGOS (Indonesia Go Open Source). Dengan adanya standarisasi sistem seperti ini diharapkan dimanapun tempatnya pola penggunaanya akan lebih seragam dan hal ini memudahkan pengguna dalam mengikuti program pendidikan jarak jauh dengan menggunakan fasilitas internet.

Sebenarnya sistem WebELS masih memiliki kekurangan diantaranya untuk keperluan Upload suatu content presentasi ke server masing ada ketergantungan pada software Microsoft Office, walaupun untuk menampilkan content nya tersebut sudah bisa independent. Oleh karena itu masing diperlukan perbaikan lebih lanjut untuk menghilangkan ketergantungan ini dengan mengganti ke software office yang bersifat open source seperti open office.

SISTEM

Peserta A

Database

Peserta B Peserta A

Peserta B

(3) Kolaborasi

(2)

(6)

Daftar Pustaka

[1] Ana Hadiana, Kenji Kaijiri, “Q&A Learning Support System Using Peer Help”, Transactions of JsiSE Vol.20 No.4 pp.371-379 (2003)

[2] Yutaka Matsusita, Kenichi Ogata, “Collaboration and Communication”, Kyoritsu Publisher (1995)

[3] Greer J., McCalla G., Cooke J., Collins J., “Facilitating Collaborative Leaning in Distributed Organizations”, Proceeding of CSCL'97, pp.73-82 (1997)

[4] WebELS Web Site, webelsx.nii.ac.jp

[5] Open Source Web Site, www.opensource.org

[6] WebCT website, www.webct.org

[7] Blackboard website, www.blackboard.org

Gambar

Tabel 1: Software Pendukung Server
Gambar 2: CKA

Referensi

Dokumen terkait

Kepuasan Pasien adalah suatu tingkat kepuasan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja pelayanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien membandingkan

a) kota Florencia pada zaman Romawi bernama Florentia itu secara geografis merupakan kota pedalaman Italia Utara yang sangar strategis, subur karena dibelah oleh Sungai Arno

Hal ini menjadikan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh Prinsip Syariah, kualitas layanan, produk dan promosi terhadap keputusan

Kontrol fasa Thrystor ini memberikan range pengaturan tegangan yang lebih luas pada beban heater DTA dengan tahanan 50 ohm, dimana akan diuji pada pengaturan pada daya

Pertama partisipasi masyarakat merupakan suatu alat guna memperoleh informasi mengenai kondisi, kebutuhan, dan sikap masyarakat, tanpa kehadirannya program pembangunan

Memperhatikan nilai regresi, nilai C.R dan nilai p-value maka hasil uji menunjukkan bahwa citra perguruan tinggi berpengaruh secara positif dan mempunyai hubungan yang

1) Pada subjek tingkat kemampuan matematika tinggi penalaran proporsional yang digunakan untuk menyelesaikan soal tes penalaran proporsional yang terdiri dari soal

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap penerapan model pembelajaran