PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN
P R O B L E M B A S E D I N S T R U C T I O N P A D A M A T E R I P E N C E M A R A N L I N G K U N G A N D I K E L A S X
S M A N E G E R I 2 K A B A N J A H E T A H U N P E M B E L A J A R A N 2 0 1 5 / 2 0 1 6
Oleh:
Tiodora Adelina Br.Ginting NIM 4123141094
Program Studi Pendidikan Biologi \
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
RIWAYAT HIDUP
Tiodora Adelina Br.Ginting dilahirkan di Kota Kabanjahe, Kecamatan
Kabanjahe pada tanggal 24 Januari 1995. Ayah bernama Leilim Ginting, SH dan
Ibu bernama Mustika Br.Tarigan, dan merupakan putrid kedua dari dua
bersaudara. Pada tahun 2000 penulis masuk TK Ora Et Labora Kabanjahe. Pada
Tahun 2001 Penulis masuk SD Negeri 040454 dan lulus tahun 2006. Pada tahun
2006 penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Kabanjahe dan lulus tahun
2009. Pada tahun 2009 penulis melanjutkan sekolah ke SMA KATOLIK I
Kabanjahe dan lulus tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program
Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
iii
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN
P R O B L E M B A S E D I N S T R U C T I O N P A D A M A T E R I P E N C E M A R A N L I N G K U N G A N D I K E L A S X
S M A N E G E R I 2 K A B A N J A H E T A H U N P E M B E L A J A R A N 2 0 1 5 / 2 0 1 6
Tiodora Adelina Br.Ginting (4123141094) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar dan keterampilan proses sains menggunakan model inkuiri terbimbing dan problem based instruction (PBI) pada materi pencemaran lingkungan di kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2015/2016. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 2 Kabanjahe yang berjumlah 159 siswa, kemudian diambil 2 kelas sebagai sampel. Kelas X-1 berjumlah 36 siswa sebagai kelas eksperimen I yang diajarkan dengan metode Inkuiri Terbimbing dan kelas X-2 berjumlah 36 siswa sebagai kelas eksperimen II yang diajar dengan Problem Based Instruction (PBI). Instrumen dalam penelitian ini adalah berupa tes hasil belajar yang terdiri dari 30 soal dan tes Keterampilan Proses Sains yang terdiri dari 25 soal berbentuk pilihan berganda, yang diberikan sebelum dan sesudah pembelajaran.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata nilai postes untuk kelas eksperimen I lebih tinggi yakni 81,48 dibandingkan dengan kelas Eksperimen II yakni 77,78 dan hasil penelitian untuk keterampilan proses sains pada kelas yang dibelajarkan dengan model Inkuiri Terbimbing diperoleh nilai rata-rata 86,9. Sedangkan pada kelas yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) diperoleh nilai rata-rata sebesar 74,7. Hal ini menunjukkan bahwa Keterampilan Proses Sains siswa yang dibelajarakan dengan model Inkuiri Terbimbing lebih tinggi dibandingkan dengan keterampilan proses sains siswa yang dibelajarkan dengan model PBI.
iv
THE COMPARISON OF STUDENT LEARNING OUTCOME AND SCIENCE PROCESS SKILL TAUGHT BY GUIDED INQUIRY
AND PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) MATERIAL ENVIRONMENTAL POLLUTION IN CLASS X
SMA NEGERI 2 KABANJAHE TP 2015/2016
Tiodora Adelina Br.Ginting (4123141094) ABSTRACT
This study aims to determine the comparison of student learning outcome and science process skill taught by guided inquiry and problem based instruction (PBI) material environmental pollution in Class X SMAN 2 Kabanjahe Learning year 2015/2016. The population in this study were all students of class X SMA Negeri 2 Kabanjahe, amouting to 8 classes, sampling on the recommendation of subject teachers in the school, so that the sample used, there are two classes. Class X-1 amouted 36 students as an first experimental class is taught by guided inquiry combined problem based instruction and X-2 class totaled 36 students as an second experimental class taught by taught by problem based instruction metod. Instruments in this study is in the form of a test consisting of 25 multiple-choice questions, which are given before and after lessons.
The results of this study indicate that for the science process skills of the average value of output of the project for an first experimental class higher at 81,48 while both categories compared with the second experimental class 71,78 . As for learning outcomes of the average value posttest for the experimental class higher at 86,9 compared with the second experimental class 74,7. It can be concluded no effect on the guided inquiry combined problem based instruction science process skills and learning outcomes of students in the experimental class.
v
KATA PENGANTAR
Tiada kata terindah yang patut penulis ucapkan selain puji syukur kepada
Tuhan Yesus Kristus, atas segala berkat dan kasihNya, yang memberikan
semangat dan sukacita kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
sesuai waktu yang telah direncanakan.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh model Inkuiri Terbimbing Dipadu Problem Based Instruction (PBI) terhadap Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Pencemaran Lingkungan di Kelas X SMA Negeri 2
Kabanjahe”. Disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Biologi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada Kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
kepada Bapak Drs. Hudson Sidabutar, MS sebagai dosen pembimbing skripsi
yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
disampaikan kepada Bapak Drs. Ashar Hasairin, M.Si, Bapak Drs. Mufti Sudibyo,
M.Si dan Ibu sebagai dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan
saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya skripsi ini. Ucapan terima
kasih disampaikan kepada Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si, sebagai Dosen
Pembimbing Akademik yang membimbing dan memotivasi penulis selama
perkuliahan. Ucapan terima kasih disampikan kepada Bapak dan Ibu Dosen
beserta Staf Pegawai Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan yang suadah membantu penulis. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bastaria Sinulingga S.Pd, M.Pd selaku
Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Kabanjahe dan Bapak Orba Ginting S.Pd, M.Pd
selaku guru bidang studi yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada ayahanda, ibunda, sanak
keluarga, dan teman-teman yang telah memberikan doa, kasih sayang dan
dukungan baik materil maupun spiritual.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
vi
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangu demi kebaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi
ini memberikan manfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan bagi dunia
pendidikan.
Medan, 20 Juni 2016
Tiodora Adelina Br.Ginting
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Daftar Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Daftar Gambar x
Daftar Tabel xi
Daftar Lampiran xii
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 6
1.7. Definisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis 7
2.1.1 Hasil Belajar 7
2.1.2 Pendekatan Keterampilan Proses Sains 8
2.1.3 Tujuan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing 9 2.1.4 Keunggulan dan Kekurangan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing 12 2.1.4.1 Keunggulan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing 12 2.1.4.2 Kekurangan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing 13
2.1.5 Peran Guru dalam Pembelajaran Inkuiri 13
2.2 Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing 14 2.2.1 Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing 14 2.2.2 Ciri-Ciri Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing 15 2.2.3 Tujuan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing 15 2.2.4 Keunggulan dan Kekurangan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing 16
2.2.5 Peran Guru dalam Pembelajaran Inkuiri 16
2.3 Model Pembelajaran problem based instruction (PBI) 17 2.3.1 Pengertian Model Pembelajaran Berdasarkan 17
2.4 Hasil Belajar 21
2.5. Materi Pencemaran Lingkungan 22
2.5.1. Pengertian Pencemaran Lingkungan 22
viii
2.5.3. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup 28
2.6. Kerangka Berfikir 30
2.7 Hipotesis Penelitian 31
2.7.1. Hipotesis Verbal 31
2.7.2. Hipotesis Statistik 31
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 32
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 32
3.2.1 Populasi Penelitian 32
3.2.2 Sampel Penelitian 32
3.3 Variabel Penelitian 32
3.3.1 Variabel Bebas 32
3.3.2 Variabel Terikat 32
3.4 Jenis dan Desain Penelitian 33
3.5 Prosedur Penelitian 33
3.5.1 Tahap Persiapan 33
3.5.2 Tahap Pelaksanaan 34
3.6 Instrumen Penelitian 35
3.6.1 Tes Hasil Belajar Siswa 35
3.6.2 Lembar Observasi Penilaian 36
3.7 Teknik Analisis Data 37
3.7.1 Analisis Data Hasil Belajar Siswa 37
3.7.2 Analisis Data Keterampilan Proses Sains 38
3.8 Uji Coba Instrumen 38
3.8.1 Validitas Tes 38
3.8.2 Uji Realibilitas 39
3.8.3 Tingkat Kesukaran Tes 40
3.8.4 Daya Pembeda Tes 41
3.8 Teknik Analisis Data 41
3.8.1 Uji Prasyarat Data 42
3.8.2 Pengujian Hipotesis 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian 45
4.1.1. Data Hasil Belajar Siswa 45
4.1.2. Data Hasil Keterampilan Proses Sains Siswa 47 4.1.3. Keterampilan Proses Sains Siswa Berdasarkan Indikator 48
4.1.3.1. Hasil Uji-t KPS berdasarkan Indikator 49
4.2. Uji Hipotesis 51
4.2.1. Deskripsi Hasil Uji Prasyarat Data 51
ix
4.2.1.2. Uji Normalitas Data Keterampilan Proses Sains 51
4.2.1.3. Uji Homogenitas Data 52
4.2.2. Data Hasil Belajar Siswa 53
4.2.3. Data Keterampilan Proses Sains Siswa 54
4.3. Pembahasan Hasil 55
4.3.1. Model Pembelajaran Inkuiri terhadap Hasil Belajar 55 4.3.2. Model Pembelajaran Inkuiri terhadap KPS Siswa 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 59
5.2. Saran 60
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Asap Pabrik Merupakan Penyebab Pencemaran Udara 23
Gambar 2.2. Pencemaran Air Sungai Akibat Sampah 25
Gambar 2.3. Pencemaran Tanah karena Sampah Anorganik 26
Gambar 2.4. Pencemaran tanah karena Sampah Anorganik 27
xi
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Langkah-langkah Penerapan Proses Pembelajaran Inkuiri
Training 11
Tabel 2.2. Sintaks Pengajaran Berdasarkan Masalah 17
Tabel 3.1. Desain Penelitian Pretest-Postest Control Group Design 33
Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes hasil belajar siswa pada materi Pencemaran Lingkungan di kelas X PMIA SMA Negeri 2 Kabanjahe
T.P. 2015/2016 36
Tabel 3.3. Kisi-kisi tes keterampilan proses sains siswa pada materi Pencemaran Lingkungan di kelas X PMIA SMA Negeri 2
Kabanjahe T.P. 2015/2016 37
Tabel 3.4. Kriteria Pencapaian Kognitif Siswa 38
Tabel 3.5. Kriteria Keterampilan Proses Sains 38
Tabel 4.1. Perbedaan Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 46
Tabel 4.2. Deskripsi Hasil Keterampilan Proses Sains siswa 47
Tabel 4.3. Rata-rata KPS Ditinjau dari Aspek Indikator 48
Tabel 4.4. Ringkasan Hasil Pengujian Normalitas Data Pretest dan Postes 51
Tabel 4.5. Ringkasan Hasil Pengujian Homogenitas Data Pretes dan Postes 52
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 64
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 66
Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa 82
Lampiran 4. Tes Hasil Belajar Siswa dan KPS 84
Lampiran 5. Lembar Jawaban 107
Lampiran 6. Kunci Jawaban 108
Lampiran 7. Uji Validitas Soal 112
Lampiran 8. Prosedur Perhitungan Validitas 113
Lampiran 9. Uji Realibilitas 115
Lampiran 10. Prosedur Perhitungan Realiabilitas 116
Lampiran 11. Uji Tingkat Kesukaran Soal 118
Lampiran 12. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 119
Lampiran 13. Kelompok Atas-Kelompok Bawah 120
Lampiran 14. Uji Daya Beda Tes 121
Lampiran 15. Perhitungan Daya Pembeda Tes 122
Lampiran 16. Data Hasil Belajar 123
Lampiran 17. Data Hasil Keterampilan Proses Sains 125
Lampiran 18. Perhitungan Rata-Rata dan Standar Deviasi Hasil Belajar 127
Lampiran 19. Uji Normalitas Dan Homogenitas Hasil Belajar 130
Lampiran 20. Uji Hipotesis Hasil Belajar 136
Lampiran 21. Perhitungan Rata-Rata Dan Standar Deviasi KPS 140
xiii
Lampiran 23. Uji Normalitas, Homogenitas dan Uji t Postes KPS 150
Lampiran 24. Uji Hipotesis KPS Berdasarkan Indikator 156
Lampiran 25. Tabel Harga Kritis Korelasi Product Moment 162
Lampiran 26. Daftar Nilai Kritis untuk Uji Liliefors 163
Lampiran 27. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 164
Lampiran 28. Nilai-Nilai Dalam Distribusi t 165
Lampiran 29. Tabel Wilayah Luar dibawah Kurva O ke Z 166
1 BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Biologi sebagai bagian dari sains terdiri dari tiga aspek yang tidak
terpisahkan yaitu proses, produk, dan sikap. Aspek produk terdiri dari fakta,
konsep, prinsip, hokum, dan teori. Aspek proses adalah bagaimana siswa
menemukan dan mengembangkan sendiri apa yang sedang dipelajari tersebut
misalnya mengamati, bereksperimen, dan membuat deduksi teori. Sikap ilmiah
adalah sikap yang muncul setelah seseorang melakukan proses ilmiah seperti
objektif dan jujur dalam mengumpulkan data yang diperoleh.
Permasalahan yang berkaitan dengan pelajaran biologi di sekolah saat ini
adalah kurangnya pemahaman siswa dalam pembelajaran dan mengakibatkan
rendahnya hasil belajar dan keterampilan proses sains pada mata pelajaran biologi.
Keberhasilan proses dan hasil belajar sangat ditentukan oleh beberapa faktor
diantaranya adalah siswa dan guru. Secara umum guru-guru biologi mengajari
pelajaran di dalam kelas sangat didominasi oleh metode konvensional.
Pembelajaran berdasarkan rujukan kontruktivisme memberi siswa
pengalaman sebagai sarana untuk membentuk pengetahuan. Dalam pelaksanaan
pembelajaran sains siswa dituntut mengembangkan keterampilan proses sains,
berpikir induktif, sikap ilmiah, keterampilan manipulasi alat, keterampilan
komunikasi yang semuanya terintegrasi dalam keterampilan dasar kerja ilmiah.
Fakta di lapangan memperlihatkan bahwa dalam mempelajari sains, siswa
cenderung lebih menghafal konsep, teori dan prinsip tanpa memaknai proses
perolehannya (Depdiknas, 2003). Pembelajaran lebih banyak diarahkan untuk
keberhasilan menempuh tes ujian yang hakikatnya lebih banyak menekankan pada
dimensi proses kognitif yang rendah seperti menghafal konsep, memahami dan
mengaplikasikan rumus-rumus, sedangkan proses kognitif lebih tinggi
(menganalisis, mengevaluasi dan mencipta) jarang tersentuh. Selain aspek proses
dari hakikat sains itu sendiri telah terabaikan, begitu pula dengan aspek sikap dan
2
untuk berpikir dan menggunakan daya nalarnya dalam memahami fenomena alam
yang terjadi ataupun ketika menghadapi masalah.
Berdasarkan Daftar Kumpulan Nilai (DKN) di SMA Negeri 2 Kabanjahe
menunjukkan hasil belajar siswa masih rendah yaitu dengan rata-rata 6,5 daya
adopsi informasi masih rendah, dan belum sesuai dengan kriteria ketuntasan
belajar yang telah di tetapkan sesuai kurikulum 2013 yaitu 7,5. Hasil keadaan ini
menunjukkan bahwa rendahnya hasil belajar siswa tersebut diantaranya adalah
sikap pasif siswa dalam proses belajar mengajar, materi terlalu sulit bagi siswa,
proses pembelajaran yang terlalu monoton dan kurang bervariasi, guru kurang
kreatif dalam menyampaikan materi, masih diterapkan budaya menghafal dari
pada memahami di dalam proses pembelajaran, didominasi guru yang sangat
besar sehingga siswa kurang mandiri di dalam proses belajar.
Pengamatan yang telah dilakukan di SMA Negeri 2 Kabanjahe
menunjukkan bahwa proses belajar mengajar yang dilaksanakan siswa sangat
berfokus pada guru, siswa kurang terdorong untuk belajar dengan giat karena
kurangnya kesempatan dalam penyelesaian setiap permasalahan pada materi
biologi yang diberikan kepadanya. Akhirnya perolehan nilai yang diperoleh siswa
kurang sesuai dengan data nilai pendidikan SMA Negeri 2 Kabanjahe masih
belum optimal, dengan demikian penggunaan proses pembelajaran yang biasa
dilakukan memberikan hasil yang kurang memuaskan.
Hal ini dikarenakan kurang kreatifnya guru dalam penyampaian materi
dan penggunaan model yang kurang tepat sehingga mengakibatkan siswa kurang
antusias dalam belajar. Guru perlu membantu siswa untuk berpikir, hal ini
dilakukan dengan membiarkan siswa berjuang dengan persoalan yang ada dan
membantu hanya sejauh mereka bertanya dan meminta penjelasan.
Pembelajaran biologi yang terlaksana dengan baik dapat membentuk sikap
dan nilai positif dalam diri siswa sebagai bekal untuk mengatasi permasalahan
dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan proses sains mendorong siswa untuk
menemukan sendiri fakta, konsep pengetahuan serta menumbuh kembangkan
sikap Pembelajaran biologi saat ini umumnya lebih terorientasi pada aspek produk
3
terorientasi pada produk cenderung bersifat teoretis dan berpusat pada guru,
dimanaguru menjadi sumber pengetahuan, sehingga siswa bersifat pasif dalam
proses pembelajaran. Pembelajaran biologi perlu ditempatkan kembali sesuai
hakikat aslinya yaitu pembelajaran yang berorientasi pada aspek produk, proses,
dan sikap. Keterampilan proses yang berkembang maka akan melatihkan sikap
ilmiah pada siswa. Alternatif pembelajaran yang berpotensi mampu mengatasi
permasalahan tersebut adalah pembelajaran biologi berbasis konstruktivis dan
kolaboratif seperti inkuiri dan Problem Based Instruction (PBI). Menurut Prayitno
(2010) Pembelajaran berbasis konstruktivis didasarkan asumsi bahwa
pengetahuan dibangun dalam pikiran belajar. Model pembelajaran inkuiri
terbimbing sangat sesuai untuk mengembangkan keterampilan proses sains,
karena sintak atau tahap pembelajaran di dalamb inkuiri terbimbing yang
dikembangkan dengan metode ilmiah dapat melatihkan keterampilan proses sains
pada siswa. Model pembelajaran inkuiri terbimbing yang didalamnya terdapat
kelompok belajar akan mendorong berlangsungnya scaffolding.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model inkuiri terbimbing dipadu
jigsaw berpengaruh nyata terhadap keterampilan proses sains biologi siswa yang
belajar dengan model inkuiri terbimbing dipadu kooperatif jigsaw memiliki
rata keterampilan proses sains yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan
rata-rata keterampilan proses sains siswa yang belajar dengan model konvensional
(Rokhmatika, dkk. 2012). Hasil penelitian dengan menggunakan Model
pembelajaran inkuiri terbimbing pada konsep pencemaran lingkungan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran pada konsep pencemaran
lingkungan (Suprihatin, dkk 2014).
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik meneliti keberhasilan
siswa dengan menggunakan model pembelajaran inquiri dipadu Problem Based
4
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka dapat
diidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Hasil belajar biologi siswa pada materi Pencemaran Lingkungan masih rendah
karena penggunaan model pembelajaran konvensional seperti ceramah yang
monoton sehingga membuat siswa jenuh belajar biologi.
2. Pemilihan model pembelajaran yang kurang bervariasi sehingga membuat
siswa kurang berminat mengikuti pelajaran biologi.
3. Kurangnya peran siswa dalam memperagakan keterampilan proses sains dasar
pada proses belajar mengajar biologi.
1.3. Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup masalah yang akan diteliti dan agar
penelitian lebih jelas serta terarah, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi
pada hal-hal sebagai berikut :
1. Model pembelajaran yang digunakan dibatasi pada Pembelajaran Inkuiri dan
Problem Based Instruction (PBI).
2. Keterampilan Proses sains dasar meliputi mengobservasi,mengklasifikasi,
memprediksi, mengukur, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan.
3. Hasil belajar biologi siswa dibatasi pada ranah kognitif Taksonomi Bloom
C1-C6.
4. Materi pelajaran pada penelitian ini adalah pokok bahasan Pencemaran
Lingkungan.
5. Subjek penelitian dibatasi pada siswa/i kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe T.P
5
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka dapat diambil rumusan masalah
yaitu:
1. Bagaimana hasil belajar biologi dan keterampilan proses sains siswa yang
diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada
materi Pencemaran Lingkungan di kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun
Pembelajaran 2015/2016?
2. Bagaimana hasil belajar biologi dan keterampilan proses sains siswa yang
diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based
Instruction (PBI) pada materi Pencemaran Lingkungan di kelas X SMA
Negeri 2 Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2015/2016?
3. Apakah ada perbedaan hasil belajar biologi dan keterampilan proses sains
siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri
terbimbing dan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) pada
materi Pencemaran Lingkungan di kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun
Pembelajaran 2015/2016?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar biologi dan keterampilan proses sains siswa
dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi
Pencemaran Lingkungan di kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun
Pembelajaran 2015/2016
2. Hasil belajar biologi dan keterampilan proses sains siswa dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) pada materi
Pencemaran Lingkungan di kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun
Pembelajaran 2015/2016
3. Perbandingan hasil belajar biologi dan keterampilan proses sains siswa dalam
kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri
6
materi Pencemaran Lingkungan di kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun
Pembelajaran 2015/2016
1.6. Manfaat Hasil Penelitian
Dengan pelaksanaan penelitian, diharapkan dapat memberikan manfaat.
Manfaat penelitian ini, yaitu:
1. Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam memilih model pembelajaran yang
tepat dalam upaya peningkatan hasil belajar biologi dan keterampilan proses
sains dasar siswa.
2. Bagi siswa, sebagai pengalaman belajar yang mampu memotivasi siswa dalam
memahami materi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar biologi dan
keteramplan proses sains dasar siswa.
3. Bagi peneliti, sebagai tambahan wawasan dan pegangan dalam menjalankan
tugas sebagi calon pendidik di masa yang akan datang.
1.7. Defenisi Operasional
Adapun defenisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagi berikut:
1. Model pembelajaran Inquiry adalah model pembelajaran dimana guru
membimbing siswa melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal dan
mengarahkan pada suatu diskusi.
2. Model pembelajaran problem based instruction (PBI) adalah pendekatan
belajar yang menggunakan permasalahan autentik dengan maksud untuk
menyusun pengetahuan siswa, mengembangkan inkuiri dan keterampilan
berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri.
Problem based instruction berpusat pada siswa.
3. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh setelah melalui kegiatan
belajar.
4. Keterampilan proses sains dasar adalah kemampuan siswa untuk menerapkan
metode ilmiah dalam memahami, mengembangkan dan menemukan ilmu
59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model Inkuiri
Terbimbing pada materi Pencemaran Lingkungan di kelas X SMA Negeri 2
Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2015/2016 adalah 81,481 dengan standar
deviasi sebesar 7,102. Sedangkan, Keterampilan Proses Sains siswa yang
diajarkan dengan menggunakan model Inkuiri Terbimbing pada materi
Pencemaran Lingkungan di kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun
Pembelajaran 2015/2016 adalah 87,9 dengan standar deviasi sebesar 10,75.
2. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model Inkuiri
Problem Based Instruction pada materi Pencemaran Lingkungan di kelas X
SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2015/2016 adalah 77,778
dengan standar deviasi sebesar 6,375. Sedangkan, Keterampilan Proses Sains
siswa yang diajarkan dengan menggunakan model Inkuiri Terbimbing pada
materi Pencemaran Lingkungan di kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun
Pembelajaran 2015/2016 adalah 74,7 dengan standar deviasi sebesar 11,85.
3. Perbandingan Hasil Belajar diperoleh dari perbandingan rata-rata hasil belajar siswa yaitu 71,778 : 81,481 (1:1,1). Sedangkan Perbandingan Keterampilan
Proses Sains diperoleh dari perbandingan rata-rata Keterampilan Proses Sains
siswa yaitu 74,7: 87,9 ( 1: 1,1). Model pembelajaran inkuiri terbimbing
memiliki hasil yang lebih tinggi dibandingkan Problem Based Instruction
pada materi Pencemaran Lingkungan di kelas X IPA SMA Negeri 2
60
5.2.Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka
penulis mengajukan beberapa saran antara lain:
1. Kepada guru biologi, diharapkan dapat menggunakan model pembelajaran
inkuiri terbimbing dipadu problem based instruction (PBI) pada materi
pencemaran lingkungan, dikarenakan materi pencemaran lingkungan banyak
terdapat masalah yang nyata yang dapat membuat siswa berpikir kritis untuk
memecahkan masalah dan mencari solusi untuk setiap permasalahan,
sehingga hasil belajar dan keterampilan proses sains siswa lebih baik.
2. Kepada mahasiswa calon guru, diharapkan menggunakan model
pembelajaran Inkuiri terbimbing dipadu PBI dalam pembelajaran tertentu,
61
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, S.S., (2014), Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi kurikulum 2013, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Ambarsari, W., Santosa, S., dan Maridi, (2013), Penerapan Pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses sains dasar pada pelajaran biologi siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta, Journal of Biology Education 5: 81-95
Amelia, A., Hartono, dan Sari, D.K., (2014), Penerapan model Problem Based Instruction untuk meningkatkan keterampilan proses sains di sekolah menengah atas, Journal of Chemical Education 1: 1-8
Ango, M.L.,(2002), Mastery of Science Process Skills and Their Effective Use in the Teaching of Science: An Educology of Scienceducation in the Nigerian Context, International Journal of Educology 16: 11-30, International Journal of Educology 16: 11-30
Arikunto, S., (2012), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Penerbit Bumi Aksara , Jakarta.
Atikasari,S.,Isnaeni, W ., dan Prasetyo, A.P.B., (2012), Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning dalam Materi Pencemaran Lingkungan Terhadap Kemampuan Analisis, Unnes Journal of Biology Education ISSN 2252- 6579, 18-25
Darmana,R., (2012), Pengaruh Model Problem-Based Instruction Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Dalam Pembelajaran Matematika, Skripsi,Universitas Ganesha Jakarta.
Darmana, kdk.R., Sedanayasa, Gd., dan Antarai, Ni Ngh.M., (2012), Pengaruh model Problem-based Instruction terhdap kemampuan pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika, Jurnal Pendidikan Ganesha 1: 1-10
Depdiknas. 2003. Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Deta, U.A., Suparmi, dan Widha, S., (2013), Pengaruh metode inkuiri terbimbing dan proyek, kreativitas serta keterampilan proses sains terhadap prestasi belajar siswa, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 9: 28-34
62
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2012), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Penelitian Kependidikan , FMIPA Unimed, Medan.
Irnaningtyas, (2013), Biologi untuk SMA/MA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Ngalimun, (2013), Strategi dan Model Pembelajaran, Penerbit Aswaja Pressindo Yogyakarta.
Pradani, N.C., Zubaidah, S., dan Lestari, U., (2014), Pengaruh model pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) dipadu dengan Jigsaw terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa, Jurnal Pendidikan Biologi 1: 1-10
Putri, H.N., Wisanti, dan Hidayati, S.N., (2014), Penerapan model pembelajaran Problem-Based Instruction pada materi pencemaran air untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa SMP kelas VII, Jurnal Pendidikan Biologi UNESA 1: 1-6
Rizky,P., (2014), Pencemaran Udara, http://softilmu.blogspot.com/ 2014/06/ pencemaran-udara.html, (Diakses pada tanggal 25 Januari 2016)
Rokhmatika, S., Halita, dan Prayitno, B.A., (2012), Pengaruh Model inkuiri terbimbing dipadu kooperatif jigsaw terhadap kemampuan proses sains ditinjau dri kemampuan akademik, Journal of Biology Education 4: 72-83
Rustaman, N.Y., (2005), Strategi Belajar Mengajar Biologi, Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UPI, Bandung.
Sanjaya, W., (2008). Perencnaan dan desain sistem pembelajaran, Penerbit Kencana Prenada Media, Jakarta.
Sanjaya, W., (2009). Kurikulum dan Pembelajaran, Penerbit Kencana Prenadan Media, Jakarta.
Sanjaya, W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Penerbit Kencana Prenada Media, Jakarta.
Saragih, P.A.H., (2012), Penerapan Pertanyaan Produktif untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Kerja Ilmiah dan Pemahaman Konsep pada Pembelajaran Struktur dan Fungsi Sel di Kelas XI-IPA SMA Yapim Biru-Biru T.P.2011/2012, Skripsi, Universitas Negeri Medan, Medan.
63
keterampilan menyelesaikan masalah siswa kelas VII MTS AT-THOHIRIYAH, Jurnal Ilmiah Kependidikan 9: 11-24
Susilawati, Susilawati, dan Sridana, N., (2014), Pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses sains siswa, Jurnal tadris IPA Biologi FITK IAIN Mataram 9: 27-36
Trianto, (2008), Mendesain Pembelajaran Kontekstual di Kelas, Penerbit Cerdas Pustaka Publisher, Jakarta.
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Waryantobio, (2012), Pencemaran, http://waryantobio.blogspot.com/2012/04/lks pencemaran- kd-4.html, (Diakses pada tanggal 25 Januari 2016)