Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
i 1.1.Latar Belakang Masalah ... 1
1.2.Rumusan Masalah ... 7
1.3.Pertanyaan Penelitian ... 7
1.4.Hipotesis ... 8
1.5.Batasan Masalah ... 9
1.6.Tujuan Penelitian... 10
1.7.Manfaat Penelitian ... 11
1.8.Variabel Penelitian ... 11
1.9.Definisi Operasional ... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 14
2.2.Model pembelajaran Inkuiri Terbimbing ... 22
2.3.Keterampilan Proses Sains ... 29
2.4.Pemahaman Konsep ... 34
2.5.Materi Subyek Gelombang ...37
2.5.1. Getaran ... 37
2.5.2. Gelombang ... 41
Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
ii BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode dan Desain Penelitian ... 49
3.2. Subyek Penelitian ... 51
3.3. Prosedur Penelitian ... 51
3.3.1 Tahap Perencanaan... 51
3.3.2 Tahap Pelaksanaan ... 52
3.3.3 Tahap Akhir ... 52
3.4. Instrumen Penelitian ... 52
3.4.1 Jenis Instrumen Penelitian... 52
3.5.Analisis Instrumen dan Pengolahan Data ... 54
3.5.1 Analisis Instrumen ... 54
3.5.2 Pengolahan Data ... 64
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian ... 70
4.1.1. Keterlaksanaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Model Inkuiri Terbimbing... 70
4.1.2. Tes Keterampilan Proses Sains ... 73
4.1.2.1Uji Normalitas Distribusi Data Keterampilan Proses Sains .... 73
4.1.2.2Uji Homogenitas Varians Data Keterampilan Proses Sains .... 74
4.1.2.3Uji Hipotesis ... 75
4.1.2.4Secara Umun ... 77
4.1.2.5Setiap Aspek Keterampilan Proses Sains ... 80
4.1.3. Tes Pemahaman Konsep Siswa ... 86
4.1.3.1Uji Normalitas Distribusi Data Pemahaman Konsep ... 86
4.1.3.2Uji Homogenitas Varians Data Pemahaman Konsep ... 87
4.1.3.3Uji Hipotesis ... 88
4.1.3.4Secara Umum ... 91
4.1.3.5Setiap Aspek Pemahaman Konsep ... 94
4.2.Temuan dan Pembahasan ... 99
4.2.1. Keterlaksanaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Model Inkuiri Terbimbing... 99
4.2.2. Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa ... 112
4.2.3. Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa ... 119
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan ... 126
5.2.Saran dan Rekomendasi ... 128
Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
iii DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Hasil Ujian Tengah Semester IPA Fisika Kelas VIII
Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 3
Tabel 2.1. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 17
Tabel 2.2. Kaitan PBL dengan KPS dan Pemahaman Konsep ... 20
Tabel 2.3. Langkah-Langkah Model Inkuiri terbimbing ... 24
Tabel 2.4. Kaitan Inkuiri Terbimbing dengan KPS dan Pemahaman Konsep ... 27
Tabel 2.5. Keterampilan Proses Sains dan Indikator ... 30
Tabel 2.6. Pemahaman Konsep dan Indikatornya ... 36
Tabel 2.7. Variabel dan Satuan Gelombang... 45
Tabel 3.1. Counterbalanced Design Termodifikasi ... 49
Tabel 3.2. Kategori Validitas Butir Soal ... 56
Tabel 3.3. Kategori Tingkat Kemudahan Soal ... 59
Tabel 3.4. Interpretasi Daya Pembeda ... 60
Tabel 3.5. Rekapitulasi Hasil Ujicoba Instrumen Soal KPS Materi Getaran... 61
Tabel 3.6. Rekapitulasi Hasil Ujicoba Instrumen Soal KPS Materi Gelombang... 61
Tabel 3.7. Rekapitulasi Hasil Ujicoba Instrumen Soal Pemahaman Konsep Tabel 3.13Materi Getaran ... 61
Tabel 3.8. Rekapitulasi Hasil Ujicoba Instrumen Soal Pemahaman Konsep Tabel 3.13Materi Gelombang ... 62
Tabel 3.9. Keterlaksanaan Aktivitas Guru ... 64
Tabel 3.10. Interpretasi Keterlaksanaan Aktivitas ... 65
Tabel 4.1. Persentase Keterlaksanaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah... 71
Tabel 4.2. Persentase Keterlaksanaan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing .. 72
Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas Data Keterampilan Proses Sains ... 73
Tabel 4.4. Hasil Uji Homogenitas Data Keterampilan Proses Sains ... 74
Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
iv Tabel 4.6. Hasil Uji Hipotesis Data Keterampilan Proses Sains Siswa dengan
Uji-t Dua Pihak Rerata Skor N-gain untuk Materi yang Berbeda ... 76
Tabel 4.7. Hasil Uji Normalitas Data Pemahaman Konsep ... 87
Tabel 4.8. Hasil Uji Homogenitas Data Pemahaman Konsep ... 88
Tabel 4.9. Hasil Uji Hipotesis Data Pemahaman Konsep Siswa dengan
Uji-t Dua Pihak Rerata N-gain untuk Materi yang Sama ... 89
Tabel 4.10. Hasil Uji Hipotesis Data Pemahaman Konsep Siswa dengan
Uji-t Dua Pihak Rerata N-gain untuk Materi yang Berbeda ... 89
Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
v DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Gerakan Pada Ayunan Bandul ... 38
Gambar 2.1. Analisis Gerak Ayunan Sederhana ... 39
Gambar 2.3. Grafik Hubungan Antara Periode dan Frekuensi ... 41
Gambar 2.4. Karakteristik Gelombang Transversal ... 43
Gambar 2.5. Grafik Simpangan Terhadap Kedudukan ... 43
Gambar 2.6. Contoh Gelombang Longitudinal Pada Slinki ... 41
Gambar 3.1. Alur Penelitian... 50
Gambar 4.1. Diagram Batang Perbandingan Rerata Skor Tes Awal, Tes Akhir dan N-gain Keterampilan Proses Sains untuk Kedua Kelompok pada Pembelajaran Pertama Materi Getaran ... 77
Gambar 4.2. Diagram Batang Perbandingan Rerata Skor Tes Awal, Tes Akhir dan N-gain Keterampilan Proses Sains untuk Kedua Kelompok pada Pembelajaran Kedua Materi Gelombang ... 78
Gambar 4.3. Diagram Batang Perbandingan N-gain untuk Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Model Inkuiri Terbimbing untuk KPS .... 79
Gambar 4.4. Diagram Batang Perbandingan N-gain tiap Aspek KPS untuk Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pembelajaran Pertama Materi Getaran ... 81
Gambar 4.5. Diagram Batang Perbandingan N-gain tiap Aspek KPS untuk Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pembelajaran Pertama Materi Gelombang ... 82
Gambar 4.6. Diagram Batang Perbandingan N-gain tiap Aspek KPS untuk Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 83
Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
vi Gambar 4.8. Diagram Batang Perbandingan Rerata Skor Tes Awal, Tes Akhir
dan N-gain Pemahaman Konsep untuk Kedua Kelompok
pada Pembelajaran Pertama Materi Getaran ... 90
Gambar 4.9. Diagram Batang Perbandingan Rerata Skor Tes Awal, Tes Akhir
dan N-gain Pemahaman Konsep untuk Kedua Kelompok
pada Pembelajaran Kedua Materi Gelombang ... 91
Gambar 4.10. Diagram Batang Perbandingan N-gain untuk Model Pembelajaran
Berbasis Masalah dengan Model Inkuiri Terbimbing untuk
Pemahaman Konsep ... 92
Gambar 4.11. Diagram Batang Perbandingan Rerata Skor Tes Awal, Tes Akhir
dan N-gain Tiap Pemahaman Konsep untuk Kedua Kelompok
pada Pembelajaran Pertama Materi Getaran ... 94
Gambar 4.12. Diagram Batang Perbandingan Rerata Skor Tes Awal, Tes Akhir
dan N-gain Tiap Pemahaman Konsep untuk Kedua Kelompok
pada Pembelajaran Kedua Materi Gelombang ... 95
Gambar 4.13. Diagram Batang Perbandingan N-gain tiap Aspek Pemahaman
Konsep untuk Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 96
Gambar 4.14. Diagram Batang Perbandingan N-gain tiap Aspek Pemahaman
Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
vii DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A :
1. Silabus ... 130
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PBL.1 ... 132
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri.1 ... 140
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri.2... 148
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PBL.2 ... 157
6. Lembar Kerja Kelompok PBL.1 ... 166
7. Lembar Kerja Kelompok Inkuiri.1 ... 170
8. Lembar Kerja Kelompok Inkuiri.2 ... 175
9. Lembar Kerja Kelompok PBL.2 ... 183
Lampiran B : 1. Rancangan Instrumen Penelitian ... 190
2. Kisi-kisi Instrumen Soal Pemahaman Konsep (PG) ... 191
3. Rekapitulasi Instrumen Soal Pemahaman Konsep (PG) ... 192
4. Rekapitulasi Kisi-kisi Instrumen Soal Keterampilan Proses Sains (Uraian) ... 193
5. Kisi-kisi Instrumen Soal Uji Coba Pemahaman Konsep Materi Getaran ... 194
6. Kisi-kisi Instrumen Soal Uji Coba Keterampilan Proses Sains Materi Getaran ... 210
7. Kisi-kisi Instrumen Soal Uji Coba Pemahaman Konsep Materi Gelombang ... 217
8. Kisi-kisi Instrumen Soal Uji Coba Keterampilan Proses Sains Materi Gelombang ... 232
9. Lembar Observasi Aktivitas Guru Menggunakan Pembelajaran Berbasis Masalah ... 239
Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
viii Lampiran C :
Lembar Judgement Instrumen Soal ... 241
Lampiran D :
1. Analisis Uji Coba Instrumen Pemahaman Konsep Materi
Getaran ... 259
2. Contoh Perhitungan Validitas Butir Soal Pemahaman Konsep
Materi Getaran ... 260
3. Contoh Perhitungan Reliabilitas Soal Pemahaman Konsep
Materi Getaran ... 261
4. Analisis Uji Coba Instrumen Keterampilan Proses Sains Materi
Getaran ... 262
5. Contoh Perhitungan Validitas Butir Soal Keterampilan Proses
Sains Materi Getaran ... 263
6. Contoh Perhitungan Reliabilitas Soal Keterampilan Proses Sains
Materi Getaran ... 264
7. Analisis Uji Coba Instrumen Pemahaman Konsep Materi
Gelombang ... 265
8. Contoh Perhitungan Validitas Butir Soal Pemahaman Konsep
Materi Gelombang ... 266
9. Contoh Perhitungan Reliabilitas Soal Pemahaman Konsep
Materi Gelombang ... 267
10. Analisis Uji Coba Instrumen Keterampilan Proses Sains Materi
Gelombang ... 268
11. Contoh Perhitungan Validitas Butir Soal Keterampilan Proses
Sains Materi Gelombang ... 269
12. Contoh Perhitungan Reliabilitas Soal Keterampilan Proses Sains
Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
ix Lampiran E :
1. Rekapitulasi Analisis Tes Awal dan Tes Akhir KPS Kelompok
PBL.1 ... 271
2. Rekapitulasi Analisis Tes Awal dan Tes Akhir KPS Kelompok Inkuiri.1 ... 272
3. Analisis Rata-rata dan Simpangan Baku % N-gain KPS Kelompok PBL.1 dan Inkuiri.1 ... 273
4. Uji Normalitas % N-gain KPS Kelompok PBL.1 ... 274
5. Uji Normalitas % N-gain KPS Kelompok Inkuiri.1 ... 275
6. Uji Homogenitas Antar Varian KPS Pembelajaran 1 ... 276
7. Uji Perbedaan rerata Skor Tes Awal antara Kelompok Eksperimen.1 dan Eksperimen.2 KPS Pembelajaran 1 ... 278
8. Uji Perbedaan rerata Skor Tes Akhir antara Kelompok Eksperimen.1 dan Eksperimen.2 KPS Pembelajaran 1 ... 280
9. Uji Hipotesis Menggunakan Uji-t Dua Pihak antara Kelompok Eksperimen.1 dengan Kelompok Eksperimen.2 KPS Pembelajaran 1 ... 282
10.Rekapitulasi Analisis N-gain KPS Kelompok PBL.1 ... 284
11.Rekapitulasi Analisis N-gain KPS Kelompok Inkuiri.1 ... 285
12.N-gain KPS Kelompok PBL.1 dan Kelompok Inkuiri.1 ... 286
13.Contoh Analisis Tiap Aspek KPS Kelompok PBL.1 ... 287
14.Grafik Analisis Tiap Aspek KPS Kelompok PBL.1 ... 288
15.Contoh Analisis Tiap Aspek KPS Kelompok Inkuiri.1 ... 289
16.Grafik Analisis Tiap Aspek KPS Kelompok Inkuiri.1... 290
17.Grafik Analisis Tiap Aspek KPS Kelompok PBL.1 dan Kelompok Inkuiri.1 ... 291
18.Rekapitulasi Analisis Tes Awal KPS Per item Kelompok PBL.1 dan Kelompok Inkuiri.1 ... 292
Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
x 20.Rekapitulasi Analisis Tes Awal Pemahaman Konsep Kelompok
PBL.1 dan Kelompok Inkuiri.1 ... 294
21.Rekapitulasi Analisis Tes Akhir Pemahaman Konsep Kelompok
PBL.1 dan Kelompok Inkuiri.1 ... 295
22.Analisis Rata-rata dan Simpangan Baku % N-gain Pemahaman
Konsep Kelompok PBL.1 dan Inkuiri.1 ... 296
23.Uji Normalitas % N-gain Pemahaman Konsep
Kelompok PBL.1 ... 297
24.Uji Normalitas % N-gain Pemahaman Konsep
Kelompok Inkuiri.1 ... 298
25.Uji Homogenitas Antar Varian Pemahaman Konsep
Pembelajaran 1 ... 299
26.Uji Perbedaan rerata Skor Tes Awal antara Kelompok
Eksperimen.1 dan Eksperimen.2 Pemahaman Konsep
Pembelajaran 1 ... 301
27.Uji Perbedaan rerata Skor Tes Akhir antara Kelompok
Eksperimen.1 dan Eksperimen.2 Pemahaman Konsep
Pembelajaran 1 ... 303
28.Uji Hipotesis Menggunakan Uji-t Dua Pihak antara Kelompok
Eksperimen.1 dengan Kelompok Eksperimen.2
Pemahaman Konsep Pembelajaran 1 ... 305
29.Rekapitulasi Analisis N-gain Pemahaman Konsep
Kelompok PBL.1 ... 307
30.Rekapitulasi Analisis N-gain Pemahaman Konsep
Kelompok Inkuiri.1 ... 308
31.N-gain Pemahaman Konsep Kelompok PBL.1 dan
Kelompok Inkuiri.1 ... 309
32.Contoh Analisis Tiap Aspek Pemahaman Konsep
Kelompok PBL.1 ... 310
33.Grafik Analisis Tiap Aspek Pemahaman Konsep
Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
xi 34.Contoh Analisis Tiap Aspek Pemahaman Konsep
Kelompok Inkuiri.1 ... 312
35.Grafik Analisis Tiap Aspek Pemahaman Konsep Kelompok Inkuiri.1 ... 313
36.Grafik Analisis Tiap Aspek Pemahaman Konsep Kelompok PBL.1 dan Kelompok Inkuiri.1 ... 314
37.Rekapitulasi Analisis Tes Awal dan Tes Akhir KPS Kelompok PBL.2 ... 315
38.Rekapitulasi Analisis Tes Awal dan Tes Akhir KPS Kelompok Inkuiri.2 ... 316
39.Analisis Rata-rata dan Simpangan Baku % N-gain KPS Kelompok PBL.1 dan Inkuiri.2 ... 317
40.Uji Normalitas % N-gain KPS Kelompok PBL.2 ... 318
41.Uji Normalitas % N-gain KPS Kelompok Inkuiri.2 ... 319
42.Uji Homogenitas Antar Varians KPS Pembelajaran 2 ... 320
43.Uji Perbedaan rerata Skor Tes Awal antara Kelompok Eksperimen.1 dan Eksperimen.2 KPS Pembelajaran 2 ... 322
44.Uji Perbedaan rerata Skor Tes Akhir antara Kelompok Eksperimen.1 dan Eksperimen.2 KPS Pembelajaran 2 ... 324
45.Uji Hipotesis Menggunakan Uji-t Dua Pihak antara Kelompok Eksperimen.1 dengan Kelompok Eksperimen.2 KPS Pembelajaran 2 ... 326
46.Rekapitulasi Analisis N-gain KPS Kelompok PBL.2 ... 328
47.Rekapitulasi Analisis N-gain KPS Kelompok Inkuiri.2 ... 329
48.N-gain KPS Kelompok PBL.2 dan Kelompok Inkuiri.2 ... 330
49.Contoh Analisis Tiap Aspek KPS Kelompok PBL.2 ... 331
50.Grafik Analisis Tiap Aspek KPS Kelompok PBL.2 ... 332
51.Contoh Analisis Tiap Aspek KPS Kelompok Inkuiri.2 ... 333
52.Grafik Analisis Tiap Aspek KPS Kelompok Inkuiri.2... 334
Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
xii 54.Rekapitulasi Analisis Tes Awal KPS Per item Kelompok PBL.2
dan Kelompok Inkuiri.2 ... 336
55.Rekapitulasi Analisis Tes Akhir KPS Per item Kelompok PBL.2
dan Kelompok Inkuiri.2 ... 337
56.Rekapitulasi Analisis Tes Awal Pemahaman Konsep Kelompok
PBL.2 dan Kelompok Inkuiri.2 ... 338
57.Rekapitulasi Analisis Tes Akhir Pemahaman Konsep Kelompok
PBL.2 dan Kelompok Inkuiri.2 ... 339
58.Analisis Rata-rata dan Simpangan Baku % N-gain Pemahaman
Konsep Kelompok PBL.2 dan Inkuiri.2 ... 340
59.Uji Normalitas % N-gain Pemahaman Konsep
Kelompok PBL.2 ... 340
60.Uji Normalitas % N-gain Pemahaman Konsep
Kelompok Inkuiri.2 ... 341
61.Uji Homogenitas Antar Varians Pemahaman Konsep
Pembelajaran 2 ... 342
62.Uji Perbedaan rerata Skor Tes Awal antara Kelompok
Eksperimen.1 dan Eksperimen.2 Pemahaman Konsep
Pembelajaran 2 ... 344
63.Uji Perbedaan rerata Skor Tes Akhir antara Kelompok
Eksperimen.1 dan Eksperimen.2 Pemahaman Konsep
Pembelajaran 2 ... 346
64.Uji Hipotesis Menggunakan Uji-t Dua Pihak antara Kelompok
Eksperimen.1 dengan Kelompok Eksperimen.2
Pemahaman Konsep Pembelajaran 2 ... 348
65.Rekapitulasi Analisis N-gain Pemahaman Konsep
Kelompok PBL.2 ... 350
66.Rekapitulasi Analisis N-gain Pemahaman Konsep
Kelompok Inkuiri.2 ... 350
67.N-gain Pemahaman Konsep Kelompok PBL.2 dan
Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
xiii 68.Contoh Analisis Tiap Aspek Pemahaman Konsep
Kelompok PBL.2 ... 352
69.Grafik Analisis Tiap Aspek Pemahaman Konsep Kelompok PBL.2 ... 353
70.Contoh Analisis Tiap Aspek Pemahaman Konsep Kelompok Inkuiri.2 ... 354
71.Grafik Analisis Tiap Aspek Pemahaman Konsep Kelompok Inkuiri.2 ... 355
72.Grafik Analisis Tiap Aspek Pemahaman Konsep Kelompok PBL.2 dan Kelompok Inkuiri.2 ... 356
Lampiran F : 1. Lembar Observasi Aktivitas Guru PBL.1 ... 357
2. Lembar Observasi Aktivitas Guru Inkuiri.1... 360
3. Lembar Observasi Aktivitas Guru Inkuiri.2... 363
4. Lembar Observasi Aktivitas Guru PBL.2 ... 366
5. Surat Izin Penelitian dari Universitas ... 369
6. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian dari SMPN 1 Kalirejo ... 370
7. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 371
Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran fisikasebagai salah satu cabang dari IPA diharapkan dapat
menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam
sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam
kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran ini menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar memahami alam
sekitar secara ilmiah. Sesuai dengan tujuan utama yang ingin dicapai dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (BSNP, 2006):
Mata pelajaran IPA di SMP/MTs agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya, (2) mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, (3) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat, (4) melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi, (5) meningkatkan kesadaran untuk berperan dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam, (6) meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, (7) meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA (keterampilan proses sains) sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
Dengan demikian peranan pembelajaran fisika adalah melatih para siswa
untuk dapat menguasai pengetahuan, konsep dan prinsip fisika, memiliki
2
Proses pembelajaran fisika bukan hanya sekedar transfer of knowledge
dari pendidik kepada peserta didik secara tekstual, tetapi harus melibatkan
aktivitas siswa saat proses untuk mendapatkan pengetahuan itu
sendiri.Mechling dan Oliver (Dahar, 1996) mengemukakan bahwa:
Keterampilan-keterampilan proses yang diajarkan dalam pendidikan sains memberikan penekanan-penekanan pada keterampilan berpikir yang dapat berkembang pada anak, sehingga anak dapat mempelajarinya dan ingin mengetahuinya.
Sebuah pendekatan keterampilan proses dapat diartikan sebagai
pendekatan yang menekankan pada pertumbuhan dan pengembangan sejumlah
keterampilan tertentu pada diri siswa agar mereka mampu memproses
informasi sehingga ditemukan hal-hal yang baru yang bermanfaat baik berupa
fakta, konsep, maupun pengembangan sikap dan nilai. Sejalan dengan asumsi
di atas, maka belajar-mengajar dipandang sebagai suatu proses yang harus
dialami oleh setiap siswa, dimana pembelajaran tidak hanya menekankan
kepada apa yang dipelajari siswa tetapi juga menekankan bagaimana siswa
harus belajar.
Kemampuan memahami konsep merupakan salah satu syarat dalam
mencapai keberhasilan belajar fisika. “Pelajaran fisika bukanlah pelajaran
hafalan tetapi lebih menuntut pemahaman konsep bahkan aplikasi konsep
tersebut” (Sugiarti, 2005). Dengan pemahaman konsep fisika, maka
permasalahan fisika dapat dipecahkan baik permasalahan fisika yang ada
dalam kehidupan sehari-hari maupun permasalahan fisika dalam bentuk
3
Studi pendahuluan telah dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran
2011/2012 dan digunakan untuk mengetahui sejumlah informasi awal
mengenai kemampuan keterampilan proses sains dan pemahaman konsep siswa
di sekolah tersebut. Hasil studi pendahuluan tersebut mendapatkan
informasibahwa dalam proses pembelajaran sehari-hari yang dilakukan di SMP
Negeri 1 Kalirejo, khususnya dalam pembelajaran IPA fisika kelas VIII guru
lebih banyak mendominasi pembelajaran (teacher centered) dengan demikian
siswa lebih banyak mendapat pengetahuan dari guru serta pendominasian
evaluasi yang dilakukan jika menurut Bloom (Sagala, 2010) dalam tingkatan
pengetahuan/ingatan (knowledge) C1. Observasi terhadap hasil belajar siswa
dilakukan dengan menganalisis nilai ujian tengah semester ganjil tahun
pelajaran 2011/2012 untuk tiga kelas pada tingkat VIII.
Tabel.1.1. Hasil Ujian Tengah Semester IPA Fisika Kelas VIII Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012
Sampel
Kelas Jumlah Siswa Rerata KKM
Siswa Diatas KKM (%)
1 32 52.06
70
0.15
2 32 40.71 0.06
3 32 40.48 0.06
Berdasarkan studi pendahuluan tersebut dan diskusi dengan rekan
sejawat, diperoleh kesimpulan bahwa sebagian besar keterampilan proses sains
4
Pemilihan model pembelajaran yang efektif dapat digunakan sebagai
salah satu alternatif solusi dalam upaya menanggulangi permasalahan di atas.
Untuk memudahkan guru dalam memfasilitasi siswa untuk mendapatkan
pengetahuan dengan menekankan proses mendapatkan pengetahuan tersebut
(pembelajaran yang berorientasi pada proses) dan membantu siswa untuk
memahami pengetahuan, maka guru perlu menggunakan model-model
pembelajaran inovatif yang mengkaitkan pengetahuan dengan pengalaman
nyata dalam kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran berbasis masalah dan
model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan dua buah model
pembelajaran yang mengkaitkan pengetahuan dengan pengalaman nyata dalam
kehidupan sehari-hari.
Model pembelajaran berbasis masalah atau Problem Based Learning
(PBL) merupakan salah satu model pembelajaran yang dari segi pedagogis
didasarkan pada teori belajar konstruktivisme (Arrends, 2008), dimana proses
belajar menekankan pada kebutuhan siswa untuk menginvestigasi lingkungannya
dan mengkonstruksikan pengetahuan secara mandiri. PBL pertama kali
diperkenalkan pada awal tahun 1970-an di Universitas Mc Master Fakultas
Kedokteran Kanada, sebagai salah satu upaya menemukan solusi dalam diagnosa
dengan membuat pertanyaan-pertanyaan sesuai situasi yangada. Tan (Rusman,
2010) menyatakan bahwa:
5
“Esensi PBL berupa menyuguhkan berbagai situasi bermasalah yang
autentik dan bermakna kepada siswa, yang dapat berfungsi sebagai batu loncatan
untuk investigasi atau penyelidikan”(Arrends, 2008). Sehingga PBL diharapkan
membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan
mengatasi permasalahan. Sedangkan Bruner (Trianto, 2010) menyatakan bahwa
“berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang
menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna”. Hal
tersebut sebuah konsekuensi yang logis, karena dengan berusaha untuk mencari
pemecahan masalah secara mandiri akan memberikan suatu pengalaman konkret,
dengan pengalaman tersebut dapat digunakan untuk memecahkan
masalah-masalah serupa, karena pengalaman itu memberikan makna tersendiri bagi siswa.
Sehingga Boud dan Fletti (Rusman, 2010) mengemukakan bahwa “PBL adalah
inovasi yang paling signifikan dalam pendidikan”.
Model pembelajaran inkuri adalah proses dimana para saintis
mengajukan pertanyaan tentang alam didunia ini dan bagaimana mereka secara
sistematis mencari jawabannya. Pembelajaran ini dikembangkan dari discovery
learning sekitar tahun 1960-an. Suatu pembelajaran pada umumnya akan lebih
efektif bila diselenggarakan melalui model-model pembelajaran yang termasuk
rumpun pemprosesan informasi. Hal ini dikarenakan model-model tersebut
menekankan pada bagaimana seseorang berpikir dan bagimana dampaknya
terhadap cara-cara mengolah suatu informasi. “Salah satu yang termasuk dalam
model pemprosesan informasi adalah model pembelajaran inkuiri” (Trianto,
6
“inkuiri sebagai model pengajaran dimana guru melibatkan kemampuan
berpikir kritis siswa untuk menganalisis dan memecahkan persoalan secara
sistematik”.“Pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara
maksimal untuk mencari dan menemukan” (Sanjaya, 2011). Dengan demikian
pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan
tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. Menurut Schlenker (Joyce
dan Weil, 2000) menyatakan bahwa “Pembelajaran inkuiri
meningkatkanpemahaman ilmu pengetahuan, produktivitas dalam berpikir
kreatif, dan keterampilandalam memperoleh dan menganalisis informasi”.
Modelinkuiri beresensi pada pemikiran penemuan yang termasuk
diantaranyaadalah keterampilan proses. Hal ini berarti model inkuiri
mengintegrasikan beberapa keterampilanproses menjadi satu unit pengalaman
yang berarti bagi siswa.Menurut Suryosubroto (2002) menyatakan bahwa:
Proses pembelajaran inkuiri dapat membentuk dan mengembangkan konsep diri siswa dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran ini dominan, sehingga memberikan kemungkinan kepada siswa untuk memperluas wawasan dan mengembangkan konsep diri secara lebih baik.
Peneliti memilih konsep gelombang yang terdiri dari materi getaran dan
gelombang karena konsep ini diajarkan ke siswa kelas VIII pada semester
kedua untuk satu tahun pelajaran. Hal ini sesuai dengan waktu penelitian yang
direncanakan oleh peneliti. Selain hal tersebut peneliti mengasumsikan
karakteristik materi ini cocok untuk diterapkan model pembelajaran berbasis
masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing sehingga dianggap relevan
dengan penelitian yang dilakukan.
7
pembelajaran berbasis masalah dan inkuiri terbimbing terhadap rerata dan
peningkatan keterampilan proses sains dan pemahaman konsep gelombang
siswa SMP, maka peneliti mencoba mengadakan penelitian di salah satu
Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Lampung Tengah dengan
kajian yang akan penulis teliti adalah“implementasi model pembelajaran
berbasis masalah dan inkuiri terbimbing untuk meningkatkan keterampilan
proses sains dan pemahaman konsep gelombang siswa SMP”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, dan agar penelitian ini mencapai
sasaran sesuai dengan tujuan yang ditetapkan maka perlu dirumuskan apa yang
menjadi permasalahannya. Rumusan masalah secara umum adalah“Bagaimana
perbandingan peningkatan keterampilan proses sains dan pemahaman konsep
gelombang siswa SMP setelah diterapkannya model pembelajaran berbasis
masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing?”.
1.3. Pertanyaan Penelitian
Rumusan masalah tersebut dapat dijabarkan dalam beberapa pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana peningkatan keterampilan proses sainssiswa setelah
mendapatkan pembelajarandengan model pembelajaran berbasis masalah?
2. Bagaimana peningkatan keterampilan proses sains siswa setelah
mendapatkan pembelajarandengan model pembelajaran inkuiri terbimbing?
3. Bagaimana peningkatan pemahaman konsep siswa setelah mendapatkan
8
4. Bagaimana peningkatan pemahaman konsep siswa setelah mendapatkan
pembelajarandengan model pembelajaran inkuiri terbimbing?
5. Bagaimana perbedaan peningkatan keterampilan proses sains siswa setelah
mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah
dan pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing?
6. Bagaimana perbedaan peningkatan pemahaman konsep siswa setelah
mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah
dan pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing?
1.4. Hipotesis
Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H01 : µPBL= µInkuiri.T
H11 : µPBL≠ µInkuiri.T
dengan,
µe1 = Rerata N-gain KPSkelompokPBL
µe2 = Rerata N-gain KPS kelompokInkuiri.T
H01 = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan
keterampilan proses sains siswa antara siswa yang
mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran
berbasis masalah dengan yang mendapatkan pembelajaran
dengan model inkuiri terbimbing.
H11 = Terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan keterampilan
proses sains siswa antara siswa yang mendapatkan
pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah
9
terbimbing.
Hipotesis keduadalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H02 : µPBL= µInkuiri.T
H12 : µPBL≠ µInkuiri.T
dengan,
µe1 = Rerata N-gain pemahaman konsepkelompokPBL
µe2 = Rerata N-gain pemahaman konsep kelompokInkuiri.T
H02 = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan
pemahaman konsep siswa antara siswa yang mendapatkan
pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah
dengan yang mendapatkan pembelajaran dengan model inkuiri
terbimbing.
H12 = Terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan pemahaman
konsep siswa antara siswa yang mendapatkan pembelajaran
dengan model pembelajaran berbasis masalah dengan yang
mendapatkan pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing.
1.5. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, masalah hanya akan dibatasi pada
aspek-aspek yang menjadi fokus penelitian ini yaitu:
1. Peningkatan keterampilan proses sains siswa yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah rerata peningkatan keterampilan proses sains siswa
(rerata gain score normalized), yaitu rerata peningkatan keterampilan
proses sains siswa yang telah ternormalisasi, antara keterampilan proses
10
pembelajaran berbasis masalah dan perlakuan dengan model inkuiri
terbimbing.
2. Peningkatan pemahaman konsep siswa yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah rerata peningkatan pemahaman konsep siswa (rerata gain score
normalized), yaitu rerata peningkatan pemahaman konsep siswa yang
telah ternormalisasi, antara pemahaman konsep siswa sebelum dan
setelah siswa diberikan perlakuan model pembelajaran berbasis masalah
dan perlakuan dengan model inkuiri terbimbing.
1.6. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data empiris tentang
peningkatan keterampilan proses sains siswa dan pemahaman konsep
gelombang siswa SMP setelah siswa diberikan perlakuan dengan model
pembelajaran berbasis masalah dan perlakuan dengan model pembelajaran
inkuiri terbimbing. Secara operasional tujuan penelitian ini untuk:
1. Mengetahui informasi tentang peningkatan keterampilan proses sains siswa
setelah mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis
masalah
2. Mengetahui informasi peningkatan keterampilan proses sains siswa setelah
mendapatkan pembelajarandengan model pembelajaran inkuiri terbimbing
3. Mengetahui informasi peningkatan pemahaman konsep siswa setelah
mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah
4. Mengetahui informasi peningkatan pemahaman konsep siswa setelah
mendapatkan pembelajarandengan model pembelajaran inkuiri terbimbing
5. Mengetahui informasi perbedaan peningkatan keterampilan proses sains
11
berbasis masalah dan pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri
terbimbing
6. Mengetahui informasi perbedaan peningkatan pemahaman konsep siswa
setelah mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis
masalah dan pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing
1.7. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk memperkaya hasil-hasil
penelitian tentang model pembelajaran berbasis masalah dan model inkuiri
terbimbing. Selain hal tersebut diharapkan akan bermanfaat bagi guru dalam
pemilihan dan penggunaan model-model pembelajaran serta pengaruhnya
terhadap keterampilan proses sains siswa dan pemahaman konsep gelombang
siswa SMP, serta memberikan contoh implementasi model pembelajaran
berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing.
1.8. Variabel Penelitian
Variabel bebasdari penelitian ini adalah model pembelajaran berbasis
masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing, sedangkan variabel
terikatnya adalahketerampilan proses sains siswa dan pemahaman konsep
gelombang siswa SMP.
1.9. Definisi Operasional
12
perlu dijelaskan, yaitu:
1. PembelajaranBerbasisMasalah (PBM) merupakanmodelpembelajaran yang
menyajikan situasi masalah yang real bagi siswa sebagai awal pembelajaran
kemudian diselesaikan melalui penyelidikan. Adapun tahap pembelajaran
PBM ini terdiri dari lima tahap pembelajaran, yaitu: (1) memberikan
orientasi tentang permasalahannya kepada siswa, (2) mengorganisasikan
siswa untuk meneliti, (3) membantu investigasi mandiri maupun kelompok,
(4) mengembangkan dan mempresentasikan artefak atau exhibit dan (5)
menganalisis serta mengevaluasi proses mengatasi masalah (Arends,
2008).Untuk melihat keterlaksanaan model pembelajaran ini,digunakan
format observasi aktivitas gurudalam proses pembelajaran yang sudah
disiapkan oleh peneliti.
2. Model pembelajaran inkuiri terbimbing, merupakan model mengajar
dimana guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi lebih berperan
sebagai fasilitator dan motivator siswa (Sanjaya, 2011). Dalam penelitian ini
model pembelajaran inkuiri terbimbing yang mengadaptasi dari Spiro dan
Knisely (2008) yang terdiri dari 5 tahap, yaitu: (1) mengamati dan
menggeneralisasi pertanyaan, (2) membuat hipotesis, (3) merancang
percobaan, (4) melakukan percobaan untuk memperoleh informasi dan (5)
Analisis laporan. Untuk melihat keterlaksanaan model pembelajaran
inidigunakan format observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran
yang sudah disiapkan oleh peneliti.
3. Keterampilan proses sains (KPS), merupakan merupakan keterampilan
13
sosial yang diperlukan untuk memperoleh danmengembangkan fakta,
konsep dan prinsip IPA (Rustaman, 2005). Keterampilan proses yang akan
diamati meliputi keterampilan: (1) mengamati, (2) menginterpretasi data,
(3) meramalkan, (4) berkomunikasi, (5) berhipotesis, (6) merencanakan
percobaan dan(7) menerapkan konsep.Untuk melihat peningkatan
keterampilan proses sains siswa sebelum dan setelah diberikannya
perlakuan dengan model pembelajaran berbasis masalah dan perlakuan
dengan model inkuiri terbimbingdigunakan instrumen berupa tes tertulis
berbentuk uraian yang mencakup indikator-indikator keterampilan proses
sains.
4. Pemahaman Konsep, merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah
pembelajaran sesuai dengan konsep yang dipelajari sehingga dapat
menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi (Khalidin, 2005).
Dalam Penelitian ini menggunakan aspek pemahaman Bloom (1979),
meliputi 3 aspek yaitu: (1) menerjemahkan, (2) menafsirkan dan (3)
mengekstrapolasi.Untuk melihat peningkatan pemahaman konsep siswa
sebelum dan setelah diberikannya perlakuan dengan model pembelajaran
berbasis masalah dan perlakuan dengan model inkuiri
terbimbingdigunakaninstrumen berupa tes tertulis berbentuk pilihan ganda
yang mencakup indikator-indikator pemahaman konsep.
5. Konsep gelombang yang dikaji dalam penelitian ini terdiri dari dua materi
49
Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi
eksperimen. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Counterbalanced
Designtermodifikasi, yang dikembangkan dari Counterbalanced Designdengan
menambahkan pretest sebelum model pembelajaran berbasis masalah dan model
pembelajaran inkuiri terbimbing diterapkan. Desain ini digunakan untuk melihat
rerata peningkatan keterampilan proses sains dan pemahaman konsep gelombang
siswa SMP setelah diterapkannya model pembelajaran berbasis masalah dan
modelpembelajaran inkuiri terbimbing. Desain ini dipilih untuk memberikan
perlakuan yang seimbang terhadap dua kelas yang digunakan. Sehingga akan
terlihat kekonsistenan atau ketidak-konsistenan hasil perlakuan yang diterapkan.
Desain tersebut digambarkan dalam Tabel 3.1.
Tabel.3.1.Counterbalanced DesignTermodifikasi
Kelas
(Kelompok)
Pretest Perlakuan Posttest Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen 1
X 1: Perlakuan dengan diterapkannya model pembelajaran berbasis masalah X2:Perlakuan dengan diterapkannya model pembelajaran inkuiri terbimbing
50
Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Adapun langkah-langkah dalam mewujudkan desain penelitian tersebut
ditunjukkan pada alur penelitian pada Gambar 3.1.
Posttest 1
Analisis kurikulum dan materi fisika SLTP, Analisis jurnal,buku mengenai pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah dan inkuiri terbimbing
Penentuan materi Identifikasi Masalah
Mendesain dan membuat RPP dan LKS Pembuatan Lembar Observasi
Pembuatan instrumen Judgement
Ujicoba instrumen
Survai :
Obeservasi terhadap Hasil Belajar Siswa dan Wawancara dengan Guru
51
Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 3.2Subyek Penelitian
Populasi terjangkau penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang ada
di SLTP Negeri 1 Kalirejotahun ajaran 2011/2012.Pengambilan sampel dilakukan
secara random sampling atau secara acak. Dengan teknik sampel acak diambil dua
kelas dari ketujuh kelas yang ada sebagai kelompok eksperimen.1 dan kelompok
eksperimen.2.Banyaknya siswa yang terlibat dalam penelitian ini, untuk
kelompok eksperimen.1 dan kelompok eksperimen.2 dengan masing-masing
kelompok berjumlah 32 siswa.Sehingga jumlah siswa seluruhnya yang dilibatkan
dalam penelitian berjumlah 64 siswa.
3.3Prosedur Penelitian
3.3.1 Tahap perencanaan
Pada tahap perencanaan, hal-hal yang dilakukan berupa: (1) studi
pendahuluan dengan melakukan observasi terhadap hasil belajar siswa dan
wawancara dengan guru bidang studi terkait, (2) identifikasi masalah, (3) studi
literatur terhadap jurnal, buku-buku dan laporan penelitian pembelajaran dengan
model pemeblajaran berbasis masalah dan inkuiri terbimbing, menganalisis
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) fisika dan materi pelajaran fisika
kelas VIII, (4) penentuan materi pembelajaran yaitu getaran dan gelombang, (5)
penyusunan skenario pembelajaran, LKS, (6) membuat instrumen penelitian, (7)
menjudgement instrumen penelitian, (8) melakukan uji coba instrumen penelitian,
(9) melakukan validasi seluruh instrumen, (10) merevisi/memperbaiki instrumen,
52
Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 3.3.2 Tahap pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, hal-hal yang dilakukan berupa: (1) menentuakan
populasi penelitian dan sampel penelitian, (2) melakukan Pretest 1, (3)perlakuan
kelas eksperimen 1 (kode PBL.1) menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah dan Perlakuan kelas eksperimen 2(kode INKUIRI.1) menggunakan
model pembelajaran inkuiri terbimbing, (4) Posttets pertama, (5) Pretest 2, (6)
perlakuan kelas eksperimen 1 (INKUIRI.2) menggunakan model pembelajaran
inkuiri terbimbing dan Perlakuan kelas eksperimen 2 (kode PBL.2) menggunakan
model pembelajaran berbasis masalah, dan (7) Posttest kedua.
3.3.3 Tahap akhir
Pada tahap akhir, hal-hal yang dilakukan berupa: (1) mengolah data hasil
penelitian, (2) menganalisis dan membahas temuan penelitain, dan (3) menarik
kesimpulan.
3.4InstrumenPenelitian
3.4.1 Jenis Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
3.4.1.1 Lembar Observasi
Penelitian ini menggunakanlembar observasi meliputi:
observasi aktivitas guru untuk proses keterlaksanaan model
pembelajaranberbasis masalah.
observasi aktivitas guru untuk proses keterlaksanaan model
53
Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Lembar observasi menggunakan lembaran daftar cek. Observasi dilakukan
terhadap aktivitas gurusaatproses pembelajaran berlangsung, yaitu pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan model
pembelajaran inkuiri terbimbing.Penelitian ini menggunakan tiga orang observer
guru IPA Fisika di Sekolah tersebut.Hal ini digunakan untuk membantu peneliti
memantau keterlakasanaan implementasi model pembelajaran berbasis masalah
dan implementasi model pembelajaran inkuiri terbimbing.
3.4.1.2 Tes Keterampilan Proses Sains
Instrumen yangdigunakan dalam penelitian iniberupa tes tertulis berbentuk
uraian yang mencakup indikator-indikator keterampilan proses sains berupa
mengamati, menginterpretasi data, meramalkan, berkomunikasi, berhipotesis,
merencanakan percobaan dan menerapkan konsep.Jumlah item soal yang
digunakan 5 item soal untuk meteri getaran dan 5 tem soal untuk materi
gelombang.Pemberian tes dilakukan sebelum dan setelah siswa diberikan
perlakuanmodel pembelajaran berbasis masalah dan perlakuan model
pembelajaran inkuiri terbimbing. Tes ini dilakukan sebanyak empat kali, yaitu di
awal (tes awal) dan akhir (tes akhir) pada masing-masing perlakuan. Tes ini
digunakan untuk melihat kondisi subyek penelitian, homogenitas, dan normalitas
sampel penelitian. Hasil tes ini akan dihitung gain dinormalisasi (N-gain) dan
digunakan untuk melihat peningkatan keterampilan proses sains apa yang dapat
dikembangkan melalui model pembelajaran berbasis masalah danmodel
54
Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 3.4.1.3 Tes Pemahaman Konsep
Instrumen yang digunakandalam penelitian iniberupa tes tertulis berbentuk
pilihan ganda yang mencakup indikator-indikator pemahaman konsep berupa
menerjemahkan, menafsirkan dan mengekstrapolasi.Jumlah item soal yang
digunakan 10 item soal untuk meteri getaran dan 10 tem soal untuk materi
gelombang.Pemberian tes dilakukan sebelum dan setelah siswa diberikan
perlakuanmodel pembelajaran berbasis masalah dan perlakuan model
pembelajaran inkuiri terbimbing. Tes ini dilakukan sebanyak empat kali, yaitu di
awal (tes awal) dan akhir (tes akhir) pada masing-masing perlakuan. Tes ini
digunakan untuk melihat kondisi subyek penelitian, homogenitas, dan normalitas
sampel penelitian. Hasil tes ini akan dihitung gain dinormalisasi (N-gain) dan
digunakan untuk melihat peningkatan pemahaman konsep apa yang dapat
dikembangkan melalui model pembelajaran berbasis masalah dan model
pembelajaran inkuiri terbimbing.
3.5Analisis Instrumen dan Pengolahan Data
3.5.1 Analisis Instrumen
Analisis instrumen meliputi validitas, reliabilitas, tingkat kemudahan, dan
55
Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 3.5.1.1Validitas Butir Soal
Suatuinstrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur
sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur. Uji validitas instrumen dilakukan
untuk menguji validitas (ketepatan) tiap butir atau item instrumen. Validitas butir
soal digunakan untuk mengetahui dukungan suatu butir soal terhadap skor total.
Sebuah soal akan memiliki validitas yang tinggi jika skor soal tersebut
memiliki dukungan yang besar terhadap skor total. Dukungan setiap butir soal
dinyatakan dalam bentuk korelasi, sehingga untuk mendapatkan validitas suatu
butir soal digunakan rumus korelasi.Validitas yang pertama dilakukan oleh ahli
dalam bentuk judgement, yakni 2 orang dosen bergelar Doktor dan satu orang
guru.Setelah dijudgement oleh para ahli tersebut sudah baik dan dapat
dipergunakan, instrumen diuji coba pada suatu sampel yang identik dengan
sampel penelitian. Hasil uji coba instrumen ini, kemudian dihitung dengan
menggunakankorelasi product moment Pearson Rumus 3.1.
= � �− �. �
�2− � 2 �2− � 2
. . .3.1
(Somantri dan Ali, 2006)
Keterangan:
: koefisien korelasi : jumlah responden
� : skor item ke i
� : jumlah skor item ke i �2 : kuadrat skor item ke i
�2 : jumlah dari kuadrat item ke i � : jumlah skor tiap responden
� : total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden �2 : kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden
�2 : total dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden � � : jumlah skor item ke i dikalikan dengan skor yang diperoleh
56
Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Nilai koefisien korelasi selalu terdapat diantara -1,00 sampai +1,00.
Koefisien negatifmenunjukkan hubungan kebalikan sedangkan koefisien positif
menunjukkan adanya kesejajaran untuk mengadakan interpretasi mengenai
besarnya koefisien korelasi.
Interpretasi untuk besarnya koefiesien korelasiterlihat pada Tabel 3.2.
Tabel.3.2 Kategori Validitas Butir Soal
Batasan Kategori
Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya
konsisten.Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran
dapat dipercaya. Hasil pengkuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali
pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama (homogen)
diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek
memang belum berubah. Dalam hal ini, relatif sama berarti tetap adanya toleransi
terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran.
57
Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
3.5.1.2.1 Reliabilitas untuk Soal Keterampilan Proses Sains
Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen KPSdalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan Rumus 3.2.
11 = −
1 1− 2
�
2 . . .3.2
(Somantri dan Ali, 2006)
dimana:
2 = 2
− 2
…3.3
Keterangan:
11 : reliabilitas instrumen
: banyaknya butir soal
2
� : jumlah varians butir ke i
2
: varians total dari varians tiap butir soal
X : skor total dari butir soal : jumlah responden
Untuk kategori, jika 11 > � artinya instrumen dikatakan reliabel dan jika
11 < � artinya instrumen dikatakan tidak reliabel.Untuk α = 5% dengan n =
32, diperoleh � = 0,349.
Pada penelitian ini untuk materi getaran diperoleh 11= 0,716, dengan
demikian, karena 11 > � artinya instrumen dikatakan reliabel.
Pada penelitian ini untuk materi gelombang diperoleh 11= 0,671, dengan
58
Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
3.5.1.2.2 Reliabilitas untuk Soal Pemahaman Konsep
Menghitung reliabilitassoalpemahaman konsep dengan Rumus 3.4
(Arikunto, 2009).
artinya instrumen dikatakan reliabel.
Pada penelitian ini untuk materi gelombang diperoleh 11= 0,836. Untuk α
= 5% dengan n = 32, diperoleh � = 0,349, dengan demikian, jika 11 > �
artinya instrumen dikatakan reliabel.
3.5.1.3Tingkat Kemudahan Soal
Tingkat kemudahan adalah bilangan yang menunjukkan sukar
ataumudahnya suatu soal. Besarnya indeks kemudahan (P) berkisar antara 0,00
sampaidengan 1,00. Indeks kemudahan untuk soal bentuk pilihan ganda dapat
59
Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
= …3.5
(Arikunto, 2009)
Keterangan:
P : Indeks kemudahan
B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes
Klasifikasi untuk indeks kemudahantersebutterlihat pada Tabel 3.3.
Tabel.3.3. Kategori Tingkat Kemudahan Soal
Batasan Kategori
0,00 ≤ P < 0,30 soal sukar
0,30 ≤ P < 0,70 soal sedang
0,70 ≤ P < 1,00 soal mudah
MenurutArikunto (2009), nilai 0,70 ≤ P < 1,00lebih cocok disebut
denganindeks kemudahan, karena semakin mudah soal itu semakin besar pula
bilanganindeksnya.
3.5.1.4Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakanantara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuanrendah (Arikunto, 2008). Untuk menghitung daya pembeda tiap
butir soalterlebih dahulu menentukan skor total siswa dari siswa yang
memperoleh skortinggi ke rendah. Kemudian untuk sampel besar (n >30) ambil
60
Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
kelompok bawah berjumlah masing-masing = 0,27x32 = 8,64 ≈ 9. Kemudian
hitung daya pembeda denganmenggunakan Rumus 3.6.
� = − �100% …3.6
(Karno, 1996)
Keterangan:
DP = daya pembeda satu butir soal tertentu
SA= jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diurutkan SB= jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diurutkan IA= jumlah skor ideal salah satu kelompok atas atau bawah
Nilai daya pembeda (DP) yang diperoleh, kemudian diinterpretasikan
seperti terlihat pada Tabel 3.4.
Tabel.3.4. Interpretasi Daya Pembeda
DP (%) Kategori
negatif- 9 dibuang
10–19 jelek
20–29 cukup baik
30–49 baik
50ke atas sangat baik
(Karno, 1996)
Setelah dilakukan analisis terhadap validitas butir soal, reliabilitas, tingkat
kemudahan dan daya pembeda didapatkanlah nilai untuk tiap-tiap analisis ujicoba
instrumen untuk KPS dan pemahaman konsep yang telah dilakukan seperti pada
61
Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Tabel.3.5. Rekapitulasi Analisis Ujicoba Instrumen Soal KPS Materi Getaran
No Validitas Tingkat
Kemudahan Daya Pembeda Tindakan
Soal Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria
1 0.85 sangat baik 0.67 Sedang 0.41 baik pakai 2 0.84 sangat baik 0.49 Sedang 0.31 baik pakai 3 0.87 sangat baik 0.53 Sedang 0.25 cukup baik pakai 4 0.82 sangat baik 0.54 Sedang 0.26 cukup baik pakai
5 0.73 baik 0.66 Sedang 0.38 baik pakai
Tabel.3.6. Rekapitulasi Analisis Ujicoba Instrumen Soal KPS Materi Gelombang
No Validitas Tingkat
Kemudahan Daya Pembeda Tindakan
Soal Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria
1 0.74 baik 0.56 Sedang 0.29 cukup baik pakai 2 0.86 sangat baik 0.44 Sedang 0.29 cukup baik pakai 3 0.82 sangat baik 0.45 Sedang 0.26 cukup baik pakai 4 0.78 baik 0.46 Sedang 0.27 cukup baik pakai 5 0.63 baik 0.47 Sedang 0.27 cukup baik pakai
Tabel.3.7. Rekapitulasi Analisis Ujicoba Instrumen Soal Pemahaman Konsep Materi Getaran
No Validitas Tingkat
Kemudahan Daya Pembeda Tindakan
Soal Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria
62
Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
No Validitas Tingkat
Kemudahan Daya Pembeda Tindakan
Soal Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria
15 0.18 sangat kurang 0.22 sukar 0.06 dibuang tdk dipakai
Tabel.3.8. Rekapitulasi Analisis Ujicoba Instrumen Soal Pemahaman Konsep Materi Gelombang
No Validitas Tingkat
Kemudahan Daya Pembeda Tindakan
Soal Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria
63
Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
No Validitas Tingkat
Kemudahan Daya Pembeda Tindakan
Soal Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria
13 0.13 sangat kurang 0.97 mudah 0.00 dibuang tdk dipakai
14 0.62 baik 0.47 sedang 0.50 sangat baik pakai
15 -0.56
hubungan
kebalikan 0.44 sedang
-kebalikan 0.63 sedang
-beberapa pertimbangan diantaranya dengan memperhatikan komposisi
penyesuaian pemilihan soal dengan tujuan pembelajaran dan aspek pemahaman
konsep yang akan diamati. Dalam soal ujicoba pemahaman konsep terdapat
beberapa item soal yang terlalu banyak komposisinya dalam sebuah tujuan
pembelajaran atau dalam aspek pemahaman konsep tertentu yang hendak diamati,
64
Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
merata.Selain penyesuaian dengan tujuan pembelajaran dan aspek yang akan
diamati, pertimbangan berikutnya adalah saran dari beberapa ahli dan guru mitra
di SMP Negeri 1 Kalirejo yang melihat dari keefektifan soal tipe pilihan ganda
dan siswa sebagai objek penelitian. Soal pilihan ganda lebih membuka
kesempatan siswa untuk membuat pilihan jawaban secara asal, karena pilihan
jawaban sudah disediakan, sehingga sulit digunakan untuk mengukur kemampuan
yang lebih ke arah pemecahan suatu permasalahan yang dimunculkan. Hal ini
sesuai dengan pendapat Arikunto (2009) yang menyatakan bahwa soal tipe pilihan
ganda sulit untuk mengukur kemampuan pemecahan suatu permasalahan dan
kebanyakan hanya mengukur proses berpikir rendah.
3.5.2 Pengolahan Data
3.5.2.1Data Observasi
Data observasiobservasi aktivitas guruuntuk proses keterlaksanaanmodel
pembelajaranberbasis masalah dan keterlaksanaan model pembelajaraninkuiri
terbimbingdianalisis menggunakan persentase keterlaksanaan seperti terlihat
Tabel 3.9.
Tabel.3.9. Keterlaksanaan Aktivitas Guru
No Aspek/
Indikator
Keterlaksanaan
Keterangan
65
Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Pengolahan data diambil dari banyaknya skor yangdiperoleh dari setiap
poinketerlaksanaan aktivitas guru kemudiandiambil presentase keterlaksanaan
aktivitas secara keseluruhan denganmenggunakan perhitungan dibawah ini
(Priyanto, 2006).
% � � ��� = � � � ��100% …3.7
Kategori keterlaksanaan aktivitas lihat Tabel 3.10.
Tabel.3.10. Interpretasi Keterlaksanaan Aktivitas
Persentase (%) Kategori
80-100 sangat baik
60-79 baik
40-59 cukup
20-39 kurang
0–19 sangat kurang
(Priyanto, 2006)
3.5.2.2Data Hasil Tes
Pengolahan data secara garis besar dilakukan denganmenggunakan bantuan
pendekatan secara hierarkhi statistik. Data primer hasil tes siswa sebelum dan
sesudah perlakuan, dianalisis dengan cara membandingkan skor tes awal dan tes
akhir. Peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung
dengan rumus faktor g (N-gain) yang dikembangkan oleh Hake (1999) dengan
66
Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu pre
Dengan kategori N-gain:
Kategori tinggi jika : 0,7 < g ≤ 1
Kategori sedang jika : 0,3 ≤ g ≤ 0,7
Kategori rendah jika :g < 0,3
Kemudian angka N-gain ini ditampilkan dalam bentuk persentase di dalam
Bab IV. Pengolahan dan analisis data menggunakan uji statistik dengan tahapan–
tahapan sebagai berikut:
3.5.2.2.1 Uji Normalitas
Data hasil tes awal dan tes akhir dengan memasukkan ke dalam rumus gain
dinormalisasi (N-gain) akan diperoleh gain untuk kelompok eksperimen dan
kontrol. Gain ini selanjutnya diuji normalitasnya dengan Rumus 3.9 (Somantri
dan Ali, 2006) :
fo = frekuensi dari hasil observasi
fe = frekuensi dari hasil estimasi
67
Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Dengan kriteria :
Distribusi dengan rumus di atas adalah distribusi χ2
(chi-kuadrat) dengan
derajat kebebasan (k-1). Menurut tabel chi-kuadrat dengan α = 0,05 dan derajat
kebebasan (k-1), akan diperoleh nilai
2tabel tertentu. Selanjutnya denganmenggunakan perhitungan akan dihasilkan
2hitung tertentu juga. Jika
2tabel lebihbesar dari
2hitung maka sampel data berdistribusi normal (Somantri dan Ali,2006).
3.5.2.2.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji homogenitas varians
data gain dua kelompok dengan Rumus 3.10 (Susetyo, 2010) :
didapat dari daftar distribusi F dengan
peluang 1
2�, dengan α = taraf nyata dan derajat kebebasan v1 dan v2
masing-masing sesuai dengan dk pembilang dan penyebut dalam rumus (3.10), maka
tolak H0 dan diterima HA. (Susetyo, 2010).Hipotesis yang diajukan yaitu
H0:varians kelompok PBLdan varians kelompok Inkuiri.T tidak berbeda/sama
(homogen) dan HA:varians kelompok PBLdan varians kelompok Inkuiri.T
68
Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 3.5.2.2.3 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t (t-test)dua pihak.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dua kali yaitu pengujian
hipotesis untuk materi pembelajaran yang sama (antara kelompok eksperimen.1
dan kelompok eksperimen.2) dan pengujian hipotesis untuk materi yang berbeda
(tiap kelompok eksperimen.1 dan kelompok eksperimen.2). Tujuan dari uji
hipotesis yaitu untuk mengetahui apakah perlakuan model pembelajaran berbasis
masalah dan perlakuan model inkuiri terbimbing berbeda hasilnya terkait tentang
N-gainketerampilan proses sains siswa dan N-gain pemahaman konsep
siswapadakelompok PBLdan kelompok Inkuiri.Tdengan menggunakan Rumus
3.11.
x . = nilai rata-rata hasil kelompok Inkuiri.T nPBL = banyaknya subyek kelompok PBL
nInkuiri.T = banyaknya subyek kelompok Inkuiri.T
s = simpangan baku
69
Eko Juli Setyawan, 2012-12-27
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Gelombang Siswa Smp
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Menurut teori distribusi sampling, maka statistik t di atas berdistribusi
Student dengan dk = (nPBL+ nInkuiri.T– 2). Kriteria pengujian adalah: terima Ho jika
2 1 1 2
1
1
t t t , dimana t
1-1
2αdidapat dari daftar distribusi t dengan dk = (nPBL+
nInkuiri.T–2) dan peluang
(1-1
2α). Untuk harga-harga t lainnya Ho ditolak (Susetyo,
2010).
Hipotesis yang diajukan yaitu dengan H0: tidak terdapat perbedaan yang
signifikan peningkatan keterampilan proses sainsdan pemahaman konsep siswa
antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran
berbasis masalah dengan yang mendapatkan pembelajaran dengan model inkuiri
terbimbing (PBL =Inkuiri.T) dan dengan H1: terdapat perbedaan yang signifikan
peningkatan keterampilan proses sainsdan pemahaman konsep siswa antara siswa
yang mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah
dengan yang mendapatkan pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing (PBL
≠Inkuiri.T)
Pengolahan data berupa skor N-gainketerampilan proses sains siswa dan
N-gain pemahaman konsep siswa yang dianalisis secara statistik dengan
menggunakan software Microsoft Office Excel 2007dan uji statistik parametrik