USUL PENELITIAN KAJIAN DOSEN MUDA
PENGARUH KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS DALAM MENTERJEMAHKAN PESAN KESALAHAN
APLIKASI PROGRAM KOMPUTER
Oleh:
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) SINAR NUSANTARA SURAKARTA
HALAMAN PENGESAHAN USUL PENELITIAN KAJIAN WANITA
1 Judul Penelitian : Pengaruh Kemampuan Bahasa Inggris Dalam Menterjemahkan Pesan Kesalahan Program Aplikasi Komputer
2 Bidang Penelitian : Tehnologi Informasi 3 Ketua Peneliti
e. Pangkat / Golongan f. Jabatan
4 Jumlah Anggota Peneliti Nama Anggota Peneliti
Ketua Urusan Penelitian dan Pengabdian
Didik Nugroho, S.Kom NIK. 111 000 024
BAB 1. PENDAHULUAN
internasional atau bahasa Inggris serta kemampuan akan teknologi komputer. Jika seseorang telah memiliki dua kemampuan tersebut minimal untuk komputer dia bisa mengoperasikannya dengan baik dan tidak kesulitan utnuk berkomunikasi dengan bahasa Inggris, maka dia akan lebih cepat memenangkan persaingan untuk mendapatkan pekerjaan.
Sebagaimana yang diketahui, saat ini dan selanjutnya, kemampuan untuk menguasai satu atau lebih bahasa pemrograman dalam komputer adalah merupakan suatu skill atau kemampuan yang sedang menjadi trend yang bisa memeprcepat seseorang mendapatkan pekerjaan. Ketika seseorang telah memiliki kemampuan untuk membuat suatu program, dimana ia kemudian disebut sebagai seorang programmer, maka tuganya adalah membuat suatu program untuk menginformasikan sesuatu. Jka setelah program tersebut selesai dis-buat, tugas berikutnya dari seorang programmer adalah menguji program tersebut untuk mengetahui apakah program itu telah bisa berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Jika ternyata hasil dari penyususan program tersebut belum sesuai dengan tujuan pembuatan semula atau muncul suatu error atau kesalahan, maka tugas dari programmer tersebut untuk memperbaikinya.
Ketika suatu program error message atu pesan kesalahan dalam suatu program muncul, pesan tersebut muncul dalam bahasa Inggris. Oleh karena itu, langkah pertama dari programmer tersebut adalah menterjemahkan pesan kesalahan tersebut sehingga ia bisa memahami dan memberi solusi untuk memperbaiki/mengedit program tersebut. Disinilah, kiranya ditemukan pengaruh yang cukup signifikan dari kemampuan bahasa Inggris seorang programmer terhadap kemampuan menterjemahkan pesan kesalahan program yang dibuatnya.
kemampuan berbahasa Inggris dari seorang programmer memberi pengaruh yang cukup signifikan dalam menterjemahkan kesalahan program yang sedang dibuanya, maka peneliti menyusun prposal penelitian ini.
BAB 2. PERUMUSAN MASALAH
Seorang programmer adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk membuat atau menyusun suatu program komputer. Sebagaimana yang diketahui hampir semua bahasa kompueter masih memakai bahasa Internasional yaituy bahasa Inggris. Dari sini, jika seorang programmer memmilki kemampuan berbahasa Inggris yang baik, minimal pasif, maka ia akan cenderung lebih mudah dalam penyususnan program tersebut sehingga proses penyusuanannya akan lebih cepat juga. Demikian juga ketika suatu pesan kesalahan program muncul ketika program tersebut dijalankan. Jika hal ini terjadi, maka seorang programmer tersebut yang memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang baik, maka ia akan cenderung bisa dengan cepat memahami dan menterjemahkan pesan kesalahan tersebut sehingga ia bisa dengan segera memberi solusi dengan mengedit program tersebut sehingga program tersebut menjadi sebuah program yang siap dijalankan sesuai dengan tujuan awal pembuatan program tersebut. Oleh karena itu, permasalahan yang mucnul dari penelitian ini adalah sejauhmana pengaruh kemmpuan berbahsa Inggris dari seorang programmer dalam menterjemahkan pesan kesalahan program yang sedang dibuatnya.
Data penelitian ini dioleah secara kuantitatif dengan cara mengadakan survei dalam wujud menyebarkan quesioner atau lembaran isian dengan cara melakukan pendataan atau pencacahan sehingga diharapkan dapat muncul suatu penilaian yangmenunjukkan tingkat ketergantungan atau keterkaitan antara kemampuan berbahasa Inggris seorang programmer dan kemampuan menterjemahkan pesan kesalahan dari program yang sedang dibuatnya.
Dari Wikipedia menjelaskan bahwa Teori Perkembangan Kognitif, dikembangkan oleh Jean Piaget, seorang psikolog Swiss yang hidup tahun 1896-1980. Teorinya
memberikan banyak konsep utama dalam lapangan psikologi perkembangan dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan, yang bagi Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan op-erasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya schemata—skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya— dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam konstruktivisme, yang berarti, tidak seperti teori nativisme (yang menggambarkan perkembangan kognitif sebagai pe-munculan pengetahuan dan kemampuan bawaan), teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang termotivasi den-gan sendirinya terhadap lingkunden-gan. Untuk pengembanden-gan teori ini, Piaget mem-peroleh Erasmus Prize. Piaget membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahan usia:
Periode sensorimotor (usia 0–2 tahun) Periode praoperasional (usia 2–7 tahun)
Periode operasional konkrit (usia 7–11 tahun)
Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)
Program Komputer
peker-jaan secara otomatis, berdasar urutan instruksi ataupun program yang diberikan kepadanya.
Definisi yang ada memberi makna bahwa komputer memiliki lebih dari satu bagian yang saling bekerja sama, dan bagian-bagain itu baru bisa bekerja kalau ada aliran listrik yang mengalir didalamnya. Istilah mengenai sekelom-pok mesin, ataupun istilah mengenai jutaan komponen kemudian dikenal seba-gai hardware komputer atau perangkat keras komputer.
Hardware komputer juga dapat diartikan sebagai peralatan pisik dari komputer itu sendiri. Peralatan yang secara pisik dapat dilihat, dipegang, ataupun dipindahkan. Dalam hal ini, komputer tidak mungkin bisa bekerja tanpa adanya program yang telah dimasukkan kedalamnya. Program ini bisa berupa suatu prosedur peng-operasian dari komputer itu sendiri ataupun pelba-gai prosedur dalam hal pemrosesan data yang telah ditetapkan sebelumnya. Dan program-program inilah yang kemudian disebut sebagai software kom-puter atau perangkat lunak komputer.
Dalam arti yang paling luas, software komputer bisa diartikan sebagai suatu prosedur pengoperasian. Suatu acara yang ditayangkan oleh TVRI, da-pat dianggap sebagai software dari suatu peralatan televisi. Demikian pula hal-nya dengan musik yang telah direkam diatas kaset, data diatas kertas, serta cerita ataupun uraian yang ada didalam sebuah buku.
Secara prinsip, komputer hanyalah merupakan sebuah alat; Alat yang bisa digunakan untuk membantu manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya. Untuk bisa bekerja, alat tersebut memerlukan adanya program dan manusia. Pengertian manusia kemudian dikenal dengan istilah brainware (perangkat manusia). Konsep hardware - software - brainware adalah merupakan konsep
BAB 4. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan ingin mengetahui apakah ada keterkaitan antara kemampuan berbahasa Inggris serta kemampua menterjemahkan kesalahan program komputer yang sedang dibuatnya. Jika memang ditemukan keterkaitan yang cukup signifikan diantara kedua hal tersebut, maka hal ini bisa mendorong seseorang terutama para mahasiswa yangs sedang menempuh studi dalam bidang komputer untuk semakinterpacu memeprdalam pengetahuan dan penguasaan bahasa Inggrisnya karena kemampuan berbahsa Inggris ini dapat memepercepat dan mempermudah mereka dalam penyusunan sebuah program komputer yang baik dan benar sehingga program tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestnya. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan akan semakin memneri kesadaran pada para peserta didik akan pentingnya penguasaan bahasa Inggris sebagai bahasa Internasinal dimana sangat penting dalam memasuki persaingan dunia pekerjaan di era informasi dan globalisasi ini. Sehingga, diharap para peserta didik semakin tergugah dan termotivasi untuk semakin memperdalam kemampuan berbahasa Inggrisnya.
Lebih jauh, hasil penelitian ini diharap juga memberi masukan kepada instansi atau lembaga pendidikan yang bergerak di bidang teknologi informasi dan komputer bahwa kemampuan bahasa Inggris cukup memberi pengaruh terhadap kemampuan penyusunan program komputer peserta didiknya terutama ketika suatu pesan kesalahan muncul dalam proses penyusunan program tersebut. Sehingga, diharap instansi atau lembaga tersebut dapat membuat suatu kebijakan tentang pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris yang efektif guna menunjang kualitas lulusan dari lembaga/instansi yang dipimpinnya.
BAB 5. METODE PENELITIAN 1. Gambaran Obyek penelitian
menterjemahkan maksud dan tujuan dari program yang akan dibuat ke dalam bahasa Inggris sehingga bisa terwujud suatu program komputer yang bisa dijalankan sebagaimana mestinya. Kemudian ketika program dijalankan dan mucnul pesan kesalhan yang mengakibatkan program tersebut eblum bisa berfuns=gsi sebagaimana mestinya, maka programmer tersebut harus dapat menterjemahkan dan memahami maksud dari pesan kesalahan tersebut sehingga ia bisa tahu pasti letak kesalahan yang ada supaya ia bisa mengedit atau memperbaiki program tersebut agar bisa berfungsi sebagaimana yang diharapkan.
Obyek penelitian yang menjadi dasar oleh peneliti adalah mahasiswa STMIK Sinar Nusantara. Pengambilan data obyek ini tidak dibatasi pada satu jurusan saja yaitu jurusan Teknik Informatika
2. Sampel dan Populasi
Obyek penelitian yang digunakan adalah dosen wanita yang telah berkeluarga yang berada di PTS dan PTN di Surakarta. Dengan sample yang dipilih secara purposive yaitu dosen wanita yang telah berkeluraga dan mempunyai anak. Sampel dalam penelitian ini dihitung berdasarkan ketentuan besaran sample atas besaran populasi dengan menggunakan rumus penentuan besaran populasi sebagai berikut :
2 N n
1 + Ne Keterangan :
n = ukuran sample N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sample
Sehubungan dengan karakter polulasi telah dikenal oleh peneliti dan besaran sample maka pemelitian ini menggunakan teknik sample cluster purposive sample dengan teknis kerja sebagai berikut :
1) Populasi adalah terpisah dan mengelompok pada cluster mereka masing-masing berdasarkan karakter cluster ini
2) Jumlah besaran unit cluster yang mewakili akan ditentukan kemudian setelah diperoleh besaran sample yang ada
3) Cluster memiliki karakter yang tidak bias dikelompokkan dalam cluster
yang besar, sehingga cluster secara riil memiliki sifat-sifat yang membedakan mereka satu dengan yang lainnya.
4) Sejauh ini peneliti memahami sifat dan karakter cluster itu sehingga memudahkan peneliti menentukan pilihan terhadap mereka yang dianggap memahami persoalan yang akan diteliti ini.
5) Sejauh itu pula sifat populasi dalam cluster-nya cenderung homogen
3. Teknik Pengumpulan Data
Data diperoleh dengan cara pemberian questioner pada mahasiswa jurusan Teknik Informatika STMIK Sinar Nusantara. Dalam menyebarkan questioner peneliti pemanfaatan waktu jeda kuliah sehingga data bisa terkumpul dengan cepat pada waktu yang bersamaan sehingga di sini terdapat efisien waktu dan biaya dalam menyebarkan questioner tersebut. Adapun data yang diperoleh dipisahkan menjadi :
a. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh dari hasil pengisian quesioner. b. Data sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari luar obyek penelitian yaitu literature yang masih ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Data sekunder ini diperoleh dengan menggunakan metode wawancara dengan pengampu mata kuliah pemrograman yang mengajar mahasiswa semester 3 jurusan Teknik Informatika serta dari studi pustaka.
Secara teoritis model yang digunakan dalam penelitian ini akan menghasilkan niali parameter yang sahih bila terpenuhi asumsi klasik regresi yaitu normalitas data, tidak terjadi multikolinearity, otokorelasi dan heteroskedastisitas. Untuk menguji normalitas data dapat digunakan scatterplot diagram atau test statistic yaitu menggunakan Shapiro wilktest dan Modification of Kolmogorof-Smirnov test (Hair, 1995). Disamping itu dapat pula menggunakan pendekatan central limit theorem dengan asumsi bahwa bila data yang digunakan lebih dari 25 maka diasumsikan berdistribusi normal (Mendenhall dan Beaver, 1993)
Uji yang digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi adalah uji durbin waston. Nilai kritis dari durbin waston adalah 2. Apabila nilai durbin wastoin mendekati atau sama dengan 2 maka terjadi autokorelasi . sedangkan untuk menguji adanya multikorelasi dapat dilihat dari nilai tolerance value atau variance inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance value di bawah 0,10 atau nilai VIF diatas 10 berarti terjadi multikolinearitas ini adalah correlation product moment test.
Sedangkan untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan Spearman Rank Correlation. Dengan menggunakan program SPSS dapat diketahui korelasi variable dependen dengan nilai residualnya. Apabila nilai korelasinya kurang dari 0,7 maka tidak terjadi heteroskedastisitas, hal ini dapat pula dilihat dari nilai signifikan t dari masing-masing variable independen. Apabila korelasi antara nilai residual dengan variabel independent dalam model diatas alpha yang ditetapkan maka tidak terjadi heteroskedasitas
BAB 6. JADWAL PELAKSANAAN
Kegiatan Bulan ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Penentuan obyek penelitian Pengambialn sampel dan populasi
jurusan TI
f. Jabatan Fungsional / Struktural g. Fakultas/Program Studi
h.. Waktu Penelitian
f. Jabatan Fungsional / Struktural g. Fakultas/Program Studi
h.. Waktu Penelitian
: Agus Purwo Handoko,S.Kom : 132 312 180
: Asisten Ahli
: Teknik Informatika : Asisten Ahli / III A :
: Teknik Informatika : 4 jam / minggu 3. Tenaga Laboran / Teknisi : Hardi Santoso, S.Kom
Sistem Informatika
4. Pekerja Lapangan/Pencacah : 2 orang mahasiswa jurusan SI - Anggrahini Pamungkasih - Ana Santi
5. Tenaga Administrasi : Novi Budi Purwanti, A.Md
Rincian biaya pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut :
No URAIAN Jml
Unit Harga / Unit(Rp) Total Anggaran(Rp)
I BAHAN HABIS PAKAI
a Telpon 9 100.000 900.000
b ATK
1. Kertas Kuarto 80 gr 2. CD blank
a Sewa Notebook & LCD 2 500.000 1.000.000
Sub Total (II) 1.000.000
III PERJALANAN
a Transport Ketua Tim a. Jakarta – Solo b Transport tim peneliti ke
lokasi penelitian (pencacah) (2 x 15)30 30.000 900.000
Sub Total (III) 2.700.000
V LAIN –LAIN
a Pengelolaan data 1 750.000 1.750.000
b Penelusuran Pustaka 2 200.000 400.000
c Seminar intern (dikampus) 1 500.000 500.000
d Pembuatan Laporan 1 700.000 700.000
e Penggandaan laporan dan publikasi
20 30.000 600.000
Sub Total (IV) 3.950.000
TOTAL DANA PENELITIAN (I - V) 9.062.500
LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Daftar Pustaka,
Chong Wai Leng, Ibu-ibu Pekerja, Articles: Bahasa Malaysia [Komen and Matlumbalas]
Perempuan, Jurnal Akhwatuna, : rahima2000@cbn.net.id CopyRight © Rahima
Djarwanto, 1986, Statistik Induktif, Edisi 4 BPFE-UGM, Yogyakarta
Dorothea Wahyu Ariani, 2004, Pengendalian Kualitas Statistik (Pendekatan kuantitaif dalam manajemen kualitas), Andi Offset, Yogyakarta
Faustino Cardoso Gomes, 1995, Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi Offset, Yogyakarta
Hamid Patilima, 2005, Metode Penelitian Kulaitatif, CV. Alfabeta, Bandung
H.M. Burhan Bungin, 2005, Metodologi Penelitian Kuantitaif, Edisi perdana, Prenada Media, Jakarta
T. Hani Handoko, 1998, Manajemen Personalia dan sumberdaya Manusia,
Daftar Riwayat Hidup
1. Nama : Agus Purwo Handoko, S.Kom 2. Tempat dan tanggal lahir : Sragen, 23 Agustus 1975
3. Alamat : Kp.Bonggo Rt 25/06 Bendungan, Kedawung, Sra-gen
4. E-mail : kenarok2080@gmail.com 5. No. Telp / HP : 0271 – 716 500 / 0815642218180 6. Jabatan Fungsional Akademik : Asisten Ahli
7. Pangkat / golongan : III A 8. a. Jenjang Pendidikan tertinggi : Strata 1
b. Nama PT Almamater : Universitas AKI Semarang c. Bidang Keahlian : Sistem Informasi
9. Tempat Kerja Utama
a. Nama tempat kerja utama : STMIK Sinar Nusantara b. Alamat Tempat kerja Utama : Jl. KH Samanhudi 84 -86 Sragen
Demikian daftar riwayat hidup ditulis dengan sebenarnya.
Surakarta, 20 Maret 2009
Agus Purwo Handoko,S.Kom Nip. 132 312 180