Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya
7209
Evaluasi Perbandingan
Scoring Proposed
Value
dan
Perceived
Value
Berdasarkan Model UX
Honeycomb
(Studi Kasus: Traveloka, Tiket.com, Dan Pegi-Pegi)
Dina Ayu Musfikasari1, Hanifah Muslimah Az-Zahra2, Mahardeka Tri Ananta3 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Email: 1dinamusfika9@gmail.com, 2hanifah.azzahra@ub.ac.id, 3deka@ub.ac.id
Abstrak
Pada sebuah produk yang ditawarkan biasanya memiliki value proposition yang dirasakan oleh pengguna saat mengakses atau menggunakan produk. Value proposition design ditujukan untuk memenuhi kebutuhan, pengalaman, serta keinginan pengguna dalam menggunakan produk tersebut. Kondisi tersebut dimanfaatkan dalam pengembangan sebuah aplikasi online berbasis mobile maupun web untuk memesan tiket online. Aplikasi tersebut seperti Traveloka, Tiket.com, dan Pegi-pegi. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode UX Honeycomb untuk membandingkan value yang sistem berikan dengan value yang dirasakan pengguna berdasarkan aspek UX Honeycomb. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hasil analisis proposed value dan perceived value dan untuk mengetahui perbandingan antara proposed value dan perceived value pada aplikasi Traveloka, Tiket.com, dan Pegi-pegi. Metodologi penelitian ini dimulai dari studi pustaka, analisis proposed value, penilaian proposed value, pengambilan dan pengolahan data untuk memperoleh nilai perceived value, perbandingan
proposed value dan perceived value, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan setiap aplikasi yang diteliti mencakup keseluruhan aspek pada UX
Honeycomb. Pada aplikasi Traveloka aspek yang perlu ditingkatkan yaitu aspek useful. Pada Tiket.com aspek yang perlu ditingkatkan adalah usable dan credible. Sedangkan pada aplikasi Pegi-pegi aspek pada Honeycomb yang perlu ditingkatkan adalah aspek usable dan desirable.
Kata kunci: aspek UX Honeycomb, proposed value, dan perceived value, Traveloka, Tiket.com, Pegi-pegi. Abstract
In the product which are offered usually have value to proposition that users feel while access or use it. Value proposition design is aimed to fill demand, experience, and desire of user in using it. In that condition, it can be used in development of online application based on Android platform and web-based to order ticket. Some of them for example Traveloka, Tiket.com, and Pegi-pegi. In this research, the writer use UX Honeycomb method to compare the value that system gives with user feel based on UX Honeycomb aspect. The goals of this research are to know result of proposed value analyze and perceived value analyze, and to know the comparison of proposed value and perceived value in Traveloka, Tiket.com, and Pegi-pegi. The methodology of this research is started from reference’s study, value analyst, value scoring, taking and processing data to gain perceived value score, comparison of proposed value and perceived value, and making conclusion. Based on the result of analysis and discussion of each application that has done include all of UX Honeycomb aspect, in Traveloka application, the aspect which need to be improved is useful, in Tiket.com, aspect which need to be improved are usable and credible. Whereas in Pegi-pegi application, aspect which need to be improved are usable and desirable.
Keywords: UX Honeycomb aspect, proposed value and perceived value, Traveloka, Tiket.com, Pegi-pegi.
1. PENDAHULUAN
Tiket online atau e-ticketing merupakan suatu media untuk mendokumentasikan proses
meningkatkan fleksibilitas penumpang dan agen perjalanan dalam membuat perubahan – perubahan jadwal perjalanan. Dalam bidang transportasi mulai banyak bermunculan aplikasi
e-commerce tiket online yang menerapkan layanan berbasis aplikasi.
Pada sebuah produk yang ditawarkan biasanya mempunyai value proposition yang dirasakan oleh pengguna saat mengakses atau menggunakan produk. Value proposition design
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
pengguna, pengalaman, serta keinginan dalam
menggunakan produk sehingga dapat
menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi pengguna (Archarya, 2016).
Menurut situs similarweb (2018) pada pengunjung Traveloka yaitu sekitar 112 juta visitor, dengan traffic share pada website sebesar 20.19% dan pada aplikasi mobile sebesar 79.81%. Pada Tiket.com pengunjung sekitar 44,5 juta visitor, dengan traffic share pada
website sebesar 23.61% dan pada aplikasi mobile sebesar 63.39%. Pegi – pegi pengunjung sekitar 13,5 juta visitor, dengan traffic share
pada website sebesar 16.14% dan pada aplikasi mobile sebesar 83.86%. Dari jumlah pengunjung pada ketiga aplikasi tersebut, menurut pengalaman pengguna atau pengunjung terdapat beberapa kekurangan atau masalah dari beberapa
value yang dirasakan maupun yang ditawarkan, diantaranya terlalu banyak iklan pada aplikasi
mobile maupun web official, aplikasi mobile
belum support android maupun iOs sehingga terkadang aplikasi sering close dengan sendirinya, server pada setiap aplikasi masih kurang sehingga masih sering loading, terkadang saat melakukan proses transaksi sering terjadi error.
UX honeycomb (Menurut Morville, 2017) merupakan metoda untuk membandingan value yang sistem berikan dengan value yang dirasakan oleh pengguna berdasarkan UX
Honeycomb. Terdapat beberapa aspek dalam UX
Honeycomb diantaranya adalah Useful, Usable, Desirable, Accessible, Credible, Findable, dan Valuable.
Pada penelitian ini dilakukan evaluasi perbandingan penggalaman pengguna pada aplikasi Traveloka, Tiket.com, dan Pegi-pegi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui value
yang ditawarkan oleh sebuah produk (proposed value) dengan value yang dirasakan berdasarkan pengalaman pengguna (perceived value). Sehingga pengguna dapat mengetahui informasi
proposed dan perceived value untuk
mendapatkan rekomendasi hasil perbandingan pada aplikasi Traveloka, Tiket.com, dan Pegi – pegi berdasarkan UX Honeycomb.
2. KAJIAN PUSTAKA
Dalam penelitian yang berjudul Evaluasi Perbandingan Scoring Proposed Value dan
Perceived Value Berdasarkan Model UX
Honeycomb pada Studi Kasus: Traveloka, Tiket.com, dan Pegi-pegi telah melakukan studi pustaka pada beberapa jurnal untuk memperkaya pustaka tentang penelitian yang sedang dikerjakan.
Pada studi pustaka Pertama, penelitian dilakukan oleh Jisun An pada tahun 2015 berjudul Usability Testing of Oral Health Education Applications – Based on a Comparison of Dentify and Toothflix. Penelitian bertujuan untuk meneliti dan meninjau pengalaman pengguna tentang kegunaan aplikasi Dentify dan Toothflix pada pendidikan kesehatan mulut. Hal itu akan memaksa pengguna untuk melihat video jika mereka ingin mencari informasi yang spesifik. Dari paper ini, hal yang dapat diambil oleh peneliti adalah tahapan dalam melakukan perbandingan data berdasarkan UX Honeycomb.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Salma Mutiasanti pada tahun 2018 yang berjudul Evaluasi Pengalaman Pengguna pada Aplikasi
Mobile E-Commerce di Indonesia dengan Menggunakan UX Honeycomb. Tujuan dari penelitian tersebut yaitu untuk melakukan analisis value dari setiap e-commerce dan mengevaluasi apakah value tresebut sudah diterima oleh pengguna atau belum. Pada kajian pustaka yang telah dipelajari, peneliti akan mengadopsi metode penelitian menggunakan UX Honeycomb sebagai metodologi penelitian. Metode UX Honeycomb digunakan untuk membandingkan value yang tawarkan oleh produk dengan value yang dirasakan oleh pengguna.
3. METODOLOGI PENELITIAN
Metodelogi penelitian mengenai langkah-langkah dalam melakukan evaluasi pada user experience menggunakan metode UX
Gambar 1. Diagram Alur Metodelogi Penelitian
3.1. Studi Pustaka
Studi pustaka memuat pemahaman studi mengenai literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber seperti artikel, paper, jurnal, dan e-book. Studi pustaka membahas mengenai 1) konsep user experience;
2) penjelasan mengenai metode UX Honeycomb.
3.2. Analisis Value
Analisis value merupakan tahapan mendeskripsikan suatu nilai yang ditawarkan (proposed value) yang dimiliki dari masing-masing aplikasi yang dijadikan sebagai objek penelitian. Analisis value dari setiap aplikasi yang diteliti bersumber melalui media sosial, visi dan misi, iklan, tampilan web maupun mobile. Kemudian peneliti melakukan penilaian atau pemberian skor pada setiap value.
3.3. Penilaian Value
Penilain value didapatkan dari perancangan instrumen dan validasi instrumen. Perancangan intrumen dibuat berdasarkan analisis value pada
masing-masing aplikasi. Perancangan
instrument yang telah dibuat kemudian divalidasi oleh user expert. User expert untuk
memberikan masukan dan memberikan
penilaian terhadap deskripsi proposed value.
3.4. Pengambilan dan Pengolahan Data
Pengambilan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner yang telah divalidasi. Hasil kuesioner digunakan untuk melakukan penilaian perceived value. Setelah data terkumpul kemudian dilakukan pengolahan data. Pengolahan data dilakukan untuk mengetahui
hasil analisis proposed value dan perceived value.
3.5. Perbandingan Value
Perbandingan value merupakan tahapan untuk membandingkan nilai pada proposed value dan perceived value. Nilai didapatkan dari
user expert dan pengguna aplikasi Traveloka, Tiket.com, dan Pegi-pegi.
3.6. Kesimpulan dan Saran
Penelitian yang dilakukan akan
menghasilkan kesimpulan dari hasil analisis
proposed value dan perceived value. Saran dituliskan kepada peneliti selanjutnya untuk memanfaatkan data yang sudah ada.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Value
Analisis value didapatkan sesuai dengan
value yang ditawarkan (proposed value) oleh Traveloka, Tiket.com, dan Pegi-pegi. Proposed value diperoleh dengan melakukan pengamatan terhadap visi, misi, iklan, slogan, dan web official terhadap aplikasi yang diteliti. Proposed value kemudian di kategorikan berdasarkan aspek UX Honeycomb diantaranya useful, usable, desirable, findable, accessible, credible
dan valuable. Setelah melakukan analisis value,
peneliti melakukan penilaian atau pemberian skor dengan skala penilaiannya yaitu 1 untuk jawaban sangat rendah, 2: rendah, 3: cukup tinggi, 4: tinggi, dan 5: sangat tinggi.
1. Traveloka
Tabel 1. Analisis Value Pada Traveloka
Aspek
Honeycomb Aspek yang dinilai
Tabel 1. Analisis Value Pada Traveloka (Lanjutan)
Aspek Honeycomb
Aspek yang dinilai
Usable Berdasarkan sumber visi misi dan web official pada Traveloka, yaitu menjadikan traveling lebih mudah, cepat, dan menyenangkan melalui teknologi. Traveloka juga memberikan kemudahan dalam melakukan pembayaran PLN electricity, BPJS kesehatan, Telkom, dan PDAM pada fitur bill payment. Pada aspek usable nilai yang diberikan adalah 5 yang berarti sangat tinggi.
Desirable Berdasarkan sumber web official yaitu Traveloka menyediakan berbagai banyak promo penerbangan dan penginapan pada hari-hari tertentu. Pada aspek desirable nilai diberikan adalah 5 yang berarti sangat tinggi. Findable Berdasarkan sumber web official pada
Traveloka, didapatkan berupa tampilan berbagai konversi harga dalam beberapa pilihan mata uang negara ketika melakukan pemesanan. Traveloka juga menyediakan fitur retrieve booking yang digunakan untuk memeriksa kembali detail pemesanan dengan cara memasukkan booking_id. Pada aspek findable nilai yang diberikan adalah 4 yang berarti tinggi. Accessible Berdasarkan sumber iklan dan web
official, Traveloka menyediakan smartphone berbasis iOs dan android sehingga memudahkan pengguna dalam mengakses aplikasi. Sistem pembayaran pada Traveloka juga dapat dilakukan dimana saja melalui ATM ataupun pada alfamart dan indomart terdekat. Pada aspek accessible nilai yang diberikan adalah 4 yang berarti tinggi.
Credible Berdasarkan sumber iklan dan web official, Traveloka dilengkapi dengan teknologi secure socket layer dari RapidSSL (Verisign Group) yang memberikan jaminan keamanan dalam bertransaksi secara online. Pada aspek credible nilai yang diberikan adalah 5 yang berarti sangat tinggi.
Valuable Berdasarkan sumber web official, fitur flight+hotel pada Traveloka, pengguna dapat melakukan pemesanan tiket dan hotel dalam satu waktu sehingga dapat menghemat biaya dan waktu. Pada aspek valuable nilai yang diberikan adalah 5 yang berarti sangat tinggi.
2. Tiket.com
Tabel 2. Analisis Value Pada Tiket.com
Aspek Honeycomb
Aspek yang dinilai
Useful Berdasarkan sumber web official, Tiket.com menyediakan fitur pesawat, kereta api, dan hotel untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam melakukan
Tabel 2. Analisis Value Pada Tiket.com (Lanjutan)
Aspek Honeycomb
Aspek yang dinilai
pemesanan tiket pesawat, tiket kereta api, dan penginapan. Berdasarkan sumber visi misi yaitu memberikan pelayanan yang bearti dan memberikan pengaruh terhadap banyak orang. Pada aspek useful nilai yang diberikan adalah 5 yang berarti sangat tinggi.
Usable Berdasarkan sumber web official, fitur sewa mobil pada Tiket.com yang memudahkan pengguna dalam melakukan sewa mobil dimana saja dan kapan saja saat pengguna butuhkan. Tiket.com juga memudahkan pengguna dalam melakukan pembelian tiket konser, atraksi dan event lainnya. Pada aspek usable nilai yang diberikan adalah 5 yang berarti sangat tinggi dengan pernyataan tersebut.
Desirable Berdasarkan sumber web official, fitur SmartRounTrip pada Tiket.com, pengguna dapat memesan tiket penerbangan pulang-pergi menjadi lebih hemat. Pada aspek desirable nilai yang diberikan adalah 4 yang berarti tinggi dengan pernyataan tersebut. Findable Berdasarkan sumber web official, pada
Tiket.com dikelompokkan sesuai dengan produk. Tiket.com juga menampilkan berbagai konversi harga dalam beberapa pilihan mata uang negara ketika pengguna mengaksesnya. Pada aspek findable nilai yang diberikan adalah 4 yang berarti tinggi dengan pernyataan tersebut.
Accessible Berdasarkan sumber web official, Tiket.com menyediakan mobile application seperti iOs dan android sehingga memudahkan pengguna dalam mengakses. Pada aspek accessible nilai yang diberikan adalah 5 yang berarti sangat tinggi dengan pernyataan tersebut.
Credible Berdasarkan sumber iklan dan web official, Tiket.com dilengkapi dengan MasterCard secorecode, verified by visa, dan GeoTrust sehingga pengguna tidak perlu cemas dan merasa kuatir dalam melakukan transaksi online. Pada aspek credible nilai yang diberikan adalah 5 yang berarti sangat tinggi.
3. Pegi-pegi
Tabel 3. Analisis Value Pada Pegi-pegi
Aspek Honeycomb
Aspek yang dinilai
Useful Berdasarkan sumber web official yaitu Pegi-pegi merupakan online travel agent (OTA) yang memberikan pelayanan pemesanan hotel, tiket pesawat, dan tiket kereta api. Pada aspek useful nilai yang diberikan adalah 5 yang berarti sangat tinggi.
Usable “Pegi-pegi yuk” bersumber dari iklan. Iklan tersebut menggambarkan bahwa Pegi-pegi menyediakan segala kebutuhan dengan mudah, cepat, dan menawarkan spot-spot terbaru yang ada di Indonesia. Pada aspek usable nilai yang diberikan adalah 5 yang berarti sangat tinggi dengan pernyataan tersebut.
Desirable Berdasarkan sumber web official yaitu poin bisa didapatkan pengguna apabila melakukan pemesanan hotel, tiket pesawat, dan tiket kereta api dengan menggunakan Pegi-pegi. Pada aspek desirable nilai yang diberikan adalah 4 yang berarti tinggi dengan pernyataan tersebut.
Findable Berdasarkan sumber web official yaitu Pegi-pegi memberikan informasi tentang promo terbaru dan cara melakukan segala pemesanan bagi pengguna. Pegi-pegi juga memberikan informasi rekomendasi kepada pengguna tentang brand hotel ternama di Indonesia. Pada aspek findable nilai yang diberikan adalah 5 yang berarti sangat tinggi dengan pernyataan tersebut.
Accessible Berdasarkan sumber web official, Pegi-pegi menyediakan mobile application seperti iOs dan android sehingga memudahkan pengguna dalam mengakses. Pada aspek accessible nilai yang diberikan adalah 4 yang berarti tinggi dengan pernyataan tersebut. Credible Berdasarkan sumber iklan dan web
official, Pegi-pegi dilengkapi sertifikat comodo secure layanan terverifikasi sehingga pengguna tidak perlu cemas dalam bertransaksi secara online. Pada aspek credible nilai yang diberikan adalah 5 yang berarti sangat tinggi. Valuable Berdasarkan sumber iklan dan web
official, pengguna dapat menggunakan PepePoin Reward pada Pegi-pegi untuk mendapatkan diskon pada pemesanan selanjutnya. Pada aspek valuable nilai yang diberikan adalah 4 yang berarti tinggi.
4.2. Pembahasan
Analisis perbandingan dari value yang ditawarkan suatu produk (proposed value) dan
value yang dirasakan oleh pengguna (perceived value) kemudian dibandingkan. Nilai akhir
proposed value dan perceived value dapat dihitung dengan rumus:
𝑅𝐼 =𝑛 𝑓𝑥 100 (1)
dengan RI=Rumus Index, f=frekuensi dari setiap aspek, n=jumah skor ideal. Nilai n (skor ideal) didapat dari rumus:
𝑛 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑙𝑖𝑘𝑒𝑟𝑡 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛
(2)
1. Traveloka
Tabel 4. Hasil Perbandingan Pada Traveloka
Aspek
Hasil analisis perbandingan pada Traveloka selisih nilai perbandingan tertinggi pada aspek
useful sebesar 15. Dari hasil perbandingan digambarkan pada sebuah grafik radar berdasarkan UX Honeycomb. Gambar 2 merupakan grafik radar perbandingan.
Gambar 2. Grafik Radar Perbandingan Traveloka
Dengan begitu Traveloka perlu
meningkatkan pada aspek useful untuk menyediakan layanan yang praktis dalam pemesanan tiket dan hotel serta kebutuhan lain pada pengguna agar kebutuhan pengguna terpenuhi. Pada perbandingan Traveloka aspek
findable dan accessible memiliki nilai perceived value yang lebih tinggi dibandingkan dengan
proposed value sehingga dapat diartikan bahwa pengguna merasa mudah dalam menemukan berbagai informasi dan apabila mendapat masalah dapat menemukan solusi contohnya
pada fitur retrieve booking yang lebih memudahkan pengguna mengecek pesanan di Traveloka. Disamping itu pengguna juga mudah dalam mengakses aplikasi Traveloka melalui
mobile application maupun web sehingga pengguna pun dapat menggunakan Traveloka contohnya pada fitur online check-in Traveloka sehingga checki-in dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja sesuai dengan pilihan kursi yang diinginkan.
2. Tiket.com
Tabel 5. Hasil Perbandingan Pada Tiket.com
Aspek
Hasil analisis perbandingan selisih nilai tertinggi pada aspek usable sebesar 19,5. Dari hasil perbandingan digambarkan pada sebuah grafik radar berdasarkan UX Honeycomb.
Gambar 3 merupakan grafik radar perbandingan.
Gambar 3. Grafik Radar Perbandingan Tiket.com
Dengan begitu Tiket.com perlu
meningkatkan pada aspek usable untuk memudahkan pengguna mendapatkan tiket pesawat, pemesanan hotel, maupun tiket konser dan tiket acara lainnya. Pada perbandingan Tiket.com aspek findable memiliki nilai
perceived value yang lebih tinggi dibandingkan dengan proposed value, sehingga dapat diartikan
bahwa pengguna merasa mudah dalam
menemukan berbagai informasi dicari dan apabila mendapat masalah dapat menemukan solusi sendiri contohnya pada fitur My order sehingga pengguna dapat megetahui pesanan yang telah dilakukan selama menggunakan Tiket.com.
3. Pegi-pegi
Tabel 6. Hasil Perbandingan Pada Pegi-pegi
Aspek
Pada Pegi-pegi hasil analisis perbandingan selisih nilai tertinggi pada aspek findable sebesar 18,7. Dari hasil perbandingan digambarkan pada sebuah grafik radar berdasarkan UX
Honeycomb. Gambar 4 merupakan grafik radar perbandingan.
Gambar 4. Grafik Radar Perbandingan Pegi-pegi
Dengan begitu Pegi-pegi perlu
meningkatkan aspek findable agar lebih banyak menyediakan berbagai macam informasi bukan hanya mengenai rekomendasi hotel terpopuler dan travel tips. Pada perbandingan Pegi-pegi aspek accessible memiliki nilai perceived value
yang lebih tinggi dibandingkan dengan proposed value, sehingga dapat diartikan bahwa pengguna merasakan kemudahan dalam mengakses aplikasi pada mobile application maupun pada web contohnya pada fitur pesawat pengguna dapat mencari tiket pesawat murah dengan promo yang ditawarkan dengan tiga langkah yaitu pilih tempat tujuan, tentukan tanggal keberangkatan kemudian tuliskan banyaknya penumpang kemudian klik cari tiket
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Traveloka memiliki selisih nilai perbandingan pada proposed value dan
perceived value yang tertinggi dan terendah terdapat pada aspek useful sebesar 15 dan findable sebesar 3,9. Pada Tiket.com selisih nilai
perbandingan pada proposed value dan
perceived value yang tertinggi dan terendah terdapat pada aspek useble sebesar 19,5 dan
desirable sebesar 1,5. Pada Pegi-pegi selisih nilai perbandingan pada proposed value dan
perceived value yang tertinggi dan terendah terdapat pada aspek findable sebesar 18,7 dan
valuable sebesar 0,3.
Pada penelitian ini, saran yang dapat
diberikan untuk keberlanjutan dan
pengembangan hasil penelitian adalah pada peneliti selanjutnya dapat menggunakan aplikasi
e-ticketing yang lebih banyak dan menambahkan lebih banyak lagi expert agar lebih valid.
6. DAFTAR PUSTAKA
Acharya, K., 2016. User Value and Usability in Technical Communication: A Value-Proposition Design Model. [Online]
Tersedia di: <
https://sigdoc.acm.org/wp-content/uploads/2016/09/CDQ-4-3.pdf > [Diakses 23 Januari 2018]
An, J. 2015. Usability Testing of Oral Health Education Applications-Based on a Comparison of Dentify and Toothflix.
[Online] Tersedia di:
<https://www.researchgate.net/profile/J isun_An6/publication/299361694_Usab ility_Testing_of_Oral_Health_Educatio
n_Applications_-_Based_on_a_Comparison_of_Dentify
_and_Toothflix_-/links/56f1ebe608ae4744a91efce7/Usab ility-Testing-of-Oral-Health-Education- Applications-Based-on-a-Comparison-of-Dentify-and-Toothflix.pdf > [Diakses 17 Maret 2018] Penerapan Algoritma Genetika pada Otomatisasi
Penjadwalan Kuliah. Laporan
Penelitian DPP/SPP. FMIPA Universitas Brawijaya, Malang.
Morville, P., 2004. User Experience Design.
[Online] Tersedia di:
<http://semanticstudios.com/user_exper ience_design/> [Diakses 21 Januari 2018]
Mutiasanti, S., Ananta, T, M., & Zahra, M, H., 2017. Evaluasi Pengalaman Pengguna pada Aplikasi Mobile E-commerce di Indonesia dengan Menggunakan UX honeycomb. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, [e-journal] 2(10). Tersedia
di: <http://j-ptiik.ub.ac.id/index.php/j-ptiik> [Diakses 21 Maret 2018]
Norman, N., 2016. Open-Ended vs. Closed-Ended Questions in User Research.
[Online] Tersedia di:
<https://www.nngroup.com/articles/ope n-ended-questions/> [Diakses 24 Maret 2018] planning and scheduling.
International Journal of Computer Integrated Manufacturing, 26(4), 284-302.
Pegipegi. 2018. [Online] Tersedia di: <https://www.pegipegi.com> [Diakses 01 Februari 2018]
Tiket.com. 2018. [Online] Tersedia di: <https://www.tiket.com> [Diakses 01 Februari 2018]