• Tidak ada hasil yang ditemukan

reviuw buku sejarah sunan kalijogo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "reviuw buku sejarah sunan kalijogo"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Mochamad Cholil Nim :121411431065 Kelas : A

Reviuw Buku Sejarah Sunan Kalijaga

Sunan Kalijaga , Penyusupan Islam dalam Budaya

Dalam proses perkembangan sejarah islam di nusantara khususnya di tanah Jawa, kita tidak bisa melepaskan peranan para wali. Para wali itu berjumlah Sembilan dalam setiap periode. Dan dalam buku ini akan membahas secara terperinci tentang sejarah sunan kalijogo, yang merupakan wali dari periode ketiga yang menggantikan syekh Subakir yang telah kembali ke Persia. Beliau sangat disarankan oleh sunan Bonang untuk menggantikan kedudukan syekh Subakir karena ilmunya sudah mumpuni sebagai pendakwah.

Sebelum ia dijadikan sebagi seorang wali, beliau adalah putra dari Tumenggung Tuban yaitu Raden Wilotikto (Wilwatikta atau Raden Sahur) dengan Dewi Retno Dumilah. Nama kecil beliau adalah Raden Mas Said dan banyak versi mengenai silsilah beliau. Didalam masyarakat terdapat tiga silsilah yang berkembang, yaitu keturunan Arab, Tiongkok, dan Jawa. Dari ketiga versi ini belum diketahui mana yang benar namun mereka mengklaim pendapat miliknyalah yang benar karena terdapat alas an yang cukup logis.

Namun dalam kenyataanya beliau merupakan keturunan dari Ronggolawe, yang merupakan kestriya yang sangat berjasa bagi kerajaan Majapahit sehingga ia diberi wilayah di Tuban. Tetapi ketika Ia merasa diberlakukan tidak adil dan tidak sesuai dengan perjuangan selama ini beliau memberontak. Darah pemberontak inilah yang diwarisi oleh Raden Said karena melihat elite pemerintahan bermuka badak dengan kondisi rakyat yang menderita.keduanya memiliki keberanian teguh terhadap kebenaran dan berani memberontak terhadap realitas yang ada.(Hadinata,2015: 31)

Pemberontakan-pemberontakan ini Ia tunjukkan melalui pencurian untuk diberikan kepada orang miskin, karena mereka dipaksa memberikan upeti yang besar tetai keadaan mereka sangat pailit. Suatu ketika ia kepergok mencuri di gudang milik ayahnya sehingga ia diusir dari kadipaten. Dan inilah mas dimana ia akan mencari jalan sepiritualnya dalam menemukan kebenaran yang hakiki.

(2)

Raden Said tapi orang lain yang menyamar menjadi beliau yang topengnya sama, sehingga berikutnya dalam mencuri harta orang yang kaya tapi pelit ia tidak mengenakan topeng lagi.

Konon, sepak terjang Lokajaya sampai di telinga Sunan Bonang.(Hadinata, 2015: 48). Tak lama kemudia ia segera berjalan ke tempat di mana Lokajaya tinggal, tetapi ditengah perjalanan beliau telah dikepung oleh segerombolan perampok. Ia merampas tongkat yang dibawa oleh sunan sehingga ia jatuh tersungkur dan tidak sengaja mencabut rumput sehingga ia menangis. Lokajaya heran dan ia disuruh menengok ke pohon aren seketika berubah menjadi emas dan segera ia menuju pohon itu. Lalu keheranannya semakin bertambah dan ia bersimpuh di kaki Sunan Bonang dan ingin menjadi muridnya. Dan Lokajaya masih merupakan saudara dari Sunan Bonang karena ibu lokajaya adalah bibi dari beliau. Lalu ia disuruh menunggu tongkat Sunan Bonang di tepi sungai sampai sunan Bonang datang. Ketika melihat Raden Said masih menunggu tongkatnya sampai tubuhnya di rambati oleh rumut liar, kemudian saat dibangunkan olehnya ia tidak bangun-bangun sehingga ia diazankan oleh sunan Bonang. Setelah bangun ia dingkat menjadi santri dan diberi nama Kalijogo (penunggu sungai) lalu diberi ilmu sesuai tingkatan sesuai dengan dirinya yaitu ilmu para wali.

Setelah selesai berguru pada sunan Bonang ia disuruh gurunya belajar kepada sunan Gunung Jati. Kemudian setelah selesi belajar di sana ia dusuruh menyebarkan islam di Cirebon tepatnya di Desa Kalijaga kecamatan Hiramukti. Sehingga ia diberi gelar sunan Kalijago karena tempat dakwahnya berada di desa Kalijogo. Tapi ada versi lan dari yang dua versi diatas yang mengatakan bahwa penamaan kalijogo berasal dari jabatan beliau di Kerajaan Demak sebagai Qodli (hakim) dan namanya Joko Said yang terjadi penyimpangan penyebutan di Jawa menjadi Kalijogo. Selanjutnya dalam mencari ilmu agama ia belajar pada Nabi Khidir tentang ilmu hakikat.

Dalam Babad Tanah Jawi dijelaskan mengenai kehidupan Sunan Kalijogo dalam empat masa pemerintahan. Yang pertama, ia pernah hidup di masa kerajaan Majapahit yang mengisahkan ia sebagai anak dari adaipati Tuban. Yang kedua, ia hidup di masa kerjaan Demak yang kehidupanya lekat dengan wali dan politik kerajaan Demak. Yang ketiga, ia pernah hidup di masa kerajaan Pajang yang mengaitkan beliau sebagai gurunya Joko Tingkir. Dan selanjutnya, di masa kerajaan Mataram Islam ia pernah berkunjung kesana. (Hadinata, 2015: 12)

(3)

telah mapan dengan menganti jiwanya seperi dengan mendalang tapi ceritanya bernapaskan islam tentang jimat kalimosodo. Lalu membuat tembang Lir-ilir dan Gundhul-gundhul Pacul yang sarat akan filosofi. Dan ajaran beliau yakni Suluk Linglung yang berisi perjalanan sepiritual, makrifat dan tasawuf yang mendalam. Dan juga menyisipi epos Mahabharata dengan ajaran tasawuf yang kita kenal dengan Serat Dewa Ruci.

Kiprah Sunan Kalijogo dalam banyak hal telah meninggalkan banyak karya dan pengaruh. Dalam hal seni pakaian ia menggunakan pakaian yang sama dengan masyarakat biasa agar dakwahnya bisa cepat diterima oleh masyarakat. Di bidang seni suara, Ia menciptakan syair dan tembang yang mengandung makna filosofis, seperti Lir-ilir, Gundhul-gundhul Pacul, dan Dhandhanggula. Dan yang lainya antara lain bedug masjid, Grebeg Maulud,seni gamelan,seni wayang kulit, dan dalam penataan suatu negara.

Beliau merupakan santri abangan yang menyebarkan islam yang masih terpengaruh oleh tradisi Hindu, Budha, dan tradisi Jawa. Dan juga menyebarkan islam melalui budaya tanpa kekerasan sehingga walaupun terkesan lami tapi mengena sapai sekarang. Beliau merupakan sosok wali yang sangat berwibawa di mata masyarakat Jawa karena sangat mengangkat tradisi Jawa dan sosoknya yang suka bergaul dengan masyarakat. Tidak hanya itu, peninggalan beliau sampai sekarang dapat kita nikmati sampai sekarang.

Buku ini terdapat kesalahan yang cukup fatal dalam penulisan suatu wilayah contohnya penulisan gua surowiti yang berada di Tuban tapi sebenarnya berada di Gresik. Buku sejarah ini berisi cerita diluar kebiasaan manusia dan terdapat penyimpangan agama karena tokoh raden Said sebelum menjadi santri ia adalah seorang muslim tapi kemudian ia bertapa sehingga tidak dapat menjalankan syariat agama.

Dalam buku ini menyediakan beberapa versi tentang asal-usul Raden Said dan penamaan Sunan Kalijogo. Bahasanya mudah di pahami dan enak di baca oleh para sejarahwan dalam memahami sejarah sunan Kalijogo, budayawan dan orang awam.

Daftar Pustaka

(4)

Orientasi Pendidikan dan Keluarga bagi Bangsa

Pendidikan merupakan proses manusia mengenal atau mengetahui sesuatu ilmu pengetahuan yang belum ia ketahui sebelumnya. Fungsi pendidikan adalah untuk memanusiakan manusia karena manusia dibekali oleh tuhan akal untuk berfikir dan dengan menggunakannya kita akan menjadi manusia yang sempurna. Pedidikan manusia dimulai dari ia lahir didunia karena sebelumnya ia tidak mengetahui apa-apa dan dengan belajar ia akan mengetahui.

Pendidikkan dibagi menjadi dua menurut cara memperolehnya yakni pendidikan formal dan pendidikan non formal. Pendidikan formal yaitu pendidikan yang melalui institusi atau lembaga pendidikan sehingga apabila telah tamat dalam menempuh pendididkan akan mendapatkan bukti kelulusan yakni ijazah. Sedangkan pendidikan non formal yaitu pendidikan yang diperoleh tanpa belajar di lembaga tertentu sehingga ia tidak memperoleh sebuah bukti yang resmi yang berupa ijazah.

Peran pendidikan sangat penting dalam pembentukkan karakter bangsa karena melalui pendidikan generasi bangsa akan ditunjukkan jalan yang harus ia capai supaya berguna pada dirinya, keluarga, bangsa dan negara. Memang kita diberi contoh dalam proses belejar mengajar bagaimana cara kita harus mengabdi pada negara tapi dalam praktiknya berlainan dengan apa yang di ajarkan kepada muridnya. Seperti contoh wajib belajar Sembilan tahun yang seharusnya direalisasikan tapi kebanyakan para oknum tetap membebankan biaya pendidikan seperti spp yang sekarang diganti menjadi tabungan wajib dan uang gedung yang sampai sekarang masih ada. Apabila program pemerintah ini di aplikasikan dengan baik maka semua generasi bangsa akan merasa berhutang budi pada negara dan apabila ia selesai menempuh pendidikan maka ia akan mengabdikan dirinya pada negara.Pendidikan di Indonesia mengalami kemunduran sehingga bangsa pun semakin terpuruk. Kemunduran pendidikan ini disebabkan oknum –oknum yang tak bertanggung jawab. Dalam mencari ilmu kita tidak risau dalm hal pembayaran karena apabila seorang risau maka proses belajar menjadi terganggu. Biaya yang mahal membuat generasi bangsa setelah tamat pendidikannya dan bekerja menjadi ingin mengembalikan uangnya walau dengan cara yang tidak benar sehingga negara menjadi rugi seperti kerja dengan malas-malasan dan korupsi merajalela. Terbukti dengan anggota pemerintahan yang malas-malasan dalam menentukkan masalah rakyat dan juga banyak yang korupsi.

(5)

dirinya, padahal kita tidak seharusnya berfikir apa yang harus negara berikan tapi apa yang kita berikan pada negara. Pendidikan di Indonesia hanya berorientasi pada pekerjaan dan uang atau gaji yang besar.

Kabanyakan orang menganggap orang yang berpendidikan adalah orang yang belajar di suatu lembaga pendidikan tapi tidak diluar pendidikan. Tapi kenyataannya sumbangan yang diberikan orang yang belajar secara non formal jauh lebih besar dari pada orang yang punya ijazah SMA, S1, S2, dan lain-lain. Karena pendidikan formal hanya terdapat kemampuan lebih secara financial dan non financial (kecerdasan yang lebih). Yang punya kelebihan financial mereka melalui pendidikan karena uang yang mereka mliki sehingga apabila mereka belajar mereka malas-malasan sehingga terbawa sampai mereka bekerja.

Pendidikan bangsa ini perlu dibenahi bersama tidak hanya dari pemerintahan saja tetapi kesadaran bersama. Karena pendidikan merupakan pembentuk suatu kepribadian bangsa yang sangat vital dengan proses belajar maka kepribadian akan terbentuk. Seharusnya kita orang yang berpendidikan memberikan apa yang terbaik bagi bangsa tetapi tidak mengharapkan apa yang diberikan bangsa bagi kita.

Tidak hanya pendidikan yang penting dalam pembentukkan krakter suatu bangsa tetapi keluarga. Keluarga adalah jiwa masyarakat dan tulang punggungnya. Kesejahteraan lahir batin yang dinikmati suatu bangsa, atau sebaliknya, kebodohan dan keterbelakangannya, adalah cerminan dari keadaan keluarga-keluarga yang hidup pada masyarakat bangsa tersebut (Quraish Sihab, 2014: 395). Keluarga merupakan cerminan suatu bangsa karena didalam negara yang makmur bersemayam keluarga yang makmur, begitu pula dengan melihat suatu karakterbangsa bisa dilihat melalui karakter keluarga.

Keluarga merupakan proses pertama pendidikan seorang anak melalui pendidikan dari orang tuanya , baik melalui proses belajar maupun meniru semua perbuatan orang tua yang pernah ia lihat. Keluarga mempengaruhi faktor psiskis seorang anak karena ajarannya yang dilakukan secara dini dan terus menerus membuat anak selalu mengingingatnya selalu. Kepribadian anak terbentuk melalui didikan keluarga, karena keluarga berpengaruh dalam pembentukan karakter. Keluarga yang keras akan mengahasilkan anak yang yang keras dan sebaliknya. Keluarga dalah sekolah tempat putra-putri bangsa belajar. Dari sana mereka mempelajari sifat mulia, seperti rahmat, kesetiaan, dan kasih sayang (Quraish Sihab, 2014: 399).

(6)

Keluarga tidak hanya memberikan pendidikan pada anaknya agar pintar daam akademis saja tetapi faktor non akademis. Seperti dalam bidang perpolitikan dalam keluarga, setiap anggota keluarga mempunyai tugas masing-masing dan harus dilaksanakan agar tidak mendapat sanksi. Sehingga, dikemudian hari anak bisa mengurus suatu organisasi atau bekerja pada negara dengan penuh tanggung jawab apabila dari kecil tidak diterapkan sedemikian rupa maka yang akan terjadi justru sebaliknya. Demikianlah, terlihat betapa besarnya peranan keluarga dan pendidikan dalam membangun karakter bangsa, maju mundurnya suatu bangsa dipengaruhi oleh faktor keluarga dan pendidikan.

Daftar Pustaka

M. Quraish Sihab. 2014. Membumikan Al- Qur’an. Bandung: PT. Mizan Pustaka.

Referensi

Dokumen terkait

Hak Asasi Manusia di Indonesia bersumber dan bermuara pada pancasila. Yang artinya Hak Asasi Manusia mendapat jaminan kuat dari falsafah bangsa, yakni Pancasila. Bermuara

Dengan kegiatan berlatih menjawab pertanyaan, siswa dapat menyampaikan perkiraan informasi dari teks nonfiksi berdasarkan kata-kata kunci yang terdapat pada judul

Ikht

Pada pengujian hipotesis pasar efisien dalam bentuk kuat dapat dilakukan.. dengan

Adapun pengertian dari penelitian kualitatif yaitu sebuah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

Seperti yang disampaikan oleh tamu pengunjung restoran ini: “Terkenal karena sambal dan lalabannya, kami singgah di rumah makan Cibiuk karena menikmati bermacam hidangan khas

Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf /l/ diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang

Berdasarkan analisis data penelitian yang telah dijelaskan di atas, dapat ditarik beberapa temuan sebagai berikut: (1) terdapat determinasi disiplin belajar terhadap