• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENDAHULUAN GIZI BURK DAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PENDAHULUAN GIZI BURK DAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN NUTRISI PADA DIABETES MELITUS

DISUSUN OLEH:

MONIKA APRILIA (16.11.046) REZKY DEANGGA (16.11.0 ) RIMA EKA PUTRI (16.11.0 )

MATA KULIAH ILMU GIZI

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN AKADEMI KEPERAWATAN ADI HUSADA

(2)

KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini.Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan tambahan ilmu pengetahuan tentang Kebutuhan Nutrisi Pada Diabetes Melitus. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang banyak tidak hanya diri sendiri maupun orang lain. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermafaat dan berguna untuk masyarakat.Saya juga dengan senang hati menerima kritik dan saran untuk memperbaiki setiap kekurangan dari makalah ini.

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………i DAFTAR ISI………..ii BAB I

LATAR BELAKANG………...1 TUJUAN……….1 BAB II

DEFINISI……….2 TANDA DAN GEJALA………..2 KEBUTUHAN NUTRISI………3 BAB III

KESIMPULAN……….15 SARAN……….15

DAFTAR PUSTAKA………...

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) didefinisikan sebagai gangguan toleransi glukosa dengan tingkat yang diketahui pertama kali saat hamil tanpa membedakan penderita perlu mendapat insulin atau tidak. Pada kehamilan trimester pertama kadar glukosa akan turun antara 55-65% dan hal ini merupakan respon terhadap transportasi glukosa dari ibu ke janin. Sebagian besar DMG asimtomatis sehingga diagnosis ditentukan secara kebetulan pada saat pemeriksaan rutin.

Pada pasien yang telah menderita DM sebelumnya jika kemudian hamil maka akan cukup rawan untuk terjadi komplikasi pada janin yang dikandung, dan juga kesehatan si ibu dapat memburuk apabila terjadi komplikasi-komplikasi diabetik. (Engkus Kusmiati,2007). Semua jenis diabetes mellitus memiliki gejala yang mirip dan komplikasi pada tingkat lanjut.Hiperglikemia sendiri dapat menyebabkan dehidrasi dan ketoasidosis.Komplikasi jangka lama termasuk penyakit kardiovaskular (risiko ganda), kegagalan kronis ginjal (penyebab utama dialisis), kerusakan retina yang dapat menyebabkan kebutaan, serta kerusakan saraf yang dapat menyebabkan impotensi dan gangren dengan risiko amputasi. Komplikasi yang lebih serius lebih umum bila kontrol kadar gula darah buruk.

B. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Definisi Diabetes Melitus

2. Untuk mengetahui Tanda dan Gejala Diabetes Melitus 3. Untuk mengetahui Nutrisi Diabetes Melitus

(5)

BAB II ISI a. DEFINISI

 Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Mansjoer, 2000).

 Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).

 Diabetes Mellitus klinis adalah suatu sindroma gangguan metabolisme dengan hiperglikemia yang tidak semestinya sebagai akibat suatu defisiensi sekresi insulin atau berkurangnya efektifitas biologis dari insulin atau keduanya. (Francis dan John, 2000)

b. TANDA DAN GEJALA

Tanda dan gejala klinis patogenesis Diabetes Melitus menurut Mansjoer, (2000), yaitu sebagai berikut :

1. Polifagia. 2. Mata kabur . 3. Poliuria. 4. Pruritus vulva. 5. Polidipsi 6. Ketonemia. 7. Lemas.

(6)

8. Glikosuria. 9. BB menurun.

10.Gula darah 2 jam pp > 200 mg/dl. 11.Kesemutan.

12.Gula darah puasa > 126 mg/dl 13.Gula darah sewaktu > 200 mg/dl. 14.Gatal

C. KEBUTUHAN NUTRISI PADA DIABETES MELITUS 1.Terapi Gizi Medis

Terapi gizi medis merupakan salah satu terapi non farmakologis yang sangat direkomendasikan bagi penyadang diabetes (diabetisi).

Terapi gizi medis ini pada prinsipnya adalah melakukan pengaturan pola makan yang di dasarkan pada status gizi diabetisi dan melakukan modifikasi diet berdasarkan kebutuhan individual.

Beberapa manfaat yang telah terbukti dari terapi gizi medis ini antara lain: 1) menurunkan berat badan

2) Menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolic 3) Menurunkan kadar glukosa darah

4) Memperbaiki profil lipid

5) Meningkatkan sensitivitas reseptor insulin 6) Memperbaiki sistem koagulasi darah.

Tujuan Terapi Gizi Medis

Adapun tujuan dari terapi gizi medis ini adalah untuk mencapai dan mempertahankan

(7)

1. Kadar glukosa darah mendekati normal, • glukosa puasa berkisar 90-130 mg/dl

• glukosa darah 2 jam setelah makan < 180 mg/dl • kadar A1c < 7%

2. Tekanan darah < 130-180 mmHg 3. Profil lipid :

• kolesterol LDL < 100 mg/dl • kolesterol HDL > 40 mg/dl • Trigliserida < 150 mg/dl 4. Berat Badan senormal mungkin

RENCANA DIET.

Mengingat total intake energi dan komposisi yang direkomendasikan untuk protein, lemak dan karbohidrat yang sudah dibahas, penasihat nutrisi mengevaluasi pola diet terkini pasien dan menggunakannya sebagai dasar untuk merencanakan perubahan diet yang diperlukan.

Makanan untuk memenuhi batas konsumsi karbohidrat ditinjau pertama kali. Analisis beberapa makanan yang mengandung-karbohidrat memperlihatkan bahwa makanan tersebut juga mengandung lemak dan protein. Misalnya, dengan menggunakan daftar pertukaran, 8 oz. susu skim mengandung 12 gm. Karbohidrat, 8 gm. protein dan trace lemak. Seiris roti dari daftar 4 mengandung 15 gram karbohidrat dan 2 gm. protein. Seharusnya ada perhatian khusus untuk memasukkan pertukaran sayuran, roti dan buah-buahan, yang tinggi serat dietnya, dan makanan dengan indeks glikemia rendah seperti buncis, pasta dan apel.

(8)

Sebagian makanan protein mengandung persentase lemak. Misalnya, 3 oz. daging tak berlemak sebagaimana daging babi rebus mengandung 21 gm protein dan 9 gm lemak. Pasien seharusnya didorong untuk memilih makanan protein yang lebih rendah lemaknya. Batas konsumsi lemak adalah penyesuaian terakhir yang dibuat dalam diet. Karena mentega, margarin yang diperkuat, minyak dan mayonnaise dianggap sebagai lemak murni, sehingga inklusi dan ekslusinya dari diet dapat disesuaikan dengan mudah dan sederhana untuk memenuhi kebutuhan lemak.

2. Perencanaan Makan (meal planning)

Pada konsensus Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) telah ditetapkan bahwa standar yang dianjurkan adalah santapan dengan komposisi seimbang berupa karbohidrat (60-70%), protein (10-15%), dan lemak (20-25%). Apabila diperlukan, santapan dengan komposisi karbohidrat sampai 70-75% juga memberikan hasil yang baik, terutama untuk golongan ekonomi rendah. Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi, umur, stress akut, dan kegiatan jasmani untuk mencapai berat badan ideal. Jumlah kandungan kolesterol <300 mg/ hari. Jumlah kandungan serat ± 25 g/hari, diutamakan jenis serat larut. Konsumsi garam dibatasi bila terdapat hipertensi. Pemanis dapat digunakan secukupnya 3. Jenis Bahan Makanan

Protein. Jumlah protein ditentukan, yang pada dasarnya sama dengan jumlah yang ada pada daftar bagi individu biasa pada Tabel 10-1 dan bisa bervariasi dari 0.8 hingga 1.7 gm./kg. dari berat badan yang diinginkan atau 0.4 hingga 0.7 gm./lb. yang tergantung pada usia.

Diabetes yang tidak diobati atau kurang diregulasi mengeluarkan banyak nitrogen dalam urin, sebagai akibat dari peningkatan konversi protein ke glukosa guna memenuhi kebutuhan glukosa. Karena defisit protein yang besar ini dapat terjadi.

5

(9)

penatalaksanaannya, 0.8 gm./kg. berat badan yang diinginkan dari protein harian akan memadai bagi orang dewasa. Anak-anak memerlukan antara 0.9 hingga 1.7 gm./kg. Protein seharusnya bertanggung jawab terhadap 12 hingga 20 persen dari total intake energi.

Batas Konsumsi Lemak. Untuk menyeimbangkan kebutuhan energi, sisa energi dalam diet disuplai oleh lemak. Direkomendasikan bahwa lemak dibatasi antara 30 hingga 35 persen kalori dan sebagian besar mengandung asam lemak polyunsaturated sebagai langkah preventif melawan ateroskelorisis. Yang lainnya bahkan merekomendasikan penurunan lebih jauh hingga 20 sampai 25 persen dari total intake energi dari lemak. Diperlukan jumlah yang rendah ini jika intake karbohidrat mencapai 70 persen dari total intake energi.

Mineral dan Vitamin. Kebutuhan vitamin dan mineral pasien penderita diabetes yang terkontrol baik tidak berbeda secara signifikan dengan kebutuhan orang-orang normal. Tidak diperlukan suplemen mineral dan vitamin jika dietnya adekuat dan glykosuria terkontrol. Kemungkinan pengecualiannya adalah pada kasus kromium atau GTF. Suplemen 150 hingga 200 µg. kromium per hari sebagai garam kromium atau 4 gm. per hari dari ragi bir (sumber GTF yang kaya) sudah terbukti lebih efektif dalam meningkatkan toleransi glukosa. Diperlukan tiga bulan sebelum perbaikan akan diamati.

Bahan-bahan pemanis. Saran juga dapat diberikan mengenai bahan-bahan pemanis serta makanan dan minuman diabetes. Sakarin dan aspartame dapat digunakan dan tidak memiliki nilai energi.

(10)

Karena intake nutrien harian seharusnya tetap, sehingga beberapa jenis sistem

pertukaran atau penggantian diperlukan untuk menghindari monotomi lembaran diet yang statis; ini merupakan dasar untuk mengkonstruksi hampir semua diet. Langkah pertama dalam mempersiapkan regimen diet apa pun adalah dengan memetakan jadwal harian pasien seperti deskripsi makanan kebiasaan mereka. Selanjutnya diputuskan kebutuhan energi harian mereka. Ini seharusnya memadai bagi kebutuhan pasien, dan ditentukan untuk masing-masing pasien setelah mempertimbangkan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, berat badan dalam hubungannya dengan berat badan, pekerjaan dan aktivitas fisik yang diinginkan.

Proporsi energi yang berasal dari karbohidrat, protein dan lemak harus dialokasikan. Rata-rata diet rumah tangga Inggris untuk karbohidrat sekitar 46 persen, protein 12 persen dan lemak sebesar 42 persen. Di sebagian diet diabetes proporsi energi dari karbohidrat seharusnya 50-55 persen, dari protein antara 10 hingga 15 persen dan dari lemak kurang dari 35 persen.

Tipe Diet

Ada dua tipe diet:

1) diet terukur, yang didalamnya dispesifikasi jumlah makanan yang akan dimakan di setiap waktu dalam sehari, dan

2) diet yang tidak terukur, yang didalamnya pasien disuplai dengan satu daftar makanan yang dikelompokkan dalam tiga kategori—makanan yang memiliki kandungan

karbohidrat terkonsentrasi yang tinggi yang harus dihindari secara bersama-sama, makanan yang memiliki kandungan karbohidrat terkonsentrasi yang relatif stabil yang akan dimakan pada taraf sedang saja, dan makanan non-karbohidrat yang dapat dimakan sesuai keinginan. Diet terukur diperlukan oleh pasien yang sedang diobati dengan insulin, dan juga bagi mereka yang kelebihan berat badan dan pada regimen yang menurun.

(11)

Mungkin kita tidak sadari bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita telah melakukan beberapa pemicu penyakit diabetes atau kencing manis. Sekalipun hal sepele, namun dalam hidup ini berlaku hukum “tabungan”, yaitu apa yang kita lakukan menjadi tabungan dimasa yang akan datang.apa yang kita tabung sedikit demi sedikit akan terasa hasinya bertahun-tahun kemudian. Berikut ini 10 hal kebiasaan yang dapat memicu kencing manis

1. Teh manis

Penjelasannya sederhana. Tingginya asupan gula menyebabkan kadar gula darah melonjak tinggi. Belum risiko kelebihan kalori. Segelas teh manis kira-kira

mengandung 250-300 kalori (tergantung kepekatan). Kebutuhan kalori wanita dewasa rata-rata adalah 1.900 kalori per hari (tergantung aktivitas). Dari teh manis saja kita sudah dapat 1.000-1.200 kalori. Belum ditambah tiga kali makan nasi beserta lauk pauk. Patut diduga kalau setiap hari kita kelebihan kalori. Ujungnya: obesitas dan diabetes. Pengganti: Air putih, teh tanpa gula, atau batasi konsumsi gula tidak lebih dari dua sendok teh sehari.

2. Gorengan

Karena bentuknya kecil, satu gorengan tidak cukup buat kita. Padahal gorengan adalah salah satu faktor risiko tinggi pemicu penyakit degeneratif, seperti kardiovaskular, diabetes melitus, dan stroke. Penyebab utama penyakit

kardiovaskular (PKV) adalah adanya penyumbatan pembuluh darah koroner, dengan salah satu faktor risiko utamanya adalah dislipidemia. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida, serta penurunan kadar HDL (kolesterol baik) dalam darah. Meningkatnya proporsi dislipidemia di masyarakat disebabkan kebiasaan mengonsumsi berbagai makanan rendah serat dan tinggi lemak, termasuk gorengan. Pengganti: Kacang Jepang, atau pie buah.

3. Suka ngemil

Kita mengira dengan membatasi makan siang atau malam bisa menghindarkan diri dari obesitas dan diabetes. Karena belum kenyang, perut diisi dengan sepotong atau dua potong camilan seperti biskuit dan keripik kentang. Padahal, biskuit, keripik kentang, dan kue-kue manis lainnya mengandung hidrat arang tinggi tanpa kandungan serta pangan yang memadai. Semua makanan itu digolongkan dalam makanan dengan glikemik indeks tinggi. Sementara itu, gula dan tepung yang terkandung di dalamnya mempunyai peranan dalam menaikkan kadar gula dalam darah. Pengganti: Buah potong segar.

(12)

4. Kurang tidur.

Jika kualitas tidur tidak didapat, metabolisme jadi terganggu. Hasil riset para ahli dari University of Chicagomengungkapkan, kurang tidur selama 3 hari

mengakibatkan kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis. Artinya, risiko diabetes meningkat. Kurang tidur juga dapat merangsang sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan. Didorong rasa lapar, penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang membuat kadar gula darah naik. Solusi: Tidur tidak kurang dari 6 jam sehari, atau sebaiknya 8 jam sehari. 5. Malas beraktivitas fisik

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus diabetes di negara-negara Asia akan naik hingga 90 persen dalam 20 tahun ke depan. “Dalam 10 tahun belakangan, jumlah penderita diabetes di Hanoi, Vietnam, berlipat ganda. Sebabnya? Di kota ini, masyarakatnya lebih memilih naik motor dibanding bersepeda,” kata Dr Gauden Galea, Penasihat WHO untuk Penyakit Tidak Menular di Kawasan Pasifik Barat. Kesimpulannya, mereka yang sedikit aktivitas fisik memiliki risiko obesitas lebih tinggi dibanding mereka yang rajin bersepeda, jalan kaki, atau aktivitas lainnya. Solusi: Bersepeda ke kantor.

6. Sering stres

Stres sama seperti banjir, harus dialirkan agar tidak terjadi banjir besar. Saat stres datang, tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan kortisol supaya gula darah naik dan ada cadangan energi untuk beraktivitas. Tubuh kita memang dirancang sedemikian rupa untuk maksud yang baik. Namun, kalau gula darah terus dipicu tinggi karena stres berkepanjangan tanpa jalan keluar, sama saja dengan bunuh diri pelan-pelan. Solusi: Bicaralah pada orang yang dianggap bermasalah, atau ceritakan pada sahabat terdekat.

7. Kecanduan rokok

Sebuah penelitian di Amerika yang melibatkan 4.572 relawan pria dan wanita menemukan bahwa risiko perokok aktif terhadap diabetes naik sebesar 22 persen. Disebutkan pula bahwa naiknya risiko tidak cuma disebabkan oleh rokok, tetapi kombinasi berbagai gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan dan olahraga. Pengganti: Permen bebas gula. Cara yang lebih progresif adalah mengikuti hipnoterapi. Pilihlah ahli hipnoterapi yang sudah berpengalaman dan bersertifikat resmi.

9 8. Menggunakan pil kontrasepsi

(13)

atau progestin saja. Pil kombinasi sering menyebabkan perubahan kadar gula darah. Menurut dr Dyah Purnamasari S, Sp PD, dari Divisi Metabolik Endokrinologi RSCM, kerja hormon pil kontrasepsi berlawanan dengan kerja insulin. Karena kerja insulin dilawan, pankreas dipaksa bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin. Jika terlalu lama dibiarkan, pankreas menjadi letih dan tidak berfungsi dengan baik. Solusi: Batasi waktu penggunaan pil-pil hormonal, jangan lebih dari 5 tahun.

9. Takut kulit jadi hitam

Menurut jurnal Diabetes Care, wanita dengan asupan tinggi vitamin D dan kalsium berisiko paling rendah terkena diabetes tipe 2. Selain dari makanan, sumber vitamin D terbaik ada di sinar matahari. Dua puluh menit paparan sinar matahari pagi sudah mencukupi kebutuhan vitamin D selama tiga hari. Beberapa penelitian terbaru, di antaranya yang diterbitkan oleh American Journal of Epidemiology, menyebutkan bahwa vitamin D juga membantu keteraturan metabolisme tubuh, termasuk gula darah. Solusi: Gunakan krim tabir surya sebelum “berjemur” di bawah sinar matahari pagi selama 10-15 menit.

10. Keranjingan soda

Dari penelitian yang dilakukan oleh The Nurses’ Health Study II terhadap 51.603 wanita usia 22-44 tahun, ditemukan bahwa peningkatan konsumsi minuman bersoda membuat berat badan dan risiko diabetes melambung tinggi. Para peneliti

mengatakan, kenaikan risiko itu terjadi karena kandungan pemanis yang ada dalam minuman bersoda. Selain itu, asupan kalori cair tidak membuat kita kenyang sehingga terdorong untuk minum lebih banyak. Pengganti: Jus dingin tanpa gula. Pola makan pada penderita diabetes

Pola Makan Sehat. Banyak orang tidak atau kurang mengetahui pola makan yang baik untuk kesehatan. Anggapan mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna sudah cukup bagi kesehatan, perlu dipahami lebih lanjut. Selain faktor utama tersebut, pola makan yang sehat perlu juga diperhatikan agar makanan yang dikonsumsi benar-benar merupakan makanan untuk hidup sehat.

Pola Makan sehat akan meningkatkan harapan hidup dan kualitas hidup bagi orang yang mampu mengembangkan kebiasaan yang baik dan berfokus untuk hidup sehat. Berikut adalah beberapa tips sederhana pola makan yang sehat dan setiap orang dapat mulai segera memulai.

10

(14)

Cara sederhana untuk membantu meningkatkan metabolisme dan mengatur gula darah adalah makan beberapa kali dengan porsi kecil (sedikit). Makan lebih sering berarti bahwa sistem pencernaan akan selalu bekerja mengolah makanan yang memiliki efek meningkatkan metabolisme dan akhirnya membakar lebih banyak kalori. Dalam pengertian ini, lebih baik makan sedikit tapi sering daripada makan banyak tetapi untuk jangka waktu lama. Porsi kecil cenderung tidak membuat kekenyangan atau memperlebar perut sehingga perut benar-benar akan menyusut dan membuat terlihat lebih baik. Mulailah pada pagi hari dengan sarapan sehat seperti oatmeal untuk mendapatkan sistem pencernaan membakar kalori. 2) Memperlambat cara makan

Memperlambat suapan makanan secara dramatis dapat mengurangi jumlah makanan yang dikonsumsi. Ketika makanan berada di mulut untuk mengunyah antara 20 dan 25 kali sebelum menelannya. Makan terlalu cepat dan terburu-buru, selain kurang sopan apabila makan bersama, mendorong untuk makan banyak dan membuat lebih banyak kerja organ pencernaan untuk memproses makanan yang tidak benar dikunyah.

3) Hindari Makanan Olahan dalam kaleng dan siap Saji

Memasak makanan seketika dari bahan segar sangat dianjurkan dan baik untuk kesehatan. Kandungan vitamin, protein, dll. Pada bahan mentah yang segar dapat terpenuhi. Berbeda dengan makanan yang dihangatkan atau makanan siap saji. Hindari makanan olahan dalam kaleng atau pembungkus lain yang biasanya terdapat bahan pengawet. Ketika berbelanja cobalah untuk membeli sayuran dan daging segar, roti yang sehat untuk tubuh Anda.

4) Dapatkan Banyak Warna dalam Makanan Anda

Upayakan untuk menambah warna lebih dalam makan sehari-hari dengan buah dan sayuran. Buah berwarna dan sayuran kaya akan vitamin dan kaya nutrisi yang akan membantu kehidupan yang lebih sehat.

5) Hindari minum berlebihan saat makan

Minum satu gelas atau lebih ketika sedang makan akan mempersulit kinerja pencernaan. Penelitian menunjukkan bahwa minum air ketika makan dapat mengencerkan konsentrasi asam lambung (HCl) yang sangat dibutuhkan untuk mencerna makanan. Akibatnya, hanya sedikit makanan yang bisa dicerna oleh tubuh. Hal ini, jika dibiarkan terus bisa menimbulkan berbagai penyakit. Yang terbaik adalah minum air sebelum makan dan dua jam sesudahnya. Hal ini membantu dalam penyerapan nutrisi.

(15)

Bicarakan dengan dokter atau ahli gizi tentang segala vitamin atau nutrisi bila Anda melaksanakan diet. Mungkin bisa mencoba melengkapi rencana diet Anda dengan makanan alami untuk membantu menangkal penyakit dan untuk kesehatan. Pola makan sehat di atas dirangkum dari beberapa sumber asing dan diterapkan di beberapa negara maju yang lebih mengutamakan gizi dan makanan sehat daripada hanya sekedar sebagai pengisi perut (lapar). Kadang kita menemukan makanan lezat tapi tidak sehat atau sebaliknya. Makanan sehat dengan pola makan sehat tentunya akan memperoleh hasil maksimal dalam kehidupan, mulai kecerdasan, pikiran, daya tahan tubuh, semangat, dan sebagainya.

Makanan pantangan pada penderita diabetes

Bagi penderita diabetes, memilih asupan makanan adalah sangat penting. Sebab, ada kelompok makanan tertentu yang sebaiknya dikonsumsi, ada juga kelompok makanan lain yang sebaiknya dihindari. Dengan demikian, penderita diabetes dapat lebih mengontrol gula darah.

Pantangan Diabetes yang Harus Diperhatikan

Bagi penderita diabetes, asupan makanan sangat berpengaruh. Inilah daftar makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi bagi pasien diabetes.

Karbohidrat

Tubuh memerlukan karbohidrat sebagai tambahan tenaga, tapi hindari mengonsumsi karbohidrat berupa nasi putih, roti putih, dan kentang goreng. Hindari juga sereal yang mengandung banyak gula tapi sedikit serat. Sebaliknya, pilih beras merah, roti dari biji-bijian utuh, ubi jalar yang dipanggang, jagung atau makanan yang terbuat dari jagung.

Protein

Pantangan diabetes berikutnya adalah daging yang digoreng, kulit unggas, keju, ikan goreng, dan tahu goreng. Para penderita diabetes bisa mendapatkan protein dari daging dada ayam tanpa kulit, daging yang direbus, tahu kukus atau rebus, ikan panggang, telur, dan kacang-kacangan.

Produk susu

Produk susu yang sebaiknya dihindari oleh penderita diabetes adalah susu full cream, es krim, yoghurt, dan keju. Tapi, para penderita diabetes tetap dapat mengonsumsi produk susu, seperti susu skim, yoghurt rendah lemak, dan keju rendah lemak.

(16)

Buah mengandung serat, vitamin, mineral, dan karbohidrat, tetapi memiliki kadar lemak yang rendah. Penderita diabetes sebaiknya menghindari minuman kemasan rasa buah, minuman jus buah yang sudah dicampur gula, dan buah kalengan yang sudah ditambahkan sirup gula. Selai buah yang sudah ditambahkan gula juga sebaiknya dihindari. Sebagai alternatif, pilihlah buah-buahan yang segar, jus buah asli yang tidak ditambahkan pemanis apa pun, atau selai yang tidak mengandung gula. Penderita diabetes juga sebaiknya

menghindari minum teh manis, kopi dengan gula dan krim, minuman bersoda, minuman beralkohol, dan minuman penambah stamina (energy drink). Selain air putih, para penderita diabetes tetap dapat mengonsumsi teh tanpa gula, kopi dengan susu rendah lemak dan pengganti gula, dan minuman coklat panas tanpa pemanis.

Sayuran

Sayuran adalah sumber serat yang baik untuk kesehatan. Pilihlah sayuran yang segar. Bisa dimakan mentah atau diolah dengan cara dikukus sebentar atau dipanggang. Hindari

mengonsumsi sayuran yang ditambah saus, keju, dan mentega. Selain itu, cobalah sisihkan sayuran kalengan yang sudah ditambahkan banyak garam dari menu sehari-hari. Jika

penderita diabetes memiliki tekanan darah tinggi, hindari sayuran yang sudah dijadikan acar.

14 BAB III

(17)

3.1 Kesimpulan: Kebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan dapat dicapai jika terjadi keseimbangan dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga dalam fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia, maka akan terhindar dari ancaman-ancaman penyakit.

3.2 Saran: Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk diupayakan. Upaya untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan cara makan-makanan dengan gizi seimbang dengan di imbangi keadaan hidup bersih untuk setiap individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari, karena tanpa setiap hari maka tubuh manusia bisa terserang penyakit akibat imune tubuh yang menurun.

15

(18)

1.Bajaj. JS (1983). Malnutrition Diabetes-Pre Federation Post Graduate Course on Diabetes Mellitus in General Medicine, Bangkok.

2.WHO. (1974). Handbook of human nutritional requirements. WHO monograph series 61, Geneva.

3.Krall, LP; Richard, SB 1989. “Nutrition and Diabetes” Joslin Diabetes Manual. Twelfth Edition Philadelpia, London Lea & Febiger.

4.PERKENI, 1997. Konsensus pengelolaan diabetes mellitus di Indonesia.

5.Amirica Diabetes Association 1994. Medical Nutrition Therapy and Blood Glucose Monitoring Maximizing the role of Nutrition in Diabetes Management

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Akan tetapi hasil penelitian Santoso (2006) menunjukkan sebaliknya bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, akan tetapi gaya

Segera mempersiapakan diri untuk mendapatkan SKP pada setiap kegiatan ( 6 kegiatan yang telah ditetapkan dalam pengembangan keprofesian), hanya 25 SKP selama

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) mengenai edukasi dan sosialisasi Gema Cermat seperti ini perlu dilakukan juga di daerah lain untuk mengurangi resiko kesehatan

pembimbing mikro yaitu Bapak Sudrajat, M.Pd. Dosen pembimbing mikro memberikan masukan, baik berupa kritik maupun saran setiap kali mahasiswa selesai praktik mengajar termasuk

Alat uji getaran engine (AUGE) adalah sebuah sarana penunjang untuk mengetahui karakteristik getaran dari kombinasi engine dan propeller yang akan digunakan pada

Prosedur Penelitian yang dilakukan adalah berupa persiapan penelitian, pengumpulan data sekunder, dan pengambilan data primer di lapangan dengan empat komponen utama yang

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kelas kesesuaian lahan untuk pengembangan tanaman cabai di Kecamatan anggrek Kabupaten Gorontalo Utara (2)

Berdasarkan analisa diatas, maka material yang akan digunakan untuk perancangan Rumah susun dan pasar adalah dinding bata merah dengan finishing cat, lantai dalam bangunan