• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran PBB Dalam Proses Kemerdekaan Koso

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peran PBB Dalam Proses Kemerdekaan Koso"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Nama

: Rizki Rahmadani

Nim

: 1302045025

Prodi

: Hubungan Internasional Reg A 2013

Mata Kuliah

: Metodologi Penelitian HI

“Peran PBB Dalam Proses Kemerdekaan Kosovo”

1. Rumusan Masalah :

Mengapa peran PBB lemah dalam proses kemerdekaan Kosovo?

Alasan penelitian :

Pertama, Peran PBB sangat penting dalam menyelesaikan berbagai permasalahan di dunia, karena PBB merupakan sebuah organisasi internasional yang memiliki pengaruh yang sangat luas terhadap negara-negara di dunia. Begitu juga halnyadengan kasus Kosovo, keinginan Kosovo untuk menyatakan kemerdekaan dari Serbia mendapat dukungan dari PBB dengan mengirimkan utusan khusus sekjen PBB Martti Ahtisaari dan melakukan pertemuan-pertemuan yang difasilitasi oleh PBB.

Kedua, bahwa PBB merupakan sebuah organisasi yang memiliki tujuan untuk menjaga keamanan dan perdamaian dunia, serta berusaha untuk meredam berbagai konflik yang terjadi dengan menugaskan Dewan Keamanan PBB untuk melakukan tindakan yang dianggap perlu dalam mengatasi permasalahan keamanan dunia. Untuk itu penulis tertarik mengetahui usaha-usaha apa yang telah dilakukan PBB dalam proses pencapaian kemerdekaan Kosovo. Mengingat PBB telah menduduki wilayah Kosovo sejak terjadinya konflik yang berkepanjangan.

Ketiga, Kosovo adalah wilayah provinsi Serbia yang berpenghuni 90 persen etnis muslim Albania yang ingin memperjuangkan kemerdekaan dan membebaskan diri dari tekanan Serbia yang telah terjadi dalam kurun waktu cukup lama. Perjuangan untuk memerdekakan diri adalah upayauntuk menegakkan syariat islam dan menentang hegemoni kekuasaan Serbia pascah runtuhnya Yugoslavia serta tragedi kemanusiaan yang dialami oleh umat muslim Kosovo.

2. Dasein – Dasolen :

(2)

3. Subyek :Peran PBB

Level penelitian : level 3

4. Variabel Penelitian :

X : Kemerdekaan Kosovo Y : Peran PBB

5. Alur Berfikir :

Untuk menghindarkan terjadinya perluasan pembahasan dalam penulisan ini. Maka saya memberi batasan agar saya tetap fokus pada perhatian sehingga tidak melebar terlalu jauh dan membantu memudahkan penulis dalam pengumpulan data. Sebagai pembatasan dalam penelitian ini adalah peran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam usaha pencapaian kemerdekaan Kosovo pada tahun 2006-2008. Yaitu sejak dimulainya usulan yang diajukan oleh pimpinankhusus Sekjen PBB Martti Ahtisaari sampai pendeklarasian kemerdekaan Kosovo.

Indikator

x : Konflik Kosovo

a. Pertentangan antara kaum Albania dan Serbia b. Ethnic cleansing terhadap kaum Albania

c. Pelanggaran HAM yang terjadi ini dipimpin oleh Presiden Slobodan Milosevic yang mengakibatkan jatuhnya korban yang tidak sedikit.

y : Peran PBB

a. Masuknya PBB dalam Menangani Kasus Ethnic Cleansing b. Peran UNMIK dalam Pemulihan Kosovo

c. Peran ICTY ( International Criminal Tribunal for Former Yugoslavia) dalam Peradilan Penjahat Kemanusiaan Kosovo

KETERANGAN :

a. Masuknya PBB dalam Menangani Kasus Ethnic Cleansing

(3)

PBB kemudian memberikan mandatnya pada Dewan Keamanan (DK) yang berwenang membentuk organ subsider dan organ khusus dalam menangani sebuah perkara. Maka DK kemudian mendirikan ICTY (International Criminal Tribunal for Former Yugoslavia) untuk mengadili para penjahat perang dan kemanusiaan di wilayah bekas Yugoslavia (termasuk Kosovo) serta UNMIK (United Nations Interm Administration Mission for Kosovo) untuk memulihkan Kosovo pasca lengsernya Milosevic pada tahun 1999.

PBB juga melakukan preventive disarmament (pelucutan senjata preventif) untuk mengurangi jumlah senjata di kalangan penduduk Albania yang masih terdapat peredaran senjata, kebanyakan berupa pistol semi-atomatis, granat, dan ranjau darat. Usaha ini untuk mencegah pemanfaatan senjata untuk perang di kemudian hari ini dilakukan dengan menggalakkan kampanye Weapons Exchange for Development pada tahun 1999. Hasilnya adalah dalam beberapa bulan lebih dari 5.770 senjata dan lebih dari 100 ton amunisi terkumpul sendirinya di distrik Gramsh. Sebagai timbal baliknya sekitar 100 desa terkoneksikan dengan telepon yang memberi akses bagi penduduk untuk meminta perlindungan kepada polisi dan juga tersedianya lampu jalanan di Gramsh yang menambah rasa aman bagi penduduk sekitar.

b. Peran UNMIK dalam pemulihan Kosovo

UNMIK memainkan peranan penting dalam membangun kembali Kosovo pasca kemelut ethnic cleansing yang menelan banyak korban. Misi yang diemban UNMIK ini cukup kompleks, tidak ada misi seperti ini sebelumnya, meliputi wewenang atas wilayah dan penduduk Kosovo, termasuk kekuasaan legislatif dan eksekutif maupun pengaturan peradilan.

Dalam misi yang dipimpin oleh Utusan Khusus Sekretaris Jenderal, Bernard Koucher tersebut, PBB menggabungkan peran PBB yang mengurusi masalah pemerintahan sipil, UNHCR yang menangani masalah bantuan kemanusiaan, OSCE yang mengurus bidang demokratisasi dan pembangunan kelembagaan, dan Uni Eropa yang bertangggungjawab dalam hal rekonstruksi ekonomi.

UNMIK memainkan agenda penting dalam hal diplomasiPreventif, Peacemaking, Peacekeeping, dan Peacebuilding untuk memulihkan Kosovo.

1. Diplomasi preventif bertujuan untuk menghindari konflik di suatu negara ketika UNMIK masuk ke Kosovo. UNMIK sendiri mengirimkan KFOR untuk melakukan investigasi, mediasi, dan mendekati pihak yang bertikai sebelum terjun langsung ke Kosovo.

2. Peacemaking merupakan usaha yang dilakukan untuk mengembalikan perdamaian setelah terjadinya konflik. Usaha ini bisa dalam bentuk mediasi, arbitrase, konsiliasi, dan berbagai jalan damai. UNMIK sendiri diwakili UNHCR menjadi pihak ketiga dalam perundingan upaya damai antara pihak Serbia dan Albania..

3. Peacekeeping merupakan tindakan penjagaan kedamaian agar tidak pecah konflik lagi, bisa dilakukan dengan penempatan pasukan perdamaian di daerah rawan konflik. Dalam kasus ini, UNMIK memberikan tugas pada KFOR.

(4)

c. Peran ICTY ( International Criminal Tribunal for Former Yugoslavia) dalam Peradilan Penjahat Kemanusiaan Kosovo

ICTY yang bermarkas di Den Haag, Belanda, dibentuk untuk mengadili penjahat dan mengusut para pelanggar hukum humaniter dan kemanusiaan dalam kasus Kosovo. Dibentuk pada 25 Mei 1993 melalui Resolusi Dewan Keamanan No 827, ICTY terdiri dari empat pengadilan (tiga Pengadilan dan satu pengadilan banding), seorang jaksa dan panitera. Terdapat 4 pelanggaran yang bisa diadili: pelanggaran berat terhadap Konvensi Jenewa, pelanggaran terhadap hukum atau adat kebiasaan yang berkaitan dengan perang, genosida, dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Dalam kasus Kosovo, ICTY berhasil mengadili Slobodan Milosevic pada 12 Februari 2002. Jaksa penuntut umum, Carla del Ponte merangkum 66 tuduhan kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan, termasuk kejahatan di Kroasia, Perang Bosnia, dan Kosovo. Milosevic akhirnya meninggal di tahanan pada tahun 2006. Selain itu, sembilan komandan Serbia dan Yugoslavia telah didakwa untuk kejahatan terhadap kemanusiaan dan pelanggaran hukum atau kebiasaan perang di Kosovo.

6. Generalisasi :koasalitas

Jika PBB tidak dapat mengatasi perbedaan suara antara anggota keamanan PBB dan tidak bisa menjembatani antara Serbia dan Kosovo maka peran PBB lemah dalam proses kemerdekaan Kosovo.

7. Konsep:

Teori yang digunakan :

Teori Organisasi Internasional

Menurut Jack C Plano, yang dimaksud dengan organisasi internasional merupakan suatu ikatan formal melampaui batas wilayah nasional yang menetapkan untuk membentuk mesin kelembagaan agar memudahkan kerjasama diantara mereka dalam bidang keamanan, ekonomi, sosial, serta bidang lainnya. Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa organisasi internasional sangat berperan dalam pembangunan suatu negara.

(5)

Sebuah organisasi internasional memiliki kelebihan dan kekurangan, terjadi karena keanggotaan terdiri dari berbagai negara yang memiliki kepentingan nasional yang berbeda-beda. Kelebihan organisasi internasional yaitu sebagai lembaga yang digunakan untuk mencapai kepentingan suatu negara. Selain itu, dapat menyerap berbagai aspirasi negara-negara anggotanya, yang sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan di dunia.

William D. Coplin mengemukakan bahwa organisasi internasional selain sebagai tempat interaksi negara-negara anggotanya dalam menjalankan poitik luar negeri, juga bisa dilihat sebagai institusi yang mampu menghasilkan kebijakan (Policy Maker) dengan aktor yang mempengaruhi pembuatan kebijakan (Policy Infuencer). Yang dimaksud Policy Maker dalam organisasi internasional adalah sekretaris Jenderal atau pemimpin badan administrasi (sekretariat). Sedangkan Policy Influencer adalah negara anggota, yang bisa dianggap sebagai partisan influencer yang sangat berpengaruh karena memiliki voting power (kekuatan suara) untuk menentukan kebijakan mana yang bisa dituruti oleh para pengambil keputusan.

Pengaruh dari berdirinya organisasi internasional dalam kehidupan suatu negara baik pada saat krisis maupun saat membangun adalah untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa, karena organisasi internasional bertujuan untuk mengembangkan politik dan keamanan nasional disatu pihak serta pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial dipihak lain.

Organisasi internasional juga memiliki kelemahan, yaitu pada otonomi dan fungsi organisasi internasional relatif terbatas. Karenaorganisasi internasional dibentuk secara sukarela oleh negara-negara anggotanya, sehingga untuk mencapai tujuan organisasi berdasarkan kerelaan anggotanya. Begitu juga halnya dengan kedaulatan masih dipegang negara, organisasi internasional tidak dapat memaksa dan menghukum negara-negara anggota yang melanggar hukum.

Maka, negara anggota merupakan aktor yang paling penting dalam proses pengambilan kebijakan di organisasi internasional. Lemahnya otonomi dalam organisasi internasional dapat dilihat pada penyusunan anggaran, misalnya Majelis Umum PBB dapat membagi secara adil pengeluaran organisasi kepada anggotanya, namun apabila terdapat negara yang tidak melakukan kewajibannya, sanksi yang diberikan adalahkehilangan suara dalam Majelis dan akan berlaku jika telah menunggak lebih dari dua tahun. Kelemahan ini terjadi karena organisasi organisas internasional kurang memiliki sumber keuanganan karena tidak bisa untuk menarik pajak. Keterbatasan otoritas organisasi internasional juga tampak pada keterbatasan dana yang tersedia untuk operasional. Budget organisasi internasional relatif kecil dibandingkan dengan negara-negara anggotanya.

Mengacu pada klasifikasi yang dibuat oleh Couloumbis dan Wolfebahwa organisasi antar pemerintah (IGO) dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori besar yang berdasarkan pada keanggotaan dan maksud/tujuannya.

(6)

Kedua, organisasi internasional antar pemerintah dengan keanggotaan global dan tujuan yang spesifik atau khusus. Organisasijenis ini dikenal pula dengan organisasi fungsional sebab menjalankan fungsi yang bersifat khusus. Contohnya badan-badan khusus dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, misalnya Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) dan Organisasi Kesehatan se Dunia (WHO).

Ketiga, Organisasi antar pemerintah dengan keanggotaan yang regional atau kawasan dan dengan maksud dan tujuan umum. Organisasi internasional semacam ini merupakan organisasi internasional yang bercorak kawasan,biasanya bergerak dalam bidang yang luas meliputi keamanan, politik, sosial, ekonomi, dan lain-lain. Contohnya Masyarakat Ekonomi Eropa.

Keempat, Organisasi antar pemerintah dengan keanggotaan regional dengan maksud dan tujuan khusus atau terbatas. Organisasi internasional semacam ini bergerak dalam satu bidang khusus misalnya ada yang bergerak dalam bidang militer dan pertahanan, ekonomi, sosial dan lain- lain. Contohnya, Asosiasi Perdagangan Bebas Amerika Latin (Latin Amerika Free Association), Council for Mutual Economic Assistance (COMECON), North Atlantic Treaty Organization (NATO), Pakta Warsawa dan lain-lain.

Menurut Karen Mingts ada beberapafungsi yang bisa dijalankan oleh organisasi internasional baik itu ditingkat internasional, negara, maupun individu.

Pada tingkat internasional, Organisasi Internasional berperan dalam:

Pertama, memberikan kontribusi untuk terciptanya suasana kerjasama diantara negara/aktor. Dengan adanya organisasi internasional diharapkan negara dapat saling bersosialisasi secara reguler sehingga dapat tercifta suatu kondisi yang dianjurkan oleh kaum funsionalist. Kedua, menyediakan informasi dan pengawasan. Fungsi ini sejalan dengan pemikiran Collective Goods, dimana Organisasi Internasional menyediakan informasi, hasil-hasil survei, dan pengawasan. Ketiga, memberikan bantuan terhadap konflik yang terjadi. Keempat, Mengkoordinir aktivitas internasional mengenai permasalahan bersama. Dan yang kelima yaitu menyediakan arena bargaining bagi negara-negara dalam menyelesaikan suatu masalah.

Melihat pada klasifikasi organisasiinternasional diatas, PBB merupakan sebuah organisasi internasional antar pemerintah dengan maksud dan tujuan yang umum. Badan ini dibentuk sebagai wadah bagi negara-negara anggotanya untuk melakukan hubungan antar negara. Peran dari berdirinya organisasi internasional bagi suatu negara baik pada saat krisis maupun saat membangun adalah untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa, karna organisasi internasional untuk mengembangkan politik dan keamanan nasional disatu pihak serta pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial dipihak lain.

(7)

Keberadaan PBB di Kosovo dimulai sejak tahun 1999 yakni setelah terjadinya pemboman terhadap tentara Serbia oleh Kosovo Forces (KFOR), yaitu pasukan multinasional yang dibentuk setelah berakhirnya perang Kosovo di bawah pimpinan NATO. Pasukan Kosovo atau KFOR mengemban tugas dari Dewan Keamanan PBB untuk menjaga keamanan bagi kembalinya para pengungsi. Konflik antar etnis yang terjadi antara Serbia dan Albania menelan puluhan ribu korban.

Semenjak itu pemerintahan Kosovo dibawah pengawasan PBB agar rakyat Kosovo mendapat otonomi luas dan menentukan pemerintahannya sendiri di dalam negara Republik Federal Yugoslavia. Kemudian pembicaraan status final Kosovo baru dimulai pada tahun 2006 melalui negosiasi dibawah pimpinan utusan khusus sekjen PBB. Dengan dilakukannya perundingan-perundingan untuk menemukan penyelesaian masalah antara Serbia dan Kosovo.

8. D.O (definisi oprasional :

Y = Peran PBB dalam Proses kemerdekaan Kosovo

Peran PBB adalah PBB menangani kasus Etnic Cleansing dan mendirikan ICTY dan UNMIK untuk menangani konflik yang ada di Kosovo.

X = konflik Kosovo

Referensi

Dokumen terkait

Maha Esa sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Fraksi Air Estrak Etanol Kulit Buah Salak (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss.) terhadap Penurunan Kadar Glukosa

Pada investigasi fraktur humerus distal dengan foto rontgen x-ray dilihat adakah soft tissue swelling, kemudian dicari adakah fraktur pada os humerus dimanakah

Indikator Kinerja Utama (IKU) tentang prosentase siswa menengah, mahasiswa, dan pekerja yang telah mengikuti penyuluhan memiliki sikap menolak penyalahgunaan

Menurut analisis Importance Performance Analysis, atribut pernyataan yang terdapat pada kuadran-2 (Concentrate These) yang diprioritaskan untuk diperbaiki yakni atribut

Lebih jelasnya, penelitian ini menghasilkan temuan bahwa Financial Knowledge yang dimiliki oleh manajer UKM yang dicerrminkan oleh indikator Manajemen Uang

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: 1) pelaksanaan fungsi mana jerial kepala ruanga n meliputi

13 Tahun 2016 tentang paten, syarat hasil penemuan (invensi) yang dapat dipatenkan di Indonesia adalah: (1) memiliki aspek kebaruan atau belum pernah diungkapkan sebelumnya, (2)

Analisis pembebanan yang dilakukan pada sloof dihitung berdasarkan beban mati sendiri sesuai dengan dimensinya, beban total yang didapat setelah dilakukan