DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
PROPOSAL SKRIPSI
NAMA : Cholifatul Badriyah (3401412184) PRODI : Pendidikan Sosiologi dan Antropologi JURUSAN : Sosiologi dan Antropologi
I. JUDUL SKRIPSI
“PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI SUMPIUH PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI”
II. LATAR BELAKANG
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah melakukan pengembangan kurikulum sebagai revisi atas Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diberi nama Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 ini diberlakukan mulai Tahun Pelajaran 2013/2014 yang dilaksanakan secara bertahap sampai tahun 2015 mendatang. Dalam pelaksanaannya, perubahan kurikulum tersebut menuai berbagai sikap dari masyarakat baik pro maupun kontra.
inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Tidak hanya itu, kurikulum 2013 juga disebut memiliki basis yang cukup mirip dengan kurikulum berbasis kompetensi dan diharapkan mampu menhasilkan peserta didik yang kempeten dan mampu bersaing.
Pemerintah juga mengungkapkan bahwa Kurikulum 2013 ini bukanlah kurikulum baru, tapi merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Menurut pemerintah dalam Kurikulum 2013 ini terdapat penambahan bahan ajar yang belum ada pada KTSP, selain tetap mempertahankan materi yang masih relevan, dan menghilangkan materi yang dianggap kurang penting.
Lebih jauh lagi, dalam pendidikan di Indonesia perlu dirumuskan kurikulum yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba (observation based learning) untuk meningkatkan kreativitas peserta didik, serta perlunya mengarahkan pembelajaran yang mengutamakan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, Kurikulum 2013 pun serentak diterapkan di satuan pendidikan terpilih sebagai pilot project secara bertahap pada awal tahun ajaran 2013/2014. Namun dalam pengimplementasianya, kurikulum ini ternyata mengalami berbagai kendala yaitu terkait pendistribusian buku pembelajaran, kesiapan guru dan sekolah. Hal ini menjadi bahan evaluasi pengembangan kurikulum 2013 agar kedepanya menjadi lebih baik dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini berusaha menganalisis pengaruh Kurikulum 2013 terhadap hasil belajar siswa di sekolah yaitu di Madrasah Aliyah Negeri Sumpiuh pada mata pelajaran Sosiologi kelas XI. Maka dari itu penelitian ini mengambil judul “Pengaruh Kurikulum 2013 terhadap Hasil Belajar Siswa Madrasah Aliyah Negeri Sumpiuh pada Mata Pelajaran Sosiologi kelas XI”
III. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa MA Negeri Sumpiuh pada mata pelajaran Sosiologi kelas XI?
2. Bagaimana implementasi kurikulum 2013 di MA Negeri Sumpiuh pada mata pelajaran Sosiologi kelas XI ?
3. Bagaimana pengaruh implementasi kurikulum 2013 terhadap hasil belajar siswa MA Negeri Sumpiuh pada mata pelajaran Sosiologi kelas XI ?
IV. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memberikan gambaran mengenai hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa MA Negeri Sumpiuh pada mata pelajaran Sosiologi kelas XI
2. Untuk mengetahui implementasi kurikulum 2013 di MA Negeri Sumpiuh pada mata pelajaran Sosiologi kelas XI
3. Untuk mengetahui pengaruh implementasi kurikulum 2013 terhadap hasil belajar siswa MA Negeri Sumpiuh pada mata pelajaran Sosiologi kelas XI
V. MANFAAT PENELITIAN
Adapun mamfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi peneliti
Memberikan referensi bagi penulis yang ingin membahas tulisan yang terkait pada tulisan penulis yang diharapkan mampu mambantu memperlancar proses penyusunan hingga selesai dan menambah pengetahuan baru mengenai pengaruh implementasi kurikulum 2013 terhadap hasil belajar siswa MA Negeri Sumpiuh pada mata pelajaran Sosiologi kelas XI
2. Bagi pembaca
Tulisan ini diharapkan mampu menambah wawasan pembaca mengenai pengaruh implementasi kurikulum 2013 terhadap hasil belajar siswa MA Negeri Sumpiuh pada mata pelajaran Sosiologi kelas XI
3. Bagi orang tua
menempuh pendidikan di MA Negeri Sumpiuh khususnya mata pelajaran Sosiologi kelas XI
4. Bagi masyarakat
Tulisan ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan bagi masyarakat luas akan pengaruh implementasi kurikulum 2013 dilihat dari hasil belajar siswa MA Negeri Sumpiuh pada mata pelajaran Sosiologi kelas XI.
VI. PENEGASAN ISTILAH 1. Kurikulum 2013
Kurikulum merupakan seperangkat rencana program dan pengaturan yang di dalamnya terdapat isi serta bahan pengajaran, merupakan panduan bagi guru dalam menginformasikan sejumlah materi pelajaran yang menjadi rambu-rambu dalam pelaksanaan proses pembelajaran secara profesional untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan, yang teruang dalam tujuan pendidikan nasional.
Sedangkan kurikulum 2013 merupakan kelanjutan dan pengembangan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Pengembangan Kurikulum pada Kurikulum 2013 dilakukan seiring dengan tuntutan perubahan dalam berbagai aspek kehidupan dan melaksanakan amanah Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional serta Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.
Pengembangan kurikulum 2013 untuk meningkatkan capaian pendidikan dilakukan dengan dua strategi utama yaitu peningkatan efektivitas pembelajaran pada satuan pendidikan dan penambahan waktu pembelajaran di sekolah. Hal ini dupayakan guna menghasilkan lulusan yang unggul dan berkualitas dalam aspek sikap ( spiritual dan sosial), aspek pengetahuan dan aspek keterampilan.
Madrasah Aliyah Negeri Sumpiuh adalah satu-satunya MA Negeri di kecamatan Sumpiuh, kabupaten Banyumas. MA Negeri Sumpiuh berada di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag). MA Negeri Sumpih terdiri dari tiga program jurusan yaitu jurusan agama, jurusan pendidikan ilmu alam (IPA) dan jurusan pendidikan Ilmu Sosial (IPS). Untuk mata pelajaran Sosiologi termasuk dalam lingkup program jurusan IPS.
Madrasah Aliyah Negeri Sumpiuh sendiri mulai mengimplementasikan kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2014/2015 dengan berbagai persiapan yang telah dilaksanakan terkait buku panduan dan pelatihan kurikulum 2013 bagi guru mata pelajaran.
3. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar (Rifa’I dan Anni, 2011: 85). Aspek yang diperoleh dari perubahan perilaku tersebut tergantung dari yang dipelajari oleh peserta didik, sehingga apa yang dipelajari oleh peserta didik maka itu yang didapat. Hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah hasil belajar pada mata pelajaran Sosiologi kelas XI mengacu pada nilai rapor
VII. TINJAUAN PUSTAKA
VIII. LANDASAN TEORI
1. PENGERTIAN KURIKULUM 2013
International Student Assessment(PISA) yang di tahun 2009 menempatkan Indonesia di peringkat 10 besar paling buncit dari 65 negara peserta PISA. Kriteria penilaian mencakup kemampuan kognitif dan keahlian siswa membaca, matematika, dan sains. Dan hampir semua siswa Indonesia ternyata cuma menguasai pelajaran sampai level 3 saja. Sementara banyak siswa negara maju maupun berkembang lainnya, menguasai pelajaran sampai level 4, 5, bahkan 6. Kesimpulan dari dua survei itu adalah: prestasi siswa Indonesia terkebelakang. Perubahan kurikulum meliputi empat elemen yaitu : pertama; standar kompetensi kelulusan, kedua standar isi, ketiga, standar proses dan keempat, standar penilaian.
Pengembangan kurikulum 2013 menitikberatkan pada penyederhanaan, pendekatan tematik-integratif dilatarbelakangi oleh masih terdapat beberapa permasalahan pada Kurikulum 2006 (KTSP) antara lain ; (1) konten kurikulum yang masih terlalu padat yang ditunjukkan dengan banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan tingkat kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak; (2) belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional; (3) kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan; beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum; (4) belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global; (5) standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru; (6) standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala; dan (7) dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir (Draft Kurikulum 2013).
mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Pengembangan Kurikulum pada Kurikulum 2013 dilakukan seiring dengan tuntutan perubahan dalam berbagai aspek kehidupan dan melaksanakan amanah Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional serta Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.
saatuan pendidikan SD, SMP, sampai dengan satuan pendidikan SMA/SMK. Sinergitas dari ketiga efektivitas pembelajaran tersebut akan menghasilkan sebuah transfomasi nilai yang bersifat universal, nasional dengan tetap menghayati kearifan lokal yang berkembang dalam masyarakat Indonesia yang berkarakter mulia.
2. Fungsi dan Peran Kurikulum dalam Kegiatan Pembelajaran
Kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah bagi pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti pihak guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua, masyarakat, dan pihak peserta didik itu sendiri. Selain sebagai pedoman, bagi peserta didik, kurikulum memiliki enam fungsi, yaitu fungsi penyesuaian, fungsi pengintegrasian, fungsi diferensiasi, fungsi persiapan, fungsi pemilihan/seleksi, dan fungsi diagnostik.
Secara umum isi/materi kurikulum merupakan pengetahuan ilmiah yang terdiri atas fakta, konsep, prinsip, dan keterampilan yang perlu diberikan kepada siswa. Pengetahuan ilmiah tersebut jumlahnya sangat banyak dan tidak mungkin semuanya dijadikan sebagai isi kurikulum. Oleh karena itu, perlu diadakan pilihan-pilihan. Untuk menentukan pengetahuan mana saja yang akan dijadikan isi kurikulum, diperlukan berbagai kriteria.
Komponen evaluasi ditujukan untuk menilai pencapaian tujuan kurikulum dan menilai proses implementasi kurikulum secara keseluruhan. Hasil evaluasi kurikulum dapat dijadikan umpan balik untuk mengadakan perbaikan dan penyempurnaan kurikulum. Selain itu, hasil evaluasi dapat dijadikan sebagai masukan dalam penentuan kebijakan-kebijakan pengambilan keputusan tentang kurikulum dan pendidikan. Gambaran yang komprehensif mengenai kualitas suatu kurikulum, dapat dilihat dari komponen program, komponen proses pelaksanaan, dan komponen hasil yang dicapai. Berbicara Kurikulum berarti berbicara kerangka acuan yang harus di kuasai oleh Tutor/Pamong belajar dalam menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik /warga belajar, di dalam kurikululum terdapat asas-asas kurikulum yang di dalamnya terdapat sejumlah faktor yang harus dipertimbangkan seperti misalnya:
a) Tujuan pendidikan yang biasanya terkandung dalam filsafat suatu negara, yang merupakan dasar filsafat.
b) Keadaan masyarakat dengan keaneka ragaman agama, adat istiadat, ekonomi, sosial.politik dan budaya.
c) Psikologi anak, seperti perkembangannya, minat, kesanggupan, serta perbedaan antar individu.
d) Organisasi kurikulum seperti bahan pembelajaran, misalnya, mata pelajaran yang di sajikan dalam bentuk tertentu
merupakan Tujuan Ideal Pendidikan Bangsa Indonesia. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam Kurikulum yang merupakan tuntutan bagi guru/pamong belajar dalam mengembangkan daya nalar serta wawasan dimana seorang guru ataupun pamong belajar untuk pendidikan non formal harus mampu menjabarkan hal – hal seperti :
a) Tujuan Institusional, yang merupakan sasaran pendidikan suatu lembaga pendidikan.
b) Tujuan Kurikuler yaitu tujuan yang ingin di capai oleh suatu program study yang merupakan suatu target yang ingin dicapai oleh suatu mata pelajaran yang masih di bagi menjadi tujuan instruksional umum, dan memerlukan waktu lebih lama (tujuan jangka panjang) memerlukan waktu yang lebih lama serta sukar di ukur, misalnya penekanan pada peri laku peserta didik/warga belajar. c) Isi Kurikulum, yaitu terdiri dari pengalaman-pengalaman yang aka di peroleh peserta didik/warga belajar, dalam proses kegiatan pembelajaran di sekolah yang didalamnya mencakup : tujuan khusus, bahan ajar, media pembelajaran dan sumber belajar, yang di rancang sedemikian rupa sehingga apa yang diperpleh peserta didik/ warga belajar sesuai dengan tujuan yang ingi di capai. d) Metode Pembelajaran, yaitu panduan yang menjembatani kegiatan peserta didik/warga belajar dalam memperoleh pengalaman belajar dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan.
e) Evaluasi Kurikulum, adalah media untuk mengetahui apakah sasaran yang ingin di jangkau dapat tercapai atau tidak, evaluasi adalah tolak ukur dari kompetensi belajar peserta didik, apakahmateri pelajara yang telah di sampaikan itu dapat di kuasai oleh peserta didik atau tidak, evaluasi kurikulum juga adalah merupakan upaya untuk mengukur tingkat keberhasilan kurikulum, juga tingkat keberhasilan proses kurikulum.
kurikulum menjadi tanggung jawab semua pihak yang terkait dalam proses pendidikan.
Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan. Dengan kata lain bahwa kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu pembentukan manusia yang sesuai dengan falsafah hidup bangsa memegang peranan penting dalam suatu sistem pendidikan. Maka kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan harus mampu mengantarkan anak didik menjadi manusia yang bertaqwa, cerdas, terampil dan berbudi luhur, berilmu, bermoral, tidak hanya sebagai mata pelajaran yang harus diberikan kepada peserta didik semata, melainkan sebagai aktivitas pendidikan yang direncanakan untuk dialami, diterima, dan dilakukan. Fungsi kurikulum identik dengan pengertian kurikulum itu sendiri yang berorientasi pada pengertian kurikulum dalam arti luas, maka fungsi kurikulum mempunyai arti sebagai berikut:
1. Sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan pada suatu tingkatan lembaga pendidikan tertentu dan untuk memungkinkan pencapaian tujuan dari lembaga pendidikan tersebut.
2. Sebagai batasan daripada program kegiatan (bahan pengajaran) yang akan dijalankan pada suatu semester, kelas, maupun pada tingkat pendidikan tersebut. 3. Sebagai pedoman guru dalam menyelenggarakan Proses Belajar Mengajar, sehingga kegiatan yang dilakukan guru dengan murid terarah kepada tujuan yang ditentukan.
Dengan demikian fungsi kurikulum pada dasarnya adalah program kegiatan yang tercantum dalam kurikulum yang akan mempengaruhi atau menentukan bentuk pribadi murid yang diinginkan. Oleh karena itu pengembangan kurikulum perlu memperhatikan beberapa hal:
a) Tuntutan pembangunan daerah dan nasional. b) Tuntutan dunia kerja.
e) Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
Dalam melakukan pengembangan kurikulum, jika memperhatikan hal-hal tersebut di atas, maka akan menghasilkan peserta didik yang memiliki kepribadian sebagai manusia dan mampu menyesuaikan diri di mana mereka hidup di tengah-tengah masyarakat.
3. Konsep Dasar Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar (Rifa’I dan Anni, 2011: 85). Aspek yang diperoleh dari perubahan perilaku tersebut tergantung dari yang dipelajari oleh peserta didik, sehingga apa yang dipelajari oleh peserta didik maka itu yang didapat. Apabila siswa mempelajari tentang konsep, perubahan perilaku yang diperoleh adalah penguasaan konsep. Tujuan perubahan perilaku tersebut merupakan tujuan peserta didikan yaitu deskripsi tentang perubahan perilaku yang diinginkan atau deskripsi produk yang menunjukan bahwa belajar telah terjadi.
Dalam proses belajar mengajar, tujuan yang harus dicapai oleh setiap individu dalam belajar memiliki beberapa peranan penting yaitu:
a. Memberikan arah pada kegiatan peserta didikan
b. Untuk mengetahui kemaujuan belajar dan perlu tidaknya pemberian peserta didikan pembinaan bagi peserta didik
c. Sebagai bahan komunikasi.
Dengan tujuan peserta didikan, pendidik dapat mengkomunikasikan tujuan peserta didikannya pada peserta didik.
Hasil belajar adalah pola – pola perbuatan, nilai – nilai, pengertian – pengertian, sikap – sikap, apresiasi dan keterampilan (Suprijono: 2011: 5). Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa hal – hal berikut:
a. Informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis
c. Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya
d. Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani
e. Sikap adalah kemampuan menerima atau meolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut.
Menurut S Bloom (Thobroni dan Mystofa, 2011: 23) hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kemampuan kognitif, mencakup tentang knowledge (pengetahuan, ingatan); comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas); application (menerapkan); analysis (menguraikan, menentukan hubungan); synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru); dan evaluating (menilai). Kemampuan afektif, mencakup tentang receiving (sikap menerima); responding (memberikan respons); valuating (nilai); organization (organisasi); dan charactrrization (karakteristik). Kemampuan psikomotorik mencakup tentang initiatory; pre - routine; rountinized; dan keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual.
IX. KERANGKA BERPIKIR
Pendidikan
X. HIPOTESIS
Dari kerangka berfikir diatas dan dengan dukungan beberapa teori dapat dirumuskan hipotesis yaitu:
Terdapat korelasi yang positif yang signifikan antara implementasi kurikulum 2013 dengan hasil belajar siswa MA Negeri Sumpiuh pada mata pelajaran Sosiologi kelas XI.
Hipotesa Alternatif (Ha) : Ada hubungan signifikan antara implementasi kurikulum 2013 dengan hasil belajar siswa
MA Negeri Sumpiuh pada mata
pelajaran Sosiologi kelas XI.
Hipotesa Nihil (Ho) : Tidak ada hubungan signifikan antara
implementasi kurikulum 2013 dengan hasil belajar siswa MA Negeri Sumpiuh pada mata pelajaran Sosiologi kelas XI.
XI. METODE PENELITIAN
1. Pendekatan penelitian
(2) independen, supaya terbangun obyektivitas; (3) adanya hubungan kausal (sebab-akibat); (4) cenderung membuat generali; (5) cenderung bebas nilai.
2. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti mengadakan penelitian. Penelitian dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri Sumpiuh, kecamatan Sumpiuh kabupaten Banyumas.
3. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2014. 4. Populasi penelitian
Populasi adalah “keseluruhan obyek dari suatu penelitian.” Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa program jurusan IPS kelas XI berjumlah 124 siswa.
5. Sampel penelitian
Sampel adalah “sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi.” Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari siswa program jurusan IPS kelas XI IPS 1, XI IPS 2, dan XI IPS 3 yang diambil secara acak sebanyak 30 orang.
6. Variabel penelitian
Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2002:99). Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) dengan uraian sebagai berikut :
a. Variabel bebas (X)
Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab perubahan timbulnya variabel terlihat (Sugiyono, 2002:21). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah implementasi kurikulum 2013 (X)
b. Variabel terikat (Y)
pelajaran Sosiologi kelas XI (Y), hasil aktivitas belajar siswa yang diaktualisasikan dalam nilai rapor
7. Instrumen penelitian
Secara terperinci instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Pedoman pengamatan untuk menggali data tentang suasana kondisi umum MA Negeri Sumpuih, khusunya program jurusan IPS yang diteliti.
b. Pedoman wawancara untuk menggali data tentang pengaruh implementasi kurikulum 2013 terhadap hasil belajar siswa MA Negeri Sumpiuh pada mata pelajaran Sosiologi kelas XI
c. Angket digunakan untuk menggali data tentang pengaruh implementasi kurikulum 2013 terhadap hasil belajar siswa MA Negeri Sumpiuh pada mata pelajaran Sosiologi kelas XI
8. Teknik pengumpulan data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :
a. Library research, mengadakan penelitian kepustakaan dengan cara mengkaji buku-buku, artikel-artikel atau sumber bacaan lain yang berkaitan dengan penelitian.
b. Observasi, sebagai metode ilmiah, observasi biasa diartikan dengan pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data tentang kondisi umum MA Negeri Sumpiuh dan program jurusan IPS
d. Dokumentasi, yaitu suatu usaha aktif bagi suatu badan atau lembaga dengan menyajikan hasil pengolahan bahan-bahan dokumen yang bermanfaat bagi badan atau lembaga yang mengadakan.
e. Angket atau kuesioner, yaitu merupakan suatu daftar atau rangkaian pertanyaan yang disusun secara tertulis mengenai sesuatu yang berkaitan dengan penelitian. Angket yang digunakan adalah tipe pilihan (tertutup). 9. Teknik analisis data
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang diambil untuk mengetahui bagaimana pengaruh implementasi kurikulum 2013 dengan hasil belajar siswa MA Negeri Sumpiuh pada mata pelajaran Sosiologi kelas XI yaitu sebagai berikut:
a. Mencari angka korelasi dengan rumus, rxy=
N ∑ XY−(X)(Y)
√¿ ¿ ¿
Keterangan:
rxy : Angka indeks “r” produk moment (antara variabel X dan Y)
N : Jumlah responden
∑XY : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y ∑X : Jumlah seluruh skor X
∑Y : Jumlah seluruh skor Y
b. Memberi interpretasi terhadap, rxy interpretasi sederhana dengan cara
mencocokkan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi “r” product moment.
c. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment, dengan jalan berkonsultasi pada tabel “r” product moment. Cara ini ditempuh melalui prosedur sebagai berikut :
1) Merumuskan Hipotesa Alternatif (Ha) dan Hipotesa nihil (Ho).
2) Menguji kebenaran dari hipotesa yang telah dirumuskan dengan jalan membandingkan besarnya “r” Product Moment dengan besarnya “r” yang tercantum dalam tabel nilai (rt) terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degress of freedom (df) yang rumusnya adalah :
Df = N-nr Keterangan :
Df : Degressa of freedom
N : Number of cases
Nr : Banyaknya variabel yang dikorelasikan.
XII. SISTEMATIKA SKRIPSI
Skripsi ini berjudul “PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI SUMPIUH PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI”
Skripsi ini dikelompokan kedalam V Bab untuk memperoleh gambaran dan memudahkan pembahasan dengan sistematika berikut : Bagian awal skripsi tentang halaman sampul, lembar berlogo, halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan motto dan persembahan, prakata, sari, daftar isi, daftar singkat teknis dan tanda (bila ada), daftar tabel (bila ada), daftar gambar (bila ada), serta daftar lampiran. Bagian pokok terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan batasan istilah.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR
Tinjauan pustaka berisi tentang kajian pustaka yang berhubungan dengan implementasi kurikulum 2013 yang berpengaruh atau tidak terhadap hasil belajar siswa .
Menguraikan tentang dasar penelitian Lokasi penelitian, waktu penelitian, populasi penelitian, sampel penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang pelaporan hasil penelitian yaitu gambaran umum lokasi penelitian. Gambaran lokasi penelitian di MA Negeri Sumpiuh mengenai pengaruh implementasi kurikulum 2013 pada hasil belajar siswa MA Negeri Sumpiuh khususnya pada mata pelajaran Sosiologi kelas XI mahasiswa. Kemudian pembahasannya mengkaitkan dengan kerangka teori atau penelitian yang dilakukan sebelumnya.
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Rifa’I, Achmad., dan Anni, Catarina., Tri. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang: UPT UNNES Press.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Press Workshop: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013. Jakarta
Alfi.2012. Skripsi: Perbandingan Metode Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dan Numberred Heads Together (NHT) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Mata Pelajaran (IPS) SMP Negeri 1 Mandiraja, Banjarnegara. Yogyakarta
Rachman, Maman. 1996. Konsep dan Analisis Statistik. Semarang: IKIP Semarang Press.