• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pemahaman dan Kemampuan Menerapkan PSAK No. 23 Mahasiswa Akuntansi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pemahaman dan Kemampuan Menerapkan PSAK No. 23 Mahasiswa Akuntansi."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Financial accounting education conducted in the universities should be aimed at understanding and applying the Financial Accounting Standards. This also helps

improve students’ ability to analyze and critique the complex issues that often

surround the accounting for revenue recognition (Alford, et al., 2011). Considering the importance of Financial Accounting Standards education for today’s professional accountant, I conducted a research whose objective is to tests whether Indonesian Financial Accounting Standards have been taught well to undergraduate students in Bandung City.

Students’ comprehension on applying IFAS was tested by using case problems about the recognition and the measurement of revenue that must be answered based on Statement of Financial Accounting Standard No. 23 about Revenue. The questions incorporate the materials about revenue recognition on the sale of goods, revenue recognition on the rendering of services, revenue from royalty, and revenue recognition in agency relationship. The questions were given to intermediate financial accounting students (as the sampel under experiment) and to introductory financial accounting students (as control sample). The sample of intermediate financial accounting students were 53 students and the sample of introductory financial accounting students were 43 students.

The test score was analyzed by ANOVA test to test the significancy of the difference between the two samples. Average score of intermediate financial accounting students is significantly higher than the average score of introductory financial accounting students with average correct answer of 1.75 answers (from 5 questions) at the p-value of 0.2%.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Pendidikan akuntansi keuangan yang diselenggarakan di universitas sebaiknya mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa menginterpretasi dan menerapkan standar akuntansi ke transaksi terkait. Pemahaman standar akuntansi yang baik juga meningkatkan kemampuan mahasiswa mengatasi transaksi ekonomik di dunia nyata yang kompleks (Alford, et al., 2011). Mempertimbangkan pentingnya pendidikan Standar Akuntansi Keuangan bagi calon profesional akuntansi, peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untuk menguji apakah Standar Akuntansi Keuangan telah diajarkan dengan baik kepada mahasiswa di Kota Bandung.

Pemahaman mahasiswa dalam menerapkan SAK diuji dengan soal kasus singkat tentang pengakuan dan pengukuran pendapatan yang harus dijawab berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 23 tentang Pendapatan. Materi soal terdiri dari pengakuan pendapatan dari penjualan barang, pengakuan pendapatan dari penjualan jasa, pengukuran pendapatan dari pembayaran yang ditangguhkan, pendapatan royalti, dan pendapatan jasa keagenan. Soal diberikan kepada mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah akuntansi keuangan menengah (sebagai sampel yang diuji) dan mahasiswa yang belum menempuh mata kuliah akuntansi keuangan menengah (sebagai sampel pembanding). Sampel mahasiswa akuntansi keuangan menengah sebanyak 53 orang sedangkan sampel mahasiswa akuntansi keuangan pengantar sebanyak 43 orang.

Skor tes pemahaman SAK dianalisis menggunakan uji ANOVA untuk mengetahui signifikansi perbedaan skor di antara kedua sampel. Rata-rata skor mahasiswa akuntansi keuangan menengah lebih tinggi secara signifikan daripada rata-rata skor mahasiswa akuntansi keuangan pengantar dengan rata-rata-rata-rata jawaban benar sebanyak 1.75 jawaban (dari 5 pertanyaan) pada tingkat signifikansi 0,2%.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN iv

KATA PENGANTAR v

ABSTRACT vii

ABSTRAK viii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR GRAFIK xii

DAFTAR TABEL xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Rumusan Masalah 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 5

1.4 Manfaat Penelitian 6

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 7

2.1 Rerangka Teoritis 7

2.2 Kurikulum Kompetensi Akuntansi Keuangan 8 2.3 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 23 tentang Pendapatan 14

2.3.1 Definisi Pendapatan 14

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.3.3 Kriteria Pengakuan Pendapatan 15

2.3.3.1 Kriteria Pengakuan Pendapatan dari Penjualan Barang 15 2.3.3.2 Kriteria Pengakuan Pendapatan dari Penjualan Jasa 15 2.3.3.3 Kriteria Pengakuan Pendapatan Bunga,

Royalti, dan Dividen 16

2.3.4 Pengungkapan yang Diperlukan PSAK 23 16 2.4 Perbedaan Kemampuan Menerapkan PSAK di antara Mahasiswa

Akuntansi Keuangan Menengah dengan Mahasiswa Akuntansi

Keuangan Pengantar 17

BAB III METODA PENELITIAN 22

3.1 Populasi dan Penentuan Sampel Penelitian 22 3.2 Sumber dan Data yang Digunakan 23

3.3 Model Analisis Data 24

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 25

3.4.1 Variabel Penelitian 25

3.4.2 Definisi Operasional 25

3.5 Metoda Analisis Data 26

3.5.1 Uji Asumsi Klasik 26

3.5.1.1 Uji Outlier 26

3.5.1.2 Uji Normalitas 27

3.5.2 Uji ANOVA 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 28

4.1 Uji Asumsi Klasik 28

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

4.1.2 Uji Normalitas 30

4.2 Uji ANOVA 31

4.2.1 Uji Beda Rata-Rata antara Mahasiswa Akuntansi Keuangan Pengantar dan Mahasiswa Akuntansi Keuangan Menengah 31 4.2.2 Uji Beda Rata-Rata antar Universitas 34

4.3 Pembahasan 36

BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN 40

5.1 Simpulan 40

5.2 Saran 41

5.2.1 Saran bagi Pendidikan Akuntansi Keuangan 41 5.2.2 Saran bagi Penelitian Selanjutnya 42

5.3 Keterbatasan Penelitian 43

DAFTAR PUSTAKA 44

LAMPIRAN 46

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1 Uji Outlier dengan Boxplot 29

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Sampel Penelitian 23

Tabel 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 26

Tabel 4.1 Hasil Uji ANOVA 32

Tabel 4.2 Hasil Independent-Samples T Test 33

Tabel 4.3 Hasil Uji ANOVA antar Universitas 34

(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN A Kuisioner Penelitian 46

LAMPIRAN B Data Penelitian 49

LAMPIRAN C Hasil Uji Outlier 52

LAMPIRAN D Hasil Uji Normalitas dengan Normal Probability Plot 53

LAMPIRAN E Hasil Uji ANOVA 54

LAMPIRAN F Hasil Independent-Samples T Test 55

LAMPIRAN G Hasil Uji ANOVA antar Universitas 56

(9)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kualitas laporan keuangan tergantung pada bagaimana informasi yang disajikan dihasilkan. Pendidikan akuntansi penting sebagai “alat dasar” yang digunakan peserta didik dalam menganalisis transaksi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas yang merefleksikan substansi ekonomik transaksi yang mendasarinya.

Bahan ajar yang diberikan dalam mata kuliah akuntansi keuangan yang diselenggarakan di universitas pra-sarjana sebaiknya mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa menginterpretasi dan menerapkan standar akuntansi ke transaksi terkait. Pemahaman standar akuntansi yang baik juga meningkatkan kemampuan mahasiswa mengatasi transaksi ekonomik di dunia nyata yang kompleks (Alford, et al., 2011).

(10)

2

BAB I—PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha

Apakah materi yang diberikan berdasarkan standar akuntansi keuangan Indonesia atau bukan, masalah yang penting adalah seberapa efektif Standar Akuntansi Keuangan Indonesia diajarkan di kelas. Agar pengajaran standar akuntansi efektif, setiap bab harus mencakup pembahasan standar akuntansi keuangan yang relevan. Sebagai contoh, di dalam pembahasan bab aset tetap, bab tersebut terbagi menjadi beberapa subbab: definisi aset tetap, kriteria pengakuan, pengukuran awal pada saat pengakuan, pengukuran setelah pengakuan, kerugian penurunan nilai, penyajian, dan pengungkapan. Subbab tersebut adalah sub-pembahasan yang umum dalam buku teks akuntansi keuangan menengah. Buku teks ditulis dengan mengacu pada standar akuntansi terkait (biasanya paragraf acuan tertera di bagian akhir bab). Tetapi, apakah pengajar (dosen) membahas bab dengan mengacu pada standar akuntansi keuangan dan membahasnya berdasarkan standar akuntansi keuangan sehingga membuat peserta didik memahami dan mampu menerapkannya?

(11)

3

BAB I—PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha

harus dilakukan entitas untuk menjalankan prinsip tersebut. Peserta didik dapat gagal memahami hal penting ini jika pendidikan akuntansi hanya berfokus pada “aturan-aturan akuntansi”. Metoda pengajaran demikian juga memiliki risiko menanamkan pengetahuan yang cepat terlupakan dalam jangka pendek (Barth, 2008).

Operasionalisasi prinsip akuntansi dalam rerangka konseptual dapat diajarkan sejalan dengan pembelajaran setiap bab karena Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan standar akuntansi yang diderivasikan dari KDPPLK. Materi pembelajaran aset tetap, misalnya, terdiri dari definisi, pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan aset tetap. Aset didefinisikan dalam KDPPLK sebagai sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan (IAI, 2012). Penentuan apakah suatu pengeluaran kas atau aset lainnya dapat dikapitalisasi menjadi aset tetap, misalnya pengeluaran penggantian komponen peralatan, diajarkan dengan mengacu pada definisi aset. Apakah pengeluaran penggantian komponen peralatan dapat meningkatkan manfaat ekonomik masa depan aset? Jika iya, maka pengeluaran tersebut dikapitalisasi sebagai aset tetap menurut PSAK No. 16 paragraf 13 (IAI, 2012) karena dapat menghasilkan manfaat ekonomik masa depan bagi perusahaan, sesuai dengan definisi aset sebagai manfaat ekonomik masa depan. Sama halnya dengan kriteria pengakuan aset pihak diakuisisi dalam kombinasi bisnis (PSAK No. 22, Kombinasi

Bisnis). Pada tanggal akuisisi, entitas pengakuisisi (acquirer) mengakui, terpisah dari

(12)

4

BAB I—PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha

mengakui aset pihak diakuisisi karena pihak pengakuisisi mengendalikan sumber daya (aset pihak diakuisisi) sebagai akibat peristiwa masa lalu (perolehan pengendalian atas pihak diakuisisi). Dari sini timbul pertanyaan: bilamana pihak pengakuisisi memperoleh kendali atas aset pihak diakuisisi? PSAK No. 22, Kombinasi Bisnis, berperan dalam menjawab pertanyaan ini. Mahasiswa mengacu pada kriteria penentuan tanggal akuisisi dalam PSAK No. 22.

(13)

5

BAB I—PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha

Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi berupa wawasan sejauh mana Standar Akuntansi Keuangan diajarkan dalam mata kuliah akuntansi keuangan di universitas ternama di kota Bandung sehingga pada akhirnya dapat membantu pengambil keputusan di dunia akademis dalam meningkatkan kualitas pendidikan akuntansi keuangan.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan kemampuan menerapkan PSAK No.23 di antara mahasiswa akuntansi keuangan menengah dengan mahasiswa akuntansi keuangan pengantar universitas di Kota Bandung?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan menerapkan PSAK No.23 di antara mahasiswa akuntansi keuangan menengah dengan mahasiswa akuntansi keuangan pengantar universitas di Kota Bandung?

(14)

6

BAB I—PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini bagi akademisi adalah memberikan gambaran seberapa baik Standar Akuntansi Keuangan diajarkan dalam mata kuliah akuntansi keuangan di program studi akuntansi universitas di Bandung. Mata kuliah akuntansi keuangan sebaiknya memadukan pembelajaran Standar Akuntansi Keuangan karena Prinsip Akuntansi Berlaku Umum sesungguhnya bersumber utama dari Standar Akuntansi Keuangan dan bukan dari buku teks atau sumber referensi selain Standar Akuntansi Keuangan lainnya.

(15)

40

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa baik mahasiswa akuntansi di Kota Bandung dalam menerapkan PSAK No. 23 terhadap transaksi pendapatan. Kasus yang digunakan dalam menguji mahasiswa merupakan materi untuk membangun pengetahuan konsep pengakuan pendapatan peserta didik akuntansi keuangan menengah. Soal kasus diujikan kepada mahasiswa akuntansi keuangan menengah dan mahasiswa akuntansi keuangan pengantar sebagai pembanding. Simpulan untuk menjawab identifikasi masalah penelitian ini adalah sebagai berikut.

Hasil uji ANOVA pada Tabel 4.1 menunjukkan nilai F = 10,516 lebih besar daripada F0,05 = 3,95 dengan signifikansi 0,2% (lebih rendah dari 5%) sehingga hipotesis nol (tidak terdapat perbedaan signifikan antara rata-rata skor mahasiswa akuntansi keuangan menengah dengan rata-rata skor mahasiswa akuntansi keuangan pengantar)ditolak dan hipotesis alternatif (terdapat perbedaan signifikan antara rata-rata skor mahasiswa akuntansi keuangan menengah dengan rata-rata-rata-rata skor mahasiswa akuntansi keuangan pengantar) diterima. Hasil pengujian ANOVA diperkuat dengan melakukan uji beda sampel bebas atau independent-samples T test.

Hasil independent-samples T test pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa

(16)

41

Universitas Kristen Maranatha

Interval perbedaan skor kedua kelompok bernilai positif sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata skor mahasiswa akuntansi keuangan menengah lebih tinggi daripada rata-rata skor mahasiswa akuntansi keuangan pengantar.

Kualitas pemahaman dan kemampuan menerapkan SAK tidak mutlak dipengaruhi oleh universitas atau lembaga pendidikan di mana peserta didik memperoleh ilmu. Pendapat yang menyatakan bahwa kualitas peserta didik suatu universitas lebih baik atau lebih buruk daripada universitas lain tidak didukung dengan hasil uji empiris dalam penelitian ini. Universitas A memiliki skor rata-rata lebih rendah daripada universitas B, tetapi tidak berbeda secara signifikan dengan universitas C. Universitas B memiliki skor rata-rata yang tidak berbeda signifikan dengan universitas C. Skor rata-rata ketiga universitas tidak berbeda signifikan.

Kualitas mahasiswa ditentukan oleh karakteristik masing-masing mahasiswa. Akreditasi lembaga pendidikan tidak selalu menentukan kualitas peserta didiknya. Dosen dan tenaga pendidik lainnya berperan sebagai fasilitator sedangkan kemampuan mahasiswa untuk dapat memahami dan menerapkan ilmunya dengan baik tergantung pada keinginan dan ketekunan mahasiswa.

5.2 Saran

5.2.1 Saran bagi Pendidikan Akuntansi Keuangan

Seiring dengan upaya konvergensi Standar Akuntansi Keuangan Indonesia dengan

International Financial Reporting Standards (IFRS) penanaman peserta didik

dengan pemahaman konsep akuntansi keuangan sangat penting. SAK Indonesia terus menyetarakan dirinya dengan IFRS sehingga menjadi standar akuntansi yang bersifat

(17)

42

Universitas Kristen Maranatha

SAK rule based sehingga memerlukan professional judgement lebih baik dalam penerapannya. Keberhasilan peserta didik dalam menerapkan SAK principle based tergantung dari kekuatan pemahaman konsep akuntansi.

Pendidik akuntansi sebaiknya mengalihkan fokus dari hanya mentransfer pengetahuan teknis akuntansi ke pengembangan keahlian penggunaan pertimbangan profesional dalam penyusunan laporan keuangan (Sunder, 2010). Pendidik akuntansi juga perlu menggunakan berbagai teaching resources yang dapat mendukung pengajaran IFRS. Pendidikan akuntansi dapat mengadopsi beberapa metode pengajaran yang inovatif untuk membantu mengembangkan kemampuan peserta didik menggunakan pertimbangan profesionalnya. Metode pengajaran perlu mencakup simulasi transaksi, problem-based learning, dan studi kasus (Coetzee dan Schmulian, 2012).

5.2.2 Saran bagi Penelitian Selanjutnya

Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat terutama di bidang pendidikan akuntansi keuangan berbasis SAK Indonesia. Peneliti juga menyadari bahwa penelitian ini tidak luput dari kekurangan. Peneliti menyarankan hal berikut agar penelitian selanjutnya dapat lebih baik.

1. Memperbanyak jumlah sampel penelitian. Perbanyak sampel mahasiswa yang memiliki konsentrasi pembelajaran akuntansi keuangan seperti akuntansi keuangan dan pengauditan laporan keuangan.

(18)

43

Universitas Kristen Maranatha

kuisioner secara suka rela karena nilai ujian mempengaruhi penilaian mahasiswa (nilai mata kuliah akuntansi keuangan dan IPK) sedangkan kuisioner tidak.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memberikan gambaran mengenai kemampuan mahasiswa akuntansi dalam menerapkan SAK. Penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat diperbaiki melalui penelitian selanjutnya sehingga dapat memberikan informasi yang lebih baik mengenai kemampuan akuntansi keuangan mahasiswa akuntansi. Keterbatasan penelitian ini adalah:

• Kurangnya persiapan dan kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaan. Keterbatasan ini dapat diperbaiki dengan menganalisis skor ujian aktual mahasiswa, misalnya dengan mengadakan ujian PSAK No. 23 terhadap mahasiswa sebagai bagian dari penilaian mata kuliah akuntansi keuangan dan menganalisis skor mereka.

(19)

44

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Alford; R. Mark; Teresa M. DiMattia; Nancy T. Hill; dan Kevin T. Stevens. 2011. A Series of Revenue Recognition Research Cases Using the Codification. Issues

in Accounting Education, August 2011, Vol. 26, No. 3, pp. 609-618.

American Institute of Certified Public Accountants (AICPA). 2013. Core Competency Framework and Educational Competency Assessment Web Site.

Diakses dari:

http://www.aicpa.org/interestareas/accountingeducation/resources/pages/core competency.aspx pada tanggal 26 Maret 2014.

Barth, Mary E. 2008. “Global Financial Reporting: Implications for U.S. Academics”. Issues in Accounting Education,Vol. 83, No. 5, pp. 1159-1179. Coetzee, S. A., dan A. Schmulian. 2012. A critical analysis of the pedagogical

approach employed in an introductory course to IFRS. Issues in Accounting

Education . Vol. 27, No. 1, pp. 83–100.

Dutta, Saurav K.; Dennis H. Caplan; dan David J. Marcinko. 2014. Growing Pains at Groupon. Issues in Accounting Education, February 2014, Vol. 29, No. 1, pp. 229-245.

Ghozali, I. 2002. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Inger, Kerry K.; James H. Long; Tina M. Loraas; dan Jonathan D. Stanley. 2013. The Mysterious Case of the Loaded Leprechaun. Issues in Accounting Education

Teaching Notes, November 2013, Vol. 28, No. 4, pp. 65-97.

International Accounting Education Standards Board. 2010. Handbook of

International Education Pronouncements. New York: International

(20)

45

Universitas Kristen Maranatha

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi.

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa.

McClave, James T.; P. George Benson; dan Terry Sincich. 2010. Statistics for

Business and Economics. Edisi kesebelas. United States of America: Pearson

Education.

Picker, Ruth; Ken Leo; Janice Loftus; Victoria Wise; Kerry Clark; dan Keith Alfredson. 2013. Applying International Financial Reporting Standards.Milton Qld: John Wiley & Sons Australia.

Savage, Arline; Douglas C. Cerf; dan Roberta A. Barra. 2013. Accounting for the Public Interest: A Revenue Recognition Dilemma. Issues in Accounting

Education, Agustus 2013, Vol. 28, No. 3, pp. 691-703.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sunder, S. 2010. Adverse effect of uniform written reporting standards on accounting practices, education, and research. Journal of Accounting and Public Policy, Vol. 29, No. 2, pp. 99-114.

Sunjoyo, Rony Setiawan, Verani Carolina, Nonie Magdalena, dan Albert Kurniawan. 2013. Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi ketiga. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Whittington, O. Ray dan Patrick R. Delaney. 2011. Wiley CPA Examination Review,

Volume 2, Problems and Solutions. Edisi ke-38. New Jersey: John Wiley &

Sons, Inc.

Referensi

Dokumen terkait

In a study conducted by Mohammed and Silong (2008), on the role of leadership in community development in Malaysia there are eight roles of leader who is considered the

serta kelestarian ekologis kawasan. Tata Bangunan adalah produk dari penyelenggaraan bangunan gedung beserta lingkungannya sebagai wujud pemanfaatan ruang, meliputi

OTOMITISAST FILT€R IDGE DET'CTION. FAXUTTAS TTIiNII: L]NTVNRSNAS AXDAI

Menunjuk Surat Ketua PanitialPejabat Pengadaan Barang/Jasa Dengan Tugas Unit Layanan Pengadaan Dilingkungan Dinas Pekerjaan Umum Provo Kalimantan Barat Nomor:

Bahwa dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Yonif 753/AVT tanpa ijin Danyonif 753/AVT atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 13 Agustus 2011 sampai

1) Faktor genetik, mempunyai kemampuan untuk mereduksi radikal bebas, perubahan kadar enzim antioksidan, dan kemampuan melindungi protein dari trauma panas,

BAB 5. STANDAR PELAKSANA ... Lingkup Standar ... Strategi Pencapaian Standar ... Indikator Pencapaian Standar ... Interaksi antar Standar dalam Standar Pengabdian ... Pihak

menjadi titik tolak penelitian ini, bahwa rumusan hukum taklīfi Jamal al-Banna yang lebih sederhana juga menunjukkan kesederhanaan telaah teks yang dilakukan