• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Independensi, Profesionalisme, dan Role Stress terhadap Kinerja Auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Independensi, Profesionalisme, dan Role Stress terhadap Kinerja Auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

vii

ABSTRACT

Financial management supervision should do well for the success of national development. The rise of cases of deviation from the state budget makes BPK RI demanded better performance. The purpose of this study is to know the influence of the independence, professionalism, role conflict and role ambiguity on auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat performance. The analysis techniques used is multiple linear regression. The population were 50 auditors of BPK RI representative of West Java. The results showed variable independence and professionalism positive effect on auditor performance, role conflict and role ambiguity variables negative effect on auditor performance.

!

(2)

viii !

ABSTRAK

Pengawasan pengelolaan keuangan negara harus dilakukan dengan baik demi suksesnya pembangunan nasional. Maraknya penyimpangan terhadap anggaran negara membuat kinerja BPK RI dituntut semakin baik. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh independensi, profesionalisme, konflik peran dan ketidakjelasan peran terhadap kinerja auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat. Teknik analisis penelitian ini menggunakan regresi linear berganda. Populasi penelitian adalah 50 orang auditor BPK RI Provinsi Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan variabel independensi dan profesionalisme berpengaruh positif terhadap kinerja auditor, konflik peran dan ketidakjelasan peran berpengaruh negatif terhadap kinerja auditor.

(3)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……….i

HALAMAN PENGESAHAN………..ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………...iii

KATA PENGANTAR……….iv

ABSTRACT………...vi

ABSTRAK………..vii

DAFTAR ISI……….viii

BAB I PENDAHULUAN……….1

1.1Latar Belakang………1

1.2Identifikasi Masalah………....…8

1.3Maksud dan Tujuan………...8

1.4Kegunaan Penelitian………...9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………..………..11

2.1 Independensi………10

2.1.1 Independensi Pemeriksa………..12

2.1.2 Standar yang Ditetapkan untuk Menjamin Independensi………...13

2.1.3 Independensi Menurut BPK………15

2.2 Profesionalisme….………...15

2.2.1 Konsep Profesionalisme………..18

2.2.2 Profesionalisme Menurut BPK………...…19

2.3 Role Stress……...………...20

2.4 Audit……….21

2.4.1 Jenis Auditor………...22

(4)

x

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN………...30

3.1 Objek Penelitian………..………..………...30

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan………30

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan………33

3.1.3 Uraian Tugas………...34

3.3.1 Analisis Statistik dan Pengujian Hipotesis………..44

3.3.2 Uji Kualitas Data……….45

3.3.2.1 Uji Validitas………...45

3.3.2.2 Uji Reliabilitas………...46

3.3.3 Uji Asumsi Klasik………...47

3.3.3.1 Uji Normalitas Data………47

3.3.3.2 Uji Multikolinieritas………48

3.3.3.3 Uji Heteroskedastisitas………48

3.3.4 Analisis Regresi Linier Berganda………...49

3.3.4.1 Analisis Koefisien Determinasi (R²)………...50

3.3.4.2 Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)………51

3.3.4.3 Uji-t/Uji Parsial………...51

3.3.4.4 Penetapan Tingkat Signifikan (α)………...53

3.3.4.5 Penarikan Kesimpulan………53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………54

(5)

xi

4.2.3.1 Gambaran Mengenai Independensi Auditor………...64

4.2.3.2 Gambaran Mengenai Profesionalisme………65

4.2.3.3 Gambaran Mengenai Role Ambiguity……….67

4.2.3.4 Gambaran Mengenai Role Conflict………68

4.2.3.5 Gambaran Mengenai Kinerja Auditor………69

4.2.4 Uji Asumsi Klasik………...71

4.2.4.1 Uji Normalitas………....71

4.2.4.2 Uji Heteroskedastisitas………...72

4.2.4.3 Uji Multikolinieritas………...73

4.3.1 Pengaruh Independensi Auditor terhadap Kinerja Auditor……....78

4.3.2 Pengaruh Profesionalisme terhadap Kinerja Auditor……….79

4.3.3 Pengaruh Role Ambiguity terhadap Kinerja Auditor………..79

4.3.4 Pengaruh Role Conflict terhadap Kinerja Auditor………..80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………...81

5.1Kesimpulan………...81

5.2Saran………...82

DAFTAR PUSTAKA……….84

LAMPIRAN………87

(6)

xii !

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Rerangka Pemikiran………28

Gambar 2 Normal P-Plot of Regression Standardized Residual……….71

(7)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Pemberian Skor Jawaban Skala Likert……..…………...…………..41

Tabel 3.2 Operasional Variabel, Dimensi, Indikator Skala Pengukuran dan Instrument………...42

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin………....54

Tabel 4.2 Kelompok Responden Berdasarkan Usia………55

Tabel 4.3 Kelompok Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan………55

Tabel 4.4 Validitas Variabel Independensi auditor……….57

Tabel 4.5 Validitas Variabel Profesionalisme……….57

Tabel 4.6 Validitas Variabel Role Ambiguity………..………58

Tabel 4.7 Validitas Variabel Role Conflict...………..………58

Tabel 4.8 Validitas Variabel Kinerja Auditor……….59

Tabel 4.9 Reliability Statistics………60

Tabel 4.10 Reliability Statistics………60

Tabel 4.11 Reliability Statistics………61

Tabel 4.12 Reliability Statistics………61

Tabel 4.13 Reliability Statistics………62

Tabel 4.14 Kriteria Pengklasifikasian Presentase Skor Tanggapan Responden...63

Tabel 4.15 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Independensi auditor……….64

Tabel 4.16 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Profesionalisme…...66

Tabel 4.17 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Role Ambiguity……67

Tabel 4.18 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Role Conflict………68

Tabel 4.19 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Auditor……70

Tabel 4.20 Coefficientsa……….…………...73

Tabel 4.21 Model Summaryb………...……….74

Tabel 4.22 ANOVAb ………..…..75

(8)

xiv !

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN A Surat Izin Penelitian………87

LAMPIRAN B Surat Hasil Penelitian dari BPK RI……….88

LAMPIRAN C Kuesioner………89

LAMPIRAN D Sampel Responden…...………...95

LAMPIRAN E Jawaban Kuesioner……….96

LAMPIRAN F Tabel Validitas………..103

LAMPIRAN G Reability Statistic………..105

LAMPIRAN H Rekapitulasi Tanggapan Responden……….106

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI), merupakan lembaga independen yang memiliki tanggung jawab dalam pengawasan pengelolaan keuangan negara. Pengelolaan keuangan negara yang dilakukan dengan baik akan berdampak pada suksesnya pembangunan nasional. Demi tercapainya hal tersebut, pengawasan terhadap pengelolaan keuangan negara harus terbebas dari penyimpangan dan berjalan sesuai dengan tujuan yang direncanakan. UU Nomor 15 tahun 2006 menyebutkan bahwa korupsi, kolusi dan nepotisme dapat diatasi melalui lembaga yang independen dalam melaksanakan pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara.

(10)

BAB I PENDAHULUAN 

Universitas Kristen Maranatha Laporan Pelaksanaan Putusan MPR RI lembaga tinggi negara pada sidang tahunan MPR RI tahun 2002. Isi ketetapan itu antara lain menegaskan kembali kedudukan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia sebagai satu-satunya lembaga pemeriksa eksternal keuangan negara. Disamping itu, peranannya yang bebas dan mandiri perlu lebih dimantapkan posisinya.

Saat ini keberadaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia ditetapkan dengan UU Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan menggantikan UU Nomor 5 Tahun 1973. Sejalan dengan ditetapkannya undang- undang tersebut, beban dan tanggung jawab yang dihadapi Badan Pemeriksa Keuangan akan semakin besar. Undang-undang tersebut menyebutkan bahwa negara memerlukan suatu lembaga pemeriksa yang bebas, mandiri, dan profesional untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Dalam hal ini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai salah satu lembaga tinggi negara, memegang peran yang strategis dalam menilai kinerja keuangan pemerintah daerah. Proses penilaian ini dilakukan dengan cara memeriksa laporan pertanggungjawaban pemerintah daerah yang berupa Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Untuk meningkatkan kualitas audit, BPK telah menerbitkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) sesuai dengan Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia No. 1 Tahun 2007.

(11)

BAB I PENDAHULUAN 

Universitas Kristen Maranatha terhadap pengelolaan keuangan dan audit yang dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah pengelolaannya telah memenuhi aspek ekonomis, efisiensi, dan efektivitas.

Auditor merupakan ujung tombak dari pelaksanaan kegiatan pemeriksaan semestinya didukung dengan independensi, kemampuan, kemauan dan pengalaman kerja yang memadai dalam pemeriksaan, serta ditunjang dengan sensitivitas etika profesi auditor. Kaitannya sebagai pemeriksa eksternal di bidang keuangan negara, auditor BPK dalam melaksanakan tugasnya perlu dilandasi dengan sikap, etika, dan moral yang baik sehingga auditor dapat menjalankan tugas dan kewajibannya secara objektif (Anderson dan Ellyson, 1986).

(12)

BAB I PENDAHULUAN 

Universitas Kristen Maranatha adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan dan kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan tepat. Kinerja tersebut akan dinilai dengan membandingkan hasil yang telah dicapai dengan standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga dapat dikatakan sukses setelah dilakukan penilaian bahwa apa yang telah dikerjakan pada periode tertentu hasilnya lebih tinggi dari standar yang telah ditetapkan. Penilaian kinerja merupakan penilaian terhadap perilaku manusia dalam melaksanakan peran mereka dalam suatu organisasi (Indri dan Provita, 2007).

Maka yang dapat disimpulkan dari teori-teori di atas ialah, auditor merupakan bagian terpenting dalam kegiatan pemeriksaan bidang keuangan. Seorang auditor harus mempunyai sikap yang dilandasi dengan etika dan moral yang baik untuk menghindari kecurangan, dan juga auditor harus mengumpulkan objek-objek dan data-data permasalahan secara akurat agar pernyataan yang akan dilontarkan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Setelah auditor memiliki hasil kerjanya, lalu auditor harus menyampaikan kepada pemakai yang berkepentingan dengan sebenar-benarnya dan jelas. Kinerja auditor dapat dikatakan sukses apabila pekerjaan yang telah dilakukan pada periode tertentu hasilnya sangat baik dan memuaskan.

(13)

BAB I PENDAHULUAN 

Universitas Kristen Maranatha namun di sisi lain dia juga harus bisa memenuhi tuntutan yang diinginkan oleh klien yang membayar fee atas jasanya agar kliennya puas dengan pekerjaannya dan tetap menggunakan jasanya di waktu yang akan datang. Posisinya yang unik seperti itulah yang menempatkan auditor pada situasi yang dilematis sehingga dapat mempengaruhi kualitas auditnya.

Profesionalisme juga menjadi syarat utama bagi seseorang yang ingin menjadi seorang auditor eksternal. Sebab dengan profesionalisme yang tinggi kebebasan auditor akan semakin terjamin. Untuk menjalankan perannya yang menuntut tanggung jawab yang semakin luas, auditor eksternal harus memiliki wawasan yang luas tentang kompleksitas organisasi modern.

Auditor adalah profesi yang erat berhubungan dengan kondisi stres karena banyaknya tekanan peran dalam pekerjaan. Penelitian Baker (1977) yang menyatakan bahwa profesi akuntan publik memiliki potensi konflik dan ketidakjelasan peran yang tinggi. Salah satu sumber dari stres adalah terperangkapnya auditor dalam situasi di mana auditor tidak dapat lepas dari tekanan peran dalam pekerjaan. Penelitian Kahn, Wolve, Snoek & Rosenthal (1964) menyatakan bahwa tekanan peran dalam pekerjaan muncul karena adanya dua kondisi yang sering dihadapi oleh auditor, yaitu ambiguitas peran (role ambiguity) dan konflik peran (role conflict).

(14)

BAB I PENDAHULUAN 

Universitas Kristen Maranatha meneliti kembali variabel independensi terhadap kinerja auditor. Sampai tahun 2012 Kemendagri mencatat sedikitnya 173 kepala daerah tingkat I dan tingkat II di Indonesia terbelit perkara korupsi menurut Fikri (2010). Banyaknya kasus korupsi, membuat masyarakat menuntut BPK RI meningkatkan kinerjanya untuk dapat menindak lanjuti penyimpangan terhadap anggaran negara. Adapun kasus lainnya, auditor Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) pada tahun 2010 tengah mendapat sorotan dari masyarakat banyak, yakni seperti kasus yang menimpa auditor BPK Bagindo Quirono sebagai tersangka. Bagindo Quirono diindikasikan telah menerima suap dari mantan pejabat Depnakertrans Bahrun Effendi sebesar Rp 650.000.000 (Rudiarto, 2009).

Masyarakat yang melihat fenomena tersebut berpikiran apa yang sebenarnya terjadi di dalam proses audit BPK, apa yang menjadi faktor-faktor yang membuat kecurangan-kecurangan itu semua bisa terjadi, sedangkan semua kecurangan tersebut disebabkan oleh auditor yang tidak mengerjakan auditnya dengan benar dan jujur. Tidak hanya itu, ditemukan fenomena khusus yang terjadi di BPK RI Provinsi Jawa Barat. Kasus korupsi yang melibatkan oknum BPK Perwakilan Provinsi Jawa Barat, terjadi di Kota Bekasi. Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad telah melakukan korupsi penggunaan dana APBD periode 2010 untuk melakukan penyuapan demi memperoleh Adipura 2010, untuk kota terbersih. Untuk mendapatkan Adipura tersebut Wali Kota Bekasi menyuap auditor BPK sebesar Rp 200.000.000 untuk memperoleh Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK RI Perwakilan Jawa Barat (Purwoko, 2011).

(15)

BAB I PENDAHULUAN 

Universitas Kristen Maranatha lembaga independen mampu menjaga komitmennya untuk tidak terlibat dalam KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) dengan segala praktiknya seperti penyalahgunaan wewenang, penyuapan, pemberian uang pelicin, pungutan liar, kesalahan prosedur, pemberian imbalan atas dasar kolusi dan nepotisme serta penggunaan uang negara untuk kepentingan pribadi dan kelompok. Maka dari itu, dengan tuntutan tersebut auditor BPK RI mulai meningkatkan kinerjanya. Hal ini dapat dilihat auditor yang mampu untuk menemukan dan melaporkan temuan-temuan yang merugikan negara.

Tanggung jawab pemeriksa dalam Pendahuluan Standar Pemeriksaan SPKN menyatakan auditor BPK RI wajib merencanakan, melaksanakan dan mematuhi peraturan audit dengan profesionalisme yang tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Fisher (2001) menjelaskan bahwa role stress terdiri dari dua bagian, yaitu ketidakjelasan peran dan konflik peran.

Penelitian sebelumnya oleh Rahmawati (1997), menjelaskan bahwa penelitiannya menggunakan dimensi profesionalisme yaitu dedikasi terhadap profesi, kewajiban sosial, otonomi, keyakinan terhadap peraturan profesi dan afiliasi dengan sesama, serta dimensi pendidikan, sedangkan dalam penelitian ini hanya menggunakan lima dimensi profesionalisme berdasarkan Hall (1968) yaitu pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap profesi, dan hubungan dengan rekan seprofesi.

(16)

BAB I PENDAHULUAN 

Universitas Kristen Maranatha “PENGARUH INDEPENDENSI, PROFESIONALISME, DAN ROLE

STRESS TERHADAP KINERJA AUDITOR BPK RI PERWAKILAN

PROVINSI JAWA BARAT”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian ini, maka penulis merumuskan berbagai permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah independensi berpengaruh terhadap kinerja auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat?

2. Apakah profesionalisme berpengaruh terhadap kinerja auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat?

3. Apakah role ambiguity berpengaruh terhadap kinerja auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat?

4. Apakah role conflict berpengaruh terhadap kinerja auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat?

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui seberapa besar independensi berpengaruh terhadap

kinerja auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat.

2. Untuk mengetahui seberapa besar profesionalisme berpengaruh terhadap kinerja auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat.

(17)

BAB I PENDAHULUAN 

Universitas Kristen Maranatha Provinsi Jawa Barat.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat berguna dan memiliki manfaat antara lain :

1. Bagi Penulis

Meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang indepedensi, profesionalisme, role stress yang ada di BPK RI Perwakilan Jawa Barat dan mewujudkannya dalam bentuk skripsi.

2. Bagi Penulis Lain

Sebagai bahan referensi dan informasi pendukung dalam penelitian selanjutnya, yang diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran untuk penelitian selanjutnya yang lebih mendalam tentang permasalahan yang terjadi seputar kinerja auditor pemerintah.

3. Bagi Bidang ilmu

Diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu dan pengayaan lebih mendalam tentang audit, terutama mengenai pengaruh indepedensi, profesionalisme, role stress terhadap kinerja auditor BPK RI.

4. Bagi Pemerintah

Diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dan saran serta dapat digunakan sebagai salah satu sarana dalam meningkatkan kinerja auditor pemerintah di waktu yang akan datang.

(18)

   

81 

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan peneliti

mengenai pengaruh Independensi Auditor, Profesionalisme, Role Ambiguity, dan

Role Conflict terhadap Kinerja Auditor pada Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Barat. Besarnya pengaruh antar

variabel yang diteliti sesuai dengan hasil pembahasan adalah sebagai berikut :

1. Pengaruh Independensi Auditor terhadap Kinerja Auditor

Dapat disimpulkan bahwa Independensi Auditor di BPK – RI Perwakilan

Provinsi Jawa Barat memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Kinerja

Auditor. Hal ini ditunjukan dari hasil pengujian secara parsial dimana

tingkat signifikansi sebesar 0,017.

2. Pengaruh Profesionalisme terhadap Kinerja Auditor

Dapat disimpulkan bahwa Profesionalisme Auditor di BPK – RI

Perwakilan Provinsi Jawa Barat memiliki pengaruh positif signifikan

terhadap Kinerja Auditor. Hal ini ditunjukan dari hasil pengujian secara

parsial dimana tingkat signifikansi sebesar 0,008.

3. Pengaruh Role Ambiguity terhadap Kinerja Auditor

Dapat disimpulkan bahwa Role Ambiguity Auditor di BPK – RI

(19)

82  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

terhadap Kinerja Auditor. Hal ini ditunjukan dari hasil pengujian secara

parsial dimana tingkat signifikansi sebesar 0,000.

4. Pengaruh Role Conflict Terhadap Kinerja Auditor

Dapat disimpulkan bahwa Role Conflict Auditor di BPK – RI Perwakilan

Provinsi Jawa Barat memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap Kinerja

Auditor. Hal ini ditunjukan dari hasil pengujian secara parsial dimana

tingkat signifikansi sebesar 0,009.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dijelaskan bahwa

secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara Independensi Auditor,

Profesionalisme, Role Ambiguity dan Role Conflict terhadap Kinerja Auditor. Hal

ini terlihat dari hasil pengujian anova/uji F yang memilki p-value = 0,000 <

tingkat signifikan yang ditetapkan 0.05/5%. Selain itu Independensi Auditor,

Profesionalisme, Role Ambiguity dan Role Conflict mampu menerangkan variabel

Kinerja Auditor sebesar 42% dimana sisanya sebesar 58% merupakan

faktor-faktor lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.

5.2 Saran

Berikut ini merupakan saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil

penelitian yang dilakukan:

1. Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan auditor Badan Pemeriksa

Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Barat lebih

(20)

83  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 2. Diharapkan auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia

Perwakilan Provinsi Jawa Barat menghindari hal-hal yang dapat

menimbulkan adanya konflik peran sehingga kinerja auditor dapat

ditingkatkan.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menguji variabel-variabel lain

yang berhubungan terhadap Kinerja Auditor. Hal ini sesuai dengan hasil

koefisien determinasi yang menunjukan bahwa 58% adalah faktor-faktor

lain yang tidak digunakan dalam model penelitian seperti Kompetensi,

Komitmen Organisasi, dan Emotional Quotient. Selain itu keterbatasan

dalam penelitian ini adalah hanya mengambil obyek Badan Pemeriksa

Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Barat sehingga

peneliti selanjutnya mampu memperluas sampel dalam penelitian atau

dengan menguji para auditor yang bekerja di Badan Pemeriksa Keuangan

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Lidya. 2009. Pengaruh Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran, dan Kelebihan Peran Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Auditor ( Penelitian Pada Kantor Akuntan Publik

yang Bermitra Dengan Kantor Akuntan Publik Big Four di Wilayah DKI Jakarta). Jurnal

Akuntansi Volume 1(1). 

Amirsyah. 2007. Gangguan Organisasi dalam Pemeriksaan.

Anderson, G. and R. C. Ellyson. 1986. Restructuring Profesional Standards: The Anderson

Report. Journal of Accountancy.

Antle, R dan B. Nalebuff. 1991. Conservatism and Auditor-Client Negotiations. Journal of

Accounting Research, Vol. 29.

Arens, Alvin. A., dan James K. Loebbecke. 2003. Auditing, Pendekatan Terpadu, Terjemahan

Amir Abadi Jusuf, Salemba Empat. Jakarta.

Arens, Elder and Beasley, 2008. Auditing dan Jasa Assurance, Ahli Bahasa Gina Gania, Edisi

Indonesia, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Arikunto. 2002. Prosedur Penulisan suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta

Baker, C.R. 1977. Management Strategy in A Large Accounting Firm. The Accounting Review.

Juli.

Boynton, William dan Kell, Walter. 2002. Modern Auditing, Edisi Ketujuh, Jakarta: Erlangga.

BPK RI. 2007. Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2007 Tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara. Jakarta: Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.

_______. 2007. Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2007 Tentang Kode Etik Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Jakarta: Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.

Chow, C.W. dan S.J. Rice. 1982. Qualified Audit Opinions and Auditor Switching. The

Accounting Review.

Dharma, Surya. (2004). Manajemen Kinerja: Falsafah, Teori, dan Penerapannya. Jakarta:

Program Pascasarjana FISIP.

Fanani, Zaenal. 2008. Pengaruh Struktur Audit, Konflik Peran dan Ketidakjelasan Peran

Terhadap Kinerja Auditor. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Volume 5 (2).

Fanani, Zaenal., Hanif, Rheny dan Bambang Subroto. Pengaruh Struktur Audit, Konflik Peran,

dan Ketidakjelasan Peran Terhadap Kinerja Auditor, The First Accounting Conference,

Faculty of Economics Universitas Indonesia. Depok, 2007.

Fikri, Ahmad. 2010.Pasca Kasus Penyuapan, Audit BPK Jawa Barat Ditinjau Ulang BPK RI. Tempo,

23 Juli 2010 diakses dari

http://www.tempo.co/read/news/2010/07/23/178265841/Pasca-Kasus-Penyuapan-Audit-BPK-Jawa-Barat-Ditinjau-Ulang-BPK-RI pada tanggal 24 April

2014.

Fisher, Simon. 2001. Mengelola Konflik: Keterampilan dan Strategi Untuk Bertindak, Cetakan

Pertama, Alih Bahasa S.N. Kartikasari, The British Counsil, Indonesia, Jakarta.

Frankel, R., M. Johnson, and K. Nelson. 2002. The relation between auditors’ fees for non-audit

services and earnings management. The Accounting Review 77.

(22)

85

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 3. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

____________. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi keempat.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hakim, Abdul. 2010. Statistika Deskriptif. Yogyakarta: Ekonisia.

Halim, Abdul. 2001. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat.

Hall, Richard. 1968. Professionalism and Bureaucratization. American Sosiological Review.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Per Januari 2001. Jakarta:

Salemba Empat.

Indri, Kartika dan Provita, Wijayanti. 2007. Locus of Control sebagai Anteseden Hubungan

Kinerja Pegawai dan Penerimaan Perilaku Disfungsional Audit. Simposium Nasional

Akuntansi 10. Makasar, 26-28 Juli 2007.

Kahn, R.L., Wolfe, D.M., Quinn, R.P., Snoek, J.D., Rosenthal, R.A. 1964. Occupational Stress:

Studies in Role Conflict and Ambigutiy. New York.

Kalbers, Lawrence P. dan Fogarty, Timothi J. 1995. Profesionalism and Its Consequences: A

Study of Internal Auditors, Auditing: A Journal of Practice and Theory. Ohio. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1994. Edisi Kedua, Jakarta, Balai Pustaka.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,

Rosdakarya, Bandung.

Mardisar, Diani dan Sari, Ria Nelly. 2007. Pengaruh Akuntabilitas dan Pengetahuan Terhadap

Kualitas Hasil Kerja Auditor. Simposium Nasional Akuntansi 10. Unhas Makassar 26 –

28 Juli 2007.

Nurmala, Selly Adithia. 2008. Pengaruh Independensi Terhadap Kinerja Auditor Eksternal Pada

Tujuh Akuntan Publik Di Bandung. Skripsi Universitas Komputer Indonesia.

Pawitra, Abdillah. 2010. Analisis Pengaruh Profesionalisme dan Etika Profesi Terhadap Kinerja

Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia di Jakarta. Tesis Sekolah

Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Purwoko, Krisman. 2011. KPK Rekonstruksi Kasus Dugaan Korupsi Walikota Bekasi.

Republika, 15 Maret 2011 diakses dari http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/hukum/11/03/15/169511-kpk-rekonstruksi-kasus-dugaan-korupsi-walikota-bekasi pada tanggal 24 April 2014.

Rahmawati. 1997. Hubungan antara Profesionalisme Internal Auditor dengan Kinerja Tugas,

Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, Keinginan Untuk Pindah, Tesis, Program Pasca

SarjanaUniversitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Riduwan. 2002. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Rudiarto, Supriyarto. 2009. Korupsi Proyek, Bachrun Effendi Diadili Tipikor. Elshinta, 11

Februari 2009 diakses dari http://www.elshinta.com/v2003a/readnews.htm?id=65951 pada tanggal 24 April 2014.

Sawyer, Lawrence. 2005. Sawyer’s Internal Auditing, Buku I, Edisi 5, Penerjemah Desi

Adhariani. Jakarta: Salemba Empat.

Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta : salemba empat.

___________. 2007. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis buku 1 Edisi 4. Jakarta salemba empat.

Senatra, P.T. 1980. Role Conflict, Role Ambiguity, and Organizational Climate in a

PublicAccounting Firm. The Accounting Review. Vol. LV, No. 4.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, CV. Bandung.

(23)

________. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

________. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Supriyono, R.A. 1988. Pemeriksaan Akuntansi (Auditing): Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Penampilan Akuntan Publik. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Wilay, Donna L. 1987. The Relationship Between Work/Nonwork Role Conflict and

Job-Related Outcomes: Some Unanticipated Findings. Journal of Management Volume 13

(3).

Zulganef. 2008. Metodologi Penelitian Sosial dan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Referensi

Dokumen terkait

Bahan makanan yang ada dalam kemasan juga dapat mengalami kerusakan. Oleh karena itu, perlu dilakukan terlebih dahulu langkah pencegahan

Menyatakan Pasal 26 ayat (2) huruf f beserta Penjelasan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri

Chudlori dalam Islamisasi di Desa Ngayung Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan ( 1946 – 2016 ). Teori yang dipakai dalam skripsi ini adalah teori kepemimpinan dan teori

Dalam proses produksi CPO dan kernel akan dihasilkan limbah. Limbah tersebut terdiri dari: 1) Limbah padat yang berupa jajang kosong, serabut, dan cangkang buah kelapa sawit

Jumlah pintu masuk Indonesia yang besar, seperti: bandara, pelabuhan, batas darat dan perairan, serta garis pantai yang sangat panjang, menjadikan perairan Indonesia

Dalam penelitian ini ditemukan empat tema, antara lain pengenalan menyusui sejak dini untuk bayi BBLR, pemberian MPASI dini sebagai alternatif dalam meng- atasi kesulitan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara gravida dengan terjadinya preeklampsia.Apabila dilihat

Strategi komunikasi CSR ya, berdasarkan empat tadi, secara praktikal aja, jadi jika ikut kejuaraan itu kan pasti sudah di tahap monitoring, saat melihat atlit yang sudah dilatih