ABSTRACT
that produce the type of fabric products. In the companies studied, the authors put more emphasis on the process of knitting. The company producing the product with their own knitting or knitting services purchased from outside. The author would like to know whether the decision to buy the services of knitting from the outside is a right decision made, than if the company producing the services knit themselves.The research method used is descriptive analysis, which aims to present and analyze the data to provide aABSTRAK
Analisis biaya diferensial merupakan analisis terhadap biaya-biaya yang relevan dalam pengambilan keputusan. Analisis biaya diferensial digunakan untuk membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan secara tepat dan akurat. Dalam penulisan ini, analisis biaya diferensial digunakan untuk membantu perusahaan dalam menghadapi beberapa alternatif yang ada untuk mengambil keputusan memproduksi sendiri atau membeli untuk memenuhi pesanan. Keputusan memproduksi sendiri atau membeli dihadapi oleh perusahaan terutama dalam perusahaan yang memproduksi jenis produk kain. Pada perusahaan yang diteliti, penulis lebih menekankan pada proses rajut. Penulis ingin mengetahui apakah keputusan membeli jasa rajut dari luar merupakan suatu keputusan yang tepat dilakukan, dibandingkan jika perusahaan memproduksi dengan jasa rajut sendiri. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis, yang bertujuan menyajikan dan menganalisis data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti. Variabel yang digunakan adalah biaya diferensial sebagai variabel independen dan keputusan memproduksi sendiri atau membeli sebagai variabel dependen. Sedangkan untuk memperoleh data-data dilakukan dengan melakukan penelitian lapangan yaitu dengan melakukan observasi, wawancara dan kuisioner. Sehingga PT “X” mengambil keputusan membeli proses rajut karena dilihat dari hasil besarnya korelasi, didapat nilai r hitung sebesar 0,442. Nilai korelasi ini
tergolong cukup kuat atau tinggi berarti (0,40< r ≤ 0,70) dan memiliki nilai positif
sehingga dapat dikatakan pola hubungan antara pengaruh biaya diferensial dalam pengambilan keputusan memproduksi sendiri atau membeli untuk memenuhi pesanan adalah searah
DAFTAR ISI
2.1Kajian Pustaka………..……8
2.1.1Pengertian Pengaruh……….….…8
2.1.2Akuntansi Manajemen……….……...9
2.1.3Akuntansi Manajemen Sebagai Salah Satu Tipe Informasi…...9
2.2Analisis Biaya Diferensial……….……….…....11
2.2.1Pengertian Biaya …..……….……..11
2.2.2Penggolongan Biaya dan Jenis Biaya………..12
2.2.3Konsep Dasar Akuntansi Diferensial………..15
2.2.4Konsep Informasi Akuntansi Diferensial….………...16
2.2.5Pengertian Biaya Diferensial………...16
2.2.6Pengertian Analisis Biaya Diferensial……….18
2.2.7Biaya Diferensial Versus Biaya Relevan………18
2.2.8Biaya Diferensial Sebagai Biaya Masa yang Akan Datang (Future Cost)………...19
2.2.9Biaya Diferensial Adalah Biaya yang Berbeda.………..20
2.3Pengambilan Keputusan dan langkah Pengambilan Keputusan.………20
2.3.1Pengambilan Keputusan………...……….…..20
2.3.2Langkah Pengambilan Keputusan..………...23
2.3.3Keputusan Membeli atau Membuat Sendiri...……….25
2.3.4Hubungan Biaya Diferensial dengan Keputusan Pemilihan Alternatif Memproduksi Sendiri atau Membeli…………...…..….31
2.5Pengembangan Hipotesis…………..……….……….34
3.2.4.4Analisis Data dan Pengujian Hipotesis….…….………...55
3.2.4.5Uji Hipotesis………..………...56
3.3Penarikan Simpulan………..………..57
4.1HasilPenelitian……….……….…….……….58
4.2.3.2Deskripsi Keputusan Memproduksi Sendiri atau Membeli………73
LAMPIRAN………...81
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Struktur Organisasi………..………42
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Operasionalisasi Variabel……….………...46 Tabel II Pedoman Penafsiran Koefesien Korelasi……….….…...57 Tabel III Uji Validitas Pengaruh Biaya Diferensial..……….…….60 Tabel IV Uji Validitas Keputusan Memproduksi Sendiri atau Membeli.……...61
Tabel V Hasil Uji Reliabilitas………....62
Tabel VI Tanggapan Respongen Mengenai Apakah Perusahaan
Melakukan Penggolongan Biaya……….…………..…..64
Tabel VII Tanggapan Respongen Mengenai Apakah Perusahaan
Melakukan Penggolongan Biaya ke Dalam BiayaVariabel dan
Biaya Tetap……….…...64
Tabel VIII Tanggapan Respongen Mengenai Apakah Biaya Semi Variabel
Telah Dipisahkan Menjadi Biaya Tetap dan Biaya Variabel….……..65
Tabel IX Tanggapan Respongen Mengenai Apakah Dalam Biaya
Pemisahaan Semi Variabel Menjadi Biaya Tetap dan
Biaya Variabel Perusahaan Menggunakan Metode Titik
Tabel X Tanggapan Respongen Mengenai Apakah Sebelum
Memutuskan Membeli Jasa Rajut dari Luar, Perusahaan
Pernah Memproduksi Sendiri……….……….…………....67
Tabel XI Tanggapan Respongen Mengenai Apakah Perusahaan
Melakukan Kerjasama Dengan Pihak Luar.……….……...67 Tabel XII Tanggapan Respongen Mengenai Apakah Bentuk Kerjasama
Tersebut Berupa Pembeliaan Jasa Proses Rajut…..………….……....68
Tabel XIII Tanggapan Respongen Mengenai Apakah Kerjasama Pembelian
Jasa Rajut Tersebut Menguntungkan Perusahaan………...….69
Tabel XIV Tanggapan Respongen Mengenai Apakah Dalam Pengambilan
Keputusan Memproduksi Sendiri atau Membeli, Perusahaan
Menggunakan Perhitungan Analisis Biaya Diferensial………...……69
Tabel XV Tanggapan Respongen Mengenai Apakah Analisis Biaya
Diferensial Menjadi Satu-satunya Pertimbangan Dalam
Pengambilan Keputusan Memproduksi Sendiri atau Membeli……...70
Tabel XVI Tanggapan Respongen Mengenai Apakah Dengan Analisis Biaya
Diferensial Dapat Diketahui Besarnya Pengaruh Dalam
Pengambilan Keputusan Memproduksi Sendiri atau Membeli
Untuk memenuhi Pesanan……….………...71 Tabel XVII Tanggapan Respongen Mengenai Apakah Penggunaan Analisis
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik1 Grafik Histogram Normal P-P Plot of Regression
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A………..……….85
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Peneltian
Dunia usaha dewasa ini perekonomian memegang peranan penting sehingga
persaingan dalam dunia usaha semakin bertambah pesat. Persaingan ini terjadi di
dalam semua sektor perekonomian baik industri, perdagangan maupun jasa.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat perubahan ke arah
kompetesi yang semakin ketat.
Arus globalisasi yang melanda dunia membuat perekonomian semakin
terbuka melewati jarak dan batas antar negara. Tidak ada satu negarapun yang tidak
berpengaruh oleh perkembangan global. Di tengah situasi ekonomi yang sekarang
ini, setiap perusahaan dituntut lebih efisien agar dapat bertahan. Inefisiensi yang
membawa dampak negatif bagi daya saing perusahaan harus dihilangkan. Salah satu
upaya untuk meningkatkan efisiensi perusahaan adalah dengan memproduksi barang
yang berkualitas.
Perusahaan juga harus mempertimbangkan faktor waktu sebagai salah satu
hal yang juga menentukan kemampuan bersaing perusahaan. Terutama pada
perusahaan yang bergantung pada mode perubahan cepat,seperti industri
tekstil.Industri tekstil, sebagai salah satu industri utama sebagai pemuas kebutuhan
masyarakat akan sandang terus berkembang. Penentuan produk tekstil dari Indonesia
selain dari dalam negeri, juga datang dari luar negeri. Hal ini karena produk tekstil
BAB I PENDAHULUAN 2
harga maupun kualitas. Agar dapat mempertahankan stabilitas ekonomi, perusahaan
berupaya mencari cara sehingga perusahaan bisa memenuhi pesanan dengan biaya
serendah mungkin. Untuk mencapai tujuan tersebut, pihak manajemen harus
mengambil keputusan yang tepat dari berbagai alternatif-alternatif yang ada.
Pembuatan keputusan harus dilakukan oleh manajemen perusahaan dengan
dukungan dari berbagai informasi yang memadai agar dapat menghasilkan keputusan
yang baik untuk memenuhi pesanan.Untuk memilih salah satu dari alternatif tersebut,
maka manajemen membutuhkan informasi tentang biaya (Sugiri, 2001:37).
Menurut Ade Sudrajat, ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) , bahan
baku utama industritekstil seperti kapas,benang, dan kain sebagian besar masih di
impor. Dengan melemahnya nilai tukar rupiah, maka biaya impor pun bakal
membengkak. Sehingga menurut Ade, nilai impor bahan baku tekstil mencapai
sekitar US$ 8 miliar. Bahan baku tersebut didatangkan dari China, Korea Selatan,
India, Amerika serikat, Brasil, dan Australia.Selain bahan baku, barang modal seperti
mesin di industri tekstil pun masih di impor.”Bahan baku dan mesin masih harus dibayar dengan dolar,ini akan berpengaruh terhadap daya saing industri.” Kata Ade.(m.detik.com/finance/read/2013/12/09/135717/2436473/5/)
Fakta lain menunjukkan bahan baku tekstil jenis katun Indonesia masih
dipasok dengan mengimpor. Indonesia mengimpor kapas sebagai bahan baku /kain
katun sekitar 99,2% dari semua kebutuhan kapas nasional per tahun. Secara nasional
jika dipersentasekan, kebutuhan bahan baku tekstil katun sekitar 42% dari seluruh
BAB I PENDAHULUAN 3
sisanya adalah tekstil rayon,bahkan untuk bahan baku tekstil rayon, Indonesia masih
mengimpor dari
Polandia.(www.kemenperin.go.id/artikel/3983/Indonesia-Kurang-Bahan-Baku-Tekstil)
Dari kedua kutipan diatas, dapat dipastikan bahwa industri tekstil di
Indonesia sedang mengalami masa yang sulit. Sehingga Manajemen perusahaan
harus bekerja keras untuk menjaga perusahaannya tetap beroperasi dan memperoleh
laba dengan memanfaatkan segala kesempatan yang ada, salah satunya dengan
memenuhi pesanan. Sehingga Dirjen IKM kementrian Perindustrian, Euis Saedah di
Jakarta, Rabu (3/10) mengatakan saat ini di Indonesia terjadi lonjakan kenaikan
harga bahan baku kain seperti katun dan serat kapas. Akibatnya harga bahan
penolong naik sehingga daya saing produk menurun. Selain itu, aksesoris lainnya
masih tergantung impor. Euis menambahkan, pemerintah akan membuat terminal
bahan baku untuk IKM. Hal tersebut untuk mendukung IKM agar mempunyai daya
saing dengan produk impor. “Pemerintah akan mencari investor agar terminal bahan baku IKM dapat terealisasi.”Tandasnya. (
www.beritasatu.com/bisnis/75419-kurang-pasokan-ekspor-bahan-baku-tekstil-dihentikan.html)
Peranan investor di Indonesia sangat berperan penting dalam menunjang
pertumbuhan ekonomi di Indonesia, khususnya dalam bidang tekstil. Pemerintah kini
menargetkan investor untuk menginvestasikan modalnya dalam merealisasikan
terminal bahan baku.Sehingga tidak akan sulit lagi bagi perusahaan tekstil dalam
BAB I PENDAHULUAN 4
Dalam memenuhi pesanan tersebut, pada beberapa perusahaan tekstil
keputusan jangka pendek yang akan mereka hadapi pada saat perusahaan
mereka berkembang pesat antara lain ialah memutuskan apakah mereka akan
membuat sendiri atau membeli. Kadangkala perusahaan yang biasa memproduksi
sendiri produknya akan menerima penawaran dari pihak ketiga untuk memenuhi
pesanan dengan harga per unit yang lebih rendah dari biaya produksi perunit yang
harus dikeluarkan oleh perusahaan jika memproduksi sendiri.
Sebaliknya, ada juga perusahaan yang sebelumnya selalu membeli produk
tertentu dari pihak ketiga, kemudian mereka mempertimbangkan untuk memproduksi
sendiri produk tersebut. Pengambilan keputusan ini tentu saja sangat mempengaruhi
kesehatan keuangan perusahaan dan menjadi penentu utama profitabilitas
perusahaan. Tujuan dari keputusan membuat atau membeli sebaiknya adalah
penggunaan optimal atas sumber daya produktif dan keuangan perusahaan. Jika
fasilitas perusahaan untuk memproduksi sendiri telah mencapai kapasitas penuh,
maka untuk memenuhi kebutuhan proses produksi karena meningkatnya volume
penjualan perusahaan, barangkali dapat dibenarkan jika perusahaan memutuskan
untuk membeli kekurangan yang diperlukan dari perusahaan lain.
Hal ini dapat memberikan pengaruh positif untuk perkembangan dan
kemajuan dunia usaha termasuk “PT X” yang bergerak di bidang tekstil. “PT X” adalah salah satu perusahaan terbesar dalam bidang tekstil di Indonesia. “PT X” sebenarnya perusahaan yang mengkhususkan dalam memproduksi kain elastik.
BAB I PENDAHULUAN 5
banyaknya jumlah permintaan dari pasar dan juga banyaknya pesaing baik dari
dalam maupun luar negeri, maka perusahaan tekstil harus dapat menentukan
pengambilan keputusan yang tepat, salah satunya apakah perusahaan akan membuat
sendiri produknya atau membeli dari pihak ketiga dengan memperhatikan biaya
diferensial dari tiap masing-masing alternatif tersebut.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka penulis tertarikuntuk
melakukan penelitian guna memenuhi tugas akhir perkuliahan UniversitasKristen
Maranatha, dengan mengambil judul: “Pengaruh Biaya Diferensial dalam
Pengambilan Keputusan Memproduksi Sendiri atau Membeli untuk Memenuhi
Pesanan. (Studi kasus pada “PT X”).”
1.2Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakangdiatas dan mengingat masalah-masalah yang
dihadapi sedemikian luas maka dalam penelitian ini penulis mengidentifikasikan
masalah sebagai berikut:
a. Faktor-faktor apa saja yang harus diperhatikan oleh manajemen dalam pengambilan
keputusan memproduksi sendiri atau membeli untuk memenuhi pesanan?
b. Seberapa besar pengaruh biaya diferensial dalam pengambilan keputusan
BAB I PENDAHULUAN 6
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mempelajari lebih lanjut mengenai
pengetahuan yang telah peneliti terima dalam perkuliahan dan untuk menambah
pengalaman peneliti dalam objek yang diteliti.
Tujuan peneliti adalah untuk memahami pengetahuan yang telah dipelajari
oleh peneliti dengan melihat penerapannya dalam praktik yang sebenarnya. Sesuai
dengan permasalahan diatas, peneliti mempunyai tujuan yang lebih spesifik sebagai
berikut:
a. Untuk mengetahui faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pengambilan
keputusan memproduksi sendiri atau membeli untuk memenuhi pesanan.
b. Untuk mengetahui besar pengaruh biaya diferensial dalam pengambilan keputusan
memproduksi sendiri atau membeli untuk memenuhi pesanan.
1.4Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitianini:
a. Bagi Penulis/Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan penulis/peneliti dalam ilmu
pengetahuan, baik teori maupun praktek. Dalam teori berarti memperoleh
pemahaman dan penghayatan yang diperoleh saat kuliah. Dalam praktek, berarti
akan menambah pengetahuan dan penerapan dalam kegiatan.
BAB I PENDAHULUAN 7
Semoga dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca
mengenai akuntansi manajemen, khususnya mengenai peranan analisis biaya
diferensial dalam pengambilan keputusan untuk memenuhi pesanan serta semoga
dapat berguna dan bermanfaat sebagai referensi untuk pengembangan penelitian
selanjutnya.
c. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang berguna
bagi perusahaan yaitu mengenai peranan analisis biaya diferensial dalam
BAB V Simpulan dan Saran 78
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh biaya
diferensial dalam pengambilan keputusan memproduksi sendiri atau membeli untuk
memenuhi pesanan, maka penulis mengambil simpulan sebagai berikut:
1. Hampir seluruhnya responden menyatakan bahwa terdapat pengaruh biaya
diferensial di dalam “PT X”, termasuk dalam kategori sedang. Hal ini dilihat
dari PT “X” yang telah memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh dalam
pengambilan keputusan memproduksi sendiri atau membeli untuk memenuhi
pesanan PT “X”.
2. Biaya diferensial memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan “PT
X” Bandung dibuktikan dengan Koefisien determinasinya (KD) menunjukkan
nilai sebesar 0,195 atau sebesar 19,5% (dibulatkan 20%) dari hasil (r2 x
100%). Artinya variasi perubahan pengambilan keputusan memproduksi
sendiri atau membeli dipengaruhi oleh pengaruh biaya diferensial sebesar
20% dan sisanya 80% dipengaruhi faktor lain yang tidak diamati oleh penulis
BAB V Simpulan dan Saran 79
1.2Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan
mengenai pengaruh biaya diferensial dalam pengambilan keputusan memproduksi
sendiri atau membeli untuk memenuhi pesanan, maka penulis memiliki beberapa
saran sebagai berikut :
1. Bagi Perusahaan
Analisis biaya diferensial yang dilakukan oleh perusahaan harus lebih
ditingkatkan dan dipertahankan. Namun ada indikator yang harus lebih dapat
diperhatikan karena pengaruh biaya diferensial tidak terlalu besar terhadap
pengambilan keputusan memproduksi sendiri atau membeli untuk memenuhi
pesanan. Oleh karena itu, evaluasi yang dapat dilakukan oleh perusahaan
adalah perusahaan harus menggunakan analisis biaya diferensial yang lebih
signifikan lagi, seperti keputusan untuk melanjutkan atau menghentikan
kegiatan produksi.
2. Bagi Penelitian Berikutnya
Dikarenakan penelitian ini hanya menggunakan skala pengukuran ordinal
dalam operasionalisasi variabel, maka peneliti menyarankan untuk peneliti
selanjutnya agar menambahkan skala pengukuran yang lain seperti skala rasio
untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, juga peneliti menyarankan agar
80
DAFTAR PUSTAKA
Carter, William dan Milton F. Ursy.(2004). Akuntansi Biaya. Edisi 13. Terjemahan Krista.Penerbit Salemba Empat,Jakarta.
Darsono dan Azhari, 2004, Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan, Yogyakarta: Penerbit Andi.
Hansen, Don R., Maryanne M. Mowen. (2003). Edisi 4. Cost Management Accounting and Control. Cincinnati, Ohio : South Western Publishing, Co.
Henry Simamora, 2000, Akuntansi: Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Jakarta: Salemba Empat, Jilid 1.
Iqbal Hasan, 2002, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Kamus Besar Bahasa Indonesia.(2002). Edisi Ketiga. Penerbit Balai Pustaka,Jakarta.
Kohler, Phillip.(2006). A Dictionary for Accounting.9ʰ Edition.Prentice Hall Inc, New Delhi.
Moh, Nasir.(2003). Metode Penelitian. Penerbit Ghalia Indonesia,Jakarta.
Nazir, M., 2007, Metode Penelitian, Edisi I, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kesepuluh, CV Alfabeta, Bandung.
S. Munawir, 2004, Analisa Keuangan. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
Uma Sekaran, 2006, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4, Buku 1, Jakarta: Salemba Empat.