vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Waralaba merupakan bisnis yang menjanjikan, karena merupakan model bisnis yang terstandarisasi kejelasan pengelolaan serta menggunakan merek yang sudah dikenal luas. Saat ini di Indonesia banyak terdapat perusahaan dengan model waralaba, khususnya dalam bidang makanan cepat saji (fast food). Untuk memenangkan persaingan, perusahaan harus memiliki strategi yang baik dalam mengelola aset yang dimiliki. Merek adalah salah satu aset penting yang dimiliki perusahaan, merek yang baik dapat membentuk citra yang baik (brand image), serta dapat mempengaruhi minat beli konsumen.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra merek (brand image) terhadap intensi membeli pada KFC cabang Surya Sumantri Bandung. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Universitas Kristen Maranatha sebanyak 100 orang sebagai sampel. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling, dengan kriteria mahasiswa Universitas Kristen Maranatha yang pernah membeli di KFC Surya Sumantri Bandung sebanyak 2 kali. Pengambilan data dilakukan dengan menyebar kuesioner. Sedangkan analisis data yang digunakan meliputi uji validitas, uji reliabilitas, regresi berganda, pengujian hipotesis melalui uji t, uji F, dan analisis koefisien determinasi (R2).
Dari hasil analisis koefisien determinasi, diperoleh besarnya pengaruh variabel independen (product atribute, brand personality, dan consumer benefite) sebesar 0.228 atau 22.8% terhadap intensi membeli, sedangkan 77.2% sisanya dipengaruhi oleh variabel/faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Pada pengujian secara simultan/keseluruhan (Uji F), semua variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variable dependen. Pengujian secara parsial/terpisah (Uji t) menunjukan variabel product atribute dan brand personality mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap intensi membeli, sedangkan variabel consumer benefite tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap intensi membeli.
ABSTRACT
Franchising is a promising business, because the business model of clarity standardized management and use a brand that is well known. Currently in Indonesia there are many companies with a franchise model, particularly in the field of fast food. To win the competition, companies must have a good strategy in managing its assets. Brand is one of the important assets of the company, a good brand can establish a good image, and can affect consumer buying interest.
This study aims to determine the effect of brand image (brand image) to the intention to buy the KFC branch Sumantri Surya Bandung. This research was conducted at Maranatha Christian University students as a sample of 100 people. The method used in sampling is purposive sampling, with criteria Maranatha Christian University student who once bought at KFC Surya Bandung Sumantri 2 times. Data is collected by spreading questionnaire.While data analysis used include validity, reliability testing, regression, hypothesis testing via t test, F test, and coefficient of determination (R2).
From the analysis of the coefficient of determination (R2), obtained the influence of the independent variable (product attributes, brand personality and consumer benefite) of 0.228 or 22.8% against the intention to buy, while the remaining 77.2% is influenced by variables / factors not examined in this study. At simultaneous testing / whole (Test F), all independent variables have a significant influence on the dependent variable. Partial testing / separate (t test) showed a variable product attributes and brand personality has a significant influence on the intention to buy, while variable benefite consumer has no significant effect on buying intention.
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...i
HALAMAN PENGESAHAN...iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR...iv
KATA PENGANTAR...v
ABSTRAK...vii
ABSTRACT...viii
DAFTAR ISI...ix
DAFTAR GAMBAR...xiii
DAFTAR TABEL...xiv
DAFTAR LAMPIRAN...xvi
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang...1
1.2 Rumusan Masalah...5
1.3 Tujuan Penelitian...5
1.4 Kegunaan Penelitian...5
BAB II LANDASAN TEORI...7
2.1 Waralaba...7
2.1.1 Waralaba Makanan...9
2.1.2 Fast Food...12
2.1.3 Perkembangan Fast Food Indonesia...14
2.2.1 Pengetahuan Merek Produk Konsumen...16
2.2.1.1 Kesadaran Merek...17
2.2.1.2 Brand Image...19
2.2.2 Ekuitas Merek...22
2.2.3 Peran dan Manfaat Ekuitas Merek...23
2.2.4 Komponen Citra Merek...24
2.2.4.1 Product Atribute...26
2.2.4.2 Consumer Benefite...27
2.2.4.3 Brand Personality...29
2.2.4.4 Asosiasi Merek...31
2.3 Intensi Membeli ...33
2.3.1 Perilaku Konsumen...34
2.3.2 Tahap Keputusan Pembelian...35
2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intensi Membeli...37
2.4 Rerangka Pemikiran...39
2.5 Pengembangan Hipotesis...40
BAB III METODE PENELITIAN...41
3.1 Jenis Penelitian...41
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian...41
3.2.1 Populasi Penelitian...41
3.2.2 Sampel Penelitian...42
3.3 Teknik Pengambilan Sampel...43
3.4 Operasional Variabel Penelitian...43
3.5 Teknik Pengumpulan Data...45
xi Universitas Kristen Maranatha
3.6.1 Pengujian Validitas...46
3.6.2 Pengujian Reliabilitas...47
3.6.3 Pengujian Regresi Berganda...48
3.6.4 Pengujian Hipotesis...49
3.6.4.1 Analisis Koefisien Determinasi (R2)...49
3.6.4.2 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)...49
3.6.4.3 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)...51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...53
4.1 Karakteristik Responden...53
4.2 Penentuan Range Skor...55
4.3 Tanggapan Responden Mengenai Brand Image KFC Surya Sumantri Bandung...56
4.3.1 Tanggapan Responden Mengenai Product Atribute...56
4.3.2 Tanggapan Responden Mengenai Brand Personality...58
4.3.3 Tanggapan Responden Mengenai Consumers Benefite...60
4.4 Tanggapan Responden Mengenai Intensi Membeli KFC Surya Sumantri Bandung...62
4.5 Uji Validitas dan Reliabilitas...64
4.5.1 Uji Validitas...64
4.5.2 Uji Reliabilitas...66
4.6 Hasil Pengujuan Regresi Berganda...67
4.7 Hasil Pengujian Hipotesis...69
4.7.1 Analisis Koefesien Determinasi (R2)...69
4.7.2 Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji t)...70
4.7.3 Uji Signifikasi simultan (Uji F)...71
5.1 Kesimpulan...73
5.2 Saran...74
DAFTAR PUSTAKA...76
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Ringkasan Penelitian...39
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.4 Devinisi Operasional Variabel...43
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Bedasarkan Jenis Kelamin...53
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia...54
Tabel 4.3 Tanggapan Responden Mengenai “Produk KFC Memiliki
Rasa yang Lebih Baik Dari Pada Pesaing”...56
Tabel 4.4 Tanggapan Responden Mengenai “Harga yang Ditawarkan
KFC Sesuai dengan Kualitas Produk”...57
Tabel 4.5 Tanggapan Responden Mengenai “Produk KFC Memiliki
Kualitas Makanan yang Tinggi dan Terjamin”...57
Tabel 4.6 Tanggapan Responden Mengenai “Anda Merasa Bangga
dan Senang Ketika Menikmati Produk KFC”...58
Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai “Menikmati Produk
KFC Merupakan Pengalaman Anda yang Menyenangkan”...59
Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai “Produk KFC Memiliki
Arti Simbolik yang Positif untuk Anda”...59
Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai “Makanan dan Minuman
Yang Disajikan KFC Sesuai dengan Harapan Anda”...60 Tabel 4.10 Tanggapan Responden Mengenai “Pelayanan Restoran
KFC Cepat dan Tanggap”...61
Tabel 4.11 Tanggapan Responden Mengenai “Karyawan Peduli
Terhadap Pesanan Konsumen”...62 Tabel 4.12 Tanggapan Responden Mengenai “Anda Berencana
Membeli Produk KFC Sekarang atau Diwaktu yang Akan Datang”...62
Tabel 4.13 Tanggapan Responden Mengenai “Anda Aktif Dalam
xv Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.14 Tanggapan Responden Mengenai “Anda Mempertimbangkan
Untuk Membeli Kembali Produk KFC...64
Tabel 4.15 Uji Validitas...65
Tabel 4.16 Uji Reliabilitas...66
Tabel 4.17 Hasil Pengujian Regresi Berganda...67
Tabel 4.18 Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2)...69
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian...80
Lampiran 2 Tabel Tanggapan Responden...82
Lampiran 3 Uji Validitas...85
Lampiran 4 Uji Reliabilitas...87
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Di era globalisasi sekarang ini persaingan dunia bisnis semakin ketat, dari sekian
banyak bidang bisnis yang ada, bisnis waralaba merupakan bisnis yang menjanjikan.
Menurut Cristina Whidya Utami (2012:223), merek lisensi atau waralaba adalah
merek dimana peritel (franchisor) membeli dan menandatangi surat kontrak dengan
sebuah pemilik merek yang terkenal untuk mengembangkan, memproduksi, atau
menjual merek tersebut. Dengan sistem yang seperti ini, memungkinkan investor
meraih keberhasilan yang jauh lebih besar dibandingkan memulai bisnis dari awal
dengan merek serta sumber daya sendiri yang belum tentu bisa mencapai
kesuksesan. Dari keunggulan waralaba tersebut tak heran banyak investor asing
maupun lokal menanamkan modalnya dalam waralaba.
Bisnis waralaba di Indonesia mulai berkembang sejak tahun 1970-an, dengan
ditandai munculnya beberapa restoran cepat saji atau fast food dari luar negeri yang
terus bertumbuh pesat sampai sekarang. Indonesia merupakan negara berkembang
yang mayoritas penduduknya menginginkan makanan yang serba praktis dan cepat.
Hal ini merupakan peluang bagi para investor untuk memperoleh keuntungan dari
bisnis waralaba ini.
Saat ini konsumen indonesia dihadapkan dengan banyaknya pilihan restoran fast
rata-rata produsen fast food menawarkan menu yang hampir serupa, misalnya KFC
dengan Texas Chicken dan CFC yang sama-sama menawarkan menu andalan berupa
ayam goreng, Mc’D dengan Burger King mempunyai menu andalan yang sama
berupa burger. Hal ini menuntut produsen fast food untuk selalu melakukan inovasi
dalam produknya agar dapat mencitrakan sebagai fast food berkualitas dibenak
konsumen dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Karena jika produsen
fast food tidak memiliki keunggulan bersaing, maka konsumen akan mudah berpindah dari merek satu ke merek lain sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.
Menurut Kolter dan Keller (2009:172), merek adalah suatu nama, istilah,
lambang, desain atau kombinasinya, yang dimaksud untuk mengidentifikasi barang
atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan
mereka dari pesaing. Merek yang berkualitas adalah merek yang memiliki ekuitas
merek (brand equity) yang menggambarkan keseluruhan kekuatan merek di pasar.
Ekuitas merek dapat tercermin dalam pengetahuan merek (brand knowledge)
konsumen yang dibagi menjadi dua yaitu, brand awareness dan brand image
(Keller, 2008:317).
Menurut Keller (2008:51), Brand image merupakan persepsi konsumen tentang
suatu merek sebagai refleksi dari asosiasi merek yang ada pada pikiran konsumen.
Sedangkan menurut Supranto dan Nandan Limakrisna (2011 : 128) menjelaskan
bahwa brand image merupakan persepsi yang konsumen pikir atau rasakan ketika
mereka mendengar atau melihat nama suatu merek atau apa yang konsumen telah
pelajari tentang merek. Brand image dapat memainkan peranan yang penting dalam
3 Universitas Kristen Maranatha Chairy, 2013:150) Konsumen membeli suatu produk salah satunya karena citra
produk yang baik.
Bandung merupakan salah satu kota besar yang memiliki perkembangan bisnis
makanan cepat saji yang sangat pesat. Di Bandung banyak terdapat restoran cepat
saji diantaranya ada Kentucky Fried Chicken, McDonalds, Burger King, Hoka-Hoka
Bento, dan masih banyak lagi. Dari sekian banyak restoran cepat saji yang ada di
Bandung Kentucky Fried Chicken atau KFC merupakan salah satu brand yang
memiliki citra merek kuat dibenak konsumen dan pemimpin pasar dalam kategori
makanan cepat saji dengan menu utama berbahan dasar daging ayam.
(http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top_brand_index_2015_fase_2)
Produk unggulan dari KFC antara lain Colonel’s Original Recipe dan Hot & Crispy Chicken, yang merupakan ayam goreng paling lezat menurut berbagai survey konsumen di Indonesia (Stefany Aryanie, 2009:3). Dapat dipahami jika produk unggulan KFC berkualitas tinggi ini dapat diterima baik di Indonesia, sebuah negara dengan konsumsi daging ayam jauh lebih tinggi daripada daging jenis lain. Selain menyajikan produk unggulannya, KFC juga memenuhi selera konsumen lokal dengan menawarkan menu pilihan seperti Perkedel, Nasi, Salad dan Jagung Manis, serta produk lain-lain seperti Crispy Strips, Twister, dan Spaghetti, yang diterima dengan sangat baik oleh pasar kita. Untuk memberikan nilai tambah kepada konsumen, menu kombinasi hemat dan bermutu seperti KFC Attack dan Super Panas senantiasa ditawarkan (Chenris, Fatkhurrohman, Fitri dkk, 2013:5).
Meskipun begitu, KFC saat ini dihadapkan dengan banyaknya pesaing dari
yang inovatif. Hal ini dapat mempengaruhi minat konsumen dalam melakukan
pembelian. Menurut Suprapto dan Wijaya (dalam Fauriska Paramita Maharani,
2014:4), purchase intention atau intensi membeli merupakan suatu proses
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen sebelum mengadakan
pembelian atas produk yang ditawarkan atau yang dibutuhkan oleh konsumen
tersebut. Sedangkan menurut Peter dan Olson (dalam Jessica Scolastica Febrin
Wisal, 2013:3), intensi membeli merupakan suatu awal dari terbentuknya perilaku
membeli yang diawali dengan suatu perhatian terhadap produk, proses psikologis
yang melibatkan kepercayaan, dan sikap terhadap produk yang kemudian menjadi
pertimbangan untuk melakukan evaluasi alternatif dan selanjutnya mengambil
keputusan untuk membeli produk tersebut. Konsumen cenderung membeli produk
dengan merek yang dikenalnya dan yang memiliki citra yang baik dibandingkan
dengan produk dan merek yang belum pernah diketahui atau produk dengan citra
yang tidak baik.
Sebuah perusahaan haruslah mempunyai citra merek yang positif dibenak
konsumen, karena dengan citra merek yang positif akan menghasilkan keuntungan
yang tinggi bagi perusahaan dan loyalitas pada konsumen (Farida dan Dini,
2009:92). Selain itu citra merek yang positif juga akan mendorong konsumen
melakukan pembelian terhadap merek produk barang atau jasa tersebut. Seperti yang
dikemukakan Seock (dalam Rima, 2009:16), yang menyatakan semakin positif sikap
seorang konsumen terhadap suatu merek atau toko, semakin tinggi pula intensitas
5 Universitas Kristen Maranatha Melihat situasi persaingan antar industri fast food di Indonesia, maka penulis
tertarik untuk menganalisis peranan dan pengaruh citra merek terhadap intensitas
pembelian produk KFC di area Surya Sumantri Bandung.
1.2Rumusan Masalah
Dilihat dari isu permasalahan di atas, maka terdapat beberapa rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh citra merek terhadap intensi pembelian produk
KFC?
2. Berapa besar pengaruh citra merek terhadap intensi pembelian produk KFC?
1.3Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan penelitian ini disusun, sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui peranan citra merek terhadap intensi pembelian produk
KFC.
2. Untuk mengetahui besar pengaruh citra merek terhadap intensi pembelian
produk KFC.
1.4Kegunaan Penelitian
1. Bagi perusahaan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan tambahan referensi
dalam membahas dan menganalisis citra merek produk fast food di
Indonesia, serta memahami perilaku konsumen dalam proses pengambilan
keputusan pembelian.
2. Bagi akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi tentang citra
merek dan intensi pembelian pada produk fast food serta dapat memberikan
73 Universitas Kristen Maranatha BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah peneliti lakukan, yaitu untuk mengetahui
pengaruh brand image yang terditi dari product atribute, brand personality, dan
consumer benefite terhadap intensi membeli KFC Surya Sumantri Bandung, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari hasil analisis koefisien determinasi (Adjusted R Square), diperoleh
besarnya pengaruh variabel independen (product atribute, brand personality,
dan consumer benefite) sebesar 0.228 atau 22.8% terhadap intensi membeli,
sedangkan 77.2% sisanya dipengaruhi oleh variabel/faktor lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
2. Pada pengujian secara simultan/keseluruhan (Uji F), variabel independen
brand image yang terdiri dari product atribute, brand personality, dan consumer benefite secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variable dependen intensi membeli.
3. Pengujian variabel independen brand image yang terdiri dari product
atribute, brand personality, dan consumer benefite dengan menggunakan uji parsial/terpisah (Uji t), didapat hasil sebagai berikut:
a. Variabel product atribute (� ) memiliki t hitung sebesar 2.071 dengan
0.041< 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel product atribute
(� ) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi membeli (Y).
b. Variabel brand personality (� ) memiliki t hitung sebesar 3.755 dengan
tingkat signifikansi 0.000. Dengan demikian karena 3.755 > 1.988 dan 0
< 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel brand personality (� )
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi membeli (Y).
c. Variabel consumer benefite (� ) memiliki t hitung sebesar 0.927 dengan
tingkat signifikansi 0.356. Dengan demikian karena 0.927 < 1.988 dan
0.356 > 0.05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel consumer
benefite (� ) memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap intensi membeli (Y), karena nilai t hitung lebih kecil dari t tabel serta nilai
signifikansi yang lebih besar dari 0.05 .
5.2 Saran
1. Bagi perusahaan
a. KFC sudah mempunyai brand image dibenak konsumennya
sebagai restoran cepat saji yang menyajikan ayam goreng renyah dan
lezat. Meskipun begitu, KFC diharapkan tetap mampu
mempertahankan dan meningkatkan brand image. Misalnya dengan
menjaga kualitas produk, layanan, kebersihan, mengadakan
promosi-promosi, event dan lain sebagainya. Sebab, jika KFC tidak bisa
mempertahankan brand image yang sudah ada, intensi membelipun
75 Universitas Kristen Maranatha
b. Pada hasil pengujian secara parsial (Uji t) menunjukan consumer
benefite pada KFC rendah, yang berarti pengaruh dari consumer benefite tidak signifikan terhadap intensi membeli. Untuk itu diharapkan KFC lebih meperhatikan lagi apa yang konsumen
inginkan melalui inovasi pada menu serta layanan, agar KFC tetap
menjadi pilihan utama konsumen ketika hendak membeli ayam
goreng cepat saji.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan dengan
meneliti variabel-variabel independen lain, diluar variabel-variabel yang
sudah diteliti dalam penelitian ini. Sehingga dapat diketahui perubahan
DAFTAR PUSTAKA
Aurino RA Djamaris, 2013, Analisis Faktor Perilaku Konsumen terhadap Atribut Produk dalam Keputusan Pembelian Food Consumer Product, Universitas Bakrie, Jakarta, Indonesia.
Ardina Cahya Kusuma Dewi, 2014, Analisis Pengaruh Kesadaran Merek, Asosiasi Merek, Persepsi Kualitas, dan Loyalitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Konsumen Produk Viva Hand & Body Lotion di Kota Semarang), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang. Aaron Jali Getty, 2012, Pengaruh Karakter Kepribadian dan Kepribadian Merek
Terhadap Loyalitas Merek: Studi Empiris Pada Perspektif Pengguna Blackberry, Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Agus Purwanto, Erwan dan Dyah Ratih Sulistyastuti, 2007, Metode Penelitian Kuantitatif, Untuk Admnisitrasi Publik, dan Masalah-masalah Sosial, Gaya Media Jogyakarta.
Astuti, 2005, Kajian Bisnis Franchise Makanan di Indonesia, Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra Surabaya, Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/
Cristina Whidya Utami 2010, Manajemen Ritel: Strategi dan Implementasi Operasional Bisnis Ritel Modern di Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.
Chenris, Fatkhurrohman, Fitri dkk, 2013, Analisis Pengaruh Eksternal Pada KFC Indonesia,
Program Diploma IV, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara.
Deny Setyawan Astuti Hapsari, dan Rendra Prianto, 2013, Pengaruh Manfaat Merek, Kekuatan Asosiasi Merek, dan Keunikan Merek Terhadap Loyalitas Konsumen Dalam Membeli Air Minum Kemasan Merek Aqua di Kecamatan Semarang Barat, Jurusan Managemen Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang.
David Santoso, 2013, Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan, Brand Loyalty, Terhadap Parent Brand “Top Coffee” di Surabaya Dengan Brand Extention Sebagai Variabel Intervening.
77 Universitas Kristen Maranatha Dwityanti, Esthi, 2008, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Beli
Konsumen Terhadap Layanan Internet Banking Mandiri (Studi Pada Karyawan Departemen Pekerjaan Umum Jakarta), Magister Manajemen Universitas Diponegoro.
Donald R Cooper, Pamela S schindler, 2011, Business Research Methods.
Eka Setya Nurani dan Jony Oktavian Haryanto, 2011, Pengaruh Celebrity Endorser, Brand Association, Brand Personality, dan Product Characteristics Dalam Menciptakan Intensi Pembelian (Studi pada Iklan Kuku Bima Ener-G Rosa Versi Chris John), Universitas Kristen Satya Wacana.
Fauriska Paramita Maharani, 2014, Hubungan Antara Sikap Konsumen Terhadap Iklan Televisi Dengan Intensi Membeli, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Fajar Kurniadi, 2012, Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan di Apotek Berkah, Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama.
Farida Indriani & Dini Hendiarti, 2009, Studi MengenaiEfektifitas Iklan Terhadap Citra Merek Maskapai Garuda Indonesia, Jurnal Sains Pemasaran Indonesia Mei, Vol 8 No 1.
Ferrinadewi, Erna, 2008, Merek dan Psikologi Konsumen Implikasi Pada Strategi Pemasaran, Yogyakarta:Graha Ilmu.
Gunawan Widjaja, Waralaba -Bisnis, raja grafindo,jakarta 2001.
Imam Ghozali, 2011, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Imroatul Khasanah, 2012, Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Mie Instan Sedaap di Semarang, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang.
Jessica Scolastica Febrin Wisal, 2013, Hubungan Antara Motivasi Dengan Intensi Membeli Pada Konsumen Tas Branded, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya vol 2. No 2
Keller, Kevin Lane, 2008, Strategic Brand Management : Building, Measuring, and Managing Brand Equity 3rd Edition, Upper Saddle River : Pearson Education, Inc.
Ken Hermanto Agung, 2006, Analisis Pengaruh Kualitas Layanan, Komitmen, dan Kpercayaan Terhadap Loyalitas Konsumen (Studi Kasus Pada Nasabah Tabungan SIMPEDA Bank JATENG), Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
Lutiary Eka Ratri, 2007, Hubungan Antara Citra Merek (Brand Image) Operator Seluler dengan Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Pada Mahasiswa Pengguna Telepon Seluler di Fakultas Ekonomi Reguler Universitas Diponegoro Semarang, Semarang: Fakultas Psikologi
Universitas Diponegoro.
Lasander, Christian, 2013, Citra Merek, Kualitas Produk, dan Promosi Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Makanan Tradisional (survey pada industri rumah tangga Dodol Daging Pala Audia di Tahuna Kab. Sangihe). Jurnal EMBA. Vol.1 No.3. September 2013. http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/search/authors/view?firstName=Chri stian&middleName=lastName=Lasander&affilation=Universitas%20Sam%20R atulangi%20Manado&country=ID.
Meliono, Irmayanti, editors, 2007, Pengetahuan [monograph on the Internet], Jakarta: Lembaga Penerbitan FEUI; [cited 2009 Jun 10]. Available from: http://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuan.
Mochammad Ikhwanuddin, 2012, Pengaruh Persepsi Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Merek Gudang Garam Surya Professional Mild (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Angkatan 2011/2012 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang), Universitas Negeri Malang.
Monica Clarissa, 2014, Analisi Pengaruh Store Atmosphere, Harga, Keragaman Produk dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Goro Assalam Hypermart, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta
Ni Made Sinta Wedarini, 2013, Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan Telkom Flexi, Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Nitisusastro, Mulyadi 2012, Perilaku Konsumen dalam Perspektif Kewirausahaan,
Alfabeta, Bandung.
Purwati, Heri Setiawan, dan Rohmawati, 2012, Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Motor Honda Matic Beat (Studi Pada PT. Nusantara Solar Sakti), Politeknik Negeri Sriwijaya.
Philip Kotler & Kevin Lane Keller, 2009, Manajemen pemasaran, Edisi 13 Jilid 1, Jakarta.
Philip Kotler & Kevin Lane Keller, 2009, Manajemen pemasaran, Edisi 13 Jilid 2, Jakarta.
Priyatno, Duwi, 2011, Buku Saku SPSS, Cetakan Pertama, Penerbit MediaKom, Yogyakarta.
79 Universitas Kristen Maranatha Rima Zhuhriah Auda, 2009, Pengaruh Citra Merek Terhadap Intensi Membeli,
Fakultas Psikologi Universitas Sumatra Utara Medan.
Ratih Hurriyati, 2005, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen; Bandung: Alfabeta.
Supranto dan Nandan Limakrisna, 2011, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Stefany Aryanie, 2009, Sebuah Pembahasan Luas Kentucky Fried Chicken di Indonesia (PT. Fasfood Indonesia), Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta. Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R& D, Alfabeta
Bandung.
Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kombinasi, Alfabeta Bandung.
Sudarmiatin, 2011, Praktik Bisnis Waralaba (Franchise) di Indonesia, Peluang Usaha Dan Investasi, Pidato Pengukuhan Guru Besar Dalam Bidang Ilmu Manajemen Pada Fakultas Ekonomi, Disampaikan Dalam Sidang Terbuka Senat Universitas Negeri Malang Tanggal 28 April 2011, Kementrian Pendidikan Nasional Universitas Negeri Malang.
Septiono Satriawan, 2012, Analisis Pengaruh Citra Merek dan Kesadaran Merek Terhadap Keputusan Pembelian Teh Hijau Dalam Kemasan Siap Minum “Nu
Green Tea” (Studi Pada Konsumen Nu Green Tea Di Kota Semarang), Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang
Suryani, Tatik, 2008, Perilaku konsumen: Implikasi pada strategi pemasaran, Edisi 1. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suharyanti, 2011, Pengaruh Persepsi Kecocokan dan Kredibilitas Perusahaan Terhadap Asosiasi Merek dan Intensi Membeli (Studi Pada PT Multi Bintang Indonesia), Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Bakrie.
Tommy Setiawan Ruslim dan Richard Andrew, 2015, Pengaruh Bran Image dan Product Knowledge Terhadap Purcase Intention (Kasus Kosmetik Merek “X”,)Universitas Tarumanagara.
Website:
( http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top_brand_index_2015_fase_2)
(http://www.kampus.marketing.co.id/pengertian-waralaba/)
(https://id.wikipedia.org/wiki/Waralaba)
http://www.miekatrok.com/kemitraan/