• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS HUBUNGAN TIMBAL BALIK UTANG LUAR NEGERI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS HUBUNGAN TIMBAL BALIK UTANG LUAR NEGERI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS HUBUNGAN TIMBAL BALIK UTANG LUAR

NEGERI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

DI INDONESIA

TESIS

Oleh :

MAHMUD

NIM : 082188630026

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI

(2)

ANALISIS HUBUNGAN TIMBAL BALIK UTANG LUAR

NEGERI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

DI INDONESIA

TESIS

Oleh :

MAHMUD

NIM : 082188630026

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI

(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Mahmud. Analisis Hubungan Timbal Balik Utang Luar Negeri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2012.

Pembangunan membutuhkan anggaran yang bersumber dari penerimaan negara. Dimana penerimaan negara yang lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran negara, akan terjadi defisit anggaran. Sehingga pemerintah harus mencari alternatif lain untuk memenuhi kekurangan dana tersebut dari luar negeri. Utang luar negeri sebagai salah satu sumber eksternal untuk pembiayaan pembangunan dan memiliki peranan dalam mengatasi masalah kekurangan mata uang asing (foreign exchange gap), mengatasi masalah kekurangan tabungan ( saving-investment gap) dan untuk menutup defisit anggaranpemerintah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan timbal balik antara pertumbuhan ekonomi dengan utang luar negeri di Indonesia. Dengan menggunakan data sekunder dalam bentuk time series yang bersifat kuantitatif selama tahun 1996 – 2010. Dengan alat analisis model VAR, diperoleh hasil estimasi, hubungan antara kedua variabel yaitu utang luar negeri dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan 2 arah atau feedback, artinya kedua variabel tersebut saling mempengaruhi satu sama lainnya. Dan berdasarkan hasil uji akar-akar unit (Unit Roots Test), hubungan antara kedua variabel utang luar negeri dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan stasioner pada tingkat first difference

yang berarti bahwa terdapat hubungan jangka panjang antara utang luar negeri dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

(6)

ii ABSTRACT

Mahmud. Analysis of Reciprocal Relations Against the External Debt Growth in Indonesia. Medan State University Graduate School, 2012.

Development requires a budget that comes from state revenue. Where revenues are greater than government spending, budget deficits will occur. So the government should look for other alternatives to meet the shortage of funds from abroad. Foreign debt as a source of external financing for development and has a role in addressing the problem of shortage of foreign currency (foreign exchange gap), overcome the problem of lack of savings (savings-investment gap) and to cover the government's budget deficit.

This study aims to determine the interrelationship between economic growth and foreign debt in Indonesia. Using secondary data in the form of time series of quantitative during the year 1996 to 2010. With the VAR model analysis tools, estimation results obtained, the relationship between the two variables, namely external debt and economic growth have a 2-way relationship or feedback, meaning that both variables affect each other. And based on the results of the unit root test (Unit Roots Test), the relationship between the two variables external debt and economic growth have a relationship stationary at first differences which means that there is a long-term relationship between external debt and economic growth in Indonesia.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt karena dengan rahmat dan karunia yang

diberikanNya sehingga penulis dapat menjalani perkuliahan dan menyelesaikan

tesis tentang “Analisis Hubungan Timbal Balik Utang Luar Negeri Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia” ini dengan baik. Penulis sadar bahwa

banyak pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini. Untuk itu dalam

kesempatan ini penulis menghaturkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar. M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. H.Abdul Muin Sibuea, M.Pd, selaku Direktur Pasca Sarjana

Universitas Negeri Medan, atas kesempatan yang diberikan kepada penulis

sehingga penulis dapat melanjutkan pendidikan kejenjang magister.

3. Bapak Dr. H. Dede Ruslan, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi

Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, sekaligus selaku

Pembimbing I atas pelayanan akademik yang diberikan kepada penulis.

4. Bapak Dr.Eko W.Nugrahadi, M.Si selaku Pembimbing II yang telah

memberikan perhatian dan kesabaran dalam membimbing sejak awal hingga

selesainya penulisan tesis ini.

5. Bapak Dr. Arwansyah,M.Si, Dr.Rahmanta,M.Si dan Dr.Sri Fajar Ayu, M.Si,

M.BA , selaku dosen penguji atas arahan, masukan dan perluasan wawasan

yang diberikan dalam memberikan nilai tambah terhadap tesis ini.

6. Kedua orangtuaku, “Bapak dan Ibu (Almarhumah)” yang telah mendidik

dan membekali penulis sejak lahir di dunia ini sampai sekarang dengan

(8)

iv

7. Untuk istriku tercinta Wiwik Susilawati Matondang, S.Pd, serta kedua

anakku tersayang Annisa Dillys AQila (Ica), Mahima Shifa Azzahra (Shifa)

yang senantiasa mendampingi dengan setia, serta memberikan ketenangan

dan semangat di masa-masa sulit dan menjadi sumber energi serta spirit

dalam menjalani kehidupan ini.

8. Segenap keluarga besarku dan keluarga besar istriku, Hj.Dermawati Nasution

(Mamak), Nazaruddin Nasution,S.H (Abang) , Ery Suita Matondang,AMK

dan Rusliah (Kakak) yang telah memberikan dukungan dan bantuannya

selama penulis menjalankan studi ini.

9. Rekan-rekan seangkatan di Prodi Ilmu Ekonomi Program Pasca Sarjana

Universitas Negeri Medan yang dengan ikhlas dan tanpa rasa pamrih

membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian ini, juga atas kebersamaan,

setia kawan dan juga kekompakkannya selama mengikuti studi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan hingga penulisan penelitian

ini masih banyak ditemui berbagai kelemahan, baik dalam penyajian maupun

metodologinya. Untuk itu penulis mohon kesediaan pembaca sekalian untuk dapat

memberikan kritik dan saran yang bersifat konstruktif, yang sangat berguna bagi

penulis untuk penulisan-penulisan di masa yang akan datang.

Medan, 15 Januari 2013

Penulis

(9)
(10)

v

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

2.2 Penelitian Terdahulu ………. 30

2.3 Kerangka Penelitian ………. 32

2.4 Hipotesis ………..……… 33

BAB III METODE PENELITIAN ……… 34

3.1 Ruang Lingkup Penelitian………. 34

3.2 Jenis dan Sumber Data ………. 34

3.3 Model Analisis Data….……….. 34

(11)

vi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… 43

4.1 Analisis Deskriptif ……… 43

4.2 Hasil Evaluasi dan Penelitian ……… 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……… 61

5.1 Kesimpulan ……… 61

5.2 Saran ……… 61

DAFTAR PUSTAKA ……… 63

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Ringkasan APBN Indonesia 2007 – 2011 ……….. 2

Tabel 4.1 Pertumbuhan Utang Luar Negeri Indonesia Tahun 1997 – 2010

(Milyar US $) ……… 47

Tabel 4.2 Hasil Estimasi Uji Akar Unit Variabel Utang Luar Negeri

(ULN) ………..

52

Tabel 4.3 Hasil Estimasi Uji Akar Unit Variabel Pertumbuhan Ekonomi

(PE) ………..

53

Tabel 4.4 Hasil Estimasi Uji Derajat Integrasi Variabel Utang Luar

Negeri (ULN) ………. 55

Tabel 4.5 Hasil Estimasi Uji Derajat Integrasi Variabel Pertumbuhan

Ekonomi (PE) ………. 56

Tabel 4.6 Hasil Uji Lag Length ……… 58

(13)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2006-2010 …….. 4

Gambar 2.1 Kurva Debt Relief Laffer ……… 16

Gambar 2.2 Hubungan Antara Utang Dengan Pertumbuhan ……… 18

Gambar 4.1 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun

1996-2010 44

Gambar 4.2 Perkembangan Pertumbuhan Utang Luar Negeri Indonesia

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Penelitian...…….. 66

2 Uji Akar Unit (Unit Roots Test)……...……… 67

3 Uji Derajat Intergrasi………... 69

4 Hasil Uji Lag Lenght... 71

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang fokus terhadap

pembangunan nasional. Salah satu strategi pembangunan nasional indonesia yaitu

melakukan pemerataan pembangunan ekonomi yang pada dasarnya diarahkan

untuk mendorong dan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Langkah

yang dilakukan pemerintah dapat terwujud jika pemerintah mempunyai cukup

modal dan cara yang benar dalam melaksanakan pembangunan.

Pengeluaran pemerintah yang lebih besar untuk pembangunan

dibandingkan dengan penerimaan negara, menyebabkan negara mengalami defisit

anggaran. Didalam pembiayaan pembangunan, kesulitan dalam pembentukan

modal dari dalam negeri menyebabkan pemerintah harus mencari alternatif lain

dengan memenuhi kekurangan dana tersebut dari luar negeri. Utang luar negeri

sebagai salah satu sumber eksternal untuk pembiayaan pembangunan dan

memiliki peranan dalam mengatasi masalah kekurangan mata uang asing (foreign

exchange gap), mengatasi masalah kekurangan tabungan (saving-investment gap)

dan untuk menutup defisit anggaran pemerintah.

Pada periode sebelum dan sesudah terjadinya krisis moneter,

perkembangan posisi utang luar negeri Indonesia dilihat dari jumlahnya

menunjukkan trend yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan

tersebut searah dengan kebutuhan dana untuk pembangunan yang semakin besar

(16)

2

Sebagai gambaran, data utang luar negeri indonesia, pendapatan serta

pengeluaran tercermin dalam APBN untuk lima tahun terakhir.

Tabel 1.1. Ringkasan APBN Indonesia 2007- 2011

Tahun

Pendapatan Negara dan

Hibah

Belanja Negara Surplus/ Defisit Anggaran (A-B)

Utang Luar Negeri

(triliun Rupiah) (triliun Rupiah) (triliun Rupiah) (miliar US$)

2007 707,8 757,6 -49,8 62,25

2008 981,6 985,7 -4,1 66,69

2009 848,8 937,4 -88,6 65,02

2010 995,3 1.042,1 -46,8 68,10

2011 1.169,9 1.320,8 -150,8 68,41

Sumber : BPS, Statistik Indonesia (2007-2011)

Peningkatan utang luar negeri Indonesia dari tahun 2007 yaitu sebesar

62,25 miliar US$ ke tahun 2011 yaitu sebesar 68,41 miliar US$ menyebabkan

akumulasi utang yang semakin besar. Secara teori dalam jangka pendek utang luar

negeri mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara dan dapat

mengembangkan kegiatan pembangunan yang lebih luas. Namun, dalam jangka

panjang akumulasi utang luar negeri mulai berdampak negatif terhadap

pertumbuhan ekonomi seperti yang dijelaskan dalam kurva Laffer, dan itu

merupakan biaya pembangunan yang harus dibayar kembali. Hal yang perlu

diperhatikan adalah bahwa utang luar negeri harus digunakan untuk investasi yang

produktif yang menghasilkan tingkat pengembalian yang positif untuk membayar

utang luar negeri tersebut.

Utang luar negeri yang terus meningkat mempengaruhi besarnya

pengembalian utang pokok luar negeri dan bunga cicilan, yang artinya setiap

(17)

3

Akibatnya anggaran yang telah disusun oleh pemerintah sebagian besar habis

untuk membayar kewajiban. Berkurangnya anggaran untuk menutup utang tentu

mengurangi modal bagi pemerintah untuk melakukan investasi guna mendorong

pertumbuhan ekonomi agar pendapatan perkapita rakyat meningkat.

Peningkatan utang luar negeri Indonesia setiap tahun mengindikasikan

bahwa pemerintah indonesia masih sangat bergantung terhadap utang luar negeri

dalam membiayai modal pembangunan. Akumulasi utang luar negeri merupakan

fenomena umum di antara negara-negara berkembang pada tahap awal

pembangunan ekonomi. Alokasi anggaran pemerintah Indonesia tahun 2012 untuk

pembayaran bunga dan cicilan pokok utang luar negeri mencapai 170 triliun

Rupiah. Total utang luar negeri Indonesia hingga Juli 2011 berjumlah 1.733,64

triliun Rupiah yang dialokasikan untuk lingkungan hidup sebesar 10,6 triliun

Rupiah, kesehatan 14,69 triliun Rupiah, perumahan dan fasilitas umum 26 triliun

Rupiah, pertahanan 64,3 triliun Rupiah, pendidikan 95,6 triliun Rupiah, dan

ekonomi 97,5 triliun Rupiah. Jumlah itu naik 56,79 triliun Rupiah jika

dibandingkan dengan jumlah utang luar negeri Indonesia pada Desember 2010

yang sebesar 1.676,85 triliun Rupiah.

Utang luar negeri bukan merupakan satu-satunya indikator yang

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, namun disini akan dilihat bagaimana utang

luar negeri mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan sebaliknya.

Berikut laju pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tahun 2006 – 2010

(18)

4

Sumber : BPS, Statistik Indonesia (2007-2011)

Gambar 1.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2006-2010 (Persen)

Berdasarkan data BPS Republik Indonesia, pertumbuhan ekonomi

Indonesia sejak tahun 1986 sampai tahun 1989 terus mengalami peningkatan,

yakni masing-masing 5,9 persen di tahu 1986, kemudian 6,9 persen di tahun 1988

dan menjadi 7,5 persen di tahun 1989. Namun, pada tahun 1990 dan 1991

pertumbuhan ekonomi Indonesia mencatat angka yang sama yakni sebesar 7

persen, kemudian tahu 1992 sampai tahun 1996, masing-masing tingkat

pertumbuhan ekonominya adalah sebesar 6,2 persen, 5,8 persen, 7,2 persen, 6,8

perse dan 5,8 persen.

Awal dekade tahun 2000-an, Berdasarkan data BPS, pertumbuhan

ekonomi Indonesia yang diproxi dari PDB atas dasar harga konstan tahun 2000,

selama tahun 2006 sampai tahun 2010 mengalami fluktuasi. Tahun 2010

pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,62 persen

4

2006 2007 2008 2009 2010 Tahun

(19)

5 1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas dirumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana hubungan timbal balik antara pertumbuhan ekonomi dengan utang

luar negeri ” ?

1.3. Tujuan Penelitian.

Berdasarkan permasalahan penelitian diatas maka tujuan dari penelitian ini

yaitu Untuk mengetahui hubungan timbal balik antara pertumbuhan ekonomi

dengan utang luar negeri di Indonesia.

.

1.4. Manfaat Penelitian.

1. Untuk mengembangkan kemampuan dalam menganalisis suatu masalah yang

ada dengan baik dan sesuai dengan metode penulisan.

2. Sebagai bahan informasi ilmiah bagi pihak yang berkepentingan serta

(20)

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh utang luar negeri terhadap

pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan hubungan kausalitas antara utang luar

negeri dan pertumbuhan ekonomi, disimpulkan sebagai berikut :

1. Dari hasil estimasi, hubungan antara kedua variabel yaitu utang luar negeri

dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan 2 arah atau feedback,

artinya kedua variabel tersebut saling mempengaruhi satu sama lainnya.

2. Berdasarkan hasil uji akar-akar unit (Unit Roots Test), hubungan antara

kedua variabel utang luar negeri dan pertumbuhan ekonomi memiliki

hubungan stasioner pada tingkat first difference yang berarti bahwa

terdapat hubungan jangka panjang antara utang luar negeri dan

pertumbuhan ekonomi Indonesia.

5.2. Saran

1. Pemerintah sebaiknya lebih berfokus pada kemandirian ekonomi dengan

mengurangi penambahan utang baru. Pengelolaan utang luar negeri

(foreign debt) dilaksanakan lebih transparan dan diawasi dalam

penggunaan dan pengelolaan utang sehingga akan lebih efektif dan efisien

dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

2. Perkembangan utang luar negeri harus diperhatikan agar tetap berada pada

(21)

62

menambah beban perekonomian di Indonesia. Sebab dalam jangka

panjang utang luar negeri dapat merugikan perekonomian karena

risikonya lebih besar. Kondisi perekonomian Indonesia yang masih rentan

terhadap pengaruh dari luar, nilai kurs yang rupiah yang masih belum

stabil menjadi alasan yang sangat penting dan harus dipertimbangkan oleh

pemerintah dalam mengambil langkah melakukan pinjaman luar negeri.

3. Agar lebih banyak lagi penelitian sejenis untuk melengkapi referensi data

dan teori-teori terbaru mengenai utang luar dan hubungannya dengan

(22)

63

DAFTAR PUSTAKA

Adler Haymans Manurung, 2001, “Dasar-Dasar Investasi Obligasi”, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Arsyad, Lincolin, 2004, “Ekonomi Pembangunan”, Yogyakarta, FEUGM.

Arsyad, Lincolyn. 2004 Pengantar Perencanaan dan pembangunan ekonomi daerah. Yogyakarta : BPFE.

Badan Pusat Statistik, 2011, Laporan Perekonomian Indonesia 2011, Angkatan Kerja, Konsumsi dan Kemiskinan Penduduk, Badan Pusat Statistik, Jakarta.

Barro, R.S and Sala-I-Martine, 1995.“ Economic Growth”, McGraw Hill, New York.

Basri, Faisal, 2003“Perekonomian Indonesia Menjelang Abad XXI”, Erlangga, Jakarta

Barro, R.S.,2004 , “Determinants of Economic Growth: Across-country Empirical Study”, Journal of Political Economy, Cambridge, Massachusetts, MIT Press.

Basri, Faisal, 2003. Lanskap Ekonomi Indonesia, Kajian, dan Renungan Terhadap

Masalah-Masalah Struktural, Transformasi Baru dan Prospek

Perekonomian Indonesia, Jakarta : Kencana

BPS, 2008-2012, “Indonesia Dalam Angka”, Jakarta.

Boediono. (2001). Ekonomi Makro. Edisi-4. penerbit BPFE, Yogyakarta.

Burnside, Craig and David Dollar,s 1997, “aid Spurs Growth-in a Sound Policy Environment, Finance & Development”, Desember.

Ceppie, 2004, “Pengelolaan Pendanaan Pembangunan Luar Negeri dalam

Rangka Mengurangi Ketergantungan Pada Pinjaman Luar

Negeri”.Bappenas.

Djufri, 2006, “Pengaruh Pajak dan Akumulasi Hutang Luar Negeri Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia”, Thesis.

Djufri dkk. 2006. Analisis Vegetasi savana tanpa tegakan akasia (Acacia nilotica) di Taman Nasional Baluran, Jawa Timur. M Forum Pascasarjana IPB Bogor 29 (4 Oktober ).

(23)

64

Gujarati, D, 2003, “Basic Economics”, Mc Graw-Hill International Edition, Fourth Edition.

Grossman, G.M. and e. Helpman, 1991.”Trade, Knowledge Spillovers, and Growth”, European Economic Review, Vol.80, April, pp.517-526.

Insukrindo, 1995, Ekonomi Uang dan Bank, Teori dan Pengalaman di Indonesia, BPFE Yogyakarta.

Michael P. Todaro, 2004, Ekonomi Pembangunan di Dunia ketiga, terjemahan Mursid, Penerbit Balai Aksara, Jakarta.

Mankiw, N.G, 2003, “Teori Makroekonomi”, Edisi ke-4, Erlangga, Jakarta.

Park.C.Whan. dan parker V. Lessing (1991) familiarty and its impact on consumer research, Mc Grow-Hill

Park, I, 1995, “Regional Integration Among the ASEAN Nations: A Computable General Equilibrium Model Study”, Praeger, Westport.

Pattilo, Catherine, 2002, “External Debt and Growt”, Finance & Development Quarterly Magazine of The IMF, 39 (2).

Pitlo.M. 1979.Tafsiran Singkat Tentang Beberapa Bab Dalam Hukum Perdata, Intermasa, Jakarta,

Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Supriyanto, 2000, “Utang Luar Negeri Indonesia”, Penerbit Djambatan, Jakarta.

Supriyanto, W. 2008. Teknologi Informasi Perpustakaan: Strategi Perancangan Perpustakaan Digital. Jakarta: Kanisius.

Tambunan, Tulus, 2009, “Perekonomian Indonesia”, Bogor, Ghalia, Indonesia.

Todaro, MP dan Smith, Stephen C, 2003, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta

Wirjono. P. 2000. Azas-Azas Hukum Perjanjian, CV Mandar Maju, Bandung.

Gambar

Tabel 1.1 Ringkasan APBN Indonesia 2007 – 2011 ……………………..
Gambar 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2006-2010 ……..
Tabel 1.1. Ringkasan APBN Indonesia  2007- 2011
Gambar 1.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

 Yang harus diyakinkan di dalam Yang harus diyakinkan di dalam rancangan penelitian adalah bahwa rancangan penelitian adalah bahwa penelitian yang akan dilakukan itu

pemasar melalui informasi. Informasi ini digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan peluang dan masalah pemasaran; merumuskan, menyempurnakan dan mengevaluasi

Dunham identified the economic cost of OJT to be the production foregone as a result of training and divided this into two broad areas: (1) materials and equipment; and

Prima Damai Permai dan status lahan tanah tersebut ialah tanah negara atau masyarakat Desa Kedamean menyebutnya tanah GG.5 Secara historis, tanah di Indonesia era penjajahan

Selain itu juga terlihat beberapa bagian tubuh yang berbeda yang mengalami perubahan diantaranya scirrhous atrophy pada Kasus Pertama (P/11/09), dehidrasi, subkutis ikterus,

Saya/Kami faham bahawa Syarikat boleh membatalkan Polisi ini dan menolak sebarang tuntutan (sama ada keseluruhan atau sebahagian) sekiranya berlaku salah nyata, penerangan yang

“Hubungan antara Persepsi Pasien Terhadap Dimensi Mutu Pelayanan Keperawatan dengan Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Temanggung”.. Available

WDM adalah salah satu teknologi multipleksing dalam komunikasi serat optik yang bekerja dengan membawa sinyal informasi yang berbeda pada satu serat optik dengan