ANALISIS HUBUNGAN TIMBAL BALIK UTANG LUAR
NEGERI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
DI INDONESIA
TESIS
Oleh :
MAHMUD
NIM : 082188630026
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI
ANALISIS HUBUNGAN TIMBAL BALIK UTANG LUAR
NEGERI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
DI INDONESIA
TESIS
Oleh :
MAHMUD
NIM : 082188630026
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI
i ABSTRAK
Mahmud. Analisis Hubungan Timbal Balik Utang Luar Negeri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2012.
Pembangunan membutuhkan anggaran yang bersumber dari penerimaan negara. Dimana penerimaan negara yang lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran negara, akan terjadi defisit anggaran. Sehingga pemerintah harus mencari alternatif lain untuk memenuhi kekurangan dana tersebut dari luar negeri. Utang luar negeri sebagai salah satu sumber eksternal untuk pembiayaan pembangunan dan memiliki peranan dalam mengatasi masalah kekurangan mata uang asing (foreign exchange gap), mengatasi masalah kekurangan tabungan ( saving-investment gap) dan untuk menutup defisit anggaranpemerintah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan timbal balik antara pertumbuhan ekonomi dengan utang luar negeri di Indonesia. Dengan menggunakan data sekunder dalam bentuk time series yang bersifat kuantitatif selama tahun 1996 – 2010. Dengan alat analisis model VAR, diperoleh hasil estimasi, hubungan antara kedua variabel yaitu utang luar negeri dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan 2 arah atau feedback, artinya kedua variabel tersebut saling mempengaruhi satu sama lainnya. Dan berdasarkan hasil uji akar-akar unit (Unit Roots Test), hubungan antara kedua variabel utang luar negeri dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan stasioner pada tingkat first difference
yang berarti bahwa terdapat hubungan jangka panjang antara utang luar negeri dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
ii ABSTRACT
Mahmud. Analysis of Reciprocal Relations Against the External Debt Growth in Indonesia. Medan State University Graduate School, 2012.
Development requires a budget that comes from state revenue. Where revenues are greater than government spending, budget deficits will occur. So the government should look for other alternatives to meet the shortage of funds from abroad. Foreign debt as a source of external financing for development and has a role in addressing the problem of shortage of foreign currency (foreign exchange gap), overcome the problem of lack of savings (savings-investment gap) and to cover the government's budget deficit.
This study aims to determine the interrelationship between economic growth and foreign debt in Indonesia. Using secondary data in the form of time series of quantitative during the year 1996 to 2010. With the VAR model analysis tools, estimation results obtained, the relationship between the two variables, namely external debt and economic growth have a 2-way relationship or feedback, meaning that both variables affect each other. And based on the results of the unit root test (Unit Roots Test), the relationship between the two variables external debt and economic growth have a relationship stationary at first differences which means that there is a long-term relationship between external debt and economic growth in Indonesia.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt karena dengan rahmat dan karunia yang
diberikanNya sehingga penulis dapat menjalani perkuliahan dan menyelesaikan
tesis tentang “Analisis Hubungan Timbal Balik Utang Luar Negeri Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia” ini dengan baik. Penulis sadar bahwa
banyak pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini. Untuk itu dalam
kesempatan ini penulis menghaturkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar. M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Prof. Dr. H.Abdul Muin Sibuea, M.Pd, selaku Direktur Pasca Sarjana
Universitas Negeri Medan, atas kesempatan yang diberikan kepada penulis
sehingga penulis dapat melanjutkan pendidikan kejenjang magister.
3. Bapak Dr. H. Dede Ruslan, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi
Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, sekaligus selaku
Pembimbing I atas pelayanan akademik yang diberikan kepada penulis.
4. Bapak Dr.Eko W.Nugrahadi, M.Si selaku Pembimbing II yang telah
memberikan perhatian dan kesabaran dalam membimbing sejak awal hingga
selesainya penulisan tesis ini.
5. Bapak Dr. Arwansyah,M.Si, Dr.Rahmanta,M.Si dan Dr.Sri Fajar Ayu, M.Si,
M.BA , selaku dosen penguji atas arahan, masukan dan perluasan wawasan
yang diberikan dalam memberikan nilai tambah terhadap tesis ini.
6. Kedua orangtuaku, “Bapak dan Ibu (Almarhumah)” yang telah mendidik
dan membekali penulis sejak lahir di dunia ini sampai sekarang dengan
iv
7. Untuk istriku tercinta Wiwik Susilawati Matondang, S.Pd, serta kedua
anakku tersayang Annisa Dillys AQila (Ica), Mahima Shifa Azzahra (Shifa)
yang senantiasa mendampingi dengan setia, serta memberikan ketenangan
dan semangat di masa-masa sulit dan menjadi sumber energi serta spirit
dalam menjalani kehidupan ini.
8. Segenap keluarga besarku dan keluarga besar istriku, Hj.Dermawati Nasution
(Mamak), Nazaruddin Nasution,S.H (Abang) , Ery Suita Matondang,AMK
dan Rusliah (Kakak) yang telah memberikan dukungan dan bantuannya
selama penulis menjalankan studi ini.
9. Rekan-rekan seangkatan di Prodi Ilmu Ekonomi Program Pasca Sarjana
Universitas Negeri Medan yang dengan ikhlas dan tanpa rasa pamrih
membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian ini, juga atas kebersamaan,
setia kawan dan juga kekompakkannya selama mengikuti studi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan hingga penulisan penelitian
ini masih banyak ditemui berbagai kelemahan, baik dalam penyajian maupun
metodologinya. Untuk itu penulis mohon kesediaan pembaca sekalian untuk dapat
memberikan kritik dan saran yang bersifat konstruktif, yang sangat berguna bagi
penulis untuk penulisan-penulisan di masa yang akan datang.
Medan, 15 Januari 2013
Penulis
v
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN ……….. 1
2.2 Penelitian Terdahulu ………. 30
2.3 Kerangka Penelitian ………. 32
2.4 Hipotesis ………..……… 33
BAB III METODE PENELITIAN ……… 34
3.1 Ruang Lingkup Penelitian………. 34
3.2 Jenis dan Sumber Data ………. 34
3.3 Model Analisis Data….……….. 34
vi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… 43
4.1 Analisis Deskriptif ……… 43
4.2 Hasil Evaluasi dan Penelitian ……… 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……… 61
5.1 Kesimpulan ……… 61
5.2 Saran ……… 61
DAFTAR PUSTAKA ……… 63
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Ringkasan APBN Indonesia 2007 – 2011 ……….. 2
Tabel 4.1 Pertumbuhan Utang Luar Negeri Indonesia Tahun 1997 – 2010
(Milyar US $) ……… 47
Tabel 4.2 Hasil Estimasi Uji Akar Unit Variabel Utang Luar Negeri
(ULN) ………..
52
Tabel 4.3 Hasil Estimasi Uji Akar Unit Variabel Pertumbuhan Ekonomi
(PE) ………..
53
Tabel 4.4 Hasil Estimasi Uji Derajat Integrasi Variabel Utang Luar
Negeri (ULN) ………. 55
Tabel 4.5 Hasil Estimasi Uji Derajat Integrasi Variabel Pertumbuhan
Ekonomi (PE) ………. 56
Tabel 4.6 Hasil Uji Lag Length ……… 58
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2006-2010 …….. 4
Gambar 2.1 Kurva Debt Relief Laffer ……… 16
Gambar 2.2 Hubungan Antara Utang Dengan Pertumbuhan ……… 18
Gambar 4.1 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun
1996-2010 44
Gambar 4.2 Perkembangan Pertumbuhan Utang Luar Negeri Indonesia
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Penelitian...…….. 66
2 Uji Akar Unit (Unit Roots Test)……...……… 67
3 Uji Derajat Intergrasi………... 69
4 Hasil Uji Lag Lenght... 71
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang fokus terhadap
pembangunan nasional. Salah satu strategi pembangunan nasional indonesia yaitu
melakukan pemerataan pembangunan ekonomi yang pada dasarnya diarahkan
untuk mendorong dan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Langkah
yang dilakukan pemerintah dapat terwujud jika pemerintah mempunyai cukup
modal dan cara yang benar dalam melaksanakan pembangunan.
Pengeluaran pemerintah yang lebih besar untuk pembangunan
dibandingkan dengan penerimaan negara, menyebabkan negara mengalami defisit
anggaran. Didalam pembiayaan pembangunan, kesulitan dalam pembentukan
modal dari dalam negeri menyebabkan pemerintah harus mencari alternatif lain
dengan memenuhi kekurangan dana tersebut dari luar negeri. Utang luar negeri
sebagai salah satu sumber eksternal untuk pembiayaan pembangunan dan
memiliki peranan dalam mengatasi masalah kekurangan mata uang asing (foreign
exchange gap), mengatasi masalah kekurangan tabungan (saving-investment gap)
dan untuk menutup defisit anggaran pemerintah.
Pada periode sebelum dan sesudah terjadinya krisis moneter,
perkembangan posisi utang luar negeri Indonesia dilihat dari jumlahnya
menunjukkan trend yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan
tersebut searah dengan kebutuhan dana untuk pembangunan yang semakin besar
2
Sebagai gambaran, data utang luar negeri indonesia, pendapatan serta
pengeluaran tercermin dalam APBN untuk lima tahun terakhir.
Tabel 1.1. Ringkasan APBN Indonesia 2007- 2011
Tahun
Pendapatan Negara dan
Hibah
Belanja Negara Surplus/ Defisit Anggaran (A-B)
Utang Luar Negeri
(triliun Rupiah) (triliun Rupiah) (triliun Rupiah) (miliar US$)
2007 707,8 757,6 -49,8 62,25
2008 981,6 985,7 -4,1 66,69
2009 848,8 937,4 -88,6 65,02
2010 995,3 1.042,1 -46,8 68,10
2011 1.169,9 1.320,8 -150,8 68,41
Sumber : BPS, Statistik Indonesia (2007-2011)
Peningkatan utang luar negeri Indonesia dari tahun 2007 yaitu sebesar
62,25 miliar US$ ke tahun 2011 yaitu sebesar 68,41 miliar US$ menyebabkan
akumulasi utang yang semakin besar. Secara teori dalam jangka pendek utang luar
negeri mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara dan dapat
mengembangkan kegiatan pembangunan yang lebih luas. Namun, dalam jangka
panjang akumulasi utang luar negeri mulai berdampak negatif terhadap
pertumbuhan ekonomi seperti yang dijelaskan dalam kurva Laffer, dan itu
merupakan biaya pembangunan yang harus dibayar kembali. Hal yang perlu
diperhatikan adalah bahwa utang luar negeri harus digunakan untuk investasi yang
produktif yang menghasilkan tingkat pengembalian yang positif untuk membayar
utang luar negeri tersebut.
Utang luar negeri yang terus meningkat mempengaruhi besarnya
pengembalian utang pokok luar negeri dan bunga cicilan, yang artinya setiap
3
Akibatnya anggaran yang telah disusun oleh pemerintah sebagian besar habis
untuk membayar kewajiban. Berkurangnya anggaran untuk menutup utang tentu
mengurangi modal bagi pemerintah untuk melakukan investasi guna mendorong
pertumbuhan ekonomi agar pendapatan perkapita rakyat meningkat.
Peningkatan utang luar negeri Indonesia setiap tahun mengindikasikan
bahwa pemerintah indonesia masih sangat bergantung terhadap utang luar negeri
dalam membiayai modal pembangunan. Akumulasi utang luar negeri merupakan
fenomena umum di antara negara-negara berkembang pada tahap awal
pembangunan ekonomi. Alokasi anggaran pemerintah Indonesia tahun 2012 untuk
pembayaran bunga dan cicilan pokok utang luar negeri mencapai 170 triliun
Rupiah. Total utang luar negeri Indonesia hingga Juli 2011 berjumlah 1.733,64
triliun Rupiah yang dialokasikan untuk lingkungan hidup sebesar 10,6 triliun
Rupiah, kesehatan 14,69 triliun Rupiah, perumahan dan fasilitas umum 26 triliun
Rupiah, pertahanan 64,3 triliun Rupiah, pendidikan 95,6 triliun Rupiah, dan
ekonomi 97,5 triliun Rupiah. Jumlah itu naik 56,79 triliun Rupiah jika
dibandingkan dengan jumlah utang luar negeri Indonesia pada Desember 2010
yang sebesar 1.676,85 triliun Rupiah.
Utang luar negeri bukan merupakan satu-satunya indikator yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, namun disini akan dilihat bagaimana utang
luar negeri mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan sebaliknya.
Berikut laju pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tahun 2006 – 2010
4
Sumber : BPS, Statistik Indonesia (2007-2011)
Gambar 1.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2006-2010 (Persen)
Berdasarkan data BPS Republik Indonesia, pertumbuhan ekonomi
Indonesia sejak tahun 1986 sampai tahun 1989 terus mengalami peningkatan,
yakni masing-masing 5,9 persen di tahu 1986, kemudian 6,9 persen di tahun 1988
dan menjadi 7,5 persen di tahun 1989. Namun, pada tahun 1990 dan 1991
pertumbuhan ekonomi Indonesia mencatat angka yang sama yakni sebesar 7
persen, kemudian tahu 1992 sampai tahun 1996, masing-masing tingkat
pertumbuhan ekonominya adalah sebesar 6,2 persen, 5,8 persen, 7,2 persen, 6,8
perse dan 5,8 persen.
Awal dekade tahun 2000-an, Berdasarkan data BPS, pertumbuhan
ekonomi Indonesia yang diproxi dari PDB atas dasar harga konstan tahun 2000,
selama tahun 2006 sampai tahun 2010 mengalami fluktuasi. Tahun 2010
pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,62 persen
4
2006 2007 2008 2009 2010 Tahun
5 1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas dirumuskan masalah sebagai berikut : “ Bagaimana hubungan timbal balik antara pertumbuhan ekonomi dengan utang
luar negeri ” ?
1.3. Tujuan Penelitian.
Berdasarkan permasalahan penelitian diatas maka tujuan dari penelitian ini
yaitu Untuk mengetahui hubungan timbal balik antara pertumbuhan ekonomi
dengan utang luar negeri di Indonesia.
.
1.4. Manfaat Penelitian.
1. Untuk mengembangkan kemampuan dalam menganalisis suatu masalah yang
ada dengan baik dan sesuai dengan metode penulisan.
2. Sebagai bahan informasi ilmiah bagi pihak yang berkepentingan serta
61
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh utang luar negeri terhadap
pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan hubungan kausalitas antara utang luar
negeri dan pertumbuhan ekonomi, disimpulkan sebagai berikut :
1. Dari hasil estimasi, hubungan antara kedua variabel yaitu utang luar negeri
dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan 2 arah atau feedback,
artinya kedua variabel tersebut saling mempengaruhi satu sama lainnya.
2. Berdasarkan hasil uji akar-akar unit (Unit Roots Test), hubungan antara
kedua variabel utang luar negeri dan pertumbuhan ekonomi memiliki
hubungan stasioner pada tingkat first difference yang berarti bahwa
terdapat hubungan jangka panjang antara utang luar negeri dan
pertumbuhan ekonomi Indonesia.
5.2. Saran
1. Pemerintah sebaiknya lebih berfokus pada kemandirian ekonomi dengan
mengurangi penambahan utang baru. Pengelolaan utang luar negeri
(foreign debt) dilaksanakan lebih transparan dan diawasi dalam
penggunaan dan pengelolaan utang sehingga akan lebih efektif dan efisien
dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
2. Perkembangan utang luar negeri harus diperhatikan agar tetap berada pada
62
menambah beban perekonomian di Indonesia. Sebab dalam jangka
panjang utang luar negeri dapat merugikan perekonomian karena
risikonya lebih besar. Kondisi perekonomian Indonesia yang masih rentan
terhadap pengaruh dari luar, nilai kurs yang rupiah yang masih belum
stabil menjadi alasan yang sangat penting dan harus dipertimbangkan oleh
pemerintah dalam mengambil langkah melakukan pinjaman luar negeri.
3. Agar lebih banyak lagi penelitian sejenis untuk melengkapi referensi data
dan teori-teori terbaru mengenai utang luar dan hubungannya dengan
63
DAFTAR PUSTAKA
Adler Haymans Manurung, 2001, “Dasar-Dasar Investasi Obligasi”, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Arsyad, Lincolin, 2004, “Ekonomi Pembangunan”, Yogyakarta, FEUGM.
Arsyad, Lincolyn. 2004 Pengantar Perencanaan dan pembangunan ekonomi daerah. Yogyakarta : BPFE.
Badan Pusat Statistik, 2011, Laporan Perekonomian Indonesia 2011, Angkatan Kerja, Konsumsi dan Kemiskinan Penduduk, Badan Pusat Statistik, Jakarta.
Barro, R.S and Sala-I-Martine, 1995.“ Economic Growth”, McGraw Hill, New York.
Basri, Faisal, 2003“Perekonomian Indonesia Menjelang Abad XXI”, Erlangga, Jakarta
Barro, R.S.,2004 , “Determinants of Economic Growth: Across-country Empirical Study”, Journal of Political Economy, Cambridge, Massachusetts, MIT Press.
Basri, Faisal, 2003. Lanskap Ekonomi Indonesia, Kajian, dan Renungan Terhadap
Masalah-Masalah Struktural, Transformasi Baru dan Prospek
Perekonomian Indonesia, Jakarta : Kencana
BPS, 2008-2012, “Indonesia Dalam Angka”, Jakarta.
Boediono. (2001). Ekonomi Makro. Edisi-4. penerbit BPFE, Yogyakarta.
Burnside, Craig and David Dollar,s 1997, “aid Spurs Growth-in a Sound Policy Environment, Finance & Development”, Desember.
Ceppie, 2004, “Pengelolaan Pendanaan Pembangunan Luar Negeri dalam
Rangka Mengurangi Ketergantungan Pada Pinjaman Luar
Negeri”.Bappenas.
Djufri, 2006, “Pengaruh Pajak dan Akumulasi Hutang Luar Negeri Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia”, Thesis.
Djufri dkk. 2006. Analisis Vegetasi savana tanpa tegakan akasia (Acacia nilotica) di Taman Nasional Baluran, Jawa Timur. M Forum Pascasarjana IPB Bogor 29 (4 Oktober ).
64
Gujarati, D, 2003, “Basic Economics”, Mc Graw-Hill International Edition, Fourth Edition.
Grossman, G.M. and e. Helpman, 1991.”Trade, Knowledge Spillovers, and Growth”, European Economic Review, Vol.80, April, pp.517-526.
Insukrindo, 1995, Ekonomi Uang dan Bank, Teori dan Pengalaman di Indonesia, BPFE Yogyakarta.
Michael P. Todaro, 2004, Ekonomi Pembangunan di Dunia ketiga, terjemahan Mursid, Penerbit Balai Aksara, Jakarta.
Mankiw, N.G, 2003, “Teori Makroekonomi”, Edisi ke-4, Erlangga, Jakarta.
Park.C.Whan. dan parker V. Lessing (1991) familiarty and its impact on consumer research, Mc Grow-Hill
Park, I, 1995, “Regional Integration Among the ASEAN Nations: A Computable General Equilibrium Model Study”, Praeger, Westport.
Pattilo, Catherine, 2002, “External Debt and Growt”, Finance & Development Quarterly Magazine of The IMF, 39 (2).
Pitlo.M. 1979.Tafsiran Singkat Tentang Beberapa Bab Dalam Hukum Perdata, Intermasa, Jakarta,
Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Supriyanto, 2000, “Utang Luar Negeri Indonesia”, Penerbit Djambatan, Jakarta.
Supriyanto, W. 2008. Teknologi Informasi Perpustakaan: Strategi Perancangan Perpustakaan Digital. Jakarta: Kanisius.
Tambunan, Tulus, 2009, “Perekonomian Indonesia”, Bogor, Ghalia, Indonesia.
Todaro, MP dan Smith, Stephen C, 2003, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta
Wirjono. P. 2000. Azas-Azas Hukum Perjanjian, CV Mandar Maju, Bandung.