UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PUKULAN FOREHAND DRIVE SERVICE PERMAINAN TENIS MEJA MELALUI
PENERAPAN GAYA MENGAJAR RESIPROKAL PADA SISWA KELAS X MAN
PANYABUNGAN T.A 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Gunawan NIM : 608112134
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karuniaNya sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik dengan waktu yang telah direncanakan. Skripsi berjudul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Pukulan Forehand Drive Service Melalui Penerapan Gaya Mengajar
Resiprokal Permainan Tenis Meja pada Siswa Kelas X MAN Panyabungan
Tahun Ajaran 2012 / 2013”. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si. Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd. Bapak
Drs. Mesnan, M.Kes. dan Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd. Masing-masing sebagai Dekan, Pembantu Dekan I, Pembantu Dekan II dan Pembantu Dekan III di FIK Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr.Tarsyad Nugraha, M.Kes. dan Bapak Drs. Suryadi Damanik, banyak meluangkan waktu memberikan bimbingan, masukan, dan nasehat selama proses penyusunan skripsi ini berlangsung.
6. Para Dosen dan Asisten Dosen, Staf Administrasi dan perlengkapan di lingkungan FIK UNIMED.
vi
memberikan kemudahan dan fasilitas kepada penulis dalam mengadakan penelitian.
8. Abangda Ahmad Basyid Lubis S.Pd dan Abangda Muhammad Idham S.Pd yang sebagai guru penjas di MAN Panyabungan yang telah membantu dalam pelaksanaan dilapangan.
9. Khoirul Saleh Pulungan, Nisman, Ahmad Subuki, Safrianto HMI CABANG MADINA yang turut membantu semoga amal ibadahnya diterima ALLAH SWT.
10. Kos Gg Jambu Abangda Irwan Lubis, Bg Ahmad Faisal Nasution S.Pd, Marah Sutan, Ikhsan Hakim, Andri Hafif Pulungan, Zainul Arifin.
11. Teristimewa penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada Ibunda tercinta
Daliyem, dan Ayahanda Sutimin yang telah memberikan kasih sayang, doa serta dorongan moral maupun materi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Doa dan arahan ibunda dan ayahanda telah menghantarkan Ananda dalam menyelesaikan kuliah.
12. Semua Keluarga, Kakanda Suyanto, Kakanda Ariyanto, Kak Agustina, Kak
Leni serta keponakan tersayang Siti Wulandari dan Ryan yang juga memberikan semangat dan dorongan moral kepada penulis.
13. Yang terkasih Adinda Tetti Khairani Am.Keb yang senantiasa selalu setia
menemani dalam kondisi suka maupun duka dan juga Meliana Siregar Am.Keb.
14. Sahabat-sahabatku (Hasrul Harahap S.Pd, Mustopa Husni S.PdI, dan Rezki Anwari S.PdI)
15. Rekan-rekan seperjuangan (Mhd Sukri S.Pd, Musleh S.Pd, Surya Dharma S.Pd, Andre LTS S.Pd, Erick Sofiandi S.Pd, Mhd Ali Manurung, S.Pd. Mhd Safii dalimunte S.Pd) yang senantiasa memberikan masukan dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
vii
17. Senioran DPP dan DPC IMA MADINA UNIMED yang turut memberi ruang untuk mengembangkan diri) yang selalu memberikan semangat kepada penulis, semoga apa yang diberikan menjadi amal ibadah.
18. Senioran alumni HMI KOMISAT FIK UNIMED dan Senior di Sanggar PRAMUKA UNIMED yang turut memberi warna tersendiri dan wadah untuk mengembangkan diri.
19. Adik-adik para siswa kelas X MAN Panyabungan Tahun Ajaran 2012 / 2013 yang telah bersedia meluangkan waktunya dalam pelaksanaan tes.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari dengan keterbatasan Ilmu dan kemampuan penulis
bahwa skripsi ini belum sempurna, baik dari segi isi, tulisan maupun kualitasnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki skripsi ini. Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semoga skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah Ilmu Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi terkhusus di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
Medan, Februari 2013 Penulis
Gunawan
ABSTRAK
GUNAWAN
,
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Pukulan Forehand DriveService Tenis Meja Melalui Penerapan Gaya Mengajar Resiprokal Pada Siswa Kelas X MAN Panyabungan Tahun Ajaran 2012/2013
Pembimbing : BUDI VALIANTO
Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peningkatan Hasil Belajar Pukulan Forehand Drive Service Melalui Penerapan Gaya Mengajar
Resiprokal Permainan Tenis Meja pada Siswa Kelas X MAN Panyabungan
Tahun Ajaran 2012 / 2013. Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas X sebanyak 38 orang yang diberikan tindakan berupa pembelajaran menggunakan gaya mengajar resiprokal. Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan tes hasil belajar di akhir setiap siklus yang berbentuk aplikasi penilaian teknik pukulan forehand
drive service yang dilaksanakan selama dua minggu atau dua kali pertemuan.
Analisis data dilakukan dengan reduksi data dan paparan data.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa:
Berdasarkan hasil tes awal yang dilakukan pada siswa kelas X MAN Panyabungan. Dari 38 siswa terdapat 5 siswa (13,15%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa 5,05. Hasil dari Siklus I terdapat 22 siswa dari 38 siswa (57,89%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa 6,44. Di Siklus II terdapat 31 siswa (81,57%) dari 38 siswa yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 7,10.
viii DAFTAR ISI
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 11
C. Pembatasan Masalah ... 11
D. Rumusan Masalah ... 12
E. Tujuan Penelitian ... 12
F. Manfaat Penelitian ... 12
BAB II LANDASAN TEORITIS A. KAJIAN TEORITIS ... 14
1. Hakikat Pembelajaran Pendidikan Jasmani ... 14
2. Hakikat Mengajar ... 15
3. Hakikat Hasil Belajar Pendidikan Jasmani ... 16
4. Hakikat Permainan Tenis Meja ... 17
ix
6. Hakikat Gaya Mengajar ... 36
7. Hakikat Gaya Mengajar Resiprokal ... 36
B. KERANGKA BERPIKIR ... 42
C. Hipotesis Tindakan ... 45
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 46
B. Populasi dan Subyek Penelitian ... 46
C. Metode Penelitian ... 48
D. Desain Penelitian ... 48
E. Instrumen Penelitian ... 50
F. Teknik Analisis Data ... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 56
1. Deskripsi Penelitian Siklus I ... 57
2. Deskripsi Penelitian Siklus II ... 58
B. Hasil Penelitian ... 58
1. Pelaksanaan Siklus I ... 58
a. Observasi ... 58
b. Refleksi ... 60
2. Pelaksanaan Siklus II ... 61
x
b. Tindakan ... 61
c. Observasi ... 62
d. Analisis data II ... 64
e. Refleksi ... 65
C. Pembahasan ... 65
BAN V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 71
B. Saran ... 71
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Keuntungan dan Kelemahan Gaya Mengajar Resiprokal. ... 40
Tabel 2. Jumlah Siswa Kelas X MAN Panyabungan ... 47
Tabel 3. Format Penilaian Proses Pukulan Forehand Drive Service ... 53
Tabel 4. Deskriptor... 54
Tabel 5. Data Hasil Belajar Pukulan Forehand Drive Service Sebelum dan Sesudah Siklus di MAN Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal ... 56
Tabel 6. Data Proses Hasil Belajar Pukulan Forehand Drive Service Melalui Penerapan Gaya Mengajar Resiprokal Siswa Kelas X MAN Panyabungan ... 59
Tabel 7. Hasil Tes Siklus I Pukulan Forehand Drive Service Tenis Meja ... 59
Tabel 8. Data Proses Hasil Belajar Pukulan Forehand Drive Service Siklus II Melalui Penerapan Gaya Mengajar Resiprokal Siswa Kelas X MAN Panyabungan ... 63
Tabel 9.Hasil tes Siklus II Pukulan Forehand Drive Service Tenis Meja ... 63
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Lapangan Tenis Meja ... 18
Gambar 2. Bola ... 20
Gambar 3. Shakehand grip ... 21
Gambar 4. Penhold grip ... 22
Gambar 5. Sikap Pada Forehand ... 25
Gambar 6. Sikap pada Backhand ... 25
Gambar 7. Servis Forehand Topspin ... 27
Gambar 8. Servis Backhand Topspin ... 28
Gambar 9. Servis Forehand Backspin ... 29
Gambar 10. Servis Backhand Backspin ... 30
Gambar 11. Cara Melakukan Forehand Drive ... 33
Gambar 12. Cara Melakukan Forehand Drive Service ... 35
Gambar 13. Desain Penelitian Tindakan Kelas dalam Pendidikan Jasmani dan Kepelatihan Olahraga ... 50
Gambar 14. Formasi Pre Test, Post Test I dan Post Test ... 52
Gambar 15. Data Hasil Belajar Pukulan Forehand Drive Service... 57
Gambar 16. Perbandingan Ketuntasan Belajar Pada Siklus I ... 59
Gambar 17. Perbandingan Ketuntasan Belajar Pada Siklus II ... 63
Gambar 18. Tabel Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ... 67
Gambar 19. Nilai Perbandingan Ketuntasan Belajar Siklus I dan Siklus II... 68
xiii
Gambar 21. Guru Penjas Memberikan Pengarahan ... 108
Gambar 22. Pre Test (Uji Kemampuan Awal)... 109
Gambar 23. Guru Penjas Memperagakan Pukulan Forehand Drive Service.. 109
Gambar 24. Guru Penjas Membagikan Lembar Kerja Resiprokal Kepada Siswa ... 110
Gambar 25. Pembelajaran Resiprokal Siklus I ... 110
Gambar 26. Tes Siklus I ... 111
Gambar 27. Pembelajaran Siklus II ... 111
Gambar 28. Tes Siklus II ... 112
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 74
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 81
3. Porto Folio Tes Awal Proses Hasil Belajar Pukulan Forehand Drive Serve Tenis Meja Siswa Kelas X MAN Panyabungan. ... 88
4. Reduksi Nilai Tes Awal ... 89
5. Paparan Nilai Tes Awal ... 90
6. Porto Folio Siklus I Proses Hasil Belajar Pukulan Forehand Drive Service Tenis Meja Siswa Kelas X MAN Panyabungan ... 91
7. Reduksi Nilai Tes Hasil Belajar Siklus I (Gaya Mengajar Resiprokal) ... 92
8. Paparan Nilai Tes Siklus I ... 93
9. Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siswa (Siklus I)... 95
10. Lembar Observasi Guru (Siklus I) ... 96
11. Porto Folio Siklus II Proses Hasil Belajar Pukulan Forehand Drive Service Tenis Meja Siswa Kelas X MAN Panyabungan ... 97
12. Reduksi Nilai Tes Hasil Belajar Siklus II (Gaya Mengajar Resiprokal) ... 98
13. Paparan Nilai Tes Siklus II ... 99
14. Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siswa (Siklus II) ... 101
15. Lembar Observasi Guru (Siklus II) ... 102
16. Perbandingan Hasil Belajar ... 103
xv
18. Penilaian Pre Test ... 105
19. Penilaian Siklus I ... 106
20. Penilaian Siklus II ... 107
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan sangat penting bagi manusia untuk menunjang dalam
kehidupannya. Dimana pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat
mengembangkan potensi yang ada pada dirinya melalui proses pembelajaran dan
atau lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Pendidikan telah menjadi
bagian dan kebutuhan selayaknya seperti kebutuhan yang lain yang harus
dipenuhi dalam kehidupan manusia. Pendidikan dikatakan baik, bila pendidikan
itu dapat memberi kesempatan berkembangnya semua aspek pribadi manusia.
Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam
undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang
tertuang dalam BAB II pasal 3 yang merumuskan bahwa :
“Pendidikan nasional yang berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Tujuan pendidikan tersebut merupakan tujuan yang sangat ideal, seperti
hal dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik, juga bertujuan
untuk meningkatkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, serta
pengembangan pengetahuan tentang kesehatan peserta didik.
2
Pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan bagian integral dari
pendidikan secara keseluruhan yang memberi kontribusi kepada perkembangan
individu melalui media alamiah yaitu aktifitas fisik dan gerak termasuk olahraga.
Tujuan pendidikan jasmani adalah untuk memperkembangkan individu secara
keseluruhan. Maksudnya bukan hanya memperkembangkan aspek jasmani, namun
memperkembangkan pula aspek mental, intelektual, sosial, emosional, serta
moral, spiritual, dan estetika.
Dalam perkembangannya, misi dan visi pendidikan jasmani telah
mengalami pekembangan. Dari mulai pendidikan yang menekankan pada aspek
kekuatan dan keindahan tubuh sampai pada alat pendidikan yang menekankan
pada perkembangan pribadi secara utuh yang dilaksanakan secara selaras, serasi
dan seimbang.
Pendidikan jasmani di sekolah-sekolah telah menjadi mata pelajaran yang
wajib dilaksanakan di setiap jenjang dan tingkat pendidikan, baik dalam kegiatan
intrakulikuler maupun ekstrakulikuler. Dari mulai Taman Kanak-Kanak (TK)
hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Eksistensi pendidikan jasmani dalam lingkup sistem pendidikan nasional
saat ini tidak terlepas dari suatu keyakinan terhadap nilai-nilai pendidikan
jasmani yang terkandung didalamnya, yang jika diselenggarakan dalam situasi
dan kondisi pendidikan yang kondusif akan memberikan kontribusi yang cukup
berarti terhadap pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan. Untuk masa
yang akan datang, kondisi demikian akan memperkokoh integrasi pendidikan
3
Pendidikan jasmani tidak hanya dipandang sebagai pendidikan untuk
jasmani tetapi suatu proses pendidikan individu secara utuh melalui aktifitas
jasmani dan olahraga sebagai medianya. Dalam aktifitas fisik juga terdapat
nilai-nilai pendidikan potensial lain, seperti misalnya keberanian, percaya diri,
membuat keputusan yang cepat dan tepat, kerja sama, tolong menolong, harga
menghargai, dan nilai-nilai pendidikan lain baik yang berhubungan dengan aspek
kognitif, afektif sosial, emosional, maupun estetik. Nilai-nilai pendidikan jasmani
tersebut jika dikembangkan dalam suasana kependidikan yang kondusif akan
membentuk individu-individu yang terdidik sesuai dengan yang diharapkan.
Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan artinya bahwa melalui
proses pendidikan jasmani yang kondusif siswa dibantu untuk mewujudkan
dirinya sesuai dengan tahap pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal,
sehingga ia mencapai suatu taraf kedewasaan tertentu. Taraf kedewasaan tersebut
mengandung arti bukan hanya ditandai oleh tumbuhnya aspek fisik yang optimal
dan proporsional. Namun bersamaan dengan itu berkembang pula aspek mental,
emosional, dan sosial yang serasi sesuai dengan tahap-tahap perkembangannya.
Dari penjelasan diatas disimpulkan bahwa tujuan pendidikan jasmani
disekolah tidak ada salah satu aspek perilaku manusia yang dianggap paling
penting dan diprioritaskan untuk dicapai oleh proses pendidikan jasmani di
sekolah, bukan hanya aspek fisik tetapi juga aspek intelektual, moral, sikap,
keterampilan fisik dan kebugaran jasmani semuanya diharapkan tercapai secara
4
Sesuai dengan makna dan tujuan pendidikan jasmani, maka tugas dan
peran guru pendidikan jasmani adalah bukan hanya untuk mengembangkan
keterampilan gerak siswa. Namun berperan juga untuk membantu siswa agar
tumbuh dan berkembang sebagai individu yang utuh.
Pelaksanaannya bukan melalui pengajaran konvensional di dalam kelas
yang bersifat kajian teoritis, namun melibatkan unsur fisik mental, intelektual,
emosional dan sosial. Aktifitas yang diberikan dalam pengajaran harus
mendapatkan sentuhan dikdadik-metodik, sehingga aktifitas yang dilakukan dapat
mencapai tujuan pengajaran. Melalui pendidikan jasmani diharapkan siswa dapat
memperoleh berbagai pengalaman untuk mengungkapkan kesan pribadi yang
menyenangkan, kreatif, inovatif, terampil, meningkatkan dan memelihara
kesegaran jasmani serta pemahaman terhadap gerak manusia.
Secara ekplisit tujuan pendidikan jasmani di Indonesia dinyatakan dalam
kurikulum sekolah tahun 1994 bahwa pendidikan jasmani dan kesehatan yang
mengutamakan aktifitas jasmani dan kebiasaan hidup sehat bertujuan untuk
pembinaan dan pengembangan individu dan kelompok dalam menunjang
pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, sosial, serta emosional yang
serasi, selaras, dan seimbang.
Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan jasmani dilaksanakan dalam
bentuk kegiatan belajar mengajar dengan latihan-latihan gerak sebagai inti
pembelajaran. Ateng dalam (Toto Subroto 21:2000) menjelaskan bahwa isi
kegiatan belajar mengajar pendidikan jasmani dapat berbentuk semua aktifitas
5
Proses kegiatan mengajar merupakan suatu aktifitas yang bertujuan
mengarahkan peserta didik pada perubahan tingkah laku yang diinginkan.
Pengertian ini kelihatan cukup simpel dan sederhana, akan tetapi pengertian ini
ditelaah lebih jauh, maka akan terlihat rumit dan begitu kompleksnya proses yang
dituntut dalam mengelola pembelajaran itu sendiri.
Hal itu bisa dipahami karena mengarahkan peserta didik menuju
perubahan yang diharapkan merupakan suatu pekerjaan yang berat karena guru
dihadapkan pada benda hidup dengan karakteristik yang amat berbeda untuk
masing-masing siswa. Pekerjaan ini membutuhkan skill dan perencanaan yang
mantap, berkesinambungan serta transformasi informasi yang tepat kepada
peserta didik, sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan hasil maksimal
seperti yang telah direncanakan sebelumnya.
Penyelenggaraan pendidikan jasmani di sekolah selama ini berorientasi
pada suatu titik pusat yaitu guru. Kenyataan ini bisa dilihat dilapangan melalui
pengamatan-pengamatan yang dilakukan oleh penulis. Hal ini tentu saja
mempengaruhi pola pikir dan persepsi guru pendidikan jasmani itu sendiri, bahwa
gurulah yang mempunyai kuasa penuh dalam proses belajar mengajar tanpa
mempertimbangkan aspek pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya.
Penggunaan gaya-gaya dalam satu pengajaran harus dinamis. Artinya,
suatu saat lebih menekankan pada gaya mengajar yang berpusat pada guru, dan di
saat lain bergeser kepada gaya mengajar yang berpusat pada siswa. Sehingga
6
direncanakan. Idealnya orientasi pembelajaran harus disesuaikan dengan
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik itu sendiri.
Dari uraian diatas pemilihan metode dan gaya mengajar yang akan
diterapakan dalam kegiatan proses belajar mengajar menjadi krusial dalam
menentukan keberhasilan kegiatan proses belajar mengajar. Tetapi apabila
penerapan gaya mengajar yang tidak sesuai dengan penggunaannya hasil yang
dicapai pun akan kurang maksimal.
Gaya mengajar bisa diterapkan dalam berbagai mata pelajaran, salah
satunya adalah pendidikan jasmani. Sejalan dengan itu penggunaan gaya mengajar
sebagai alat bantu pelaksana kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu
bentuk pendekatan yang bisa diharapkan dalam meningkatkan hasil belajar peserta
didik. Didalam kurikulum pendidikan jasmani untuk sekolah lanjutan dan
menengah atas permainan tenis meja telah dimasukkan sebagai salah satu mata
pelajaran pilihan di sekolah.
Dalam permainan tenis meja terdapat berbagai teknik dasar meliputi teknik
memegang bet (grip), teknik siap (stance), teknik gerakan kaki (footwork), teknik
pukulan (stroke).
Dari pengamatan dan tanya jawab pada guru penjas yang dilakukan di
sekolah MAN Panyabungan, bahwa pola pengajaran pendidikan jasmani yang
diterapkan oleh guru penjas di sekolah saat ini masih cenderung berorientasi pada
penggunaan gaya mengajar komando, metode ceramah, dan metode demonstrasi.
Penggunaan metode dan gaya mengajar tersebut disebabkan kurangnya
7
menerapkan pembelajaran disekolah hanya menerapkan metode dan gaya
mengajar berdasarkan kebiasaan yang guru lakukan selama ini, yaitu gaya
mengajar komando, metode ceramah dan demonstrasi. Hal ini menunjukkan
bahwa kurangnya variasi dalam gaya mengajar.
Dari hasil observasi dan wawancara penulis dengan guru penjas di MAN
Panyabungan bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan
sekolah untuk mata pelajaran penjas adalah 75. Namun pada kenyataan
dilapangan belum tercapai ketuntasan secara maksimal.
Salah satu penyebab kurangnya kompetensi hasil belajar pendidikan
jasmani materi tenis meja dimana terletak pada variasi gaya mengajar, Gaya
mengajar yang kurang tepat pada hakikatnya lebih banyak menimbulkan masalah
pembelajaran pada siswa, seperti siswa kurang bertanggung jawab atas perintah
yang diberikan oleh guru. Hal ini berimbas pada kurangnya pemahaman materti
pelajaran pada siswa dan akibatnya kompetensi pendidikan jasmani materi tenis
meja menjadi rendah.
Pada materi pembelajaran tenis meja yang paling sulit dipahami siswa untuk
memperaktekkannya dengan tepat adalah teknik melakukan forehand drive
service dalam tenis meja. Dimana siswa kadang terlihat kesulitan untuk
melakukan servis yakni servis yang dilakukan masih banyak yang keluar, bola
menyangkut di net dan perputaran bola (spin) yang kurang kuat.
Dari hasil observasi peneliti di siswa kelas X MAN Panyabungan Kab
Mandailing Natal dari segi fasilitas olahraga yang ada disana bisa dibilang cukup
8
khususnya permainan tenis meja, seperti adanya meja (tenis meja) yang terbilang
dalam kondisi cukup baik dan ketersediaan alat dan perlengkapan yang memadai.
Namun masih banyak dijumpai para siswa yang kurang terampil pada permainan
tenis meja khususnya sub materi forehand drive service terlihat dari hasil nilai
siswa pada materi permainan tenis meja yang masih banyak tidak mencapai nilai
ketuntasan yang ditentukan oleh sekolah. Nilai ketuntasan sekolah pada sub
materi forehand drive service ini yang ditentukan sekolah adalah 75 % yaitu atas
pertimbangan kompleksitas indikator, daya dukung guru dan sarana prasarana
yang ada dan juga intake siswa.
Salah satu faktor yang mempengaruhi proses hasil belajar forehand drive
service dalam permainan tenis meja pada siswa adalah gaya mengajar yang
digunakan oleh guru pendidikan jasmani. Gaya mengajar guru dalam
pembelajaran pendidikan jasmani khususnya pada materi permainan tenis meja
siswa kelas X MAN Panyabungan Kab Mandailing Natal selama ini cenderung
berpedoman pada gaya mengajar komando yang dapat dilihat berdasarkan hasil
observasi dan wawancara peneliti dengan Bapak Ahmad Basyid Lubis salah
seorang guru pendidikan jasmani di MAN Panyabungan. Dengan gaya mengajar
komando ini menyebabkan proses belajar siswa kurang aktif dan kurang
partisipasi dalam pembelajaran pendidikan jasmani sehingga berakibat rendahnya
pencapaian nilai hasil belajar forehand drive service pada siswa kelas X MAN
Panyabungan Kab Mandailing Natal.
Kesulitan paling mendasar yang dihadapi guru pendidikan jasmani di
9
kepada seluruh siswa dikarenakan jumlah siswa yang terlalu banyak sehingga
tidak semua siswa dapat diberi umpan balik secara langsung.
Oleh karena itu dibutuhkan suatu tindakan yang mampu meningkatkan
proses aktivitas dan partisipasi siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani
khususnya materi tenis meja dengan sub materi forehand drive service sehingga
mampu memperbaiki proses hasil belajar forehand drive service siswa kelas X
MAN Panyabungan Kab Mandailing Natal.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa gaya mengajar merupakan
suatu perlakuan yang harus dilakukan oleh guru pada saat mengajar, sebab dengan
begitulah siswa akan aktif dalam melakukan kegiatan gerak olahraga. Dengan
aktifnya siswa mengikuti pelajaran pendidikan jasmani, maka dengan sendirinya
kesegaran jasmani pada siswa akan lebih baik dan dengan begitulah proses
pembelajaran pendidikan jasmani akan terlaksana dengan baik. Sesuai dalam
uraian diatas dibutuhkan gaya mengajar yang diharapkan mampu mengatasi
kesulitan belajar siswa yang dihadapi oleh siswa.
Seiring dengan hal itu timbul suatu pertanyaan apakah ada gaya mengajar
lain bisa digunakan dan diterapkan dalam pelaksanaan pendidikan jasmani
khususnya dalam pembelajaran tenis meja. Selaku calon pendidik, penulis merasa
perlu melakukan penelitian untuk mencoba menemukan gaya mengajar yang lebih
tepat untuk digunakan dalam mempelajari keterampilan gerak. Sehingga
permasalahan-permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan pendidikan jasmani
10
Berdasarkan uraian di atas penulis merasa tertarik untuk menerapkan gaya
mengajar yang lain. Salah satu gaya mengajar yang dapat digunakan adalah gaya
mengajar resiprokal.
Gaya mengajar resiprokal atau umpan balik merupakan gaya mengajar
yang berpusat pada siswa, siswa bertanggung jawab untuk mengobservasi teman
dimana siswa berperan lebih aktif dalam proses belajar mengajar tanpa
pengawasan yang ketat dari guru, serta dilatih untuk lebih mandiri dan
bertanggung jawab agar pelaksanaan gaya mengajar resiprokal berhasil seperti
yang diharapkan pada sasarannya yang terdapat pada gaya resiprokal itu sendiri.
Lembaran kerja disini merupakan sumber belajar primer bagi siswa jadi
harus jelas, mudah diterima dan ditelaahi sehingga tidak ada kesalahan dalam
menafsirkan deskripsi gerakan atau pokok bahasan yang tertera dalam lembar
kerja. Dari bentuk gaya ini diharapkan mampu menjadi masukan dan cara
alternatif lain dalam penggunaan dan penerapan gaya mengajar pendidikan
jasmani disekolah yang mau saya teliti.
Sehingga pelaksanaan belajar mengajar itu sendiri lebih bervariasi serta
mampu menumbuhkan minat, motivasi dan kreatifitas.
Dari uraian diatas penulis ingin melaksanakan penelitian yang berjudul
11
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas dapat dibuat suatu
gambaran tentang permasalahan yang dihadapi, agar tidak terlalu jauh
permasalahan yang dihadapi, maka masalah yang akan diteliti dapat diidentifikasi
sebagai berikut :
Bagaimana proses pembelajaran pukulan forehand drive service pada permainan
tenis meja siswa kelas X MAN Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal Tahun
Ajaran 2012/2013? Faktor-faktor apa sajakah yang diperlukan untuk
meningkatkan pukulan forehand drive service pada permainan tenis meja siswa
kelas X MAN Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal Tahun Ajaran
2012/2013? Apakah metode dan gaya mengajar yang diterapkan oleh guru
pendidikan jasmani sudah tepat sasaran dalam penguasaan teknik dasar permainan
tenis meja khususnya pukulan forehand drive service? Bila seandainya gaya
mengajar dapat meningkatkan hasil belajar teknik permainan tenis meja, Apakah
dengan menerapkan gaya mengajar resiprokal ini dapat meningkatkan hasil
belajar pukulan forehand drive service pada permainan tenis meja siswa kelas X
MAN Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal Tahun Ajaran 2012/2013?
C. Pembatasan Masalah
Adapun yang menjadi batasan dalam penelitian ini adalah : upaya
peningkatan hasil belajar pukulan forehand drive service dalam tenis meja melalui
penerapan gaya mengajar resiprokal pada siswa kelas X MAN Panyabungan Kab
12
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut : Bagaimanakah
penerapan gaya mengajar resiprokal dalam meningkatkan hasil belajar pukulan
forehand drive service pada siswa kelas X MAN Panyabungan Kecamatan Dalan
Lidang Kab Mandailing Natal Tahun Ajaran 2012/2013?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan informasi
permasalahan yang telah di kemukakan diatas, yaitu untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar tenis meja melalui gaya mengajar resiprokal pada siswa
kelas X MAN Panyabungan Kecamatan Dalan Lidang Kab Mandailing Natal
Tahun Ajaran 2012/2013.
F. Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti
a. Sebagai bahan untuk menambah wawasan peneliti sebagai calon guru
dalam memperoleh pengetahuan yang lebih spesifik dari cabang
olahraga khususnya olahraga tenis meja.
2. Bagi guru penjas
a. Sebagai bahan masukan guru dalam memilih alternatif variasi gaya
mengajar dalam melaksanakan pembelajaran.
13
a. meningkatkan minat dan peran aktif siswa dalam mengikuti
pembelajaran penjas, dan meningkatkan kemampuan pukulan forehand
drive service.
b. Meningkatkan hasil belajar pukulan forehand drive service tenis meja.
4. Bagi sekolah MAN Panyabungan
a. Hasil penelitian ini membantu memperbaiki pembelajaran pendidikan
1
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Sebagai kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa gaya mengajar
resiprokal dapat meningkatkan hasil belajar pukulan forehand drive service
pada siswa kelas X.6 MAN Panyabungan kabupaten Mandailing Natal Tahun
Ajaran 2012 / 2013.
1. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penelitian menyarankan sebagai
berikut :
1. Diharapkan guru penjas dalam melakukan pembelajaran menggunakan variasi
pembelajaran, dengan artian kiranya banyak gaya mengajar yang bisa
diterapkan salah satunya gaya mengajar resiprokal.
2. Bagi guru dan calon guru khususnya guru pendidikan jasmani hendaknya
menggunakan metode pembelajaran yang tepat sehingga hasil belajar siswa
dapat terus ditingkatkan.
3. Memberikan informasi atau masukan kepada sekolah, tentang cara
meningkatkan prestasi belajar siswa.
72
DAFTAR PUSTAKA
Agus Kristiyanto, (2010). Penelitian Tindakan Kelas dalam pendidikan
jasmani dan kepelatihan olahraga : UNS Press
.
Achmad, Damiri & Kusmaedi. (1992). Olahraga Pilihan Tenis Meja. Bandung. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Aqip, Zainal, dkk. (2009). Penelitian Tindakan Kelas Untuk SMP, SMA, SMK, Bandung: Yrama Widya.
Arma Adullah (2001). Dasar-dasar Pendidikan Jasmani. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Brotosuryo. (1993). Perencanaan Pengajaran Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan Departemen Pendidikan Bagian Peningkatan Guru SD
Setara D-II. Jakarta.
Husdarta, & Yudha (2000). Belajar dan Pembelajaran Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III
Kertamanah (2003). Teknik dan Taktik Dasar Permainan Tenis Meja. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Mosston, Muska (1981) Teaching Physical Education, Columbus : Charles E and Merril Publishing Company.
Samsudin (2008) Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan. Jakarta, PT.FAJAR interpremana.
Sudjana (2010) Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung , PT remaja rosdakarya
Sukintaka (1979). Permainan dan Metodik buku III, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.
Sukintaka (2004) Teori Pendidikan Jasmani ; Filosopi Pembelajaran Dan Masa Depan, Bandung, nuansa
Supandi (1992). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan
73
Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Suryosubroto. (1997), Proses Belajar Mengajar Disekolah, jakarta : Rineka Cipta
Sutarmin (2007). Terampil berolahraga tenis meja. Surakarta. Era Intermedia
Suharsimi, Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Subroto, Toto. (2000). Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III
Tim penyusun Fakultas Ilmu Keolahragaan (2007). Buku Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.