• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN STRATEGI BELAJAR PETA KONSEP DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI POKOK SISTEM SARAF MANUSIA DI KELAS XI IA SMA SWASTA TELADAN P.SIANTAR T.P. 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN STRATEGI BELAJAR PETA KONSEP DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI POKOK SISTEM SARAF MANUSIA DI KELAS XI IA SMA SWASTA TELADAN P.SIANTAR T.P. 2011/2012."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN STRATEGI BELAJAR PETA KONSEP DALAM UPAYA PENINGKATAN

HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI POKOK SISTEM SARAF MANUSIA DI KELAS XI IA

SMA SWASTA TELADAN P.SIANTAR T.P. 2011/2012

Oleh :

Friska Panggabean

408141067

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)

i

Judul : Efektivitas Pembelajaran Biologi Menggunakan

Strategi Belajar Peta Konsep Dalam Upaya

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Sub Materi

Pokok Sistem Saraf Manusia Di Kelas XI IA SMA

Swasta Teladan Pematangsiantar T.P. 2011/2012.

Nama Mahasiswa : Friska Panggabean

Nim : 408141067

Program Studi : Pendidikan Biologi

Jurusan : Biologi

Menyetujui :

Pembimbing Skripsi

Drs.Zulkifli Simatupang, M.Pd NIP. 196605161992031001

Mengetahui :

Tanggal Lulus : 10 Juli 2012

Jurusan Biologi Ketua,

(3)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas segala anugerah dan kasih penyertaan-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu yang berjudul:“ Efektivitas Pembelajaran Biologi Menggunakan Strategi Belajar Peta Konsep Dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Sub Materi Pokok Sistem Saraf Manusia di

Kelas XI IA SMA Swasta Teladan Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2011/2012”.

Skripsi ini merupakan hasil pemikiran penulis secara ilmiah yang di bangun berdasarkan teori-teori yang penulis dapatkan selama masa perkuliahan. Skripsi ini di tujukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S-1) jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karenanya, penulis menerima dengan hati terbuka setiap kritik dan saran yang membangun demi perbaikan sebelumnya. Dalam proses penyelesaian skripsi ini penulis tidak sendiri, akan tetapi penulis dibantu dan dibimbing oleh berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Drs. Mothlan, M.Sc, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. 3. Bapak Drs. Tri Harsono, M.Si., selaku Ketua Jurusan Biologi Faklutas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. 4. Ibu Dra.Hj.Cicik Suriani, M.Si., selaku Ketua Prodi Biologi Universitas

Negeri Medan.

(4)

vi

6. Bapak Drs.P.Sihombing dan Bapak Drs. Tri Harsono, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis selama kuliah di jurusan biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan yang telah membantu memberikan saran dalam penulisan skripsi ini.

7. Bapak Drs. Dj. Simamora, M.Pd., Bapak Syarifuddin,M.Sc,Ph.D., Ibu Dra.Meida Nugrahalia, M.Sc., selaku dosen penguji yang telah

memberikan saran dalam penulisan skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan yang telah mendidik penulis selama kuliah.

9. Bapak Kepala Sekolah SMA Swasta Teladan Pematangsiantar yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian skripsi ini, serta guru biologi dan staf pegawai yang telah meluangkan waktunya dalam penelitian skripsi ini.

10.Teristimewa kepada kedua orang tuaku Ayahanda J.M. Panggabean dan Ibunda B.br. Simajuntak, yang telah membesarkan, memberikan dorongan dan motivasi serta bantuan moril maupun material kepada penulis.

11.Keluargaku yang sangat kusayangi, Kak Yanti, dan keempat adik-adikku Evi, Nova, Dina dan Markus. Terima kasih telah memberikan dukungan dan doanya.

12.Terspesial kepada teman spesialku Winarto Silaban dan sahabat-sahabatku Megaria Hutabarat, Heri Purba, Yuni Asnitha, Mayasari Sinambela dan semua teman-teman kelas Pendidikan Biologi Reg.B 2008. Terima kasih atas doa dan dukungannya.

Semoga damai sejahtera dari Tuhan Yesus Kristus selalu menyertai kita semua. Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima

kasih, dan semoga skripsi ini bermanfaat dalam dunia pendidikan secara khusus bagi penulis.

Medan, Juli 2012 Penulis,

(5)

iii

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN STRATEGI BELAJAR PETA KONSEP DALAM UPAYA PENINGKATAN

HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI POKOK SISTEM SARAF MANUSIA DI KELAS XI IA

SMA SWASTA TELADAN P.SIANTAR T.P. 2011/2012

Friska M.R.Panggabean (408141067)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa kelas XI IA SMA Swasta Teladan Pematangsiantar dengan menerapkan strategi belajar Peta Konsep pada mata pelajaran Biologi. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IA-3, berjumlah 44 orang SMA Swasta Teladan Pematangsiantar T.P 2011/2012. Penelitian didesain dalam bentuk penelitian tindakan kelas (Clasroom Action Research). Pada siklus I, materi ajar “Struktur dan Fungsi Sel Saraf”, bentuk tindakan strategi belajar peta konsep setelah mendapat penjelasan langkah-langkah strategi belajar peta konsep dari guru dan siswa ditugaskan membuat peta konsep pada buku catatan sesuai penjelasan guru. Siklus II, materi ajar “Susunan Sistem Saraf dan Kelainannya”, bentuk tindakan dengan memberikan contoh (model) peta konsep, kemudian siswa melanjutkan strategi pemetaan konsep untuk konsep-konsep yang lebih spesifik.

Parameter hasil belajar diukur menggunakan teknik persentase ketuntasan belajar siswa secara individu dan klasikal. Rata-rata hasil belajar siswa setelah tindakan siklus I adalah 65,86 dan hasil belajar setelah tindakan siklus II adalah 75,93. Menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa sebesar 10,07. Ketuntasan belajar klasikal siswa pada siklus I sebesar 54,55 % (24 orang siswa/tuntas) dan pada siklus II ketuntasan klasikal sebesar 99,91% (40 orang siswa/tuntas). Tindakan dihentikan pada siklus II dengan tercapainya indikator ketuntasan. Hasil observasi menunjukkan aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari pada siklus I (63,5) ke siklus II (90,25). Hasil penelitian membuktikan, bahwa pembelajaran mata pelajaran biologi menggunakan strategi belajar Peta Konsep dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IA-3 SMA Swasta Teladan Pematangsiantar tahun pembelajaran 2011/2012.

(6)

iv

EFFECTIVENESS OF BIOLOGY LEARNING BY USING MAPPING CONCEPT LEARNING STRATEGY IN ORDER TO IMPROVE STUDENT’S

LEARNING ACHIEVEMENT ON SUB CONCEPT HUMAN NERVOUS SYSTEM IN GRADE XI IA SMA SWASTA

TELADAN PEMATANGSIANTAR ACADEMIC YEAR 2011/2012

Friska M.R. Panggabean (408141067)

ABSTRACT

The aim of this research was to improve student’s learning achievement and students learning activity in grade XI IA SMA Swasta Teladan Pematangsiantar by implementing Mapping Concept Learning Strategy in Biology Learning. The Subject research was entire students of XI IA-3 with total 44 students in SMA Swasta Teladan Pematangsiantar. This research was Classroom Action Research. In cyclus I, sub concept “ structure and function of nervous cell/neuron”, form of step Mapping Concept Learning Strategy after students was get explanation from the teacher, students was made mapping concept in their script based on the teacher explanation. In cyclus II, sub concept “ Arrangement of nervous system and its disorder”, action formation by giving example (model) mapping concept then students continued mapping concept strategy for more specific concepts.

Parameter of learning achievement that used in this research was percentage of student’s learning completeness individually technique and classical learning completeness. Average of learning achievement after implemented Mapping Concept Learning Strategy in cyclus I was 65,86 and in postes II in cyclus II was 75,93. This result showed that the increasing of student’s learning achievement was 10,07. Student’s classical learning completeness in cyclus I was obtained of 54,55 % (24 students was stated “ had been complete”) and cyclus II, student’s classical learning completeness was 99,91 % (40 students was stated “ had been complete”). Action of this research was stopped because classical learning had reached the completeness indicator. Likewise the student’s learning activity also was increasing from cyclus I (63,5) to cyclus II (90,25). Based on the obtained study result learning by implementing mapping concept learning strategy in Biology can be increased student’s learning achievement in grade XI IA-3 SMA Swasta Teladan Pematangsiantar Academic Year 2011/2012.

(7)

vii 2.1.4. Pengertian Strategi Belajar 11 2.1.4.1. Strategi Belajar Metode Peta Konsep 13 2.1.4.1.1.Sejarah Peta Konsep 13

2.1.4.1.2 .Pengertian Peta Konsep 13

2.1.4.1.3.Karakteristik Peta Konsep 15

2.1.4.1.4 .Langkah-Langkah Pembuatan Peta Konsep 15

2.1.4.1.5 .Keunggulan Peta Konsep 17

2.2. Sistem Saraf Manusia 19

2.2.1. Gambaran Umum Sistem Saraf Manusia 19

2.2.2. Struktur Sel Saraf 19

2.2.3. Susunan Sistem Saraf Manusia 22

2.2.3.1. Saraf Pusat 23

2.2.3.2. Sistem Saraf Tepi (Perifer) 26

2.2.4. Fungsi Sistem Saraf Manusia 29

2.2.5. Kelainan Pada Sistem Saraf Manusia 31

2.3. Kerangka Berpikir 32

(8)

viii

(9)

xi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1. Grafik ketuntasan belajar siswa pada siklus I 49 Grafik 4.2. Grafik Ketuntasan belajar siswa Siklus II 52 Grafik 4.3. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II 53

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Contoh peta konsep pada materi biologi 18

Gambar 2.2. Struktur Sel Saraf 20

Gambar 2.3. Jenis Neuron Berdasarkan Bentuknya 20

Gambar 2.4. Jalannya Impuls Saraf Manusia 21

Gambar 2.5. Bagan Skematis Susunan Sistem Saraf Manusia 22

Gambar 2.6. Otak Manusia 23

Gambar 2.7. Distribusi Saraf Kranial Pada Manusia 27 Gambar 2.8. 31 Pasang Saraf Spinal Pada Manusia 28

Gambar 2.9. Kerangka Pemikiran Penelitian 32

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian 37

Gambar 3.2. Desain Pelaksanaan Siklus I 41

(11)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Perbedaan Fungsi Sistem Saraf Simpatik dan Parasimpatik 29

Tabel 3.1. Distribusi Soal Pada Siklus I 44

Tabel 4.1. Kegiatan Hasil Observasi Siklus I 50

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus 65

Lampiran 2. RPP Siklus I 68 Lampiran 3. RPP Siklus II 74

Lampiran 4. Instrumen Tes Kognitif (Pilihan Berganda) 81 Lampiran 5. Kunci Jawaban Tes Kognitif 90 Lampiran 6. Tabel Uji Kesahihan Instrumen 92 Lampiran 7. Perhitungan Validitas Tes 94 Lampiran 8. Tabel Validitas Tes 95 Lampiran 9. Perhitungan Reliabilitas Tes 97 Lampiran 10. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 99

Lampiran 11. Tabel Tingkat Kesukaran Soal 100

Lampiran 12. Perhitungan Daya Beda Soal 102

Lampiran 13. Tabel Daya Beda Soal 103

Lampiran 14. Tabel Hasil Belajar Siklus I 105

Lampiran 15. Tabel Hasil Belajar Siklus II 107

Lampiran 16. Tabel Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa 109

Lampiran 17. Lembar Observasi Aktivitas Siswa 111

Lampiran 18. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I 112

Lampiran 19. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II 115

Lampiran 20. Perhitungan Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus I 118

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha yang terencana yang dilakukan oleh manusia untuk mengembangkan segala potensi yang ada dalam diri manusia tersebut. Usaha tersebut adalah dengan memberikan pendidikan yang berkualitas kepada setiap manusia. Kualitas pendidikan dapat diukur dari kualitas semua unsur yang mendukung dalam dunia pendidikan, yakni guru (tenaga pengajar), siswa (peserta didik) dan proses belajar yang berlangsung. Namun kenyataannya dunia pendidikan kita masih menghadapi berbagai masalah yang berkaitan dengan proses pembelajaran siswa di dalam kelas, penerapan metode pembelajaran yang digunakan, serta ketersediaan sarana dan prasarana di sekolah yang mendukung proses pembelajaran bagi siswa (Margono, 2010).

Di samping itu, masalah pembelajaran juga bersumber dari dalam diri siswa, biasanya disebabkan karena kurang fokusnya siswa dalam menerima pelajaran di kelas karena kondisi

tertentu, kurangnya ketertarikan siswa terhadap suatu materi pelajaran yang membuat siswa tidak sanggup menerima materi tersebut, dan kurangnya keaktifan siswa. Sedangkan masalah dari luar diri siswa yakni kondisi keluarga siswa terhadap peningkatan belajar siswa, ataupun keadaan lingkungan siswa terhadap pergaulannya. Selain berasal dari diri siswa, peran guru juga dalam hal ini sangat berpengaruh terhadap peningkatan belajar siswa, misalkan penerapan metode yang digunakan guru dalam menyampaikan materi yang akan diajarkan. Penggunaan metode pembelajaran di dalam kelas yang disesuaikan terhadap kondisi siswa yang ada dapat mengurangi masalah yang dialami siswa ketika proses pembelajaran berlangsung (Margono, 2010)

Namun kenyataannya, faktor yang sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa adalah faktor dari dalam diri siswa sendiri. Sedikitnya minat dan ketertarikan siswa pada materi yang mereka anggap sulit merupakan faktor yang sangat kontras dalam peningkatan hasil belajar. Siswa menganggap bahwa materi yang akan mereka pelajari tidak dapat dipahami karena dalam pengertian mereka materi tersebut sangat sulit untuk dideskripsikan secara nyata (tidak real). Materi yang disajikan biasanya dalam bentuk bacaan yang mendeskripsikan dengan kata-kata yang bertele-tele membuat minat siswa untuk memahami suatu materi menjadi berkurang. Hal ini disebabkan karena kata-kata yang tidak terkonsep dari sumber yang mereka baca membuat siswa sulit untuk dapat memahami materi terutama

(14)

2

lebih mudah dipahami siswa. Selain itu proses pembelajaran di dalam kelas dikatakan berhasil ketika siswa berperan lebih aktif (melibatkan diri) dalam penguasaan konsep materi yang disajikan oleh guru. Guru juga harus dapat membangun pola pikir siswa untuk dapat memunculkan konsep-konsep sederhana yang akan mereka pelajari sehingga materi tidak terkesan bertele-tele (rumit)(Margono, 2010)

Dalam pelajaran biologi di Sekolah Menengah Atas banyak mengalami kesulitan. Salah satunya dapat disebabkan oleh karakteristik materi yang terdapat pada pelajaran biologi tersebut. Banyak siswa mengalami kesulitan untuk memahami konsep-konsep fisiologi yang

abstrak (Lazarowitz, 1992). Salah satu materi pada pelajaran biologi yang bersifat konseptual

adalah materi sistem saraf manusia. Dalam hal ini, “ Sistem Saraf “ merupakan sistem organ pada manusia yang hanya dapat dibayangkan dalam pikiran siswa dan menggunakan istilah-istilah yang rumit, berbeda dengan topik sistem organ lainnya seperti contoh sistem pencernaan atau sistem pernapasan. Sistem organ tersebut dapat dipahami siswa dengan membayangkan organ-organ yang berperan sekaligus telah diketahui secara nyata oleh siswa. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru biologi yang mengajar di kelas XI IA SMA Swasta Teladan Pematangsiantar, hasil belajar siswa pada materi sistem saraf masih

sangat kurang. Hal ini dibuktikan dengan nilai ulangan harian untuk materi “Sistem Saraf Manusia” sekitar 55-60, dengan nilai ketuntasan materi ini adalah 70. Sedangkan rata-rata siswa yang mencapai nilai ketuntasan untuk materi ini adalah 25 %. Selain itu, peneliti juga mendapatkan informasi bahwa penggunaan metode yang lebih kreatif belum pernah dilakukan di dalam kelas untuk menyampaikan materi tersebut. Masih menggunakan metode ceramah sehingga siswa kurang berperan aktif selama proses pembelajaran berlangsung di kelas.

Salah satu cara untuk melibatkan siswa selalu aktif dalam proses pembelajaran adalah dengan menerapkan strategi belajar yang sesuai dengan kondisi kelas tersebut. Kelas harus diberi perlakuan yang sesuai dengan karakteristik siswa dan kesesuaiannya dengan materi yang disampaikan di dalam kelas pada proses pembelajaran. Penerapan strategi belajar yang lebih membantu siswa di dalam kelas dan memberi perubahan terhadap aktivitas yang dilakukan

(15)

3

konsep. Dengan menggunakan peta konsep, siswa diharapkan mampu mengemukakan seluruh pengetahuannya materi biologi yang dipelajarinya.

Martin (dalam Trianto, 2009) mengemukakan, bahwa pemetaan konsep merupakan inovasi

baru yang penting untuk membantu anak (peserta didik) untuk menghasilkan pembelajaran bermakna dalam kelas. Peta konsep merupakan salah satu strategi pembelajaran yang terstruktur (Zulkifli, 2010) mengemukakan, bahwa peta konsep adalah suatu cara yang menunjukkan hubungan antara konsep-konsep yang mewakili pembelajaran atau gambaran/bagan tentang konsep materi yang tersusun sesuai dengan urutan topik bahasan

yang diinginkan. Strategi ini membantu siswa untuk lebih mudah memahami materi yang akan dipelajari. Peta konsep dapat membantu siswa dalam mengidentifikasi, mengerti dan

mengorganisasikan konsep yang akan direncanakan untuk dipelajari. Strategi Peta konsep merupakan pembelajaran yang bermakna (meaningful learning) yang terjadi dengan mudah apabila konsep-konsep yang terjadi dalam proses belajar mampu mengasimilasikan pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan yang baru (Ausubel, 1974 ).

Peta konsep dapat membantu menghilangkan jarak antara guru dengan siswa karena pada

prinsipnya peta konsep menuntut kerjasama antara guru dengan siswa, guru berperan mengarahkan siswa dalam pembuatan konsep-konsep materi yang mereka buat. Penggunaan strategi belajar ini sangat berperan dalam menghilangkan sikap siswa yang selalu pasif ketika proses pembelajaran. Karena dalam hal ini, siswa dituntut untuk ikut memberikan partisipasi dalam membangun bagan konsep-konsep menurut pemikirannya dan memberi hubungan antar konsep yang dibuat sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Penyederhanaan suatu materi yang dibuat dalam concept map ini, membantu siswa untuk lebih cepat mengingat dan memahami materi yang mereka pelajari, dan ingatan terhadap materi tersebut biasanya akan tersimpan dalam jangka waktu yang lama dalam memori siswa. Menurut DePorter, dkk. (2000) menyatakan bahwa penggunaan peta konsep dalam pembelajaran tidak hanya membantu pembelajaran visual, tetapi juga dapat membantu modalitas kinestetik.

Melalui peta konsep, siswa dibantu membangun pola pikir untuk memahami masalah sehingga dapat menyelasaikan masalah tersebut. Kemampuan menyelesaikan masalah

menurut Tri Margono (2010), dapat menumbuhkan kesadaran siswa tentang pentingnya materi pelajaran dipelajari, tanggung jawab, dan keaktifan siswa pada saat mengikuti pelajaran tersebut. Dengan demikian maka diharapkan minat siswa terhadap pelajaran semakin meningkat.

(16)

4

meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Sub Materi Pokok Sistem Saraf Manusia. Pada penelitian ini subyek penelitian adalah siswa Kelas XI IA SMA Swasta Teladan Pematangsiantar T.A. 2011/2012. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain penelitian tindakan kelas. Hasil belajar diukur menggunakan tes kognitif bentuk objektif test yang dilakukan setiap akhir siklus tindakan. Indikator keberhasilan menggunakan standar KKM sekolah.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan terdahulu, masalah umum

yang ditemukan dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas adalah rendahnya minat siswa pada materi ajar sistem saraf manusia yang diajarkan di kelas XI SMA/MA. Permasalahan ini

diduga disebabkan oleh:

1. Materi ajar sistem saraf manusia merupakan materi yang bersifat konseptual, dapat dilihat dari penggunaan istilah-istilah yang terkonsep sehingga sulit dipahami oleh siswa, materi Sistem Saraf Manusia hanya dapat dibayangkan oleh siswa dan tidak dapat dilihat secara nyata bagaimana sturktur dan fungsi organ-organ yang berperan (Lazarowitz, 1992). 2. Penyajian materi ajar tidak terorganisasi dengan baik (Advance organizer) dengan peta

konsep yang dapat diartikan dalam suatu strategi belajar pembelajaran yang pada prinsipnya siswa dapat menyerap, mencerna, dan mengingat pelajaran dengan baik dengan menyertai konsep-konsep yang berupa bentuk, warna, ukuran serta fungsi tertentu (Coffey, 2000).

3. Penyampaian materi tidak dilakukan dengan strategi belajar yang lebih mengoptimalkan pemahaman siswa terhadap materi tersebut.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas, penelitian dibatasi pada:

1. Strategi belajar yang diterapkan dalam penelitian adalah peta konsep (concept map). 2. Penelitian dilakukan pada materi pokok sistem saraf manusia dengan subyek penelitian

adalah siswa kelas XI IA SMA Swasta Teladan Pematangsiantar T.A. 2011/2012.

(17)

5

1.4. Rumusan Masalah

Mengacu pada pembatasan masalah di atas, maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana desain strategi belajar peta konsep pada materi ajar “Sistem Saraf Manusia” yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas XI IA SMA Swasta Teladan Pematangsiantar T.P 2011/2012?

2. Apakah penerapan strategi belajar peta konsep pada pembelajaran materi pokok “Sistem

Saraf pada Manusia” dapat meningkatkan hasil belajar siswa siswa kelas XI IA SMA

Swasta Teladan Pematangsiantar T.P 2011/2012?

3. Apakah strategi belajar peta konsep pada materi ajar “Sistem Saraf Manusia” efektif

digunakan dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa siswa kelas XI IA SMA Swasta Teladan Pematangsiantar T.P 2011/2012?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di muka, maka tujuan penelitian ini dapat ditetapkan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui desain strategi belajar peta konsep pada materi Sistem Saraf di Kelas IA SMA Swasta Teladan Pematangsiantar T.P. 2011/2012.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa XI IA SMA Swasta Teladan Pematangsiantar T.P 2011/2012 dengan penerapan strategi belajar peta konsep pada materi pokok Sistem Saraf Manusia.

3. Untuk mengetahui keefektifan strategi pembelajaran peta konsep dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IA SMA Swasta Teladan Pematangsiantar T.P 2011/2012 pada materi Sistem Saraf.

1.6. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini adalah :

a) Manfaat Teoritis

(18)

6

b. Manfaat Praktis

- Bagi Guru, memberikan motivasi untuk menerapkan strategi pembelajaran peta konsep dan yang lebih bervariasi, kreatif, dan inovatif.

- Bagi siswa, mempermudah siswa dalam meningkatkan daya kognitif siswa dalam memahami dan mengerti tentang materi Sistem Saraf yang dianggap sulit oleh siswa.

1.7 Defenisi Operasional

Peta Konsep (Concept Map) adalah salah satu metode yang digunakan untuk

menunjukkan hubungan antara konsep-konsep pada suatu materi sehingga terstruktur dan mendorong siswa untuk belajar secara bermakna” , dalam pengertian siswa diminta untuk

(19)

53 termasuk kriteria tuntas dalam belajar dengan persentasen ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 54,55 %. Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 75,93 dan terdapat 40

orang siswa yang termasuk pada kriteria tuntas dalam belajar dan persentase ketuntasan klasikal siswa sebesar 90,91 %.

2. Aktivitas belajar siswa di kelas XI IA-3 SMA Swasta Teladan Pematangsiantar dengan menggunakan strategi belajar peta konsep mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 20,27 %, dimana pada siklus I aktivitas belajar siswa sebesar 48,05 % sedangkan pada siklus II telah meningkat menjadi 68,32 %. Pengamatan terhadap aktivitas siswa bukan menjadi data primer pada penelitian ini. Pengamatan aktivitas hanya sebagai data pendukung untuk melihat hasil belajar siswa selama proses pembelajaran. Peningkatan aktivitas siswa sejalan dengan peningkatan hasil belajar siswa karena keaktifan siswa di kelas sangat berpengaruh terhadap motivasi dan tingkat pemahaman siswa sehingga hasil belajar juga sebanding dengan keaktifan siswa tersebut.

3. Dengan menerapkan strategi belajar peta konsep pada materi pokok Sistem Saraf Manusia di kelas XI IA-3 SMA Swasta Teladan Pematangsiantar dapat meningkatkan hasil belajar siswa seiring dengan peningkatan aktivitas (keaktifan) siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa strategi belajar peta konsep efektif diterapkan pada materi pokok Sistem Saraf Manusia.

5.2. Saran

1. Berdasarkan hasil penelitian dalam aspek kognitf, terjadi peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan strategi belajar peta konsep. Hal ini menunjukkan bahwa strategi

belajar peta konsep dapat terus dikembangkan dan diaplikasikan di kelas agar dapat memotivasi intelatual siswa dalam pembelajaran terkhusus pada materi-materi biologi yang sangat rumit bagi siswa.

(20)

54

(21)

55

DAFTAR PUSTAKA

Ahlberg, M., (2004), Varieties of concept mapping. Paper presented at the First International Conference on Concept Mapping, Pamplona, Spain. Available from.

Ahmadi, A, (2005), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung.

Amalia, L, (2012), Anatomi Fisiologi Manusia Sistem Kendali, Fakultas Kedokteran. Anonim, (2010), http://adriautami.wordpress.com/2010/05/05/fungsi-saraf/#more-154,

diakses pada tanggal 21 Desember 2011.

Arikunto, S, (2006), Prosedur Penelitian, Edisi Revisi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Arikunto, S, (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan , Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Ausubel, D. P. , (1974), Educational psychology: A cognitive view. New York: Rinehart and

Winston.

Ayu, S, (2009), Mandiri Biologi Jilid 2 untuk SMA Kelas XI, Erlangga , Bogor. Bahri, S., (2002), Psikologi Belajar, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta. Dahar, R,W, (1996), Teori-teori Belajar, P2LPTK, Jakarta.

Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar, Penerbit CV. Yrama Widya, Bandung.

DePorter, Dobbi, dkk, (2000), Quantum Teaching: Mempraktekan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Terjemahan Ary Nilandari, Bandung: Mizan Media Utama.

Dimyati,dkk, (2002), Belajar dan Pembelajaran, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Fried, George, (2000), Schaum’s Outlines BIOLOGI Edisi Kedua, Jakarta.

Hamalik, O, (2010), Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT. Bumi Aksara, Jakarta. Karmana, Oman, (2007), Cerdas Belajar Biologi, Grafindo Media Pratama, Bandung.

Lazarowitz, R. & Penso S, (1992), High School Students’ Difficulties in Learning Biology Concept, Journal of Biological Education 26 (3): 215-223.

Lestari, (2009), Biologi Mahluk Hidup dan Lingkungannya, Pusat Perbukuan, Jakarta.

Margono, Tri, (2010), Implementasi Metode Concept Mapping dalam Pembelajaran

Matematika sebagai Upaya Peningkatan keaktifan belajar Matematika, FKIP

Surakarta, Surakarta.

Maryunis, Aleks, (2003). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar MatematikaMahasiswa SLTP Menggunakan Strategi Pemetaan Konsep, Forum Pendidikan, volume 28, nomor 3,

September 2003, hal 235-248

Novak,J.D.,(1984), Learning How to Learn , Science Education, Cambridge University Press. Novak, J. D, (2004), Introduction To Concept Mapping. Visiting Professor The University

(22)

56

Novak, J. D., & Can˜as, A. J, (2006), The theory underlying concept maps and how to construct them. Technical Report IHMC Cmap Tools 2006-01 Retrieved

21/6/07, Florida Institute for Human and Machine Cognition, from http://cmap.ihm cus/Publications/ResearchPapers/TheoryUnderlyingConcept Maps.pdf.

Nurhayati, (2011), Bank Soal Biologi Untuk SMA/MA, Yrama Widya, Bandung.

Pandley,j.BD.,R.L. Bretz and J.D Novak, (1974), Concept maps as tool to assas Learning in chemmistry,J.of Chemical Education. 71:9-15.

Pratiwi, D.A, (2006), Biologi SMA Kelas XI, Erlangga ; Jakarta .

Pratiwi, D.A, (2000), Biologi SMA Kelas XI, Erlangga ; Jakarta .

Pratiwi, Y, (2008), Perbandingan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Bermain Peran (Role

Playing) dan Tanpa Metode Bermain Peran (Role Playing) Di SMP Negeri 3

Stabat.Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Priadi, (2009), Biology 2, Yudistira, Bandung.

Pujiyanto, (2008), Menjelajah Dunia Biologi, PT. Tiga Serangkai, Bandung.

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, (2006), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung. Sumiati , (2008), Metode Pembelajaran, Wacana Prima, Bandung.

Suprapto, (1993), Dasar-Dasar Metodologi Pengajaran Umum, IKIP Malang , Malang. Suryosubroto, (1997), Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta.

Suwarno, (2009), Panduan Pembelajaran Biologi untuk SMA/MA, Pusat Perbukuan, Jakarta. Trianto, (2009), Mendesain Model Pebelajaran Inovatif Progresif, PT. Kencana Prenada

Media, Jakarta.

Winataputra, (2008), Teori Belajar dan Pembelajaran, Universitas Terbuka, Jakarta.

Gambar

Grafik 4.1. Grafik ketuntasan belajar siswa pada siklus I
Tabel 2.1. Perbedaan Fungsi Sistem Saraf Simpatik dan Parasimpatik

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Suku Bunga Kredit Investasi, Inflasi, Produk Domestik Bruto,

Pengembangan nilai-nilai tersebut dapat dikembangkan melalui pendidikan agama di lingkungan keluarga, karena di keluarga merupakan pintu utama dan pertama dalam menanamkan

[r]

Skripsi ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan dari bulan Februari sampai bulan Juli 2012 dengan bidang kajian Penentuan Rute Optimum dalam Supply Chain

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar biologi menggunakan strategi pembelajaran Mind Mapping dan media visual gambar pada materi

Aplikasi lima pada tanaman kedelai, satu formula yaitu F4 memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman, berat basah tajuk, berat basah akar dan berat kering akar baik

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pembelajaran dengan pendekatan CPA terhadap pencapaian dan peningkatan kemampuan representasi matematis, kemampuan

Terhadap peningkatan kemampuan mahasiswa Dalam pembuktian dan penulisan jurnal matematika. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu