• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN DPRD DALAM MENYERAP ASPIRASI MASYARAKAT TERHADAP PEMBUATAN PERATURAN DAERAH(STUDI KASUS DPRD KABUPATEN DELI SERDANG).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERAN DPRD DALAM MENYERAP ASPIRASI MASYARAKAT TERHADAP PEMBUATAN PERATURAN DAERAH(STUDI KASUS DPRD KABUPATEN DELI SERDANG)."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN DPRD

DALAM MENYERAP ASPIRASI MASYARAKAT

TERHADAP PEMBUATAN PERATURAN DAERAH

(STUDI KASUS DPRD KABUPATEN DELI SERDANG)

Skripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Zulfadly Fery Setiawan Tarigan NIM. 309111084

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

iv

ABSTRAK

Zulfadly Fery Setiawan Tarigan, NIM : 309111084, Peran DPRD Dalam Menyerap Aspirasi Masyarakat Terhadap Pembuatan Peraturan Daerah (Studi Kasus DPRD Kabupaten Deli Serdang). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran DPRD Kabupaten Deli Serdang dalam menyerap aspirasi masyarakat terhadap pembuatan peraturan daerah. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota DPRD Kabupaten Deli Serdang yang berjumlah 50 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anggota DPRD Kabupaten Deli Serdang yaitu berjumlah 50 orang. Metode penelitian bersifat Deskriptif Kualitatif. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, studi dokumentasi, penyebaran angket dan wawancara. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan rumus Tabel Frekuensi. Alasan mengangkat judul penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran DPRD Kabupaten Deli Serdang dalam menyerap aspirasi masyarakat untuk kemudian diwujudkan dalam sebuah produk hukum berupa peraturan daerah.

Hasil penelitian menunjukkan proses menyerap aspirasi masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari melaksanakan reses dan melakukan kunjungan kerja ke masyarakat khususnya ke daerah konstituen yang sifatnya untuk lebih dekat dan mengayomi masyarakat daerah konstituennya hingga manampung aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui unjuk rasa. Proses inilah yang dianggap penting ketika DPRD akan membuat peraturan daerah. Aspirasi dari masyarakat akan diserap, ditampung dan dihimpun oleh DPRD untuk kemudian dibahas bersama dalam rapat fraksi, rapat komisi, rapat paripurna dan dalam rapat pembentukan peraturan daerah serta rapat-rapat lainnya. Saran untuk anggota DPRD Kabupaten Deli Serdang agar lebih proaktif dalam menyerap aspirasi masyarakat khususnya pada masa reses serta lebih memberdayakan masyarakat agar masyarakat merasa dilibatkan dalam pembuatan sebuah kebijakan.

(5)

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillahi Rabbil‘alamin, dengan kerendahan hati puji dan syukur

penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya,

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat beriringkan salam

juga penulis persembahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah

membawa kabar tentang pentingnya ilmu bagi kehidupan di dunia dan di akhirat

kelak.

Penulis dalam hal ini menyusun skripsi dengan judul : Peran DPRD

Dalam Menyerap Aspirasi Masyarakat Terhadap Pembuatan Peraturan Daerah

(Studi Kasus DPRD Kabupaten Deli Serdang)

Dalam merampungkan tugas ini penulis banyak menghadapi hambatan

baik dari segi teknis, waktu, tenaga, serta biaya. Namun dengan petunjuk dan

rahmat Allah SWT serta bantuan bimbingan dan fasilitas yang diberikan kepada

penulis dari berbagai pihak, maka penulisan skripsi ini dapat diselesaikan

sebagaimana adanya.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mengikuti

ujian meja hijau pada Jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Medan. Dalam kesempatan ini, dengan ketulusan hati penulis juga mengucapkan

(6)

vi

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr. H. Restu, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Medan

3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu

Sosial Universitas Negeri Medan

4. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H, selaku ketua Jurusan Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan dan selaku Dosen Pembimbing Akademik.

5. Bapak Parlaungan G. Siahaan, SH, M.Hum, selaku Sekretaris Jurusan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

6. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu

Sosial Universitas Negeri Medan dan selaku Pembimbing Skripsi yang telah

banyak membimbing dan memberikan motivasi kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

7. Para staf pengajar/dosen dan pegawai Jurusan Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah

memberikan bekal ilmu sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya.

8. Teristimewa pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

dan rasa hormat kepada Ayahanda Johanis Tarigan dan Ibunda Marhaini

Nasution yang atas jerih payahnya telah mengasuh dan memberikan bantuan

serta dorongan baik moril maupun materil serta doa yang tiada

(7)

vii

9. Kepada abangda tercinta Zulfahmi Kurniawan Tarigan serta adinda tersayang

Zulfikry Ramadhan Tarigan dan Zulfan Rizky Wahyudi Tarigan terimakasih

atas dukungan, pengertian dan doanya selama ini.

10. Buat para sahabat seperjuangan Keluarga Parlengan, Noven M Sembiring,

Evi P Lumbantoruan, Ari K Ketaren, Wardinata Handoko, M Nur Priandana,

Jekson W Haloho, dan Rahmawati yang selalu bersama menjalani

perkuliahan dan saling mengisi dalam segala kekurangan.

11. Untuk yang teristimewa Bunda Nurhasanah, terima kasih atas segala kasih

sayang, motivasi, semangat dan pengertiannya selama ini kepada penulis,

semoga kita tetap bisa bersama sampai nanti kepada apa yang kita

cita-citakan dalam ridho Allah Swt.

12. Buat rekan mahasiswa-mahasiswi stambuk 2009 yang telah memberikan

doanya kepada penulis.

13. Buat teman seperjuangan penulis di PPLT SMA Muhammadiyah 17 Tanjung

Tiram-Batubara Tahun 2012

14. Kepada Bapak M. Iqbal Nasution, selaku Sekretaris Dewan Perwakilan

Rakyat Kabupaten Deli Serdang, terimakasih atas bantuan dan ilmu yang

diberikan kepada penulis selama melaksanakan penelitian.

15. Untuk Bapak M. Ramli, selaku anggota DPRD Kabupaten Deli Serdang,

terimakasih atas bantuan dan nasehatnya.

16. Untuk Abangda Fachrul, selaku staff tata usaha bidang hukum DPRD

Kabupaten Deli Serdang, terimakasih atas bantuannya kepada penulis dalam

(8)

viii

17. Kepada Bapak Joni, selaku staff tata usaha di Jurusan PPKn, terimakasih atas

bantuan dan kesabarannya dalam membantu penulis menyelesaikan studi di

Jurusan PPKn.

18. Kepada segenap rekan-rekan, keluarga dan sahabat yang tidak mungkin

disebutkan satu-persatu, penulis ucapkan banyak terimakasih dan salam

sukses selalu.

Semua jasa dan budi baik yang penulis terima di atas, penulis kembalikan

kepada Allah SWT dengan harapan dan doa semoga Allah SWT memberikan

imbalan kebajikan yang berlipat ganda.

Penulis menyadari penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya kepada Allah SWT jualah kita berserah

diri, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Medan, Juni 2013

Penulis

(9)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Perasaan Senang Ketika Menjadi Anggota DPRD

Kabupaten Deli Serdang ... 33

Tabel 2 Alasan Menjadi Anggota DPRD di Kabupaten Deli Serdang .... 34

Tabel 3 Kehadiran Dalam Rapat Pembentukan Peraturan Daerah (Perda) ... 36

Tabel 4 Ikut Berpartisipasi Dalam Mengikuti Rapat Paripurna ... 38

Tabel 5 Memperhatikan Kondisi Masyarakat dan Kesejahteraan Daerah Konstituen ... 39

Tabel 6 Seringnya Memperhatikan Kondisi Masyarakat dan Kesejahteraan Daerah Konstituen ... 41

Tabel 7 Melakukan Kunjungan Kerja ke Masyarakat ... 42

Tabel 8 Melakukan Kerjasama dengan Pihak Lain (LSM dan Organisasi Masyarakat) Dalam Menyerap Aspirasi Masyarakat ... 43

Tabel 9 Tanggapan Masyarakat Daerah Konstituen Terhadap Kinerja Anggota DPRD ... 45

Tabel 10 Dapat Diatasinya Masalah Kesejahteraan di Daerah Konstituen Sesuai Dengan Tupoksi Anggota DPRD ... 48

Tabel 11 Keistimewaan Sebagai Anggota DPRD Deli Serdang ... 50

Tabel 12 Mengalami Hambatan Dalam Pekerjaan ... 51

(10)

xii

Tabel 14 Masyarakat di Kabupaten Deli Serdang Sudah Sejahtera

Baik Moril Maupun Moril ... 54

Tabel 15 Seringnya Melaksanakan dan Mengikuti Reses ... 55

Tabel 16 Menyampaikan Aspirasi Masyarakat Dalam Rapat ... 56

Tabel 17 Seringnya Menyampaikan Aspirasi Masyarakat

Dalam Rapat ... 58

Tabel 18 Pelaksanaan Rapat Berdasarkan Tata Tertib DPRD

Kabupaten Deli Serdang ... 59

Tabel 19 Pentingnya Peraturan Daerah Dalam Memajukan Daerah

dan Mensejahterakan Masyarakat ... 61

Tabel 20 Alasan Membentuk Peraturan Daerah ... 63

(11)

ix DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR FOTO ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Perumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Kerangka Teoritis ... 10

1. Pengertian Peran ... 10

2. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Kedudukan, Wewenang, dan Fungsinya ... 11

a. Pengertian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) ... 11

b. Kedudukan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) ... 13

c. Wewenang Dewan PerwakilanRakyat Daerah (DPRD) ... 13

(12)

x

3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Deli Serdang ... 16

a. Komposisi DPRD Deli Serdang ... 16

b. Kabupaten Deli Serdang ... 18

4. Fungsi DPRD dalam Menyerap Aspirasi Masyarakat ... 19

5. Fungsi DPRD Dalam Pembuatan Peraturan Daerah ... 20

B. Kerangka Berfikir ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 27

A. Lokasi Penelitian ... 27

B. Populasi dan Sampel ... 29

1. Populasi ... 29

2. Sampel ... 29

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 30

1. Variabel Penelitian ... 30

2. Definisi Operasional ... 30

D. Teknik Pengumpulan Data ... 31

E. Teknik Analisis Data ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33

A. Hasil Penelitian ... 33

B. Pembahasan ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 76

A. Kesimpulan ... 76

B. Saran ... 77

(13)

xiii

DAFTAR FOTO

Foto 4.1 Suasana Rapat Pembentukan Peraturan Daerah (Perda)

Yang Terlihat Sepi ... 37

Foto 4.2 Aksi Unjuk Rasa Yang dilakukan Serikat Pekerja

Perkayuan dan Kehutanan Deli Serdang ... 46

Foto 4.3 Upaya DPRD Dalam Menyelesaikan Masalah

Kesejahteraan Masyarakat ... 49

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran

1. Angket Penelitian

2. Struktur DPRD Kabupaten Deli Serdang

3. Jadwal Reses Periode I DPRD Kabupaten Deli Serdang

4. Jadwal Reses Periode II DPRD Kabupaten Deli Serdang

5. Surat Keputusan tentang Program Legislasi Daerah (Prolegda) Tahun 2010

6. Surat Keputusan tentang Program Legislasi Daerah (Prolegda) Tahun 2011

7. Surat Keputusan tentang Program Legislasi Daerah (Prolegda) Tahun 2012

8. Surat Keputusan tentang Program Legislasi Daerah (Prolegda) Tahun 2013

9. Foto Penelitian

10. Surat Nota Tugas

11. Penerbitan Surat Ijin Penelitian Dari Jurusan PPKn

12. Surat Ijin Penelitian Dari Fakultas

13. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian

14. Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian Mahasiswa

15. Kartu Bimbingan Skripsi

16. Surat Keterangan Menyerahkan 1 (satu) Buku ke Ruang Baca FIS

17. Surat Keterangan Laboratorium PPKn FIS UNIMED

18. Surat Keterangan Perpustakaan UNIMED

19. Pernyataan Keaslian Tulisan

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kehidupan masyarakat senantiasa diliputi dengan aturan atau hukum

yang berlaku, yang mana bertujuan agar masyarakat dalam menjalani

kehidupannya, tidak merugikan pihak lain atau tidak menimbulkan sebuah

permasalahan sosial. Dalam hal ini peran hukum atau aturan merupakan konsep

penting ketika berhadapan dengan apa yang akan dilaksanakan oleh masyarakat.

Masyarakat akan hidup berdampingan secara harmonis bila ada aturan yang

mengikat satu sama lainnya, aturan tersebutlah yang harus dijunjung tinggi,

diterapkan dan disadari guna menciptakan tujuan masyarakat yang hidup dalam

keadaan aman, rukun, damai dan penuh toleransi.

Masyarakat dalam lingkup yang besar kerap disebut sebagai bangsa.

Bangsa inilah yang menjadi objek dari sebuah aturan atau hukum tersebut. Oleh

karena itu, sebagai objek hukum, masyarakat harus terlibat secara penuh dalam

pembuatan, penerapan, maupun penindakan hukum. Seperti halnya konsep

Demokrasi yang diterapkan di Indonesia, sudah seharusnya masyarakat

mengambil peran penting dalam kehidupan pemerintahan, terutama dalam hal

pembuatan hukum, dikarenakan dalam konsep Demokrasi semua individu

maupun masyarakat berhak mengeluarkan pendapatnya dan bebas dalam

beraspirasi sepanjang tidak melanggar aturan hukum yang ada.

Aspirasi masyarakat merupakan salah satu sumber penting ketika

(16)

2

masyarakatlah yang akan menjalani dan menjadi objek hukum tersebut. Oleh

karena itu, sebagai objek hukum, masyarakat harus paham dan mengerti hukum

apa yang akan dibuat, apa isinya, dan apa tujuan dari dibuatnya hukum tersebut.

Hal ini bertujuan agar masyarakat tidak salah dalam melakukan sebuah kegiatan

yang mana semua kegiatan masyarakat telah ada payung hukumnya dan

menjadikan masyarakat tersebut sebagai masyarakat yang sadar hukum.

Masyarakat tidak mampu membentuk peraturan atau hukum yang legal

secara langsung dan diakui secara sah oleh negara. Oleh karena itu masyarakat

membutuhkan wakilnya yang bertugas dalam hal tersebut. Dalam proses

pembuatan hukum dalam arti peraturan yang berlaku dalam lingkup

mensejahterakan rakyat, dikenal Dewan Perwakilan Rakyat sebagai lembaga yang

resmi dan diakui secara sah keberadaannya. Dikatakan lembaga tersebut sebagai

lembaga yang resmi adalah dikarenakan adanya payung hukum yang menaungi

lembaga tersebut dan adanya peraturan hukum yang mejadi dasar diakui dan

bekerjanya lembaga tersebut.

Undang-Undang No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-Undangan menjabarkan bagaimana hierarki dari produk hukum yang

berlaku di Indonesia, mulai dari UUD NRI Tahun 1945 sampai dengan produk

hukum terendah yaitu Peraturan Daerah Kabupaten/Kota. Dipusat telah dikenal

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai badan yang berwenang dalam

pembuatan Undang-undang, namun di daerah dikenal pula Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD) sebagai badan yang berwenang dalam hal pembuatan

(17)

3

Menurut Undang-Undang No 27 Tahun 2009 tentang Majelis

Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah

dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, menjabarkan bahwa DPRD merupakan

sebuah lembaga perwakilan rakyat yang berkedudukan sebagai lembaga

pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota. Menurut undang-undang ini,

pemerintah daerah terdiri dari DPRD dan DPD. DPRD dalam melaksanakan

tugasnya mempunyai hak dan kewajiban sesuai dengan rumusan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Esensi mempunyai hak dan kewajiban

tersebut adalah supaya dapat mengemban tugasnya sebagai wakil rakyat,

penyambung pikiran dan semangat rakyat yang diwakilinya.

Masyarakat selalu menumpahkan harapan dan keinginan langsung

kepada wakilnya, yaitu pihak berwenang yang duduk di lembaga legislatif. Fungsi

pembuatan peraturan daerah merupakan fungsi utama dari DPRD sebagai badan

legislatif, melalui fungsi pembuatan undang-undang, DPRD menunjukkan

karakter serta kualitasnya, baik secara moral, material maupun fungsional. Kadar

atau mutu peraturan yang dihasilkan DPRD menjadi ukuran kemampuan DPRD

tersebut dalam menjalankan fungsinya serta menjamin eksistensinya baik dimata

masyarakat maupun dimata badan eksekutif serta pemerintah pusat.

Dalam pasal 344 Undang-Undang No 27 Tahun 2009 tentang Majelis

Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah

dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dikemukakan ada 11 tugas dan wewenang

(18)

4

1. membentuk peraturan daerah kabupaten/kota bersama bupati/walikota 2. membahas dan memberikan persetujuan rancangan peraturan daerah

mengenai anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota yang diajukan oleh bupati/walikota

3. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota

4. mengusulkan pengangkatan dan/atau pemberhentian bupati/walikota dan/atau wakil bupati/wakil walikota kepada Menteri Dalam Negeri melalui gubernur untuk mendapatkan pengesahan pengangkatan dan/atau pemberhentian

5. memilih wakil bupati/wakil walikota dalam hal terjadi kekosongan jabatan wakil bupati/wakil walikota

6. memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah daerah kabupaten/kota terhadap rencana perjanjian internasional di daerah

7. memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama internasional yang dilakukan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota

8. meminta laporan keterangan pertanggungjawaban bupati/walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota

9. memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama dengan daerah lain atau dengan pihak ketiga yang membebani masyarakat dan daerah

10. mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

11. melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.

Berdasarkan penjelasan Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah, bahwa peraturan daerah dibuat oleh DPRD bersama-sama

pemerintah daerah artinya ide atau konsep rancangan peraturan daerah (Ranperda)

dapat berasal dari DPRD ataupun dari pemerintah daerah. Hal ini menunjukkan

bagaimana pentingnya peran DPRD dalam merancang dan menentukan peraturan

daerah, meskipun tak dapat dipungkiri ada juga peraturan tertinggi lainnya yang

berasal dari pemerintah pusat, yang mana peraturan tersebut nantinya menjadi

hukum yang juga harus diterapkan dan dipatuhi oleh masyarakat.

DPRD turun ke masyarakat dan mendengar secara langsung apa keluhan

dan produk hukum seperti apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan adanya

(19)

5

memberikan sebuah produk hukum yang baik, namun juga secara tidak langsung

mengangkat eksistensi dan citra DPRD dimata masyarakat serta adanya rasa

kepedulian dari DPRD akan aspirasi dari masyarakat.

Aspirasi dari masyarakat memang sudah seharusnya di dengar oleh

DPRD selaku badan legislatif. Dewasa ini Lembaga Legislatif dengan fungsi

legislasinya akan turun ke masyarakat khususnya di daerah kontituennya guna

menyerap, menghimpun dan menampung aspirasi masyarakat. Masa inilah yang

kerap disebut masa reses. Dengan dilakukannya hal tersebut maka apa yang

menjadi aspirasi masyarakat akan terhimpun dengan baik dan mampu diterapkan

dalam sebuah produk hukum daerah.

Dalam proses pembuatan peraturan daerah, memang telah jelas tercantum

dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 16 Tahun 2010 tentang Pedoman

Penyusunan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tentang Tata Tertib

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), dalam Undang-Undang tersebut

termaktub bagaimana penyusunan peraturan daerah mulai dari pengajuan

Ranperda sampai kepada pengesahan peraturan daerah di lembaran daerah. Dalam

PP No 16 Tahun 2010 memang tidak diatur bagaimana DPRD harus menyerap

aspirasi masyarakat sebelum merumuskan dan menetapkan peraturan daerah,

namun sebagai badan legislatif yang dipilih langsung oleh rakyat, sudah

seharusnya DPRD tidak memutus hubungan dengan konstituennya.

Hubungan dengan konstituen harus dijaga sedemikian harmonis guna

meningkatkan kepercayaan masyarakat dengan anggota dewan yang telah dipilih

(20)

6

konstituen anggota DPRD terpilih. Namun yang menjadi permasalahan besar

adalah, apakah peran DPRD dalam menyerap aspirasi masyarakat dapat

dijalankan dengan baik. Dengan berbagai alasan DPRD terkadang mengabaikan

peran tersebut, namun jika ingin menghasilkan suatu peraturan daerah yang baik

yang mana mampu menciptakaan kondisi masyarakat yang harmonis dan sadar

hukum maka sangat penting DPRD melakukan peran tersebut.

Hal ini lah yang menjadi latar belakang penulis dalam mengadakan

penelitian dengan judul “Peran DPRD Dalam Menyerap Aspirasi Masyarakat

Terhadap Pembuatan Peraturan Daerah (Studi Kasus DPRD Kabupaten Deli Serdang) “.

B. Identifikasi Masalah

Dalam Buku pedoman penulisan skripsi Fakultas Ilmu Sosial UNIMED

Jurusan PPKn (2005 : 10) dituliskan bahwa : Identifikasi masalah berisi sejumlah

masalah yang berhasil ditarik dari uraian latar belakang masalah atau kedudukan

masalah yang akan diteliti itu dalam lingkup masalah yang lebih luas

dibandingkan dengan perumusan masalah.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka

identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Tugas pokok Pemerintah Daerah menurut UU No 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintahan Daerah

2. Kedudukan DPRD dalam membentuk Peraturan Daerah

(21)

7

4. Peran DPRD dalam menyerap aspirasi masyarakat guna membentuk Peraturan

Daerah.

5. Pengaruh penyerapan aspirasi masyarakat yang dilakukan DPRD terhadap terbentuknya Peraturan Daerah yang relevan dengan kebutuhan masyarakat

6. Proses penyerapan aspirasi masyarakat dalam upaya membentuk Peraturan Daerah yang relevan dengan kebutuhan masyarakat

C. Pembatasan Masalah

Mengingat banyaknya permasalahan yang telah dipaparkan dalam latar

belakang masalah dan telah teridentifikasi meski tidak secara keseluruhan maka

perlu untuk membuat suatu batasan agar masalah yang diteliti lebih terfokus,

terperinci, sistematis dan mendalam.

Sesuai pertimbangan keterbatasan yang ada, maka yang menjadi

pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah “Peran DPRD Dalam Menyerap

Aspirasi Masyarakat Terhadap Pembuatan Peraturan Daerah (Studi Kasus DPRD

Deli Serdang)”

D. Perumusan Masalah

Agar permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini terarah maka

perlu adanya perumusan masalah. Adapun yang menjadi rumusan masalah adalah:

Bagaimanakah peran DPRD Kabupaten Deli Serdang dalam menyerap aspirasi

(22)

8

E. Tujuan Penelitian

Menetapkan tujuan penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting

sebab dalam bertindak atau untuk melakukan suatu kegiatan harus disertai dengan

tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut. Demikian juga halnya dengan penelitian ini

mempunyai tujuan.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Arikunto (2002: 19) mengatakan:

“Apabila problematika penelitian sudah berhasil diidentifikasi, dibatasi dan dirumuskan langkah berikutnya adalah merumuskan tujuan penelitian apabila problematika penelitian menunjukan pertanyaan mengenai apa yang tidak diketahui oleh peneliti untuk dicari jawabannya melalui kegiatan penelitiannya maka tujuan penelitiannya menyebutkan tentang apa yang ingin diperoleh. Oleh karena itu antara problematika dengan tujuan penelitian terdapat hubungan rumusan yang sangat erat”.

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah : Untuk mengetahui Peran DPRD Dalam Menyerap

Aspirasi Masyarakat Terhadap Pembuatan Peraturan Daerah (Studi Kasus DPRD

Kabupaten Deli Serdang).

F. Manfaat Penelitian 1. Bagi DPRD Deli Serdang

a. Untuk dijadikan bahan masukan dalam menjalankan tugas dan sebagai

bahan pertimbangan dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat

khususnya daerah konstituen para anggota DPRD Kabupaten Deli

Serdang

2. Bagi Masyarakat

a. Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bagaimana

(23)

9

b. Memberikan pengetahuan tentang bagaimana cara pembuatan Peraturan

Daerah

c. Menjadi bahan bacaan yang bermanfaat di Jurusan PPKn Fakultas Ilmu

Sosial Universitas Negeri Medan

3. Bagi Peneliti

a. Manfaat Teoritis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memperluas khazanah ilmu

pengetahuan di bidang Penelitian sosial

b. Manfaat Praktis

1) Penulis dapat mengetahui dan memahamai bagaimana proses pembuatan

Peraturan Daerah dan apa saja yang menjadi kendala dalam proses

pembuatannya.

2) Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan

referensi bagi peneliti berikutnya dalam melakukan penelitian yang ada

(24)

76

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya,

maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Para anggota DPRD Kabupaten Deli Serdang senantiasa menyerap

aspirasi masyarakat. Hal ini dilakukan pada saat masa reses yang mana

masa reses yang dilaksanakan 2 kali dalam setahun, digunakan sebagai

upaya untuk menyerap, menghimpun dan menyalurkan aspirasi

masyarakat.

2. DPRD Kabupaten Deli Serdang juga melakukan proses menyerap

aspirasi masyarakat melalui kegiatan kunjungan kerja ke masyarakat

serta kegiatan-kegiatan lain yang ditujukan untuk mendekatkan diri

kepada daerah konstituennya.

3. Aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat tidak hanya dilakukan pada

masa reses saja, masyarakat juga mampu menyampaikan aspirasinya

secara resmi melalui unjuk rasa dan diskusi secara langsung dengan

anggota DPRD Kabupaten Deli Serdang.

4. Para anggota DPRD Kabupaten Deli Serdang senantiasa menyampaikan

aspirasi masyarakat dalam rapat, baik rapat komisi, rapat fraksi, rapat

badan legislasi, rapat pembentukan peraturan daerah maupun rapat

paripurna serta rapat-rapat lainnya yang telah diagendakan oleh Badan

(25)

77

5. Para anggota DPRD Kabupaten Deli Serdang membentuk Peraturan

Daerah yang materi muatannya disesuaikan dengan aspirasi masyarakat.

Peraturan yang dibuat sebaik mungkin agar dapat diterima oleh

masyarakat dan dapat dipatuhi untuk kemudian mampu menciptakan

kesejahteraan bagi masyarakat di Kabupaten Deli Serdang.

B.Saran

Dari penelitian yang penulis lakukan, berikut saran yang penulis berikan

kepada anggota DPRD Kabupaten Deli Serdang. Adapun yang menjadi saran

penulis adalah:

1. Diharapkan kepada anggota DPRD Kabupaten Deli Serdang agar lebih

sering memperhatikan kesejahteraan masyarakat baik yang didaerah

pemilihannya maupun di seluruh wilayah Kabupaten Deli Serdang.

2. Diharapkan agar anggota DPRD Kabupaten Deli Serdang untuk lebih

sering mengadakan kegiatan yang sifatnya menjalin kedekatan dengan

daerah konstituen, dan memaksimalkan masa reses sebagai upaya

menyerap aspirasi masyarakat sepenuhnya.

3. Lebih memperhatikan konstituennya untuk melibatkan masyarakat dalam

hal pembuatan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda), agar konstituen

merasa dilibatkan dalam pembuatan kebijakan.

4. Lebih intensif dalam hal menyelasaikan permasalahan kesejahteraan

masyarakat di Kabupaten Deli Serdang dengan cara membentuk produk

hukum yang jelas agar dalam penyelesaian masalah kesejahteraan

(26)

78

5. Perlu ditingkatkan kualitas anggota DPRD Kabupaten Deli Serdang baik

dalam kinerja menyerap aspirasi masyarakat maupun dalam hal

menyampaikan aspirasi masyarakat serta menjalankan proses rapat

terutama rapat paripurna, sesuai dengan Tata Tertib Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah Kabupaten Deli Serdang serta peraturan

(27)

79

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga). Jakarta : Balai Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Abdullah, Rozali. 2005. Pelaksanaan Otonomi Luas Dengan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Fakultas Ilmu Sosial UNIMED. 2008. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: UNIMED

Manan, Bagir. 2001. Menyongsong Fajar Otonomi Daerah. Yogyakarta: Pusat Studi Hukum, UII

Marbun. 2004. DPRD; Pertumbuhan, Masalah dan Masa Depannya. Jakarta: Erlangga

Perwira, Indra. 2008. Kedudukan Peran dan Kelembagaan DPRD Dalam Konteks Good Governance. Jakarta: KPK

Poerwadaminta, WJS. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Setiadi, Elly M. 2006. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Soekanto. 2006. Teori Sosiologi Tentang Perubahan Sosial. Jakarta: Ghalia Indonesia

Undang-undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

undang No 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan daerah

(28)

80

Undang-Undang No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan

PP No 16 Tahun 2010 tentang Pedoman penyusunan peraturan daerah tentang tata tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 03/P/Tahun 2010 Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Deli Serdang.

http://sumut.kemenkumham.go.id/berita-utama/398-konsep-berpikir-sumatera-utaraku-sadar-hukum-dan-ham (diakses, 30 Desember 2012, 16.04 wib)

Gambar

Tabel 14 Masyarakat di Kabupaten Deli Serdang Sudah Sejahtera

Referensi

Dokumen terkait

ANALISIS KADAR LOGAM KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), TIMBAL (Pb), DAN BESI (Fe) PADA HEWAN UNDUR-UNDUR DARAT (Myrmeleon Sp.) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN..

Perlindungan adalah segala upaya Pemerintah Daerah dalam melindungi pasar rakyat, usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi dari persaingan yang tidak sehat dengan pasar

Penerapan strategi Relationship Marketing (Pemasaran Hubungan) yang tepat memerlukan pengetahuan mengenai beberapa perbedaan persepsi dan tanggapan konsumen, pemahaman inilah

Berdasarkan tabel 4.2 hasil observasi menunjukkan bahwa pada pertemuan pertama guru masih belum terbiasa terlihat sedikit canggung ketika melaksanakan pembelajaran menggunakan

Pihak implementator meyakinkan bahwa bekerja menggunakan sistem ERP membuat pengguna bekerja lebih efisien, walaupun pekerjaan terlihat lebih banyak tapi penginputan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Examples Non Example s. Keaktifan peserta didik tergolong baik, yaitu 72,83% dikelas X.A dan 70,11% dikelas X.D sehingga model

Pada tahun 2009 perusahaan telah melakukan perubahan anggaran dasar dengan pernyataan keputusan rapat tanggal 9 September 2009 yang telah dimuat dalam akta notaris No. 3 oleh

Gunakan Porperty Inspector dengan mengisi file target dari link pada kotak teks link, atau browse dengan mengklik pada gambar folder di samping kotak teks atau mengklik gambar