• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LATIHAN MEMBACA CEPAT TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK WACANA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TELUK MENGKUDU TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LATIHAN MEMBACA CEPAT TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK WACANA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TELUK MENGKUDU TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

Vidya Kamalasari, NIM 208111088, Pengaruh Latihan Membaca Cepat terhadap Kemampuan Menemukan Ide Pokok Wacana Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Teluk Mengkudu Tahun Pembelajaran 2011/2012, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S1, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengaruh latihan membaca cepat terhadap kemampuan menemukan ide pokok wacana. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Teluk Mengkudu tahun pembelajaran 2011/2012. Sampel diperoleh dari random kelas yaitu kelas X2 sebanyak 40 orang siswa. Pengambilan data dilakukan dengan instrumen tes dalam bentuk penugasan yaitu menemukan ide pokok yang terdapat dalam wacana.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu, dengan menggunakan uji “t”. Dari pengolahan data diperoleh nilai rata-rata pre-test = 63,85, standar deviasi = 6,25, dan termasuk kategori baik sebanyak 14 siswa atau 35%, kategori cukup sebanyak 18 siswa atau 45%, dan kategori kurang sebanyak 8 siswa atau 20%. Nilai rata-rata post-test = 79,3, standar deviasi = 7,48, dan termasuk kategori sangat baik sebanyak 18 siswa atau 45%, kategori baik sebanyak 19 siswa atau 47,5%, dan kategori cukup sebanyak 3 siswa atau 7,5%. Berdasarkan uji normalitas, hasil pre-test dan post-test dinyatakan dalam distribusi normal. Kemudian, berdasarkan uji homogenitas dinyatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan uji homogenitas dilakukan, maka diketahui t0 sebesar 12,66. Selanjutnya t0 tersebut dikonsultasikan dengan t pada taraf signifikan 5% dengan dk = N-1, yakni 40-1, dari dk 39 diperoleh taraf signifikan 5% = 2,03. Dengan demikian thitung > ttabel, yakni 12,66 > 2,03, maka hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.

(2)

ii ABSTRACT

Vidya Kamalasari, NIM 208111088, Speed Reading Exercise Effects on Ability of Finding Main Idea on Discourse Grade Class X SMA Negeri 1 Teluk Mengkudu Learning Year 2011/2012, Indonesian Language and Literature Major, Study of Program Indonesian Language and Literature/S1, Language and Arts Faculty, State University of Medan.

This study aimed to describe the effects of exercise on the ability to read quickly and find the main idea of discourse. The population of this study were all students of class X SMA Negeri 1 Teluk Mengudu Learning Year 2011/2012. Samples obtained from the random class X2 class by 40 students. Data retrieval is done by the test instrument in the form of assignment that is finding the main ideas contained in the discourse.

(3)

PENGARUH LATIHAN MEMBACA CEPAT TERHADAP

KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK WACANA SISWA

KELAS X SMA NEGERI 1 TELUK MENGKUDU TAHUN

PEMBELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

VIDYA KAMALASARI

NIM 208111088

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang harus diselesaikan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni, Unimed. Disamping persyaratan akademis, adalah juga ungkapan tanggung jawab penulis sebagai seorang akademis, melalui usaha penelitian ilmiah yang diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Apa yang penulis lakukan ini mungkin belum mencapai hasil yang maksimal, untuk itu saran dan masukan yang konstruktif dari pembaca sangat diharapkan. Semoga skripsi ini bisa memberi konstribusi terhadap khasanah pengetahuan, dan semoga penelitian ini membantu terhadap kegiatan penelitian-penelitian relevan selanjutnya.

Banyak sudah dukungan dan bantuan yang penulis dapatkan dalam menyelesaikan skripsi ini. Tanpa bantuan, dukungan, dan kemudahan-kemudahan yang diperoleh, sulit kiranya penulis menyelesaikan tugas ini. Untuk itu, rasa hormat dan ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada :

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

3. Dr. Rosmawaty, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia 4. Drs. Sanggup Barus, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia

5. Dr. Abdurrahman A.S, M.Hum., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

6. Drs. Azhar Umar, M.Pd., selaku Pembimbing Skripsi 7. Drs. M. Joharis, M.Pd., selaku Pembimbing Akademik

8. Dra. Rosdiana Siregar dan Drs. Tingkos Sinurat, M.Pd., selaku Dosen Pengarah Skripsi

9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

10. Kepala Sekolah dan Guru SMA Negeri 1 Teluk Mengkudu yang telah memberi banyak kemudahan dalam mengumpulkan data penelitian

11. Teristimewah buat Ayahanda tercinta Kamal Rudin dan Ibunda tercinta Kamalia, dan adik-adik tersayang : Ayu Kumala, Indah Sari, Helena Kamal, serta keluarga besar penulis yang selalu memberikan dorongan agar penulis belajar keras untuk menyelesaikan studi di FBS Unimed

12. Teman-teman Dik A reguler 2008 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, khususnya buat sahabat-sahabat sejatiku: Novi Dwi Jayanti, Merry Nauli Harianja, Widya M.C Sitorus dan Helga Sabrina yang selalu membuat butiran air mata menjadi butiran kebahagiaan

(9)

14. Teman-teman satu kos: Dwi, Anggun, Fitri, Serli, Novi, Lia, Noni, dan Imam yang selalu hangat walau dalam dingin

15. Serta banyak pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu

Semoga semua bantuan, dukungan, dan kemudahan-kemudahan yang Bapak, Ibu, dan Teman-teman berikan menjadi amalan dan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT, amin. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita semua.

Medan, September 2012

Penulis,

(10)

iv

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9

A. Kerangka Teoretis ... 9

2.1.1 Pengertian Membaca Cepat ... 9

2.1.2 Fleksibilitas Kecepatan Membaca ... 10

2.1.3 Membaca Cepat dengan Pemahaman ... 12

2.1.4 Latihan-latihan Membaca cepat ... 13

2.1.4.1 Mengenali Kata dengan Cepat ... 13

2.1.4.2 Transisi Fiksasi ke Fiksasi ... 16

2.1.4.3 Meningkatkan Konsentrasi ... 19

2.2.1 Pengertian Ide Pokok ... 21

2.2.2 Ide Pokok dalam Paragraf ... 23

2.2.3 Penilaian Menemukan Ide Pokok ... 27

2.3 Wacana ... 28

2.3.1 Pengertian Wacana ... 28

2.3.2 Jenis-jenis Wacana ... 29

B. Kerangka Konseptual ... 32

C. Hipotesis Penelitian ... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 35

B. Populasi dan Sampel ... 35

C. Metode Penelitian ... 36

D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 37

E. Desain Penelitian ... 37

F. Jalannya Eksperimen ... 38

G. Instrumen Penelitian ... 41

H. Organisasi Pengolahan Data ... 44

(11)

v

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

A. Penyajian Data ... 49

1. Kemampuan Menemukan Ide Pokok Wacana sebelum Penerapan Latihan Membaca Cepat ... 49

2. Kemampuan Menemukan Ide Pokok Wacana sesudah Penerapan Latihan Membaca Cepat ... 56

3. Pengaruh Latihan Membaca Cepat terhadap Kemampuan Menemukan Ide Pokok Wacana ... 63

4. Analisis Data Kemampuan Menemukan Ide Pokok Wacana sebelum Penerapan Latihan Membaca Cepat ... 65

5. Analisis Data Kemampuan Menemukan Ide Pokok Wacana sesudah Penerapan Latihan Membaca Cepat ... 69

B. Uji Persyaratan Analisis Data ... 73

1. Uji Normalitas ... 73

2. Uji Homogenitas ... 75

C. Pengujian Hipotesis ... 76

D. Temuan Hasil Penelitian ... 77

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 78

F. Keterbatasa Penelitian ... 83

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 84

A. Simpulan ... 84

B. Saran ... 85

(12)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 89

2 Instrumen Tes Menemukan Ide Pokok sebelum Penerapan Latihan Membaca Cepat ... 96

3 Instrument Tes Menemukan Ide Pokok sesudah Penerapan Latihan Membaca Cepat ... 104

4 Kemampuan Menemukan Ide Pokok sebelum Penerapan Latihan Membaca Cepat ... 112

5 Kemampuan Menemukan Ide Pokok sesudah Penerapan Latihan Membaca Cepat ... 124

6 Perhitungan Uji Normalitas Hasil Menemukan Ide Pokok sebelum Penerapan Latihan Membaca Cepat ... 136

7 Perhitungan Uji Normalitas Hasil Menemukan Ide Pokok sesudah Penerapan Latihan Membaca Cepat ... 138

8 Uji Homogenitas dengan Menggunakan Rumus Perbandingan Varians ... 140

9 Pengujian Hipotesis ... 142

(13)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 4.1 Frekuensi Hasil Kemampuan Siswa Menemukan Ide Pokok Sebelum

Penerapan Latihan Membaca Cepat ... 69 4.2 Frekuensi Hasil Kemampuan Siswa Menemukan Ide Pokok Sesudah

(14)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap wacana mempunyai ide pokok, gagasan pokok, atau gagasan utama. Ide pokok merupakan inti atau kesimpulan dari keseluruhan isi wacana. Dari ide pokok wacana pembaca dapat menerka keseluruhan isi bacaan tersebut. Dari ide pokok pula, pembaca dapat mengambil sikap apakah bacaan itu perlu dibaca secara keseluruhan karena penting atau tidak perlu dilanjutkan karena isinya sudah diketahui.

Menemukan ide pokok merupakan suatu kewajiban bagi pembaca ketika mencoba menambah wawasan pengetahuannya melalui bacaan. Jika siswa mampu menemukan ide pokok dengan baik, maka pemahamannya mengenai bacaan tersebut akan baik pula.

Untuk menemukan informasi yang terkandung di dalam suatu bacaan. Maka pembaca juga harus menemukan ide pokok yang terdapat di setiap paragraf. Ide pokok merupakan inti suatu bacaan dan pikiran utama dari suatu pemahaman. Selain menemukan ide pokok, siswa dituntut untuk menemukan permasalahan yang terdapat dalam suatu wacana untuk lebih memahami isi suatu wacana yang kemudian ditulis kembali menjadi sebuah ringkasan dengan menggunakan kalimat yang runtut.

(15)

2

dibuktikan oleh penelitian Budi (skripsi, 2011 : 3) yang menyatakan masih banyak siswa yang belum mampu menemukan ide pokok dalam paragraf, hal ini terlihat dari hasil tes menemukan ide pokok dalam paragraf yang dilakukannya menunjukkan nilai rata-rata yang didapatkan siswa sebanyak 64,60 dalam menemukan ide pokok paragraf.

Berdasarkan pengalaman PPL dan wawancara dengan guru bidang studi bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Teluk Mengkudu diperoleh fakta minimnya kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok wacana. Hal itu terbukti dengan siswa belum mampu membedakan gagasan utama dan gagasan penjelas, serta siswa rata-rata hanya menjawab 60% benar soal wacana yang diberikan. Padahal di dalam KTSP siswa kelas X telah mampu menemukan ide pokok wacana yang dibacanya.

Tim Dosen dalam Modul Pendidikan Bahasa Indonesia Kelas Tinggi (Erita, Skripsi, 2011 : 2) menyatakan ada beberapa masalah dan hambatan dalam menemukan ide pokok diantaranya rendahnya tingkat kecepatan membaca, pemahaman yang diperoleh, kurangnya minat baca siswa, minimnya pengetahuan baca siswa, dan minimnya pengetahuan tentang cara membaca yang efektif.

(16)

3

menerima pembelajaran dari guru. Strategi ini tentu kurang relevan dengan pendekatan pembelajaran sekarang ini. Maka dari itu harus dicari strategi yang tepat dalam pembelajaran menemukan ide pokok.

Kegagalan yang sering terjadi ketika siswa mengikuti ujian nasional khusus mata pelajaran bahasa Indonesia, seperti yang tertulis dalam Media Indonesia 06 Juni 2011 (http://anax1a.pressmart.net/mediaindonesia) : budaya membaca di kalangan siswa menjadi penyebab buruknya nilai bahasa Indonesia dalam ujian nasional. Mata pelajaran bahasa Indonesia kembali menjadi momok dalam hasil ujian nasional (UN) tahun ini. Data Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) memperlihatkan nilai akhir bahasa Indonesia mencapai nilai minimum 0,8. Penyebabnya tidak lain karena nilai bahasa Indonesia mereka kurang dari nilai 4,00, tidak adanya budaya membaca siswa dan tidak terbiasanya menghadapi soal berbentuk cerita. Padahal, tipe soal ini membutuhkan pemahaman yang cepat dan tepat atas teks. Kalau tidak sempurna pemahaman, analisis, serta daya serap (siswa terhadap teks), ini akan sulit.

Menurut Erita (skripsi, 2011 : 2), menemukan ide pokok wacana sangat erat kaitannya dengan kecepatan membaca. Siswa diwajibkan membaca wacana lalu dari wacana tersebut akan ditemukan ide pokok wacana. Siswa harus berpacu dengan waktu dalam membaca wacana, lalu menemukan ide pokoknya.

(17)

4

tetapi, tidak setiap orang mengetahui caranya. Ketidaktahuan itulah, maka kita sulit memahami isi wacana ketika membaca cepat. Ruswanto WS menulis dalam jurnal saung guru (2010:13), siswa kurang mampu menyerap gagasan, pendapat, dan pesan yang disampaikan oleh guru, penyebabnya adalah kemampuan membaca siswa rendah dan daya nalar siswa juga rendah.

Akan tetapi, membaca cepat dengan standar SMA kelas X sebanyak 250 kata per menit tidak akan bisa mencapai hasil yang maksimal tanpa adanya latihan terlebih dahulu. Kebanyakan buku teks bahasa Indonesia dan guru pelajaran bahasa Indonesia sendiri hanya menginformasikan apa yang dimaksud dengan membaca cepat, dan hambatan-hambatan dalam membaca cepat seperti vokalisasi, gerakan bibir, gerakan kepala, menunjuk dengan jari, regresi, dan subvokalisasi tanpa memberitahukan latihan membaca cepat. Padahal latihan membaca cepat adalah cara untuk membuat seseorang memiliki kemampuan membaca cepat. Dengan adanya latihan secara terus menerus maka kita akan mampu membaca cepat. Dengan Seseorang akan mampu membaca cepat maka dia akan mudah menemukan ide pokok wacana. Penelitian sebelumnya yaitu Hubungan Kecepatan Membaca dengan Kemampuan Menemukan Ide Pokok Paragraf Siswa Kelas X SMA METHODIST 7 Medan yang diteliti oleh Ernita telah menunjukkan korelasi positif antara kecepatan membaca dengan kemampuan menemukan ide pokok paragraf.

(18)

5

menekankan pada pemahaman siswa. Latihan membaca cepat sangat penting terutama bagi siswa yang akan menjalani UN. Waktu penyelenggaraan UN sangat relatif terbatas, mengharuskan siswa dapat dengan cepat membaca wacana dan memahami isinya. Tanpa keterampilan membaca cepat siswa tidak akan dapat menyelesaikan soal-soal UN dengan efektif.

Kecepatan membaca itu tidak harus selalu sama, tetapi fleksibel. Adakalanya harus cepat, adakalanya harus memperlambat atau bahkan cepat lagi: tergantung pada tujuan membaca seseorang. Kebiasaan lama yang telah mendarah daging telah membuat otot mata kita menjadi lama bergerak. Latihan membaca cepat dimaksudkan untuk mendobrak kebiasaan lama itu, Soedarso (2005:13). Latihan-latihannya yaitu latihan mengenal kata dengan cepat, gerakan mata, melebaran jangkauan mata, transisi fiksasi ke fiksasi, gerakan otot mata, pernapasan, dan meningkatkan konsentrasi.

Penelitian ini memilih SMA Negeri 1 Teluk Mengkudu sebagai tempat penelitian karena sekolah ini memiliki jumlah siswa yang mencukupi untuk dijadikan sampel penelitian dan di sekolah ini juga belum pernah diadakan penelitian tentang permasalahan yang sama.

Dari uraian di atas peneliti tertarik meneliti Pengaruh Latihan Membaca Cepat terhadap Kemampuan Menemukan Ide Pokok Wacana Siswa Kelas X

(19)

6 B. Identifikasi Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah perlu dilakukan identifikasi masalah yang jelas. Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Rendahnya kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok wacana 2. Siswa tidak mampu membedakan gagasan utama dan gagasan penjelas 3. Siswa tidak mampu meringkas wacana

4. Guru menerapkan strategi yang tidak tepat dalam pembelajaran menemukan ide pokok

5. Guru kurang maksimal mengajarkan latihan membaca cepat dalam menemukan ide pokok wacana.

C. Pembatasan Masalah

Dari sejumlah identifikasi masalah di atas, peneliti membatasi penelitian ini pada nomor lima di atas., yakni menerapkan latihan membaca cepat dalam meningkatkan kemampuan menemukan ide pokok wacana. Latihan membaca dalam penelitian ini hanya dibatasi pada tiga latihan saja yaitu latihan mengenal kata dengan cepat, latihan transisi fiksasi ke fiksasi, dan latihan konsentrasi. Wacana dalam penelitian ini juga dibatasi pada wacana argumentasi.

D. Rumusan Masalah

(20)

7

1. Bagaimanakah kemampuan siswa menemukan ide pokok wacana sebelum penerapan latihan membaca cepat ?

2. Bagaimanakah kemampuan siswa menemukan ide pokok wacana setelah penerapan latihan membaca cepat?

3. Apakah latihan membaca cepat memberi pengaruh terhadap kemampuan menemukan ide pokok wacana?

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan selalu mempunyai tujuan tertentu. Dengan adanya tujuan tersebut, maka kegiatan yang akan dilaksanakan dapat terarah secara efektif dan efesien. Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk memperoleh data mengenai kemampuan siswa menemukan ide pokok wacana sebelum penerapan latihan membaca cepat.

2. Untuk memperoleh data mengenai kemampuan siswa menemukan ide pokok wacana setelah penerapan latihan membaca cepat.

3. Untuk melihat pengaruh latihan membaca cepat terhadap kemampuan menemukan ide pokok wacan.

F. Manfaat Penelitian

(21)

8

khususnya. Oleh karena itu manfaat penelitian ini sangat besar artinya bagi semua pihak terutama bagi guru bahasa Indonesia. Adapun manfaat penelitian ini :

1. Manfaat Teoretis

Sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan khususnya untuk mata pelajaran bahasa Indonesia, dalam pengajaran membaca dapat menggunakan latihan membaca cepat untuk meningkatkan kemampuan menemukan ide pokok wacana.

2. Manfaat Praktis

Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi guru untuk mengajarakan latihan membaca cepat yang baik bagi siswa, sehingga siswa mampu menemukan ide pokok wacana dengan cepat dan tepat. Bagi siswa, lebih termotivasi meningkatkan kemampuan menemukan ide pokok wacana dengan diajarkannya latihan membaca cepat.

(22)

84

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada BAB IV, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Pemerolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Teluk Mengkudu Tahun Pembelajaran 2011/2012 dalam menemukan ide pokok wacana sebelum melakukan perlakuan (latihan membaca cepat) adalah 63,85 menunjukkan kategori cukup.

2. Pemerolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa X SMA Negeri 1 Teluk Mengkudu Tahun Pembelajaran 2011/2012 dalam menemukan ide pokok wacana setelah melakukan perlakuan (latihan membaca cepat) yaitu 79,3 menunjukkan kategori baik.

(23)

85

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini perlu diungkapkan beberapa saran dalam bagian di bawah ini.

1. Kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok wacana perlu ditingkatkan lagi. Hal tersebut tentunya memerlukan strategi pembelajaran yang lebih efektif digunakan dalam proses belajar mengajar (PBM) di sekolah. Salah satu pengajaran yang dapat dijadikan alternatif adalah Latihan Membaca Cepat.

2. Dalam menggunakan latihan membaca cepat ini diperlukan pemahaman guru bahasa dan sastra Indonesia baik dari segi persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi agar hal yang diharapkan yakni peningkatan kemampuan menemukan ide pokok wacana siswa dapat lebih baik. 3. Disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan

(24)

86

DAFTAR PUSTAKA

Aizid, Rizem. 2011. Bisa Baca Secepat Kilat (Super Quick Reading). Jogjakarta : Bukubiru

Anggarani, Asih dkk. 2006. Mengasah Keterampilan Menulis Ilmiah di Perguruan Tinggi. Yogyakarta : Graha Ilmu

Arikonto, Suharsimi. 2011 (Edisi Revisi). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

_______________. 2009 (Edisi Revisi). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.

Jakarta : Bumi Aksara

Ayuningtyas, Tri Andin. 2011. Skripsi Efektivitas Strategi Latihan terhadap Kemampuan Menemukan Ide Pokok pada Artikel Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Perbaungan TP 2010/1011. Medan : UNIMED.

Budi. 2011. Skripsi Efektivitas Metode Pembelajaran Inkuiri terhadap Kemampuan Menemukan Ide Pokok dalam Paragraf oleh Siswa Kelas X SMA Katolik Tri Sakti Medan TP 2011/2012. Medan : UNIMED.

Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta

Djiwandono, M.Soenardi. 2008. Tes Bahasa Pegangan Bagi Pengajar Bahasa.

Jakarta : Indeks

Fajri, Em Zul & Ratu Aprilia Senja. Edisi Revisi. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Difa Publisher

Finoza, Lamuddin. 2010. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Diksi

Fitria, Dini Aida. 2010. Pembaca Hebat Super Cepat. Jakarta : Trans Mandiri Pustaka

Keraf, Gorys. 2005. Argumentasi dan Narasi. Jakarta : Gramedia

Kosasih, H. E. 2011. Ketatabahasaan dan Kesusastraan Cermat Berbahasa Indonesia. Bandung : Yrama Widya

Lusiana, Erita. 2011. Skripsi Hubungan Kecepatan Membaca dengan Kemampuan Menemukan Ide Pokok Paragraf Siswa Kelas X SMA METHODIST 7 Medan TP.2010/2011. Medan : UNIMED

Noer, Muhammad. 2010. Speed Reading for Beginners (e-book).

Mohammadnoer.com

(25)

87

Soedarso. 2005. Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta : Gramedia

Subyantoro. 2011. Pengembangan Keterampilan Membaca Cepat. Yogyakarta : Graha Ilmu

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Rajagrafindo Persada

____________. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rajagrafindo Persada

Sujana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

Suyono. 2007. Cerdas Berpikir Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta : Ganeca Tampubolon. 1987 (Cetakan Terakhir). Kemampuan Membaca Teknik Membaca

Efektif dan Efisien. Bandung : Angkasa

Tanjung, Bahdin Nur & Ardial. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta : Kencana

Tarigan, Henry Guntur. 2009 (Edisi Revisi). Pengajaran Wacana.Bandung : Angkasa

Tim Edukatif. 2007. Kompeten Berbahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga http://anax1a.pressmart.net/mediaindonesia

http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/SAUNG_GURU/VOL.1NO.2/Rustono_WS Mohammadnoer.com

Gambar

Gambar                                                                                                             Halaman

Referensi

Dokumen terkait

1. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar hasil karya perencanaan yang berlaku. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan adalah: Jenis-jenis vegetasi mangrove yang dijumpai di Kecamatan Concong sebanyak 14 spesies yang

Sebagai pembimbing pendamping yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan bimbingan dan saran.Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas

Pengujian tegangan tinggi impuls dilakukan pada recloser yang memegang peranan dalam mengamankan sistem tenaga listrik terhadap gangguan dengan cara memberikan perintah pada

Hipotesis yang diajukan peneliti dalam penelitian ini adalah ada perbedaan kematangan cinta antara pria dan wanita usia dewasa awal.. Uji statistik yang digunakan untuk

Pola komunikasi remaja dengan ayah menunjukkan hubungan signifikan positif antara uang saku remaja dengan topik pembicaraan remaja-ayah dan media komunikasi yang

Hambatan yang Dihadapi Ibu Berprofesi Ganda dalam Pembentukan Pendidikan Karakter Sosial dan Spiritual Anaknya Setiap harinya ibu yang mempunyai anak memiliki dua peran