PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL
OBSERVASI SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 STABAT
TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
ADLIYA EKA PUTRI
2103111001
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i
ABSTRAK
Adliya Eka Putri, NIM 2103111001. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Kemampuan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Stabat Tahun Pembelajaran 2014/2015, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S-1, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan menulis teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMK Negeri 1 Stabat. Sampel penelitian berjumlah 32 orang adalah sampel yang ditetapkan dari sebagian jumlah populasi yang ada, sebanyak 182 orang siswa.
Penelitian ini bersifat eksperimen dengan model one group pre test and
post test design. Dari pengolahan data diperoleh hasil pre test dengan rata-rata
63.125, standar deviasi 8.07, serta lima kategori nilai yakni kategori sangat baik 0%, kategori baik 19%, kategori sedang 28%, kategori kurang 44% dan kategori sangat kurang 9%; sedangkan hasil post-test diperoleh rata-rata 74.843, standar deviasi 8.37, dengan lima kategori nilai yakni kategori sangat baik 19%, kategori baik 41%, kategori sedang 34%, kategori kurang 6%, dan kategori sangat kurang 0%. Dari uji homogenitas didapat bahwa sampel penelitian ini berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas, didapatlah to sebesar 5.3; setelah to diketahui, kemudian dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikasi 5% dengan df = N-1 = 32 – 1 = 31, dari df 31 diperoleh taraf signifikan 5% = 2.04. Karena to yang diperoleh lebih besar dari ttabel, yaitu 5.3>2.04, hipotesis alternatif (Ha) diterima.
Berdasarkan analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah berpengaruh secara posistif terhadap kemampuan menulis teks laporan hasil observasi oleh siswa kelas X SMK Negeri 1 Stabat Tahun Pembelajaran 2014/2015.
iv
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8
A.Kerangka Teoretis ... 8
1. Teks Laporan Hasil Observasi ... 8
a. Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi ... 8
b. Ciri-ciri Teks Laporan Hasil Observasi ... 9
c. Langkah-Langkah Menulis Teks Laporan Hasil Observasi ... 9
d. Profil Penilain Teks Laporan Hasil Observasi ... 10
2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah... ... 11
a. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 11
b. Ciri-ciri Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 14
c. Tujuan Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 15
v
Berbasis Masalah ... 16
e. Kelebihan Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 21
f. Kekurangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 22
B. Kerangka Konseptual…………... 22
C.Hipotesis Penelitian………… ... 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24
A.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 24
1. Populasi ... 24
2. Sampel ... 25
C.Metode Penelitian ... 25
D.Desain Penelitian ... 26
E. Definisi Operasional Penelitian ... 27
F. Instrumen Penelitian ... 27
G.Jalannya Eksperimen. ... 31
H.Organisasi Pengolahan Data. ... 33
I. Teknik Analisis Data ... 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 34
A. Hasil Penelitian.. ... 34
B. Analisis Data ... ... 43
1. Analisis Data Sebelum Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah. ... 43
2. Analisis Data Sesudah Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah. ... 45
3. Analisis Data Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 48
a. Uji Normalitas ... 48
b. Uji Homogenitas ... 50
vi
C.Temuan Penelitian dan Pembahasan ... 53
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 57
A.Simpulan ... 57
B. Saran ... 57
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah ... 16
Tabel 3.1 Perincian Jumlah Populasi Siswa Kelas X SMK .Negeri 1 Stabat ... 25
Tabel 3.2 Desain Eksperimen One Group Pre test and Post test Design ... 26
Tabel 3.3 Profil Penilaian Kegiatan Siswa Dalam Menulis Teks Laporan Hasil Observasi ... 28
Tabel 3.4 Kategori Penilaian ... 30
Tabel 3.5 Jalannya Eksperimen One Group Pre test and Post test Design ... 31
Tabel 4.1 Hasil Pre test Siswa ... 37
Tabel 4.2 Hasil Post test Siswa ... 39
Tabel 4.3 Perbandingan Nilai Pre test dan Post test Siswa ... 42
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai Pre test ... 43
Tabel 4.5 Identifikasi Kecenderungan Nilai Pre test ... 45
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Nilai Post test ... 46
Tabel 4.7 Identifikasi Kecenderungan Nilai Post test ... 47
Tabel 4.8 Analisis Data Kelompok Pre Test dan Post Test ... 48
Tabel 4.9 Uji Normalitas Data Kelompok Pre test ... 49
Tabel 4.10 Uji Normalitas Data Kelompok Post test ... 50
Tabel 4.11 Uji Homogenitas ... 51
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran... 61
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 71
Lampiran 3 Instrumen Kelompok Pre test ... 80
Lampiran 4 Instrumen Kelompok Post test ... 81
Lampiran 5 Uji Normalitas Kelompok Pre test ... 82
Lampiran 6 Uji Normalitas Kelompok Post-test ... 86
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menulis merupakan salah satu keterampilan dari empat aspek kebahasaan.
Keterampilan ini merupakan keterampilan yang tidak lagi dipahami hanya sekedar
proses pengungkapan gagasan atau cara berkomunikasi melalui tulisan. Menulis
telah menjadi gaya dan pilihan untuk mengaktualisasikan diri, alat untuk
membebaskan diri dari berbagai tekanan emosi, sarana membangun rasa percaya
diri, dan sarana untuk berkreasi dan rekreasi. Di sekolah, keterampilan menulis
diajarkan dengan tujuan agar siswa mampu menulis dan menghasilkan tulisan
yang dapat membangun dan menunjukkan identitasnya. Selain itu, Tarigan
(1981:3) menyatakan bahwa “Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang
dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung atau tidak tatap muka
dengan orang lain.”
Kebijakan Kurikulum 2013 tidak hanya mempertahankan bahasa
Indonesia berada dalam daftar pelajaran di sekolah, kurikulum 2013 juga
menegaskan pentingnya keberadaan bahasa Indonesia sebagai penghela dan
pembawa ilmu pengetahuan. Perubahan pembelajaran itu tercermin dalam
pembelajaran berbasis teks. Dalam pembelajaran bahasa berbasis teks, bahasa
Indonesia diajarkan bukan sekedar sebagai pengetahuan bahasa, melainkan
2
penggunanya pada konteks sosial-budaya akademis. Maryanto, dkk (2013: 5)
menjelaskan prinsip penerapan pembelajaran berbasis teks sebagai berikut:
“Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks dilaksanakan dengan menerapkan prinsip bahwa: (1) bahasa hendaknya dipandang sebagai teks; bukan semata-mata kumpulan kata atau kaidah kebahasaan; (2) penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan untuk mengungkapkan makna; (3) bahasa bersifat fungsional, yaitu penggunaan bahasa yang tidak pernah dapat dilepaskan dari konteks karena bentuk bahasa yang digunakan itu mencerminkan ide, sikap, nilai, dan ideologi penggunanya; dan (4) bahasa merupakan sarana pembentukan kemampuan berpikir manusia.”
Jenis–jenis teks yang harus dikuasai siswa dalam kurikulum 2013 yaitu
teks deskripsi, teks prosedur kompleks, laporan hasil observasi, teks eksplanasi,
teks eksposisi dan teks anekdot. Dengan demikian, makin banyak jenis teks yang
dikuasai siswa, makin banyak pula sktruktur berfikir yang dapat digunakannya
dalam kehidupan sosial dan akademiknya.
Sejalan dengan pengalaman dan pengamatan peneliti sewaktu
melaksanakan program PPL-T tahun 2013 di SMK Negeri 1 Stabat sebagai salah
satu sekolah percobaan penggunaan Kurikulum 2013, materi “menulis teks
laporan hasil observasi,” merupakan materi pertama yang terdapat dalam buku
ajar siswa kelas X. Teks laporan hasil observasi juga disebut teks klasifikasi
karena teks tersebut memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan
kriteria tertentu. Tujuan dari pembelajaran teks laporan hasil observasi adalah
menjabarkan atau mengklasifikasikan secara umum sesuatu hal didasarkan pada
hasil observasi atau pengamatan. Namun kenyataan yang didapatkan, kegiatan
menulis teks laporan menjadi sesuatu yang sulit serta jauh dari harapan. Penyebab
3
yang terlalu monoton dan berpusat pada guru. Kegiatan ini membuat siswa bosan
dan berakibat pada rendahnya kemampuan siswa untuk memahami pelajaran dan
menggali keterampilan mereka. Disini guru seperti mengurung lajur pikir siswa
sehingga siswa berada di tempat yang itu-itu saja padahal siswa diharapkan bisa
lebih aktif. Dalam situasi ini, guru diharapkan dapat menggunakan model yang
efektif dalam pembelajaran.
Model Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan salah satu model yang
dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis sebuah teks laporan hasil
observasi. Model ini juga merupakan salah satu dari model yang dikembangkan
pada kurikulum 2013. Model Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan model
pembelajaran yang mengaitkan permasalahan yang terjadi di dunia nyata dengan
proses pembelajaran. Masalah tersebut digunakan sebagai suatu konsep bagi siswa
untuk menghasilkan cara berpikir kritis dan terampil dalam pemecahan masalah,
serta untuk memperoleh pengetahuan. Dalam jurnal Katono, dkk (2011: 59)
dijelaskan bahwa,
“Model ini bercirikan penggunaan masalah kehidupan nyata sebagai sesuatu yang harus dipelajari siswa untuk melatih dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan memecahkan masalah, serta mendapatkan pengetahuan dan konsep penting. Pendekatan pembelajaran ini mengutamakan proses belajar, dimana tugas guru harus memfokuskan diri untuk membantu siswa mencapai keterampilan mengarahkan diri. Pembelajaran berdasarkan masalah penggunaannya di dalam tingkat berpikir yang lebih tinggi, dalam situasi berorientasi pada masalah, termasuk bagaimana belajar.”
Menurut Eggen & Don (2012:307) “Pembelajaran Berbasis Masalah
4
masalah; tanggung jawab untuk memecahkan masalah bertumpu pada siswa; dan
guru mendukung proses saat mengerjakan masalah.”
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik menjadikan permasalahan
tersebut sebagai topik yang akan diteliti dengan judul, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Menulis Teks Hasil Observasi Siswa SMK Negeri 1 Stabat Tahun Pembelajaran 2014/2015.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
(1) Pembelajaran bahasa Indonesia masih berpusat pada guru sebagai
sumber utama pembelajaran.
(2) Siswa mengalami kesulitan dalam memahami dan menulis teks
laporan hasil observasi.
(3) Kurangnya minat dan motivasi dalam menulis mengakibatkan siswa
kurang aktif dan produktif.
(4) Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia tidak menggunakan model
pembelajaran yang bervariasi dan menarik.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, pembatasan masalah penelitian perlu
5
dibatasi pada bagaimana pengaruh model pembelajaran berbasis masalah oleh
siswa kelas X SMK Negeri 1 Stabat dalam menulis teks laporan hasil observasi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, rumusan
masalah yang akan menjadi fokus penelitian adalah sebagai berikut:
(1) Bagaimana kemampuan menulis teks laporan hasil observasi siswa
sebelum menggunakan model pembelajaran berbasis masalah oleh
siswa kelas X SMK Negeri 1 Stabat tahun pembelajaran
2014/2015?
(2) Bagaimana kemampuan menulis teks laporan hasil observasi siswa
sesudah menggunakan model pembelajaran berbasis masalah oleh
siswa kelas X SMK Negeri 1 Stabat tahun pembelajaran
2014/2015?
(3) Bagaimana pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis
masalah terhadap kemampuan menulis teks laporan hasil observasi
siswa kelas X SMK Negeri 1 Stabat tahun pembelajaran
6
E. Tujuan Penelitian
(1) Untuk memperoleh gambaran kemampuan menulis teks laporan
hasil observasi siswa kelas X SMK Negeri 1 Stabat tahun
pembelajaran 2014/2015 sebelum menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah
(2) Untuk memperoleh gambaran kemampuan menulis teks laporan
hasil observasi siswa kelas X SMK Negeri 1 Stabat tahun
pembelajaran 2014/2015 sesudah menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah; dan
(3) Untuk memperoleh gambaran pengaruh penggunaan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah dalam meningkatkan kemampuan
menulis teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMK Negeri 1
Stabat tahum pembelajaran 2014/2015.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
(1) Penelitian ini dapat memotivasi siswa dalam memberikan
pengalaman proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan
menulis teks laporan hasil observasi dengan menggunakan model
pembelajaran yang menarik.
(2) Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru
7
menarik dan membuat siswa aktif selama kegiatan belajar
berlangsung.
(3) Hasil penelitian dapat menjadi bahan rujukan bagi peneliti lain yang
38
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pengujian hipotesis tentang
pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan menulis
teks laporan hasil observasi oleh siswa X SMK Negeri 1 Stabat, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Kemampuan menulis teks laporan hasil observasi oleh siswa X SMK
Negeri 1 Stabat pada tahap pre test tergolong dalam kategori cukup
dengan nilai rata-rata 63,125.
b. Kemampuan menulis teks laporan hasil observasi oleh siswa X SMK
Negeri 1 Stabat pada tahap post-test tergolong dalam kategori baik
dengan nilai rata-rata 74,843.
c. Model pembelajaran berbasis masalah mempunyai pengaruh terhadap
kemampuan menulis teks laporan hasil observasi oleh siswa X SMK
Negeri 1 Stabat tahun pembelajaran 2014/2015. Hal ini dapat dilihat dari
hasil belajar siswa dengan nilai rata-rata yang meningkat.
B. Saran
Berdasarkan hasi penelitian pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Stabat,
maka dapat diberikan saran-saran seperti di bawah ini:
39
a. Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran berbasis masalah
terhadap kemampuan menulis teks laporan hasil observasi lebih baik. Oleh
karena itu, guru bidang studi Bahasa Indonesia disarankan untuk
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan
kemampuan menulis teks laporan hasil observasi.
b. Siswa masih membutuhkan motivasi dan memperkaya khasanah ilmu
untuk meningkatkan kemampuan menulis dan pembelajaran yang lainnya.
c. Perlu dilakukan penelitian lanjutan oleh peneliti lain guna memberi
masukan yang konstruktif bagi dunia pendidikan khususnya dalam
meningkatkan kemampuan menulis teks yang saat ini dianggap menjadi
62
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Amir, M. Taufiq. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana.
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2006. Cermat Berbahasa Indonesia Untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta: Akapres.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri
dan Akademik. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kosasih, E.2011.Ketatabahasan dan Kesusastraan.Bandung:CV. Yrama Widya.
Machmoed, Zaenal. 1983. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Bandung: Angkasa.
Semi, M. Atar.2007. Menulis Efektif. Padang :Angkasa Raya.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: PT. Tarsito.
Tarigan, H.G. 2005. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
63
Yunus, Muhammad, dan Suparno. 2006. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta : Universitas Terbuka.
Al, Imron dan Kartono. 2011. Penerapan Teknik Penilaian Learning Journal Pada Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Segiempat. MIPA Unnes.
Sufanti, Main. 2013. Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks: Belajar dari