PENGARUH KEMISKINAN KELUARGA TERHADAP
PANDANGAN TENTANG PENDIDIKAN ANAK
DI KELURAHAN BANDAR SINEMBAH
KECAMATAN BINJAI BARAT
KOTA BINJAI TAHUN 2014
SKRIPSI
DISUSUN OLEH :
FAISAL REZA 108341007
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi yang diajukan oleh: FAISAL REZA NIM 108341007
Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Dan Disetujui Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Medan, September 2014
Menyetujui
Dosen Pembimbing Skripsi
Dr. Sudirman, S.E., M.Pd NIP. 196404301985031005
Mengetahui Ketua Jurusan PLS
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi yang diajukan oleh: FAISAL REZA NIM 108341007
Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Telah Dipertahankan Dalam Ujian Mempertahankan Skripsi PadaTanggal 27 Juli 2014 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Medan, September 2014 Panitia Ujian,
Ketua Sekretaris
Drs. Nasrun, MS Dra. Rosdiana, M.Pd
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya yang telah menganugerahkan kesehatan dan petunjuk kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulisan ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Penulis banyak menerima masukan,bimbingan serta dorongan untuk menyelesaikan penulisan skripsi tersebut. Oleh sebab itu, penulis sampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga serta penuh keikhlasan kepada:
1. Bapak Drs. Nasrun, MS., selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
2. Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan, sebagai pembimbing skripsi saya yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan koreksi, serta dorongan yang sangat berharga dalam proses penyelesaian skripsi ini.
3. Bapak Dr.Sudirman, M.Pd., selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi.
4. Bapak dan Ibu dosen Pendidikan Luar Sekolah yang telah membekali berbagai pengetahuan dan pengalaman yang mendukung penyusunan skripsi ini, serta pegawai di lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan yang telah membantu proses pengurusan surat-surat.
5. Buat kak Surya, kak Lela, dan Ibu Anifa yang telah banyak membantu dan memotivasi dalam penyelesaian skripsi ini, terutama dalam hal surat-menyurat.
6. Dan semua pihak yang telah banyak membantu peneliti mengucapkan terima kasih banyak.
ii
Sehingga ananda dapat menyelesaikan pendidikan dan meraih cita-cita yang ananda impikan. Dan kepada adikku, terima kasih atas do’a, dukungan baik moril dan materil serta kasih sayang yang telah diberikan.
Akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dengan segala keterbatasannya. Terimakasih. Wassalamualaikum Wr.Wb.
Medan, Agustus 2014 Penulis
i
ABSTRAK
Faisal Reza. NIM. 108341007.Pengaruh Kemiskinan Keluarga Terhadap PandanganTentang Pendidikan Anak Di Kelurahan Bandar Sinembah Kecamatan Binjai Barat Kota Binjai Tahun 2014.Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2014.
Permasalahan dalam penelitian ini yaitu: 1). Masih banyaknya warga masyarakat Bandar Sinembah yang hidup dalam kemiskinan, hal ini dibuktikan dengan masih adanya pendapatan warga masyarakat sebesar Rp. 450.000 perbulan. 2). Masih banyak warga masyarakat Bandar Sinembah yang berpendidikan rendah. 3). Kurangnya perhatian masyarakat terhadap pendidikan anak, hal ini dibuktikan dengan anak yang usia sekolah ikut membantu bekerja mencari nafkah. Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1). Untuk mengetahui kondisi kemiskinan Di Kelurahan Bandar Senembah, Kecamatan Binjai Barat Kota Binjai. 2). Untuk mengetahui tingkat pendidikan anak di Kelurahan Bandar Senembah, Kecamatan Binjai Barat Kota Binjai. 3). Untuk mengetahui pengaruh Kemiskinan keluarga terhadap tingkat pendidikan anak di Kelurahan Bandar Senembah, Kecamatan Binjai Barat Kota Binjai.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan sampel sebanyak 34 orang. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data penelitian ialah kemiskinankeluarga Terhadap Pandanganterhadappendidikananak, dengan menggunakan angket. Untuk mencari pengaruh antara variabel X dan Y dengan menggunakan rumus Uji regresi linier.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa korelasi antara variabel kemiskinankeluarga (X) Terhadap pandangantentangpendidikan anal (Y) sebesar = 0,29 dengan koefisien determinasi sebesar = 0,08. Melalui uji t diperoleh harga thitung sebesar = 1,71. Sedangkan nilai ttabel sebesar = 1,70. Ternyata perbandingan
harga thitung dengan ttabel = 21,71>1,70, hal ini membuktikan bahwa terdapat
i
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR GAMBAR ...vii
DAFTAR TABEL ... viii
BAB IPENDAHULUAN ... 1
A. Latar belakang masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Batasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat penelitian ... 7
BAB II KAJIAN TEORITIS……… ... 8
A. Kerangka Teori... 8
1. Modal Usaha ... ... 8
2. Koperasi ... 10
3. Perkembangan Usaha ... 14
a. Pengertian Perkembangan Usaha ... 14
b. Strategi Pengembangan Usaha Mikro ... 14
ii
4. Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah... 17
a. Pengertian usaha mikro, kecil dan menengah ... 17
b. ciri-ciri usaha mikro, kecil dan menengah ... 19
c. jenis usaha mikro ... 19
d. peran usaha mikro dan kecil ... 20
e. masalah yang dihadapi usaha mikro dan kecil ... 22
B. KerangkaKonseptual ... 24
C. Hipotesis ... 25
BAB III METODE PENELITIAN………... .... 26
A. Jenis Penelitian ... 26
B. PopulasidanSampel ... 26
C. VariabelPenelitian dan Definisi Variabel Penelitian ... 27
D. Alat Pengumpulan Data ... 28
E. Teknik Analisis Data ... 31
F. Lokasi dan Waktu ... 34
BAB IV PEMBAHASAN ... ... 35
A. Deskripsi Lokasi Penelitian... 35
B. Gambaran Keberadaan Usaha Mikro Di Kelurahan Pekan Kuala ... 36
C. Cara Pemberian Bantuan Modal Usaha ... 37
D. Deskripsi Data Penelitian ... 38
E. Pengujian Persyaratan Analisis ... 43
F. Pengujian Hipotesis ... 46
iii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 49
A. Kesimpulan ... 49
B. Saran ... 50
i
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket... 29
2. Tabel 3.2Waktu Penelitian ... 34
3. Tabel 4.1 Ringkasan Deksripsi Data X dan Y ... 38
4. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Data Pemberian bantuan modal usaha... 39
5. Tabel 4. 3 Distribusi Frekuensi Data keberhasilan usaha mikro ... 40
6. Tabel 4.4 Tingkat Kecenderungan Variabel pemberian bantuan modal usaha ... 41
7. Tabel 4.5Tingkat Kecenderungan Variabel keberhasilan usaha mikro ... 42
8. Tabel 4.6 Rangkuman Uji Normalitas Data ... 44
9. Tabel 4.7Rangkuman Anava Uji Linieritas Antara X dan Y ... 44
i
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1 Pengaruh pemberian bantuan modal usaha terhadap keberhasilan
Usaha Mikro ... 25 2. Gambar 4.1 Histogram Variabel pemberian bantuan modal usaha ... 39 3. Gambar 4.2 Histogram Variabel keberhasilan usaha mikro ... 40
i
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket Penelitian ... 51
Lampiran 2 Uji Validitas Instrumen Pemberian bantuan modal usaha ... 62
Lampiran 3 Uji Validitas Instrumen keberhasilan usaha mikro ... 64
Lampiran 4 Pengujian Reliabilitas Angket Pemberian bantuan modal usaha . 67 Lampiran 5 Pengujian Reliabilitas Angket keberhasilan usaha mikro ... 70
Lampiran 6 Data Penelitian Variabel X dan Y ... 73
Lampiran 7 Perhitungan Statistik Deskriptif Variabel Pemberian bantuan modal usaha 74 Lampiran 8 Perhitungan Statistik Deskriptif Variabel keberhasilan usaha mikro ... 78
Lampiran 9 Uji Kecenderungan Variabel Pemberian bantuan modal usaha .... 82
Lampiran 10Uji Kecenderungan Variabel keberhasilan usaha mikro ... 84
Lampiran 11 Tabel Bantu Product Moment ... 86
Lampiran 12 Uji Normalitas Variabel Pemberian bantuan modal usaha... 87
Lampiran 13 Uji Normalitas Variabel keberhasilan usaha mikro ... 89
Lampiran 14Uji Linieritas Antara Variabel X dan Y ... 91
Lampiran 15 Perhitungan Korelasi X dan Y ... 95
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kemiskinan merupakan masalah global, sering dihubungkan dengan kebutuhan,
kesulitan dan kekurangan di berbagai keadaan hidup. Kemiskinan yang terjadi
Indonesia lebih mengacu kepada keadaan berupa kekurangan hal-hal yang berkaitan
terhadap pemenuhan kebutuhan yang bersifat primer, seperti sandang, pangan dan
papan. Masalah kemiskinan ini mempengaruhi banyak hal, pengangguran,
kriminalitas, dan yang tidak kalah penting kemiskinan berdampak pada perampasan
hak-hak anak. Bukan hal baru lagi jika kita melihat anak-anak usia sekolah atau
bahkan usia prasekolah harus berjuang hidup di jalan-jalan protokol di Indonesia.
Tidak jarang diantara anak-anak tersebut terpaksa putus sekolah. Semua itu mereka
lakukan atas alasan ekonomi, demi membantu orang tua mereka. Hal ini sangatlah
memprihatinkan, karena kemiskinan yang menimpa anak-anak akan menyebabkan
kerusakan jangka panjang terhadap perkembangan anak-anak itu sendiri. Kemiskinan
akan terus berlanjut ketika mereka beranjak dewasa yang terjebak dalam mata rantai
kemiskinan, sehingga mereka tidak mampu memberikan yang terbaik bagi anak-anak
mereka, dan menyebabkan anak-anak mereka bernasib sama dengan mereka.
Tanggung jawab mendidik anak adalah pekerjaan penting dan mulia, banyak
orang tua tidak sadar bahwa tugas mendidik anak itu merupakan satu pekerjaan yang
tinggi. Berbagai bentuk perlakuan orang tua terhadap anaknya setidak-tidaknya akan
2
orang tua terhadap anaknya dimasa pertumbuhan dan perkembangan anak dapat
menjadi dasar pola tingkah laku anak.
Pendidikan dalam keluarga mempunyai peran yang strategis dan amat
menentukan pencapaian mutu sumber daya manusia. Dalam penyelenggaraan
pendidikan keluarga tidak sekedar berperan sebagai pelaksana yang bersifat rutin dan
alamiah, melainkan berperan sebagai pengelola yang bertanggung jawab dalam
meletakkan landasan dan memberikan bobot dan arah serta pola-pola kehidupan anak.
Orang tua yang menerapkan pendidikan keluarganya ada yang sangat ketat,
longgar dan fleksibel atau luwes ternyata mempunyai dampak yang berbeda-beda
bagi pembentukan pribadi anak itu sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari orang tua
ada yang mengharapkan agar anak-anaknya mengikuti jejak dirinya, ada yang
membiarkan secara bebas dan ada pula yang bersikap masa bodoh. Setiap orang tua
didalam mendidik anak-anaknya memiliki cara-cara yang berbeda-beda.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 30 tahun 2010
tentang bantuan biaya pendidikan kepada peserta didik yang orang tua atau walinya
tidak mampu membiayai pendidikan. Menteri Pendidikan Nasional dalam Pasal 1
menyebutkan bahwa:
“bantuan biaya pendidikan diberikan kepada peserta didik pada Sekolah Dasar/Sekolah Dasar Luar Biasa, Sekolah Menengah Pertama/Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa, Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Atas Luar Biasa, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Perguruan Tinggi yang Orang Tua atau walinya tidak mampu membiayai pendidikan”.
Akan tetapi pada kenyataannya belum semua anak sekolah di Indonesia
3
memberikan dukungan, rasa nyaman, dan keluarga dapat menjadi tempat bertanya
anak dengan jawaban yang benar dan baik selama anak belajar di rumah. Anak-anak
usia sekolah yang berasal dari keluarga yang miskin cenderung hanya mendapat
layanan pendidikan keluarga yang serba terbatas, rutin dan alamiah tanpa disertai
upaya perencanaan pengelolaan yang berorientasi ke masa depan. Problema ini
semakin meresahkan jika dikaitkan dengan konsep perkembangan individu yaitu
bahwa pengalaman pendidikan dalam usia pra sekolah akan menjadi dasar
terbentuknya kerangka kepribadian pada individu yang bersangkutan, kondisi ini
berlangsung dalam kurun waktu lama, bahkan dalam kurun waktu pembentukan satu
generasi. Akan menjadi kendala dasar bagi upaya pengembangan kualitas sumber
daya manusia. Seiring dengan kondisi tersebut perlu dilakukan pemikiran dan upaya
sistematik dan komprehensif terhadap pendidikan dalam keluarga khususnya bagi
keluarga miskin.
Angka kemiskinan pada Maret 2013 tercatat sebesar11,37 persen atau 28,07
juta orang, demikian disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam
pidato pengantar keterangan pemerintah atas RUU tentang APBN 2014 dan Nota
Keuangannya. Angka tersebut turun sekitar 5,29 persen dibandingkan pada 2004.
Sedangkan Jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara menurut BPS
Sumatera Utara pada Maret 2013 sebanyak 1.339.200 orang (10,06 persen), angka ini
berkurang sebanyak 39.200 orang bila dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin
September 2012 yang berjumlah 1.378.400 orang (10,41 persen). Selama periode
4
24.000 orang (dari 709.100 orang pada September 2012 menjadi 685.100 orang pada
Maret 2013), sedangkan di daerah perkotaan berkurang 15.200 orang (dari 669.300
orang pada September 2012 menjadi 654.100 orang pada Maret 2013).
Di Provinsi Sumatera Utara data sosial ekonomi keluarga seperti tingkat
pendidikan KK dan tingkat pendidikan ibu dilihat dari jumlah tahun mengikuti
pendidikan formal. Data pendapatan keluarga merupakan penjumlahan dari
pendapatan seluruh anggota keluarga baik dari hasil pekerjaan utama maupun
pekerjaan tambahan atau sumber lainnya selama satu bulan. Data besar keluarga
ditentukan berdasarkan jumlah anggota keluarga yang hidup di bawah pengelolaan
sumberdaya keluarga yang sama besar keluarga, serta pengetahuan kesehatan dan
riwayat sakit anak diukur dari nilai skor terhadap pertanyaan yang diberikan.
Sylwester (2002) telah merekomendasikan dari hasil kajiannya yang
menunjukkan bahwa “negara yang mencurahkan banyak perhatian terhadap public
education (dilihat dari persentase GNP terhadap pendidikan) mempunyai tingkat
kesenjangan yang rendah”. Di Indonesia, investasi modal fisik masih dianggap
sebagai satu-satunya faktor utama dalam pengembangan dan akselerasi usaha. Untuk
memenuhi kebutuhan modal manusianya, di Indonesia cenderung mendatangkan
tenaga kerja dari luar negeri. Dalam jangka pendek cara ini mungkin ada benarnya,
karena diharapkan dapat memberikan efek multiplier terhadap tenaga kerja di
Indonesia. Namun, dalam jangka panjang tentu sangat tidak relevan, apalagi untuk
sebuah usaha berskala besar atau yang sudah konglomerasi, akibatnya banyak tenaga
5
internasional di bidang ekonomi, Indonesia dihadapkan dengan situasi persaingan
yang amat ketat. Dalam situasi ini, daya saing kompetitif produk/komoditi tidak
mungkin dikembangkan jika tidak diimbangi daya saing kompetitif sumberdaya
manusia.
Menurut Susenas 2010 penduduk beumur 10 tahun ke atas yang buta huruf di
Kota Binjai untuk laki-laki sebesar 0,52% dan perempuan sebesar1,83%. Secara
keseluruahn angka buta huruf untuk Kota Binjai adalah 1,17%. Angka ini masih
dibawah rata-rata buta huruf di Sumatera Utara yakni 2,40%.
Dari angka putus sekolah yang diperoleh terlihat bahwa angka putus sekolah
tertinggi terjadi di tingkatan SMP sederajat. Faktor yang menyebabkan putus sekolah
umumnya yang utama karena ketidakmampuan ekonomi orang tua dan kepala
keluarga yang pengangguran.
Berdasarkan angka statistik tingkat partisipasi angkatan kerja terus meningkat
dalam periode 2009-2011 dari 63,4% menjadi 67,85% di tahun 2011. Sementara
presentase penduduk usia kerja yang bekerja yang berada di kota binjai mencapai
61,93% pada tahun 2011. Sedangkan tingkat pengangguran di Kota Binjai dalam tiga
tahun terakhir (2009-2011) mengalami penurunan. Hal ini dikarena semakin
terbukanya kesempatan kerja di Kota Binjai. Pengangguran berdasarkan tingkat
pendidikan terbesar ada pada tingkatan SMA/SMK/MA. Namun demikian tingkat
kesadaran masyarakat Kota Binjai sudah baik dimana penduduknya memiliki tingkat
pendidikan yang cukup baik dan tinggi. Hal ini dilihat dari semakin banyaknya
6
pada tingkat SD walaupun tingkat partisipasi ini berkurang pada tingkat pendidikan
yang lebih tinggi lagi.
Saat ini jumlah kepala keluarga di Kelurahan Bandar Sinembah yang tingkat
ekonominya berada dibawah rata-rata berjumlah 173 kepala keluarga. Jumlah ini di
dapat dari dokumen data Kepala Keluarga yang menerima Raskin yang berada di
Kelurahan Bandar Sinembah Kecamatan Binjai Barat Kota Binjai pada tahun 2013.
Berdasarkan data yang diterima penulis dari Lurah Kelurahan Bandar Sinembah
Bapak Ahmad Yani Tarigan, bahwa dari 173 kepala keluarga yang terdaftar dalam
penerimaan Raskin tahun 2013 terdapat 31 orang kepala keluarga yang
pendapatannya kurang lebih Rp.450.000 perbulan. Masing-masing dari kepala
keluarga tersebut mengecam pendidikan hanya sampai Bangku SD dan SMP.
Selain itu, masih banyak anak yang berpendidikan rendah, hal ini dikarenakan
ekonomi keluarga yang masih kurang, sehingga untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari saja masih kurang. masalah lain yang terdapat di Kelurahan Bandar Sinembah
yaitu banyak anak yang masih usia sekolah ikut bekerja membantu mencari nafkah
untuk keluarganya. Anak ikut menanggung beban keluarganya. Seharusnya mereka
masih berada di bangku sekolah untuk menuntut ilmu, namun karena tuntutan
kebutuhan hidup maka mereka harus ikut membantu orangtuanya. Sekolah
memerlukan biaya yang tidak sedikit, sementara untuk memenuhi kebutuhan
7
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai “Pengaruh Kemiskinan Keluarga Terhadap Pandangan
Tentang Pendidikan Anak Di Kelurahan Bandar Senembah, Kecamatan Binjai
Barat Kota Binjai”.
1.2. Identifikasi Masalah
Untuk memudahkan peneliti dan menentukan data yang ditentukan maka
penulis membutuhkan masalah yang jelas. Untuk itu penulis membuat identifikasi
masalah yaitu:
1. Masih banyaknya warga masyarakat Bandar Sinembah yang hidup dalam
kemiskinan, hal ini dibuktikan dengan masih adanya pendapatan warga
masyarakat sebesar Rp. 450.000 perbulan.
2. Masih banyak warga masyarakat Bandar Sinembah yang berpendidikan rendah.
3. Kurangnya perhatian masyarakat terhadap pendidikan anak, hal ini dibuktikan
dengan anak yang usia sekolah ikut membantu bekerja mencari nafkah.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka yang menjadi batasan masalah
dalam penelitian ini adalah: “pengaruh Kemiskinan keluarga terhadap pandangan
8
1.4. Rumusan Masalah
Dari batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah kondisi kemiskinan di Kelurahan Bandar Sinembah,
Kecamatan Binjai Barat Kota Binjai?
2. Bagaimanakah tingkat pendidikan anak di kelurahan Bandar Sinembah
Kecamatan Binjai Barat Kota Binjai?
3. Apakah ada pengaruh Kemiskinan keluarga terhadap pandangan tentang
pendidikan anak di Kelurahan Bandar Senembah, Kecamatan Binjai Barat
Kota Binjai?
2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui kondisi kemiskinan Di Kelurahan Bandar Senembah,
Kecamatan Binjai Barat Kota Binjai
2. Untuk mengetahui tingkat pendidikan anak di Kelurahan Bandar Senembah,
Kecamatan Binjai Barat Kota Binjai
3. Untuk mengetahui pengaruh Kemiskinan keluarga terhadap tingkat
pendidikan anak di Kelurahan Bandar Senembah, Kecamatan Binjai Barat
9
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis:
Manfaat Teoritis
1. Dapat memberi sumbangan informasi dan sumbangan pemikiran dalam
rangka perkembangan ilmu pendidikan pada umumnya, perkembangan
pendidikan nonformal khususnya masalah kemiskinan dan pendidikan anak.
2. Dapat memberikan sumbangan informasi kepada pendidikan nonformal
mengenai penanggulangan kemiskinan dan putus sekolah.
3. Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
kepada pembuat kebijakan sebagai upaya mengantisipasi masalah kemiskinan
dan pendidikan anak.
4. Menambah kepustakaan dan dapat juga digunakan sebagai referensi untuk
penelitian sejenis.
Manfaat Praktis
1) Bagi Pemerintah
Memberikan informasi yang bermanfaat, yang dapat dijadikan acuan bagi
pengambil keputusan, terutama dalam menangani permasalahan kemiskinan
dan menciptakan peluang usaha yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
2) Bagi Mahasiswa
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan terhadap kenyataan yang ada
61
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Keluarga Miskin adalah suatu unit masyarakat yang terkecil yang mempunyai hubungan biologis yang hidup dan tinggal dalam satu rumah yang standart ekonominya lemah atau tingkat pendapatannya relatif kurang untuk memenuhi
kebutuhan dasar pokok seperti sandang, pangan dan papan. Masyarakat di Bandar Sinembah Binjai Barat masih banyak yang tinggal di rumah tepas dan papan dan
berlantaikan semen kasar serta tanah. Walaupun sarana kamar mandi sudah milik sendiri namun masih belum begitu baik. Penerangan di rumah sudah memiliki saluran sendiri, hanya beberapa keluarga yang masih menyalur dengan tetangga,
sedangkan sumber air minum berasal dari sumur yang dimasak dengan menggunakan minyak lampu serta kayu bakar. Ada juga yang sudah menggunakan
gas karena harga minyak lampu mahal. Pendapatan keluarga di Bandar Sinembah berada di rentang Rp. 450.000 s/d 900.000 dengan tanggungan keluarga 4-6 orang. 2. Untuk pandangan tentang tingkat pendidikan anak, masyarakat di kelurahan Bandar
Sinembah Binjai Barat menginginkan anaknya untuk dapat melanjutkan pendidikan yang lebih baik.
62
B. SARAN
1. Berdasarkan simpulan di atas, maka peneliti menyarankan:
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian di atas, peneliti mengajukan saran-saran:
a. Dapat memberi sumbangan informasi dan sumbangan pemikiran dalam rangka perkembangan ilmu pendidikan pada umumnya, perkembangan pendidikan nonformal khususnya masalah kemiskinan dan pendidikan anak.
b. Dapat memberikan sumbangan informasi kepada pendidikan nonformal mengenai penanggulangan kemiskinan dan putus sekolah.
c. Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada pembuat kebijakan sebagai upaya mengantisipasi masalah kemiskinan dan pendidikan anak.
d. Menambah kepustakaan dan dapat juga digunakan sebagai referensi untuk penelitian sejenis.
e. Bagi peneliti sejenis, agar dapat
63
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta: Rineka Cipta.
BPS. 2011. Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial-Ekonomi Indonesia.
2011. Laporan Bulanan Data Social-Ekonomi. Jakarta.
BPS Binjai. 2013. Kota Binjai Dalam Angka. Kabupaten Langkat.
BPS Sumatera Utara. 2013. Sumatera Utara Dalam Angka.
FIP. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan. Medan: Universitas Negeri Medan.
Sudjana, Nana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Candra, 2010. Penyebab Anak-Anak Putus Sekolah, Malang : Universitas Negri Malang
Hendra Prijatna, 2012. Sosiologi Keluarga. Bandung : UNIBBA
Koentjaranigrat, 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta.
Sumber Internet:
Adjee. 2007. Kebijakan Sosial dalam Menanggulagi masalah kemiskinan. (Online), (http://adjhee.wordpress.com/2007/12/12/kebijakan-sosial-
dalam-menanggulangi-masalah-kemiskinan/)
Agusta, Ivanovich. 2008. Kemiskinan sebagai Akibat (Poverty as a Result in
Indonesia), (Online),
(http://iagusta.blogspot.com/2008/04/kemiskinan- sebagai-akibat.html)
Ahmad, Khairil. 2009. Solusi kemiskinan, (online),(http//sahabatbaru.blogspot.com/s olusi kemiskinan,html, diakses 4 juni 2011)
64
Dwi, Eky. 2010. Penyebab kemiskinan di Indonesia, (online), (www.tempatebo.co.cc, diakses 4 juni 2011).
Nico Selim, 2012, Hal- Hal yang Menyebabkan Anak Putus Sekolah (Online).
(http://www.oke-belajar-bersama.blogspot.com/2012/10/hal-hal-yang-menyebabkan anak putus sekolah, diakses 18 Maret 2013)
Tamatamba.2009. Kemiskinan Masyarakat Indonesia. (Online),
http://tamatamba.blog.friendster.com/2009/03/tema-masalah-sosial-judulkemiskinan-masyarakat-indonesia/)
Triandi. 2009. Kemiskinan Termasuk Salah Satu Masalah Sosial. (Online),
(http://triandi.ngeblogs.com/2009/09/15/kemiskinan-termasuk-salah-satu-masalah-sosial/)
Sa’id, Muhammad. 2009. Masalah Kemiskinan di Dunia dan Peran Krisis
Finansial Global dalam memperparah masalah. (Online),
(http://hizbuttahrir.or.id/2009/03/28/masalah-kemiskinan-di-dunia-dan-peran-krisis-finansial-global-dalam-memperparah-masalah/)
Saifullah, Misran. 2014. http://skripsiterbaruxx.blogspot.com/2014/02/pandangan-keluarga-petani-terhadap.html diakses tanggal 19 Maret 2014
http://palembang.tribunnews.com/26/07/2010/dampak-kemiskinan-pada-anak