ANALISA PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN
DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN 2008-2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
NAZARIA SUSANTY
NIM. 3103331042
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
vii ABSTRAK
Nazaria Susanty. Nim. 3103331042. Analisa Perubahan Penggunaan Lahan Di Kecamatan Medan Johor Tahun 2008-2013. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi pola perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Medan Johor pada tahun 2008 – 2013, (2) menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Medan Johor pada tahun 2008–2013.
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Medan Johor Kota Medan tahun 2014. Populasi penelitian ini adalah penggunaan lahan di Kecamatan Medan Johor pada tahun 2008 dan 2013. Sampel penelitian ini ditentukan secara acak atau menggunakan teknik random sampling yakni berupa penggunaan lahan yang dominan di Kecamatan Medan Johor, yaitu permukiman/lahan terbangun, lahan terbuka, lahan industri, kebun campuran, lahan pertanian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi, interpretasi, kerja lapangan dan analisis. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu analisis deskriptif kualitatif.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT
dengan segala rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
ini yang berjudul: Analisa Perubahan Penggunaan Lahan di Kecamatan Medan
Johor Tahun 2008-2013. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian
syarat memperoleh Gelar Sarjana bagi Mahasiswa S-1 Jurusan Pendidikan Geografi
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Dalam penyelesaian skripsi ini penulis menyadari banyak mengalami
rintangan, namun karena bantuan dan motivasi dari berbagai pihak akhirnya dapat
diselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan beserta stafnya.
2. Bapak Dr. H. Restu, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan beserta stafnya.
3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Medan dan sekaligus penguji skripsi, terima kasih banyak
atas bimbingannya.
4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si, selaku Seketaris Jurusan Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Darwin P Lubis, S.Si, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah banyak memberikan waktu dan bimbingan serta memberikan ilmu yang
iv
6. Bapak Drs. Julismin, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberikan motivasi dan membimbing penulis selama perkuliahan.
7. Ibu Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si, M.Sc selaku dosen penguji terima
kasih banyak atas bimbingannya.
8. Ibu Dra. Elfayetti, M.P selaku dosen penguji skripsi terima kasih banyak atas
bimbingannya.
9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah membekali
penulis dengan ilmu pengetahuan selama di bangku perkuliahan.
10. Bapak Hajat Siagian selaku administrasi di Jurusan Pendidikan Geografi yang
telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Bapak Khoiruddin, S.Sos selaku Camat di Kecamatan Medan Johor Kota
Medan beserta staf yang mendampingi beliau yang telah memberikan izin
penelitian kepada penulis dan membantu dalam penelitian.
12. Bapak kepala Bappeda, kepala BPN, kepala BPS dan kepala Balitbang yang
telah membantu penulis dalam melengkapi data penelitian.
13. Yang terkhusus dan teristimewa terima kasih yang sebesar-besarnya buat
Ayahanda Sukardi dan Ibunda tercinta Susilawati, adik-adik (Helmiaty Sundari,
Ayu Rizki Amalia, Fauzan Rizki Maulana), dan kerabat-kerabat dekat serta
keluarga yang sepanjang waktu terus memberikan do’a, dorongan, motivasi
serta dukungan baik dalam segi materil maupun moril kepada penulis selama
menjalankan perkuliahan hingga menyelesaikan skripsi ini.
14. Keluarga besar mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi khususnya
sahabat-sahabatku tercinta (Dian Yunita Hsb, Lidya Wahyuni Lubis, Armanda
Setiawan, Clara Darmawani, Ridwan Nakhasi Yahim, Indra Rahmat, Ahmad
viii DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN...ii
KATA PENGANTAR ...iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...vi
ABSTRAK ... vii
DAFTAR ISI ...viii
DAFTAR TABEL ...xi
DAFTAR GAMBAR...xiii
DAFTAR LAMPIRAN...xv
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1
B. Identifikasi Masalah...5
C. Pembatasan Masalah ...5
D. Rumusan Masalah ... .6
E. Tujuan Penelitian ... .6
F. Manfaat Penelitian... ... .6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori ... 7
1. Lahan ... 7
2. Pola Penggunaan lahan ... 8
3. Perubahan Penggunaan Lahan... 11
ix
B. Penelitian Relevan...13
C. Kerangka Berpikir...21
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian... ..23
B. Populasi dan Sampel... ... ..24
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional... ... ..24
D. Alat dan Bahan... ..26
E. Teknik Pengumpulan Data... ..27
F. Teknik Analis Data...36
BAB IV DESKRIPSI WILAYAH A. Kondisi Fisik... ... ..37
1. Letak dan Batas... ... ..37
2. Luas ... ... ..40
3. Iklim... ... ..41
4. Hidrologi... ... ..42
5. Topografi... ..42
6. Jenis Tanah... ..42
7. Penggunaan Lahan... ... ..43
B. Kondisi Non Fisik... ... ..44
1. Komposisi Penduduk... ... ..44
2. Sarana dan Prasarana... ..49
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... ..54
x
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... .83
B. Saran... .84
DAFTAR PUSTAKA... ... .85
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian...18
Tabel 4.1 Banyaknya RW dan RT di Kecamatan Medan Johor Tahun
2013...…....……...40
Tabel 4.2 Luas Wilayah Kelurahan di Kecamatan Medan Johor Tahun
2013...………40
Tabel 4.3 Luas Penggunaan Lahan di Kecamatan Medan Johor Tahun
2013……….………....………43
Tabel 4.4 Komposisi Penduduk Berdasarkan Kepadatan Penduduk di
Kecamatan Medan Johor Tahun 2013………...………….45
Tabel 4.5 Komposisi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Per Kelurahan di Kecamatan Medan Johor Tahun
2013…………...……….46
Tabel 4.6 Jumlah Mutasi Mutandis Penduduk Kecamatan Medan Johor
Tahun 2013...…...……….47
Tabel 4.7 Pertumbuhan Jumlah Penduduk di Kecamatan Medan Johor
Tahun 2008-2013…...………..…………...47
Tabel 4.8 Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kecamatan Medan Johor Tahun 2013...……….48
Tabel 4.9 Jumlah Sarana Pendidikan di Kecamatan Medan Johor Tahun
2013…...……...50
Tabel 4.10 Jumlah Sarana Kesehatan di Kecamatan Medan Johor Tahun
2013………..…………..………...51
Tabel 4.11 Jumlah Sarana Olah Raga dan Rekreasi di Kecamatan Medan Johor Tahun 2013...……...52
Tabel 4.12 Jumlah Industri Besar/Sedang, Industri Kecil dan Industri Mikro di Kecamatan Medan Johor Tahun 2013...………...53
Tabel 4.13 Jumlah Sarana Permukiman di Kecamatan Medan Johor Tahun
xii
Tabel 5.1 Luas Penggunaan Lahan di Kecamatan Medan Johor...………...65
Tabel 5.2 Konversi Penggunaan Lahan di Kecamatan Medan ...69
Tabel 5.3 Pertumbuhan Jumlah Penduduk di Kecamatan Medan Johor
Tahun 2008-2013...73
Tabel 5.4 Jumlah Mutasi Mutandis Penduduk Kecamatan Medan Johor
Tahun 2008-2013...74
Tabel 5.5 Jumlah Rumah Tangga, Penduduk, dan Rata-Rata Anggota Rumah Tangga Kecamatan Medan Johor Tahun 2008-2013...75
Tabel 5.6 Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berfikir...….……...…22
Gambar 3.1 Peta Administrasi Kecamatan Medan Johor………......23
Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian...…….30
Gambar 4.1 Peta Administrasi Kota Medan...38
Gambar 4.2 Peta Administrasi Kecamatan Medan Johor...39
Gambar 4.3 Luas Wilayah Kelurahan di Kecamatan Medan Johor...41
Gambar 5.1 Peta Penggunaan Lahan Kec.Medan Johor Tahun 2008...….55
Gambar 5.2 Peta Penggunaan Lahan Kec.Medan Johor Tahun 2013...56
Gambar 5.3 Penggunaan lahan Industri di Kecamatan Medan Johor...57
Gambar 5.4 Penggunaan Lahan Kebun Campuran di Kecamatan Medan Johor...58
Gambar 5.5 Penggunaan Lahan Permukiman/Lahan Terbangun di Kecamatan Medan Johor...59
Gambar 5.6 Penggunaan Lahan Sawah di Kecamatan Medan Johor...60
Gambar 5.7 Penggunaan Lahan Terbuka di Kecamatan Medan Johor...61
Gambar 5.8 Penggunaan Lahan Tubuh Air/Sungai di Kecamatan Medan Johor...62
xiv
Gambar 5.10 Grafik Perubahan Penggunaan Lahan di Kecamatan
Medan Johor Tahun 2008 dan Tahun 2013...65
Gambar 5.10 Peta Perubahan Penggunaan Lahan di Kecamatan Medan
Johor Tahun 2008-2013...66
Gambar 5.11 Peta Persebaran Titik Sampel di Kecamatan Medan
xv
DAFTAR LAMPIRAN
No Uraian Hal
1. Alat dan Bahan Penelitian ... 88
2. Uji lapangan ... 90
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan kota yang ditunjukkan oleh pertumbuhan penduduk dan
aktivitas kota menuntut pula kebutuhan lahan yang semakin besar. Hal ini
ditunjukkan oleh besarnya tingkat pemanfaatan lahan untuk kawasan permukiman,
seiring dengan semakin tinggi tingkat pertumbuhan penduduk baik secara alami
maupun migrasi, dan beragamnya tuntutan kebutuhan akan sarana dan prasarana.
Disisi lain luas lahan dan potensi lahan adalah tetap (statis) yang dibatasi oleh
wilayah kepemilikan baik secara administratif maupun fungsional, yang sebenarnya
tidak semua bagian wilayah tersebut dapat dimanfaatkan secara ideal sebagai lahan
terbangun (Setiadi, 2007).
Pada dasarnya pertumbuhan dan perkembangan kota dipengaruhi oleh adanya
berbagai faktor, antara lain faktor kependudukan, serta adanya interaksi antara kota
dengan kota lainnya dalam lingkup wilayah maupun luar wilayah suatu daerah.
Perkembangan faktor tersebut (penduduk, kegiatan penduduk dan interaksi kota
dengan wilayah lain) merupakan pemicu tumbuh dan berkembangnya wilayah yang
berdampak terhadap terjadinya perubahan fisik dan penggunaan lahan. Bentuk
perubahan penggunaan lahan ditandai dengan makin meningkatnya lahan terbangun,
yang merupakan fenomena perkembangan dan pertumbuhan wilayah perkotaan yang
mudah terlihat secara fisik (Samosir, 2011).
Jumlah penduduk yang semakin meningkat setiap tahun menyebabkan
kebutuhan akan lahan untuk permukiman semakin meningkat sedangkan jumlah
2
lahan dari lahan kosong atau lahan terbuka menjadi lahan permukiman untuk
memenuhi kebutuhan penduduk yang terus meningkat.
Perkembangan dan pembangunan daerah yang dilakukan pemerintah dalam
menyediakan infrastruktur dan pelayanan dapat berimplikasi terhadap peningkatan
kebutuhan lahan. Semakin pesatnya pembangunan yang dilakukan menimbulkan
keterbatasan dan kebutuhan lahan yang meningkat didukung oleh bertambahnya
jumlah penduduk, kegiatan sosial, kegiatan ekonomi dan berdampak semakin
meningkatnya perubahan penggunaan lahan di wilayah tersebut.
Dewasa ini perkembangan fisik kota yang cukup pesat juga terjadi di Kota
Medan. Perkembangan fisik ini menyebabkan terjadinya pergeseran struktur dan pola
pemanfaatan ruang, sehingga perlu dilakukan penyesuaian dengan kecenderungan
perubahan kondisi yang terjadi. Kota Medan memiliki wilayah yang strategis bagi
pengembangan wilayah kota, mengingat perannya sebagai pusat pengembangan
utama di wilayah daratan serta menjadi pusat pertumbuhan utama di Provinsi
Sumatera Utara. Selain itu sebagai pusat administrasi Provinsi Sumatera Utara, Kota
Medan menjadi pusat ekonomi, pemerintahan, pendidikan dan sosial budaya yang
mengakibatkan semakin meningkatnya jumlah penduduk di Kota Medan baik dari
penduduk asli maupun pendatang dari daerah lain. Hal ini menyebabkan kebutuhan
akan lahan untuk permukiman menjadi meningkat seiring bertambahnya jumlah
penduduk tersebut.
Kecamatan Medan Johor merupakan salah satu dari 21 kecamatan di Kota
Medan yang mempunyai cakupan wilayah administratif seluas 14,58 km2 atau
1458 ha dengan jumlah penduduk 126667 jiwa yang tersebar di enam kelurahan,
dengan tingkat kepadatan penduduk mencapai 7469 jiwa/km2 (Kecamatan Medan
3
membuat lahan di Kecamatan Medan Johor semakin berkurang dan semakin mahal,
juga menyebabkan perebutan lahan, sehingga pelaksanaan pembangunan yang sudah
direncanakan sebelumnya tidak berjalan dengan optimal.
Kawasan permukiman di Kecamatan Medan Johor memiliki karakteristik
yang berbeda dibandingkan dengan kawasan permukiman lainnya di Kota Medan.
Kawasan permukiman yang berkembang di daerah hinterland Kota Medan ini
merupakan dampak dari perkembangan inti kota yang menjadikan Kecamatan Medan
Johor diperuntukkan sebagai kawasan permukiman. Perkembangan tempat hunian di
kawasan permukiman ini cukup pesat, yaitu dapat dilihat dari perbandingan antara
luasan lahan terbangun dan luas lahan keseluruhan yang mencapai
11,29 km2: 14,58 km², dimana luasan penggunaan lahan untuk permukiman sebesar
7,3 km2(BPN Kota Medan, 2014).
Kecamatan Medan Johor diarahkan mempunyai fungsi utama sebagai pusat
pemerintahan kecamatan, pengembangan kawasan permukiman dan juga sebagai
kawasan hijau Kota Medan, tercantum dalam Struktur Tata Ruang Wilayah Kota
Medan Tahun 2006. Dengan demikian dalam orientasi pengembangan wilayah Kota
Medan, Kecamatan Medan Johor pada masa-masa mendatang dipastikan akan
semakin tumbuh dan berkembang secara pesat (Kecamatan Medan Johor dalam
Angka, 2014).
Pesatnya pembangunan permukiman di Kecamatan Medan Johor merupakan
implikasi dari posisi Medan Johor sebagai wilayah yang berada di tepi kota inti (Kota
Medan). Dengan membesarnya ukuran kota inti dan berkembangnya pusat – pusat
permukiman, maka meningkat pula interaksi di antara keduanya. Interaksi tersebut
tercermin dari meningkatnya pergerakan penduduk yang melalui Kecamatan Medan
4
bagi kegiatan ekonomi dan permukiman. Peningkatan tersebut ditandai dengan
peningkatan harga lahan secara signifikan. Secara keseluruhan hal ini menyebabkan
perkembangan fisik yang pesat di Kecamatan Medan Johor. Hal ini menyebabkan
perubahan penggunaan lahan kebanyakan dari lahan terbuka menjadi lahan
permukiman.
Salah satu cara untuk mengetahui secara cepat alih fungsi lahan adalah
dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh. Penggunaan teknologi
penginderaan jauh secara temporal dapat digunakan untuk mengetahui dinamika
proses dan memprediksi perubahan penutupan dan penggunaan lahan di masa yang
akan datang yaitu melalui monitoring dan karakterisasi pola spasial penutupan dan
penggunaan lahan. Teknik analisisnya secara efisien dapat menggunakan data
penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG) (Petit et al. 2001). Lebih
lanjut Irianto (2004) menyatakan bahwa penggunaan citra satelit dengan resolusi dan
waktu pengambilan yang proporsional multitemporal sangat diperlukan untuk zonasi,
karakterisasi, adaptasi dan mitigasi alih fungsi lahan. Sementara itu, model
perubahan penggunaan lahan dapat digunakan sebagai alat untuk memahami dan
menjelaskan penyebab dan frekuensi dari dinamika penggunaan lahan. Berdasarkan
hal tersebut, peneliti menggunakan citra satelit multitemporal, yaitu citra satelit
Quickbird tahun 2008 dan tahun 2013. Citra digital ini memiliki resolusi spasial
0,61 m - 2,4 m dan merupakan sumber yang sangat baik dalam pemanfaatannya
untuk studi lingkungan dan analisis perubahan penggunaan lahan, pertanian, dan
kehutanan. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba menganalisis dan
mengidentifikasi perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Medan Johor, Kota
Medan yang terjadi antara tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 dengan
5
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Perkembangan dan pembangunan daerah yang dilakukan pemerintah dalam
menyediakan infrastruktur dan pelayanan dapat berimplikasi terhadap peningkatan
kebutuhan lahan. Semakin pesatnya pembangunan yang dilakukan menimbulkan
keterbatasan dan kebutuhan lahan yang meningkat didukung oleh bertambahnya
jumlah penduduk, kegiatan sosial, dan kegiatan ekonomi yang berdampak kepada
semakin meningkatnya perubahan penggunaan lahan di wilayah tersebut.
Beberapa masalah yang berkaitan dengan perubahan penggunaan lahan di
Kecamatan Medan Johor yang dapat diidentifikasi adalah terjadi perubahan
penggunaan lahan kota yang pesat dan sulit dikendalikan karena pertambahan jumlah
penduduk dan aktivitas penduduk yang terjadi. Kemudian perubahan penggunaan
lahan yang terjadi tidak dapat diketahui seberapa luas untuk tiap unit penggunaan
lahan. Belum ada data komprehensif mengenai intensitas dan frekuensi perubahan
penggunaan lahan. Pemetaan perubahan penggunaan lahan secara terestrial
memerlukan biaya, waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Selain itu, belum tersedia
data digital tentang penggunaan lahan dilihat dari aspek intensitas, luas, dan jenis
penggunaan lahan.
C. PEMBATASAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini hanya dibatasi
pada pola perubahan penggunaan lahan yang terjadi di Kecamatan Medan Johor dari
tahun 2008 sampai tahun 2013 dan faktor – faktor yang menyebabkan perubahan
6
D. PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pola perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Medan Johor
pada tahun 2008–2013?
2. Faktor– faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan di
Kecamatan Medan Johor pada tahun 2008–2013?
E. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
1. Mengidentifikasi pola perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Medan
Johor pada tahun 2008–2013
2. Menganalisis faktor– faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan
lahan di Kecamatan Medan Johor pada tahun 2008–2013.
F. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini adalah:
1. Masukan bagi pemerintah setempat untuk melakukan kebijaksanaan terhadap
perkembangan penggunaan lahan di Kecamatan Medan Johor
2. Dipergunakan sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti lainnya dalam
melakukan penelitian yang sejenis
3. Memberikan informasi mengenai perubahan bentuk penggunaan lahan yang
83 BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan adapun kesimpulan yang dapat diambil dari
penelitian ini adalah :
1. Penggunaan lahan yang paling banyak mengalami penambahan luas dalam
kurun waktu 5 tahun terakhir adalah permukiman/lahan terbangun sebesar
96,08 ha atau 86,6%, dan penggunaan lahan yang paling sedikit mengalami
penambahan luas adalah tubuh perairan sebesar 0,58 ha atau 0,52%.
Sedangkan lahan terbuka mengalami penurunan luas sebesar 110,95 ha atau
100% dari total luas lahan yang berubah. Jadi jumlah total luas lahan yang
berubah di Kecamatan Medan Johor adalah 110,95 ha atau 7,61% dari total
luas Kecamatan Medan Johor
2. Faktor perubahan penggunaan lahan yang terjadi di Kecamatan Medan Johor
disebabkan karena dua faktor yaitu: faktor eksternal meliputi pertumbuhan
perkotaan ditandai dengan banyaknya dibangun permukiman/lahan terbangun
yaitu sebesar 77,43% dari total luas penggunaan lahan, demografi yaitu
pertumbuhan penduduk sebesar 1,92% dan mobilitas penduduk yaitu jumlah
migrasi masuk sebesar 5,64%, jumlah migrasi keluar sebesar 6,33%, serta
tingkat ekonomi (PDRB) Kecamatan Medan Johor sebesar 1,32%
sumbangannya terhadap total PDRB Kota Medan, faktor kedua yaitu faktor
internal, yang meliputi kondisi sosial-ekonomi rumah tangga pengguna lahan,
yaitu jumlah rata-rata anggota rumah tangga yaitu 4,3 jiwa atau 4 orang setiap
84
tahun ke tahun adalah sebagai pegawai swasta dengan rata-rata dari tahun
2008 sampai tahun 2013 adalah sebesar 13,33%.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan adapun saran yang dapat dipetik dari penelitian ini
adalah:
1. Bagi pemerintah perlu memperhatikan dan meninjau kembali perubahan
penggunaan lahan yang terjadi di Kecamatan Medan Johor yang sebagian
besar lahan terbuka hijaunya yang mengalami perubahan menjadi
permukiman dan penggunaan lainnya, sehingga tentu saja lahan terbuka hijau
yang ada akan semakin berkurang dan lama kelamaan akan habis dan akan
mengakibatkan banyak bencana alam yang mungkin akan terjadi dan jika ini
tidak di atasi, pada saat itulah orang–orang baru menyadari pentingnya lahan
terbuka hijau di suatu kawasan, maka dalam hal ini pemerintah harus
melakukan penyuluhan dan tindak nyata dalam melestarikan lingkungan
hidup, dan membatasi pembangunan perumahan di areal ruang terbuka.
2. Bagi masyarakat perlu adanya pengetahuan yang lebih akan pentingnya
lingkungan hidup yang baik, untuk dapat menciptakan kehidupan perkotaan
85
DAFTAR PUSTAKA
Amri, A.F. 2011. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Dan Nilai Ekonomi Lahan (Land Rent) Pada Lahan Sawah Di Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Skripsi (tidak diterbitkan). Bogor: Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Anwar, E. 1993. “Dampak Alih fungsi Lahan Sawah menjadi Lahan Non Pertanian di Sektor Wilayah Perkotaan”. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota No.
10/Desember
Arikunto, S. 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Arsyad, S. 2000. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press
Barlowe R. 1986. Land Resources Economic : The Economics of Real Estate Fourth Edition. Prentice Hall. Inc. Englewood Cliffs, New Jersey
Barredo J,dkk. 2003. Modelling Dynamic Spatial Processes : Simulation Of Urban
Future Scenarios Through Cellular Automata. Landscape and urban
planning,64, 145–160
Berutu, D.S. 2012. Aplikasi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis dalam Mengkaji Perubahan Luas Hutan di Kabupaten Kuantan Singingi (Riau) Tahun 2000 – 2010.Skripsi (Tidak Diterbitkan). Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan
Bintarto. 1983. Interaksi Desa – Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia
Indonesia
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Medan, 2014
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Medan.2014. Kecamatan Medan Johor dalam
Angka 2013. BPS: Medan
Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera Utara. 2014
Chapin, F.S. 1972. Urban Land Use Planning. Urbana: University of Illinois
Danoedoro, P. 1996. Pengolahan Citra Digital: Teori dan Aplikasinya dalam
Penginderaan Jauh. Yogyakarta: Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
86
Harjanti, A. 2002. Identifikasi Faktor – Faktor Penyebab Perubahan Penggunaan Lahan Permukiman Menjadi Komersial Di Kawasal Kemang Jakarta Selatan.
Tugas Akhir (tidak diterbitkan). Semarang: Jurusan Perencanaan Wilayah dan
Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Irianto, G. 2004. Alih Fungsi Lahan: Dampaknya terhadap Produksi Air DAS dan Banjir. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Badan Litbang Pertanian
Jayadinata, J.T. 1999. Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Pedesaan Perkotaan
dan Wilayah. Bandung: ITB
Karyati, N.E. 2013. Dinamika Pola Penggunaan Lahan dan Pengendalian Perubahannya di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Skripsi (tidak diterbitkan). Bogor: Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
McNeil J,dkk. 1998. Toward A Typology Of And Regionalization Of Land Cover And
Land Use Change. Report of working group B. Press Syndicate of The
University of Cambridge. Cambridge. Pp55-65
Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011–2031
Petit C, dkk. 2001. Quantifying Processes of Land-Cover Change By Remote Sensing: Resettlement and Rapid Land-Cover Changes in South Eastern Zambia. International Journal Remote Sensing Vol:22 No:17. 3435-3456
Prayetno. 2011. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan di Kecamatan Rambutan Kota Tebing Tinggi Tahun 2004 – 2009. Skripsi (tidak diterbitkan). Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan
Rusli, S.N. 1998. Penataan Ruang Wilayah dengan Peran Serta Masyarakat, Menggunakan Sistem Informasi Geografis. Disertasi (tidak diterbitkan). Bogor: Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor
Saefulhakim, R.S. 1994. A Land Availability Mapping Model For Sustainable Land
Use Management. The Dissertation of Regional Planning Laboratory. Division
of Tropical Agriculture. Kyoto University. Japan
Samosir, T. 2011. Karakteristik Ruang Terbuka Hijau pada Kawasan Permukiman di Kecamatan Medan Johor Kota Medan. Skripsi (tidak diterbitkan). Medan: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan
Setiadi, Y. 2007. Kajian Perubahan Penggunaan Lahan dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya di Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Tugas Akhir (tidak diterbitkan). Semarang: Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
87
Sugiharto. 2010. Pembangunan dan Pengembangan Wilayah. Medan: USU Press
Sutanto. 1986. Penginderaan Jauh untuk Penggunaan Lahan. Yogyakarta
Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Kota Medan, 2014