• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING DI KELAS VIII SMP SWASTA RAKSANA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING DI KELAS VIII SMP SWASTA RAKSANA MEDAN."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN

TERBIMBING DI KELAS VIII SMP SWASTA RAKSANA MEDAN

Oleh:

MAYA UTAMI NINGSIH NIM. 409411027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Matematika

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala

rahmat dan karunia-Nya yang senantiasa dianugrahkan kepada penulis sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Upaya Meningkatkan Kemandirian Dan Hasil Belajar Siswa

Dengan Menggunakan Metode Penemuan Terbimbing Di Kelas SMP Swasta

Raksana Medan T.A 2013/2014”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada: Bapak Drs.

Togi, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan

bimbingan dan saran - saran kepada penulis sejak awal sampai selesainya penulisan

skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Elvis

Napitupulu, Ibu Dra. Nerli Khairani, M.Si, dan Ibu Faiz Ahyaningsih, S.Si, M.Si.

yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan

terimakasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Faiz Ahyaningsih, S.Si, M.Si selaku

dosen Pembimbing Akademik, kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku

Rektor Unimed, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D, selaku Dekan Fmipa Unimed,

dan Bapak Drs. Syafari, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Matematika Fmipa Unimed

yang telah membantu penulis.

Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak Drs. S. Manik selaku Kepala

Sekolah dan Bapak H. Panggabean selaku guru mata pelajaran matematika di SMP

Swasta Raksana Medan yang telah membantu selama penelitian. Teristimewa penulis

sampaikan terima kasih kepada Ibunda tersayang Rita Zahara, Ayahanda Ibnu Abbas,

SE, dan Ketiga Saudara kandung saya T. Khairul Amri, T. Sulaiman Basri dan T.

Riyan Hidayat beserta seluruh keluarga besar yang sudah berdoa, memberikan kasih

sayang yang dalam dan dorongan semangat serta dana kepada penulis dalam

(4)

Terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman terbaikku,

teman-teman seangkatan 2009, khususnya buat kelas A Reguler. Terima kasih juga buat

Desman Ferinta Ambarita, Dwiyana Wulandari, Lidya Karmila Berutu, Indarianni,

dan teman-teman PPL saya lainnya yang selalu memberi doa, mendukung dan

menemani penulis dalam suka maupun duka, dalam tawa maupun tangis. Tidak lupa

juga ucapan terimakasih kepada teman-teman satu bimbingan Ammamiarihta

Tarigan, kakak Donna Simbolon dan teman seperjuangan saya lainnya yang selalu

memberi doa dan dukungan.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan, baik isi maupun tata

bahasa, karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya

ilmu pendidikan.

Medan, September 2013

Penulis,

(5)

iii

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN

TERBIMBING DI KELAS VIII SMP SWASTA RAKSANA MEDAN

Maya Utami Ningsih (NIM. 409411027)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing dapat meningkatkan kemandirian dan hasil belajar siswa pada materi teorema pythagoras di kelas VIII SMP swasta Raksana Medan tahun pelajaran 2013 / 2014.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Swasta Raksana Medan yang berjumlah 35 orang dan objek penelitian ini adalah penggunaan metode penemuan terbimbing untuk meningkatkan kemandirian dan hasil belajar siswa pada materi teorema pythagoras. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes, observasi dan wawancara. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran dan lembar observasi digunakan untuk melihat proses pembelajaran dan kemandirian belajar siswa. Sedangkan analisis data yang dilakukan di dalam penelitian adalah teknik/metode analisis

Penelitian ini dibagi atas 2 siklus, masing-masing terdiri dari 2 pertemuan. Setiap pertemuan dilakukan observasi terhadap kemandirian belajar siswa dan observasi pembelajaran serta di akhir dari siklus diberikan tes hasil belajar. Dari siklus I diperoleh skor pengamatan kemandirian siswa dalam kategori kurang baik dan belum memenuhi target peneliti sedangkan di siklus II diperoleh skor pengamatan kerjasama siswa dalam kategori baik dan terjadi peningkatan dari siklus I dan siklus II. Hasil observasi menunjukkan bahwa proses pembelajaran berlangsung dengan baik yaitu dari hasil observasi di siklus I mencapai 59,38% dengan kategori cukup dan mengalami peningkatan di siklus II menjadi 71,5% dengan kategori baik. Pada tes hasil belajar I dari 35 orang siswa sebanyak 10 siswa (28,6%) telah mencapai ketuntasan belajar sedangkan 25 siswa lainnya (71,4%) belum tuntas. Pada tes hasil belajar II, sebanyak 30 orang (85,7% ) telah mencapai ketuntasan belajar dan 5 orang siswa lainnya (14,3%) tidak tuntas. Karena hasil pengamatan kemandirian siswa mengalami peningkatan dan ketuntasan belajar klasikal telah tercapai maka pelaksanaan tindakan berhenti di siklus II.

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii Kata Pengantar iv Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix Daftar Tabel x Daftar Lampiran xi BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 6

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN TEORITIS 8

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Pengertian Belajar 8

2.1.2. Hasil Belajar 9

2.1.3. Metode Pembelajaran 11

2.1.4. Metode Penemuan Terbimbing 12

2.1.5. Pendidikan Karakter 16

2.1.6. Kemandirian 22

2.1.7. Materi Pokok Pythagoras 27

2.2. Kerangka Konseptial 30

2.3. Hipotesis 30

(7)

vii

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 31

3.2 Subjek dan Objek Penelitian 31

3.3 Jenis Penelitian 31

3.4 Prosedur Penelitian 31

3.5 Alat Pengumpul Data 36

3.6 Teknik Analisis Data 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Siklus I 40 4.1.1 Permasalahan I 40 4.1.2 Perencanaan Tindakan I 41 4.1.3 Pelaksanaan Tindakan I 42 4.1.4 Observasi 44

4.1.5 Analisis Data I 45 4.1.6 Refleksi I 55

4.2 Siklus II 56

4.2.1 Permasalahan II 56

4.2.2 Perencanaan Tindakan II 56

4.2.3 Pelaksanaan Tindakan II 57 4.2.4 Observasi II 59

4.2.5 Analisis Data II 60 4.2.6 Refleksi II 67

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 67 4.4 Diskusi Penelitian 69 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 71

5.2. Saran 71

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kelebihan dan kelemahan metode penemuan terbimbing 15

Tabel 2.2 Indikator keberhasilan pendidikan karakter 21

Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Observasi 38

Table 3.2 Tingkat Penguasaan Siswa 39

Tabel 4.1 Tingkat Ketuntasan Siswa pada Tes Diagnostik 40

Tabel 4.2 Hasil Observasi Kemandirian Belajar Siswa Siklus I 45 Tabel 4.3 Deskripsi Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran untuk Guru 47

Tabel 4.4 Tingkat Penguasaan Siswa Pada Siklus I 50

Tabel 4.5 Tingkat Ketuntasan Tes Siklus I 50

Tabel 4.6 Aspek kesulitan siswa di siklus I 51

Tabel 4.7 Hasil Observasi Kemandirian Belajar siswa di siklus II 58

Tabel 4.8 Deskripsi Kemandirian Belajar Siswa pada Siklus II 60

Tabel 4.9 Deskripsi Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran untuk Guru 62

Tabel 4.10 Tingkat Penguasaan Siswa Pada Siklus II 64

Tabel 4.11 Tingkat Ketuntasan Tes Siklus II 65

(9)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di

Negara-negara maju membawa pengaruh dan manfaat yang besar terhadap kehidupan

social dan kebudayaan umat manusia, seperti dalam aspek komunikasi,

transportasi, mekanisme industri serta termasuk di dalamnya adalah pendidikan.

Namun satu sisi, perkembangan IPTEK menjadi salah satu permasalahan untuk

sebagian Negara-negara yang masih berkembang. Untuk menghadapi

permasalahan IPTEK tersebut, diperlukan Sumber Daya Manusia(SDM) yang

handal dan mampu bersaing secara global. Salah satu upaya yang dapat ditempuh

untuk memenuhi tuntutan tersebut yaitu melalui pendidikan

Pendidikan merupakan proses mendidik, yaitu suatu proses dalam rangka

mempengaruhi peserta didik agar mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin

dengan lingkungannya. Sehingga akan menimbulkan perubahan dalam dirinya.

Dalam pendidikan terjadi proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar,

dengan adanya belajar terjadilah perkembangan jasmani dan mental siswa.

Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 Bab II tentang dasar, fungsi,

dan Tujuan pendidikan Nasional Pasal 3, yang berbunyi Pendidikan Nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencedaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan funsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di

setiap jenjang harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan

tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik

sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi

dengan masyarakat. Menurut salah satu penelitian dari Amerika (Ali Ibrahim

Akbar, 2000) mengungkapkan bahwa “Kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20

(10)

2

Individu yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang

berusaha melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dirinya

sesama, lingkungan, bangsa dan negara serta dunia internasional pada umumnya

dengan mengoptimalkan potensi (pengetahuan) dirinya dan disertai dengan

kesadaran, emosi, dan moivasinya (perasaannya)

Kegiatan proses belajar mengajar di sekolah merupakan usaha dalam

meningkatkan kualitas pendidikan nasional yang mampu membentuk karakter

anak didik di sekolah merupakan salah satu perangkat pendidikan. Mengingat

matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting di setiap jenjang

pendidkan, maka sudah sewajarnya mata pelajaran matematika dikembangkan dan

diperhatikan oleh semua pelaku pendidikan sehingga melalui mata pelajaran

matematika tidak hanya potensi (kemampuan) siswa yang dikembangkan dalam

hal pemahaman konsep matematika melainkan melaui mata pelajaran matematika

integrasi karakter untuk pembentukan karakter khususnya karakter kemandirian

siswa dapat dilakukan sehingga mempengaruhi prestasi siswa.

Dalam upaya peningkatan karakter membutuhkan model atau metode

pembelajaran. Disini peneliti menggunakan metode penemuan terbimbing.

Pembelajaran dengan penemuan, mendorong siswa untuk belajar sebagian besar

melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan

prinsip-prinsip. Selain itu, dalam pembelajaran penemuan siswa juga belajar pemecahan

masalah secara mandiri dan keterampilan-keterampilan berpikir, Karena mereka

harus menganalisis dan memanipulasi informasi.

Namun dalam proses penemuan ini siswa mendapat bantuan atau

bimbingan dari guru agar mereka lebih terarah sehingga baik proses pelaksanaan

pembelajaran maupun tujuan yang dicapai terlaksana dengan baik. Bimbingan

guru yang dimaksud adalah memberikan bantuan agar siswa dapat memahami

tujuan kegiatan yang dilakukan berupa arahan tentang prosedur kerja yang perlu

dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan Program Pengalaman

Lapangan (PPL) di salah satu SMP Negeri di Gebang, rata-rata karakter siswa

(11)

3

kemandirian dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Selain itu

dalam kegiatan belajar mengajar siswa hanya diberikan teori-teori matematika dan

siswa mengerjakan tugas yang diberikan sesuai dengan materi yang dipelajari.

Semua kegiatan hanya berpusat pada guru. Akibatnya siswa kurang mampu

memahami dan menerapkan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Kondisi siswa yang memiliki hasil belajar yang rendah juga ditemukan di

SMP Swasta Raksana Medan, melalui hasil observasi awal yang dilakukan pada

tanggal 15 April 2013, jika ditinjau dari cara belajar yang dilakukan oleh siswa,

diketahui bahwa mereka kurang termotivasi dalam belajar. Saat guru

menerangkan pelajaran, sebagian siswa tidak memperhatikan dengan

sungguh-sungguh. Mereka hanya mencatat meskipun tidak memahami apa yng mereka

catat. Apabila siswa mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran, maka

hanya satu atau dua siswa saja yang bertanya kepada guru. Demikian juga saat

menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh guru, siswa tidak mau mengacungkan

tangan sebagai tanda ingin menjawab walaupun ada di antara mereka yang tahu

menjawab pertanyaan tersebut.

Aktivitas siswa dalam kegiatan belajar menjadi terhambat jika

permasalahan tersebut masih terus berlangsung. Siswa akan beranggapan bahwa

bukanlah kebutuhan, melainkan hanya tuntutan kurikulum saja, karena siswa

merasa tidak memproleh makna dari pelajaran matematika yang dipelajarinya

sehingga akan berdampak pada kemampuan pemecahan masalah yang diperoleh

siswa. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara pada observasi awal yang dilakukan

oleh peneliti dengan salah seorang siswa kelas VIII SMP Swasta Raksana Medan,

yang mengatakan bahwa dirinya merasa sulit belajar matematika dan dia hanya

belajar karena materi itu diajarkan di sekolah sehingga walaupun ada materi

pelajaran yang tidak dimengerti, dia akan membiarkannya begitu saja tanpa

bertanya kepada teman yang lebih tahu atau kepada guru.

Berdasarkan hasil observasi di kelas VIII SMP Swasta Raksana, peneliti

menemukan ketuntasan belajar siswa dalam kelompok hanya 16,89 % dari

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70. Hanya ada tujuh orang yang

(12)

4

Dari hasil observasi, Peneliti melihat bahwa penguasaan siswa terhadap

materi masih kurang dan terdapat kesalahan pada perumusan teorema pythagoras.

Kesalahan ini disebabkan kurangnya ketelitian siswa dalam mengerjakan tes..

Siswa tersebut tidak mampu dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh

peneliti.

Selain itu, peneliti juga melihat kemandirian Belajar siswa yang masih

rendah, pada saat guru memberikan tugas individu yang seharusnya dikerjakan

masing-masing siswa, banyak siswa yang masih menyontek pekerjaan temannya.

Dan hanya siswa-siswa tertentu yang tidak menyontek pekerjaan temannya

dikarenakan memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan teman-teman lainnya.

Pada tahap observasi ini, secara keseluruhan, kemandirian siswa masih sangat

rendah. Ini dapat diketahui dari hasil pengamatan yang didapat. Sesuai dengan

hasil wawancara pada salah satu guru matematika di SMP Raksana Medan yang

mengajar di sekolah tersebut, Drs. T. Sihite mengatakan bahwa

Sudah mengimplementasikan kemandirian belajar di kelas, namun masih belum terlalu diterapkan oleh siswa, terutama kemandirian belajar siswa dalam hal mengerjakan tugas khususnya siswa yang tidak menyukai dengan mata pelajaran matematika, siswa tersebut hanya mengandalkan siswa yang lebih pintar darinya.

Seperti yang dikatakan di atas, penemuan terbimbing merupakan salah

satu metode pembelajaran matematika yang dapat meningkatkan mandiri siswa.

Dalam metode ini setiap peserta didik ditugaskan untuk mempelajari materi secara

mandiri. Dengan metode ini peserta didik akan dibimbing untuk menemukan

suatu pola yaitu teorema Pythagoras. Dengan menggunakan LKS siswa kelas VIII

tersebut akan lebih mudah untuk menemukan pola dari teorema Pythagoras

tersebut.

Dengan demikian, secara umum penyelenggaraan metode penemuan

terbimbing dalam proses belajar mengajar dapat menumbuhkan kemandirian

siswa sehingga terlibat langsung secara aktif dalam memahami suatu persoalan

dan menyelesaikannya.

Meningkatkan kemandirian belajar siswa sangatlah penting dalam proses

(13)

5

secara mandiri untuk memperoleh hasil walaupun dengan bimbingan guru.

Dengan pembelajaran penemuan terbimbing ini diharapkan setiap siswa memiliki

kemandirian yang membuat siswa lebih mengerti dan memahami permasalahan

yang ada dan mampu menyelesaikan tersebut dengan baik.

Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul Upaya Meningkatkan Kemandirian Dan

Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Penemuan Terbimbing

Pada Di Kelas VIII SMP Swasta Raksana.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, beberapa masalah dapat

diidentifikasi sebagai berikut :

1. Kurangnya kemandirian belajar siswa dalam proses belajar mengajar di

sekolah.

2. Penggunaan model atau metode pembelajaran yang tidak tepat.

3. Kurangnya minat siswa dalam belajar matematika.

4. Siswa kesulitan dalam memahami konsep teorema phytagoras.

5. Hasil belajar siswa yang rendah

1.3. Pembatasan Masalah

Melihat luasnya cakupan masalah-masalah yang teridentifikasi

dibandingkan waktu dab kemampuan yang dimiliki peneliti, maka peneliti merasa

perlu memberi batasan terhadap masalah yang akan dikaji agar lebih terarah dan

jelas, masalah dalam penelitian ini dibatasi pada metode pembelajaran yang

digunakan guru dalam hal ini penemuan terbimbing untuk meningkatkan

kemandirian belajar siswa pada materi teorema Pythagoras di kelas VIII SMP

Swasta Raksana Medan Tahun Pelajaran 2013/2014

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi fokus

(14)

6

1. Dapatkah dengan Metode Penemuan Terbimbing meningkatkan hasil

belajar siswa pada materi Teorema Pythagoras di Kelas VIII SMP di

SMP Swasta Raksana Medan?

2. Dapatkah dengan menggunakan metode penemuan terbimbing

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi teorema Pythagoras di

kelas VIII SMP Swasta Raksana Medan?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab semua

permasalahan pokok penelitian, yaitu :

1. Untuk Mengetahui peningkatan kemandirian belajar siswa dengan

menggunakan Metode Penemuan Terbimbing pada materi Teorema

Pythagoras di Kelas VIII SMP di SMP Raksana Medan.

2. Untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa dengan

menggunakan metode penemuan terbimbing pada materi teorema

Pythagoras di kelas VIII SMP Swasta Raksana Medan.

1.6. Manfaat Penelitian

Dengan diterapkannya tujuan penelitian ini, dapat diharapkan manfaatnya

sebagai berikut :

1. Bagi siswa

Sebagai usaha untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa dan

aktivitas belajar siswa pada pelajaran matemakai melalui metode

penemuan terbimbing.

2. Bagi calon guru / guru matematika

Sebagai bahan informasi mengenai metode penemuan terbimbing

dalam peninigkatan karakter kemandirian siswa.

3. Bagi pihak sekolah

Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran dalam rangka

perbaikan kualitas pembelajaran dan membantu pihak sekolah

(15)

7

4. Bagi peneliti

Sebagai bahan informasi sekaligus bahan pegangan bagi peneliti dalam

menjalankan tugas pengajaran sebagai calon pengajar di masa yang

(16)

71 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada BAB IV dapat diambil

kesimpulan yaitu:

1. Pembelajaran metode penemuan terbimbing dapat meningkatkan kemandirian

belajar siswa pada materi teorema pythagoras Di Kelas VIII SMP Swasta

Raksana Medan Tahun Pelajaran 2013/2014.

2. Pembelajaran metode penemuan terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada materi teorema pythagoras Di Kelas VIII SMP Swasta Raksana

Medan Tahun Pelajaran 2013/2014.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti memberikan beberapa saran

sebagai berikut :

1. Kepada guru matematika hendaknya mulai menerapkan model yang berpusat

pada siswa, salah satunya penggunaan metode penemuan terbimbing sebagai

salah satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Kepada guru matematika untuk dapat mempertimbangkan metode penemuan

terbimbing yang sudah dimodifikasi untuk digunakan dalam pembelajaran

matematika pada materi pythagoras karena metode ini dapat meningkatkan

kemandirian belajar siswa.

3. Agar siswa tertarik dan termotivasi dalam belajar, hendaknya guru selalu

melibatkan siswa secara aktif dan membuat media pembelajaran untuk

mengefektifkan waktu dalam proses belajar mengajar.

4. Kepada peneliti selanjutnya yang berminat agar dapat melakukan penelitian

yang sama di sekolah-sekolah lain pada materi yang berbeda agar dapat

dijadikan sebagai studi perbandingan guna untuk meningkatkan kualitas

(17)

72

5. Pada penelitian ini hendaknya peniliti selanjutnya menambahkan alat ukur

yang lain seperti angket untuk memperoleh data yang lebih akurat.

(18)

73

DAFTAR PUSTAKA

Adinawan,C, (2002), Matematika untuk SMP/MTS kelas VIII, Erlangga, Jakarta

Arikunto,S, (2009),Manajemen Penelitian, Rineka Cipta , Jakarta

Arikunto, S, (2008), Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta

Arends, http://p3matyo.go.id/26 April 2013

Asmani. 2011, Cara Mudah Menerapkan Pendidikan Karakter Anak Di Kelas. Ar Ruz Media, Yogyakarta

Aqib, Zainal, (2011), Pendidikan Karakter . Yrama Widya, Bandung

Aqib, Zainal, (2011), Penelitian Tindakan Kelas . Yrama Widya, Bandung

Bahara, (2008), http://digilib.unimus.ac.id/ 27 Juli 2013

Fadillah, Muhammad,(2012),Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, Ar-Ruz Media, Yogyakarta

Fitri, A. Zaenul.(2012),Pendidikan Karakter Berbasis nilai dan etika di sekolah, Ar Ruz Media , Yogyakarta

Fitriana, (2012), Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pada Pokok Bahasan Teorema Phytagoras di Kelas VIII SMP Negeri 1 Tebing Tinggi, FMIPA, Medan

Hamdani,(2011), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung

Naim, Ngainun,(2012), Capital Building,Ar-Ruz, Trenggalek

Nurkacana, Wawan, (1986), Evaluasi Pendidikan, Usaha Nusantara, Surabaya

Rusman, (2012), Model – model pembelajaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

(19)

74

Situmorang, Manihar,(2010),Pedoman Penulisan Proposal Dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan FMIPA Unimed,FMIPA Unimed, Medan

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhi, PT. Rineka Cipta, Jakarta

Sudjana, Nana, (2010), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT REMAJA ROSDAKARYA, Jakarta

Sugiono,(2009), Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, Bandung

Sulhan, N., (2011), Pengembangan Karakter dan Budaya Bangsa,Jaring Pena, Surabaya

Suparman, http://subang-gemilang.blogspot.com/2011/05/pendidikan-karakter-mandiri/6 Mei 2013

Tim Dosen, (2012).Psikologi Pendidikan,FIP Unimed, Medan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemandirian siswa dan prestasi belajar matematika melalui metode penemuan terbimbing. Dapat disimpulkan bahwa

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa (2) meningkatkan kemandirian belajar siswa (3) mengetahui aktivitas aktif siswa (4)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode penemuan terbimbing terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok gerak lurus di kelas VII SMP Negeri

Data hasil observasi dalam penelitian upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada materi jajargenjang dengan menggunakan metode penemuan terbimbing di kelas IV

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode penemuan terbimbing yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi luas

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Model pembelajaran MMP dengan metode penemuan terbimbing pada materi kubus dan balok memberikan kemandirian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Lubuklinggau. Setelah diterapkan metode penemuan

Penerapan metode penemuan terbimbing yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang materi panjang garis singgung perseutuan dua lingaran di kelas VIII B SMP