• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI I TEBING TINGGI KAB. SERDANG BEDAGAI T.A 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI I TEBING TINGGI KAB. SERDANG BEDAGAI T.A 2013/2014."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh :

Hamsah Batubara NIM. 4103321020

Program Studi Pendidikan Fisika

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Al-hamdulillah, segala puji bagi Allah Tuhan Pencipta dan Pengatur segala alam yang telah memberikan rahmat serta hidayah kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Shalawat dan salam juga tidak lupa penulis ucapkan buat junjungan alam Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing umatnya ke alam yang diridhai oleh Allah SWT.

Skripsi berjudul “PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA N. 1 TEBING TINGGI, KAB. SERDANG BEDAGAI T.P. 2013/2014”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Derlina, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi penulis. Beliau telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan proposal hingga akhir penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Nurdin Siregar, M.Si, Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si, dan Ibu Rita Juliani, M.Si sebagai dosen penguji I, II, III yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Togi Tampubolon, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan, Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed.

Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada Ayah, Ibu, Kakak, Abang, Adek-adek dan Sanak Saudara yang telah berdoa dan memberi dorongan dan dana kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Unimed. Rasa terimakasih juga penulis ucapkan kepada seluruh teman sejawat yang telah mau membantu penulis apabila menemui kesulitan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Harapan dan do’a penulis kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, semoga Allah SWT membalasnya dengan kebaikan pula dan diterima sebagai amal ibadah, Amiin Yaa Rabbal ’alamin.

Medan, Penulis

(7)

DAFTAR ISI

2.1.5 Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

(Pembelajaran Berbasis Masalah) 12

2.1.5.1 Pembelajaran Problem Based Learning 12 2.1.5.2 Komponen-Komponen Pembelajaran Problem Based Learning 13 2.1.6 Model Pembelajaran Konvensional 14

2.2 Materi Pembelajaran 15

2.2.1 Arus dan Kuat Arus Listrik 15

2.2.2 Beda Potensial atau Tegangan Listrik (V) 16

2.2.3 Alat-Alat Ukur Listrik 17

2.2.4 Hukum Ohm dan Hambatan Listrik 20

2.2.5 Rangkaian Hambatan Listrik 23

3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 30

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 30

3.2.1 Populasi Penelitian 30

3.2.2 Sampel Penelitian 30

3.3 Jenis dan Desain Penelitian 30

(8)

3.3.2 Desain Penelitian 30

3.4 Prosedur Penelitian 31

3.5 Instrumen Penelitian 33

3.5.1 Tes Hasil Belajar 33

3.6 Validitas Tes 34

3.6.1 Validitas Isi 34

3.7 Lembar Observasi 34

3.8 Jenis dan Sumber Data 36

3.9 Teknik Pengumpul Data 36

3.10 Teknik Analisis Data 36

3.10.1 Uji Persyaratan Analisis Data 36 3.10.2 Uji Kesamaan Rata-Rata Pre-test (Uji t Dua Pihak) 38 3.10.3 Uji t Satu Pihak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42

4.1. Hasil Penelitian 42

4.1.1 Data Pretes dan Data Postes 42

4.1.2 Pengujian Analisis Data 45

4.1.3 Uji Kesamaan Rata-rata Pretas (Uji t Dua Pihak) 45

4.1.4 Uji t Satu Pihak 46

4.1.3 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa 46

4.2. Pembahasan 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 52

5.1. Kesimpulan 52

5.2. Saran 53

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman 2.1. Sintak Pembelajaran Problem Based Learning 14 3.1. Perincian Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Siswa 33 3.2. Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen 34 4.1. Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 43 4.2. Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 44 4.3. Uji Normalitas Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol 45

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1Arah Aliran Arus Listrik Berlawanan Dengan Arah Aliran Elektron. 15

2.2Arah Arus Listrik dan Arah Gerakan Elektron. 17

2.3 Pengukuran Kuat Arus Dengan Amperemeter 17

2.4Skema Rangkaian Sederhana Dengan Sumber Arus dc 18

dan Rangkaian Sebenarnya 2.5Rangkaian Menggunakan Amperemeter dan 18

Multimeter yang Dapat Digunakan Sebagai Amperemeter 2.6Pengukuran Tegangan Dengan Voltmeter 19

2.7Mengukur Tegangan 19

2.8Arah Arus Listrik 21

2.9Bentuk Resistor 22

2.10 Skema Penghambat Dalam Rangkaian Listrik 22

2.11 Susunan Hambatan; Seri, Paralel, Campuran Seri Dengan Paralel 23

2.12 Skema Diagram Untuk Hukum I Kirchhoff 25

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas 55

Ekperimen dan kontrol

Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa (LKS) 127 Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian 148 Lampiran 4 Instrumen Tes Penelitian 165 Lampiran 5 Skor Pretes Kelas Eksperimen 172 Lampiran 6 Skor Postes Kelas Eksperimen 174 Lampiran 7 Skor Pretes Kelas Kontrol 176 Lampiran 8 Skor Postes Kelas Kontrol 178 Lampiran 9 Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 180 Lampiran 10 Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol 181 Lampiran 11 Perhitungan Nilai Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi 182 Lampiran 12 Uji Normalitas Data Pretes 186 Lampiran 13 Uji Normalitas Data Postes 187

Lampiran 14 Uji Homogenitas 188

Lampiran 15 Uji Kesamaan Rata-rata Pretes (Uji t Dua Pihak) 191

Lampiran 16 Uji t Satu Pihak 193

(12)

belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kemampuan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan di Indonesia masih perlu ditingkatkan sesuai dengan perkembangan zaman, sebab pendidikan merupakan salah satu sektor yang paling penting dalam pembangunan nasional. Ini sesuai dengan pernyataan Aunurrahman (2009:2), “Untuk membangun masyarakat terdidik, masyarakat yang cerdas, maka mau tidak mau harus merubah paradigma dan sistem pendidikan ”.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan, diantaranya pengembangan atau penyempurnaan kurikulum dengan adanya perubahan-perubahan kurikulum, melengkapi sarana dan prasarana pedidikan melalui program Bantuan Operasional Sekolah(BOS), meningkatkan kesejahteraan guru melalui sertifikasi, pengembangan sistem penilaian hasil belajar dan sebagainya. Saat ini pemerintah terus-menerus menaruh perhatian yang besar terhadap kualitas pendidikan, ini dapat dilihat dari salah satu program pemerintah, yaitu dengan terus-menerus mengkaji dan menentukan syarat dan kriteria ketuntasan yang harus dilalui siswa untuk dapat lulus dari jenjang pendidikannya, walaupun dalam kenyataannya masih banyak siswa yang belum memiliki mutu yang diharapkan.

Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia sebagian besar diakibatkan karena kurang efektifnya proses belajar-mengajar dan kurang tepatnya guru dalam memilih model pembelajaran yang akan diterapkan, sehingga tujuan dari pendidikan tersebut kurang tercapai, sebagian besar proses pembelajaran masih didominasi guru (teacher center) dan siswa masih pasif, siswa tidak dilatih untuk memecahkan masalah. Dalam sistem pembelajaran, guru sering menerapkan pembelajaran yang bersifat teoritik yang mengakibatkan sebagian besar siswa tidak dapat mengkaitkan apa yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari. Kenyataan

(13)

(Rusman, 2010 ; 133 ).

Fisika salah satu cabang IPA yang merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam dan interaksi di dalamnya. Pelajaran fisika lebih menekankan pada pemberian langsung,untuk meningkatkan kompetensi agar siswa mampu berpikir kritis dan sistematis dalam memahami konsep fisika, sehingga siswa memperoleh pemahaman yang benar tentang fisika. Pemahaman yang benar akan pelajaran fisika akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada saat melakukan Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) di SMP N. 3 Air Putih tahun 2013 banyak siswa beranggapan bahwa fisika adalah pelajaran yang sangat sulit dan membosankan. Hanya sebagian kecil siswa yang mau memperhatikan pelajaran, IPA terutama fisika. Hal ini terbukti darisedikitnya siswa yang mendapat nilai bagus pada saat ujian.

(14)

sangat jauh dari yang diharapkan.

Informasi yang didapat dari hasil wawancara dengan Bapak Ahyar Batubara, selaku guru fisika di SMA Negeri 1 Tebing Tinggi, mengatakan bahwa kendala yang sering dihadapi selama proses kegiatan belajar-mengajar adalah kurangnya minat dan perhatian siswa terhadap mata pelajaran fisika. Hal tersebut terlihat dari tingkah laku siswa ketika pelajaran fisika berlangsung. Ada beberapa kelompok siswa yang tidak memperhatikan dan mengacuhkan penjelasan dari guru yang sedang memberikan penjelasan, bahkan siswa cenderung lebih menikmati mengobrol dengan teman-teman mereka dibanding memperhatikan penjelasan dari guru yang ada di depan kelas, ada juga yang mengantuk, menopang dagu. Berdasarkan adanya peninjauan yang dilakukan oleh peneliti terhadap SMA Swasta An – Nizam diperoleh data nilai rata-rata fisika siswa masih jauh dibawah kriteria ketuntasan minimum yaitu nilai 70.

(15)

sulit dirumuskan dan sukar diukur keberhasilannya. Model pembelajaran yang digunakan guru seharusnya dapat membantu proses analisis siswa. Salah satu model tersebut adalah model pembelajaranProblem Based Learning(PBL)(Pembelajaran Berbasis Masalah)

PBL merupakan suatu model yang terdiri dari dua proses pelengkap yaitu organisasi kurikulum dan strategi pembelajaran. Esensi PBL berupa menyuguhkan berbagai situasi yang autentik dan bermakna kepada siswa, yang dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk investigasi dan penyelidikan. Pada model pembelajaran berbasis masalah berbeda dengan model pembelajaran yang lainnya, dalam model pembelajaran ini, peranan guru adalah menyodorkan berbagai masalah, memberikan pertanyaan, dan memfasilitasi investigasi dan dialog. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menetapkan topik masalah yang akan dibahas, walaupun sebenarnya guru telah menetapkan topik masalah apa yang harus dibahas. Hal yang paling utama adalah guru menyediakan perancah atau kerangka pendukung yang dapat meningkatkan kemampuan penyelidikan dan intelegensi siswa dalam berpikir. Proses pembelajaran diarahkan agar siswa mampu menyelesaikan masalah secara sistematis dan logis. Model pembelajaran ini dapat terjadi jika guru dapat menciptakan lingkungan kelas yang terbuka dan jujur, karena kelas itu sendiri merupakan tempat pertukaran ide-ide siswa dalam menanggapi berbagai masalah.(Arends, 2008 : 41 )

(16)

Learning (PBL) dan 73,23 pada kelas kontrol yang diterapkan dengan pembelajaran konvensional. Akan tetapi pada kedua penelitian ini terdapat kelemahan yang sama yaitu: penggunaan waktu yang kurang efektif terutama dalam persiapan, dan masih ada siswa yang mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba.

Berdasarkan kelemahan peneliti sebelumnya, untuk memperbaiki kelemahan terkait alokasi waktu,peneliti akan mengantisipasinya dengan pengaturan waktu yang dicantumkan dalam rencana pembelajaran, selain itu penelitiakan lebih tegas dalam pembelajaran, terutama pada pertukaran tahap pembelajaran, karena biasanya pada pertukaran tahap pembelajaran memakan waktu yang banyak. Peneliti juga akanmenyampaikan langkah-langkah modelProblem based learning kepada siswa sebelum melaksanakan pembelajaran, agar siswa dapat memahami masalah yang diberikan dan tidak heran dengan model yang akan digunakan pada saat pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan melakukan penelitian kembali dengan judul “Pengaruh Model PembelajaranProblem Based Learning(PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamisdi Kelas X Semester II SMA N. 1 Tebing Tinggi, Kab. SerdangBedagai T.P. 2013/2014”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas, masalah – masalah yang dapat di identifikasi antara lain :

1. Kurangnya minat siswa pada mata pelajaran fisika.

(17)

objek yang di teliti adalah adalah siswa kelas X semester II T.A. 2013/2014. 2. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah listrik dinamis.

3. Model pembelajaran yang digunakan adalah model problem based learning (PBL).

4. Hasil balajar yang di teliti adalah aspek kognitif yang di sertai dengan pengamatan aktivitas.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model problem based learning (PBL) pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X

SMA Negeri 1 Tebing Tinggi, Kab. Serdang Bedagai?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Tebing Tinggi, Kab. Serdang Bedagai?

3. Bagaimanakah aktivitas siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model problem based learning (PBL) pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X

SMA Negeri 1 Tebing Tinggi, Kab. Serdang Bedagai?

4. Apakah ada pengaruh akibat penggunaan model problem based learning (PBL)terhadap hasil belajar siswa kelas X Semester II SMA Negeri 1 Tebing Tinggi, Kab. Serdang Bedagai?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini adalah:

(18)

model problem based learning (PBL) pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Tebing Tinggi, Kab. Serdang Bedagai.

4. Untuk mengetahui adanya pengaruh akibat penggunaan model problem based learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa kelas X Semester II SMA Negeri 1

Tebing Tinggi, Kab. Serdang Bedagai.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Sebagai pembelajaran awal bagi peneliti dalam penulisan karya ilmiah.

2. Menambah pengetahuan peneliti sebagai calon guru terhadap model pembelajaran problem based learning yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran demi meningkatkan mutu pendidikan.

3. Peneliti dapat menerapkan model problem based learning dalam proses pembelajaran fisika.

4. Dapat membantu siswa dalam pembelajaran fisika dan untuk meningkatkan hasil belajar fisika khususnya materi pokok listrik dinamis.

5. Model pembelajaran alternatif bagi guru untuk memilih model pembelajaran fisika.

1.7Defenisi Operasional

(19)
(20)

maka diperoleh beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada materi pokok listrik dinamis memiliki nilai

rata-rata Pretes = 40,60 dan nilai rata-rata Postes = 82,58.

2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis memiliki nilai rata-rata = 42,27 dan nilai rata-rata Postes = 71,21.

3. Aktivitas belajar siswa selama menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) mengalami peningkatan, ini terbukti dari hasil nilai

skor rata-rata aktivitas belajar siswa yang diperoleh dari tiga pertemuan. Pada pertemuan pertama diperoleh nilai rata-rata aktivitas belajar siswa 57,44, pada pertemuan kedua diperoleh nilai rata-rata aktivitas belajar siswa 76,78 dan pada pertemuan ketiga diperoleh nilai rata-rata aktivitas belajar siswa 87,19.

4. Ada pengaruh akibat penggunaan model Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa kelas X Semester II SMA Negeri 1 Tebing Tinggi, Kab. Serdang Bedagai. Ini terbukti dari adanya perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika siswa menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) lebih baik daripada model pembelajaran konvensional. Hal ini ditunjukkan oleh pengujian hipotesis dimana thitung> ttabel = 4,91 > 1,999 yaitu pada taraf signifikan α = 0,05 dengan dk = 64.

(21)

adanya masalah yang ingin diselesaikan. Jadi bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang Problem Based Learning (PBL)hendaknya lebih memahami bagaimana mengambil masalah seperti apa yang layak dijadikan masalah dalam pembelajaran Problem Based Learning (PBL)untuk diselesaikan oleh siswa yang akan diberi perlakuan.

2. Pada saat melakukan penelitian, peneliti mengalami kendala dalam hal mengarahkan siswa untuk aktif dalam kerja kelompok, ini terlihat bahwa masih ada siswa yang malas dan bermain-main apabila disuruh membentuk kelompok belajar. Untuk itu peneliti menyarankan bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) agar lebih mampu mengarahkan siswa lebih aktif dalam kerja kelompok.

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, V.D., Mukhadis, A., Muladi, (3013), Problem Based Learning, Motivasi Belajar, Kemampuan Awal dan Hasil Belajar siswa SMK, Jurnal Ilmu Pendidikan, 19: 187-195

Aunurrahman, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung Arends,(2008), Learning To Teach , Pustaka Pelajar,

Arikunto, S., (2007), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, PT Bumi Aksara, Jakarta Dimyati, dan Mudjiono, (2009), Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka

Cipta,Jakarta

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas NegeriMedan,(2012),Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA UNIMED,Medan

Kamajaya,(2004),Fisika untuk SMA Kelas X,Grafindo Media Pratama,Bandung Lie,A.,(2010), Cooperative Learning, Penerbit PT Gramedia Widiasaran,

Indonesia, Jakarta

Mirwan, (2007), Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gaya Gesekan Di Kelas XI Semester I MAN 2 Medan Tahun Ajaran 2006/2007, Skripsi FMIPA UNIMED, Medan

Rusman, (2010), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, PT Raja Grafindo, Jakarta

Sadiman, Arief, dkk, (2007), Media Pendidikan, Rajawali Press, Jakarta Sagala, S., (2009),Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung

Sanjaya.,W., (2010),Strategi Pembelajaran Berorientasi Standard Proses Pendidikan,Prenada Media Group, Jakarta

Slameto, (2010),Belajar dan Faktor – faktor yang mempengaruhinya. PT Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung

Yuditya, (2010), Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Pada Siswa Kelas XI SMA N. 6 Surakarata Tahun Ajaran 2006/2010, Skripsi FKIP USM, Surakarata

Referensi

Dokumen terkait

Dukungan mengenai pentingnya memberikan MP-ASI bagi anak juga disampaikan oleh WHO/UNICEF pada program Global Strategy for Infant and Young Child Feeding dan Aksi

Based on data collected from mechanical properties testing procedure, there are some factors differentiating mechanical properties of samples from one place to another which

Adapun hasil akhir yang diharapkan ( ultimate objectives ) dengan terumuskannya kebijakan pengembangan wilayah pesisir ini adalah sumber daya alam pesisir yang berkelanjutan,

b) merangsang ambing untuk memproduksi susu lebih banyak; dan c) tidak memerlukan pelicin sehingga puting lebih mudah disucihamakan. 8) Puting harus segera disucihamakan

Itu berarti skor ketuntasan siswa kelas IV hanya 34,5% dari batas minimal ketuntasan rata-rata kelas, yaitu 75% sedangkan sesudah diterapkan model Inkuiri Sosial menunjukkan

Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat

benda yang diduga keras telah digunakan untuk melakukan tindak pidana.. hakim untuk menjatuhkan putusan terhadap terdakwa. Penggunaan kata bukti seperti yang disebutkan dalam

PS PICE dot-model statement for the ideal bipolar transistor: β = Bf, Early voltage Vaf, and scale current Is; as shown by curly braces {}, these values are set using variables