• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Identitas dan Promosi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Identitas dan Promosi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda Bandung."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……… i

HALAMAN PENGESAHAN………... ii

KATA PENGANTAR………..………. iii

LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI………. v

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN..……….…. vi

DAFTAR ISI………. vii

1.4 Maksud dan Tujuan………... 4

1.5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ………... 4

1.6 Skema Perancangan………... 5

2.2.3 Information Design………... 15

2.2.4 Map………... 15

2.3 Promosi………... 18

2.3.1 Media Promosi………... 20

2.3.2 Konsep Promosi………...21

(2)

2.4.1 Pariwisata………... 24

2.4.2 Wisata Alam………...24

2.4.3 Potensi Wisata Alam Bandung………... 26

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta………... 29

3.1.1 Taman Hutan Raya Ir. H Djuanda………29

3.1.2 Tinjauan terhadap proyek sejenis………..55

3.2 Analisis terhadap permasalahan berdasarkan data dan fakta………. 56

BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi………... 60

4.2 Konsep Kreatif………... 61

4.2.1 Konsep Kreatif Identitas Visual ……….. 61

4.2.2 Konsep Kreatif Sign System ………... 61

4.2.3 Konsep Kreatif Promosi……….. 62

4.3 Konsep Media………..………. 63

4.3.1 Identitas Visual ………... 63

(3)

- Papan Petunjuk Minor ………..………….. 79

- Papan Nama Lokasi Objek Wisata………..………. 80

- Papan Informasi Tanaman………..……….. 80

- Peta Utama………..………. 81

- Perbandingan Sign System………..………. 86

- Sign System Eventual ………..……… 86

5.2.1 Saran kepada Pihak Pengelola Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda…… 101

5.2.2 Saran kepada mahasiswa Desain………. 102

DAFTAR PUSTAKA………..……… 104

DATA PENULIS ………..……….. 105

UCAPAN TERIMA KASIH………..………. 107

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar2.1 Contoh logo dengan konsep hutan………..……….. 7

Gambar 2.2 Contoh logo yang diterapkan pada Business Suite ……….….... 9

Gambar 2.3 Contoh teknik cetak pada media kertas………..……..21

Gambar 2.4 Objek Wisata Kawah Putih dan Situ Patengan ……….……….. 27

Gambar 2.5 Objek Wisata Curug Malela………..………... 27

Gambar 3.1 Logo Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda………...29

Gambar 3.2 Gerbang Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda………...…………...30

Gambar 3.3 Pintu masuk dan peta Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda...31

Gambar 3.4 Jalan masuk Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda………..32

Gambar 3.5 Akses jalan beraspal di dalam Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.….32 Gambar 3.6 Contoh flora yang dilengkapi dengan keterangan identitas tanaman...34

Gambar 3.7 Fauna di dalam Taman Hutan Raya ir. H, Djuanda………... 35

Gambar 3.8 Keasrian di dalam Taman Hutan Raya Ir. H, Djuanda……….... 36

Gambar 3.9 Konservasi Taman Hutan Raya Ir. H, Djuanda……...……...…… 37

Gambar3.10Aliran sungai di dalam Taman Hutan Raya Ir. H, Djuanda... 38

Gambar 3.11 Curug Dago dan lokasi Prasasti Kerajaan Thailand………...…...39

Gambar 3.12 Kolam Pakar………...…...…...…...39

Gambar 3.13 Monumen dan Museum Ir. H. Djuanda……….……... 40

Gambar 3.14 Jalan masuk menuju Goa Jepang………...41

Gambar 3.15 Goa Jepang ……...…………...…………... 41

Gambar 3.16 Goa Belanda ...…………...………. 42

Gambar 3.17 Curug Omas Maribaya………... 43

(5)

Gambar 3.19 Patahan Lembang………... 44

Gambar3.20 Fasilitas Mushola dalam Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda …….... 45

Gambar 3.21 Fasilitas jalan setapak untuk melakukan Jogging Track …………... 45

Gambar 3.22 Area piknik di sekitar Curug Omas………... 46

Gambar 3.23 Keasrian Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. ………... 53

Gambar 3.24 Shelter di area Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda………... 54

Gambar 3.25 Fasilitas yang kurang terawat di dalam Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda………....……....……....……....……....……....……. 54

Gambar 3.26 Papan informasi dan lapak dagang ………... 55

Gambar 3.27 Kawasan pintu masuk utama yang tidak terawat dengan baik…….. 55

Gambar 4.1 Karakter konsep kreatif promosi………...……... 63

Gambar 4.2Logo baru Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda………... 63

Gambar 4.3 Standarisasi warna logo……….…... 66

Gambar 4.4 Elemen Grafis 1………...…... 66

Gambar 4.5 Elemen Grafis 2……….……... 67

Gambar 4.6 Kartu Nama……….……...……... 68

Gambar 4.7 Amplop………...……….…….…...69

Gambar 4.8 Letterhead……..………... 70

Gambar 4.9 Website………..………..…... 71

Gambar 4.10 Sitemap………..………... 71

Gambar 4.11 Seragam pegawai administrasi……..………...….………. 72

Gambar 4.12 Seragam pegawai operasional.……….. 72

Gambar 4.13 Seragam pedagang..……….…... 73

Gambar 4.14 Seragam ojek………...…... 74

Gambar 4.15 Topi pegawai…..……….……... 74

(6)

Gambar 4.17 Pin Pegawai………..………....…….…... 75

Gambar 4.18a Papan nama utama ……..………... 77

Gambar 4.18b Papan petunjuk mayor ……..……….. 77

Gambar 4.19 Papan petunjuk minor……..………..….... 79

Gambar 4.20 Papan nama lokasi objek wisata………... 80

Gambar 4.21 Papan informasi tanaman………..………...……... 80

Gambar 4.22 Peta Utama...………... 81

Gambar 4.23 Stand makanan………..……….…... 82

Gambar 4.24 Tempat istirahat……...………...…. 83

Gambar 4.25 Loket Tiket……….……... 84

Gambar 4.26 Papan Tata Tertib……….……...…..…... 84

Gambar 4.27 Peta Penempatan Sign System………....…….…... 85

Gambar 4.28 Tiket Masuk………... 85

Gambar 4.29 Perbandingan Sign System..………..…... 86

Gambar 4.30 Tempat sampah…..………... 86

Gambar 4.31 Pengukuran tinggi badan dan photobooth..………...……. 87

Gambar 4.32 Brosur (luar)………...………... 99

Gambar 4.33 Brosur (dalam)………..……….….... 89

Gambar 4.34 Poster………...…... 90

Gambar 4.35 Flyer…………..……….……... 91

Gambar 4.36 Standing Banner.……….……...…..….. 92

Gambar 4.37 Gelas………..………....…….…... 93

Gambar 4.38 Gantungan kunci 1 ….………... 93

Gambar 4.39 Gantungan kunci 2…...……..………..….. 94

Gambar 4.40 Pin………..………... 94

Gambar 4.41 Kipas………..………...……... 95

(7)
(8)

DAFTAR TABEL

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Bandung adalah salah satu kota di Propinsi Jawa Barat yang terletak di dataran

tinggi dan dikelilingi oleh pegunungan yang kaya akan keindahan alamnya. Oleh

karenanya, Bandung terkenal sebagai kota yang menjadi tujuan wisata. Hal ini dapat

dibuktikan dari banyaknya masyarakat luar kota yang datang ke kota Bandung

dengan tujuan berwisata. Iklim yang sejuk juga merupakan salah satu faktor yang

menjadi daya tarik masyarakat yang ingin mencari kesejukan dan rekreasi di luar

hari-hari kerja mereka yang padat. Tidak hanya masyarakat luar kota, penduduk Kota

Bandung sendiri pun tidak sedikit yang gemar berekreasi di daerah sendiri karena

Kota Bandung menawarkan berbagai macam rekreasi dan tempat wisata.

Wisata alam adalah salah satu rekreasi yang ditawarkan di kota Bandung.

Kondisi geografis pula lah yang menunjang Kota Bandung memiliki berbagai

destinasi rekreasi menarik dengan kekayaan alamnya. Banyak penduduk kota yang

senang menghabiskan waktu liburan sambil menikmati suasana alam karena hal ini

dapat merelaksasikan tubuh dan pikiran dari kesibukan hari-hari kerja.

Beberapa lokasi wisata alam di wilayah Bandung diantaranya adalah Gunung

Tangkuban Perahu, Kebun Stroberi, Pemandian Air Panas Ciater, Kawah Putih .

Curug Cimahi. Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang berada di kawasan Dago juga

merupakan satu dari berbagai macam wisata alam yang berada tepat di kota

(10)

yang tidak hanya menyenangkan, namun juga sehat dan edukatif. Banyak kegiatan

yang dapat dilakukan di sini, bagi yang gemar berolahraga, mereka dapat melakukan

hiking sambil menikmati sejuknya alam yang masih asri hingga tiba di lokasi air terjun untuk berpiknik yang berbatasan dengan wilayah Maribaya. Sedangkan bagi

mereka yang memerlukan informasi edukatif, Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

memiliki ekosistem hutan yang menarik untuk dipelajari. Dalam kawasan hutan

tersebut juga terdapat saksi sejarah panjang Negara Indonesia pada masa penjajahan

Belanda dan Jepang, yaitu Goa Jepang dan Goa Belanda.

Namun kurangnya promosi yang dilakukan oleh Pengelola Taman Hutan Raya

Ir. H. Djuanda menyebabkan masyarakat kurang mengetahui identitas maupun

sarana dan fasilitas yang ada. Perawatan terhadap lingkungan dan fasilitas yang

dilakukan oleh pengelola juga dirasakan kurang terkontrol, hal ini sedikit banyak

akan mempengaruhi minat pengunjung untuk berkunjung kembali lagi atau tidak.

Pengelola Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda juga harus selalu memperbaiki dan

mengembangkan fasilitas yang ada, sehingga masyarakat akan lebih tertarik untuk

datang kembali dan dapat menikmati hal-hal yang baru lagi disamping sekedar untuk

hiking. Selain menyehatkan, mendaki gunung di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda juga memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk refreshing menikmati kesegaran hutan yang masih alami. Kurangnya minat masyarakat untuk berkunjung

ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda juga disebabkan oleh kurangnya informasi

yang disediakan dan promosi yang kurang gencar dilakukan oleh pengelola. Identitas

dari Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda juga kurang dikenal masyarakat, sehingga

(11)

Dengan dibuatnya identitas yang baru, penerapan sign system yang memudahkan pengunjung dan dilakukannya promosi, diharapkan masyarakat mulai

mengenal lokasi wisata ini dan tertarik untuk datang berkunjung baik yang dari luar

dan dalam wilayah Bandung. Sehingga wisata alam di Bandung juga mulai terangkat

kembali namanya.

1. 2 Identifikasi Masalah

- Masyarakat kurang mengenal identitas Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda,

baik dari nama, logo, dan objek wisata di dalamnya. Pada kenyataannya

sebagian besar masyarakat pernah mengunjungi lokasi tersebut.

- Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda tidak memiliki keseragaman visual di

dalamnya, baik dari corporate identity maupun sign system-nya.

- Promosi yang dilakukan oleh pengelola Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

sangat kurang.

1.3 Rumusan Masalah

- Bagaimana cara memperbaharui identitas Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

agar memiliki kesan yang lebih baik?

- Bagaimana agar Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda memiliki keseragaman

(12)

- Bagaimana cara agar masyarakat mengetahui adanya perubahan yang terjadi

dalam Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda dan datang berkunjung?

1.4 Maksud dan Tujuan

- Memberi identitas baru kepada Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda serta

menerapkan wayfinding di dalamnya sehingga menciptakan image yang lebih

menyenangkan kepada masyarakat.

- Memperkenalkan kembali Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda sebagai lokasi

wisata alam di Kota Bandung dengan identitas yang baru melalui kegiatan

promosi.

1.5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan

melakukan observasi langsung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda dan melakukan

wawancara dengan koordinatornya, petugas, dan juga kepada pengunjung yang

sedang mengunjungi lokasi tersebut. Data-data mengenai Taman Hutan Raya ini

didapat dari studi literatur di kantor Badan Pengelola Taman Hutan Raya Ir. H.

Djuanda. Selain itu digunakan juga kuisioner untuk mengumpulkan data dari respon

(13)

Skema Perancangan

Kondisi Sekarans

-Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda tidak memiliki identitas yang jelas serta tidak memiliki keseragaman secara visual di dalamnya

-Masyarakat kurang mengenal identitas Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

Tujuan

-Meningkatkan kualitas serta identitas Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda -Masyarakat tahu dan mengunjungi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

Lanskah yans diambil berdasarkan masalah

Masalah 2

Masyarakat kurang mengenal Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda Masalah 1

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda tidak memiliki identitas yang jelas

Pemecahan 1

Melakukan perbaikan identitas dan melakukan peningkatan kualitas pada Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda dan di promosikan

Tercapainya Tujuan

Masyarakat mengetahui keberadaan lokasi wisata alam di Kota Bandung dan mengunjunginya dengan identitas serta fasilitas baru yang telah ditingkatkan kualitasnya dan datang kembali, kemudian merekomendasikan Taman Hutan

(14)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Logo merupakan suatu hal yang penting bagi sebuah lokasi wisata, dengan

adanya logo yang baik dengan konsep yang kuat, masyarakat akan dengan mudah

mengingat lokasi wisata tersebut. Keseragaman lokasi wisata juga merupakan hal

yang penting, dengan adanya keseragaman di dalamnya, maka lokasi wisata tersebut

akan tampak lebih terstruktur dan solid.

Selain menguatkan identitas, hal penting lainnya adalah promosi. Promosi

merupakan cara paling efisien untuk mengundang masyarakat datang ke lokasi wisata.

Promosi pun harus disesuaikan dengan target yang ingin dijangkau sehingga pesan

yang ada di dalam promosi dapat tersampaikan. Promosi tidak disusun untuk

mengundang saja, sebaiknya promosi juga dirancang dengan tujuan untuk

mensosialkan lokasi wisata tersebut. Dengan banyaknya masyarakat yang berkunjung,

maka pendapatan akan meningkat, dari hasil pendapatan tersebut, pengelola dapat

mengunakannya untuk mengembangkan lagi potensi maupun fasilitas yang ada.

Keseragaman dan wayfinding yang baik juga menimbulkan reaksi positif bagi

pengunjung. Pengunjung yang berada di dalam kawasan wisata akan selalu mencari

petunjuk jalan, karena itu pengelola harus menempatkan sign system di lokasi-lokasi yang pas sehingga mempermudah pengunjung. Pengelola juga sebaiknya mengatur

sedemikian mungkin agar sign system yang dipajang dapat meningkatkan perhatian masyarakat mengenai identitas lokasi wisata.

5.2 Saran

5.2.1 Saran kepada pihak pengelola Taman Hutan Raya Ir. H.

Djuanda

Pihak penglelola sebaiknya meningkatkan visualisasi

(15)

yang menarik, selama ini Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

nampak tidak terlalu memperdulikan sign system di dalamnya

dan dibiarkan begitu saja. Masih banyak potensi-potensi yang

dapat dimanfaatkan oleh desainer grafis agar dapat

meningkatkan nilai Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.

Selain itu pengelola sangat diharapkan untuk

melakukan promosi yang lebih kepada masyarakat. Hasil

survey menyatakan bahwa hampir semua responden belum

pernah melihat iklan dari Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.

5.2.2 Saran kepada Mahasiswa Desain

Banyak celah yang dapat dimanfaatkan oleh para

mahasiswa desain untuk mengembangkan visual desain dari

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, mulai dari branding, sign

system, video promosi dan sebagainya. Promosi pun dapat

dipilah menjadi beberapa konsep berdasarkan konsep maupun

targetnya.

Sign system yang masih belum diolah pun merupakan peluang yang besar bagi para desainer grafis untuk

dikembangkan. Sign system yang baik dan unik dapat menarik perhatian masyarakat untuk datang kembali.

Para mahasiswa yang ingin melakukan penelitian di

sana pun sebaiknya menyiapkana bahan dan mengambil data

sejak jauh-jauh hari karena tidak sedikit mahasiswa yang

sedang melakukan tugas akhir di sana. Administrasi yang

masih kurang terkelola harus memaksa para mahasiswa untuk

beberapa kali ke kantor pengelola untuk mengambil data.

Sebaiknya para mahasiswa meminta surat pernyataan dari

kantor pengelola sehingga ketika melakukan penelitian maupun

(16)

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda lainnya, karena kurangnya

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Christine. 2010. Perancangan Visual Identitas Perusahaan Gardenice Bandung.

Bandung: Universitas Kristen Maranatha.

Nugraha, Arifin. 2009. Buku Ilustrasi Dewi Karang Hawu Legenda Dewi Roro

Kidul. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.

Redjeki, Ir. Her. 2004. Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Bandung: Pemerintah

Propinsi Jawa Barat, Dinas Kehutanan, Balai Pengelolaan Tahura.

Stevanus, Edwin. 2009. Re-desain Environmental Graphic Stasiun Kereta Api

Bandung. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.

Surianto Rustan, S.Sn. 2009. Layout dan Penerapannya. Jakarta : PT. Gramedia

Pustaka Utama

Widyasari, Carolina Putri. 2010. Promosi Wisata Makepung Kabupaten

Jembrana Bali. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.

Stevanus, Edwin. 2009. Re-desain Environmental Graphic Stasiun Kereta Api

Bandung. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.

Referensi

Dokumen terkait

Made Ossy Supaynarta, A.A Sagung Kartika Dewi, 2010, Pengaruh Insentif Finansial dan Lingkungan Kerja Fisik terhadap Loyalitas Karyawan, Jurnal Ekonomi No 1, Vol

Magetan/ Jawa Timur/ Rabu 20 mei 2009// Semenjak awal tahun/ hingga saat ini sudah terjadi tiga kasus jatuhnya pesawat milik militer// 6 April lalu/ Fokker 27 TNI- AU

Sahabat MQ/ Lagi lagi kita ditunjukkan dengan bukti betapa buruknya alat utama sistem persenjataan – alutsista- TNI dengan insiden jatuhnya pesawat Hercules di

历史分析法。.

MENINGKATKAN KABIASAAN MENCUCI TANGAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU MEDIA AUDIO VISUAL DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN

[r]

Penelitian usaha kecil Cok Ko Tengok Pematang Siantar ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan, mengetahui faktor

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. © Rifki Rosad 2015 Universitas